HAKIKAT PUASA ?
HIKMAH PUASA ?
Oleh karena itu puasa merupakan pertanggung jawaban langsung kepada Allah SWT
atau ibadah yang menyangkut aspek hablum minallah, termasuk juga peribadatan
yang lain yang menyangkut dengan puasa seperti niat, sikap mental dan perilaku
tertentu, shalat sunnat dan tarawih, membaca dan mempelajari Al – Qur’an, yang
umumnya dilakukan bersama – sama, maka puasa juga mempunyai akibat yang
berhubungan antara manusia dengan manusia lain.
MENGAPA ALLAH MEWAJIBKAN PUASA ?
Alasan dan keutamaan mengapa wajib berpuasa:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak
dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )
TUJUAN DAN FUNGSI PUASA ?
Tujuan Puasa :
Tujuan puasa secara tegas dijelaskan dalam Alqur’an surah Al-Baqarah :183 adalah untuk membentuk pribadi
muslim yang bertaqwa kepada Alloh. Yakni menjalankan semua perintah Alloh dan menjauhi semua yang
dilarang Alloh.
“Sesungguhnya seluruh amal anak adam itu untuk diri mereka sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk –Ku dan
akulah yang akan membalasnya”(Hadis Qudsi)
Ahli tafsir terkemuka , Muhammad Ali Asabuni mengatakan ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar.
a. Puasa menjadi sarana pendidikan bagi manusia agar tetap bertaqwa kepada Alloh SWT
b. Puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan
dalam menempuh dan melaksanakan perintah Alloh SWT
c. Puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain,
sehingga tumbuh rasa empati untuk menolong sesama yang membutuhkan.
d. Melatih untuk berbuat baik kepada orang lain.
e. Melatih untuk bersabar
f. Melatih mengendaliakan hawa nafsu
g. Bermanfaat untuk kesehatan
HIKMAH PUASA ?
1. Melatih Disiplin Waktu
Hal ini dilakukan agar puasa tetap fit dan kuat di siang hari. Maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup.
Istirahat yang cukup membuat seseorang yang menjalani puasanya lebih teratur dan lancar dalam
berpuasa. Selain itu melakukan sahur juga bermanfaat untuk melatih kebiasaan bangun lebih pagi dan
mendapatkan rejeki.
3. Mempererat Silahturahmi
Suasana menjalin silahturahmi sangat terasa erat saat Ramadhan. Hal ini terlihat dari masjid/ orang yang
memberikan tajil buka puasa gratis. Selain itu juga dapat dilakukan dengan sholat bersama di masjid,
memberi ilmu islam, dan mendengarkan ceramah maupun diskusi keagamaan yang dilaksanakan di
Masjid.
Puasa itu ibadah multidimensi sekaligus multinilai. Melaksanakan puasa bukan sekadar ritualitas fisik-formal tanpa
makna moral. Puasa adalah sebuah “drama kehidupan” yang sarat filosofi, simbol, nilai, dan makna, terutama makna
sosial kultural. Puasa dimulai dengan makan sahur (garis start puasa). Niat Puasa dan makan sahur mengandung pesan
bahwa melaksanakan puasa itu harus suci lahir batin, berhati tulus ikhlas, tidak egois, tetapi egaliter, emansipatoris, dan
siap memenuhi panggilan ketaatan (talbiyah) dan hanya berharap memperoleh ridha-Nya.
Berpuasa haruslah menunjukkan kebersihan hati, ketulusan niat, dan kesungguhan komitmen untuk tidak
memperlihatkan stratifikasi dan arogansi sosial yang sering kali disimbolkan dalam berniat. Itikaf dan Tadarus Al Quran
melambangkan merupakan kesadaran spiritual akan pentingnya “berhenti seraya berefleksi untuk makrifat diri”
(intros peksi dan evaluasi diri) dan merasakan kehadiran Allah SWT. Sebagai lambang kesadaran akan pentingnya
introspeksi diri, pengenalan jati diri, dan “pengadilan terhadap diri sendiri”. Karena itu, di malam hari, kita diminta
terbangun untuk mendekatkan diri, bertaubat dan bermunajat kepada Allah. Nuzulul Quran adalah simbolisasi cita dan
cinta. Karena cinta-Nya yang tulus kepada dan karena Allah semata.
PUASA DAN PEMBENTUKAN INSAN BERKARAKTER ?
Puasa dapat membuat manusia menjadi:
1. Mampu Memanajemen Diri
Anjuran untuk berbuka di awal waktu dan sahur di akhir waktu merupakan pembelajaran disiplin waktu. Seakan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi
aktivitas sudah tercatat dalam fikiran setiap pribadi yang berpuasa, kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap jamnya sudah tertanam. Termasuk di
dalamnya adalah juga mengendalikan diri (emosi) serta mengatur (menseting) otak untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan pada bulan puasa. Sehingga
bisa menciptakan etos kerja tinggi karena semua waktu, tenaga, dan fikiran sudah direncanakan sejak awal agar tercapainya prinsip efektif dan efisien.
2. Berbuat Jujur
Ibadah puasa merupakan ibadah individu yang hanya pelaku dan Allah-lah yang tahu apakah ia benar-benar puasa atau tidak. Jadi puasa adalah pendidikan
bagi manusia untuk berbuat jujur (tidak munafiq) pada diri sendiri, orang lain, dan jujur pada Tuhannya
3. Bertaqwa
Taqwa merupakan salah satu hasil yang diharapkan dari orang yang berpuasa, taqwa dapat diartikan takut pada Allah, karena Allah adalah dari segala
sesuatu yang hanya wajib ditakuti sehingga dengan takut itu manusia akan taat pada Allah. Salah satu ciri orang bertaqwa adalah menepati janji, sabar,
bersyukur, dan berperilaku adil.
4. Gaya Hidup Sederhana
Hidup sederhana bukan berarti tidak boleh menjadi orang kaya. Dengan hidup sederhana manusia tidak akan terjebak pada pola hidup materialistik,
konsomerisme, dan cinta dunia secara berlebih
5. Tahan Uji (Cobaan)
Salah satu cobaan bagi orang yang mengerjakan ibadah puasa adalah ketika ada orang lain yang meprovokasi, menyinggung perasaan, dan ada godaan-
godaan lain yang tidak sengaja untuk menggoda orang berpuasa, misalnya ada acara iklan makanan dan minumanan, serta ketika kita melihat orang yang
makan atau minum di tempat umum.
6. Meneguhkan dalam Bersikap
Tegas dalam mengambil keputusan (konsisten, tidak plin-plan), siap menghadapi resiko, serta berkomitmen menjalani keputusan yang telah menjadi
pilihan, yaitu memilih untuk tidak makan dan minum sehingga resiko yang harus dihadapi adalah rasa lapar.
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Shiyam (puasa) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan
diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar
hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.Macam-
macam puasa yaitu puasa fardhu,puasa sunnah,puasaharam,puasa makruh. Mengapa Alloh Mewajibkan Puasa
yaitu karena puasa adalah perintah Agama, karena puasa rukun islam, karena puasa kita bertakwa, karena puasa
terhapus dosa dan banyak pahala.Tujuan puasa untuk menjadikan diri kita selalu bertaqwa kepada alloh , puasa
memiliki fungsi yaitu puasa sebagai sarana pendidikan untuk manusia agar tetap bertaqwa, melatih untuk
bersabar dan mengendalikan hawa nafsu. Melalui puasa yang mengajarkan spiritual, maka manusia diajarkan
agar menjadi manusia yang baik yaitu mengedepankan nafsu muthmainnah atau nafsu nafsu yang membawa
kepada kedamaian, ketenangan, kesabaran dan hal-hal baik lainnya sesuai dengan futrah manusia yang
sebenarnya juga menginginkan kebaikan. Puasa dan pembentukan insa berkarakter dapat membuat manusia
menjadi : bertaqwa, jujur, nenahan diri, gaya hidup sederhana dll.
B. Saran
Muslim yang taat dengan perintah Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan puasa karena factor
malas.Berlomba-lombalah dalam kebaikan niscaya Allah SWT akan membalasnya dengan apa yang kita perbuat
TERIMAKASIH