Anda di halaman 1dari 55

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nyasehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul
“Motor Induksi 1Phasa”
. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing kami
Bapak Marlon Tua ibarani, T, MT dalam mata kuliah !
angkaianMagnetik pada bab Mesin "istrik di Politeknik
Negeri Medan.#alam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. $ntuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalahini.#alam penulisan
makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnyakepada #osen kami yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada kami, sehingga kamidapat
menyelesaikan tugas ini.
Medan,

5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Motor induksi adalah alat penggerak yang paling
banyak digunakan dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai kontruksi
yang lebih sederhana, kokoh, harganya relatif murah serta perawatannya yang mudah, Sehingga
motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Selain keunggulan di atas
motor induksi juga memiliki kelemahan yaitu pengaturan motor induksi lebih rumit dari motor
DC. Hal ini disebabkan motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier,
tertutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda [1].
Pada dasarnya motor induksi dioperasikan pada kecepatan yang konstan, jika beban berubah
maka kecepatan motor juga akan berubah. Karena itu untuk mempertahankan agar kecepatan
tetap konstan maka tegangan dan frekuensi harus diatur. Namun untuk mengatur tegangan agar
didapatkan unjuk kerja yang diharapkan perlu mengatur ulang jumlah kutub stator dan cara
lainnya adalah dengan mengubah frekuensi jaringan yang mensuplai motor tersebut [2]. Di
industri banyak dipakai motor listrik jenis induksi rotor sangkar karena mempunyai banyak
kelebihan dibanding dengan motor listrik jenis lain. Kekurangannya arus start besar sekitar 3
sampai 7 kali dari arus nominal dan putarannya relatif konstan atau sulit diatur dan juga dengan
bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotorpun akan
bertambah besar [3]. Pada pemakaian motor listrik terkadang diinginkan putaran yang dapat
diubah-ubah sesuai kondisi beban, dengan pengaturan perpindahan putaran yang halus dan
range lebar, misalnya pada, exhaust fan penyegar udara pada laboratorium gedung kimia dan
lain-lain. Hal tersebut diperlukan dengan tujuan 2 antara lain untuk mengurangi besarnya arus
start, meredam getaran dan hentakan mekanis saat starting [4]. Karena itu, banyak dilakukan
penelitian tentang pengaturan putaran motor induksi tersebut. Salah satunya adalah dengan
cara mengubah frekuensi atau tegangan yang masuk ke motor untuk mengatur kecepatan motor.
Motor induksi juga disebut mesin asinkron (mesin tak serempak), hal ini dikarenakan putaran
motor tidak sama dengan putaran fluks magnet stator. Dengan kata lain, bahwa antara rotor dan
fluks magnet stator terdapat selisih perputaran yang disebut dengan slip. Pada umumya motor
dengan suplai tegangan AC yang digunakan adalah motor induksi, terutama motor induksi satu
fasa yang paling banyak dipakai di perindustrian. Motor induksi satu fasa sangat banyak dipakai
sebagai penggerak di perindustrian karena banyak memiliki keuntungan, tetapi juga memiliki
beberapa kelemahan. Keuntungan motor induksi : 1. Sangat sederhana dan daya tahan kuat 2.
Harga relatif murah dan perawatan mudah. 3. Efisiensi tinggi. Pada kondisi berputar normal,
tidak dibutuhkan sikat dan karenanya rugi daya yang diakibatkannya dapat dikurangi. Kerugian
motor induksi : 1. Kecepatan tidak dapat berubah tanpa pengorbanan efisiensi. 2. Kecepatannya
menurun seiring dengan pertambahan beban. 3. Arus start biasanya 3 sampai 7 kali dari arus
nominal Dari kelemahan yang ada maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat mengatur kecepatan
putaran motor dan mampu mengurangi arus pada saat starting 5 sampai 7 kali lebih besar dari
arus nominalnya. Untuk dapat mengatur kecepatan agar lebih fleksibel terhadap plant, maka
digunakan modul bluetooth agar dapat tersambung dengan HMI yang ada pada android agar
kecepatan pada motor induksi satu fasa dapat terkontrol dan termonitor oleh pengguna pada
android tersebut. 3 Didasari penjelasan diatas, maka dibuatlah suatu penelitian yang bertujuan
untuk merancang dan membuat suatu pengetur kecepatan motor induksi satu fasa. Oleh karena
itu, penulis membuat Tugas Akhir dengan judul “RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN
MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE PID DAN HMI BERBASIS ANDROID”. I.2. Rumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat dinyatakan sebagai
berikut : 1. Bagaimana cara menjaga kecepatan putaran motor induksi agar tetap konstan pada
1450 rpm pada saat dibebani dan saat terjadi perubahan beban? 2. Bagaimana cara merancang
dan merealisasikan sistem kendali PID digital berbasis arduino pada motor induksi 1 fasa dengan
6
error = +5% ? 3. Bagaimana cara membuat tampilan HMI pada smarthphone dengan platform
android? 4. Bagaimana cara mengkomunikasikan antara kontroler dengan smartphone
menggunakan bluetooth? 5. Bagaimana cara menggunakan dan menguji alat yang akan dibuat?
I.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengendalikan kecepatan
motor induksi 1 fasa ¼ HP/220 Volt, 50 Hz dengan mengatur tegangan input motor. 2.
Merancang pengatur kecepatan motor menggunakan mikrokontroller dengan platform arduino
dengan metode PID Digital dengan error = + 5% 3. Membuat tampilan HMI pada smartphone
dengan platform android. 4. Mengkomunikasikan alat dengan smartphone menggunakan
bluetooth. 5. Menggunakan dan menguji alat

