A. Definisi Ramadhan................................................................................... 3
B. Definisi Shaum dan Shiyam...................................................................3
C. Rukun shaum........................................................................................... 12
D. Hal-hal yang membatalkan puasa...................................................13
E. Macam-macam shaum (puasa)........................................................14
1. Puasa Wajib..................................................................................... 14
2. Puasa Sunah.................................................................................... 14
3. Puasa yang haram......................................................................... 16
4. Puasa yang makruh......................................................................17
F. Sunah-sunah dalam puasa.................................................................18
G. Makruh saat berpuasa.........................................................................19
H. Hal-hal yang membatalkan Shaum.................................................20
I. Hal-Hal yang makruh dalam shaum...............................................22
J. Keutamaan Ramadhan......................................................................... 25
1) Syahrullah........................................................................................ 25
2) Syahrul Quran................................................................................. 26
3) Syahrush shiyam...........................................................................27
4) Syahrul ibadah...............................................................................27
5) Syahrul Tilawah............................................................................. 28
6) Syahrul Maghfirah........................................................................28
7) Syahru ‘ied....................................................................................... 29
8) Syahrush Shobri............................................................................29
1|shaum
9) Syahrul Jud....................................................................................... 30
10) Syahrun Najah................................................................................ 30
11) Syahrum Muwashoh....................................................................31
12) Syahrul ala’i..................................................................................... 31
13) Syahrul Mubarokah......................................................................32
14) Syahrul Huda.................................................................................. 32
15) Syahrus Salam................................................................................ 32
16) Syahrul Furqon.............................................................................. 33
17) Syahrul Jihad................................................................................... 33
K. Tanya Jawab Seputar Ramadhan.....................................................35
2|shaum
RAMADHAN
A. Definisi Ramadhan
Ramadhan nama bulan ke sembilan dalam tahun hijriyah,
ramadhan berasal dari bahasa arab رمضartinya semakin panas
karena panas terus menerus, dan jamak nya رمضنةyang berarti
sangat terik atau panas membakar. adapula رمضي yang
bermakna hujan yang terlihat pada akhir musim panas dan awal
musim gugur yang membersihkan bumi dari debu ( elmalili
hamdi yazir ).
3|shaum
Artinya: “Maka makan, minum dan bersenang hatilah
kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang
Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang
manusiapun pada hari ini".
5|shaum
maka (sembelihlah) qurban yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu, sebelum qurban sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan
di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu
berpuasa atau bersedekah atau berqurban. Apabila kamu telah
(merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) qurban
yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang qurban
atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan
tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh
(hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi
orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya”.
7|shaum
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di
antara kamu membunuhnya dengan sengaja, Maka dendanya ialah
mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang
dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu
sebagai had-yad yang dibawa sampai ke Ka'bah atau (dendanya)
membayar kaffarat dengan memberi Makan orang-orang miskin atau
berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya Dia
merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa
yang telah lalu. dan Barangsiapa yang kembali mengerjakannya,
niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai
(kekuasaan untuk) menyiksa.
8|shaum
al-imsak ‘an ayyi fi’lin au qoulin kana menahan diri dari tindakan
atau ucapan atau tidak berkata-kata atau diam. Dalam kamus
lisan al-Arab karya Ibnu al-mandzur shaum artinya tark al-ta’am
wal al-syarrab wa al-nikah wa al-kalam atau tidak makan, tidak
minum , tidak berhubungan dan tidak berkata-kata sejak terbit
fajar hingga terbenam matahari.
Kesimpulannya, perbedaan shaum dan shiyam adalah
masalah umum dan khusus. Shaum lebih umum daripada shiyam.
Jika shiyam hanya digunakan untuk arti berpuasa secara fiqih.
(menahan diri dari makan, minum, dan berjima), maka shaum
digunakan untuk semua hal yang berarti menahan diri (baik
secara fiqih maupun diluar fiqih seperti menahan diri dari
perkataan yang tidak baik). Shiyam bagian dari arti shaum
sedangkan shaum tidak selalu berarti shiyam (seperti angkara
murka, mencaci sesama, itu disebut shaum bukan shiyam). Jika
shiyam hanya diwajibkan dalam bulan ramadhan, sedangkan
shaum diwajibkan dalam setiap saat sepanjang hayat. Shaum
adalah capaian dari shiyam
C. Rukun shaum
Rukun shaum ada dua, yaitu:
1) Niat
9|shaum
Diucapkan pada malamnya yaitu setiap malam bulan
ramadhan. Yang dimaksud dengan malam puasa ialah
malam yang sebelumnya. Sabda Rasulullah SAW:” barang
siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum
fajar terbit, maka tiada puasa baginya.”(HR. Abu Daud).
Kecuali puasa sunat, boleh berniat pada siang hari, asal
sebelum zawal (matahari condong ke barat).
“Dari Aisyah. Ia berkata,:
10 | s h a u m
“makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar.” (Q.S AL-Baqarah: 187).
Makan dan minum yang membatalkan puasa ialah apabila
dilakukan dengan sengaja. Kalau tidak disengaja,
misalnaya lupa tidak membatalkan puasa.
Sabda Rasulullah SAW:
13 | s h a u m
Dari tiap-tiap bulan Qamariah (tahun Hijriah).
Sabda Rasulullah SAW:
Dari Abu zar. Rasululloh SAW, telah berkata,
14 | s h a u m
Kecuali jika diikuti berpuasa sehari sebelumnya
atau sesudahnya. “Nabi SAW bersabda:
15 | s h a u m
F. Sunah-sunah dalam puasa
1. Makan sahur dan mengakhirkan waktu sahur
16 | s h a u m
hendaknya dia berkata: saya sedang berpuasa.” (H.R
Muslim,2/1151)
6. Memperbanyak amal ibadah seperti membac al-
qur’an, berdzikir, shalat sunah, shalat malam,
bersedekah, dan segala bentuk kebaikan lainnya.
18 | s h a u m
3. Bersenggama jima’ (bersebadan di siang hari pada bulan
Ramadhan batal shaumnya, tetapi melakukannya pada
malam hari tidak dilarang (boleh). Allah SWT. Berfirman:
20 | s h a u m
mengendalikan bahwa nafsu dari segala macam dan
bentuk perbuatan yang terlarang. Sungguh banyak orang
yang shaum sangat berhati-hati menjaga jangan sampai
ada suatu yang masuk ke dalam mulut, akan tetapi sayang
mereka kurang berhati-hati menjaga ucapan yang keluar
dari mulutnya, padahal perbuatan itu sangat tercela. Yang
dimaksud makruh di sini adalah shaum kita ternoda
(tetapi tidak batal) bila kita melakukan hal-hal:
1. Mencela mengumpat orang lain. Di luar bulan shau
perbuatan tersebut menurut hukumnya haram, dan bila
dilakukan sedang shaum, ternodalah shaumnya. Nabi saw
bersabda:
21 | s h a u m
“mereka bershaum dan hal yang dihalalkan Allah baginya
(maksudnya makan dan minum) dan mereka justru berbuka
dengan sesuatu yang diharamkan atas mereka”.
3. Memperbanyak atau mengucapkan hal-hal yang dapat
merugikan orang lain. Nabi Saw bersabda, riwayat dari
Ibnu Abbas ra:
22 | s h a u m
J. Keutamaan Ramadhan
Banyak sekali keistimewaan yang diberikan Allah di bulan
Ramadhan, baik dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalamnya, ganjaran yang berlipat ganda hingga memperbaiki
hubungan seorang muslim dengan Khaliknya (habluminallah)
dan dengan sesamnya (habluminallah), hingga siapapun yang
mengetahui keutamaannya pastilah tak ingin kehilangan
moment tersebut. Seperti tercantum dalam Hadist Rasulullah
saw berikut ini:
1) Syahrullah
Mengandung arti bulannya Allah. Allah menyandarkan
amalan shaum kepada diri-Nya sendiri. Bahwa shaum itu
23 | s h a u m
urusan Allah dengan hamba-Nya dan hanya Allah yang akan
membalasnya seperti yang disebutkan dalam hadist berikut:
“Puasa itu adalah perisai, oleh karena itu jika seseorang diantara
kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata kotor dan tidak juga
berlaku bodoh. Jika ada seseorang memerangi atau mencacinya,
maka hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang
berpuasa”, (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiweaku berada di
tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi
Allah Ta’ala daripada aroma minyak kasturi, dimana ia
meningglkan makanan, minuman dan nafsu syahwatnya karena
Aku (Allah), puasa itu untukku dan Aku akan memberikannya
pahala karenanya dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh
kali lipatnya”. (HR. Bukhari-Muslim dalam Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim III/157)
2) Syahrul Quran
Bulan yang didalamnya turun Al Quran, yaitu pada tanggal 17
Ramadhan di gua Hira, saat Muhammad bin Abdullah sedang
bertahanut, merenungkan kehidupan sekitarnya yang penuh
dengan kemaksiatan. Al Quran turun sebagai petunjuk untuk
mengatasinya, sebagai hidayah dan furqon (Ibnul Ishaq
dalam Nurul Yakin dan Ar Razi dalam tafsir Mafatihul Ghaibi).
24 | s h a u m
dengan memilih bulan tersebut sebagai waktu diturunkannya
Al Quran (Tafsir Ibnu Katsir : 1/282). Sementara Syaikh
Ahmad Al Fauzan mengatakan terdapat 2 keutamaan
Ramadhan, yakni diturunkannya Al Quran dan diwajibkannya
berpuasa.
3) Syahrush shiyam
Bulan diwajibkannya bershaum selama 1 bulan penuh.
Bahkan tidak ada shaum selama 1 bulan penuh kecuali
Ramadhan, seperti yang dikatakan Syaikh Ahmad Al Fauzan,
shiyam sendiri merupakan keutamaan di bulan Ramadhan.
Dilihat dari segi manfaat bathin, shiyam pembinaan yang
dilakukan Allah terhadap hamba-Nya untuk mengendalikan
nafsu di 3 bentuk, yaitu lapar, haus dan syahwat
(sebagaimana definisi shiyam di atas), karena ketiganya
merupakan nafsu terbesar manusia dan membuatnya mampu
melakukan apapun demi memenuhi hasratnya itu.
Shiyam juga merupakan salah satu sebab masuk syurga.
Seperti yang digambarkan dalam salah satu riwayat berikut:
25 | s h a u m
4) Syahrul ibadah
Bulan diadakannya ibadah-ibadah khusus yang tidak ada di
bulan lain, seperti shaum sebulan penuh, terawih, tirakat dan
zakat fitrah dengan ganjaran yang berlipat ganda.
“pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala
ibadah haji”. (HR. Bukhari Muslim). Dalam riwayat lain
disebutkan, “…menyamai pahala ibadah haji bersamaku”.
“Ibnu Majah ra berkata, “Abu Bakar bin Maryam menyebutkan
bahwa banyak guru-gurunya berkata: “Apabila telah datang
Bulan Ramadhan maka perbanyaklah berinfak, Karena infak
di bulan Ramadhan dilipatgandakan bagaikan infak fi
sabilillah, tasbih bulan Ramadhan lebih utama daripada tasbih
di bulan yang lain”.
Rasulullah saw senantiasa mengencangkan sarung di sepuluh
hari terakhir Ramadhan, menghidupkan malamnya dan
membangunkan keluarganya, serta lebih dermawan dari
biasanya di bulan Ramadhan.
5) Syahrul Tilawah
Bulan yang didalamnya Al Quran banyak dibaca dan dikaji
karena pahalanya yang berlipat ganda serta mengharap
ampunan bagi dosa-dosanya yang telah lalu, seperti yang
dijanjikan Rasulullah saw dalam hadist di bawah ini.
26 | s h a u m
6) Syahrul Maghfirah
Bulan yang penuh dengan ampunan bagi semua mukmin
yang bershaum dan berihtishab.
“Barang siapa yang berdiri shalat di bulan Ramadhan dengan
penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari Muslim).
“Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dari Ramadhan
ke Ramadhan merupakan penghapus dosa diantara mereka,
jika ia menjauhi dosa-dosa besar”. (HR. Muslim)
7) Syahru ‘ied
Bulan yang memberi kesempatan untuk kembali kepada
kesucian/fitrah. Kemenangan yang diraih dalam perang
Badar maupun dengan futuhnya Mekkah terjadi di Bulan
Ramadhan. Maka jika kita berhasil melewati seluruh
tantangan di Bulan Ramadhan, maka akan keluar sebagai
pemenang dan berhak mendapatkan Iedul Fitri (kembali
suci). Tantangan itu adalah mengendalikan hawa nafsu dan
memperbanyak ibadah.
8) Syahrush Shobri
Bulan tempat pembinaan kesabaran untuk mencapai tingkat
ketaqwaan.
27 | s h a u m
“Hai orang-orang yag beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelummu, agar kamu bertaqwa”. (QS. AlBaqoroh,2:183)
“Puasa itu setengahnya sabar”. (HR. At Tirmidzy)
“Sabar itu setengahnya iman”. (HR. Imam Al Khatib dan Abu
Nu’aim)
Menurut Imam Al Ghazali berarti jika kedua hadis itu
digabungkan maka puasa itu seperempatnya iman.
9) Syahrul Jud
Bulan yang penuh keikhlasan untuk beramal, membantu
sesama. Dalam khutbahnya pada akhir bulan Sya’ban,
Rasulullah saw bersabda,
“Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah
bernaung. Bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik
dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa,
Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa di bulan itu mendekatkan
diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya sama dengan 70
kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya.
Keutamaan sedekah adalah sedekah pada Bulan Ramadhan”. (HR.
Bukhori- Muslim).
28 | s h a u m
“Apabila telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu langit dibuka
sedangkan pintu-pintu neraka jahanam ditutup dan syaithan pun
dibelenggu”. (HR. Bukhari-Muslim, dari lafadz Muslim)
“Pada masa Rasulullah saw ada 2 orang dari Bani Qudha’ah yang
masuk Islam, kemudian salah seorang diantara keduanya mati
syahid, sementara yang satunya wafat setahun kemudian. Salah
satu sahabat bernama Thalhah bin Ubaidillah ra bermimpi orang
yang wafat terakhir itu masuk surga terlebih dulu dibandingkan
orang yang mati syahid tersebut, akupun terheran-heran, maka
tatkala pagi hari aku memberitahu Rasulullah saw, beliaupun
bersabda: “Bukankah setelah itu (dalam setahun) ia berpuasa
Ramadhan, shalat enam ribu rakaat dan shalat sunnat beberapa
rakaat?” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al Bani)
29 | s h a u m
Pada bulan Ramadhan pula terdapat satu malam yang lebih
baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qodar, di
sepuluh hari terakhir, hingga Rasul sawpun mengajak
keluarganya untuk beritikaf.
30 | s h a u m
15) Syahrus Salam
Bulan yang didalamnya Allah menyelamatkan manusia dari
kebinasaan dengan jalan melatih menahan diri dari
perbuatan maksiat. Pada bulan Ramadhan ummat Islam
tidak hanya dilatih untuk bershiyam (menahan lapar, dahaga
dan syahwat) di siang hari, tapi juga bershaum (menahan
nafsu lainnya yang menyebabkan diri terjerumus dalam
kesesatan hingga lepas Ramadhan). Untuk itu, bagi yang
melakukan shaum dan shiyam di bulan Ramadhan (khusus
dan khusus sil khusus), disediakn pintu khusus menuju
surga.
31 | s h a u m
17) Syahrul Jihad
Bulan terjadinya perang terbesar bagi orang-orang yang
beriman, yaitu perang melawan hawa nafsunya sendiri.
Setelah perang Badar, Rasulullah mengatakan kepada para
sahabat bahwa aka nada perang yang lebih besar dari Badar,
yaitu perang melawan hawa nafsu.
“Puasa itu adalah perisai, oleh karena itu jika seseorang diantara
kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata kotor dan tidak juga
berlaku bodoh. Jika ada seseorang memerangi atau mencacinya,
maka hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang
berpuasa”, (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiweaku berada di
tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi
Allah Ta’ala daripada aroma minyak kasturi, dimana ia
meningglkan makanan, minuman dan nafsu syahwatnya karena
Aku (Allah), puasa itu untukku dan Aku akan memberikannya
pahala karenanya dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh
kali lipatnya”. (HR. Bukhari-Muslim dalam Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim III/157)
Demikianlah keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan,
semoga kita meraih kenikmatan-kenikmatan, ampunan dan
rahmat yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Adapun tentang
keterangan bahwa sepuluh hari pertama adalah barokah,
sepuluh hari kedua adalah rahmat dan sepuluh hari ketiga
adalah ampunan, hadist tersebut adalah dhaif, Karena
terdapat kecacatan yaitu bertentangan dengan hadist lainnya
yang menyebutkan bahwa Ramadhan itu bulan yang penuh
32 | s h a u m
keberkahan, maghfirah dan rahmat seperti hadist-hadist di
atas, tidak hanya 10 hari pertama, kedua dan ketiga saja.
33 | s h a u m
3. Berpacaran pada saat bulan Ramadhan bagaimanakah
shaumnya?
Jawaban :
34 | s h a u m
8. Jelaskan kaifiyah niat shaum Ramadhan?
35 | s h a u m