Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


BAPPELITBANG KOTA BANDUNG.

KEGIATAN : Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

PEKERJAAN : Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Tata Ruang


dan Lingkungan Hidup.

NAMA PPK : Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

TAHUN ANGGARAN 2020

1
PERENCANAAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP

1. LATAR BELAKANG
Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan
bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Di sisi lain
pengelolaan sampah selama ini di Kota Bandung sebagian besar masih dikelola secara
konvensional. Pola kumpul, angkut, buang masih mewarnai pengelolaan sampah Kota
Bandung. Masalah utama yang dihadapi Kota Bandung adalah tidak dimilikinya fasilitas
Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) untuk skala kota. Timbulan
Sampah sebesar kurang lebih 1500 ton per hari, selama ini sebagian besar dituntaskan dengan
mengangkutnya ke TPPAS Sari Mukti. Namun, waktu operasional TPPAS Sari Mukti akan
berakhir pada tahun 2022. TPPAS direncanakan akan berpindah ke TPPAS Legok Nangka yang
dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan investor. Teknologi yang akan
digunakan di TPPAS Legok Nangka adalah teknologi Waste to Energy - Moving Grate
Incineration dan Kota Bandung direncanakan akan mengirimkan sampahnya sebesar 1.200
ton/hari. Penggunaan teknologi Waste to Energy secara thermal memerlukan biaya yang besar
sehingga beban tipping fee akan meningkat hingga 6 sampai dengan 8 kali lipat dari besaran
tipping fee saat ini. Lonjakan biaya tipping fee ini akan sangat mempengaruhi keuangan
daerah. Belum lagi masalah manajemen pengelolaan sampah yang belum terpadu pada skala
kota, memperparah kondisi pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Perpres No. 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstarnas) Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga mengamanatkan dalam “Pasal 5
ayat (1) Target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi:
Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebesar 30
% (tiga puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional pengurangan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025; dan
Target Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebiiakan dan strategi nasional penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025”.
Perda No.3/2019 tentang RPJMD Kota Bandung, menyebutkan dalam Misi ke-4 yaitu
mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur
serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2018 mengenai Pengelolaan Sampah.
Pada pasal 60 yang merupakan ketentuan peralihan dinyatakan bahwa terkait pengumpulan
sampah, waktu yang ditetapkan untuk melakukan peralihan paling lama adalah selama 2 (dua)
tahun dan untuk pengangkutan, paling lama adalah 3 (tiga) tahun. Di sisi lain, Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2018 mengenai Pengelolaan Sampah, pasal 32

2
menyatakan bahwa apabila Pemerintah Daerah Kota belum dapat membentuk UPT atau
mendelegasikan kewenangan kepada kecamatan maka khusus pelaksanaan pengumpulan
sampah dan pengangkutan sampah dapat dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Daerah yang
ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota.
Dari ketentuan peralihan yang ditetapkan tersebut dapat dilihat bahwa pada Bulan Oktober
tahun 2020 tanggung jawab pengumpulan sampah akan menjadi tanggung jawab DLHK.
Konsekuensi dari implementasi perda tersebut adalah perlunya mempersiapkan sarana
prasarana terkait peralihan tanggung jawab (masa transisi) tersebut, meliputi kesiapan
pembiayaan pelaksana teknis penyapuan dan pengangkutan, penyediaan armada
pengangkutan sampah dan penyediaan sarana pusat daur ulang serta Tempat Pengumpulan
Sampah, dan yang terpenting adalah penyiapan kelembagaan yang akan mewadahi tugas-tugas
tersebut. Bedasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka pada tahun 2020 dilakukan
pekerjaan Perencanaan Tata Kelola dan Kelembagaan Pengelolaan Persampahan di Kota
Bandung.

2. DASAR HUKUM
 UU NO. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah
 PP No. 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis sampah Rumah
Tangga
 Perpres No. 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstarnas) Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
 Perda Kota Bandung No 11/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
2011-2031
 Perda Kota Bandung No.3 tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah
 Perda Kota Bandung No. 9/2018 tentang Pengelolaan Sampah
 Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 1426 Tahun 2018 Tentang Kebijakan dan Strategi
Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga

3. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud : Mewujudkan optimalisasi dan peningkatan cakupan pengelolaan sampah serta
efisiensi anggaran.
2. Tujuan : Menyusun roadmap, skenario dan kebijakan pendukung untuk membangun tata
kelola kelembagaan pengelolaan sampah sebagai dasar rekomendasi kebijakan pimpinan.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA.