7
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Pengertian Motor Induksi Satu Fasa

Motor induksi satu fasa adalah satu jenis dari motor-motor listrik

yang bekerj a berdasarkan induksi elektromagnetik. Motor induksi

memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu disisi stator, sedangkan

sistem kelistrikan disisi rotornya di induksikan melalui celah udara dari

stator dengan media elektromagnet. Hal ini yang memnyebabkan diberi

nama motor induksi. Adapun penggunaan motor induksi di industri ini

adalah sebagai penggerak , seperti kompresor , pompa , penggerak utama

proses produksi atau mill, peralatan workshop seperti mesin-mesin bor,

grinda, crane, dan sebagainya.

2.2 Motor Arus Bolak-Balik (Alternating Current)

Motor arus bolak-balik (AC) terbagi sebagai berikut :

1. Motor singkron (ns = nr)

2. Motor induksi , terbagi lagi menjadi :

a. Motor induksi 1 fasa

b. Motor induksi 3 fasa

2.3 Motor Induksi Satu Fasa

Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu

8
stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan

rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan porns

terhadap stator.

9
Motor induksi terdiri atas kumparan stator dan kumparan rotor

yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus

listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan tersebut

sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan

rotor. Bentuk dan kostruksi motor tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut

Gambar I . I Konstruksi Motor Induksi Satu Fasa

Motor induksi satu fasa tidak terjadi medan magnet putar seperti

halnya motor induksi tiga fasa, sehingga diperlukan suatu kumparan

bantu untuk mengawali berputar. Motor induksi satu fasa memilik dua

belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan UI -U2) dan belitan fasa

bantu (belitan Z I -Z2).

Prinsip kerja medan magnet utama dan medan magnet bantu pada

motor satu fasa dapat dilihat pada gambar berikut

U'1-U4: . lhiii!! lil!ln utam:!I


z
1
0
1-H betltaM l>anlu

Gambar I .2 Prinsip medan magnet utama dan bantu motor satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih

besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu

dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih

1
1
banyak , sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan

utama.

Grafik arus belitan bantu I bantu dan arus belitan utama I utama

berbeda fasa sebesar cp, hal ini sebabkan karena perbedaan besamya

impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus fasa ini menyebabkan

arus total , merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu.

Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa

sebesar cp dengan medan magnet bantu.

Berikut ini merupakan gambar 1.3 grafik arus belitan bantu belitan

utama.

,.t,,,

Gambar 1.3. Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Belitan bantu Z l-Z2 pertama dialiri arus I bantu menghasilkan

fluks magnet <I> tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama Ul -

U2 dialiri arus utama I utama yang bemilai positif. Hasilnya adalah

medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum

jam seperti pada gambar 1.4. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu

siklus sinusoidal , sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar

pada belitan statomya.

Gambar 1.4. Medan magnet pada stator motor satu fasa


1
2
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk

batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan

menyerupai bentuk sangkar tupai , maka sering disebut rotor sangkar.

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan

tegangan induksi , interaksi antara medan putar stator dan medan magnet

rotor menghasilkan torsi putar pada rotor.

Gambar 1.5. Rotor Sangkar

2.4. Jenis Motor Induksi Satu Fasa

Adapun jenis - jenis motor induksi satu fasa diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Motor Kapasitor

2. Motor Shaded Pole

3. Motor Universal

2.4.1 Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu fasa banyak digunakan dalam peralatan rumah

tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es.

1
3
Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan suplai

PLN 220V menjadikan motor kapasitor banyak dipakai pada peralatan

rumah tangga.

1
4
Gambar 1.6. Bentuk fisik motor kapasitor

2.4.2 Motor Shaded Pole

Motor shaded pole atau motor fasa belah termasuk motor satu fasa

daya kecil , banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai

motor penggerak kipas angin dan blender. Konstruksi sangat sederhana,

pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung

singkatkan fungsinya sebagai pembelah fasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan

transformator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya

ditempatkan pada rumah stator dipotong dua buah bearing.

Gambar 1.7. Bentuk fisik motor shaded pole

2.4.3 Motor Motor Universal

1
5
universal termasuk motor satu fasa dengan menggunakan belitan

stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit maupun

motor bor tangan.

1
6
Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang

memendek atau pegas sikat arang yang lembek. Konstruksinya yang

sederhana, handal , mudah dioperasikan , daya yang kecil, dan torsinya

yang cukup kecil , dan torsinya yang cukup besar.

Gambar 1.8. Komutator pada motor universal

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator.

Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dilengkapi komutator dan

sikat arang yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan

belitan rotomya. Aplikasi dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang

ditekan dan dilepaskan.

Gambar 1.9. Stator dan rotor motor universal

2.4.4 Prinsip Kerja Motor Induksi

Belitan stator dihubungkan dengan suatu sumber tegangan akan

menghasilkan medan putar dengan kecepatan sinkron. Kecepatan medan


10
magnet putar ter jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya.

