5
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Motor induksi adalah alat penggerak yang paling
banyak digunakan dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai kontruksi
yang lebih sederhana, kokoh, harganya relatif murah serta perawatannya yang mudah, Sehingga
motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Selain keunggulan di atas
motor induksi juga memiliki kelemahan yaitu pengaturan motor induksi lebih rumit dari motor
DC. Hal ini disebabkan motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier,
tertutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda [1].
Pada dasarnya motor induksi dioperasikan pada kecepatan yang konstan, jika beban berubah
maka kecepatan motor juga akan berubah. Karena itu untuk mempertahankan agar kecepatan
tetap konstan maka tegangan dan frekuensi harus diatur. Namun untuk mengatur tegangan agar
didapatkan unjuk kerja yang diharapkan perlu mengatur ulang jumlah kutub stator dan cara
lainnya adalah dengan mengubah frekuensi jaringan yang mensuplai motor tersebut [2]. Di
industri banyak dipakai motor listrik jenis induksi rotor sangkar karena mempunyai banyak
kelebihan dibanding dengan motor listrik jenis lain. Kekurangannya arus start besar sekitar 3
sampai 7 kali dari arus nominal dan putarannya relatif konstan atau sulit diatur dan juga dengan
bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar
pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotorpun akan
bertambah besar [3]. Pada pemakaian motor listrik terkadang diinginkan putaran yang dapat
diubah-ubah sesuai kondisi beban, dengan pengaturan perpindahan putaran yang halus dan
range lebar, misalnya pada, exhaust fan penyegar udara pada laboratorium gedung kimia dan
lain-lain. Hal tersebut diperlukan dengan tujuan 2 antara lain untuk mengurangi besarnya arus
start, meredam getaran dan hentakan mekanis saat starting [4]. Karena itu, banyak dilakukan
penelitian tentang pengaturan putaran motor induksi tersebut. Salah satunya adalah dengan
cara mengubah frekuensi atau tegangan yang masuk ke motor untuk mengatur kecepatan motor.
Motor induksi juga disebut mesin asinkron (mesin tak serempak), hal ini dikarenakan putaran
motor tidak sama dengan putaran fluks magnet stator. Dengan kata lain, bahwa antara rotor dan
fluks magnet stator terdapat selisih perputaran yang disebut dengan slip. Pada umumya motor
dengan suplai tegangan AC yang digunakan adalah motor induksi, terutama motor induksi satu
fasa yang paling banyak dipakai di perindustrian. Motor induksi satu fasa sangat banyak dipakai
sebagai penggerak di perindustrian karena banyak memiliki keuntungan, tetapi juga memiliki
beberapa kelemahan. Keuntungan motor induksi : 1. Sangat sederhana dan daya tahan kuat 2.
Harga relatif murah dan perawatan mudah. 3. Efisiensi tinggi. Pada kondisi berputar normal,
tidak dibutuhkan sikat dan karenanya rugi daya yang diakibatkannya dapat dikurangi. Kerugian
motor induksi : 1. Kecepatan tidak dapat berubah tanpa pengorbanan efisiensi. 2. Kecepatannya
menurun seiring dengan pertambahan beban. 3. Arus start biasanya 3 sampai 7 kali dari arus
nominal Dari kelemahan yang ada maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat mengatur kecepatan
putaran motor dan mampu mengurangi arus pada saat starting 5 sampai 7 kali lebih besar dari
arus nominalnya. Untuk dapat mengatur kecepatan agar lebih fleksibel terhadap plant, maka
digunakan modul bluetooth agar dapat tersambung dengan HMI yang ada pada android agar
kecepatan pada motor induksi satu fasa dapat terkontrol dan termonitor oleh pengguna pada
android tersebut. 3 Didasari penjelasan diatas, maka dibuatlah suatu penelitian yang bertujuan
untuk merancang dan membuat suatu pengetur kecepatan motor induksi satu fasa. Oleh karena
itu, penulis membuat Tugas Akhir dengan judul “RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN
MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE PID DAN HMI BERBASIS ANDROID”. I.2. Rumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dapat dinyatakan sebagai
berikut : 1. Bagaimana cara menjaga kecepatan putaran motor induksi agar tetap konstan pada
1450 rpm pada saat dibebani dan saat terjadi perubahan beban? 2. Bagaimana cara merancang
dan merealisasikan sistem kendali PID digital berbasis arduino pada motor induksi 1 fasa dengan
6
error = +5% ? 3. Bagaimana cara membuat tampilan HMI pada smarthphone dengan platform
android? 4. Bagaimana cara mengkomunikasikan antara kontroler dengan smartphone
menggunakan bluetooth? 5. Bagaimana cara menggunakan dan menguji alat yang akan dibuat?
I.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah : 1. Mengendalikan kecepatan
motor induksi 1 fasa ¼ HP/220 Volt, 50 Hz dengan mengatur tegangan input motor. 2.
Merancang pengatur kecepatan motor menggunakan mikrokontroller dengan platform arduino
dengan metode PID Digital dengan error = + 5% 3. Membuat tampilan HMI pada smartphone
dengan platform android. 4. Mengkomunikasikan alat dengan smartphone menggunakan
bluetooth. 5. Menggunakan dan menguji alat
7
BAB II
TEORI DASAR
Motor induksi satu fasa adalah satu jenis dari motor-motor listrik
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu
8
stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan
rotor adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan porns
terhadap stator.
9
Motor induksi terdiri atas kumparan stator dan kumparan rotor
yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus
sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan
rotor. Bentuk dan kostruksi motor tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut
Motor induksi satu fasa tidak terjadi medan magnet putar seperti
bantu untuk mengawali berputar. Motor induksi satu fasa memilik dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan UI -U2) dan belitan fasa
Prinsip kerja medan magnet utama dan medan magnet bantu pada
Gambar I .2 Prinsip medan magnet utama dan bantu motor satu fasa
1
1
banyak , sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan
utama.
Grafik arus belitan bantu I bantu dan arus belitan utama I utama
berbeda fasa sebesar cp, hal ini sebabkan karena perbedaan besamya
arus total , merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu.
Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa
Berikut ini merupakan gambar 1.3 grafik arus belitan bantu belitan
utama.
,.t,,,
Gambar 1.3. Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
fluks magnet <I> tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama Ul -
medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum
jam seperti pada gambar 1.4. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu
tegangan induksi , interaksi antara medan putar stator dan medan magnet
sebagai berikut :
1. Motor Kapasitor
3. Motor Universal
tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es.
1
3
Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan suplai
rumah tangga.
1
4
Gambar 1.6. Bentuk fisik motor kapasitor
Motor shaded pole atau motor fasa belah termasuk motor satu fasa
pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung
1
5
universal termasuk motor satu fasa dengan menggunakan belitan
stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit maupun
1
6
Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator.
Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dilengkapi komutator dan
sikat arang yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan
belitan rotomya. Aplikasi dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang
11
f
ns= -
120 p
dimana :
J = Frekuensi (Hz)
p = Jumlah Kutub
penghantar rotor yang berada dalam medan magnet berputar dari stator,
peralatan yang bisa mengontrol kecepatan motor induksi satu fasa dengan
12
bukan dari bagian motor itu sendiri. Pengaturan kecepatan sangat
yang setiap alat yang berputar selalu berhubungan dengan motor. Oleh
13
karena itu setiap hal yang berhubungan dengan karakteristik , efisiensi ,
tegangan yang melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu
semua motor cenderung menarik arus yang lebih besar selama periode
banyak ada dua jenis kecepatan yang utama yaitu motor lilitan
14
Sistem penggerak listrik arus bolak-balik atau arus searah diguanakan
dapat mengontrol kecepatan , torsi dan arah dari motor AC dan DC.
motor sheeding coil antara lain menjalankan kipas angin dan alat
RANGKAIAN
SUPPLAY
AC 220 KONTROL
VOLT KECEPATAN MOTOR
INDUKSI 1 FASA
terminal yang dapat menghantar arus listrik dari kedua arah jika tegangan
menghantarkan arus listrik dari satu arah,diac memiliki fungsi yang dapat
15
menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya atau biasanya disebut juga
16
2.6.2 Struktur Dasar dan Simbol DIAC
Gambar dan struktur dasar DIAC serta simbolnya dapat dilihat pada
Tl
TZ
17
:·:. -.......
.
...·· · .
..
18
2.6.3 Prinsip Kerja DIAC
menghantarkan arus listrik dari dua arah jika diberikan tenggangan yang
yang mirip dengan dua dioda yang dipasang paralel berlawanan seperti
yang disebelah kiri akan menghantarkan arus listrik jika tegangan positif
singkatan dari Triode for Alternating Curren t.(trioda untuk arus bolak
SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah.TRIAC
19
rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari
triode thyristor.
