Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN
PERENCANAAN TEKNIS MANAJEMAN PERSAMPAHAN (PTMP)
KABUPATEN TANA TIDUNG
TA. 2015
I. Latar Belakang
Permasalahan sampah bukan lagi sekadar masalah kebersihan dan lingkungan saja, tetapi sudah
menjadi masalah sosial yang mampu menimbulkan konflik. Lebih parah lagi, hampir semua kota di
Indonesia, baik kota besar atau kota kecil, tidak memiliki penanganan sampah yang baik. Umumnya
kota di Indonesia memiliki manajemen sampah yang sama, yaitu dengan metode “kumpul-angkut-
buang”. Sebuah metode manajemen persampahan klasik yang akhirnya berubah menjadi praktik
pembuangan sampah secara sembarangan, tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah
ditentukan (proses open dumping).

Kabupaten Tana Tidung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, memiliki luas
wilayah 4.828,58 km2 dan berpenduduk sebanyak 22.503 jiwa (2011). Jumlah penduduk di kabupaten
ini 4,3 % dari jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Utara yaitu 524.656 jiwa. Kabupaten Tana Tidung
terbagai menjadi 5 (lima) kecamatan dan beribukota di Kota Tideng Pale. Kondisi ini memberikan
pengaruh terhadap berbagai sektor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan penduduk,
salah satunya adalah penyediaan infrastruktur perkotaan termasuk sarana dan prasarana
persampahan. Karena pada dasarnya, masalah persampahan terkait erat dengan perkembangan
jumlah penduduk dan perilaku masyarakat dalam pola pembuangan sampah yang saat ini sudah
menjadi semakin kompleks di setiap daerah, termasuk di Kabupaten Tana Tidung.

Permasalahan eksisting dari sistem penanganan sampah di Kabupaten Tana Tidung adalah masih
terbatasnya kinerja pelayanan, karena keterbatasan sarana pengumpul dan pengangkut sampah yang
berkinerja andal, lokasi TPA sampah eksisting yang masih dioperasikan dengan proses pembuangan
terbuka (open dumping), serta manajemen persampahan yang belum memadai. Produk pengaturan di
tingkat nasional telah mensyaratkan ketentuan perlindungan air baku melalui penyediaan prasarana
dan sarana persampahan yang memadai seperti penerapan proses lahan urug terkendali/controlled
landfill (untuk kota kecil dan kota sedang) dan proses lahan urug saniter/sanitary landfill (untuk kota
besar dan kota metropolitan).

Dengan telah disahkannya Undang-Undang Pengelolaan Sampah pada tanggal 9 April 2008, paling
lama setelah 5 tahun, tidak diperkenankan lagi praktik pengoperasian TPA sampah dengan proses
pembuangan terbuka. Selain itu, telah dimunculkan adanya ketentuan penerapan pengurangan dan
pemanfaatan sampah melalui program 3R, serta tuntutan akan permukiman yang bersih dan sehat dan
target akses universal (100 % akses untuk sektor persampahan se-Indonesia) yang harus dicapai pada
akhir tahun 2019, dimana hal ini berdampak pada terdorongnya kebutuhan akan pelayanan
persampahan. Peningkatan pelayanan persampahan seringkali dilakukan tanpa suatu kebijakan dan
perencanaan sebagai acuan yang jelas, sehingga menyulitkan para pelaksana di lapangan.

Hal tersebut diperkuat dengan telah terbitnya Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga serta Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 03 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan yang menyatakan bahwa setiap kota/kabupaten wajib untuk memiliki Perencanaan
Teknis Manajamen Persampahan (PTMP), yang berlaku untuk minimal 20 tahun untuk Kota Kecil dan
Kota Sedang.

