Anda di halaman 1dari 12

3.

4 Analisis Figure Ground


Analisis figure/ground adalah alat yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah
tekstur dan pola-pola sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric), serta mengidentifikasikan
masalah ketidakteraturan massa/ruang perkotaan. Teori Figure Ground adalah teori yang
mengambarkan total suatu kawasan. Sedangkan fungsi teori ini adalah untuk menunjukan tekstur
kota melalui bentuk massa bangunan (building massa) sebagai solid dan ruang terbuka (open
space) sebagai void.

(a) (b)

a. Figure Ground Homogen


b. Figure Ground Heterogen

Homogen Susunan kawasan yang bersifat homogen pada negeri Hutumuri, terdapat pada kawasan
pusat negeri Hutumuri kawasan ini dikatakan kawasan homogen karena kawasannya yang terdiri
atas bentuk yang cenderung sama juga teratur dan biasanya kawasan ini memperlihatkan suatu
tingkat kepadatan yang tinggi. Pada 1708 bentuk pemukiman masyarakat ini terpisah
berdasarkan kelompok soa, setiap kelompok soa akan menduduki wilayah sendiri, dan di
perintah oleh wakil-wakil raja, tetapi masih di dalam perintah raja besar. Setiap kelompok soa
ini terdiri dari beberapa mata rumah di dalamnya, kelima soa ini kembali berkumpul untuk
membentuk perkampungan baru di tepi pantai, yang sekarang di kenal dengan Hutumuri dan
mulai membangun rumah-rumah mereka mengelilingi pusat negeri.
Heterogen Susunan kawasan yang bersifat heterogen pada negeri Hutumuri, yang terdapat pada
kawasan permukiman. Kawasan ini dikatakan kawasan heterogen karena Kawasannya yang
fungsional dan secara fisik memiliki kondisi yang berbeda beda namun secara fungsional saling
berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk di setiap wilayah. Pada bagian
Heterogen terdapat SD Kristen Hutumuri dan Permukiman, sehingga terdapat perbedaan bentuk.
3.8.7 Analisis Jaringan Persampahan
Sampah merupakan suatu hal yang sangat mudah dijumpai disetiap daerah, tidak terkecuali
pada Negri Hutumuri. Berdasarkan hasil survey, Terdapat sebanyak 7 TPS aktif dengan kondisi baik
yang tersebar pada Negeri Hutumuri. TPS di Negeri Hutumuri berupa bak sampah mempunyai
volume lebarnya 1 m panjangnya 2 m tinggi 1 m dengan volume tempat sampah 2 m³.
Berdasarkan hasil survei jenis sampah yang dihasilkan dari masyarakat Negeri Hutumuri berupa
sampah plastik, logam dan dedaunan.

(a) (b)

a. TPS Negeri di Hutumuri


b. TPS Negeri di Hutumuri

No Non Unit Jumlah Standar Timbulan Jumlah Timbulan


Perumahan Pegawai Sampah l/hari (SNI) Sampah l/hari
1 Kantor 1 31 0,50 15,5
Tabel Timbulan Sampah Kantor Di Negeri Hutumuri
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kantor yang ada di Negeri Hutumuri hanya
ada 1 unit dan jumlah pegawainya sebanyak 31 pegawai sehingga timbulan sampah yang di
hasilkan kantor Negeri Hutumuri sebanyak 15,5 l.
Tabel Timbulan Sampah Sekolah Di Negeri Hutumuri

N Non Unit Jumlah Murid Jumlah Standar Jumlah


o Perumahan Guru Timbulan Timbulan
Sampah Sampah
l/hari (SNI) l/hari
1 Sekolah SD Inpres 53 Batu Gong 97 8 10,5
SD Negeri Toisapu 127 13 14
SD Inpres 52 Lawena 92 7 9,9
SD Kristen Hutumuri 99 8 0,10 10,7
SMP Negeri 8 Ambon 204 22 22,6
SMP PGRI 1 Ambon 92 6 9,8
SMA Negeri 8 Ambon 181 25 20,6
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Dapat dilihat dari tabel diatas timbulan sampah paling banyak terdapat di SMP N 8 Ambon
yaitu 22,6 l/hari, sedangkan timbulan sampah yang paling sedikit terdapat di SMP PGRI 1 Ambon
yaitu sebanyak 9,8 l/hari.

