Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Kajian Kelembagaan Pengelola Sampah
Berbasis Masyarakat (Skala Kelurahan) di
Kota Bandung
1. LATAR BELAKANG

1 .1. Pengelolaan sampah berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, meliputi kegiatan pengurangan dan
penanganan sampah. Kedua kegiatan ini merupakan tugas dari pemerintah dan
pemerintahan daerah untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik
dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini. Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, pemerintahan
kabupaten/kota mempunyai kewenangan diantaranya menyelenggarakan pengelolaan
sampah skala kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
1 .2. Penanganan sampah yang menjadi tugas dari pemerintah kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yang diturunkan dalam PP No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan di detailkan dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Persampahan
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, meliputi :
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber
sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah
terpadu.
c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah.
BPLH Kota BandungI 2014
|1
Kerangka Acuan Kerja

e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu


hasil.
f. pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
1 .3. Penanganan sampah di Kota Bandung sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah
Kota Bandung No. 9 tahun 2011, tentang Pengelolaan Sampah, bahwa kegiatan ini
menjadi tugas Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat, dengan pembagian kewajiban
sebagai berikut:
a. Pemerintah Kota Bandung melakukan kegiatan penanganan sampah yang meliputi :
a). pemilahan di TPS/TPS 3R ;
b). penyapuan jalan utama dan Pengumpulan ke TPS/TPS 3
c). pengangkutan sampah dari TPS/TPS 3R ke Tempat Pengolahan dan/atau
TPA/TPST;
d). pengolahan; dan
e). pemrosesan akhir sampah.
f). Selanjutnya dalam melakukan kegiatan penanganan sampah tersebut teknis
pelaksanaannya dilakukan oleh PD Kebersihan.
b. Pengumpulan sampah yang dilakukan sejak pemindahan sampah dari sumber
sampah ke TPS/TPS 3R. menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang
dibentuk oleh RT/RW, pengelola kawasan permukiman, kawasan komersil, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya.
1 .4. Penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam butir 1.3 antara yang dilaksanakan
oleh PD Kebersihan Kota Bandung dan yang dilaksanakan oleh lembaga pengelola yang
dibentuk oleh RT/RW, belum dapat mewujudkan kondisi kebersihan kota bandung
sebagaimana tujuan pengelolaan sampah dimaksud dalam Undang-Undang Pengelolaan
Sampah. Manajemen yang diterapkan oleh PD Kebersihan, dinilai kurang maksimal dan
tugas yang diberikan kepada lembaga tingkat RT/RW tidak dapat dilaksanakan
berdasarkan kaidah manajemen yang baik.
1 .5. Dalam rangka membangun sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung yang
diselenggarakan secara terpadu antara tugas Pemerintah Kota Bandung dan tugas
masyarakat pada skala lingkungan, maka diperlukan kajian kelembagaan dana dalam
kegiatan ini adalah kajian kelembagaan dalam menejemen persampahan skala
lingkungan.
1 .6. Saat ini, pengelolaan dilakukan secara Swakelola oleh masyarakat, dibawah koordinasi
RW/RT. Banyak kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan swakelola oleh RW/RT ini,

BPLH Kota BandungI 2014


|2
Kerangka Acuan Kerja

selain rendahnya upah para pekerja, yang menyebabkan sulitnya mencari pekerja
pengelolaan, sampai pada rendahnya efektifitas kerja swakelola. Karena itu diperlukan
kajian mendalam terhadap kelembagaan di tingkat masyarakat ini, untuk menunjang
Kinerja Pengelolaan Sampah di Tingkat Kota.

Untuk itulah BPLH Kota Bandung pada tahun Anggaran 2014 merencanakan kegiatan Kajian
Kelembagaan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Skala Lingkungan), dengan harapan
tersedianya juknis pembentukan kelembagaan tersebut berdasarkan kajian komprehensif,
dari aspek manjemen dan pembiayaannya.

2. TUJUAN dan SASARAN

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap bentuk lembaga yang layak
dibangun untuk menjalankan menejemen persampahan di tingkat sumber sampah hingga ke
TPS dan terpadu dengan menejemen persampahan pada skala Kota Bandung. Selanjutnya
dipilih satu bentuk untuk dianalisa aspek pembiayaannya dan disiapkan petunjuk nya bagi
para pemangku kepentingan di tingkat RT/RW hingga Kelurahan. Adapun sasaran dari
kegiatan ini adalah terselenggaranya pengelolaan sampah dari sumber ke TPS dengan lebih
baik, yang akan berpengaruh pada efektifitas kerja Pengelolaan Sampah Kota.