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penanganan sampah Kabupaten Tana Tidung melalui
pengelolaan yang komprehensif dalam jangka waktu panjang secara keseluruhan, diperlukan suatu
perencanaan yang memadai baik aspek teknik maupun manajemen. Perencanaan Teknis Manajamen
Persampahan (PTMP) diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan
bidang persampahan dalam meningkatkan pengelolaan persampahan untuk jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang.
II. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya penyusunan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP)
Kabupaten Tana Tidung adalah untuk meningkatkan kinerja sistem penanganan sampah jangka
panjang yang dapat dilakukan secara programatik dan terstruktur, sehingga tercapai pemenuhan
dokumen yang diakui oleh Pemerintah Kabupaten Tana Tidung sebagai panduan pemrograman dan
penganggaran sektor persampahannya secara tepat dan kuantitatif.

Sedangkan tujuannya adalah :


1. Memetakan kondisi dan permasalahan sektor persampahan.
2. Penetapan target dan tujuan penanganan sampah.
3. Memantapkan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP) yang mudah dilaksanakan
(aplikatif).
4. Menetapkan pemrograman dan penganggaran untuk sektor persampahan selama 5-20 tahun.

III. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Nama organisasi pengguna jasa adalah Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi
Kalimantan Utara, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

IV. Sumber Pendanaan


Kegiatan ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, DIPA tahun anggaran 2015
dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), yang
dialokasikan melalui Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Kalimantan Utara.

