7.1 RENCANA TINGKAT PELAYANAN 7.1.1 RENCANA WILAYAH PELAYANAN Peridoe perencanaan pengelolaan Persampahan Kabupaten Pacitan adalah 10 tahun (2015-2029). Perencanaan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Jangka Pendek, untuk periode 2 tahun kedepan hingga tahun 2016 (2015-2016) Jangka Menengah, untuk periode 5 tahun kedepan hingga tahun 2019 (2017-2019) Jangka Panjang, untuk periode 15 tahun kedepan hingga tahun 2029 (2020-2029) Dalam jangka pendek, rencana pelayanan pengelolaan persampahan difokuskan untuk wilayah Perkotaan Pacitan yang mencakup Kecamatan Pacitan. Dalam Jangka Menengah, cakupan wilayah pengelolaan persampahan adalah wilayah Perkotaan masing- masing kecamatan, yaitu Ibukota Kecamatan. Sedangkan dalam Jangka Panjang, wilayah pelayanan pengelolaan persampahan direncanakan untuk menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Pacitan hingga wilayah perdesaan.
7.1.2 RENCANA TARGET TINGKAT PELAYANAN Target tingkat pelayanan penanganan sampah di Kabupaten Pacitan hingga tahun 2029 direncanakan sebesar 72%, sesuai dengan target MDGs dalam pengelolaan persampahan (70%). Perencanaan tingkat pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan disusun untuk tiap jangka waktu perencanaan, dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, yaitu sebagai berikut : Jangka Pendek (2015 2016) Pada awal perencanaan prosentase pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan direncanakan sebesar 14%, ditargetkan mampu menangani timbulan sampah sebesar 238,53 m 3 /hari dengan berat berat 61,84 ton/hari. Wilayah Perkotaan Pacitan menjadi prioritas penanganan dengan tingkat pelayanan yang direncanakan sebesar 60%, sedangkan wilayah kecamatan lainnya sebesar 10%. Pada rencana jangka pendek periode 2015-2016 diarahkan untuk : Penyediaan prasarana dan sarana untuk mengatasi masalah persampahan yang bersifat mendesak.
2 Persiapan penyediaan lahan sebagai prasarana pengolahan sampah. Perencanaan detail penanganan sampah. Penyusunan dokumen lingkungan. Peningkatan kelembagaan terutama SDM sebagai dasar untuk peningkatan kinerja operasional penanganan sampah. Penyiapan peningkatan tarif retribusi. Penerbitan izin lingkungan kegiatan pengelolaan persampahan. Kampanye dan edukasi sebagai dasar untuk penyiapan masyarakat dalam partisipasi kegiatan 3R. Jangka Menengah (2017-2019) Dalam jangka menengah, pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan direncanakan sebesar 33%, ditargetkan mampu menangani timbulan sampah sebesar 583,39 m 3 /hari dengan berat berat 151,25 ton/hari. Tingkat pelayanan di wilayah Perkotaan Pacitan direncanakan sebesar 70%, dan wilayah kecamatan lainnya sebesar 30%. Rencan jangka menengah merupakan tahap pelaksanaan 5 (lima) tahun yang didasarkan pada hasil kajian sebelumnya dengan mempertimbangkan tahap mendesak yang telah dilakukan. Pada rencana jangka menengah periode 2017-2019 diarahkan untuk : Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana persampahan sesuai dengan perencanaan. Penyediaan lokasi pengolahan sampah TPS 3R Kecamatan, serta prasarana dan sarana operasional. Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan TPA. Melanjutkan peningkatan kelembagaan (pemisahan operator dan regulator) dan pelatihan SDM yang menerus disesuaikan dengan kebijakan Nasional, Propinsi dan NSPK terbaru. Pelaksanaan penegakan peraturan yang didahului sosialisasi dan uji coba selama 1 tahun. Pelaksanaan peningkatan retribusi baik melalui perbaikan tarif maupun mekanisme penarikannya. Kampanye dan edukasi yang menerus. Merintis kerjasama dengan pihak swasta.