Kecepatan itu disebut kecepatan sinkron, yang ditentukan dengan rumus :

11
f
ns= -
120 p
dimana :

ns = Kecepatan sinkron (RPM)

J = Frekuensi (Hz)

p = Jumlah Kutub

Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan

memotong penghantar-penghantar rotor sehingga pada penghantar rotor

tersebut timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) atau tegangan induksi.

Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka

pada kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada

penghantar rotor yang berada dalam medan magnet berputar dari stator,

maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya yang berpasangan

dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang cenderung

memutar rotornya , rotor akan berputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti

putaran medan putar stator (Ns).

2.5 Pengatur Kecepatan Putaran motor

Pengatur kecepatan putaran atau speed kontrol merupakan suatu

peralatan yang bisa mengontrol kecepatan motor induksi satu fasa dengan

sistem pengontrolan dari luar. Disebut pengontrolan dari luar karena

pengontrolan kecepatan menggunakan suatu rangkaian atau alat yang

12
bukan dari bagian motor itu sendiri. Pengaturan kecepatan sangat

berguna dalam kehidupan sehari - hari , seperti halnya pada perindustrian

yang setiap alat yang berputar selalu berhubungan dengan motor. Oleh

13
karena itu setiap hal yang berhubungan dengan karakteristik , efisiensi ,

dan perilaku motor yang menguntungkan maupun merugikan perlu

dipelajari. faktor utama yang menentukan besamya pembangkitan

tegangan yang melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu

semua motor cenderung menarik arus yang lebih besar selama periode

pengaturan (arus awal) dibandingkan ketika motor berputar pada

kecepatan kerja (arus jalan).

Pada pokoknya pengendali kecepatan motor dapat di klasifikasikan

menjadi dua bagian yaitu:

a. Motor kecepatan banyak

Motor induksi dengan lilitan kecepatan banyak cocok untuk

pemakaian yang memerlukan kecepatan sampai dengan empat

kecepatan yang berbeda. Kecepatan ini dipilih dengan

menghubungkan lilitan pada konfigurasi yang berbeda dan

sangat konstan pada tiap-tiap penyetelan. Motor kecepatan

banyak ada dua jenis kecepatan yang utama yaitu motor lilitan

terpisah dan motor berurutan.

b. Penggerak kecepatan variabel

Penggerak kecepatan variabel digunakan untuk menyediakan

kontrol kecepatan selain itu penggerak kecepatan variabel dapat

ditunjukan dengan variasi misalnya penggerak kecepatan yang

dapat diatur dan penggerak frekuensi yang dapat diatur.

Alat ini mampu mengatur kecepatan maupun torsi dari motor,

pengontrol penggerak dan pengontrol operator (manual atau otomatis).

14
Sistem penggerak listrik arus bolak-balik atau arus searah diguanakan

pada setiap pemakaian dimana pengontrol penggerak adalah alat yang

dapat mengontrol kecepatan , torsi dan arah dari motor AC dan DC.

2.6 DIAC dan TRIAC Sebagai Pengontrol Kecepatan

Salah satu motor 1 fasa yang dapat diatur kecepatan putaranya

adalah motor dengan kutub terlindung ( sheeding coil ). Penggunaan dari

motor sheeding coil antara lain menjalankan kipas angin dan alat

pengering rambut. Agar pengaturan kecepatan putaran motor tersebut

efisien,maka digunakan komponen DIAC dan TRIAC.

RANGKAIAN
SUPPLAY
AC 220 KONTROL
VOLT KECEPATAN MOTOR
INDUKSI 1 FASA

Gambar 1.10 Diagram Blok Rangkaian.

2.6.1 Pengertian DIAC

DIAC adalah komponen aktif elektronika yang memiliki dua

terminal yang dapat menghantar arus listrik dari kedua arah jika tegangan

melampui batas breakover-nya. Diac merupakan angota dari keluarga

thyristor,namun berbeda dengan thyristor pada umumnya yang hanya

menghantarkan arus listrik dari satu arah,diac memiliki fungsi yang dapat

15
menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya atau biasanya disebut juga

dengan" bidirectional thyristor". diac biasanya digunakan sebagai

pembantu untuk memicu TRIAC dalam rangkaian AC swith.

16
2.6.2 Struktur Dasar dan Simbol DIAC

Ditinjau dari seg1 strukturnya,DIAC terdiri dari 3 lapis

semikonduktor yang hampir mirip dengan transistor PNP.berbeda

dengan transistor PNP yang lapisan-nya dibuat dengan tipis agar

elektron mudah melewati lapisan N ini,lapisan N pada DIAC dibuat

cukup tebal agar elektron lebih sulit untuk menembusnya terkecuali

tegangan yang diberikan ke DIAC tersebut melebihi batas breakover

(VBo) yang di tentukannya.dengan memberikan tegangan yang

melebihi batas breakovernya,DIAC akan dapat dengan mudah

menghantarkan arus listrik dari arah yang bersangkutan. Kedua

terminal DIAC biasanya dilambangkan dengan Al ( Anoda 1 ) dan A2

(Anoda 2 ) atau MT I (main terminal 1) dan MT2 (main terminal 2).

Gambar dan struktur dasar DIAC serta simbolnya dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Tl

TZ

17
:·:. -.......
.
...·· · .

..

