Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR 2013

BAB I
P E N D A H U L UA N

1.1. Latar Belakang

Sampah merupakan hal yang sangat kompleks dewasa ini, menurunnya kualitas
pengelolaan sampah nasional secara signifikan umumnya mulai terjadi sejak
krisis ekonomi yang berkepanjangan menimpa seluruh kota di indonesia,
sehingga berdampak pada penurunan kinerja sarana dan prasarana
persampahan serta menurunnya kapasitas pembiayaan dan retribusi.
Adanya berbagai komitmen internasional seperti pemenuhan target MDGs yang
mensyaratkan peningkatan pelayanan separuh dari jumlah penduduk yang
belum mempunyai akses pelayanan persampahan sampai tahun 2015 (kurang
lebih 70 % pada tahun 2015) dan pengurangan emisi berdasarkan Kyoto
Protocol, menuntut kesungguhan semua stakeholders persampahan baik di
tingkat pusat, daerah, dunia usaha dan masyarakat untuk meningkatkan system
pengelolaan persampahan agar berkelanjutan.

Permasalahan sampah tidak hanya menyangkut kebersihan dan lingkungan saja,


tetapi sudah menjadi masalah sosial yang dapat menimbulkan dampak negatif.
Seperti halnya Kejadian longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Leuwigajah merupakan bom waktu terhadap pembiaran berjalannya praktek
pengelolaan sampah perkotaan secara konvensional. Dampaknya sangat terasa
terhadap kebersihan kota, dimana Kota Bandung sempat mengalami fenomena
“lautan sampah”, yang sangat mengganggu pencitraan Kota Bandung sebagai
“kota wisata.”

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-1


LAPORAN AKHIR 2013

Era otonomi daerah mendorong pemerintah daerah untuk lebih mandiri


mengelola permasalahan sampahnya sendiri, yang justru seringkali
menumbuhkan konflik, terutama terjadi di kota-kota besar yang menghadapi
masalah dengan usia pakai TPA yang telah habis dan keterbatasan ketersediaan
lahan untuk TPA. Dilain pihak produksi sampah perkotaan semakin meningkat
dengan pola konsumsi.

Hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemerintah Kota Bandung
untuk memulai membenahi manajemen persampahan secara lebih modern atau
‘terpadu’ dan meninggalkan pola-pola konvensional yang sebelumnya
dipraktekkan. Hal tersebut menggariskan kebijakan pengelolaan persampahan
Kota Bandung yang termasuk dalam Peraturan Daerah No 09 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Sampah, antara lain menegasnya adanya tugas dan
kewenangan pemerintah daerah antara lain untuk :

1) Menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah berdasarkan


kebijakan nasional dan provinsi.
2) Menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kota sesuai dengan norma,
standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah.
3) Melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain Pasal 9 tentang Kewajiban Pemerintah Daerah :
a. Menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap;
b. Menyediakan fasilitas pengolahan sampah skala kota yang berupa TPS;
TPS 3R; Stasiun peralihan antara (SPA); TPA; dan/atau TPST.
c. Memiliki data dan informasi pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga, yang memuat : sumber sampah;
timbulan sampah; komposisi sampah; karakteristik sampah; Fasilitas
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tangga. Data dan infromasi lain terkait pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah non rumah tangga.

Peraturan Daerah No. 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Kota Bandung, Pada Pasal 84 mengamanatkan bahwa perwujudan prasarana
pengelolaan lingkungan dalam peningkatan system persampahan kota, antara

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-2


LAPORAN AKHIR 2013

lain terdiri atas: Menyusun masterplan persampahan kota dan melakukan studi
lokasi untuk implementasi pengelolaan sampah terpadu 3R skala kawasan dan
skala kota, sehingga ketetapan target pengurangan sampah (Pasal 19), sebesar
20% pada tiga tahun pertama; 30% pada lima tahun berikutnya dan 5%
kenaikkan setiap lima tahun sampai dengan tahun 2025 semoga bisa
terlaksanakan.

Berdasarkan deskripsi diatas, sehingga menjadi penting untuk saat ini


Pemerintah Kota Bandung untuk menciptakan pola manajemen pengelolaan
sampah yang lebih efisien dan terpadu namun tidak mengalahkan kaidah-kaidah
non ekonomi.

