Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara/i, kami ucapkan
terima kasih.
Direktur Regional I
selaku Sekretaris Tim Penanggung Jawab Tim Koordinasi
Strategis Penyusunan Konsep Arah Pengembangan Jakarta
Pasca Pemindahan Ibukota Negara
Tembusan:
1. Deputi Bidang Pengembangan Regional, Kementerian PPN/Bappenas
2. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas
3. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas
4. Sekretaris Daerah, Provinsi DKI Jakarta
Lampiran I Surat
Nomor : T-13647/Dt.2.3/PP.08.01/07/2023
Tanggal : 20 Juli 2023
Lampiran II Nota Dinas
Nomor : T-13647/Dt.2.3/PP.08.01/07/2023
Tanggal : 20 Juli 2023
POKOK-POKOK CATATAN
FIELD VISIT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DKI JAKARTA
1
• Dengan adanya keistimewaan dan kewenangan khusus DKI Jakarta,
diharapkan DKI Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lainnya.
2
lainnya, antara lain melalui Local Taxation di Jepang, serta diperlukan
perhitungan dan estimasi biaya yang tepat dalam meningkatkan efisiensi
pengolahan sampah Jakarta.
• Best practice di JRC perlu dikembangkan di wilayah lain di Jakarta.
3
f. Pengalaman pengelolaan TPST Bantargebang memberikan banyak pembelajaran
bahwa masih terdapat bottleneck dalam kerjasama lintas pemangku kepentingan
di bidang persampahan.
g. Mengingat jumlah sampah tiap harinya menuju TPST Bantar Gebang sebanyak
7000 ton/hari, dengan kapasitas maksimum truk sampah adalah 10 ton,
diperkirakan sebanyak 700 truk yang melakukan pergerakan dari dan menuju
TPST Bantar Gebang. Oleh sebab itu dibutuhkan sinkronisasi dengan jalur
transportasi agar dampak dari pergerakan truk sampah ini tidak menjadi masalah
lalu lintas sehari-hari warga di Kecamatan Bantargebang.
4
c. Pelaksanaan kerjasama wajib antar Pemerintah Daerah di sekitar Jakarta
dengan menyetarakan hak dan kewajiban antar daerah sehingga tidak
memberatkan salah satu pihak Pemerintah Daerah.
d. Dukungan pengelolaan lingkungan hidup yang berdampak kepada lintas
daerah.
e. Adanya regulasi untuk alokasi pendanaan pengelolaan sampah dan
lingkungan hidup dalam APBD atau sumber lain yang sah sebesar 5-10%.
f. Pengaturan harga by product (harga jual RDF, material daur ulang, dan lain-
lain) dari pengolahan sampah yang berpihak kepada Pemerintah Daerah.
g. Kewenangan Pemerintah Jakarta dalam pengelolaan Extended Producer
Responsibility.
h. Penetapan pengolahan sampah sebagai Proyek Strategis Nasional
VII. Dokumentasi
Jakarta Recycle Center (JRC) Pesanggrahan
5
Refuse Derived Fuel (RDF) & Landfill Mining
VIII. Lampiran
a. Pelaksanaan Kegiatan Field Visit Pengelolaan Persampahan DKI Jakarta telah diliput
oleh media massa dengan tautan sebagai berikut:
1. https://m.beritajakarta.id/read/124896/pemerintah-pusat-diajak-tinjau-
pengelolaan-sampah-terpadu-dki
2. https://m.beritajakarta.id/video/play/31563/pemerintah-pusat-dan-pemprov-dki-
kunjungi-pengelolaan-sampah-terpadu-di-jakarta
3. https://m.beritajakarta.id/potret/album/14385/sejumlah-lembaga-pemerintah-
kunjungi-fasilitas-pengelolaan-sampah-terpadu-di-jakarta
b. Tautan Bahan Kegiatan Field Visit Pengelolaan Persampahan DKI Jakarta:
https://link.bappenas.go.id/BahanFieldVisitSampahJKT