Abstrak
Kecamatan Rungkut dengan kepadatan penduduk sebesar 2.477 jiwa/km2 masih memiliki permasalahan
dalam penanganan sampah. Terjadi peningkatan jumlah sampah rumah tangga per hari yang dihasilkan
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Angka laju timbulan dan komposisi serta densitas
sampah rumah tangga belum diketahui secara pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan
timbulan, komposisi, densitas sampah kawasan perumahan, rumah susun, dan perkampungan.
Pengukuran timbulan sampah sebanyak 8 buah sampel menggunakan metode load count analysis.
Komposisi dan densitas sampah ditentukan dan dianalisis menggunakan metode yang sesuai dengan SNI
19-3964- 1994. Timbulan sampah rumah tangga kawasan perumahan, rumah susun, dan perkampungan
yaitu masing-masing sebesar 0,271 kg/orang.hari, 0,282 kg/orang.hari, dan 0,486 kg/orang.hari. Sampah
perumahan, rumah susun, dan perkampungan memiliki komposisi paling banyak adalah sampah dapat
dikomposkan. Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan rumah tangga sehingga menimbulkan banyaknya
sampah dapur atau sisa makanan. Sampah plastik dan kertas merupakan jenis sampah paling banyak
setelah sampah dapat dikomposkan. Sedangkan untuk densitas sampah rumah tangga di Kecamatan
Rungkut sebesar 154,93 kg/m3.
1. PENDAHULUAN
SAMPAH rumah tangga (household solid waste) merupakan masalah serius di kota-kota besar
dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Surabaya, salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat
padat juga menghadapi masalah sampah, yang penyebab utamanya adalahkurangnya lahan untuk TPA,
kurangnya danadankurangnya fasilitas
permukiman yang mencapai jumlah 79,19% dari total timbulan sampah [4].
Penelitian mengenai timbulan sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut sudah pernah dilakukan.
Berdasarkan penelitian tersebut, timbulan sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut pada tahun
2013 sebesar 0,31 kg/jiwa.hari [5]. Namun angka tersebut dapat sewaktu-waktu berubah dan
bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Timbulan sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut
belum didapatkan per kawasan permukiman. Maka dari itu perlu diketahuinya secara pasti timbulan
dan karakteristik sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan permukiman untuk dapat dilakukan
pengelolaan yang sesuai. Kawasan
permukiman tersebut meliputi perumahan, rumah susun, dan perkampungan atau rumah biasa.
daerah akan naik setiap waktu, termasuk di Kota Surabaya. Pertambahan jumlah penduduk ini akan
berbanding lurus dengan bertambahnya timbulan sampah yang dihasilkan.
Kecamatan Rungkut adalah kecamatan di Surabaya Timur dengan luas wilayah 2104,18 ha dengan jumlah
penduduk 110.831 jiwa [2]. Sampah di Kecamatan Rungkut terdiri dari sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga yang sebagian besar terdiri dari sampah organik, tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik [3]. Volume sampah terbesar berasaldari= timbulan sampah per orang (kg/org.hari) x jumlah
penduduk kecamatan (2)TPS yang dijadikan titik sampling pengambilan data timbulan dan komposisi
sampah dipilih yang wilayah pelayanannya meliputi rumah susun, perumahan, dan perkampungan. Kedua
TPS ini adalah TPS Penjaringan Sari dan TPS Wonorejo.Data komposisi didapatkan dengan memilah
sampah sebanyak 100 kg dan dibagi dalam jenis-jenis sampah. Jenis- jenis tersebut meliputi plastik (HDPE
plastik, HDPE botol, HDPE alumunium, LDPE, PET warna, PET transparan,PS Styrofoam, PP bag, dan
lain-lain), sampah dapat dikomposkan (sisa makanan dan sampah kebun), kertas (koran, kertas HVS,
duplek, tetra pack, karton, tissue, dan lain-lain), logam (besi, kaleng, kaleng cans, dan kabel/tembaga),
kaca (botol kaca dan kaca lain), kain, kayu, karet, diapers (popok dan pembalut), B3, dan residu. Selain itu,
komposisi sampah yang dianalisis berdasarkan hasil sampling dapat diklasifikasikan dan digambarkan
melalui diagram.
untuk sampah perkampungan, lebih besar dibandingkan dengan angka tersebut. Hal ini dikarenakan pada
penelitian tahun 2013 tersebut, laju timbulan didapatkan dari seluruh sampah rumah tangga, tidak
dilakukan per kawasan. Pada tahun 2017 atau kondisi eksisting, timbulan sampah diambil lebih rinci yaitu
per kawasan permukiman sehingga terjadi perbedaan angka dari penelitian sebelumnya.