Gambar 1.11 Simbol DIAC dan Strukturnya

18
2.6.3 Prinsip Kerja DIAC

Seperti yang disebutkan,DIAC merupakan komponen yang dapat

menghantarkan arus listrik dari dua arah jika diberikan tenggangan yang

melebihi batas breakovernya.pada prinsipnya,DIAC memiliki cara kerja

yang mirip dengan dua dioda yang dipasang paralel berlawanan seperti

gambar rangkaian ekuivalen diatas.

Apalagi tegangan yang memilki polaritas diberikan ke DIAC,dioda

yang disebelah kiri akan menghantarkan arus listrik jika tegangan positif

yang diberikan melebihi tegangan breakover DIAC. sebaliknya,apabila

DIAC diberikan tegangan positif yang melebihi tengangan breakover

DIAC dari arah yang berlawanan,maka dioda sebelah kanan akan

menghantarkan arus listrik.

Setelah DIAC dijadikan ke kondisi " ON "dengan menggunakan

tegangan positif ataupun negatif,DIAC akan terus menghantarkan arus

listrik sampai tegangannya dikurangi hingga 0 (Nol) atau hubungan

pemberian listrik diputuskan.

2.6.4 Pengertian TRIAC

TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang

berfungsi sebagai pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan

singkatan dari Triode for Alternating Curren t.(trioda untuk arus bolak

balik).sama seperti SCR,TRIAC juga tergolong sebagai thyristor yang

berfungsi sebagai pengendali atau switching.Namun,berbeda dengan

SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah.TRIAC

memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik kedua arah

ketika dipicu.terminal date TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif

19
rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari

dua arah terminalnya ,TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional

triode thyristor.

Pada dasamya,sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang

disusn dan disambungkan secara anti paralel (paralel yang berlawanan

arah) dengan terminal gerbang atau gate-nya dihubungkan bersama

menjadi satu.jika dilihat dari struktumya ,TRIAC merupakan komponen

elektronika yang terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 terminal ,ketiga

terminal tersebut diantaranya adalah MT1,MT2 dan Gate.MT adalah

singkatan dari main terminal.

2.6.5 Bentuk dan Simbol TRIAC

Berikut ini adalah gambar dan struktur serta simbol TRIAC

MT,

M r,

8.r.ntukTR IAC K.onSitruks.I Fist YRIAC Shnbol TfUA.C

Gambar 1.12 bentuk dan simbol TRIAC

TRIAC merupakan komponen yang sangat cocok untuk digunakan

sebagai AC switching (saklar AC) karena dapat mengendalikan aliran

arus kistrik pada dua arah siklus gelombang bolak-balik AC. kemampuan

inilah yang menjadi kelebihan dari TRIAC jika dibandingkan dengan

SCR.namun TRIAC pada umumnya tidak digunakan pada rangkaian

switching yang melibatkan daya yang sangat tinggi.salah satu alasannya

adalah karena karakteristik switching TRIAC yang non-simetris dan juga

20
gangguan elektromagnetik yang diciptakan oleh listrik yang berdaya

tinggi itu sendiri.

2.6.6 Prinsip Kerja TRIAC

TRIAC akan terhubung (ON) ketika berada diquadran I yaitu saat

arus positif kecil melewati terminal gate ke MT I ,dan polaritas MT2 lebih

tinggi dari MT I ,saat TRIAC terhubung dan rangkaian gate tidak

memegang kendali ,maka TRIAC tetap tersambung selama polaritas MT2

tetap lebih tinggi dari MT I dan arus yang mengalir lebih besar dari arus

genggamnya. TRIAC juga akan tersambung saat arus negatif melewati

terminal gate ke MT I ,dan polaritas MT I lebih tinggi dari MT2, dan

TRIAC akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang

kendali selama polaritas MT I lebih tinggi dari MT2 dan arus yang

mengalir lebih besar dari arus genggamnya. selain dengan cara memberi

pemicuan melalui terminal gate,TRIAC juga dapat dibuat tersambung

(ON), dengan cara memberikan tegangan yang tinggi sehinggga

melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT I dan MT2,

namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan TRIAC akan

rusak. pada saat TRIAC tersambung (ON) maka tegangan jatuh maju

antara terminal MT I dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5

volt sampai dengan 2 volt.

2.7 Komponen Pengatur Tegangan AC

2.7.1 Resistor

21
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk

menghambat aliran listrik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

memilih resistor yaitu :

22
a. Tolerans, yaitu resistor yang diproduksi nilainya tidak selalu tepat.

b. Kestabila, yaitu nilai resistor tidak berubah akibat temperatur tinggi

atau pemakaian yang lama.

c. Tingkat daya, yaitu kemampuan maksimum resitor dalam

membatasi energi atau arus listrik yang melewatinya.

Komponen ini berbentuk kecil dan memiliki gelang bervariasi

gelang-gelang wama ini adalah menunjukan besar dan kecilnya nilai

tahanan arus didalamnya.wama gelang tersebut sangat penting bagi

penggemar elektronika.umumnya berbentuk kecil dengan dua

kaki ,komponen ini tidak memiliki kutub negatif atau positif.sehingga

pemasanganya boleh terbalik,asalkan nilainya sama dengan nilai yang

diingikan.

