SEPEDA MOTOR
Disusun oleh :
SUBHAN NURWAHYUDIN
XII TBSM 2
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa penulis ucapkan kepada Guru pembimbing Pemeliharaan kelistrikan
Sepeda Motor dan teman- teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
Tujuan 1
Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau Cara kerja Motor Stater, adalah
supaya kita Mengerti komponen – komponen dan sistem atau cara kerja motor
starter itu sendiri, dankemudian kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.
Rumusan Masalah
3. komponen – komponen apa saja yang ada pada Sistem Starter Motor
Listrik ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua sistem starter ini hampir semuanya dipasang pada berbagai jenis
sepeda motor. Dari kedua sistem starter tersebut, jenis penggerak motor listrik
merupakan jenis yang paling banyak digunakan oleh pengguna sepeda motor
karena penggunaanya yangmudah dan ringan. Sedangkan sistem starter jenis
penggerak mekanis atau sering disebut juga dengan Kick Starter lebih banyak
digunakan sebagai cadangan. Kick Starter membutuhkan tenaga yang cukup
besar untuk menggerakan poros engkol sehinga digunakan hanya ketika
sistem starter motor listrik mengalami gangguan.
2
Fungsi dan Kegunaan Motor Starter
3. Ignition Switch atau Main Switch atau Kunci Kontak adalah sejenis saklar
yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian
kelistrikan secara keseluruhan menggunakan bantuan anak kunci yang dibuat
unik. Hampir semua sistem kelistrikan pada sepeda motor akan mengambil
tegangan dari baterei dengan melewatiSaklar Utama ini.
3
4. Starter Relay atau Magnetic Switch adalah saklar dengan kemampuan daya
besar untuk mengalirkan listrik dari baterei menuju ke Motor Starter yang
akan terhubung (ON) dan terputus (OFF) dengan teknik picuan kemagnetan.
Ada dua bagian didalam Starter Relay yaitu: Selenoid dan Kontak Besar yang
dihubungkan oleh plat. Ketika sifat kemagnetan terbentuk pada selenoid maka
kontak besar dalam posisi ON, jika sifatkemagnetan menghilang pada selenoid
maka kontak besar dalam posisi OFF. Starter Relay menggunakan kontak
saklar berukuran besar karena konsumsi daya motor listrik yang besar pula.
Hal ini untuk memperlambat tingkat keausan kontak saklar akibat panas yang
muncul ketika saklar mulai terhubung dan terputus serta untuk
memaksimalkan energi listrik yang dialirkan menuju ke Motor Starter.
5. Motor Starter adalah motor listrik arus searah yang mengubah energi listrik
baterei menjadi energi mekanik untuk menggerakan poros engkol. Motor
Listrik ini membutuhkan daya yang besar sehingga kabel dan saklar yang
digunakan untuk mengalirkan energi listrik juga harus yang berdaya besar
agar motor listrik mampu menghasil putaran yang cepat dan kuat.
6. Starter Switch atau Saklar Starter adalah saklar khusus yang digunakan untuk
mengaktifkan Starter Relay. Pada saat Starter Switch dalam posisi terhubung
(ON) atauposisi ditekan maka akan terbentuk kemagnetan pada selenoid yang
mampu menghubungkan saklar didalam Magnetic Switch. Pada saat Starter
Switch dalam posisi terputus (OFF) maka sifat kemagnetan pada selenoid akan
menghilang dan saklardidalam Magnetic Switch akan terputus. Starter Switch
berperan sebagai saklar pemicu untuk mengatur pembentukan sifat
kemagnetan pada selenoid didalam Starter Relay. Starter Switch ditempatkan
pada area kemudi yang mudah untuk dijangkau jari tangan.
4
Kompenen - Kompenen Motor Starter
1. Tutup Motor
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet
tetap.
2. Armature
Berfungsi sebagai penghasil momen putar. pada armature terdapat
komutatoryang berfungasi sebagai terminal kumparan armature.
3. Sikat
Berfungsi sebagai menghantarkan arus listrik ke kumparan arnature
melalui
komutator.
4. Pemegang Sikat
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas
berfungsiuntuk menekan sikat agar dengan komutator.
6. Gasket
Sebagai perapat antara tutup bagian depan dan belakang.
Ada dua kejadian saat Starter Switch dalam kondisi terhubung, yaitu:
Terbentuknya kemagnetan pada lilitan selenoid. Sifat kemagnetan
tersebutdigunakan untuk menarik plat kontak besar diatasnya yang
berfungsi untuk
7
menghubungkan aliran tegangan dari baterai menuju Starter Motor. Sifat
kemagnetan terbentuk karena Starter Switch pada awalnya sudah mendapat
tegangan dari positif baterai dan sedang menunggu tegangan negatif atau
massa baterai. Ketika Starter Switch dihubungkan, selenoid mendapat
asupan tegangan positif dan negatif maka terbentuklah sifat kemagnetan
pada lilitan selenoid. sehingga menghubungkan arus utama starter dari
baterai menuju ke motor starter.
Ketika plat kontak tertarik oleh sifat kemagnetan yang terbentuk pada
selenoid maka tegangan dari positif baterai akan mengalir menuju Starter
Motor. Starter Motor mendapat asupan tegangan positif dan negatif baterai
maka terjadi transformasi energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
putaran yang terbentuk pada Starter Motor digunakan untuk menggerakkan
poros engkol. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi
tenaga gerak putar, kemudian memutar poros engkol untuk menghidupkan
mesin.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/smk-negeri-1-
batam/socialpsicologi/makalah- sistem-starter/36275561
https://henduino.github.io/library/ototronik/starter-sepeda-motor/
http://totalotomotif.com/sistem-starter-sepeda-
motor/#:~:text=Prinsip%20Kerja%20Sistem%20Starter%20Sepeda%20Motor%20Sep
erti%20telah,ampere%29%20akan%20mengalir%20ke%20motor%20starter%20saat
%20dihidupkan.
https://firmanonetu.blogspot.com/2013/10/sistem-starter-pada-sepeda-
motor.html https://landakmaju.blogspot.com/2009/05/makalah-motor-
starter.html
10