MT,
M r,
arus kistrik pada dua arah siklus gelombang bolak-balik AC. kemampuan
20
gangguan elektromagnetik yang diciptakan oleh listrik yang berdaya
arus positif kecil melewati terminal gate ke MT I ,dan polaritas MT2 lebih
tetap lebih tinggi dari MT I dan arus yang mengalir lebih besar dari arus
kendali selama polaritas MT I lebih tinggi dari MT2 dan arus yang
mengalir lebih besar dari arus genggamnya. selain dengan cara memberi
namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan TRIAC akan
rusak. pada saat TRIAC tersambung (ON) maka tegangan jatuh maju
antara terminal MT I dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5
2.7.1 Resistor
21
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
22
a. Tolerans, yaitu resistor yang diproduksi nilainya tidak selalu tepat.
diingikan.
R R
Hitam 0 0 10°
Coklat 1 1 101
Merah 2 2 102
3
Orange 3 3 10 2%
Kuning 4 4 104
Hijau 5 5 105
6
Biru 6 6 10
Ungu 7 7 107
Abu -Abu 8 8 108 2%
9
Putih 9 9 10
Emas 5%
Perak 10%
Tanpa
warna 20%
2.7.2 Kapasitor
Pada dasarnya kapasitor terdiri dari dua keping penghantar yang disekat.
24
Bahan yang berfungsi sebagai penyekat disebut dielektrikum. Bahan
25
penyekat yang bisa digunakan untuk dielektrik adalah
_L _L ±L
T T T
Normal Normal Electrolytic
20
Kondensator bola,yaitu kondensator yang berbentuk bola konsentris.
konsentris.
21
c. Kondensator keramik, yaitu kondensator yang dibungkus dielektrikum
mika.
besar.
anoda) sehingga dalam pemasangan kaki positif dan negatif tidak boleh
terbalik.
92
BAB IV
kwnp.
)
kump.
,.
b anh.1
b:mt\J
b)
t 93
s
4b.
kump.
utama 0
> \'
«•la h
ui.i.lra
4:.
a) c)
·k.
··.
l
94
Gambar 4. la memperlihatkan letak kumparan utama dan kumparan
bantu yang diatur berjarak 90° listrik, dan gambar 4.1b memperlihatkan
hubungan kumparan utama dan kumparan bantu dalam rangkaiannya dan
gambar 4. lc memperlihatkan hubungan arus dan tegangan yang terjadi pada
kumparan motor induksi fasa belah. Di dalam prakteknya diusahakan antara
ams kumparan bantu dan kumparan utamanya berbeda fasa mendekati 90 °
listrik. Dengan cara ini maka kumparan motor menjadi seolah-olah seperti
motor induksi dua fase yang akan dapat menghasilkan medan magnet yang
seolah-olah berputar sehingga motor induksi ini dapat berputar sendiri (self
starting).
Pada motor fase boleh , "kumparan utama " mempunyai tahanan
murni rendah dan reaktansi tinggi, sebaliknya "kumparan bantu " mempunyai
tahanan murni yang tinggi tetapi reaktansinya rendah. Tahanan mumi
kumparan bantu dapat dipertinggi dengan menambah R yang disambung
secara seri dengannya (disebut motor resistor) atau dengan menggunakan
kumparan kawat yang diametemya sangat kecil. Bila pada kumparan bantu
diberi kapasitor, maka motor ini disebut motor kapasitor (capacitor motor).
Motor fase belah ini biasanya sering disebut motor resistor saja,
sedangkan untuk motor kapasitor jarang disebut sebagai motor fase belah
karena walaupun prinsipnya adalah membagi dua fasa tetapi nilai perbedaan
fasanya hampir mendekati 90°, sehingga kerjanya rnirip dengan motor
induksi 2-fasa dan umum disebut sebagai motor kapasitor saja. Untuk
memutuskan ams, kumparan Bantu dilengkapi dengan saklar pemutus 'S' yang
dihubungkan seri terhadap kumparan bantu. Alat ini secara otomatis akan
memutuskan setelah motor mencapai kecepatan 75% dari kecepatan penuh.
Pada motor fase belah yang dilengkapi saklar pemutus kumparan bantu
biasanya yang dipakai adalah saklar sentrifugal. Khusus untuk penerapan
motor fase belah ini pada lemari es biasanya digunakan rele.
95
dipasang secara seri terhadap kumparan bantu. Motor kapasitor ini
umumnya digunakan pada kipas
96
angm, kompresor pada kulkas (lemari es), motor pompa air, dan
sebagainya. Bentuk fisik motor ini diperlihatkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.3 Bagan rangkaian motor kapasitor dan diagram vektor lu dan lb
97
pemakaian yang singkat, sekitar 3 detik, dan tiap jam hanya 20 kali
pemakaian. Bila saat start dan setelah putaran motor mencapai 75%
dari kecepatan penuh, saklar sentrifugal
98
(CS) otomatis akan terbuka untuk memutuskan kapasitor dari rangkaian,
sehingga yang tinggal selanjutnya hanya kumparan utama saja.. Pada
sebahagian motor ini ada yang menggunaan rele sebagai saklar sentifugalnya.
Ada 2 bentuk pemasangan rele yang biasa digunakan yaitu penggunaan rele
arus dan rele tegangan seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.4 dan gambar
4.5.
Swnhl"r
c R
Arus start yang dihasilkan pada gambar 4.4 cukup besar sehingga
medan magnet yang dihasilkan oleh rele sanggup untuk menarik kontak
NO (normally open) menjadi menutup (berhubungan), setelah motor
berjalan dan mencapai kecepatan 75% kecepatan nominalnya, maka arus
motor sudah turun menjadi kecil kontak NO yang terhubung tadi
terlepas kembali karena medan magnet yang dihasilkan tidak sanggup
untuk menarik kontak NO sehingga kapasitor dilepaskan lagi dari
rangkaian.
N
(:
:F.'l ;
u
..:l'Ip.;z:i Iikw
99
Tegangan awal saat start yang dihasilkan pada rele gambar 4.5 masih
kecil sehingga medan magnet yang dihasilkan oleh rele tidak sanggup
untuk menarik kontak NC (normally close) menjadi terbuka (memisah),
setelah motor berjalan dan mencapai kecepatan 75% kecepatan
nominalnya, maka tegangan pada rele
10
sudah naik menjadi normal sehingga kontak NC yang terlepas tadi
terhubung karena medan magnet yang dihasilkan rele sanggup untuk
menarik kontak NC menjadi terbuka sehingga kapasitor dilepaskan lagi
dari rangkaian.
Disamping itu, penggunaan kapasitor start pada motor kapasitor dapat
divariasikan misalnya dengan tegangan tegangan ganda seperti yang
diperlihatkan pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Motor kapasitor start tegangan ganda, putaran satu arah.
10
Garnbar 4.7 Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan
pembalik arah putaran
10
b. Motor kapasitor start 2 kecepatan seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.8.
Bila saklar diatur pada posisi low pada gambar 4.8, motor berputar
lambat, sedangkan bila saklar diatur pada posisi high, motor berputar lebih
cepat, karena kurnparan cepat (high run) mempunyai jurnlah kutub sedikit
sedangkan kurnparan lambat (low run) mempunyai jurnlah kutub yang lebih
banyak.
c. Motor kapasitor start dengan 2 kurnparan dan menggunakan 2 buah
kapasitor seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.9.
10
Penggunaan kapasitor start dan jalan yang terpisah memungkinkan
perancangan motor memilih ukuran optimum masing-masing , yang
menghasilkan kopel start yang sangat baik dan prestasi jalan yang baik.
Tipe kapasitor yang digunakan pada motor kapasitor ini adalah tipe
elektrolit dan tipe berisi minyak. Rancangan motor ini biasanya hanya
digunakan untuk penggunaan motor satu fasa yang lebih besar dimana
khususnya diperlukan untuk kopel start yang tinggi. Keuntungan dari
motor jenis ini adalah :
1. Mempertinggi kemampuan motor dari beban lebih.
2. Memperbesar cos cp (faktor daya).
3. Memperbesar torsi start,
4. Motor bekerja lebih baik (putaran motor halus).
Motor jenis ini bekerja dengan menggunakan kapasitor dengan
nilai yang tinggi (besar) pada saat startnya, dan setelah rotor berputar
mencapai kecepatan 75% dari kecepatan nominalnya, maka kapasitor
startnya dilepas dan selanjutnya motor bekerja dengan menggunakan
kapasitor jalan dengan nilai kapasitor yang lebih rendah (kapasitas kecil)
agar motor dapat bekerja dengan lebih baik. Bentuk gambaran motor
jenis ini diperlihatkan pada gambar 4.10. Pertukaran harga kapasitor
dapat dicapai dengan dua cara sebagai berikut.
a) Dengan menggunakan dua kapasitor yang dihubungkan secara paralel
pada rangkaian bantu, kemudian setelah saklar otomatis bekerja maka
hanya sebuah kapasitor yang terhubung secara seri dengan kumparan bantu
(gambar 4.1Oa)
b) Dengan memasang sebuah kapasitor yang dipasang secara paralel
dengan ototransformator step up (gambar 4.1Ob).
10
a) b)
Gambar 4.10 Cara mendapatkan pertukaran harga kapasitor
10
3. Motor kapasitor jalan ( capacitor run motor).
Gambar 4.11 Motor kapasitor jalan yang bekerja dengan 2 arah putaran
(maju dan mudur) dengan kumparan utama sama dengan
kumparan bantu.
L,
10
Pada gambar 4.11, waktu putaran kanan, kumparan A diseri dengan
kapasitor dan kumparan B bertindak sebagai kumparan utama,
sedangkan pada waktu putaran kiri , kumparan B diseri dengan
kapasitor dan berfungsi sebagai
10
kumparan bantu, sehingga kumparan A sekarang berfungsi sebagai
kumparan utama. Selanjutnya pada gambar 4.12 diperlihatkan contoh
penerapan motor kapasitor jalan yang dapat diatur kecepatannya yang
biasa diterapkan pada kipas angm.
100
4.3 Motor Kutup Bayangan
Motor kutub bayangan (Shaded pole ) ini menggunakan kutup magnet stator
yang dibelah dan diberi cincin pada bagian kutup yang kecil yang disebut
kutup bayangan , dan sisi kutup yang besar disebut kutub pokok ( Un shaded
pole ) dengan rotor yang biasa digunakan adalah rotor sangkar tupai seperti
yang diperlihatkan pada gambar 4.12. Motor kutub bayangan ini biasanya
diterapkan untuk kapasitas yang kecil dan sering dijumpai pada motor-motor
kipas angin yang kecil.
102
bayangan, dan bagian lainnya yang besar dikenal dengan kutup bukan
bayangan (Un shaded pole ). Medan putar yang dihasilkan pada motor jenis ini
adalah karena adanya induksi pada cincin hubung singkat yang terdapat pada
kutub bayangan yang berasal dari pengaruhi induksi magnet pada kutup yang
lainya, sehingga motor ini menghasilkan fluks magnet yang berputar. Contoh
bentuk fisik motor kutup bayangan diperlihatkan pada gambar 4.14.
Dibawah ini pada gambar 4.15 diperlihatkan gambar
perbandingan karakteristik motor motor induksi satu fasa sesusai dari cara
kerjanya.
500
er
,, 400
"0 '
:t
:;
....
u
0 300
.,
e-
200
100
20 40 60
80 100
Speed (%)
104
lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi
kumparan utama. Arus kumparan bantu dan arus kumparan bantu akan berbeda
phasa sebesar cp, karena perbedaan besarnya impedansi kedua motor.
Perbedaan fasa arus ini akan menghasilkan tarsi pada motor yang dapat
memutar rotor motor induksi 1-fasa. Bila rotor telah berputar, maka kumparan
motor dapat diaktifkan hanya satu saja yaitu kumparan utama saja. Jika
diinginkan dengan kinerja motor yang lebih, maka dapat dirancang untuk
mengaktifkan kedua kumparan saat start dan saat jalan, seperti yang diterapkan
pada motor kapasitor. Gambaran bentuk perbedaan fasa antara arus kumparan
bantu dan kumparan utama diperlihatkan pada gambar 4.17.
ui
21
Z2
u·z
105
Gambar 4.17 Gelombang arus kumparan bantu
106
Kesimpulan
Konstruksi motor induksi terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Pada
motor induksi satu fasa, hanya terdapat satu kumparan pada bagian statornya.
Ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu fasa maka pada stator tidak timbul suatu
medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki arah
yang berbeda. Pada motor induksi tiga fasa, ketika stator dicatu dengan tegangan AC
3 fasa, maka pada kumparan-kumparan stator akan timbul suatu medan putar.
Flux yang dihasilkan oleh medan putar ini akan memotong kumparan-kumparan
pada rotor dan menimbulkan arus induksi pada rotor. Arus induksi yang
mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya medan pada rotor. Interaksi medan rotor
dengan medan putar pada stator ini menimbulkan suatu torsi yang menyebabkan
rotor berputar searah dengan arah medan putar stator. Stator adalah bagian dari
motor yang tidak bergerak dan dicatu dengan tegangan listrik bolak balik. Rotor
adalah bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator
dan tidak dicatu. Motor induksi terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang
berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-
balik yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu
interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor. Hal ini tetap dapat
menimbulkan arus induksi pada rotor, akan tetapi dengan adanya 2 medan putar
yang sama dengan arah yang berlawanan, rotor tidak dapat berputar tetapi hanya
bergetar
107