Tabel Timbulan Sampah Toko/Ruko Di Negeri Hutumuri

No Non Unit Jumlah Petugas Standar Timbulan Jumlah Timbulan


Perumahan Sampah l/hari Sampah l/hari
1 Toko/Ruko 24 1 2,50 60
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada tabel di atas dapat di lihat jumlah Toko/Ruko yang ada di Negeri Hutumuri sebanyak
24 unit dengan 1 jumlah petugas masing-masing toko, sehingga timbulan sampah yang dihasilkan
sebanyak 60 l/hari.
Tabel Timbulan Sampah Jalan Kolektor Di Negeri Hutumuri

No Non Unit Lebar (m) Standar Timbulan Jumlah Timbulan


Perumahan Sampah l/hari (SNI) Sampah l/hari
1 Jalan Kolektor 1 4,65 0,10 0,5
2 Jalan Lokal 1 3 0,05 0,15

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada tabel di atas dapat dilihat lebar jalan kolektor sepanjang 4,65 m sehingga timbulan
sampah yang dihasilkan sebanyak 0,5 l. Lebar jalan lokal sepanjang 3 m sehingga timbulan sampah
yang dihasilkan sebanyak 0,15 l/hari.
Tabel Timbulan Sampah Perumahan Di Negeri Hutumuri

No Perumahan Unit Jumlah Jiwa Standar Timbulan Jumlah Timbulan


Sampah l/hari (SNI) Sampah l/hari
1 Rumah 5 2,25
Permanen
2 Rumah Non 5 1,75
Permanen
3 Rumah Semi 5 2,00
Permanen

Tabel Timbulan Sampah Berdasarkan Jumlah Penduduk Di Negeri Hutumuri Tahun 2023

No. Tahun Jumlah Standar Timbulan Kebutuhan


Penduduk Timbulan Sampah Jumlah TPS
Sampah l/hari m³/hari
(SNI)
1 2023 4.440 2,5 11,1 6
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat timbulan sampah pada tahun 2023 sebanyak 11,1
m³/hari dan membutuhkan 6 TPS, jumlah TPS pada tahun 2023 terdapat 7 TPS. Maka dapat
disimpulkan kebutuhan TPS di Negeri Hutumuri terpenuhi.
Adapun proyeksi timbulan sampah diperoleh dari pertumbuhan penduduk dikali dengan
jumlah sampah per kapita per hari merujuk pada Standar Nasional Indoneisa (SNI) 19-3983-1995.
Perhitungan proyeksi timbulan sampah di Negeri Hutumuri untuk 20 (dua puluh) tahun ke depan
dihitung berdasarkan data sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah penduduk untuk 20 tahun ke depan.
2. Timbulan sampah per hari di Negeri Hutumuri (2,5 L/kapita/hari).
3. Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk, Negeri Hutumuri masih berada dalam
kategori klasifikasi kota kecil sehingga besaran timbulan sampah per kapita/hari
diasumsikan tetap, yaitu 2,5 L/kapita/hari.
Tabel Proyeksi Timbulan Sampah Berdasarkan Jumlah Penduduk Di Negeri Hutumuri

No. Tahun Jumlah Standar Timbulan Timbulan Sampah Jumlah TPS


Penduduk Sampah l/hari m³/hari
(SNI)
1 2025 4,493 11,2 6
2 2030 4,710 11,8 6
3 2035 4,996 2,5 12,5 6
4 2040 5,299 13,2 7
5 2045 5,621 14,1 7
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada tabel di atas timbulan sampah 2024 mencapai 14,1 m³/hari dan membutuhkan 7 TPS,
jumlah TPS 2023 di negeri Hutumuri ada 7 TPS. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan TPS di
Negeri Hutumuri hingga sampai 2045 terpenuhi.
3.8.8 Analisis Jaringan Telekomunikasi
Sistem jaringan telekomunikasi di Negeri Hutumuri dibantu dengan adanya Base
Transceiver Station (BTS) untuk menunjang jangkauan sinyal yang dapat mendukung aktivitas
komunikasi masyarakat melalui sambungan telepon. Berdasarkan hasil survei lapangan, sistem
telekomunikasi pada Negeri Hutumuri berjumlah 3 unit yang masih aktif. Berdasarkan hasil
wawancara jangkauan sinyal pada setiap masyarakat yang menggunakan telkomsel tergolong baik
dan tidak ada kendala bagi masyarakat

Dalam melakukan perhitungan kebutuhan BTS yang dibutuhkan dalam masa 20 (dua puluh)
tahun ke depan dan untuk menyediakan layanan seluler dengan kecukupan trafik yang sebanding
dengan potensi pelanggan yang mampu meng-cover seluruh area potensial seluler di Negeri
Hutumuri, maka pendekatan yang digunakan adalah menggunakan parameter jumlah penduduk di
setiap kecamatan dan menentukan teledensitas penggunaan layanan seluler. Beberapa parameter
yang dipergunakan dalam perencanaan jumlah BTS ini ialah:
Diasumsikan pelanggan telepon seluler tersebar diseluruh wilayah Negeri Hutumuri, tidak ada
pengelompokan pelanggan telepon seluler berdasarkan operator telekomunikasi tertentu pada
suatu lokasi.
1. Lama rata-rata panggilan atau menerima panggilan untuk setiap handphone per-hari
diasumsikan 45 menit atau setara dengan 31,25 mErlang.

24 ×60
A= =31 , 25 mErlang
45

2. Grade Of Service (GOS) = 2%


3. Kapasitas BTS yang digunakan adalah kapasitas rata-rata BTS di Kabupaten Blitar, dengan
konfigurasi: menggunakan 3 sektoral antena, dengan susunan TRx 3/3/3, sehingga didapat
kapasitas 1 BTS = 55,33 Erlang.
Setelah parameter perencanaan didefinisikan, langkah selanjutnya ialah menghitung kebutuhan
BTS untuk beberapa tahun mendatang:
a. Dengan asumsi teledensitas seluler sebesar x%, maka dapat diperkirakan jumlah pelanggan
seluler sebesar: P=x % × Pt
P = jumlah pelanggan seluler
x% = teledensitas seluler (%)
Pt = jumlah penduduk t tahun
*teledensitas yang dipergunakan
adalah 2,07% (merupakan
teledentitas wilayah maluku +
Malut (Indikator TIK Indonesia,
Kemenkominfo 2011)

b. Jika diasumsikan setiap pelanggan membangkitkan trafik sebesar β mErlang, maka trafik
total yang dibangkitkan oleh semua pelanggan adalah sebesar: T =P × β

T = total trafik yang


dibangkitkan
pelanggan seluler (Erlang)
β = Erlang per-pelanggan
(mErlang),
sebesar 31,25 mErlang.
P = jumlah pelanggan seluler

c. Jumlah BTS yang dibutuhkan untuk melayani jumlah pelanggan (P) adalah total trafik yang
dibangkitkan pelanggan (T) dibagi dengan kapasitas 1 BTS (A):
B=T / A

B = jumlah kebutuhan BTS


T = total trafik yang
dibangkitkan pelanggan seluler
(Erlang)
A = kapasitas 1 BTS

d. Perhitungan kemampuan BTS untuk melayani pelanggan seluler adalah :


Kemampuan BTS = Kapasitas 1 BTS/Trafik per pelanggan
e. Jumlah menara bersama telekomunikasi adalah jumlah BTS hasil perhitungan (B) dibagi 3
(dibulatkan ke atas):
M =B/3

M = Jumlah menara bersama


telekomunikasi
B = jumlah BTS hasil perhitungan
3 = 1 menara bersama
menampung 3 BTS
Tabel Jaringan Telekomunikasi di Negeri Hutumuri Tahun 2023

N Tahu Jumlah Jumlah Total Kemampua Radius Jumlah Jumlah


o n Pendudu Pelangga Semua n BTS Menara Kebutuh Kebutuha
k n Seluler Pelangga (m²) an BTS n Menara
n Seluler
(Erlang)

1 2023 4,440 919 287 1770 u s 300 5 2


e/BTS
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada tabel di atas dapat dilihat jumlah pelanggan seluler di Negeri Hutumuri berkisar 919
pelanggan dengan jumlah penduduk 4,440 di tahun 2023, sehingga didapatkan total semua
pelanggan seluler sebesar 287 Erlang. Menara memiliki hasil radius sebesar 0,28 km², analisis
jumlah kebutuhan BTS pada tahun 2023 sebanyak 5 BTS dan 2 menara sedangkan hasil eksisting
memiliki 3 BTS dan 1 menara. Dapat disimpulkan kebutuhan jaringan telekomunikasi pada tahun
2023 belum terpenuhi.

Tabel Proyeksi Kebutuhan BTS 2025-2045 Negeri Hutumuri

No Tahun Jumlah Jumlah Total Jumlah Jumlah


Penduduk Pelanggan Semua Kebutuhan Kebutuhan
Seluler Pelangga BTS Menara
n Seluler
(Erlang)

1 2025 4,493 930 290 5 2


2 2030 4,71 974 304 5 2
3 2035 4,996 1,034 323 6 2
4 2040 5,299 1,096 342 6 2
5 2045 5,621 1,163 363 7 3
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2024

Pada table diatas dapat dilihat bahwa tahun 2025-2030 membutuhkan 5 BTS dan 2 Menara
untuk memenuhi jaringan telekomunikasi, pada tahun 2035-2040 Negeri Hutumuri membutuhkan
6 BTS dan 2 menara untuk memenuhi jaringan telekomunikasi. Pada tahun 2045 membutuhkan 7
BTS dan 3 Menara untuk kenyamanan masyarakat dalam menggunakan telepon seluler di Negeri
Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, berdasarkan hasil eksisting Negeri Hutumuri memiliki 3
BTS dan 1 menara. Dapat disimpulkan tahun 2025-2045 Negeri Hutumuri membutuhkan 2 menara
baru dengan 3 BTS dalam 1 menara.
3.8.9 Analisis Mitigasi Bencana

Mitigasi Bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana).

Jumlah Desa yang Mengalami Bencana Alam di Kecamatan Leitimur Selatan

Tahun Bencana Alam Banjir Bencana Alam Gempa Bencana Alam Tanah
Bumi Longsor
2011 - - 2
2014 4 3 8
2018 2 8 2
2019 - - 2
2020 1 8 1
2021 1 - 2
Sumber : BPS Kota Ambon

Kecamatan Leitimur Selatan memiliki 8 negeri, pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
bencana gempa bumi dan tanah longsor menjadi bencana yang pernah terjadi di 8 negeri
Kecamatan Leitimur Selatan termasuk negeri Hutumuri.

Jumlah Korban Bencana Alam Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Leitimur Selatan 2015-2018

Jenis Kelamin Jumlah


Laki - laki Perempuan
78 11 89
Sumber : BPS Kota Ambon

Berdasarkan tabel di atas banyaknya korban bencana alam di Kecamatan Leitimur Selatan
berjumlah 89 orang. Pentingnya mitigasi pada Kecamatan Leitimur Selatan khususnya di negeri
Hutumuri untuk mengurangi

Berdasarkan Pemerintahan Kota Ambon, upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko
bencana alam di negeri Hutumuri dengan sosialisasi yang di mana bertujuan untuk membangun
kesadaran dan kewaspadaan pada tingkat keluarga, meningkatkan kapasitas dan mencegah atau
menekan potensi kerugian dan kerusakan akibat bencana terhadap tempat tinggal, mata pencarian,
dan lingkungan. Sosialisasi ini dilaksanakan pada tahun 2021 di setiap kecamatan Kota Ambon
termasuk Negeri Hutumuri yang berada di Kecamatan Leitimur Selatan. Selain itu berdasarkan hasil
wawancara, upaya penanggulangan bencana juga di ajarkan di Sekolah Dasar maupun Sekolah
Menengah Pertama dengan memberi pemahaman apabila terjadi bencana gempa bumi ketika di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai