Anda di halaman 1dari 12

TIMBULAN SAMPAH DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI JUMLAH SAMPAH

Disusun Oleh:
Kelompok 14
Amalia Pratiwi

P23133115002

Muhammad Zufar Ibrahim

P23133115029

Ulya Himawati

P23133115043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPROGRAM STUDI D-IV TINGKAT II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120


Telp.(021)7397641, 7397643.Fax (021) 7397769
2016

1. LAJU TIMBULAN SAMPAH (SOLID WASTE GENERATED)


Sampah itu tidak diproduksi, tetapi di timbulkan. Oleh karena itu
dalam menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan besarnya
timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis
kegiatannya.idealnya untuk mengetahui besarnya timbulan sampah yang
terjadi, harus dilakukan dengan studi, tetapi untuk keperluan praktis telah
ditetapkan suatu standar yang disusun oleh Departemen Pekerjaaan
Umum. Salah satunya adalah SK SNI S-04-1993-03 tentang spesifikasi
timbulan sampah untuk kota besar dan sedang. Diatur demikian, besarnya
timbulan sampah untuk kota sedang adalah 2,75-3,25 liter/orang/hari atau
0,7-0,8 kg/orang/hari, sedangkan untuk kota besar 1 kg/orang/hari. Asumsi
sampah kota bandung sebanyak 2,785 m/hari (pasek,2007).
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang
dihasilkan dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu
(Departemen PU, 2004). Timbulan sampah sangat diperlukan untuk
menentukan dan mendesain peralatan yang digunakan dalam transportasi
sampah fasilitas recovery material, dan fasilitas pembuangan akhir (LPA)
sampah. Timbulan sampah biasanya dinyatakan dalam (Damanhuri, 2004):
1. Satuan berat :kilogram/orang/hari (kg/o/h) kilogram permeter-persegi
bangunan per hari (kg/m2/h) atau kilogram /tempat tidur/hari
(kg/bed/h)
2. Satuan volume : liter /orang/hari (I/o/h), liter permeter-persegi
bangunan per hari (I/m2/h) atau liter per tempat tidur per hari
(kg/bed/h)
Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di masa mendatang
merupakan dasar dari perencanaan, perancangan dan pengkajian sistem
pengelolaan persampahan. Prakiraan rerata timbulan sampah merupakan langkah
awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan. Satuan timbulan
sampah biasanya dinyatakan sebagai satuan skala kuantitas per orang atau per unit
bangunan dan sebagainya.

2. TIMBULAN SAMPAH PER ORANG PER HARI


Parameter ini mengukur jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh
/orang setiap harinya dan biasanya dinyatakan dalam kg sampah/orang/hari.
Sampah yang berasal dari masyarakat berpendapat tinggi umumnya lebih
banyak material yang ringan, sedikit abu dan sampah makanan. Demikian pula
sebaliknya. Kadar air yang tinggi dijumpai pada masyarakat yang
berpendapatan rendah yang disebabkan oleh kandungan air yang tinggi yang
terdapat dalam sampah makanan.
Prakiraan timbulan baik untuk saat sekarang maupun di masa mendatang
merupakan dasar dari perencanaan, perancangan dan pengkajian sistem
pengelolaan persampahan. Prakiraan rerata timbulan sampah merupakan
langkah awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan. Satuan
timbulkan sampah biasanya dinyatakan sebagai satuan skala kuantitas per
orang atau per unit bangunan dan sebagainya. Rata-rata timbulan sampah
tidak akan sama antara satu daerah dengan daerah lainnya., atau suatu negara
dengan negara lainnya. Informasi mengenai timbulan sampah yang diketahui
berguna untuk menganalisis hubungan antara elemen-elemen pengelolaan
sampah antara lain untuk (Damanhuri et al.,1989):
1. Pemilihan peralatan
2. Perencanaan rute pengangkutan
3. Fasilitas untuk daur ulang
4. Luas dan jenis TPA

Tabel 1. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Asalnya

(SNI 3242 : 2008)


Asal
Rumah permanen
Rumah semi permanen
Rumah non permanen
kantor
toko
sekolah

Besaran(/orang/hari)
2,5 L
2,25 L
2,0 L
0,5-0,75 L
2,5-3,0 L
0,15 L

Selain jumlah penduduk, sistem pengumpulan/pembuangan sampah,


reuse-recyle, kondisi geografis, faktor waktu, faktor sosial ekonomi dan budaya,
musim, kebiasaab masyarakat, tekhnologi, dan jenis sampah juga mempengaruhi
jumlah sampah di suatu wilayah (M Ns Eka, 2011).
Timbulan sampah bisa dinyatakan denan volume atau satuan berat.
Timbulnya sampah ini dinyatakan sebagai :
1. Satuan berat : kg/o/hari, kg/m2/hari, kg/bed/hari, dsb.
2. Satuan volume :L/o/hari, L/m2/hari, L/bed/hari, dsb.
Di indonesia umumnya menerapkan satuan volume. Penggunaan satuan
volume dapat menimbulkan kesalahan dalam interprestasi karna terdapat faktor
kompaksi

yang

harus

diperhitungkan.terdapat

faktor

kompaksi

yaitu

densitas.prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun di massa


mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian
sistem pengelolaan persampahan.
Prakiraan timbulan sampah akan merupakan langkah awal yang biasa
dilakukan dalam pengelolaan persampahan.
Bagi kota-kota di negara berkembang, dalam hal mengkaji besaran
timbulan sampah mulai dari sumbernya sampai TPA.
Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu
daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya.
Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan, antara lain :

1. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya


2. Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar
timbulan sampahnya
3. Musim: di negara barat, timbulan sampah mencapai angka minimum pada
musim panas
4. Cara hidup dan mobilitas penduduk
5. Iklim: negara barat, debu hasil pembakaran alat pemanas akan bertambah
pada musim dingin

TABEL TIMBULAN SAMPAH BERDASARKAN SUMBERNYA


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Komponen sumber
sampah
Rumah permanen
Rumah semi
permanen
Rumah non permanen
kantor
Toko / ruko
Sekolah
Jalan arteri sekunder
Jalan kolektor
sekunder
Jalan lokal
pasar

Satuan

Volume(liter)

Berat(kg)

/orang/hari
/orang/hari

2,25 2,50
2,00 2,25

0,350 0,400
0,300 0,350

/orang/hari
/pegawai/hari
/petugas/hari
/murid/hari
m/hari
m/hari

1,75 2,00
0,50 0,75
2,50 3,00
0,10 0,15
0,10 0,15
0,10 0,15

0,250 0,300
0,025 0,100
0,150 0,350
0,010 0,020
0,020 0,100
0,010-0,050

m/hari
M2/hari

0,05 0,10
0,20 0,60

0,005 0,025
0,100 0,300

Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya (SNI S 04-1993-03


dan Pengkajian Laju Timbulan Sampah di Indonesia, 1989).
Beberapa studi memberikan angka timbulan sampah kota di indonesia
berkisar antara 2-3 liter/orang/hari dengan densitas 2000-300 kg/m3 dan
komposisi sampah organik 70-80%. Menurut SNI 19-3964-1994, bila pengamatan
lapangan belum tersedia, maka untuk menghitung besaran sistem, dapat
digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:
1. Satu timbulan sampah kota besar = 2-2,5 L/orang/hari, atau = 0,4-0,5
kg/orang/hari