1.2. Tujuan Dan Sasaran


1.2.1. Tujuan

Pekerjaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengkaji permasalahan yang timbul dari cara atau sistem pengelolaan


sampah Kota Bandung yang berlaku hingga saat ini melalui kajian aspek
teknis operasional, aspek ekonomis (pembiayaan), aspek kelembagaan,
pengaturan/hukum dan aspek peran serta masyarakat.
2. Menyajikan alternatif solusi berupa suatu kerangka kerja penyelenggaraan
pengelolaan sistem persampahan yang lebih baik dan terpadu dalam
kaitannya dengan perencanaan, penyiapan program, pelaksanaan serta
operasi dan pemeliharaan untuk instansi terkait.
3. Mengarahkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
kaitannya dengan pengelolaan persampahan terpadu berbasis 3R.

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-3


LAPORAN AKHIR 2013

1.2.2. Sasaran
Pekerjaan ini mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Tersedianya rencana peningkatan sistem pengelolaan persampahan secara
terperinci dalam kurun waktu ± 20 tahun kedepan , baik diihat dari aspek
teknis operasional, aspek ekonomis (pembiayaan), aspek kelembagaan,
pengaturan/hukum, dan aspek peran serta masyarakat, sehingga sistem
tersebut dapat dipertanggungjawabkan, fleksibel, aplikatif, mudah dipahami
dan siap untuk diterapkan secara bertahap sesuai kemampuan pemerintah
daerah.
2. Tersedianya acuan bagi para pengambil keputusan berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan serta pengelolaan
prasarana dan sarana persampahan serta meningkatkan kemampuan
instansi pengelola dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengelola sampah secara
mandiri berbasis 3R.

1.3. Ruang Lingkup Kegiatan


1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah kegiatan penyusunan Master Plan Persampahan ini


meliputi kawasan Se-Kota Bandung yang terdiri dari 30 Kecamatan.

1.3.2. Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji kondisi eksisting dan permasalahan pengelolaan persampahan di


Kota Bandung, yang mencakup beberapa aspek seperti berikut ini:

a. Aspek Teknis dan Lingkungan : mengkaji kondisi eksisting timbulan,


komposisi, dan karakteristik sampah melalui pengambilan data primer
dari berbagai sumber sampah ; mengkaji sistem dan sarana prasarana
pengumpulan sampah (collection) ; mengkaji sistem dan sarana prasarana
pembuangan sampah sementara (TPS), mengkaji sistem dan sarana

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-4


LAPORAN AKHIR 2013

prasarana transportasi sampah, mengkaji sistem dan sarana prasarana


pembuangan akhir sampah dan mengkaji berbagai sistem dan sarana
prasarana kegiatan 3R (reduce, reuse, recycle) sampah dari hulu (sumber
sampah) hingga hilir (di tempat pembuangan akhir sampah), mengkaji
berbagai isu lingkungan dan kesehatan masyarakat yang terkait dengan
pengelolaan sampah (misal: potensi pencemaran sungai akibat
pembuangan sampah, potensi pencemaran air tanah akibat rembesan air
lindi di TPA, dll).

b. Aspek Kelembagaan : mengkaji institusi pengelola persampahan di Kota


Bandung baik yang berasal dari institusi pemerintah, swasta, dan
masyarakat; mengkaji kegiatan eksisting Public Private Partnership (PPP)
atau Private Sector Participation (PSP) dalam hal pengelolaan sampah,
mengkaji status dan struktur institusi pengelola, mengkaji kuantitas dan
kualitas SDM dalam pengelolaan sampah

c. Aspek Peraturan/Legal : mengkaji berbagai peraturan daerah (Perda),


standar, manual, pedoman dan panduan yang terkait dengan pengelolaan
sampah di Kota Bandung

d. Aspek Ekonomi/Keuangan/Pembiayaan : mengkaji sistem retribusi


sampah, anggaran biaya pengelolaan sampah (kebersihan) dan break
down unit cost pengelolaan sampah, sumber–sumber pembiayaan, dan
aspek-aspek yang terkait dengan pencapaian upaya untuk Pemulihan
Biaya (Cost Recovery) dalam pengelolaan persampahan ; mengkaji tingkat
kemauan dan kemampuan membayar retribusi sampah melalui survey
primer.

e. Aspek Peran Serta Masyarakat : mengkaji kondisi eksisting pengelolaan


sampah yang dilakukan secara swadaya, bagaimana bentuk keterlibatan
masyarakat, pelibatan sektor swasta, dan mengkaji kondisi eksisting
pengelolaan sampah oleh sektor informal (jaringan pemulung) melalui
survey primer dan kunjungan lapangan

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-5


LAPORAN AKHIR 2013

2. Berdasarkan pemetaan kondisi eksisting pengelolaan sampah di atas,


dilakukan diagnosis permasalahan dan evaluasi SWOT untuk tiap aspek
pengelolaan sampah dan pengembangan opsi-opsi kebijakan pengelolaan
persampahan untuk peningkatan kinerja di masa depan