3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Melalukan observasi terhadap kondisi saat ini atas kinerja menejemen/ pengelolaan
sampah yang dilakukan oleh lembaga pengelola pada tingkat RT/RW diseluruh wilayah
Kota Bandung.
2. Observasinya dilakukan terhadap 6 Kelurahan yg akan jadi Kawasan Bebas Sampah .
Observasi dilakukan terhadap aspek teknis operasional, peraturan, , pembiayaan
,Kelembagaan dan peran serta masyarakat.
o Calon Lokasi Kajian
Kel. Cibangkong
Kel. Tamansari (
Kel. Gegerkalong (Kampus Telkom)
Kel. Sukaluyu (Binaan YPBB)
Kel. Arcamanik (Binaan Zerowaste.bdg)
Kel. Lebak Siliwangi
BPLH Kota BandungI 2014
|3
Kerangka Acuan Kerja

o Dari 6 kelurahan akan di persempit menjadi beberapa Kelurahan saja sehingga


kajian dilakukan lebih mendalam.
3. Melakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap
menejemen/pengelolaan sampah skala Kelurahan yang ada,
4. Mengembangkan alternatif model kelembagaan manajemen/pengelolaan sampah skala
kleurahan yang layak diterapkan di Wilayah Kajian,
5. Menyusun kebutuhan kelembagaan untuk dapat menjalankan manajemen/pengelolaan
sampah skala kelurahan dari aspek teknis operasional, pembiayaan, peraturan hukum
dan peranserta masyarakat,
6. Menyusun SOP Pengelolaan Sampah di Wilayah Kajian.

4. HASIL YANG DI HARAPKAN


Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan kajian kelembagaan manajemen/pengelolaan
sampah pada skala lingkungan yang dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk membentuk
dan mengoperasikan sistem pengelolaan sampah skala lingkungan yang terpadu dengan
sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung

5. KEBUTUHAN PERSONIL
Personil yang diperlukan terdiri dari:
1) Satu (1) orang Pemimpin Tim (Team Leader), Pasca Sarjana (S2) Teknik Industri atau
yang berpengalaman di bidang manajemen pengelolaan sampah dengan pengalaman
kerja total minimum 10 tahun.
2) Satu (1) orang Tenaga Ahli Sarjana Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Lingkungan yang
berpengalaman di bidang pengelolaan sampah dengan pengalaman kerja total
minimum 5 tahun.
3) Satu (1) orang Asisten Ahli Sarjana Strata-1 (S1) Jurusan Teknik Lingkungan yang
berpengalaman di bidang pengelolaan sampah dengan pengalaman kerja total
minimum 2 tahun.
4) Surveyor Lapangan, disesuaikan dengan desain survey
5) Satu (1) orang Operator Komputer

BPLH Kota BandungI 2014


|4
Kerangka Acuan Kerja

6. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk pekerjaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2014.

7. LAPORAN
Selama pelaksanaan kegiatan, konsultan harus membuat dan menyerahkan laporan-laporan
dengan rincian sebagai berikut :
1. LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan selambat-lambatnya diserahkan dalam 1 (satu) bulan sejak SPMK
diterbitkan, sekurang-kurangnya berisi:
a. Rencana pendekatan metoda/model yang akan digunakan dalam pelaksanaan kerja.
b. Rencana kerja konsultan dan personil yang akan ditugaskan serta uraian tugas
masing-masing.
c. Jadwal pelaksanaan kegiatan.
Jumlah buku laporan yang harus diserahkan adalah sebanyak 5 (lima) buku.

2. Draft Laporan Akhir


Draft laporan akhir selambat-lambatnya diserahkan dalam 2 (dua) bulan sejak SPMK
diterbitkan, berisi hasil pekerjaan sebelum di presentasikan.
Jumlah buku laporan yang harus diserahkan adalah sebanyak 5 (lima) buku

3. Laporan Akhir
Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
SPMK diterbitkan, berisi seluruh kewajiban pekerjaan termasuk didalamnya album
gambar dan dokumentasi.
Jumlah buku laporan yang harus diserahkan adalah masing-masing sebanyak 5 (lima)
buku.

Seluruh dokumentasi dan laporan kegiatan harus diserahkan dalam bentuk softcopy
dalam cakram padat (CD) sebanyak 5 (lima)buah.

BPLH Kota BandungI 2014


|5

Anda mungkin juga menyukai