Anda di halaman 1dari 20

Kelompo

3
k Tig
Bagaimana Ibadah Shaum Dalam
Kehidupan Masyarakat
a
Teknik Informatika 8
Universitas Komputer Indonesia
Anggota Kelompok
 10120718 – Ghina Fauzianisa

 10120725 – Mega Laelawati

 10120742 – Deni Wijaya

 10120748 – Muhammad Sheva Zulfiqar Arrizqi

 10120752 – Muhammad Fajar Ramadhan

 10120753 – Muhammad Fajar Maulana

Dosen : Dra. Madihah Bajrie, M.I.Kom


Topik Diskusi

Pengertian Puasa
Manfaat
Puasa
Dalil Tentang Kesimpulan
Puasa
Macam - Macam
Puasa
Rukun Dan Syarat
Puasa
Bagi umat muslim dan muslimah, menjalankan ibadah shaum memiliki
Pengantar
banyak keutamaan baik untuk diri sendiri maupun untuk menjalankan
habluminanas serta habluminallah. Hikmah menjalankan ibadah shaum
berkaitan erat dengan amalan shaum yang dijalani, tidak terbatas hanya
dengan menahan lapar dan dahaga, namun berkaitan pula dengan
kehidupan masyarakat dalam menjalankan amalan ibadah shaum
Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an
bersama, shalat tarawih, menghindarkan diri dari perbuatan yang
haram,serta membantu dan menjalin hubungan baik dalam kehidupan
masyarakat. Agar Dapat mengimplementasikan dalam kehidupan
masyarakat ada baiknya kita lebih memahami apa itu shaum / puasa
A
A
Pengertian
Puasa
Menurut Bahasa
Menurut bahasa puasa berasal dari kata-kata  <‫ا<<لصوم‬  yang
berarti menahan, seperti seseorang menahan diri dari berbicara, maka dia
tidak berbicara, dan seandainya dia menahan dari makan berarti dia tidak
makan. Sesuai dengan firman Allah Swt:

Menurut Istilah
Puasa adalah menahan diri kita dari makan dan minum
dan  segala saaesuatu yang membatalkan puasa sejak dari
terbit fajar sampai terbenam matahari, disertai dengan niat
dan syarat tertentu
B
Dalil Tentang
Puasa
Surat Al – Baqarah ayat 183 – 185

ْ‫ُودَات َف َمن‬ٍ ‫أَ َّيا ًما َم ْعد‬ . َ‫ِب َع َلى ا َّلذِينَ م ِْن َق ْبلِ ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َت َّتقُون‬ ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم‬
َ ‫الص َيا ُم َك َما ُكت‬ َ ‫َي ا أَ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا ُكت‬
‫ِين َف َم ْن َت َط َّو َع‬ ٍ ‫ِس ك‬ ْ ‫ام م‬ ُ ‫س َف ٍر َفعِدَّ ةٌ م ِْن أَ َّي ٍام أ ُ َخ َر َو َع َل ى ا َّلذِينَ ُيطِ يقُو َن ُه فِدْ َي ٌة َط َع‬ َ ‫ض ا أَ ْو َع َل ى‬ ً ‫َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِري‬
‫ِيه ا ْلقُ ْرآنُ ُهدًى‬ ِ ‫ان ا َّلذِي أ ُ ْن ِزل َ ف‬ َ ‫ض‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ  . َ‫ص و ُموا َخ ْي ٌر َل ُك ْم إِ ْن ُك ْن ُت ْم َت ْع َل ُمون‬ ُ ‫َخ ْي ًرا َف ُه َو َخ ْي ٌر َل ُه َوأَ ْن َت‬
ٌ‫س َف ٍر َفعِدَّ ة‬ َ ‫ضا أَ ْو َع َلى‬ ً ‫ص ْم ُه َو َمنْ َكانَ َم ِري‬ ُ ‫ش ْه َر َف ْل َي‬ َ ْ‫ان َف َمن‬
َّ ‫ش ِهدَ ِم ْن ُك ُم ال‬ ِ ‫ات مِنَ ا ْل ُهدَ ى َوا ْلفُ ْر َق‬ ٍ ‫اس َو َب ِّي َن‬ ِ ‫لِل َّن‬
‫م ِْن أَ َّي ٍام أ ُ َخ َر ُي ِري ُد هَّللا ُ ِب ُك ُم ا ْل ُي ْس َر َواَل ُي ِري ُد ِب ُك ُم ا ْل ُع ْس َر َولِ ُت ْك ِملُوا ا ْلعِدَّ َة َولِ ُت َك ِّب ُروا هَّللا َ َع َلى َما هَدَا ُك ْم َو َل َع َّل ُك ْم‬
َ‫ش ُك ُرون‬ ْ ‫ َت‬.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa
hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan
(lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang
lain. Wajib bagi orang-­orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa),
membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. 
Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik
baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-
Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-­penjelasan mengenai petunjuk itu, dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barangsiapa di antara kalian
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia ber­puasa pada bulan itu, dan
barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa)
sebanyak hari yang ia tinggal­kan itu pada hari-hari yang lain. Allah meng­hendaki kemudahan
bagi kalian, dan tidak meng­hendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan
bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberi­
kan kepada kalian supaya kalian bersyukur.”
C
Rukun &
Syarat
Puasa
1. Syarat Wajib Puasa
a. Beragama Islam : Puasa non-muslim tidak sah. Hal ini dilandaskan pada khitab perintah
puasa dalam QS. Al-Baqarah: 183 yang didahului dengan sapaan kepada orang-orang beriman
(Yaa ayyuhal ladzina aamanu)

