Anda di halaman 1dari 7

RENSTRA TAHUN 2019 – 2023

SEKSI PENGOLAHAN SAMPAH


DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KABUPATEN LAMANDAU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum
Wilayah Kabupaten Lamandau memiliki luas 641.400 Ha, atau 4,8% dari luas
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, menduduki urutan ke-11 terluas dari 14
Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Jarak dari ibukota Lamandau,
yaitu Nanga Bulik ke Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Palangka Raya) sekitar 559
Km, dengan jumlah penduduk sebanyak____________ jiwa sesuai hasil Sensus
Penduduk tahun 2017. Tingkat kepadatan rata-rata penduduk sebesar 720 jiwa/km2
dengan pertumbuhan penduduk 1,23%/tahun. Secara administrasi Kabupaten Lamandau
dibagi menjadi 8 Kecamatan, 3 kelurahan, 85 desa Dengan melihat luas Kabupaten
Lamandau yang telah memiliki perkembangan jumlah penduduk yang sangat signifikan,
maka selayaknya dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Lamandau kiranya
memiliki prinsip-prinsip keseimbangan ekologi dari berbagai aspek dalam satu kesatuan
wilayah pembangunan, sehingga Kabupaten Lamandau menjadi Maju, Aman, Damai,
dan Sejahtera.
Wilayah administrasi Kabupaten Lamandau memiliki batas-batas administratif
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat,
Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan, Kecamatan Arut Utara Kabupaten
Kotawaringin Barat.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin
Barat dan Kecamatan Balai Riam Kabupaten Sukamara.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin
Barat.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dan
sebagian dengan Kabupaten Sukamara.

Kabupaten Lamandau memiliki ketersediaan sumberdaya alam yang sangat


banyak, yang merupakan potensi dan andalan sebagai sumber pembangunan. Potensi
lokal yang sangat khas yang dimiliki Kabupaten Lamandau seperti keunikan alam dan
budaya yang senantiasa menopang gerak pembangunan, harus dijaga kelestarian dan
keberlanjutannya. Untuk itu, pengelolaan sumberdaya alam seharusnya mengacu kepada
aspek konservasi dan pelestarian lingkungan.
Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis
operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap
urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan.
Rencana Strategis (Renstra) akan memberikan pedoman dan arah dalam mendukung
pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

B. LANDASAN HUKUM
 undang-undang no. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara
 undang-undang no. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
nasional
 undang-undang nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
 undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah;
 undang-undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah;
 undang-undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan hidup;
 Peraturan Pemerintah no. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah
 Permendagri no, 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah no.8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara penyusunan, Pengendalian, dan evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah.
 Peraturan Pemerintah RI nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
 Peraturan Pemerintah nomor 82 Tahun 2011 tentang Pengelolaan kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
 Peraturan menteri Pu 21/PRT/m/2006 tentang kebijakan dan Strategi nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan;
 Peraturan menteri dalam negeri no. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah;
 Peraturan menteri lingkungan hidup no 13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduse, Reuse, Recycle melalui bank sampah.
 Peraturan menteri Pekerjaan umum RI nomor 03/PRT/m/2013 Tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
 Peraturan daerah. No 22 tahun 2012 tentang Retribusi Persampahan Kabupaten
Lamandau
 SNI 19-7029-2004 spesifikasi komposter rumah tangga individual dan komunal
 SNI 19-2454-2002 Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan
 SNI 19-3983-1995 spesifikasi timbulan sampah untuk kota kecil dan sedang di
Indonesia
 SNI 19-3964-1994 metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan
komposisi sampah perkotaan

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :
Membuat suatu arahan yang terencana bagi segenap pelaku dalam pengelolaan
persampahan dengan menerapkan prinsip-prinsip perencanaan (teknis operasional,
kelembagaan, pengaturan dan pembiayaan) dan peran serta masyarakat untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan.
Tujuan :
Menyusun suatu konsep strategi pengelolaan prasarana dan sarana persampahan dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan akan terciptanya peningkatan kesehatan masyarakat
dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

D. SASARAN
Tersedianya dokumen Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan Kabupaten
Lamandau . melingkupi aspek teknis, pembiayaan, organisasi , manajemen,
pengaturan serta aspek peran serta masyarakat.
Dokumen pengelolaan sampah tersebut dapat memberikan gambaran bagi pengambil
keputusan di tingkat kabupaten, provinsi dan Pemerintah Pusat mengenai kondisi
sistem persampahan.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN GAMBAR PELAYANAN

A. Ruang Lingkup Seksi Pengolahan sampah yaitu :

 Identifikasi

Kondisi Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Lamandau dari berbagai Aspek


antara lain:

- Aspek Kelembagaan

- Aspek Regulasi

- Aspek Pendanaan

- Aspek Teknis dan Operasional

- Aspek Partisipasi Masyarakat

 Inventarisasi Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Lamandau baik dari tahapan Pemilahan,


Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah

 Membuat dan memetakan pola penanganan eksisting

Ketersediaan sarana dan prasarana di wilayah Kabupaten Lamandau, dengan melihat


RTRW Kabupaten Lamandau

 Mengkaji secara khusus

Kondisi, kuantitas, dan komposisi sampah saat ini

 Menganalisa timbulan dan komposisi sampah

Mempertimbangkan mobilitas penduduk (siang-malam) dan perubahan musim.

 Menyusun Standar Pelayanan Pemilahan dan Pengumpulan Sampah

 Merekomendasikan kriteria dan standar pelayanan pemilahan dan


pengumpulan sampah

Merupakan konsep desain dari modifikasi/perbaikan disain tempat pemilahan


sampah, dan sarana pengumpul

 Menyusun sistem pelayanan


Pengangkutan dari sumber dan atau tempat penampungan sampah sementara atau
dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.

 Mengkaji aspek kelembagaan

Dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari pengelolaan persampahan.

 Mengkaji aspek regulasi

Dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari pengelolaan persampahan

 Mengkaji aspek pendanaan

Biaya kegiatan pengelolaan sampah jangka pendek (tahunan), jangka menengah


(lima tahunan) dan jangka panjang

 Mengkaji aspek partisipasi masyarakat

Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008

 Membuat skala prioritas program pengelolaan sampah

Membuat usulan program secara berkesinambungan.

B. GAMBAR PELAYANAN
1. Tugas dan Fungsi Seksi Pengolahan sampah :
- Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas bidang Pengelolaan Sampah
dilingkup Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA)

- Fungsi :
 Menyusun rencana program dan kegiatan dilingkup pengelolaan sampah
 Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan sampah
 Pengumpulan data dilingkup Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir
(TPA)
 Pelaksanaan pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) meliputi
Pengolahan sampah di TPA
 Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan dilingkup pengelolaan
Tempat Pengolahan Akhir (TPA)
2. Rencana Program Seksi Pengolahan Sampah Tahun 2019 - 2023

N TAHUN KET
KEGIATAN
O 2019 2020 2021 2022 2023 .
Perbaikan Mesin
1 Pengolahan Sampah 3 Mesin 3 Mesin

2 Pemeliharaan Mesin 1 Mesin 2 Mesin 2 Mesin 1 Mesin

Perbup Pengolahan
3 Sampah √

Pengolahan Sampah
4 Terpadu (UPTD-TPA) 50% 80% 100% 100% 100%

Penyusunan SOP
5 Pengolahan Sampah √

TPA sebagai tempat


6 wisata edukasi 30% 50% 80% 100% 100%

Anda mungkin juga menyukai