V. Ruang Lingkup
Untuk mencapai tujuan tersebut, ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan adalah :
1. Melakukan kajian studi yang relevan dengan masalah persampahan di Kabupaten Tana Tidung.
2. Melaksanakan pengumpulan data yang meliputi :
a. Kondisi fisik Kabupaten Tana Tidung, meliputi :
- Data letak dan kondisi geografi, topografi, hidrologi, dan geologi.
- Data sosial dan ekonomi, seperti kondisi sosial budaya, pemerintahan, sarana dan
prasarana perkotaan dan kondisi ekonomi setempat termasuk data APBD kabupaten
(dalam 3 tahun terakhir) dan data strata penghasilan masyarakat (Rp/KK/bulan).
- Data prasarana dan sarana bidang air minum dan sanitasi, serta jaringan jalan.
- Data kependudukan, meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk di wilayah
terbangun (per kecamatan atau per kelurahan), dan laju pertumbuhan penduduk ,
minimal 5 tahun terakhir.
- Data rencana pengembangan kota, meliputi rencana tata guna lahan, proyeksi
perkembangan kota jangka panjang dan proyeksi pengembangan prasarana dan sarana
perkotaan.
b. Sistem penanganan sampah, meliputi :
- Aspek kelembagaan, meliputi struktur organisasi, personalia (kualitas dan kuantitas), tata
laksana kerja, pendidikan dan latihan, dan program peningkatan pegawai.
- Aspek teknis-teknologis, meliputi tingkat pelayanan, daerah pelayanan, pola penanganan
sampah dari sumber sampai TPA sampah (pewadahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, dan pemrosesan akhir). Selain itu juga data kegiatan 3R berbasis
masyarakat/berbasis institusi, serta data pengolahan sampah yang ada (formal dan
informal).
- Aspek pendanaan, meliputi sumber pendanaan, biaya investasi, biaya operasi-pelihara-
rawat, penarikan retribusi, serta pola/prosedur penarikan retribusi. Data tersebut
minimum dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
- Aspek pengaturan, meliputi peraturan daerah, kelengkapan dan kemampuan dalam
dalam pelaksanaan Peraturan Daerah.
- Aspek peran serta masyarakat-swasta-perguruan tinggi, meliputi bentuk partisipasi
masyarakat, program penyuluhan bidang kebersihan/penyuluhan, serta promosi program
3R yang telah ada. Pengumpulan data untuk aspek ini melingkupi survey sosial ekonomi
yang akan memetakan kemauan dan kemampuan bayar masyarakat. Selain itu, peran
Perguruan Tinggi setempat dalam mendukung riset terkait sistem penanganan sampah di
Kabupaten Tana Tidung, juga harus terpetakan. Peran serta sektor swasta yang
mendukung penyediaan sistem penanganan sampah juga perlu untuk dipetakan.
c. Data timbulan dan karakteristik sampah, meliputi :
- Data timbulan sampah (liter/orang/hari atau kg/orang/hari).
- Data komposisi dan karakteristik sampah, meliputi persentase komposisi fisik (sampah
makanan, sampah halaman, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, sampah
gelas, sampah karet, sampah tekstil, dan sampah lain-lain), serta karakteristik sampah
(kadar air, kadar volatil, kadar abu, dan nilai kalor).
d. Data kondisi infrastruktur penanganan sampah eksisting, meliputi :
- Data subsistem pengumpulan (jumlah, spesifikasi teknik, lokasi penempatan serta
pengoperasian, dan pemanfaatan).
- Data subsistem pengangkutan sampah (jumlah, kondisi, spesifikasi teknik, lokasi
penempatan serta pengoperasian, dan pemanfaatan).
- Data subsistem pengolahan sampah (jumlah, spesifikasi teknik, kelembagaan pengelola,
lokasi penempatan serta pengoperasian, dan pemanfaatan).
- Data subsistem pemrosesan akhir (jumlah, lokasi, spesifikasi teknik, luas unit pengolahan
sampah/sel landfill, luas keseluruhan TPA sampah, lembaga pengelola, kinerja
pengoperasian-pemeliharaan-perawatan, pemanfaatan, dan keluhan dari masyarakat).
3. Analisis
Analisis terhadap data yang ada diperlukan untuk dasar perencanaan peningkatan sistem
pengelolaan persampahan jangka panjang. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
metode baik SWOT, deskriptif, maupun metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis tersebut
meliputi :
a. Kondisi Kabupaten Tana Tidunguntuk mendapatkan gambaran daerah pelayanan dan pola
pelayanan yang sesuai.
b. Kondisi sistem penanganan sampah yang ada saat ini, untuk mendapatkan gambaran
lompatan peningkatan penanganan sampah jangka panjang sesuai dengan kemampuan
daerah dan produk pengaturan yang berlaku di tingkat nasional serta daerah.
c. Rencana pengembangan kota, untuk mendapatkan gambaran proyeksi kebutuhan
pengembangan pelayanan persampahan dan alokasi lahan untuk Tempat Pengolahan
Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA), dan
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
d. Kondisi penanganan sampah di sumber/kawasan/kegiatan (kegiatan 3R), untuk mendapatkan
gambaran peningkatan upaya pengurangan dan pemanfaatan sampah sesuai dengan target
yang diharapkan serta meningkatkan upaya program kampanye dan edukasi serta
pemberdayaan masyarakat.
e. Kondisi TPA sampah, untuk mendapatkan gambaran tingkat pencemaran dan upaya
rehabilitasi/ revitalisasi yang harus dilakukan serta alternatif pengembangan lokasi TPA
sampah baru.
f. Analisis kebutuhan pengembangan persampahan jangka panjang, untuk memperkirakan
prioritas wilayah pelayanan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
berdasarkan kriteria yang berlaku.
4. Perencanaan
a. Rencana pengembangan kelembagaan, yang menggambarkan bentuk kelembagaan yang
sesuai dengan kondisi eksiting kelembagaan di Kabupaten Tana Tidung, sehingga Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) tersebut dapat berperan optimal dalam penanganan sampah. Selain
itu, pemrograman dalam 5-20 tahun ke depan terkait bentuk kelembagaan, perlu untuk
dirumuskan.
b. Rencana pengembangan teknis-teknologis, yang menggambarkan kebutuhan jumlah, biaya
investasi, dan biaya operasi-pelihara-rawat untuk pengembangan sistem penanganan sampah
(subsistem pewadahan sampah, subsistem pengumpulan sampah, subsistem pengangkutan
sampah, subsistem pengolahan sampah, dan subsistem pemrosesan akhir sampah) dalam 5-
20 tahun ke depan, sehingga mampu memenuhi target yang diatur dalam produk pengaturan
tingkat daerah dan nasional.
c. Rencana pengembangan pendanaan, yang menggambarkan kebutuhan pendanaan, beserta
sharing antara anggaran APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, sektor swasta, dan
masyarakat. Hal ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan dana yang memadai untuk
mencapai target-target yang telah ditetapkan untuk mewujudkan kinerja sistem penanganan
sampah yang akan dicapai.
d. Rencana pengembangan peran serta masyarakat-swasta-perguruan tinggi, yang
menggambarkan perencanaan sinergitas peran serta masyarakat-swasta-perguruan tinggi
dalam 5-20 tahun ke depan, untuk mencapai target-target pencapaian kinerja sistem
penanganan sampah.
e. Rencana pengembangan pengaturan, yang menggambarkan peraturan yang sudah ada dan
kebutuhan peraturan yang mendukung sistem penanganan sampah, dengan mengacu pada
produk-produk pengaturan yang lebih tinggi di tingkat nasional.
5. Membuat rencana final berupa buku Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP)
Kabupaten Tana Tidung untuk minimal periode perencanaan 5-20 tahun.