b. Aqil & Baligh : Tidak wajib puasa bagi anak kecil (belum baligh), orang gila (tidak berakal)
dan orang mabuk, karena mereka tidak termasuk orang mukallaf (orang yang sudah masuk
dalam konstitusi hukum

c. Tidak Dalam Keadaan Haid & Nifas : Oleh sebab itu, jika perempuan yang sedang haid atau
nifas, maka puasanya tidak sah. Namun, dalam ajaran Islam, perempuan yang mengalami haid
dan nifas untuk mengganti puasanya di lain hari selain di bulan Ramadan
d. Sehat & Mampu : Puasa Ramadan tidak diwajibkan atas orang sakit (tidak mampu).
Konsekuensinya, harus menggantinya di hari lain selain bulan Ramadan saat ia sudah sehat

e. Bermukim : Orang yang bermukim atau tidak sedang melakukan perjalanan (musafir) tidak
diwajibkan berpuasa.

2. Syarat Sah Puasa

1. Beragama Islam
2. Berakal
3. Suci dari haid dan nifas
pada keseluruhan siang. 
4. Niat
3. Rukun Puasa

a. Niat Puasa

Niat dan doa di bulan Ramadan adalah tahapan paling penting selama ibadah puasa di bulan
Ramadan. Ajarkan pada anak bahwa sebelum memulai puasa, terlebih dahulu kita membaca
niat doa puasa yang diucapkan sebelum fajar tiba. 
Beberapa hadist menyebutkan bahwa niat bisa diucapkan malam hari sebelum sahur atau
setelah sholat tarawih. Bila tidak berniat sebelum fajar, maka puasa tidak sah.

b. Menahan Diri Dari Hal – Hal Yang Membatalkan Puasa

Selain niat dan doa, rukun puasa Ramadan selanjutnya adalah menahan diri dari hal-hal yang
membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga waktu berbuka tiba.
D
Manfaat
Puasa
1. Meningkatkan Ketakwaan
2. Menghapus Dosa
3. Mengendalikan Syahwat
4. Meningkatkan Rasa Syukur
5. Menyempurnakan Ketaatan
6. Memperbaiki Pola Makan
7. Membuang Racun Dalam
Tubuh
E
Macam - Macam
Puasa
1. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah jenis puasa yang wajib atau harus dijalankan oleh seorang muslim yang
sudah baligh. Karena hukumnya adalah wajib, maka jika kamu tidak menjalankan akan mendapat
dosa. Puasa wajib terdiri dari :

a. Puasa Ramadhan
b. Puasa Nazar
c. Puasa Denda / Kifarat

2. Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang hukumnya sunnah atau tidak wajib dilakukan. Seseorang
yang menjalankan puasa sunnah akan mendapatkan pahala. Namun jika dia tidak
menjalankannya, dia tidak mendapatkan dosa. Inilah jenis puasa sunnah :

a. Puasa Syawal e. Puasa Daud


b. Puasa Dzulhijah f. Puasa Tarwiyah
c. Puasa Arafah g. Puasa Ayamul Bidh
d. Puasa Senin Kamis h. Puasa Sya’ban
F
Kesimpulan
Puasa
Puasa adalah salah satu rukun islam, maka dari itu wajiblah bagi kita untuk melaksanakan puasa
dengan ikhlas tanpa paksaan dan mengharap imbalan dari orang lain. Jika kita berpuasa dengan niat
agar mendapat imbalan atau pujian dari orang lain, maka puasa kita tidak ada artinya. Maksudnya
ialah kita hanya mendapatkan rasa lapar dan haus dan tidak mendapat pahala dari apa yang telah kita
kerjakan. Puasa ini hukumnya wajib bagi seluruh ummat islam sebagaimana telah diwajibkan
kepada orang-orang sebelum kita. Sebagaimana firman Allah swt yang artinya: “Wahai orang-orang
yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa”(Q.S Al-Baqarah)

Dalam kehidupan bermasyarakat puasa merupakan suatu ibadah yang dilakukan secara Bersama
sama, ini akan meningkatkan kualitas ibadah baik hablum minallah maupun hablum minannas,
berpuasa dalam kehidupan bermasyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup kita, meningkatkan
Kerjasama maupun gotong royong, saling berbagi antar sesama / kepada yang membutuhkan,berbuat
baik ke semua orang. Itu semua akan meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah SWT
Terimakasih / Hatur
Nuhun

Anda mungkin juga menyukai