Nama Organisasi Pelaksana Pekerjaan Badan Perencanaan Penelitian Pembangunan Daerah
Kota Bandung.

3
5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan menggunakan metode pemilihan Jasa Konsultan dengan
Harga Perkiraan Sendiri sebesar Rp. 250.504.760,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Lima Ratus Empat
Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Rupiah) dibiayai APBD Kota Bandung pada Badan Perencanaan
Pembangunan Pengembangan dan Penelitian Tahun Anggaran 2020 dengan Kode Rekening
4.01.4.01.01.05.19.058.5.2.2.21.02.

6. RUANG LINGKUP DAN SASARAN PENGADAAN


a. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup dalam pekerjaan ini adalah, menyusun roadmap, skenario dan kebijakan pendukung
Perencanaan Tata Kelola dan Kelembagaan Persampahan di wilayah cakupan pelayanan Kota
Bandung tahun 2019-2023.
b.Sasaran
Sasaran yang diharapkan dicapai dari pekerjaan ini adalah:
 Menyajikan Evaluasi dan pemetaan kelembagaan pengelolaan sampah di Kota Bandung.
 Mengidentifikasi isu-isu strategis kelembagaan pengelolaan persampahan;
 Melakukan analisa kebijakan pengelolaan sampah di tingkat Nasional, Provinsi dan di Kota
Bandung, termasuk didalamnya analisis beban kerja sesudah masa transisi.
 Mengembangkan skenario-skenario perencanaan kelembagaan pengelolaan sampah di Kota
Bandung
 Merumuskan kebijakan dan perangkat pendukung perencanaan kelembagaan pengelolaan
sampah
 Merumuskan rekomendasi konsep perencanaan kelembagaan pengelolaan persampahan di
Kota Bandung.

7. PRODUK YANG DIHASILKAN/OUTPUT


Keluaran dari pekerjaan ini adalah berupa dokumen roadmap, skenario dan kebijakan pendukung
Perencanaan Tata Kelola dan Kelembagaan Persampahan di Kota Bandung yang sekurang
kurangnya memuat hasil evaluasi kelembagaan, analisa kebijakan pengelolaan sampah tingkat
nasional, provinsi, kota Bandung terutama pada masa transisi, identifikasi isu-isu strategis
kelembagaan pengelolaan persampahan di Kota Bandung, Perumusan kebijakan dan rekomendasi
konsep kelembagaan pengelolaan persampahan di Kota Bandung.
8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan jasa konsultansi adalah 4 bulan (120 hari) kalender
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Tenaga yang dibutuhkan pada pekerjaan ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

4
NO KEAHLIAN PENDIDIKAN JML

I. TENAGA AHLI UTAMA

1 Ahli Kebijakan Publik (S2), Team Magister (S2 )Kebijakan Publik. 1


Leader

2 Ahli Kelembagaan (S2) Magister (S2) jurusan Ilmu 1


Pemerintahan.

3 Ahli Lingkungan (S2) (S2) jurusan Teknik Lingkungan/ Ilmu 1


Lingkungan.

4 Ahli Perencanaan Kota (S2) S2 Perencanaan Wilayah dan 1


Kota/Planologi.