3 Jangka Panjang (2020-2029) Dalam jangka panjang periode 2020-2024, pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan direncanakan sebesar 53%, ditargetkan mampu menangani timbulan sampah sebesar 980,05 m 3 /hari dengan berat berat 254,09 ton/hari. Tingkat pelayanan di wilayah Perkotaan Pacitan direncanakan sebesar 80%, dan wilayah kecamatan lainnya sebesar 50%. Pada periode selanjutnya (2025-2029), pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan direncanakan sebesar 73%, ditargetkan mampu menangani timbulan sampah sebesar 1.426,96 m 3 /hari dengan berat berat 369,95 ton/hari. Tingkat pelayanan di wilayah Perkotaan Pacitan direncanakan sebesar 90%, dan wilayah kecamatan lainnya sebesar 70%. Pada rencana jangka panjang periode 2019-2029 diarahkan untuk : Peningkatan prasarana dan sarana sesuai cakupan pelayanan serta penggantian peralatan yang sudah habis umurnya teknisnya. Optimalisasi kinerja TPS 3R Kecamatan. Pelaksanaan peningkatan kinerja TPA sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan atau pemilihan lokasi TPA baru sebagai persiapan penutupan TPA lama yang sudah penuh (sesuai dengan kebutuhan) disertai studi kelayakan dan dokumen lingkungan. Peningkatan kelembagaan (peran operator dan regulator) dan pelatihan SDM yang menerus disesuaikan dengan kebijakan Nasional, Propinsi dan NSPK terbaru. Review atau penyempurnaan Peraturan Daerah yang sesuai dengan NSPK dan kondisi terkini yang berkembang di daerah. Kampanye dan edukasi sebagai dasar untuk penyiapan masyarakat dalam partisipasi kegiatan 3R. Meningkatkan pola kerjasama dengan pihak swasta. Rencana tingkat pelayanan persampahan di Kabupaten Pacitan dalam Jangka Pendek, Menengah, dan Jangka Panjang, secara terperinci seperti pada tabel berikut.
4 Tabel 7.1 Rencana Tingkat Pelayanan Jangka Waktu Periode Waktu Target Wilayah Pelayanan Target Prosentase Pelayanan Target Penanganan Sampah Kec. Pacitan Kec. Lainnya Kab. Pacitan Volume (m 3 /hr) Berat (ton/hr) Kec. Pacitan Kec. Lainnya Kab. Pacitan Kec. Pacitan Kec. Lainnya Kab. Pacitan Jangka Pendek 2015 2016 Perkotaan Pacitan 60% 10% 14% 128,84 109,69 238,53 33,40 28,44 61,84 Jangka Menengah 2017 2019 Pusat Wilayah Kecamatan 70% 30% 33% 156,24 427,15 583,39 40,51 110,74 151,25 Jangka Panjang 2020 2024 Kabupaten Pacitan 80% 50% 53% 190,46 789,59 980,05 49,38 204,71 254,09 2025 2029 Kabupaten Pacitan 90% 70% 72% 228,54 1.198,42 1.426,96 59,25 310,70 369,95 Sumber : Hasil Analisis. 2014
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
5 7.2 RENCANA SISTEM TEKNIS OPERASIONAL 7.2.1 RENCANA PEMILAHAN SAMPAH Pemilahan sampah merupakan proses pemisahan sampah berdasarkan jenis sampah. Pemilahan ini menjadi kunci awal dalam keberhasilan pengelolaan sampah. Kriteria dan perencanaan pemilahan sampah adalah sebagai berikut ini. A. Kriteria Perencanaan Kriteria pemilahan sampah adalah sebagai berikut : 1. Pemilahan sampah semaksimal mungkin dilakukan sejak dari pewadahan sampah dan jika belum terlaksana dapat dilakukan pada pengumpulan dan pengolahan sampah sampai dengan pembuangan akhir sampah. 2. Pemilahan sampah dalam bentuk kegiatan pengelompokkan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis sampah. Pengelompokkan dan pemisahan jenis sampah adalah sebagai berikut : a. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun, seperti kemasan obat serangga, kemasan oli, kemasan obat-obatan, obat-obatan kadaluarsa, peralatan listrik dan peralatan elektronik rumah tangga. b. Sampah yang mudah terurai, antara lain sampah yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan/atau bagiannya yang dapat terurai oleh makhluk hidup lainnya dan/atau mikroorganisme, seperti sampah makanan dan serasah. c. Sampah yang dapat digunakan kembali, adalah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses pengolahan, seperti kertas kardus, botol minuman, kaleng. d. Sampah yang dapat didaur ulang, adalah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses pengolahan, seperti sisa kain, plastik, kertas, kaca. e. Sampah lainnya, yaitu residu. 3. Pemilahan sampah dari sumber sampah minimal dilakukan dengan mengelompokkan sampah menjadi dua kelompok besar, yaitu sampah sampah organik dan sampah anorganik. B. Arahan Perencanaan Arahan rencana pewadahan sampah yang dapat dilakukan di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut : PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
6 Pemilahan sampah pada sumber sampah minimal dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik dengan penyediaan wadah terpilah yang memadai. Pemilahan sampah pada sumber sampah permukiman dilakukan dengan penguatan peran serta masyarakat atau peran serta penimbul sampah melalui kegiatan sosialisasi dalam pemilahan sampah minimal menjadi sampah organik dan anorganik. Pemilahan sampah dari usaha perdagangan dan jasa dilakukan dengan bentuk kewajiban pemilahan sampah. Pemilahan sampah tetap dilakukan pada tahap operasional pengumpulan, pengangkutan, pemindahan, pengolahan sampah untuk mengantisipasi pemilahan sampah yang belum tertangani di sumber sampah. Pemilahan sampah pada operasional pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke TPS dengan penyediaan sarana pengumpulan dan pemindahan sampah yang memiliki sekat jenis sampah. Pemilahan sampah pada pengolahan sampah di TPS 3R dengan penyediaan lokasi pemilahan sampah yang sesuai dengan volume timbulan sampah.
7.2.2 RENCANA PEWADAHAN SAMPAH Wadah sampah adalah tempat untuk menyimpan sampah sementara di sumber sampah. Sedangkan pewadahan sampah adalah kegiatan menampung sampah sementara sebelum sampah dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, diolah, dan dilakukan pemrosesan akhir sampah di TPA. Tujuan utama dari pewadahan adalah untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan sehingga tidak berdampak buruk kepada kesehatan, kebersihan lingkungan, dan estetika, serta memudahkan proses pengumpulan sampah dan tidak membahayakan petugas pengumpul sampah. A. Kriteria Perencanaan Kriteria pewadahan sampah adalah sebagai berikut ini : 1. Melakukan pewadahan sampah sesuai dengan jenis sampah yang terpilah, minimal wadah untuk sampah organik dan sampah anorganik. 2. Pola pewadahan sampah dapat dilakukan secara individual atau secara komunal. Pewadahan individual diperuntukkan pada daerah permukiman padat dan daerah komersial, bentuk wadah disesuaikan dengan kemampuan pengadaannya. Pewadahan komunal diarahkan diperuntukan bagi daerah pemukiman PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
7 sedang/kumuh, taman kota, jalan pasar, dengan bentuk wadah ditentukan oleh pihak instansi pengelola karena sifat penggunaannnya adalah umum. 3. Lokasi penempatan wadah sampah : a. Wadah individual : - Halaman muka - Halaman belakang untuk sumber sampah hotel dan restoran. b. Wadah komunal : - Sedekat mungkin dengan sumber sampah - Tidak menggangu pemakai jalan atau sarana umum lainnya - Di luar jalur lalulintas, pada lokasi yang mudah pengoperasiannya - Di ujung gang kecil - Di sekitar taman dan pusat keramaian. 4. Persyaratan bahan wadah sampah adalah tidak mudah rusak dan kedap air, ekonomis dan mudah diperoleh masyarakat, mudah dikosongkan. 