R R

Gambar 1.13.Simbol Resistor

Resistor diberi nilai secara standar dan besarnya nilai tersebut

sudah tertera dibadan resistor.nilai resistor ditentukan dengan kombinasi

gelang-gelang warna dan setiap posisi gelang mempunyai arti sendiri.arti

dari gelang-gelang berwama pada resistor ditunjukan pada tabel tersebut


23
Tabel 1.Gelang-gelang wama pada resistor

Warna Gelang Gelang Faktor Toleransi


Pertam Kedua Pengal
a 1

Hitam 0 0 10°
Coklat 1 1 101
Merah 2 2 102
3
Orange 3 3 10 2%

Kuning 4 4 104
Hijau 5 5 105
6
Biru 6 6 10

Ungu 7 7 107
Abu -Abu 8 8 108 2%
9
Putih 9 9 10
Emas 5%
Perak 10%
Tanpa
warna 20%

2.7.2 Kapasitor

Kondensator adalah komponen yang dapat menyimpan arus listrik

sampai batas yang ditentukan kapasitor berasal dari kata "kapasintance"

atau kapasitas yang artinya kemampuan untuk menyimpan arus listrik.

Pada dasarnya kapasitor terdiri dari dua keping penghantar yang disekat.
24
Bahan yang berfungsi sebagai penyekat disebut dielektrikum. Bahan

25
penyekat yang bisa digunakan untuk dielektrik adalah

keramik ,kertas,mika dan elektrolit.

Pemasangan kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika mempunya1

maksud dan tujuan sebagai berikut :

a. Sebagai penghubung I kopling yang menghubungkan masmg-

masing bagian dalam suatu rangkaian

b. Memisahkan arus bolak-balik dari arus searah

c. Sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya

d. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian

e. Menghemat daya dalam rangkaian lampu TL

f. Menghilangkan loncatan bunga api dalam rangkaian saklar

_L _L ±L
T T T
Normal Normal Electrolytic

Gambar 1.14 simbol kapasitor

Macam-macam kondensator yang bentuk dan fungsinya ada beberapa

kondensator sebagai berikut :

20
Kondensator bola,yaitu kondensator yang berbentuk bola konsentris.

a. Kondensator silinder, yaitu kondensator yang berbentuk silinder

konsentris.

b. Kondensator keping sejajar.

21
c. Kondensator keramik, yaitu kondensator yang dibungkus dielektrikum

mika.

d. Kondensator variabel ( VARCO ) yaitu kondensator yang

kapasitasnya dapat diubah-ubah.

e. Kondensator gulung yaitu kondensator keping seJ aJ ar yang

digulung karena panjangnya keping sejajar untuk kapasitas yang

besar.

Kondensator elektrolit ( ELCO ) yaitu kondensator yang dielektrikumnya

larutan atau pasta elektrolit untuk memperbesar kapasitas. Untuk

kondensator ini kaki-kaki kondensator merupakan elektroda (katoda dan

anoda) sehingga dalam pemasangan kaki positif dan negatif tidak boleh

terbalik.

92
BAB IV

PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA

Motor induksi 1-fasa biasanya tersedia dengan daya kurang dari 1 HP


dan banyak digunakan untuk keperluan rurnah tangga dengan aplikasi
yang sederhana, seperti kipas angin motor pompa dan lain sebagainya.
Didasarkan pada cara kerjanya, maka motor ini dapat dikelompokan
sebagai berikut :
1. Motor fase belah/fase bagi (split phase motor)

2. Motor kapasitor (capacitor motor)


a. Kapasitor start (capacitor start motor)
b. Kapasitor start-kapasitor jalan (capacitor start-capacitor run motor)
c. Kapasitor jalan (capacitor run motor)
3. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)
Penjelasan dari j enis-jenis motor ini dijabarkan sebagai berikut di bawah ini.

4.1 Motor Fase Belah I Fase Bagi


Motor fase belah mempunyai kurnparan utama dan kurnparan bantu
yang tersambung paralel dan mempunyai perbedaan fasa antara keduanya
mendekati 90° listrik. Gambaran konstruksi dan bentuk rangkaian
sederhana pemasangan kumparannya diperlihatkan pada gambar 4.1.
- , kum p. ulam.1
---+ I

kwnp.

)
kump.
,.
b anh.1
b:mt\J

b)

t 93
s
4b.
kump.

utama 0
> \'

«•la h
ui.i.lra
4:.

a) c)
·k.
··.
l

Gambar 4.1 Bentuk konstruksi dan hubungan kumparan motor


induksi fasa belah

94
Gambar 4. la memperlihatkan letak kumparan utama dan kumparan
bantu yang diatur berjarak 90° listrik, dan gambar 4.1b memperlihatkan
hubungan kumparan utama dan kumparan bantu dalam rangkaiannya dan
gambar 4. lc memperlihatkan hubungan arus dan tegangan yang terjadi pada
kumparan motor induksi fasa belah. Di dalam prakteknya diusahakan antara
ams kumparan bantu dan kumparan utamanya berbeda fasa mendekati 90 °
listrik. Dengan cara ini maka kumparan motor menjadi seolah-olah seperti
motor induksi dua fase yang akan dapat menghasilkan medan magnet yang
seolah-olah berputar sehingga motor induksi ini dapat berputar sendiri (self
starting).
Pada motor fase boleh , "kumparan utama " mempunyai tahanan
murni rendah dan reaktansi tinggi, sebaliknya "kumparan bantu " mempunyai
tahanan murni yang tinggi tetapi reaktansinya rendah. Tahanan mumi
kumparan bantu dapat dipertinggi dengan menambah R yang disambung
secara seri dengannya (disebut motor resistor) atau dengan menggunakan
kumparan kawat yang diametemya sangat kecil. Bila pada kumparan bantu
diberi kapasitor, maka motor ini disebut motor kapasitor (capacitor motor).
Motor fase belah ini biasanya sering disebut motor resistor saja,
sedangkan untuk motor kapasitor jarang disebut sebagai motor fase belah
karena walaupun prinsipnya adalah membagi dua fasa tetapi nilai perbedaan
fasanya hampir mendekati 90°, sehingga kerjanya rnirip dengan motor
induksi 2-fasa dan umum disebut sebagai motor kapasitor saja. Untuk
memutuskan ams, kumparan Bantu dilengkapi dengan saklar pemutus 'S' yang
dihubungkan seri terhadap kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan
memutuskan setelah motor mencapai kecepatan 75% dari kecepatan penuh.
Pada motor fase belah yang dilengkapi saklar pemutus kumparan bantu
biasanya yang dipakai adalah saklar sentrifugal. Khusus untuk penerapan
motor fase belah ini pada lemari es biasanya digunakan rele.

