Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER PADA

MOBIL MITSUBISHI CANTER 120 PS TAHUN 1996

IGNASIUS YUDI
1823724260
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB III
METODE PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melihat mesin-mesin jaman dahulu, cara menghidupkan atau start engine masih menggunakan putaran tangan
manual dengan handle atau pegangan yang disambungkan pada flywhell, cara demikian dirasa sudah tidak sesuai
pada masa kini yang dituntut kepraktisan. Ada beberapa cara yang digunakan sebagai penggerak awal crank shaft
demi menyalakan mesin, namun yang banyak digunakan pada saat ini adalah sistem starter dengan motor starter
arus searah (DC) sebagai sumber penggeraknya. Saat ini ada 3 tipe motor starter yang digunakan pada mobil dan
truk besar maupun kecil, yaitu : konvensional, reduksi dan planetary. Mobil mitsubishi 120 PS adalah salah satu
mobil yang menggunakan sistem starter dengan tipe planetary.
Dari hasil studi kasus yang ditemukan di CV. Putra Lembata bahwa adanya keluhan pemilik mobil Mitsubishi
Canter 120 PS pada sistem starter di mana pada saat mobil start terdengar bunyi berisik dan mesin susah hidup.
Berdasarkan kasus sistem starter yang terjadi pada mobil Mitsubishi Canter 120 PS tersebut, penulis terkarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Perawatan Dan Perbaikan Sistem Starter Pada Mobil Mitsubishi Canter
120 PS Tahun 1996”.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana melakukan pemeriksaan/identifikasi daya putaran awal terhadap


kecepatan putaran mesin ?
2. Bagaimana melakukan perawatan terhadap kumparan dan bantalan starter ?
3. Bagaimana melakukan perawatan terhadap switch penerus arus DC ?
4. Bagaimana melakukan perawatan terhadap gigi bendiks ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui daya putaran awal terhadap kecepatan putaran mesin.


2. Melakukan perawatan terhadap kumparan dan bantalan starter.
3. Melakukan perawatan terhadap switch penerus arus DC.
4. Melakukan perawatan terhadap gigi bendiks.
1.4 Manfaat

1. Memberikan hasil studi kasus terhadap perkembangan ilmu bagi teknik mesin otomotif.
2. Mendapat ilmu pengetahuan tentang perawatan dan perbaikan sistem starter.
3. Mampu melakukan prosedur merawat dan memperbaiki seperti; identifikasi kerusakan sistem starter,
pembongkaran sistem starter, pemeriksaan komponen-komponen sistem starter, perbaikan/ganti
komponen sistem starter yang rusak dan perakitan sistem starter.

1.5 Batasan Masalah

1. Bagaimana konstruksi dan komponen sistem starter pada mobil Mitsubishi Canter 120 PS?
2. Apa fungsi dari sistem starter pada mobil Mitsubishi Canter 120 PS?
3. Bagaimana cara kerja sistem starter pada mobil Mitsubishi Canter 120 PS?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Starter


Sistem starter adalah rangkaian kelistrikan yang berfungsi untuk menghidupkan mesin kendaraan.
Sistem starter akan merubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini yang akan digunakan untuk memutar mesin sehingga mesin dapat hidup.

2.2 Prinsip Kerja Motor Starter


Sebuah konduktor jika dialiri arus listrik, maka disekitarnya akan timbul
medan magnet. Arah medan magnet yang dihasilkan tergantung dari arah arus
listrik yang mengalir. Untuk yang arah arusnya menjauhi kita, arah medan magnet
yang ditimbulkan akan searah dengan putaran jarum jam. Sedangkan untuk
konduktor yang arah arusnya mendekati kita, akan menghasilkan arah medan
magnet berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Konduktor diletakan diantara
dua kutub magnet utara dan selatan, maka timbul kombinasi garis-garis gaya
magnet. Akibatnya pada kutub N akan timbul tenaga ke bawah dan pada kutub S
akan timbul tenaga ke atas sehingga menimbulkan momen puntir (hukum tangan
kiri fleming).
2.3 Tipe-Tipe Motor Starter
1. Motor Starter Tipe Konvensional
Mekanisme motor starter jenis konvensional merupakan yang paling sederhana
jika dibandingkan dengan jenis motor starter lainnya. Karena motor starter
konvensional tidak mengunakan gear dan komponen tambahan lainnya untuk
memperbesar momen puntir.

