Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTEK

INDUSTRI II

SISTEM STATER PADA KENDARAAN

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Untuk Mengikuti Akhir Semester
1

Disusun oleh :

Nama : M.Said Gymnastiar.Ramadhan

Program studi : TEKNIK Kendaraan RIngan

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikanrahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas Disuun untuk memenuhi tugas mata Teknik Listrik dan
Elektronika Lanjut. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai Sistem Listrik Starter yang di
dalamnya berisi pembahasan tentang pengertian, prinsip kerja, Komponen dan lain lain

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi
materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut
sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalahini sangat penulis harapkan. Akhirnya
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan mempelajari
makalah ini.

Bandung,15 Juni 2021


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan
tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.Hal itulah
yang menyebabkan keharusan adanya sistem starter pada kendaraaa, mobil padaumumnya
menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yangmemindahkan gigi pinion
yang berputar kering gear yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear
berputar ( dan juga poros engkol ).

TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu sebagai berikut:

Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem stater secara umum .

Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem stater secara umum .

Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen sistem stater

BAB II

bakar.

Fungsi Sistem Starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar
sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar
dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-
tahanan motor misalnya :

1. Tekanan kompresi

2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

Jenis Sistem Starter


1. Starter Mekanik

Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki),
slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan
pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.

3. Strarter Pneumatik

Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-
mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

Komponen Sistem Starter

1. Komponen Utama Sistem Starter

a. Saklar starter

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter

b. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

Batteray

Berfungsi sebagai sumber arus listrik

2. Komponen Motor Starter

a. Field Coil ( Kumparan Medan)

Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah
dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk
membangkitkan medan magnet.

b. Armature (jangkar)

Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai
penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi
sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

Yoke dan Pole Core

Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari
logam yang berbentuk silinder.

Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coilBrush (Sikat)

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush,
yang dikelompokkan menjadi dua.

· Dua buah disebut dengan brush positif.

· Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar II.4. Brush

Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat
berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion gear

Gambar II.5. Starter Clutch

Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda
penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal
utama.

Gambar II.6. Sakelar Magnet

Armetur Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus.
Gambar II.7. Armetur Brake

Driver Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus.
Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar II.8. Driver Lever

Type Motor Starter

Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :

1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Kelebihan

Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:

Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion gear. Karena
letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama,
jadi putarannya menghasilkan gaya yang besar.

b. Kekurangan Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai berikut:

Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature
sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.

Reduction Type Starter Motor

Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

Kelebihan

Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi pinion tapi putaran
dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear sampai sepertiganya. Maka putaran yang
dihaslkan sangat kuat karena memilki idlle gear.

b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat seperti pada
motor starter tipe konvensional.

Cara Kerja Sistem Starter


1. Pada Saat Motor Switch On (ST)

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)

Arus listrik mengalir :

a. Baterai —–> kontak —–> terminal 50 —–> hold coil —–> massaSehingga : Ada kemagnetan yang
menarik plunyer (ke kanan)

b. Baterai —–> kontak —–> terminal 50 —–> kumparan pull coil —–> terminal C —–> Kumparan
Medan —–> anker —–> massaSehingga:

1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif

2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)

3) Main Swtch mulai terhubung

Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :

a. Baterai —–> kontak —–> terminal 50 —–> kumparan penahan —–> massa

b. Baterai —–> terminal B —–> terminal C —–> Kumparan medan —–> kumparan angker —–>
MassaSehingga:

Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari battery langsung lewat
main switch ke motor).

3. Pada Saat Starter Switch OFF

Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai —–> Terminal B —–> Main switch —–> Terminal C —–> Kumparan pull coil —–> Hold coil
—–> Massa

b. Baterai —–> Terminal B —–> Main switch —–> Terminal C —–> Kumparan medan angker —–>
Massa

BAB IV
PENUTUP

Simpulan

Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan.
Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses
menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut
masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen
kendaraan.2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan cara
memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.

Anda mungkin juga menyukai