4.2 Motor Kapasitor


Motor kapasitor merupakan bagian dari motor fasa belah, namun yang
membedakan kedua motor tersebut adalah pada saat kondisi start motor.
Motor kapasitor ini menggunakan kapasitor pada saat startnya yang

95
dipasang secara seri terhadap kumparan bantu. Motor kapasitor ini
umumnya digunakan pada kipas

96
angm, kompresor pada kulkas (lemari es), motor pompa air, dan
sebagainya. Bentuk fisik motor ini diperlihatkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Bentuk fisik motor kapasitor

Berdasarkan penggunaan kapasitor pada motor kapasitor, maka motor


kapasitor ini dapat dibagi dalam hal sebagai berikut di bawah ini.

1. Motor kapasitor start ( capacitor start motor)


Pada motor kapasitor, pergeseran fase antara ams kumparan utama (Iu)
dan arus kumparan bantu (lb) didapatkan dengan memasang sebuah
kapasitor yang dipasang seri terhadap kumparan bantunya seperti yang
diperlihatkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.3 Bagan rangkaian motor kapasitor dan diagram vektor lu dan lb

Kapasitor yang digunakan pada umumnya adalah kapasior elektrolik


yang pemasangannya tidak permanen pada motor (sebagai bagian yang
dapat dipisahkan). Kapasitor start direncanakan khususnya untuk waktu

97
pemakaian yang singkat, sekitar 3 detik, dan tiap jam hanya 20 kali
pemakaian. Bila saat start dan setelah putaran motor mencapai 75%
dari kecepatan penuh, saklar sentrifugal

98
(CS) otomatis akan terbuka untuk memutuskan kapasitor dari rangkaian,
sehingga yang tinggal selanjutnya hanya kumparan utama saja.. Pada
sebahagian motor ini ada yang menggunaan rele sebagai saklar sentifugalnya.
Ada 2 bentuk pemasangan rele yang biasa digunakan yaitu penggunaan rele
arus dan rele tegangan seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.4 dan gambar
4.5.
Swnhl"r

c R

Gambar 4.4 Bentuk penggunaan rele arus dalam rangkaian

Arus start yang dihasilkan pada gambar 4.4 cukup besar sehingga
medan magnet yang dihasilkan oleh rele sanggup untuk menarik kontak
NO (normally open) menjadi menutup (berhubungan), setelah motor
berjalan dan mencapai kecepatan 75% kecepatan nominalnya, maka arus
motor sudah turun menjadi kecil kontak NO yang terhubung tadi
terlepas kembali karena medan magnet yang dihasilkan tidak sanggup
untuk menarik kontak NO sehingga kapasitor dilepaskan lagi dari
rangkaian.

N
(:

:F.'l ;
u
..:l'Ip.;z:i Iikw

Gambar 4.5 Bentuk penggunaan rele tegangan dalam rangkaian

99
Tegangan awal saat start yang dihasilkan pada rele gambar 4.5 masih
kecil sehingga medan magnet yang dihasilkan oleh rele tidak sanggup
untuk menarik kontak NC (normally close) menjadi terbuka (memisah),
setelah motor berjalan dan mencapai kecepatan 75% kecepatan
nominalnya, maka tegangan pada rele

10
sudah naik menjadi normal sehingga kontak NC yang terlepas tadi
terhubung karena medan magnet yang dihasilkan rele sanggup untuk
menarik kontak NC menjadi terbuka sehingga kapasitor dilepaskan lagi
dari rangkaian.
Disamping itu, penggunaan kapasitor start pada motor kapasitor dapat
divariasikan misalnya dengan tegangan tegangan ganda seperti yang
diperlihatkan pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Motor kapasitor start tegangan ganda, putaran satu arah.

Untuk penggunaan tegangan rendah pada gambar 4.6, kumparan utama


I dan kumparan utama II diparalel dengan cara terminal 1 dikopel
dengan 3, terminal 2 dikopel dengan 4, kemudian terminal 1 dan 2
diberikan untuk sumber tegangan. Untuk tegangan tingginya, kumparan
utama I dan kumparan utama II dihubungkan secara seri, kemudian
terminal 1 dikopel dengan 4 dan terminal 3 dan 2 untuk sumber
tegangan.
Motor kapasitor start yang sederhana juga dapat diperlengkapi dengan
pengaturan kecepatan dan pembalik arah putaran seperti berikut ini.
a. Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan arah putaran yang dapat dibalik
(three leads reversible capacitor start motor) diperlihatkan pada gambar 4.6.

10
Garnbar 4.7 Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan
pembalik arah putaran

10
b. Motor kapasitor start 2 kecepatan seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Motor kapasitor start 2 kecepatan

Bila saklar diatur pada posisi low pada gambar 4.8, motor berputar
lambat, sedangkan bila saklar diatur pada posisi high, motor berputar lebih
cepat, karena kurnparan cepat (high run) mempunyai jurnlah kutub sedikit
sedangkan kurnparan lambat (low run) mempunyai jurnlah kutub yang lebih
banyak.
c. Motor kapasitor start dengan 2 kurnparan dan menggunakan 2 buah
kapasitor seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Motor kapasitor start dengan 2 kecepatan dan


menggunakan 2 buah kapasitor

2. Motor kapasitor start dan jalan ( capacitor start-capacitor run motor)


Pada dasamya motor ini sama dengan capasitor start motor, hanya saja
pada motor jenis ini kumparan bantunya mempunyai 2 macam kapasitor
dan salah satu kapasitomya selalu dihubungkan dengan sumber tegangan
(tanpa saklar otomatis). Motor ini menggunakan nilai kapasitansi yang
berbeda untuk kondisi start dan jalan. Dalam susunan pensaklaran yang
10
biasa, kapasitor start yang seri dengan saklar start dihubungkan secara
paralel dengan kapasitor jalan dan kapasitor yang diparalelkan itu
diserikan dengan kumparan bantu.

10
Penggunaan kapasitor start dan jalan yang terpisah memungkinkan
perancangan motor memilih ukuran optimum masing-masing , yang
menghasilkan kopel start yang sangat baik dan prestasi jalan yang baik.
Tipe kapasitor yang digunakan pada motor kapasitor ini adalah tipe
elektrolit dan tipe berisi minyak. Rancangan motor ini biasanya hanya
digunakan untuk penggunaan motor satu fasa yang lebih besar dimana
khususnya diperlukan untuk kopel start yang tinggi. Keuntungan dari
motor jenis ini adalah :
1. Mempertinggi kemampuan motor dari beban lebih.
2. Memperbesar cos cp (faktor daya).
3. Memperbesar torsi start,
4. Motor bekerja lebih baik (putaran motor halus).
Motor jenis ini bekerja dengan menggunakan kapasitor dengan
nilai yang tinggi (besar) pada saat startnya, dan setelah rotor berputar
mencapai kecepatan 75% dari kecepatan nominalnya, maka kapasitor
startnya dilepas dan selanjutnya motor bekerja dengan menggunakan
kapasitor jalan dengan nilai kapasitor yang lebih rendah (kapasitas kecil)
agar motor dapat bekerja dengan lebih baik. Bentuk gambaran motor
jenis ini diperlihatkan pada gambar 4.10. Pertukaran harga kapasitor
dapat dicapai dengan dua cara sebagai berikut.
a) Dengan menggunakan dua kapasitor yang dihubungkan secara paralel
pada rangkaian bantu, kemudian setelah saklar otomatis bekerja maka
hanya sebuah kapasitor yang terhubung secara seri dengan kumparan bantu
(gambar 4.1Oa)
b) Dengan memasang sebuah kapasitor yang dipasang secara paralel
dengan ototransformator step up (gambar 4.1Ob).

10
a) b)
Gambar 4.10 Cara mendapatkan pertukaran harga kapasitor

10
3. Motor kapasitor jalan ( capacitor run motor).

Motor ini mempunyai kumparan bantu yang disambung secara seri


dengan sebuah kapasitor yang terpasang secara permanen pada rangkaian
motor. Kapasitor ini selalu berada dalam rangkaian motor, baik pada waktu
start maupun jalan , sehingga motor ini tidak memerlukan saklar otomatis. Oleh
karena kapasitor yang digunakan tersebut selalu dipakai baik pada waktu start
maupun pada waktu jalan maka hams digunakan kapasitor yang memenuhi
syarat tersebut yaitu kapasitor yang berjenis kondensator minyak , atau
kondensator kertas minyak. Pada umumnya kapasitor yang digunakan berkisar
antara 2 sampai 20µ F. Bentuk hubungannya kapasitor pada rangkaian motor
diperlihatkan pada gambar 4.11 dengan jenis dua arah putaran , dan pada
gambar 4.12 dengan jenis 2 variasi kecepatan yang berbeda.

Gambar 4.11 Motor kapasitor jalan yang bekerja dengan 2 arah putaran
(maju dan mudur) dengan kumparan utama sama dengan
kumparan bantu.

L,

Gambar 4.12 Motor kapasitor jalan dengan 2 variasi kecepatan.

10
Pada gambar 4.11, waktu putaran kanan, kumparan A diseri dengan
kapasitor dan kumparan B bertindak sebagai kumparan utama,
sedangkan pada waktu putaran kiri , kumparan B diseri dengan
kapasitor dan berfungsi sebagai

10
kumparan bantu, sehingga kumparan A sekarang berfungsi sebagai
kumparan utama. Selanjutnya pada gambar 4.12 diperlihatkan contoh
penerapan motor kapasitor jalan yang dapat diatur kecepatannya yang
biasa diterapkan pada kipas angm.

100
4.3 Motor Kutup Bayangan
Motor kutub bayangan (Shaded pole ) ini menggunakan kutup magnet stator
yang dibelah dan diberi cincin pada bagian kutup yang kecil yang disebut
kutup bayangan , dan sisi kutup yang besar disebut kutub pokok ( Un shaded
pole ) dengan rotor yang biasa digunakan adalah rotor sangkar tupai seperti
yang diperlihatkan pada gambar 4.12. Motor kutub bayangan ini biasanya
diterapkan untuk kapasitas yang kecil dan sering dijumpai pada motor-motor
kipas angin yang kecil.

a) bentuk kutup 4 b) kutup bayangan diberi cicin


Gambar 4.13 Kutub utama dan kutub bayangan motor kutub bayangan

kutub uta.ma !Mu


I>

b<> tan belilan rolm


stator ubung .angkllr
:liflglwt

Garnbar 4.14 Bentuk fisik motor kutup bayangan


101
Gambar 4.13b menunjukkan sebuah kutub dari motor kutub
bayangan , kira-kira 1/3 dari kutub diberi alur yang selanjutnya dilingkari
(diberi cincin) dengan satu lilitan hubung singkat (CU Coil) dan dikenal
dengan kumparan bayangan (shading coil). Kutub yang diberi cincin ini
dikenal dengan nama kutub

102
bayangan, dan bagian lainnya yang besar dikenal dengan kutup bukan
bayangan (Un shaded pole ). Medan putar yang dihasilkan pada motor jenis ini
adalah karena adanya induksi pada cincin hubung singkat yang terdapat pada
kutub bayangan yang berasal dari pengaruhi induksi magnet pada kutup yang
lainya, sehingga motor ini menghasilkan fluks magnet yang berputar. Contoh
bentuk fisik motor kutup bayangan diperlihatkan pada gambar 4.14.
Dibawah ini pada gambar 4.15 diperlihatkan gambar
perbandingan karakteristik motor motor induksi satu fasa sesusai dari cara
kerjanya.

Capacitor Start and Run

500

', Changeover of Centrif ugal s;lch

er

,, 400

"0 '
:t
:;

....
u
0 300

.,
e-

200

100

20 40 60
80 100
Speed (%)

Gambar 4.15 Kurva perbandingan karakteristik motor motor induksi 1-


fasa

4.4 Medan Putar pada Motor induksi 1-fasa


103
Motor Induksi satu phasa berbeda cara kerjanya dengan motor induksi
tiga phasa. Pada motor induksi tiga phasa, kumparan stator mempunyai tiga
belitan yang sedernikian berbeda fasa 120° listrik. Perbedaan ini akan
menghasilkan medan putar pada stator yang dapat memutar rotor.. Pada motor
induksi 1-phasa hanya memiliki dua belitan I kumparan stator, yaitu kumparan
utama (belitan Ul U2) dan kumparan bantu (belitan Zl-Z2), seperti yang
diperlihatkan pada gambar 4.16.
Kumparan utama pada motor induksi 1-fasa ini menggunakan
penampang kawat tembaga lebih besar sehingga merniliki impedansi
lebih kecil. Sedangkan kumparan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jurnlah belitannya

104
lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
kumparan utama. Arus kumparan bantu dan arus kumparan bantu akan berbeda
phasa sebesar cp, karena perbedaan besarnya impedansi kedua motor.
Perbedaan fasa arus ini akan menghasilkan tarsi pada motor yang dapat
memutar rotor motor induksi 1-fasa. Bila rotor telah berputar, maka kumparan
motor dapat diaktifkan hanya satu saja yaitu kumparan utama saja. Jika
diinginkan dengan kinerja motor yang lebih, maka dapat dirancang untuk
mengaktifkan kedua kumparan saat start dan saat jalan, seperti yang diterapkan
pada motor kapasitor. Gambaran bentuk perbedaan fasa antara arus kumparan
bantu dan kumparan utama diperlihatkan pada gambar 4.17.

ui
21

Z2

u·z

Gambar 4.16 Bentuk hubungan sederhana belitan I kumparan pada motor


induksi 1-fasa

105
Gambar 4.17 Gelombang arus kumparan bantu

106
Kesimpulan
Konstruksi motor induksi terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Pada
motor induksi satu fasa, hanya terdapat satu kumparan pada bagian statornya.
Ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu fasa maka pada stator tidak timbul suatu
medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki arah
yang berbeda. Pada motor induksi tiga fasa, ketika stator dicatu dengan tegangan AC
3 fasa, maka pada kumparan-kumparan stator akan timbul suatu medan putar.
Flux yang dihasilkan oleh medan putar ini akan memotong kumparan-kumparan
pada rotor dan menimbulkan arus induksi pada rotor. Arus induksi yang
mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya medan pada rotor. Interaksi medan rotor
dengan medan putar pada stator ini menimbulkan suatu torsi yang menyebabkan
rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Stator adalah bagian dari
motor yang tidak bergerak dan dicatu dengan tegangan listrik bolak balik. Rotor
adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator
dan tidak dicatu. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang
berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-
balik yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu
interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Hal ini tetap dapat
menimbulkan arus induksi pada rotor, akan tetapi dengan adanya 2 medan putar
yang sama dengan arah yang berlawanan, rotor tidak dapat berputar tetapi hanya
bergetar

107

Anda mungkin juga menyukai