2. Satuan timbulan sampah kota sedang/kecil = 1,5 2L/orang/hari atau


= 0,3 0,4 kg/orang/hari
Karena timbulan sampah dari sebuah kota sebagian besar berasal dari
rumah tangga, maka untuk perhitungan secara cepat satuan timbulan sampah
tersebut dapat dianggap sudah meliputi sampah yang ditimbulkan oleh setiap
orang dalam berbagai kegiatan dan berbagai lokasi, baik saat di rumah, jalan,
pasar, hotel, taman, kantor dsb. Namun tambah besar sebuah kota, maka tambah
mengecil porsi sampah dari permukiman, dan tambah membesar porsi sampah
non-permukiman, sehingga asumsi tersebut di atas perlu penyesuaian, seperti
contoh di bawah ini.
Contoh :
Jumlah penduduk sebuah kota = 1 juta orang. Bila satuan timbulan sampah = 2,5
L/orang/hari atau 0,5 kg/orang/hari, maka jumlah sampah dari permukiman adalah
= 2,5x1.000.000 /1000 m3/hari = 2500 m3/hari atau setara dengan 500 ton/hari.
Bila jumlah sampah dari sektor non-permukiman diasumsi berkontribusi 35% dari
total sampah di kota tersebut, maka total sampah yang dihasilkan dari kota
tersebut = 2500/0,65 = 3846 m3/hari, atau = 769 ton/hari. Bila dikonversi terhadap
total penduduk, maka kota tersebut dapat dinyatakan menghasilkan timbulan
sampah sebesar 3846 m3/har/1 juta orang/hari, atau = 3,85 L/orang/hari, yang
merupakan satuan timbulan ekivalensi penduduk.
TABEL TIMBULAN SAMPAH DARI BEBERAPA KOTA-KOTA BESAR DI
INDONESIA
Kota
Jakarta
Surabaya
Semarang
Bandung
Surakarta
Ujung pandang

Liter/orang/hari
2,60
2,40
1,80
3,30
3,20
2,40

Kg/orang/hari
0,65
0,60
0,45
0,83
0,60
0,60

Timbulan sampah menurut SNI No. 19-2452-2002 tentang cara teknik


operasional pengelolaan sampah perkotaan adalah banyaknya sampah yang timbul
dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat perkapita perhari atau perluas
bangunan atau perpanjang jalan. Satuan untuk menyatakan timbulan sampah
berbeda-beda, tergantung sumber sampah. Untuk sampah-sampah yang berasal
dari tempat pemukiman (sampah rumah tangga) biasanya menggunakan
kg/orang/hari atau /liter/orang/hari.
Data mengenai timbulan sampah diperlukan utuk menentukan jumlah
sampah yang dikelola. Hal ini erat kaitannya dengan perencanaan sistem
pengumpulan yang antara lain menyangkut penentuan macam dan jumlah
kendaraan yang dipilih, jumlah pekerja yang dibutuhkan serta jumlah dan bentuk
transfer depo yang diperlukan.
Timbulan sampah yang dihasilkan tiap-tiap daerah berbeda. Perbedaan ini
dikarenakan jumlah penduduk, sosial ekonomi dan kegiatan yang berada pada
suatu wilayah juga bervariasi. Semakin banyak jumlah penduduk di suatu daerah,
makin banyak pula produksi sampah dihasilkan oleh daerah tersebut.

TABEL PRODUKSI VOLUME SAMPAH YANG TERANGKUT PER HARI


MENURUT BEBERAPA KOTA TAHUN 2006
Kota

Palembang
DKI Jakarta
Bandung
Surabaya

Perkiraan

Volume

produksi

yang

sampah /hari(m3)

/hari

4,837
26,444
7,484
2,179

sampah Presentase
terangkut

3,047
25,904
1,311
1,765

yang

tertanggulanggi(%)

62,99
97,96
17,52
81,01

Denpasar
Banjarmasin
Palu

2,300
900
831

1,840
640
615

80,00
71,11
74,04

Sumber : badan pusat statistik,2007

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH SAMPAH DI


SUATU WILAYAH
Tahun 1978 produksi sampah yang dihasilkan di rumah-rumah tangga di
jakarta rata-rata 1,96 liter/orang/hari. Produksi sampah ini selalu bertambah pada
masa-masa mendatang. Di amerika serikat laju kenaikan sampah diperkirakan
lebih besar dari 1,4 % pertahun. Jumlah sampah yang terdapat dalam suatu
wilayah di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan
penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena
tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat
aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak.
b. Sistem pengumpulan atau pembuangan yang dipakai
c. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali.
Metode ini dilakukan karna bahan tersebut masih memiliki nilai
ekonomi bagi gol. Tertentu
d. Faktor geografis
Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, lembah,
pantai atau dataran rendah mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan
oleh suatu wilayah sesuai dengan kondisi geografisnya.
e. Faktor waktu
Faktor waktu dipengaruhi faktor harian, mingguan atau tahunan.
Jumlah sampah per hari bervariasi menurut waktu, sebagai contoh jumlah
sampah pada siang hari lebih banyak dari pada jumlah di pagi hari, atau
f.
g.
h.
i.

jumlah sampah pada saat libut.


Faktor ekonomi sosial-budaya
Musim
Kebiasaan masyarakat
Kemajuan tekhnologi

Kemajuan

tekhnologi

semakin

memberikan

ragam

atau

karakteristik sampah yang semakin besar.


j. Jenis sampah
Makin maju tingkat kebudayaan masyarakat , semakin kompleks
pula macam dan jenis sampahnya.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2007, Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2006/2007,
Badan Pusat Statistik, Jakarta
Badan Standar Nasional (BSN), 2002, Standar Nasional Indonesia tentang Tata
Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, SNI Nomor : 19-24522002, Istilah dan Definisi, Jakarta
Chandra, Budiman, 2007, Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta
Depkes RI, Pembuangan Sampah APK-TS, Pusdiknakes, 1987
Sejati, Kuncoro. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu Dengan Sistem Node, Sub
Point, dan Centre Point. Kanisius, Yogyakarta.
Diktat Pengelolaan Sampah TL-3104 (2008)

Enri Damanhuri Tri Padmi: Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB
http://jujubandung.wordpress.com/2012/05/25/822/

Soal:
1. Standar yang disusun oleh Departemen Pekerjaaan Umum. Salah satunya
adalah SK SNI S-04-1993-03 tentang spesifikasi timbulan sampah untuk kota
besar dan sedang. besarnya timbulan sampah untuk kota sedang dan kota besar
adalah.
A. 2,75-3,25 liter/orang/hari atau 0,7-0,8 kg/orang/hari dan 1 kg/orang/hari.
B. 2,50-3,12 liter/orang/hari atau 0,2-0,5 kg/orang/hari dan 0,5 kg/orang/hari.
C. 2,20-3.11 liter/orang/hari atau 0,9-0,10 kg/orang/hari dan 1,10 kg/orang/hari.
D. 2-3 liter/orang/hari atau 1-1,5 kg/orang/hari dan 1,5 kg/orang/hari.
E. 1,15-2,25 liter/orang/hari atau 1-2 kg/orang/hari dan 2 kg/orang/hari.
2. Timbulan sampah biasanya dinyatakan dalam satuan tertentu, satuan yang
dipakai untuk menghitung timbulan sampah adalah.
A. Satuan berat (kg) dan satuan luas (m2)
B. Satuan berat (mg) dan satuan volume (l)
C. Satuan berat (kg) dan satuan jarak (km)
D. Satuan berat (kg) dan satuan volume (l)
E. Satuan luas (m2) dan satuan jarak (km)
3. Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara
satu daerah dengan daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya.

Variasi ini terutama disebabkan oleh perbedaan, berikut adalah faktor perbedaan
yang menyebabkan variasi timbulan sampah, kecuali.
A. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya.
B. Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan
sampahnya.
C. Musim: di negara barat, timbulan sampah mencapai angka minimum pada
musim panas.
D. Cara hidup dan mobilitas penduduk.
E. Tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan.

4. Jumlah sampah yang terdapat dalam suatu wilayah di pengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah.
A. Jumlah industri yang ada
B. Jumlah penduduk
C. Jumlah tempat sampah yang ada
D. Jumlah perumahan yang ada
E. Jumlah pasar yang ada

5. Timbulan sampah yang dihasilkan tiap-tiap daerah ...... dikarenakan ......


A. Sama ; persamaan budaya dan letak geografisnya.
B. Sama ; persamaan ideologi dan pemimpin.
C. Berbeda ; bervariasinya jumlah penduduk, sosial ekonomi dan kegiatan yang
berada pada suatu wilayah.
D. Berbeda ; perbedaan ras dan suku.
E. Berbeda ; perbedaan cara pandang hidup dan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai