Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TARHIB RAMADHAN

MASJID DARUL ULUM UNIVERSITAS PAMULANG


SPIRIT RAMADHAN : SARANA PENINGKATAN IBADAH, MERAIH PRESTASI
DAN KEBERKAHAN DI BULAN SUCI

Dosen : Hj. Andi Sulasmi, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:

Nama : Nadia Ramadani


NIM : 221010500434
Kelas : 02SMJP004 ( 209 )

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN S1
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “SPIRIT RAMADHAN :
SARANA PENINGKATAN IBADAH, MERAIH PRESTASI DAN KEBERKAHAN DI
BULAN SUCI” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik. Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya
membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang. Demi
kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua saya
yang telah memberikan motivasi dan semua teman–teman yang ikut membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tangerang, 10 April 2023

Nadia Ramadani

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
A. Pengertian Puasa Ramadhan ........................................................................................... 4
B. Pengertian Puasa Secara Umum ..................................................................................... 5
C. Pengertian Puasa Secara Syariat Islam ........................................................................... 5
D. Pengertian Puasa Secara Bahasa ..................................................................................... 6
E. Syarat Puasa .................................................................................................................... 6
F. Rukun – Rukun Puasa Dalam Islam ............................................................................... 7
G. Hal – Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa .................................................................... 7
H. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam................................................. 8
I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam ................................................ 8
J. Tujuan Puasa ................................................................................................................... 9
K. Dalil-dalil Puasa Ramadhan.......................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini, umat
muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa dan memperingati wahyu pertama
yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim. Puasa ramadan
merupakan salah satu dari rukun Islam. Syarat wajib yg harus di punyai setiap orang yg
beragama islam dan ingin berpuasa adalah harus memeluk agama Islam, sudah baligh,
berakal sehat, mampu untuk melaksanakan puasa, suci dari Haid dan Nifas untuk kaum
perempuan, tidak sedang melakukan perjalanan jauh.
Rukun-rukun dalam berpuasa pun harus di taati dengan baik seperti, beragama
Islam, membaca niat dengan benar, dan menahan serta mengontrol diri selama
berpuasa. Puasa (‫ )الصوم‬maknanya secara bahasa adalah menahan (‫)اإلمساك‬.
Hukum dari puasa Ramadhan sendiri adalah puasa Ramadhan salah satu rukun
Islam dan hukumnya wajib berdasarkan dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’
(kesepakatan seluruh ulama). Allah SWT berfirman,

‫علَى الَّذِي َن ِمن قَب ِلكُم لَعَلَّكُم‬ َ ِ‫الصيَامُ كَ َما كُت‬


َ ‫ب‬ ِ ُ‫ب عَلَيكُم‬ َ ِ‫يأَيُّ َها الَّذِي َن َءا َمنُوا كُت‬
‫تَتَّقُو َن * أَيَّا ًما َّمعدُودَات فَ َمن كَا َن ِمنكُم َّم ِريضًا أَو عَلَى سَفَر فَ ِعدَّة ِمن أَيَّام أُخ ََر َوعَلَى‬
‫صو ُموا خَير‬ ُ َ‫ع خَي ًرا فَ ُه َو خَير َّلهُ َو َأن ت‬ َ ‫ا َّلذِي َن يُ ِطيقُونَهُ ِفد َية طَ َعا ُم ِمس ِكين فَ َمن تَطَ َّو‬
‫اس َو َب ِينَات‬ ِ َّ‫نز َل ِفي ِه القُرآ ُن هُدًى ِللن‬ ِ ُ‫ضا َن الَّذِى أ‬ َ ‫لَّكُم ِإن كُنتُم تَعلَ ُمو َن * شَه ُر َر َم‬
َ ‫علَى‬
‫سفَر فَ ِعدَّة‬ َ ‫صمهُ َو َمن كَا َن َم ِريضًا َأو‬ ُ ‫ِم َن ال ُه َدى َوالفُرقَا ِن فَ َمن شَ ِه َد ِمنكُ ُم الشَّه َر فَل َي‬
‫ع َلى‬ َ ‫ِمن أَيَّام أُخ ََر ي ُِريدُ ّللاَّ ُ ِب ُك ُم اليُس َر َو‬
َ َ َّ‫ل ي ُِريدُ ِب ُك ُم ال ُعس َر َولِ ُتك ِم ُلوا ال ِعدَّةَ َولِ ُتك َِب ُروا ّللا‬
‫َما هَدَاكُم َولَ َعلَّ ُكم تَشكُ ُرو َن‬
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu)
dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka siapa di antara kamu yang sakit atau
dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (orang tua dan orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya,
yang tidak mampu berpuasa, jika mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah,

1
(yaitu): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang
ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah
yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan -
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al-Baqarah: 183-185]

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Puasa Ramadhan?
2. Apa saja syarat Puasa?
3. Apa saja rukun Puasa?
4. Hal apa saja yang disunnahkan dalam Puasa?
5. Hal apa saja yang membatalkan Puasa?
6. Apa hikmah dan keutamaan Puasa?
7. Apa tujuan Puasa?
8. Dalil – dalil apa saja yang ada dalam Al Quran tentang puasa?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian Puasa Ramadhan.


2. Mengetahui Syarat Puasa.
3. Mengetahui Rukun Puasa.
4. Mengetahui Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa.
5. Mengetahui Hal Yang Membatalkan Puasa.

2
6. Mengetahui Hikmah Dan Keutamaan Puasa.
7. Mengetahui Tujuan Puasa.
8. Mengetahui Dalil – Dalil Al Quran Tentang Puasa.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa Ramadhan

Pengertian puasa Ramadhan menurut syariat Islam adalah suatu amalan ibadah
yang dilakukan dengan menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum,
perbuatan buruk maupun dari yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat karena Allah SWT, dengan
syarat dan rukun tertentu. Puasa dalam Islam juga sering disebut shaum yang
merupakan salah satu ibadah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Pengertian puasa Ramadhan selain menjaga hawa nafsu, juga wajib dilakukan
oleh umat Islam. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah
ayat 183 yaitu:

‫ب عَلَى الَّذِي َن ِم ْن قَبْلِكُ ْم لَعَلَّكُ ْم تَتَّقُو َن‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّذِي َن آ َمنُوا كُت‬
ِ ‫ب عَلَيْكُ ُم‬
َ ِ‫الصيَا ُم كَ َما كُت‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa melaksanakan puasa
Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah bentuk
pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta kegiatan yang
menyangkut hablum minallah.
Selain itu, anjuran untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga disebutkan
dalam sebuah hadis, artinya:

َّ ‫ شَهَادَةِ أَ ْن لَ إِ ٰلهَ إِ َّل للاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُ ْو ُل للاِ َو ِإقَا ِم ال‬:‫سالَمُ عَلَى َخ ْمس‬
ِ‫صالَة‬ ْ ‫بُنِ َي اْ ِإل‬
‫سلِم‬
ْ ‫ي َو ُم‬ ُّ ‫ت َوص َْو ِم َر َمضَا َن َر َواهُ البُ َخ ِار‬ ِ ْ‫َج الْبَي‬
ِ ‫َوإِيْتَا ِء ال َّزكَاةِ َوح‬
Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada
yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji
ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Puasa Ramadhan termasuk ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari
segala sesuatu seperti makan, minum, dan hal-hal buruk lainnya. Puasa wajib ini

4
dilakukan dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat
karena Allah SWT.

B. Pengertian Puasa Secara Umum

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai
kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman
atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk
membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.

Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan
minum dalam kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu
satu hari atau selama 24 jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa ini
bergantung pada ketentuan puasa.

Perlu diketahui bahwa puasa ada puasa lain yang hanya membatasi seseorang
untuk mengkonsumsi zat atau makanan tertentu. Bahwa puasa juga dapat membatasi
seseorang dari berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena
umumnya puasa dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu
puasa juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.

Puasa dengan tujuan seperti itu biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah
sering bertapa atau rahib. Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri dengan
cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa kerap diartikan
sebagai kegiatan yang sangat berguna untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.

C. Pengertian Puasa Secara Syariat Islam

Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa
Arab : ‫ صوم‬merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan
Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan
ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

5
Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan
diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari
terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah
tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta
menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim
kepada Allah SWT.

D. Pengertian Puasa Secara Bahasa

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari
Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah
atau menahan.

E. Syarat Puasa

Syarat Wajib Puas Menurut Syarat Islam

1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.


2. Sudah baligh atau sudah cukup umur.
3. Kondisi akalnya sehat dan waras.
4. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
5. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.
6. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
7. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.

Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam

1. Beragama islam dan tidak murtad.


2. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz).
3. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita).
4. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.

6
F. Rukun – Rukun Puasa Dalam Islam

a. Islam
Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam adalah
sesroang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada
syarat berpuasa menurut syariat islam.

b. Membaca niat
Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk
dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat
sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan
sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar tiba. Ada beberapa hadist yang
menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat dilakukan malam harinya sebelum
tidur.

c. Menahan serta mengontrol diri


Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari
segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal
lain yang membatalkan puasa.

G. Hal – Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa

Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa Sunnah


dalam menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan meningkatkan derajat umat
muslim. Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa dalam agama islam.

1. Melambatkan sahur.
2. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka.
3. Membaca doa atau niat berbuka puasa.
4. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis.
5. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesama.
6. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah.

7
H. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat
membatalkan puasa menurut syariat puasa dalam agama islam. Berikut ini beberapa hal
yang dapat membatalkan puasa dalam agama islam.

1. Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau
rongga tubuh,
2. Melakukan kegiatan seksual,
3. Menyengajakan muntah,
4. Menyengajakan keluarnya air mani,
5. Tiba-tiba haid atau nifas,
6. Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),
7. Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).

Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan dengan tidak
sengaja maka tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak sengaja makan atau
minum serta melakukan kegiatan seksual.

I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam

Berpuasa dalam agama islam apalagi berpuasa Ramadhan yang diwajibkan oleh
Allah merupakan ibadah yang ditujukan agar umat islam selalu menghamba hanya
kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki beberapa keutamaan menurut syariat islam, seperti umat
muslim yang melaksanakan puasa akan melewati sebuah pintu di surga yang bernama
Rayyan, pintu surga tersebut adalah pintu yang di khususkan untuk muslim yang
berpuasa. Selain itu, Allah akan memberi kelebihan kepada muslim yang berpuasa
dengan menjauhkannya dari api neraka sejauh 70 tahub perjalanan masa akhiratnya.

8
J. Tujuan Puasa

Tujuan utama dari ibadah puasa Ramadhan adalah untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT, menumbuhkan rasa taqwa, dan meningkatkan kesadaran spiritual.
Selain itu, ibadah puasa Ramadhan juga memiliki tujuan-tujuan lain seperti:

1. Mengajarkan rasa empati

Puasa Ramadhan mengajarkan kepada umat Islam untuk merasakan betapa


sulitnya hidup bagi orang-orang yang kurang beruntung. Ketika berpuasa, umat Islam
merasakan rasa lapar dan haus, sehingga mereka lebih mampu memahami kondisi
orang-orang yang kurang beruntung.

2. Menumbuhkan rasa kemandirian

Puasa Ramadhan juga mengajarkan umat Islam untuk menjadi lebih mandiri
dan tidak bergantung pada orang lain. Umat Islam harus belajar mengatur waktu makan,
minum, dan beribadah agar puasa mereka berjalan lancar.

3. Menjaga kesehatan

Meskipun puasa Ramadhan melarang umat Islam untuk makan dan minum,
ibadah ini sebenarnya dapat membantu menjaga kesehatan. Puasa Ramadhan dapat
membantu membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat yang tidak diperlukan, sehingga
tubuh menjadi lebih sehat.

4. Meningkatkan solidaritas sosial

Puasa Ramadhan juga mengajarkan umat Islam untuk meningkatkan solidaritas


sosial dan saling membantu. Selama bulan Ramadhan, umat Islam seringkali
mengadakan kegiatan berbagi makanan dan minuman dengan orang-orang yang kurang
beruntung, sehingga terjalinlah solidaritas dan kebersamaan.

5. Meningkatkan kebersihan moral

Puasa Ramadhan juga dapat membantu meningkatkan kebersihan moral.


Selama berpuasa, umat Islam harus menahan diri dari perilaku yang dilarang oleh
agama Islam seperti berbohong, mencuri, dan berbuat dosa lainnya. Dengan menahan

9
diri dari perilaku yang buruk, umat Islam dapat memperbaiki diri dan meningkatkan
kebersihan moral.

K. Dalil-dalil Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki banyak dalil dalam Al-Quran dan Hadis. Berikut
adalah beberapa dalil tentang puasa Ramadhan:

A. Dalil Al-Quran

Artinya: “Dan berpuasalah kamu agar kamu mendapat kebahagiaan, jika


kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 185).

Ayat di atas menunjukkan bahwa puasa Ramadhan merupakan ibadah yang


penting dalam Islam dan diharapkan dapat membawa kebahagiaan bagi umat Islam
yang melaksanakannya dengan benar.

B. Dalil Hadis

Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas lima dasar:


mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan shalat lima waktu, membayar
zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu
melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan merupakan salah satu


rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Islam.

Selain hadis di atas, terdapat juga hadis lain yang mengajarkan pentingnya
berpuasa Ramadhan, antara lain: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan
iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah
lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

10
“Puasa dan membaca Al-Quran akan memberikan syafaat pada hari
Kiamat.” (HR. Muslim)

“Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah


surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis-hadis tersebut, terlihat bahwa puasa Ramadhan memiliki banyak


manfaat dan keutamaan, sehingga umat Islam harus melaksanakannya dengan
sungguh-sungguh.

11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam agama Islam, puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang
sangat penting. Puasa Ramadhan memiliki banyak manfaat dan tujuan, seperti
mendekatkan diri kepada Allah SWT, menumbuhkan rasa empati, meningkatkan
kemandirian, menjaga kesehatan, meningkatkan solidaritas sosial, dan
meningkatkan kebersihan moral. Selain itu, puasa Ramadhan juga memiliki dasar-
dasar hukum dalam Al-Quran dan hadis, sehingga umat Islam harus
melaksanakannya dengan benar dan sungguh-sungguh.

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/islami/read/3954514/pengertian -puasa-ramadhan-syarat-rukun-
hingga-hikmah-puasa-ramadhan

https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-puasa-ramadhan-lengkap-beserta-niat-dan-
rukunnya-kln.html

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-puasa/

https://an-nur.ac.id/memahami-makna-dan-tujuan-dari-ibadah-puasa-ramadhan-beserta-
dalilnya/

13

Anda mungkin juga menyukai