3. Melaksanakan Lokakarya (workshop) 1 hari yang memaparkan hasil kajian


kondisi eksisting dan permasalahan di hadapan stakeholders persampahan di
Kota Bandung

4. Dari hasil diagnosis dan analisis SWOT, maka disusun suatu Rencana Induk
(Master Plan) persampahan Kota Bandung melalui pentahapan berdasarkan
periode jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dalam
Rencana Induk tersebut dikembangkan pula konsep-konsep yang
mengakomodasi prinsip kemitraan (partnership) antara berbagai
stakeholders persampahan, skenario-skenario pembiayaan, pengembangan
strategi penerapan teknologi pengelolaan persampahan dan akseptansi
politis dan sosial terhadap Rencana Induk tersebut.

5. Konsep Master Plan tersebut kemudian dipaparkan ke dalam Lokakarya


(workshop) selama 1 hari di hadapan stakeholders persampahan di Kota
Bandung untuk mendapatkan masukan sebelum memasuki versi akhir dari
dokumen Master Plan tersebut.

6. Seminar dokumen final masterplan persampahan.

1.4. Referensi Hukum


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan sampah.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Persampahan (KSN-SPP).
4. Peraturan Menteri Nomor. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-6


LAPORAN AKHIR 2013

5. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Tentang Pengelolaan


Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Sampah.
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2011 tentang Perusahaan
Daerah Kebersihan Kota Bandung
8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah Kota Bandung.
9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
10. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 tahun 2012 tentang Pengurangan
Penggunaan Kantong Plastik.
11. Peraturan Walikota Nomor 316 Tahun 2013, tentang Tarif Jasa Pengelolaan
Sampah.

1.5. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan dalam penyusunan Masterplan Persampahan Kota Bandung
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan studi literatur terhadap produk-produk kajian dan perencanaan
sebelumnya.
2. Melakukan pengumpulan data yang meliputi data fisik dan sosial (geografi,
iklim, populasi, tingkat urbanisasi, kondisi kesehatan, jumlah penduduk),
data sampah (sumber sampah, komposisi sampah, volume timbulan sampah,
identifikasi jenis sampah), sarana prasarana persampahan, sistem
pengelolaan sampah, evaluasi operasional TPA.
3. Melakukan analisis berdasarkan data, karakteristik dan identifikasi
permasalah yang ada dilapangan.
4. Menyusun kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan.
5. Menyusun konsep masterplan sampah.
6. Membuat masterplan persampahan di Kota Bandung

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-7


LAPORAN AKHIR 2013

1.6. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar sistematika pembahasan pada laporan akhir ini adalah
sebagai berikut berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Berisi uraian latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup wilayah
dan kegiatan, serta sistematika pembahasan

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang tinjauan persampahan yang meliputi sub sistem istitusi,


peraturan hukum, pembiayaan, operasional dan peran serta masyarakat

BAB 3 : GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

Berisi tentang gambaran Kota Bandung yang meliputi aspek fisik, sosial
budaya, dan sosial ekonomi

BAB 4 : KONDISI EKSISTING PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA


BANDUNG

Berisi tentang gambaran persampah Kota Bandung yang meliputi visi


misi pengelolaan sampah, kebijakan nasional pengelolaan persampahan,
strategi pengelolaan persampahan serta permasalahan persampahan di
Kota Bandung

BAB 5 : ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA BANDUNG

Berisi tentang analisis pengelolaan persampahan di Kota Bandung yang


berdasarkan sub sistem pengelolaan

BAB 6 : KONSEP PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA BANDUNG

Berisi tentang kriteria-kriteria dalam pengelolaan persampahan yang


meliputi sistem organisasi dan manajemen, sub sistem teknik
operasional, sub sistem pembiayaan dan retribusi, sub sistem
pengaturan, dan peran serta masyarakat.

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-8


LAPORAN AKHIR 2013

BAB 7 : RENCANA INDUK PERSAMPAHAN KOTA BANDUNG

Berisi tentang rencana induk persampahan yang akan diterapkan di Kota


Bandung.

BAB 8 : TAHAPAN PELAKSANAAN RENCANA INDUK PERSAMPAHAN

Berisi tentang pentahapan pelaksanaan, serta indikasi program dan


proyek pelaksanaan rencana induk persampahan di Kota Bandung

Master Plan Persampahan Kota Bandung I-9

Anda mungkin juga menyukai