Selain data timbulan per kawasan permukiman di Kecamatan Rungkut, juga dilakukan pengambilan data
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (%)
= 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (100 𝑘𝑔) 𝑥 100 %
(3) timbulan per TPS di Kecamatan Rungkut melalui mapping.Volume sampah diperoleh dari hasil
pengukuran terhadap volume sampah pada tiap gerobak yang masuk ke TPS di Kecamatan Rungkut.
Melalui data tersebut, selanjutnya dapat dihitung densitas sampah.
Densitas sampah yang dihitung adalah densitas sampah di gerobak TPS.
TPS. Pada mapping TPS, data-data yang didapatkan adalah jumlah alat pengumpul yang masuk ke
TPS, volume sampah yang masuk ke TPS, area pelayanan TPS, faktor kompaksi sampah, dan reduksi
sampah di TPS.
Tabel 1.
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (𝑘𝑔/𝑚3) = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (𝑘𝑔) Per 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ (𝑚3)
(4) Timbulan Sampah di TPS Kecamatan Rungkut.
Densitas sampah sebesar 154,93 kg/m3 didapatkan dari rata- rata densitas sampah rumah tangga di
Kecamatan Rungkut melalui metode yang sama yaitu load count analysis. Densitas dari perumahan
perumahan sebesar 104,29 kg/m3, densitas dari rumah susun sebesar 177,79 , dan densitas sampah dari
perkampungan sebesar 157,39. Angka densitas paling besar ada pada sampah dari rumah susun. Hal ini
disebabkan oleh petugas pengumpul di rumah susun memasukkan sampah dari wadah komunal di rusun
ke dalam kantong-kantong plastik untuk mempersingkat waktu pembongkaran di TPS. Kegiatan
memasukkan sampah ke dalam kantong plastik ini sama dengan kegiatan kompaksi sampah yang
menyebabkan densitas sampah rusun menjadi besar.
Densitas Sampah Rumah Tangga Kawasan Permukiman di Kecamatan Rungkut Sumber
Sampah
Densitas
Densitas rata - rata
(kg/m3)
(kg/m3)
Perumahan
104,29
Rumah susun
177,79
154,93
Perkampungan 157,39
1V KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu laju timbulan
sampah rumah tangga kawasan perumahan sebesar 0,271 kg/orang.hari. Laju timbulan sampah rumah
tangga kawasan rumah susun sebesar 0,282 kg/orang.hari.
Sedangkan laju timbulan sampah rumah tangga kawasan perkampungan sebesar 0,486 kg/orang.hari.
Densitas sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut sebesar 154,93 kg/m3. Sampah perumahan, rumah
susun, dan perkampungan memiliki komposisi paling banyak adalah sampah dapat dikomposkan
dikarenakan banyaknya kegiatan rumah tangga sehingga menimbulkan banyaknya sampah dapur atau sisa
makanan. Sampah plastik dan kertas merupakan jenis sampah paling banyak setelah sampah dapat
dikomposkan. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, berikut adalah beberapa informasi terkait dengan
volume sampah dan tempat perumahan:
Di Perumahan Tavanjuka Mas, volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat sebesar 1,3599
m3/hari, terdiri dari sampah organik (0,920 m3/hari) dan sampah anorganik (0,4399 m3/hari).
Volume sampah yang ditimbulkan sebanding dengan pertumbuhan penduduk, tingkat konsumsi,
intensitas kegiatan sehari-hari, kemajuan teknologi pengemasan produk, dan perubahan gaya hidup
masyarakat yang cenderung memilih.
Dalam penelitian yang menggunakan metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah,
sampah yang diambil dari lokasi pengambilan terpilih untuk diukur volumenya dan ditimbang beratnya
dan diukur komposisinya.
Variabel x membahas jumlah sampah yang ada di kecamatan Rungkut Surabaya. Meskipun informasi
spesifik mengenai jumlah sampah di kecamatan Rungkut tidak tersedia dalam hasil pencarian, beberapa
informasi yang relevan dapat diperoleh:
Pada Kecamatan Rungkut, Surabaya, terdapat peningkatan jumlah sampah plastik dari 7,99 persen pada
2017 menjadi 22,83 persen pada 2020.