VI. Waktu Pelaksanaan


Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan penyusunan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan
(PTMP) ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak penandatanganan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

VII. Metode Pelaksanaan


Metode yang digunakan dalam menyusun Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP) ini
adalah :
1. Pengumpulan data primer dan sekunder melalui metode survei yang memadai.
2. Analisis data dan evaluasi lokasi.
3. Perancangan beberapa alternatif dan evaluasi alternatif yang paling tepat.
4. Dalam penyusunan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP) Kabupaten Tana
Tidung ini dilakukan beberapa pendekatan, di antaranya :
a. Pendekatan kepada masyarakat (community approach) guna menggali aspirasi yang
berkembang di masyarakat. Aspirasi masyarakat ini diharapkan bisa menjadi bahan
pertimbangan Pemerintah Kabupaten dalam penanganan sampah.
b. Pendekatan literatur sebagai sumber dan action dalam membuat analisis.
c. Wawancara dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang menangani persampahan
setempat, serta pemangku kepentingan dalam masalah rencana pengembangan kota,
pengalokasian dana untuk sektor persampahan, rencana pengurangan dan penanganan
sampah, serta kemampuan institusi pengelola sampah.
VIII. Tugas dan Kewajiban
Konsultan/pelaksana pekerjaan bertugas dan berkewajiban dalam:
1. Melaksanakan KAK dan penjabarannya sejalan dengan maksud/tujuan.
2. Membantu Penanggung Jawab kegiatan agar menjaga waktu dan jadwal sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja.
3. Menyampaikan hal-hal substansial yang dianggap perlu untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan
hal-hal administrasi yang di luar kewenangan pelaksana pekerjaan, seperti koordinasi antar
instansi.
4. Mendorong pemerintah daerah untuk melegalkan dokumen PTMP.

IX. Kebutuhan Tenaga Ahli


Beberapa personil tenaga ahli yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan penyusunan
Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP) ini, antara lain :
1. Ahli Teknik Lingkungan (Pimpinan Tim)
Sarjana Strata 2 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja 5 (lima) tahun dengan pengalaman
profesional pada bidang dalam masalah penanganan sampah dan perencanaan TPA sampah,
pernah menjadi pimpinan tim, bertugas melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan, tenaga
ahli maupun dengan pihak instansi terkait.
2. Ahli Teknik Lingkungan
Sarjana Strata 1 Teknik Lingkungan/Penyehatan minimal pengalaman 5 (lima) tahun di sektor
persampahan, bertugas menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan rancangan kegiatan serta
Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP).
3. Ahli Planologi
Sarjana strata 1 Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Kota minimal pengalaman 5 (lima) tahun di
sektor sampah, bertugas melakukan analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan rencana
pengembangan kota dalam Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP).
4. Ahli Kelembagaan/Sosial-Ekonomi-Budaya
Sarjana strata 1 Manajemen/Ekonomi/Ilmu Sosial/Ilmu Komunikasi minimal pengalaman 5 (lima)
tahun di bidang sistem penanganan sampah, bertugas melakukan analisis dan evaluasi mengenai
kelembagaan serta proses dan sub proses dari sudut sosial, manajemen, dan finansial untuk sektor
persampahan.