NO KEAHLIAN PENDIDIKAN JML

I. TENAGA AHLI PENDUKUNG

1 Asisten Muda Ahli Kebijakan S1 Administrasi Publik 1


Publik

2 Asisten Muda Ahli Kelembagaan S1 Ilmu Pemerintahan 1

3 Asisten Muda Ahli Pengelolaan S1 Teknik Lingkungan/Ilmu 1


Sampah/Teknik Lingkungan
Lingkungan/Ilmu Lingkungan

4 Asisten Muda Perencanaan Kota S1 Teknik Planologi/Perencanaan 1


Wilayah dan Kota

5 Asisten Muda yang bertindak S1 Ekonomi/Administrasi 4


sebagai Pengolah Data Publik/Teknik Lingkungan

6 Administrasi/Keuangan SMK/Sederajat 1

Jumlah 9

1. Tenaga Ahli
a. Team Leader merupakan Tenaga Ahli harus memiliki latar belakang minimal
pendidikan S2 Jurusan Kebijakan Publik yang memiliki pengalaman di bidangnya
minimal 5 (lima) tạhun. Tugas dari Team Leader antara lain melaksanakan koordinasi
kerja baik dengan sesama tenaga ahli maupun pemberi kerja, mengambil keputusan-
keputusan strategis yang berkaitan dengan pekerjaan, menyusun rencana kerja dan
memimpin presentasi dan melakukan analisis data.
b. Ahli Kelembagaan dengan latar belakang minimal pendidikan Magister (S2) jurusan
Ilmu Pemerintahan dan memiliki pengalaman di bidangnya minimal 2 (dua) tahun.
Tenaga ahli ini mempunyai tugas membantu Tim Leader dalam bidang analisa
kelembagaan.
c. Ahli Pengelolaan Sampah/Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan dengan latar belakang
minimal pendidikan Magister (S2) jurusan Teknik Lingkungan/ Ilmu Lingkungan dan

5
memiliki pengalaman di bidangnya minimal 2 (dua) tahun mempunyai Sertifikat
Keahlian Minimal Ahli Muda Teknik Lingkungan. Tenaga ahli ini mempunyai tugas
membantu Tim Leader untuk mengumpulkan data sekunder dan kajian mengenai
pengelolaan persampahan.
d. Ahli Perencanaan Kota dengan latar belakang minimal pendidikan Sarjana (S2) jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi dan memiliki pengalaman di bidangnya
minimal 2 (dua) tahun, mempunyai Sertifikat Keahlian Minimal Ahli Muda Perencanaan
Wilayah Kota. Tenaga ahli ini mempunyai tugas membantu Tim Leader dalam kajian
bidang perencanaan kota, terutama mengumpulkan dan mengambil data primer
dan/atau sekunder.
e. 4 orang Asisten Muda terbagi menjadi 1 (satu) orang asisten Ahli Kebijakan Publik, 1
(satu) orang Ahli Kelembagaan, 1 (satu) orang Ahli Pengelolaan Sampah dan 1 (satu)
orang Ahli Perencanaan Kota dengan latar belakang minimal Pendidikan Sarjana (S1)
pengalaman di bidangnya minimal 1 tahun.
f. 2 (dua) orang surveyor, dengan kualifikasi S1 Ekonomi/Administrasi Publik yang
mempunyai tugas terutama untuk melakukan mengumpulkan dan mengambil data
primer dan/atau sekunder.
g. 1 (satu) orang administrator keuangan dengan kualifikasi yang di butuhkan adalah
SMK/Sederajat. Tenaga ahli ini mempunyai tugas membantu Tim Leader dalam bidang
administrasi dan urusan keuangan kegiatan.

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung Pekerjaan


Bulan Ke Orang Bulan
(MM)
No Posisi
1 2 3 4

A Tenaga Ahli

1 Ahli Kebijakan Publik (S2), Team Leader 4

2 Ahli Kelembagaan (S2) 4

3 Ahli Lingkungan (S2) 4

4 Ahli Perencanaan Kota (S2) 4

B Tenaga Pendukung

1 Asisten Muda Kebijakan Publik (S1


2
Administrasi Publik)

2 Asisten Muda Kelembagaan (S1 Ilmu


2
Pemerintahan)

3 Asisten Muda Ilmu Lingkungan (S1


Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan) 2 2
orang

6
4 Asisten Muda Perencanaan Kota (S1
2
Planologi)

5 Asisten Muda/Pengolah Data (4 orang) 8

6 Administrasi Keuangan
4
(SMK/sederajat) (1 orang)

JUMLAH 36

10. Pendekatan dan Metodologi :


10.1.Pendekatan
10.1.A.Pendekatan Normatif
Konsep Pendekatan Normatif Pelaksanaan Kota Bandung dilakukan dengan mengacu pada
Jakstranas, Jakstrada dan Master Plan Persampahan Kota Bandung secara komprehensif dan
mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan dan perencanaan tata ruang serta
Peraturan Daerah No.3/2019 tentang RPJMD Kota Bandung. Dalam pendekatan ini proses
pembangunan kawasan bertumpu pada prosedur/skema tertentu, dengan memperhatikan
seluruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan tertentu.
Ciri-Ciri Pendekatan Normatif :
• Bersifat jangka panjang.
• Bersifat komprehensif.
• Pengembangan kebijaksanaan didasari oleh norma-norma dan standar-standar, dan kurang
dilandasi dengan penelitian lapangan / kenyataan.
• Memberikan langkah-langkah penyelesaian secara tuntas (final).
10.1.B.Pendekatan Partisipatif.

Konsep pendekatan partisipatif pada intinya merupakan persoalan yang menjadi target
pekerjaan secara aktif dengan melibatkan semua stakeholder terkait. Jenis pendekatan
partisipatif terdiri dari dua macam yaitu survei partisipatif (participatory survey) dan
perencanaan partisipatif (participatory planning).
Survei partisipatif (participatory survey) menerapkan pendekatan partisipatif dalam kegiatan
pengumpulan data dan informasi. Sedangkan perencanaan partisipatif (participatory planning)
menerapkan pendekatan partisipatif dalam kegiatan perencanaan, berupa penyelenggaraan
Focus Group Discusion yang dilakukan tiga kali dan seminar sebanyak 1 (satu) kali.

10.1.C.Pendekatan Teknis Akademis.

Pendekatan akademis disusun menggunakan metodologi survei, teknik identifikasi dan analisis,
dan penarikan kesimpulan (hasil) yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

10.1.D.Pendekatan Analisa Kebijakan.

Pendekatan yang berdasarkan pada analisa suatu kebijakan. Pendekatan analisa kebijakan
melihat akar permasalahan (sudut pandang) dari kebijakan yang melatarbelakanginya.

7
10.2 Metodologi
A.Pelaksanaan Pekerjaan
1. Persiapan;
2. Survey dan Identifikasi;
3. Analisa dan Perumusan Konsep, Strategi, Program;
4. Penyepakatan.
B.Evaluasi Kinerja Pengelolaan Persampahan Kota Bandung.
Proses pemetaan Pengelolaan Persampahan Kota Bandung :
1. Penentuan Lingkup Evaluasi Kinerja Persampahan Kota Bandung;
2. Pengumpulan Data Beban Kerja Persampahan, beserta pembiayaannya di Kota Bandung;
3. Analisis Awal;
4. Analisis Akhir.
C.Perumusan Kerangka Pembangunan
Proses perumusan kerangka pengelolaan persampahan Kota Bandung antara lain :
1. Penentuan Visi Pengelolaan Persampahan Kota;
2. Penentuan Misi Pengelolaan Persampahan Kota;
3. Penentuan Tujuan Pembangunan Pengelolaan Persampahan Kota;
4. Penentuan Kebijakan Strategi Pengelolaan Sampah Kota.
D.Tata Kelola dan Pengelolaan Persampahan
Evaluasi Kinerja Kelembagaan dan Pengelolaan Persampahan Kota Bandung terdiri dari:
1. Penilaian Kinerja Kelembagaan dan Pengelolaan Persampahan Kota Bandung;
2. Analisa Beban Kerja Lembaga dan Pengelolaan Persampahan Kota Bandung ;
3. Analisa Pembiayaan Pengelolaan Persampahan Kota Bandung dan Tinjauan terhadap
sebaran tugas pengelolaan persampahan yang ada diantara OPD di Kota Bandung;
4. Usulan Tata Kelola dan Pengelolaan Beban Kerja Pengelolaan Persampahan Kota
Bandung;
B. Dokumen
Dokumen menyajikan evaluasi dan pemetaan kelembagaan pengelolaan sampah di Kota
Bandung, identifikasi isu-isu strategis kelembagaan pengelolaan persampahan, analisa
kebijakan pengelolaan sampah di tingkat Nasional, Provinsi dan di Kota Bandung, termasuk
didalamnya analisis beban kerja sesudah masa transisi, pengembangan skenario-skenario
perencanaan kelembagaan pengelolaan sampah di Kota Bandung, perumusan kebijakan dan
perangkat pendukung perencanaan kelembagaan pengelolaan sampah, perumusan
rekomendasi konsep perencanaan kelembagaan pengelolaan persampahan di Kota Bandung
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

11. SISTEMATIKA PELAPORAN


Laporan yang dihasilkan oleh Konsultan meliputi :

8
a. Laporan Pendahuluan
Secara umum laporan pendahuluan berisi metodologi dan rencana kerja konsultan dalam
rangka penyelesaian pekerjaan. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 buku dan diserahkan
paling lambat 14 (Empat Belas) Hari Kerja sejak SPMK diterbitkan. Laporan Pendahuluan
berisikan metodologi pendekatan yang digunakan, produk akhir kegiatan, ruang lingkup,
tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja,jadwal rencana kerja kegiatan maupun jadwal
diskusi/pembahasan dan koordinasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah
setempat, serta tugas serta tanggung jawab tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan.
Selain itu, pada tahap ini diharapkan konsultan telah merumuskan informasi/data yang
diperlukan guna menyusun rencana kegiatan selanjutnya. Laporan pendahuluan dibahas
pada forum pembahasan yang dihadiri oleh tim intern Bappelitbang dan OPD terkait,
masukan serta saran perbaikan yang diperoleh menjadi bahan dalam penyempurnaan
laporan. Konsultan menyiapkan bahan paparan untuk pembahasan.
b. Laporan Antara
Laporan antara sebanyak 10 (Sepuluh) buku diserahkan paling lambat 60 (Enam Puluh)
Hari Kerja sejak SPMK diterbitkan, berisikan laporan hasil survey data primer dan
sekunder, Berita Acara pelaksanaan survey, evaluasi dan rekomendasi sementara dari
hasil survey dan hasil FGD. Selain itu Tim Konsultan telah memahami kondisi lokasi
rencana area studi. Pelaksanaan yang berisikan tentang kajian (sintesa) awal terhadap
potensi pengembangan dan permasalahannya berdasarkan Laporan hasil Survey yang
telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya Hasil Laporan Antara dipaparkan pada forum
yang dihadiri oleh Tim Intern Bappelitbang dan Perangkat Daerah terkait, masukan serta
saran perbaikan yang diperoleh menjadi bahan dalam penyempurnaan laporan.
Konsultan menyiapkan bahan paparan untuk pembahasan.
c. Laporan Akhir
Laporan akhir ini sebanyak 30 (Tiga Puluh) buku diserahkan paling lambat 120 (Seratus
Dua Puluh) Hari Kerja Bulan sejak SPMK diterbitkan. memuat laporan roadmap, skenario
dan kebijakan pendukung Perencanaan Tata Kelola dan Kelembagaan Persampahan di
Kota Bandung yang sekurang kurangnya memuat hasil evaluasi kelembagaan, analisa
kebijakan pengelolaan sampah tingkat nasional, provinsi, kota Bandung terutama pada
masa transisi, identifikasi isu-isu strategis kelembagaan pengelolaan persampahan di
Kota Bandung, Perumusan kebijakan dan rekomendasi konsep kelembagaan pengelolaan
persampahan di Kota Bandung. Laporan Akhir dipaparkan pada forum yang dihadiri oleh
Tim Evaluasi, masukan serta saran perbaikan yang diperoleh menjadi bahan dalam
penyempurnaan laporan. Konsultan menyiapkan bahan paparan untuk pembahasan.
d. Ringkasan Eksekutif sebanyak 30 (sepuluh) buku.
e. CD Softcopy sebanyak 3 (Tiga) buah.

9
11. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan Tata Kelola dan Kelembagaan
Persampahan di Kota Bandung ini disusun untuk memberikan dasar-dasar
operasionalisasi pekerjaan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Bandung, Januari 2020


Diketahui, Disusun Oleh,
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ttd ttd

Dr. Ir. Hj. RIELA FIQRINA, M.Si M.TEGAR INDRANEGARA, ST.MAP


NIP. 19640717 199703 2 002 NIP. 1974 1013 200901 1 002

10

Anda mungkin juga menyukai