Densitas sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut sebesar 154,93 kg/m3.
60 persen sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Dari volume sampah tersebut didominasi oleh
organik, sementara sisanya adalah sampah jenis anorganik.
Pemerintah Kota Surabaya telah membuat program pengurangan sampah dari tingkat rumah tangga,
termasuk Surabaya Smart City, Proklim, dan Kampung Zero Waste. Namun, informasi spesifik mengenai
jumlah sampah di kecamatan Rungkut tidak tersedia dalam hasil pencarian.
Variabel y mengenai informasi yang kami dapat untuk membersihan sampah dan kebersihan
lingkungan di Rungkut Surabaya yaitu ada beberapa:
1.Fasilitas rumah pompa di Rungkut Surabaya akan difungsikan 24 jam untuk mengatasi banjir.
2.Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sukolilo, Surabaya, menentukan laju timbulan dan komposisi
sampah rumah tangga.
3.Penelitian survei yang dilakukan di rumah susun Penjaringansari I Kelurahan Penjaringan Sari
Kecamatan Rungkut Kota Surabaya meneliti persepsi penghuni rumah susun tentang kondisi sanitasi
lingkungan dan partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan. Meskipun masyarakat di sana
membersih nya 1 minggu dua kali hal ini menunjukkan bahwa membersihan sampah dan kebersihan
lingkungan merupakan topik penting yang diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat di Rungkut
Surabaya.
Saran untuk membangun supaya sampah di kecamatan rungkut tidak terjadi timbulan Untuk
mengurangi timbulan sampah di Kecamatan Rungkut, Surabaya, beberapa langkah dapat diambil:
1. Pengolahan Sampah 3R: Mengurangi total timbulan sampah di Kecamatan Rungkut dengan
mengimplementasikan program Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Program ini
melibatkan pengurangan pemborosan, penggunaan ulang sampah, dan pengolahan sampah yang tidak
dapat diurangi.
2. Pemantauan dan Pelatihan: Melakukan pemantauan dan pelatihan masyarakat tentang pentingnya
mengurangi pemborosan sampah dan cara korrekt pengolahan sampah. Pelatihan ini dapat dilakukan
melalui acara seperti workshop, seminar, atau bahkan pendidikan
anak-anak.
3. Inisiatif Lokal: Mendorong inisiatif lokal yang membantu mengurangi timbulan sampah, seperti
program daur ulang sampah organik atau inisiatif pembersihan jalur.
4. Koordinasi dengan Pemerintah: Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah kehilangan
untuk mendukung program pengelolaan sampah dan mengurangi timbulan sampah.
5. Pengembangan Infrastruktur: Meningkatkan kualitas infrastruktur pengolahan sampah, seperti
terbukaan tempat pengolahan sampah (TPS) dan perencanaan tempat pengolahan sampah (TPS) 3R.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa timbulan sampah di Kecamatan Rungkut
dapat diurangi dan dikelola dengan lebih efektif.
Analisis korelasi sampah di Rungkut Surabaya, menjelaskan timbulan dan komposisi sampah
rumah tangga di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Berikut adalah beberapa poin penting yang
ditemukan dalam penelitian tersebut:
1. Kecamatan Rungkut memiliki kepadatan penduduk sebesar 2.477 jiwa/km².
2. Volume sampah yang dimiliki Rungkut Lor sebesar 6 m³ dengan gunungan sampah seberat 941,19
kg.
3. Komposisi sampah organik mudah membusuk (sampah organik sukar membusuk) dan sampah
anorganik secara berturut-turut adalah 44,3%, 1,3%, dan 54,5%.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi di bidang persampahan melalui informasi timbulan
sampah, komposisi, densitas, dan sistem pengumpulan sampah perumahan. Selain itu, penelitian juga
menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah dan pengembangan sosialisasi pengelolaan sampah di
komunitas, seperti Bank Sampah Induk Surabaya (BSI) Variabel x membahas jumlah sampah yang ada
di kecamatan Rungkut Surabaya. Meskipun informasi spesifik mengenai jumlah sampah di kecamatan
Rungkut tidak tersedia dalam hasil pencarian, beberapa informasi yang relevan dapat diperoleh:
Pada Kecamatan Rungkut, Surabaya, terdapat peningkatan jumlah sampah plastik dari 7,99 persen pada
2017 menjadi 22,83 persen pada 2020.
Densitas sampah rumah tangga di Kecamatan Rungkut sebesar 154,93 kg/m3.