2. Motor Starter Tipe Reduksi


Motor starter jenis gear reduction ini memiliki konstruksi yang lebih rumit
dibandingkan dengan motor starter jenis konvensional. Poros armature pada
motor starter jenis gear reduction tidak langsung terhubung dengan pinion
gear, tetapi menggunakan tambahan roda-roda gigi reduksi untuk memutarkan
pinion gear.
3. Motor Starter Tipe Planetary Gear
Mekanisme yang terdapat pada motor starter jenis ini terbilang lebih kompleks
dibanding motor starter konvensional. Karena pada motor starter ini ditambah
kan planetary gear (roda gigi yang didesain seperti lintasan dan susunan planet
di angkasa). Fungsi utama planetary gear ini untuk mengkonversi putaran yang
dihasilkan oleh armature sebelum menuju pinion gear.
2.4 Konstruksi Sistem Starter Tipe Planetary Pada Mobil Mitsubishi 120 PS

a. Komponen-komponen sistem starter tipe planetary


1. Baterai
berfungsi sebagai penyuplai utama arus listrik yang akan dialirkan ke
rangkaian kelistrikan.

2. Kunci kontak
berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus
rangkaian kelistrikan kendaraan.

3. Sekring
berfungsi sebagai pengaman atau pelindung ketika terjadinya gangguan
arus listrik.

4. Relay starter
berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai
ke motor starter.
b. Komponen-komponen motor starter
1. Magnetic switch
berfungsi untuk mendorong dan menarik pinion gear ke ring gear, sekaligus
bekerja sebagai main switch untuk mengalirkan arus yang besar dari baterai ke
sirkuit motor starter.
2. Field coil
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada motor starter. Arus listrik
dari magnetic switch mengalir melalui field coil yang selanjutnya membangkitkan
medan magnet untuk memutar armature.
3. Brush
berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke
massa melalui komutator. Brush ditekan pada segmen-segmen komutator oleh pegas
sikat ( brush spring ).
4. Armature
berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
gerak putar. Armature berputar akibat dari interaksi antara medan magnet yang
dihasilkan oleh field coil dengan armature coil.
5. Starter cluth
berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft ke ring gear
sehingga dapat berputar. Selain itu starter cluth juga berfungsi sebagai pengaman
dari armature coil ketika ring gear cenderung memutarkan pinion gear.
6. Pinion gear
berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter cluth ke ring gear.

7. Drive lever ( tuas penggerak )


berfungsi untuk mendorong atau menarik pinion gear yang berkaitan
dengan ring gear.

8. Planetary gear
berfungsi mereduksi putaran armature untuk menghasilkan momen puntir
yang kuat pada pinion gear.

9. Internal gear
berfungsi bila momen yang diberikan ke starter terlalu besar, maka
internal gear akan berputar untuk membuang momen yang berlebihan dan
mencegah kerusakan pada armature dan bagian-bagian lainnya.
2.5 Cara Kerja Motor Starter Pada Mitsubishi 120
PS
1. Kunci Kontak Pada Posisi “START”
Saat kunci kontak diputar pada posisi start, terminal 50 akan mengalirkan arus listrik dari
baterai ke pull-in coil dan hold-in coil, kemudian arus mengalir ke field coil dan armature
coil melalui terminal C. Pada saat yang bersamaan hold-in coil dan pull-in coil timbul medan
magnet akibat dialiri arus, sehingga plunger yang ada ditengah kumparan akan tertarik ke
kanan melawan pegas pengembali, gerakan ini menyebabkan pinion gear terdorong ke kiri
dan berkaitan dengan ring gear.
2. Posisi Saat Pinion Gear Dengan Ring Gear Berkaitan Penuh
Solenoid dan alur spiral mendorong pinion gear pada posisi berkaitan penuh dengan ring
gear, contact plate yang tersentuh ujung plunger membuat terminal 30 dan terminal C
terhubung. Akibat hubungan ini maka arus yang mengalir ke motor starter menjadi lebih
besar dan menyebabkan motor berputar dengan momen yang lebih besar. Ketika mesin sudah
mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion gear.

3. Kunci Kontak Pada Saat Posisi ON Kembali


Saat kunci kontak dikembalikan ke posisi ON dari posisi START, maka tegangan yang
diberikan ke terminal 50 akan terputus. Main switch tetap tertutup tetapi sebagian arus
mengalir dari terminal C ke hold-in coil melalui pull-in coil. Dengan mengalirnya arus
melalui hold-in coil dengan arah yang sama seperti saat kunci kontak diposisikan start, ini
akan membangkitkan medan magnet yang menarik plunger. Pada pull-in coil arus mengalir
dengan arah yang berlawanan, dan membangkitkan medan magnet yang akan mengemba-
likan plunger ke posisi semula.
2.6 Perawatan dan Perbaikan
a. Perawatan Perawatan Prefentif Perawatan Corrective
adalah suatu kegiatan untuk mencegah sejak
dini kerusakan-kerusakan yang akan terjadi Perawatan Berjalan Perawatan Prediktif
dengan memeriksa equipment secara periodik
Perawatan Darurat Perawatan Setelah
menggunakan indera maupun alat.
Terjadi Kerusakan

b. Perbaikan Perbaikan Yang Tidak Perbaikan Paska


adalah usaha untuk mengembalikan kondisi Dapat Diduga Kerusakan
dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak
Perbaikan Secara Membandingkan Keadaan
akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi
Menyeluruh Alat Terhadap Standar
semula.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penyelesaian Masalah

a) Survei
Survei dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari persoalan yang sering dihadapi berhubungan
dengan sistem starter.
b) Observasi
Observasi dilaksanakan dengan tujuan mengamati dan berdiskusi serta mewawancarai teknisi/spe-
sialis dan pengelola bengkel.
c) Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan tujuan mengetahui keluhan konsumen yang datang ke bengkel.
d) Kajian Pustaka
Kajian pustaka dilaksanakan dengan tujuan mempelajari berbagai sumber dan referensi yang
berhubungan dengan persoalan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
3.2 Tindakan Yang Dilakukan

a) Identifikasi Masalah Yang Terjadi Pada Sistem Starter


Identifikasi masalah yang terjadi dilaksanakan dengan tujuan mendiagnosa
persoalan/ kerusakan yang terjadi.
b) Persiapan Alat dan Bahan Kerja
1. Alat-alat 3. Perlengkapan Alat Kerja
- Kunci 8, 10, 12, 13, 17, - Tool Cady
19 - Kain Lap
- Obeng (-) & (+) - Stall Servis
- Jangka sorong
- Tang
4. Perlengkapan Keselamatan Kerja
- Palu besi
- Seat Cover
- Multimeter
- Sepatu Safety
2. Bahan - Wearpack
- Dinamo starter - Sarung Tangan
- Gemuk - Masker
( grease )
Mulai

3.4 Diagram Alir Penelitian Observasi

Kajian Pustaka
Pemeriksaan/Identifikasi Masalah Komponen Sistem
Starter
Persiapan Alat Dan Bahan Kerja
Pembongkaran Komponen Sistem
Starter 
Pemeriksaan Komponen-Komponen Sistem Starter

Perawatan/Memperbaiki/Ganti Komponen Sistem Starter Yang Rusak

 
Perakitan Ulang Komponen Sistem Starter 

Hasil Dan Pembahasan


No
Uji Coba
Yes
Pembuatan Laporan Tugas Akhir

Selesai
3.6 Waktu Penelitian Proposal Tugas Akhir
TERIMA KASIH !!

Anda mungkin juga menyukai