Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Dinamo Starter

Dinamo starter atau lebih dikenal sebagai motor starter pada Engine
ini memiliki fungsi untuk memutar mesin kendaraan untuk pertama kali.
Lebih tepatnya, fungsinya sebagai pemutar gigi flywheel untuk menggerakan atau
menyalakan mesin Engine. Penggerakan mesin tersebut berasal dari perubahan energi
listrik ke energi gerak.

Komponen Dinamo Starter


Bagi para pengguna Engine, tentunya wajib tahu apa saja komponen dinamo
starter. Hal ini penting agar Anda dapat mengetahui fungsi sekaligus permasalahan
yang mungkin ditimbulkan dari bagian tersebut. Berikut beberapa komponennya.

 Solenoid Starter

Komponen ini merupakan bagian yang memiliki bentuk mirip tabung atau silinder pada
bagian motor utama. komponen ini lebih dikenal sebagai solenoid starter. Hal ini
dikarenakan susunannya terdiri atas kumparan maupun coil.

 Solenoid plunger

Komponen ini terdapat pada bagian ujung pull in coil. Kegunaannya hanya satu yaitu
menghubungkan gerakan pada pull in coil menuju drive lever.
Selain itu, komponen ini dapat digunakan sebagai batang yang menghubungkan daya tarik
pull in coil dengan kuat.

 Solenoid caps

Tutup solenoid merupakan serangkaian penutup solenoid starter yang ditempatkan pada
bagian depan starter. Tidak hanya penutup, setiap komponen dapat digunakan sebagai
media yang menghubungkan antara arus dari sistem menuju aktuator starter.
Terdapat 3 macam terminal pada bagian motor starter. Yang pertama adalah terminal 50
sebagai penghubung rangkaian starter pada kunci kontak.
Selanjutnya, ada terminal 30 bagian terminal yang menerima arus listrik dari baterai dan
terminal c untuk pendistribusian arus utama dari solenoid menuju motor starter agar bisa
berputar.

 Field Coil

Komponen ini merupakan rangkaian coil magnet yang dipakai untuk meningkatkan
kemagnetan yang ada di sekitar rotor coil.
Pada prinsipnya, kerja motor listrik harus terdapat medan magnet yang terletak di sekitar
rotor dan komponen ini yang akan menyediakannya. Dalam hal ini, terdapat beberapa
bagian field coil, yakni yoke, pole core, dan kumparan

 Armature Coil

Komponen ini lebih dikenal sebagai rotor coil atau kumparan yang ditempatkan pada poros
motor. Kegunaan utamanya ditujukan sebagai pembangkit medan magnet yang akan
bereaksi dengan field coil magnetic agar terjadi pergerakan.
Biasanya, armature coil berbentuk seperti kumparan tembaga. Namun, perbedaannya pada
armature memiliki lilitan berjumlah banyak, sehingga diameternya juga besar.

 Commutators

Komponen berada tepat di bagian depan armature coil. Karakteristiknya mirip tembaga
yang saling tersegmentasi.
Kegunaan commutator sebagai penghubung arus listrik dari brush ke kumparan armature.
Bentuk commutator dapat mengatasi adanya korsleting karena kinerja commutator
terhubung arus positif dan negatif.

 Drive Lever

Komponen ini terdapat pada solenoid dengan bentuk garpu yang dapat digunakan untuk
penggerak gear. Komponen tersebut bekerja dengan sistem tuas.

 Brushes

Komponen ini terdapat pada main motor dengan rangkaian sikat sebagai penghubung arus
listrik ke dinamis konduktor melalui konduktor statis. Maksudnya, brush mengirimkan sinyal
pada arus listrik dari terminal 50 menuju armature coil.

 Drive Pinion Brush

Bagian ini memiliki fungsi untuk memutuskan maupun menghubungkan putaran starter ke
flywheel. Cara kerjanya adalah memanfaatkan slide gerak memakai model miring. Disini
juga terdapat overlap clutch pada bagian ujung drive pinion.

 Drive Pinion Gear

Komponen berikutnya memiliki bentuk seperti roda gigi yang ditempatkan pada ujung drive
pinion shaft. Kegunaan komponen tersebut sebagai penghubung putaran yang diperoleh
dari motor listrik ke bagian poros engkol melalui flywheel.

 Motor Housing
Kegunaan komponen ini adalah sebagai pelindung dan tempat peletakan beragam jenis
komponen starter.

Housing dibuat dari bahan logam terdiri dari housing utama dalam bentuk tabung. Fungsi
dari komponen ini untuk melindungi roda gigi pinion maupun housing cap.

Commutators

Cara Kerja Dinamo Starter


secara umum cara kerja dari dinamo starter yaitu saat dilakukan starter switch atau kunci
kontak dengan kondisi start dan arah aliran arus pull in coil, dinamo melakukan penarikan
hubungan pada bagian terminal “30” dengan terminal C.
Tidak ada jalur yang diputus diantara Pull in Coil hingga ke ground. Namun, arus listrik
mengalami pemutusan karena disebabkan oleh karbon brush habis.
Carbon brush ini ditempatkan sebelum maupun sesudah armature. Pull in coil tidak akan
hidup atau bekerja dan motor starter juga akan terjadi hal yang sama.
Tanda pada mobil dengan relay starter, biasanya akan terdengar hubungan relay starter
terhubung saat starter. Namun, jika dinamo starter tidak bekerja, hal ini mungkin terjadi
jika carbon brush habis.
Pada keadaan normal, pull in coil akan menarik kontak pada plunger dan shift lever dengan
mendorong pinion. Hal ini dimaksudkan agar dapat terhubung pada putaran motor starter
dengan flywheel secara elektrik dengan arah aliran arus listrik.
Setelah kontak pada solenoid dan terminal C saling terhubung, maka pull in coil tidak
bekerja lagi. Hal ini dikarenakan tegangan antara terminal 50 dan terminal C hampir
seimbang.
Saat motor starter memutar roda gila, maka hold in coil mengambil peran untuk melakukan
penahanan kontak agar dapat menghubungkan terminal 30 dan terminal C.
Komponen ini sekaligus menahan gigi pinion untuk perputaran flywheel sehingga mesin
dapat menyala.
Sampai disini, mengingat ini adalah komponen yang sangat penting, maka Anda harus
merawatnya dengan baik. Jika ada kerusakan, segera lakukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai