Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitri Suryani

Nim : 4317023

Makul : Metodologi Studi Islam

Makna Puasa

Arti puasa Ramadan bagi umat Muslim amatlah penting. Tiap bulan kesembilan dalam penanggalan
Hijriyah, umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan. Bulan penuh berkah ini selalu dimaknai
dengan sejuta kemuliaan di dalamnya.

Dalam menjalankan ibadah puasa, sudah semestinya kamu tahu arti puasa Ramadan yang
sesungguhnya. Dengan mengetahui arti puasa Ramadan, menjalankan ibadah puasa akan terasa lebih
ringan dan mudah.

Banyak arti puasa Ramadan jika dimaknai dari berbagai sudut pandang. Arti puasa Ramadan dapat
dilihat dari sisi ketakwaan, kemuliaan, bahkan sisi kesehatan.

Mengenal Arti Puasa Ramadan

Puasa sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah dalam suatu agama atau kewajiban yang harus
dilakukan manusia menurut kepercayaan. Puasa tak hanya dilakukan oleh umat muslim, ibadah puasa
dijalankan oleh beberapa agama yang ada di dunia. Walaupun cara yang dilakukan berbeda, inti dari
maksud dan tujuan puasa itu adalah pengekangan diri dari sebuah keinginan duniawi.

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (‫ )الص يام‬atau Ash Shaum (‫)الص وم‬. Secara
bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (‫ )اإلمس اك‬yaitu menahan diri. Puasa dilakukan dengan
menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa.

Dalam agama Islam, puasa dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat
sesuai perintah dalam kitab suci Alquran. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur.

Sahur adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari
bagi yang akan menjalankan ibadah puasa. Setelah memasuki waktu matahari terbenam, umat Islam
dapat berbuka dalam sebuah iftar.
Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Iftar adalah
salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang
berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.

Puasa pada bulan Ramadhan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran
Islam. Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadhan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan
selama 1 bulan penuh rahmat.

Puasa Ramadan hukumnya merupakan fardhu (wajib) untuk Muslim dewasa. Puasa Ramadan dapat
tidak dilakukan jika seseorang mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan,
sudah tua, hamil, menyusui atau menstruasi. Jika sesorang tak dapat berpuasa saat Ramadan, maka
diharuskan untuk mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain.

Kewajiban berpuasa sudah tertuang jelas pada firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu:

َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga menegaskan tentang kewajiban berpuasa dalam sabdanya:

‫ َو َم ْن قَا َم لَ ْيلَةَ ْالقَ ْد ِر ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬، ‫صا َم َر َمضَانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬
َ ‫َم ْن‬

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang
telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala, akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Jadi arti puasa Ramadan secara umum adalah menahan lapar, haus serta kegiatan yang membataklan
puasa yang wajib dilakukan umat Muslim dewasa pada bulan Ramadan.

Keutamaan puasa Ramadan dituangkan pada hadis Rasul yang berbunyi:

ُ ‫ْف قَا َل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل ِإالَّ الصَّوْ َم فَِإنَّهُ لِى َوَأنَا َأجْ ِزى بِ ِه يَ َد‬
ُ‫ع َش ْه َوتَهُ َوطَ َعا َم ه‬ ِ ‫ُضاعَف ْال َح َسنَةُ َع ْش ُر َأ ْمثَالِهَا ِإلَى َسب ِْع ِماَئ ِة‬
ٍ ‫ضع‬ َ ‫ُكلُّ َع َم ِل اب ِْن آ َد َم ي‬
ِ ‫يح ْال ِم ْس‬ ْ ْ
‫ك‬ ِ ‫َان فَرْ َحةٌ ِع ْن َد فِط ِر ِه َوفَرْ َحةٌ ِع ْن َد لِقَا ِء َربِّ ِه َولَ ُخلُوفُ فِي ِه َأطيَبُ ِع ْن َد هَّللا ِ ِم ْن ِر‬
ِ ‫ِم ْن َأجْ لِى لِلصَّاِئ ِم فَرْ َحت‬

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan
yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa
tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan
syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu
kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927
dan Muslim no. 1151)

Dengan begitu keutamaan puasa Ramadan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Puasa adalah jalan meraih ketakwaan.

2) Puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, ikhlas serta meneladani
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

3) Pahala puasa melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan adab-adabnya.

4) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari aroma kasturi.

5) Ada dua kebahagiaan saat menjalankan puasa Ramadan. Kebahagiaan itu adalah ketika berbuka dan
ketika berjumpa dengan Allah.

6) Doa orang yang berpuasa akan dikabulkan.

Jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan.
Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik.

Perubahan Tubuh Saat Puasa

Ketika berpuasa, tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama berpuasa. Faktanya, tubuh
memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhir. Artinya, tubuh mampu
berpuasa bila diberi asupan terlebih dahulu. Sehingga, penting untuk makan sahur yang bergizi sebelum
menjalani puasa dari terbit hingga tenggelamnya matahari.

Pada kondisi normal, sumber energi utama dalam tubuh adalah gula yang disimpan di hati dan otot.
Selama berpuasa, simpanan gula ini digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh.
Setelah gula digunakan, lemak menjadi sumber energi berikutnya dan ini dapat mengurangi berat
badan. Jika sumber-sumber energi tersebut masih belum cukup, tubuh akan membakar protein otot
untuk menghasilkan energi. Fase terakhir ini disebut dengan fase kelaparan. Namun, ini hanya terjadi
jika seseorang berpuasa selama berhari-hari tanpa berbuka.
Berbagai Manfaat Puasa

Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka
belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami
peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.

Sementara itu, ada beragam manfaat puasa untuk kesehatan fisik seperti berikut ini.

Membantu memperbaiki kondisi medis

Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu
memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.

Menyehatkan jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen
lebih rendah terkena penyakit jantung,dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada
juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang
memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa
untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan
besar.

Mengurangi risiko kanker.

Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang
menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini
mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah
kondisi tersebut berlaku pada manusia.

Menjaga berat badan

Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol.
Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi
lain, berat badan memang akan turun jika Anda tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori selama
berpuasa. Namun, bisa kembali naik begitu Anda berbuka puasa. Hal ini karena ketika berpuasa Anda
kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih, ketika berbuka puasa Anda justru
melampiaskan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda
tidak berpuasa. Anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi seperti serat,
protein, karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang,
serta asupan cairan yang cukup akan membantu menjaga berat badan Anda.

Namun selain bermanfaat, puasa dapat menjadi berbahaya ketika Anda melakukannya tanpa makan
sahur atau saat kondisi tubuh tidak sehat. Berikut beberapa kondisi yang berisiko untuk berpuasa:
Memiliki tekanan darah rendah atau hipotensiKurang darah atau anemiaDiabetesGangguan
makanMemiliki masalah ginjal atau hatiMengalami gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh sedang
menjalani pengobatan misalnya kemoterapiWanita hamilIbu menyusuiPernah mengalami gangguan
ritme jantung.Memahami Diet Puasa selain dapat memperoleh manfaat puasa di bulan Ramadan, Anda
juga dapat menjalankan puasa Senin Kamis untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Untuk Anda yang
ingin menurunkan berat badan, dapat untuk menjalankan puasa Senin Kamis. Sebab, puasa ini memiliki
pola yang sama dengan diet puasa (intermittent fasting).

Persamaan pola diet puasa dengan puasa Senin Kamis terletak pada konsep diet yang diterapkan yaitu
konsep diet 5:2, 5 hari tidak berpuasa dan 2 hari berpuasa. Manfaat diet puasa yang dapat diperoleh tak
hanya penurunan berat badan saja, tetapi juga dapat mengurangi lemak di perut dan menjaga massa
otot, jika dilakukan dengan benar. Dalam diet puasa, pada saat berbuka, Anda perlu membatasi asupan
kalori yaitu hanya sekitar 500-600 kalori.

Bagi Anda yang akan menjalankan puasa di bulan Ramadan, puasa Senin Kamis atau diet puasa,
sebaiknya konsultasi ke dokter agar manfaat puasa dapat diperoleh secara maksimal tanpa
menimbulkan gangguan kesehatan.

1. Mensyukuri Nikmat

Filosofi puasa Ramadan yang pertama adalah sebagai wujud rasa mensyukuri nikmat yang diberikan
oleh Allah SWT. Puasa diwajibkan kepada seluruh umat islam setelah Allah SWT menerangkan bahwa
bulan Ramadan adalah bulan yang mulia, di mana pada bulan Ramadan inilah Al-Qura’an diturunkan.

Dengan diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan, semua umat muslim sudah sepatutnya
merayakan hal tersebut dengan mempersiapkan diri dan melakukan ibadah kepada Allah SWT. Oleh
karna itu diwajibkan melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan ini sekaligus sebagai rasa
mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita selama ini. Dengan melakukan ibadah
puasa di bulan Ramadan ini, kamu akan menyadari bahwa sudah banyak limpahan nikmat yang
diberikan Allah SWT dan tentunya harus kamu syukuri. Jadi mensyukuri nikmat adalah salah satu filosofi
puasa Ramadan yang utama.

2. Menjadi Orang yang Bertakwa

Selanjutnya berpuasa tentunya diwajibkan karena salah satu filosofi puasa Ramadan adalah untuk
menjadi orang yang bertakwa. Ibadah puasa di bulan Ramadan ini diwajibkan untuk menjadi sarana
mempersiapkan diri bagi setiap umat muslim menjadi individu yang bertakwa. Ketika melakukan ibadah
puasa Ramadan ini, setiap orang tentunya harus mampu mengontrol tubuhnya dan mengatur segala
aktivitasnya supaya bisa menjadi orang yang bertakwa. Dimana filosofi puasa Ramadan dan tujuannya
sendiri adalah memang untuk menjadikan manusia lebih bertakwa kepada Allah SWT.

3. Mengendalikan nafsu

Seperti yang semua orang sudah ketahui sebelumnya, salah satu filosofi puasa Ramadan adalah untuk
mengendalikan nafsu. Seluruh umat islam diwajibkan untuk menahan segala jenis hawa nafsunya
selama melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Baik itu menahan nafsu untuk tidak makan dan
minum dari terbit fajar sampai waktu berbuka, maupun menahan nafsu syahwat untuk melakukan
hubungan suami istri dan sebagainya. Jadi kamu benar-benar harus menjaga diri untuk tidak terjerumus
ke dalam hal hal berbau nafsu dan diharuskan memperbanyak ibadah kepada Allah swt.

4. Latihan keimanan

Filosofi puasa Ramadan selanjutnya adalah sebagai latihan kekuatan keimanan umat islam. Dengan
berpuasa atau menahan diri dari segala hal-hal yang berbau nafsu, kamu diuji sampai manakah kekuatan
iman dan ketaatan kamu terhadap perintah yang Allah SWT berikan. Disini kejujuran juga menjadi salah
satu patokan keimanan seseorang dalam berpuasa di bulan Ramadan, karena tidak ada yang melihat
kamu ketika secara diam-diam minum di dapur. Hanya kamu dan Allah SWT saja yang tahu apa yang
kamu perbuat sehari-harinya. Jadi jagalah dirimu untuk selalu taat dalam menjalankan perintah Allah
SWT dengan berpuasa Ramadan dan segala filosofi puasa Ramadan yang terkandung di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai