Anda di halaman 1dari 4

Pemeliharaan kelistrikan sepeda motor

XI TBSM

1. sistem stater

Sistem dan Komponen Motor Starter

1. Baterai atau Accu

Salah satu komponen yang cukup penting sistem motor starter adalah baterai. Tugasnya
menyuplai energi utama saat menghidupkan mesin. Baterai menyediakan suplai arus listrik ke
sistem starter.

Kapasitas baterai yang digunakan untuk starter motor pun bervariasi, tergantung dari
kapasitas mesin. Namun untuk voltage atau tegangan, umumnya menggunakan baterai
bertegangan 12 volt pada mobil dan motor, sementara 24 volt untuk truk dan bus.

Aki juga banyak sekali jenisnya. Walau begitu, secara garis besar ada dua: aki basah dan
kering. Kalau aki basah, perlu dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan yang dilakukan
seperti mengisi air aki setiap beberapa bulan sekali.

Beda dengan aki kering yang biasa disebut mainenance free (MF). Hal ini dikarenakan, tidak
perlu ada air aki yang diisi ulang. Meski demikian, perawatan tetap ada, bukan hilang
sepenuhnya.

Contoh merawat aki kering dengan mengaktifkan mesin secara berkala. Bisa juga selalu
mengecek kepala aki, kalau ada kotoran segera bersihkan dengan lap kering.

Tanpa aki atau baterai yang berkondisi baik, tentu starter motor tidak mungkin dapat
berfungsi. Oleh karena itu, jaga selalu kondisi aki motor kamu ya!
2.Kunci Kontak (Ignition Coil)

Tak kalah penting dari sistem motor starter adalah kunci kontak atau Ignition Coil. Fungsinya
sebagai saklar yang akan mengaktifkan relay starter dan menghubungkan arus dari baterai.

Dahulu, kunci kontak merupakan fitur wajib pada sistem starter. Seiring dengan
perkembangan, saat ini ignition coil tidak secara langsung berperan dalam sistem starter
berkat adanya fitur Start/Stop button khususnya di mobil.

Meski demikian, untuk sepeda motor, kunci kontak masih perlu. Bahkan di sistem keyless
sekalipun. Pengendara masih harus memutar kenop ke posisi on. Seletah itu barulah starter
motor bisa dilakukan.

Buat kamu yang belum tahu sistem keyless di sepeda motor, kami kasih penjelasan. Fitur ini
menggantikan anak kunci konvensional dengan remote dan kenop. Jadi fungsi anak kunci
digantikan oleh remote, sementara kenop menggantikan lubang kunci.

Ketika remote berada dekat dengan kenop, kira-kira jarak 1 m. Otomatis kenop bakal
mendeteksi dan menyiapkan diri dalam posisi standby. Lalu kenop bisa diputar ke posisi on.
Setelah itu barulah tombol starter dapat ditekan untuk mengaktifkan mesin

3. Starter Clutch

Relay starter atau starter clutch bekerja untuk mengalirkan arus utama dari baterai langsung
ke motor starter. Fitur ini aktif saat kunci kontak diposisi “ST”.

Komponen ini terdiri dari dua buah coil yaitu pull dan hold in. Pull coil yang akan
mendorong plunger untuk mengaitkan pinion gear. Sementara hold in coil hadir sebagai
penahan pergerakan pull in coil.

Perangkat ini terletak menyatu dengan motor starter. Starter clutch memiliki dua terminal
yaitu terminal 30 yang langsung terhubung ke baterai. Ada pula terminal 50 yang berasal dari
kunci kontak.

4. Motor Starter

Tak kalah penting, tersedia juga komponen motor starter yang menjadi komponen utama dari
sistem starter. Komponen inilah yang bekerja sesuai kaedah tangan kiri flemmingDi dalam
sebuah motor starter terdapat komponen penyusun antara lain:

5.Field coil

Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet didalam
motor starter. Komponen ini terbuat dari magnet yang dililit oleh kumparan tembaga
sehingga medan magnet yang dihasilkan besar.

Kumparan tembaga ini dihubungkan secara seri dengan komponen armature coil sehingga
saat motor starter belum dinyalakan, tidak ada kemagnetan didalam motor starter.

Armature Coil
Komponen yang bertugas sebagai konduktor dan akan dialiri oleh arus listrik, biasa disebut
sebagai armature coil. Ciri-cirinya berbentuk silinder yang berbahan inti besi berbalut lilitan
tembaga sehingga daya hantar listrik pada armature coil sangat baik.

Ujung armature coil terdapat komponen kumutator yang fungsinya menerima arus listrik dari
baterai yang akan disalurkan ke armature coil. Kumutator akan membagi arus agar bisa
berlangsung bolak-balik.

Fitur ini dirancang terpisah tiap lininya sehingga saat arus mengalir melalui brush, tidak
terjadi hubungan pendek arus listrik.

Brush (Sikat)

Sikat atau brush adalah komponen berikutnya yang berbahan tembaga. Fungsi brush adalah
untuk mengalirkan arus listrik ke kumutator. Rangkaian armature coil memiliki kumutator
akan berputar saat poros armature berputar.

Adapun brush berfungsi mengalirkan arus listrik ke komponen kumutator yang berputar itu.
Soal material, brush berbahan tembaga lunak agar gaya gesek kecil.

Namun komponen ini pula yang sering mengalami keausan. Sehingga perlu dilakukan
perawatan rutin. Di dalam motor starter ada dua brush. Satu adalah brush arus yang
mengalirkan arus. Kemudian satu lagi brush massa yang akan mensuplai masa atau ground.

Pinion Gear dan Drive Lever

Apa itu pinion gear? Komponen yang berkaitan dengan armature coil di ujung armature shaft.
Fungsi pinion gear ini adalah sebagai roda gigi yang akan meneruskan

putaran armature shaft ke flywheel.

Baca juga Kelebihan dan Kelemahan Kopling Hidrolik di Motor

Bentuk pinion gear lebih kecil sehingga dapat mereduksi putaran armature coil untuk
menghasilkan momen yang lebih besar,

Sementara drive lever atau plunger, merupakan tuas yang akan menggerakan pinion gear
untuk terkait dengan flywheel. Kemudian melepaskan keterkaitan tersebut saat motor starter
berhenti berputar.

Drive lever ini digerakan oleh pull in coil di starter clutch saat kunci kontak berposisi “ST”.
Adanya drive lever, flywheel dapat berputar tanpa berkaitan dengan motor starter

Mengenal Sistem Motor Starter atau Starter Motor


motor starter

Kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak. Saat kunci kontak berada di
posisi “ON”, relay utama atau main relay akan terhubung. Hal ini menyebabkan arus dari
baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.

Dilanjutkan kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung
sehingga arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.

Terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil sehingga pull in
coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan mendorong drive
lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.

Rangkaian Starter dengan Relay

Fase ini, dorongan pull in coil, bukan hanya menggerakan pinion. Tetapi juga menggerakan
pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in coil juga
terdorong ke arah solenoid switch contact.

Sehingga arus listrik di terminal 30 motor starter, akan langsung mengalir ke dalam motor
starter. Dalam motor starter arus tersebut dialirkan ke field coil untuk membangkitkan medan
magnet, dan mengalir ke armature coil melalui brush.

Terdapat aliran listrik didalam medan magnet, hasilnya armature akan berputar untuk
menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50.
Sehingga pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula.

Dengan kembalinya pull in coil, pinion gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan
putaran motor juga terhenti karena arus listrik pada solenoid switch contact terputus.

Namun pinion gear sebenarnya didesain agar mundur secara otomatis saat putaran flywheel
lebih besar dari putaran starter. Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan
dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.

Anda mungkin juga menyukai