Beberapa personil tenaga pendukung/penunjang yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan


penyusunan Perencanaan Teknis Manajamen Persampahan (PTMP), antara lain :
1. Asisten Teknik Lingkungan.
2. Asisten Kelembagaan/Sosial-Ekonomi-Budaya.
3. Surveyor.
4. Asisten Surveyor.
5. Operator Komputer.

X. Pelaporan
Konsultan dalam menjalankan tugasnya diwajibkan menyampaikan laporan kegiatan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu) CD, serta diserahkan 30
(tiga puluh) hari kalender setelah menerima SPMK. Laporan ini berisikan :
- Tanggapan atau komentar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Gambaran umum dan permasalahan umum sistem penanganan sampah Kabupaten Tana
Tidung.
- Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.
- Rencana kerja konsultan serta gambaran awal persiapan, dasar pemikiran dalam kajian studi,
hasil survey pengenalan, kajian masalah, dan arah perencanaan, serta penugasan personil
sesuai dengan yang tercantum dalam lingkup pekerjaan.

2. Laporan Antara
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu) CD, serta diserahkan 60 (enam puluh)
hari kalender setelah ditandatangani kontrak, serta didiskusikan dengan melibatkan unsur
Pemerintah Kabupaten terkait. Laporan antara mencakup antara lain tentang :
- Gambaran rencana tata ruang atau penggunaan lahan Kabupaten Tana Tidung secara lengkap
yang dilengkapi dengan informasi dalam bentuk tabel, gambar atau skema.
- Data-data hasil survey (termasuk tetapi tidak terbatas pada: jumlah timbulan sampah,
komposisi dan karakteristik sampah, jumlah sarana dan prasarana persampahan, organisasi
pengelola persampahan, kemampuan dan kemauan untuk membayar dari masyarakat).
- Pemetaan berdasarkan hasil survey di daerah.
- Kesepakatan-kesepakatan dengan pemangku kepentingan.
- Analisis keadaan dasar.
- Analisis kecenderungan perkembangan kota.
- Hasil analisa kunjungan lapangan yang dilakukan yang menghasilkan konsep kinerja yang ada.

3. Konsep Laporan Akhir


Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan 1 (satu) CD, serta diserahkan 90 (sembilan puluh)
hari kalender setelah SPMK. Laporan ini terdiri dari :
- Laporan detail hasil analisis dan evaluasi.
- Alternatif pengurangan dan penanganan sampah beserta rencana pencapaian target untuk
masing-masing alternatif (termasuk rencana pentahapan penambahan prasarana-sarana
persampahan, alokasi besar dana yang dibutuhkan, kebutuhan sumber daya manusia yang
dibutuhkan).

4. Laporan Akhir
Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dan 5 (lima) CD, serta diserahkan 120 (seratus
dua puluh) hari kalender setelah SPMK. Laporan akhir berisi penyempurnaan konsep laporan akhir
setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang terkait, baik dari lingkungan pemerintah,
swasta, maupun masyarakat.

PPK Air Limbah dan Persampahan


Satker Pengembangan Air Minum dan Sanitasi
Provinsi Kalimantan Utara

Muhammad Ishak Cenne, ST, MT.


NIP. 19741210 200812 1001

Anda mungkin juga menyukai