5. Jenis wadah sampah individu dapat berupa kantong plastik 10-40 L, tong sampah 40 L, sedangkan wadah sampah komunal dapat berupa tong sampah 120-140 L untuk 2-6 KK, kontainer 500-1000 L untuk 40-80 KK, atau tong sampah 30-40 L untuk taman atau jalur pejalan kaki. B. Arahan Perencanaan Perencanaan pewadahan sampah di Kabupaten Pacitan dapat diarahkan sebagai berikut ini : Pewadahan sampah di Kabupaten Pacitan mencakup pewadahan sampah permukiman, pewadahan sampah pasar, pewadahan sampah fasilitas umum dan komersial, serta pewadahan sampah taman. Pola pewadahan sampah berupa wadah individu dan wadah komunal sesuai dengan kebutuhan, besaran timbulan sampah, serta karakterisitik sumber sampah. Pewadahan sampah diarahkan sesuai dengan jenis sampah yang terpilah, minimal pewadahan untuk sampah organik dan sampah anorganik. Pada permukiman wilayah perdesaan pewadahan sampah yang tercampur secara bertahap dilakukan perubahan menjadi pewadahan yang terpilah untuk mendukung proses pengolahan sampah di TPS 3R Kecamatan. PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
8 Lokasi pewadahan sampah permukiman diletakkan sedemikian rupa mudah dijangkau oleh penimbul sampah dan petugas pengumpulan sampah, dan tidak mengganggu pemakai jalan. Pola pewadahan sampah di wilayah perdesaan diarahkan secara individu dengan menggunakan kantong plastik dengan ukuran sesuai dengan kemampuan rumah tangga, dengan tong sampah. Ukuran wadah sampah disesuaikan dengan besar timbulan sampah serta kemampuan rumah tangga. Pola pewadahan sampah permukiman di wilayah perkotaan diarahkan secara individu dengan menggunakan kantong plastik 10-40 L, tong sampah 40 L, atau berupa bak sampah permanen yang ada di tepi jalan. Pola pewadahan sampah pasar diarahkan secara individual dan komunal. Secara individual dilakukan dengan kantong plastik 10-40 L pada tiap kios. Secara komunal dengan bak sampah permanen > 1 m 3 atau container sampah, sesuai dengan besaran pasar. Pewadahan sampah sampah dilakukan secara terpilah minimal pemilahan sampah organik dan anorganik. Pola pewadahan untuk daerah komersial (kantor, toko, hotel) dilakukan secara individual dengan tempat sampah 160 L, atau container mobile 500 L sesuai dengan besaran timbulan sampah. Pola pewadahan sampah untuk institusi perkantoran dan sekolah, dan fasilitas sosial dilakukan secara komunal dengan penyediaan tong sampah dengan kapasitas 120-160 L. Pola pewadahan sampah jalan dan taman dilakukan secara komunal dengan penyediaan tempat sampah terpilah 50-60 L Tabel 7.2 Rencana Pewadahan Sampah di Kabupaten Pacitan No Jenis Kawasan Pola Pewadahan Jenis Wadah Contoh Wadah 1. Permukiman wilayah perdesaan Individu - Kantong plastik - Tong sampah sederhana
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
9 No Jenis Kawasan Pola Pewadahan Jenis Wadah Contoh Wadah 3. Pasar Individu/ Komunal - Kantong plastik pada tiap kios. - Bak sampah permanen. - Kontainer
4. Daerah komersial (kantor, toko, hotel, restoran) Invidual - Bin 160 L - Container mobile 500 L
5. Institusi perkantoran, sekolah dan fasilitas sosial Komunal - Tempat sampah terpilah 120- 160 L.
PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN PACITAN
10 No Jenis Kawasan Pola Pewadahan Jenis Wadah Contoh Wadah 6. Jalan, dan taman Komunal - Tempat sampah terpilah 50- 60 L
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Hotel, Pertokoan, Fasilitas Komersial Perkantoran, Sekolah, Fasos lainnya Jalan, Taman Wadah Individu Wadah Komunal TPS Pasar Permukiman
Gambar 7.1 Arahan Pola Pewadahan Sampah di Kabupaten Pacitan