60 persen sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Dari volume sampah tersebut didominasi oleh
organik, sementara sisanya adalah sampah jenis anorganik.
Pemerintah Kota Surabaya telah membuat program pengurangan sampah dari tingkat rumah tangga,
termasuk Surabaya Smart City, Proklim, dan Kampung Zero Waste. Namun, informasi spesifik mengenai
jumlah sampah di kecamatan Rungkut tidak tersedia dalam hasil pencarian. Variabel y mewakili waktu
untuk membersihkan sampah di kecamatan rungkut
Informasi mengenai variabel waktu yang digunakan untuk membersihkan sampah di kecamatan Rungkut
tidak ditemukan dalam hasil pencarian yang diberikan. Namun, beberapa informasi yang relevan dengan
membersihan sampah dan kebersihan lingkungan di Rungkut Surabaya ada:
Fasilitas rumah pompa di Rungkut Surabaya akan difungsikan 24 jam untuk mengatasi banjir. Penelitian
yang dilakukan di Kecamatan Sukolilo, Surabaya, menentukan laju timbulan dan komposisi sampah rumah
tangga.
Penelitian survei yang dilakukan di rumah susun Penjaringansari I Kelurahan Penjaringan Sari Kecamatan
Rungkut Kota Surabaya meneliti persepsi penghuni rumah susun tentang kondisi sanitasi lingkungan dan
partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Meskipun informasi ini tidak secara langsung menjawab pertanyaan Anda, hal ini menunjukkan bahwa
membersihan sampah dan kebersihan lingkungan merupakan topik penting yang diperhatikan oleh
pemerintah dan masyarakat di Rungkut Surabaya.
Saran untuk membangun supaya sampah di kecamatan rungkut tidak terjadi timbulan
Untuk mengurangi timbulan sampah di Kecamatan Rungkut, Surabaya, beberapa langkah dapat
diambil:
Pengolahan Sampah 3R: Mengurangi total timbulan sampah di Kecamatan Rungkut dengan
mengimplementasikan program Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Program ini
melibatkan pengurangan pemborosan, penggunaan ulang sampah, dan pengolahan sampah yang tidak
dapat diurangi.
Pemantauan dan Pelatihan: Melakukan pemantauan dan pelatihan masyarakat tentang pentingnya
mengurangi pemborosan sampah dan cara korrekt pengolahan sampah. Pelatihan ini dapat dilakukan
melalui acara seperti workshop, seminar, atau bahkan pendidikan
anak-anak.
Inisiatif Lokal: Mendorong inisiatif lokal yang membantu mengurangi timbulan sampah, seperti program
daur ulang sampah organik atau inisiatif pembersihan jalur.
Koordinasi dengan Pemerintah: Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah kehilangan untuk
mendukung program pengelolaan sampah dan mengurangi timbulan sampah. Pengembangan Infrastruktur:
Meningkatkan kualitas infrastruktur pengolahan sampah, seperti terbukaan tempat pengolahan sampah
(TPS) dan perencanaan tempat pengolahan sampah (TPS) 3R.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa timbulan sampah di Kecamatan Rungkut
dapat diurangi dan dikelola dengan lebih efektif.
Analisis korelasi sampah di Rungkut Surabaya, menjelaskan timbulan dan komposisi sampah rumah
tangga di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Berikut adalah beberapa poin penting yang ditemukan
dalam penelitian tersebut:
Kecamatan Rungkut memiliki kepadatan penduduk sebesar 2.477 jiwa/km².
Volume sampah yang dimiliki Rungkut Lor sebesar 6 m³ dengan gunungan sampah seberat 941,19 kg.
Komposisi sampah organik mudah membusuk (sampah organik sukar membusuk) dan sampah anorganik
secara berturut-turut adalah 44,3%, 1,3%, dan 54,5%.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi di bidang persampahan melalui informasi timbulan
sampah, komposisi, densitas, dan sistem pengumpulan sampah perumahan. Selain itu, penelitian juga
menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah dan pengembangan sosialisasi pengelolaan sampah di
komunitas, seperti Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS).
Analisis regresi sampah di kecamatan Rungkut mengacu pada timbulan dan komposisi sampah rumah
tangga serta dampak pengelolaan sampah terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa temuan dari
penelitian yang telah dilakukan:
1. Timbulan Sampah: Jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Surabaya pada tahun 2020 mencapai
2.913,18 ton per hari. Kecamatan Rungkut memiliki 20.720 jiwa penduduk, sehingga total timbulan
sampah pada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Wonorejo sebesar 2,94 m³/orang/hari.
2. Komposisi Sampah: Rata-rata komposisi sampah organik mudah membusuk, sampah organik sukar
membusuk, dan sampah anorganik secara berturut-turut adalah 44,3%, 1,3%, dan 54,5%. 3.Pengelolaan
Sampah: Pengelolaan sampah merupakan suatu kegiatan pengendalian timbulan sampah secara teknis
maupun non teknis. Dalam penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kebonsari, kinerja bank sampah
diperiksa melalui analisis efektivitas, efisiensi, dan reduksi.
4. Redesain Tempat Pembuangan Sampah: Sebuah proyek redesain tempat pembuangan sampah
sementara manukan Kulon menjadi tempat pengolahan sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di
Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dengan
mengoptimalkan pengelolaan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah.
5. Faktor Sosial Ekonomi: Pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap participasi masyarakat dalam
pelestarian mangrove di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya juga menjadi
perhatian dalam penelitian.
Dari temuan-temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis regresi sampah di kecamatan Rungkut
membantu dalam mengidentifikasi timbulan sampah, komposisi sampah, dan dampak pengelolaan sampah
terhadap lingkungan serta masyarakat. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya pengelolaan sampah
dan redesain tempat pembuangan sampah untuk mengatasi masalah sampah dan meningkatkan kesadaran
masyarakat di kecamatan rungkut surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya telah membuat program pengurangan sampah dari tingkat rumah tangga,
termasuk Surabaya Smart City, Proklim, dan Kampung Zero Waste. Namun, informasi spesifik mengenai
jumlah sampah di kecamatan Rungkut tidak tersedia dalam hasil pencarian.
Anlissa dari aplikasi SPSS tentang sampah di kecamatan rungkut
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, komposisi sampah sisa persiapan bahan makanan
pada Instalasi Gizi RS X didominasi oleh. Namun, informasi lebih lanjut tentang aplikasi SPSS dan
sampah di kecamatan Rungkut tidak ditemuka.
Dalam penelitian yang ada, metode analisis material flow digunakan untuk mengetahui aliran sampah yang
terjadi pada Bank Sampah di Kota Surabaya. Hasil permodelan dengan SEM menunjukkan bahwa faktor
yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank Sampah, seperti faktor yang berpengaruh signifikan
pada hasil permodelan dijadikan strategi yang dapat dikembangkan mempermudah kegiatan menabung di
Bank Sampah, turut serta dan aktif dalam kegiatan sosialisasi, dan meningkatkan omset pada Bank
Sampah.
Dalam konteks pengelolaan sampah, sosialisasi pengelolaan sampah akan memberi dampak terhadap
peningkatan kesadaran lingkungan, pengetahuan, skill, nilai, dan pengalaman dalam meningkatkan
kepedulian lingkungan dan mengatasi permasalahan pe ngelolaan. Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS)
merupakan salah satu pihak kader lingkungan di Surabaya yang berperan penting dalam 3R sampah
(reduksi, rekayasa, dan penggunaan). Komposisi timbulan sampah Kota Surabaya antara lain: sampah
sisa makanan 54,31%; sampah kayu dan ranting daun 1,615%; sampah kertas 14,63%; sam pah plastik
19,44%; sampah logam 0,48%; sampah kain tekstil 1,47%; sampah karet kulit 2,33%; sampah kaca
1,12%, dan sampah jenis lainnya 4,61%. Sampah menjadi permasalahan jika kemud ian tidak diolah
dengan baik dan tidak dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA
(1).S. Dhokhikah, Y., Trihadiningrum, Y., Sunaryo, Community participation in household solid waste
reduction in Surabaya, Indonesia. Resources, Conservation and Recycling, 2015.
(2).Badan Pusat Statistik Surabaya, Kecamatan Rungkut dalam Angka 2015. BPS Kota Surabaya,
2015.
(3).Pemerintah Kota Surabaya, Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 72 Tahun 2011 Tentang
Pengelolaan Sampah. 2011.
(4).D. K. dan P. K. Surabaya, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. . (5).R. Isnaini,
“Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota
Surabaya,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
(6).Badan Standarisasi Nasional, SNI 19-3964-1994 Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. 1994.
(7).Badan Standarisasi Nasional,SNI 19-3242-2008 Pengelolaan Sampah di Permukiman. 2008.