Disusun Oleh:
XI MIPA 5
SMAN 5 GARUT
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Puasa Ramadhan dan Zakat ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.Sumber
dari makalah ini yang ditambah dengan informasi yang didapat dari hasil browsing di internet
referensi buku dan sumber-sumber lainnya.Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Puasa Ramadhan dan Zakat ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Puasa Ramadhan dan Zakat ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Puasa Ramadhan
2.5 Orang - Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat
Zakat
B.Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Konsepsi puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam pengertian sempit sebagai
suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang membatalkan puasa yang dilakukan pada
bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa yang sebenarnya adalah menahan diri untuk
melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.
Selain itu, puasa juga memberikan ilustrasi solidaritas muslim terhadap umat lain yang berada
pada kondisi hidup miskin. Dalam konteks ini, interaksi sosial dapat digambarkan pada konsepsi
lapar dan haus yang dampaknya akan memberikan kemungkinan adanya tenggang rasa antar
umat manusia.
Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi seluruh kehidupan
manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi, budaya dan sebagainya. Begitu
universal dan kompleksnya makna puasa hendaknya menjadi acuan bagi muslim dalam
mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengertian lain puasa dapat
dijadikan pedoman hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
PUASA RAMADHAN
Seperti yang sudah katakana di awal, bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan
dengan cara menahan rasa lapar dan haus. Puasa sendiri memiliki pengertian-pengertian lain
baik pengertian secara umum dan pengertian puasa dalam agama islam.
Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang
dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya,
perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut
selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.
Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan minum dalam
kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu satu hari atau selama
24 jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa ini bergantung pada ketentuan
puasa
Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab : صوم
merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba.
Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari
Raya Idul Fitri.
Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu
kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan.
Dalil puasa Ramadhan dalam Al-Qur'an termaktub dalam surat Al Baqarah, yakni pada ayat-ayat
berikut ini:
١٨٣ - َب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن َ ِٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت
َ ِب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
ت فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َّم ِر ْيضًا اَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ْن اَي ٍَّام اُ َخ َر ۗ َو َعلَى الَّ ِذ ْينَ يُ ِط ْيقُوْ نَهٗ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِك ْي ۗ ٍن فَ َم ْن تَطَ َّو َع خَ ْيرًا
ٍ ۗ اَيَّا ًما َّم ْع ُدوْ ٰد
١٨٤ - َفَهُ َو َخ ْي ٌر لَّهٗ ۗ َواَ ْن تَصُوْ ُموْ ا َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib
membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui."
ْص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكانَ َم ِر ْيضًا اَو ُ َت ِّمنَ ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ قَا ۚ ِن فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّش ْه َر فَ ْلي ِ َّضانَ الَّ ِذيْٓ اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ هُدًى لِّلن
ٍ اس َوبَيِّ ٰن َ َش ْه ُر َر َم
هّٰللا هّٰللا
َع َٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ْن اَي ٍَّام اُ َخ َر ۗ ي ُِر ْي ُد ُ بِ ُك ُم ْاليُ ْس َر َواَل ي ُِر ْي ُد بِ ُك ُم ْال ُع ْس َر ۖ َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا َ عَلى َما ه َٰدى ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
ٰ
١٨٥ -
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka
berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, agar kamu bersyukur."
Dalil Puasa Ramadhan dalam Hadits
Selain dalam Al-Qur'an, dalil puasa Ramadhan juga dijelaskan dalam sejumlah hadits. Dikutip
dari Hadits Shahih Bukhari Muslim yang disusun oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi dan Kitab
Riyadhus Shalihin yang ditulis oleh Imam An-Nawawi, berikut beberapa hadits yang
menerangkan tentang puasa:
1. HR Bukhari
َصُو ُموا لِ ُرْؤ يَتِ ِه َوَأ ْف ِطرُوا لِ ُرْؤ يَتِ ِه فَِإ ْن ُغبِّ َي َعلَ ْي ُك ْم فََأ ْك ِملُوا ِع َّدةَ َش ْعبَانَ ثَاَل ثِين
Artinya: "Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya,
jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya'ban sampai tiga puluh
hari."
Dari Thalhah bin Ubaidillah RA, bahwa seorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya, yang
artinya:
"Ya Rasulullah, katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa?" Beliau
menjawab, "Puasa Ramadan". "Apakah ada lagi selain itu?". Beliau menjawab, "Tidak, kecuali
puasa sunnah."
ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه َ َم ْن
َ صا َم َر َم
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka
dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Selain itu, diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khattab, ia berkata bahwa
pernah mendengar Nabi SAW bersabda,
َضان َ َشهَا َد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا ِ وَِإقَ ِام الصَّال ِة وَِإيتَا ِء ال َّز َكا ِة َو ْال َحجِّ َو:س
َ صوْ ِم َر َم ٍ بني اِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم
Artinya: "Islam dibangun atas lima pilar; syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk
disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadhan."
3. HR Ahmad
1. Beragama islam
4. Kuasa (ada kekuatan). Kuasa disini artinya tidak sakit dan bukan yang sudah tua
Rukun Puasa
Rukun puasa ada tiga, dua diantaranya telah disepakati, yaitu waktu dan menahan diri (imsak)
dari perkara yang membatalkan, sedangkan rukun satu lainnya masih diperselisihkan yaitu niat.
1. Waktu
Waktu dibagi menjadi dua, yaitu waktu wajibnya puasa yakni bulan Ramadhan, dan Waktu
menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa yaitu waktu-waktu siang hari
bulan ramadhan. Bukan waktu-waktu malamnya.
Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar shidiq hingga terbenam
matahari.
3. Niat
Niat, yaitu menyengaja puasa ramadhan setelah terbenam matahari hingga sebelum fajar
shadiq. Artinya pada malam harinya dalam hati telah tergetar (berniat) bahwa besok harinya
akan mengerjakan puasa ramadhan.
Ada beberapa hal yang ternyata juga bisa membatalkan puasa. Berikut beberapa hal yang bisa
membuat puasa batal, merujuk pada kitab Fath al-Qarib:
1. Haid
Haid dan nifas yang dialami wanita jadi penghalang dan membatalkan puasa. Mereka yang haid
wajib hukumnya melakukan qadha di luar waktu Puasa Ramadhan atau membayar fidyah
sebagai pengganti puasanya.
2. Berjimak
Berjimak atau melakukan hubungan seksual secara sengaja juga bisa jadi salah satu penyebab
puasa batal. Puasa orang tersebut juga tidak sah.
Untuk menggantinya, mereka harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tak
mampu, maka diwajibkan dengan memberi makan 60 fakir miskin masing-masing tiga
perempat liter beras.
3. Gila
Mereka yang dalam kondisi gila atau junun saat pertengahan puasa dianggap menjalankan
puasa dengan tidak sah. Keadaan itu dianggap orang kehilangan akal jadi membuat hukum
puasa yang dijalankan menjadi batal.
Murtad atau orang yang keluar dari ajaran Islam saat berpuasa juga jadi salah satu penyebab
batalnya puasa. Selain membatalkan puasa, orang tersebut juga hendaknya mengucap syahadat
dan melakukan qadha puasa.
5. Muntah Disengaja
Penyebab puasa batal juga karena sengaja muntah. Misalnya memasukkan sebuah benda
dengan sengaja ke mulut yang memicu mual dan muntah.
Ada beberapa penyebab air mani keluar atau sperma, misalnya onani hingga bermesraan
dengan orang lain meski tidak berhubungan badan. Jika dilakukan dengan sengaja maka akan
membatalkan puasa. Namun saat mimpi basah karena kondisi tidak sadar puasa masih
dianggap sah.
Jika seseorang menjalani pengobatan dengan memasukkan obat ke salah satu dari dua jalan
qubul dan dubur maka akan membatalkan puasa. Misalnya penderita ambeien atau penyakit
lain yang memungkinkan menggunakan kateter urine.
Puasa juga dianggap tidak sah jika melakukan adu domba, berbohong, berbicara kotor, riya,
membuat sumpah palsu. Mereka yang melakukan kegiatan tersebut juga akan kehilangan
pahala puasa.
2.5 Orang-Orang Yang Boleh Tidak Melaksanakan Puasa Menurut Pandangan Syariat
Anak-anak dalam kategori ini merupakan anak-anak yang belum balig dengan tanda keluar
mani bagi anak laki-laki, keluar darah haid bagi anak perempuan, dan anak-anak usia di bawah
16 tahun apabila belum muncul tanda balig.
Orang-orang yang hilang akal sehatnya (gila) tidak wajib berpuasa, apabila berpuasa maka
ibadahnya tidak sah. Hal ini menjadi ketentuan karena syarat berpuasa salah satunya adalah
berakal sehat.
3. Orang Sakit
Orang-orang yang memiliki sakit berat, umumnya diberikan rekomendasi Dokter untuk
meninggalkan ibadah puasa dan menggantinya dengan fidyah. Pertimbangan ini biasanya
karena asupan yang dibutuhkan tidak boleh berkurang atau bahkan berpuasa dapat menambah
penyakit penderitanya.
Lain lagi dengan orang yang terserang bukan penyakit berat, dan tidak mampu melanjutkan
ibadah puasa hingga waktu berbuka. Maka kondisi ini bisa menjadi sebab ia boleh
membatalkan puasa, dan menggantinya dengan qadha setelah Ramadan.
Kondisi lemah para orang tua lanjut usia (lansia) terjadi pada usia yang berbeda-beda. Ada
lansia yang tetap kuat meski usianya hampir 60 tahun, ada pula lansia yang sudah lemah meski
usia baru menginjak 50 tahun. Islam memperkenankan lansia untuk tidak berpuasa apabila
kondisi lemah yang berpotensi membahayakan mereka. Lansia dapat menggantinya dengan
fidyah.
Orang yang sedang bepergian atau biasa disebut musafir ini masuk dalam golongan yang
diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadan. Meski begitu ada dua ketentuan musafir
yaitu tempat tujuan lebih dari 84 kilometer dan keluar wilayah tempat tinggal saat waktu
subuh.
6. Perempuan Hamil
Ketentuan tidak berpuasa bagi seorang perempuan yang sedang hamil adalah tergantung dari
kemampuan dirinya. Apabila ia mengkhawatirkan kondisi janin atau bayinya dan risiko
kesehatan dirinya, maka Islam mengizinkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya dengan
fidyah atau mengqadha di lain waktu.
7. Ibu Menyusui
Perempuan yang sedang menyusui juga masuk dalam golongan orang-orang yang boleh tidak
berpuasa Ramadan. Sama seperti Perempuan Hamil, ketentuan ini dikembalikan kepada yang
kemampuan Ibu Menyusui. Apabila ibu menyusui mengkhawatirkan kondisi fisiknya dan
berkurangnya produksi air susu ibu (ASI) saat berpuasa, sedangkan bayi masih membutuhkan
ASI eksklusif, maka ibu menyusui dapat menggantinya dengan fidyah atau qadha di lain waktu.
8. Perempuan Haid
Haid merupakan siklus rutin perempuan, yang biasanya datang per tiga atau empat pekan
sekali. Perempuan dalam kondisi haid meninggalkan kewajiban berpuasa dan menggantinya
dengan qadha di lain waktu. Perempuan bisa melakukan amalan lainnya seperti zikir, doa, dan
kebaikan-kebaikan lainnya.
9. Ibu Nifas
Kondisi nifas didapatkan perempuan setelah proses melahirkan bayi atau setelah proses
kuretase apabila mengalami keguguran. Umumnya, nifas berdurasi satu sampai tiga pekan.
Perempuan dalam fase nifas meninggalkan puasa Ramadan dan dapat menggantinya dengan
qadha maupun fidyah.
Dari sudut pandang kesehatan banyak bukti yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan dapat
memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa
dapat meningkatkan kontrol glukosa darah, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki
profil lipid, yang dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya penyakit kronis seperti
diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Puasa juga memiliki efek anti-inflamasi, yang
berpotensi bermanfaat bagi individu dengan kondisi peradangan.
Berikut manfaat puasa yang sangat baik untuk kesehatan tubuh:
Ini adalah salah satu manfaat puasa yang utama, terutama bagi orang yang memiliki masalah
kesehatan terkait sindrom metabolik, yang memiliki banyak manfaat terhadap kardiovaskular
secara langsung. Berpuasa dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular, komposisi darah, dan
tekanan darah. Mereka yang menderita diabetes tipe 2 atau kolesterol tinggi mungkin bisa
menjalani puasa untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan terkai
Ketika berpuasa, tidak sedikit orang yang mengalami tekanan darah rendah, terutama selama
minggu pertama puasa Ramadan. Tapi, bukan hanya manfaat puasa yang dapat menurunkan
tekanan darah, juga asupan garam secara signifikan lebih rendah dan peningkatan kehilangan
garam melalui urine.
Hanya dalam beberapa hari pertama menahan lapar dan haus, manfaat puasa dapat
menurunkan kadar gula darah lebih dari 30%, ini merupakan hasil yang signifikan bagi siapa pun
yang menderita hiperglikemia atau kadar gula dara tinggi. Penurunan gula darah biasanya
membuat orang merasakan energi yang berkurang, namun kadar gula darah dalam tubuh harus
tetap stabil saat menjalankan puasa.
Berpuasa atau makan makanan berlemak sehat membantu tubuh mengurangi lemak atau
ketosis. Ketosis membantu tubuh membakar cadangan lemak. Lemak sentral berlebih yang
tersimpan di sekitar organ, seperti hati dan ginjal, mengganggu fungsi organ tubuh.
Puasa, terutama puasa intermiten (puasa beberapa waktu dalam satu hari) dapat membantu
tubuh mencapai ketosis lebih cepat daripada pembatasan kalori. Satu penelitian menemukan
bahwa manfaat puasa secara signifikan dapat meningkatkan metabolisme lemak pada tubuh
manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa puasa intermiten meningkatkan kinerja otot jantung,
mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, dan meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah
di dalam jantung.
6. Mengurangi peradangan
Namun, tidak hanya bersumber dari makanan – reaksi metabolisme juga menghasilkan radikal
bebas seperti superoksida dan hidrogen peroksida. Melewatkan sarapan saja dapat mencegah
peradangan.
Cara lain agar puasa mengurangi peradangan adalah melalui keseimbangan hormon yang lebih
baik. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kadar insulin yang lebih rendah dan
sensitivitas insulin yang lebih baik dapat mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh
radikal bebas.
Seiring bertambahnya usia, sel-sel jahat dapat berkembang biak di seluruh tubuh tanpa
pengawasan dan jaringan yang rusak ini turut berperan terhadap penyakit progresif.
Manfaat puasa untuk kesehatan membuat tubuh mendaur ulang sel, suatu proses pencernaan
sendiri pada tingkat sel yang disebut autophagy. Tapi Anda tidak hanya mencerna lemak untuk
mengisi bahan bakar saat puasa. Tubuh juga menargetkan sel-sel yang rusak dan jaringan tua
untuk mengoptimalkan sumber daya untuk bertahan hidup.
Manfaat puasa terhadap kesehatan dapat meningkatkan kerusakan sel dan jaringan yang tidak
berfungsi melalui perlindungan selektif, yang dapat melindungi jaringan sehat karena mereka
merespons kondisi buruk seperti kelaparan atau puasa.
3) Puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan mengendalikan kosyahwat.
4) Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan dan kebesaran
Allah.
5) Puasa menjadikan orang yang kaya semakin memahami besarnya nikmat Allah kepadanya
6) Puasa memunculkan sifat kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
8) Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala kesabaran tersebut, karena dalam puasa
terdapat tiga macam kesabaran sekaligus, yaitu sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam
menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
10) Hikmah puasa terbesar adalah penghambaan kepada Allah tabaraka wa ta’ala dan
peneladanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Keutamaan Puasa
2) Puasa adalah sebab dosa-dosa diampuni, apabila dikerjakan berdasar iman, ikhlas serta
meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
7) Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan ketika
berjumpa dengan Allah tabaraka wa ta’ala.
9) Berpuasa dan membaca Al-Qur’an adalah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi
pemiliknya di hari kiamat.
ZAKAT
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).
Zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang.
Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,
membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5)
Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang membutuhkan bisa
mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat bahwa harta itu bukanlah milik mereka,
namun milik Allah SWT yang dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin
banyak memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di akhirat.
Di dalam Al-Quran, amalan tentang zakat disebutkan beberapa kali. Seperti dalam surat Al-Araf
ayat 156, orang-orang yang akan diberi kebahagiaan di akhirat adalah orang yang menunaikan
zakat, ayat tersebut berbunyi,
َلِلَّ ِذ ْينَ يَتَّقُوْ نَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوالَّ ِذ ْينَ هُ ْم بِ ٰا ٰيتِنَا يُْؤ ِمنُوْ ۚن
“Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali
(bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpa kan kepada siapa yang
Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman
kepada ayat-ayat Kami.”
Selain ayat di atas, perintah untuk mengamalkan zakat juga dicantumkan dalam Al-Quran surat
Maryam ayat 31, ayat tersebut berbunyi
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”
Di dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa zakat adalah hal yang wajib bagi umat muslim yang
mampu secara finansial. Menunaikan zakat dilakukan demi keselamatan dunia dan akhirat.
Umat Islam mempercayai bahwa memberi zakat dapat mendapatkan pahala sedangkan jika
mengabaikan untuk memberi zakat akan mendapat dosa.
Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177 juga dijelaskan orang-orang yang berhak menerima zakat.
ۤ هّٰلل
َ ب َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َو ٰاتَى ْال َم
ال ِ ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت ِ ق َو ْال َم ْغ ِرِ ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر
َ لَي
ٰ ٰ ۤ
ْ ٰ
ب َواَقَا َم الصَّلوةَ َواتَى ال َّزكوةَ ۚ َوال ُموْ فُوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم اِ َذا
ۤ ۤ ِ ع َٰلى ُحب ِّٖه َذ ِوى القُرْ ٰبى َواليَتمٰ ى َوال َم ٰس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ۙ ِْل َوالسَّا ِٕىلِ ْينَ َو
ِ ۚ فى ال ِّرقَا ْ ٰ ْ ْ
ٰ ُص َدقُوْ ا ۗ َوا ٰ ُس ا ْأ ۤ َّ صبر ْينَ فِى ْالبَْأ َس ۤا ِء َوال
َول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن َ َك الَّ ِذ ْين َ ول ِٕى ِ ۗ َضرَّا ِء َو ِح ْينَ ْالب ِ ِ ّ ٰ عَاهَ ُدوْ ا ۚ َوال
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajah mu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan
itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk
memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang
yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan
pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.”
1.Zakat Fitrah
Zakat fitrah artinya zakat atas diri dan jiwa, yang wajib ditunaikan sepanjang Ramadhan hingga
menjelang pelaksanaan salat idul fitri,dan diserahkan sebesar 3,5 liter atau 2,5 kilogram beras.
Pembayaran zakat fitrah juga boleh dilakukan dengan uang, asalkan besarannya disesuaikan
dengan harga beras yang dikonsumsi.
2. Zakat Mal
Zakat mal merupakan zakat kepemilikan harta. Besaran zakat mal adalah 2,5 persen dari jumlah
harta yang dimiliki selama setahun.Namun, zakat mal hanya wajib bagi umat Muslim yang
sudah mencapai batasan nisab atau memiliki penghasilan setahun setara atau lebih dari harga
85 gram emas.Ada beberapa jenis harta zakat mal yang harus dikeluarkan, diantaranya adalah:
Binatang Ternak
Selanjutnya, zakat penghasilan yang harus Anda bayarkan adalah hasil ternak. Hewan ternak
yang terkena wajib zakat adalah dengan hewan yang memberikan manfaat bagi manusia,
digembalakan, mencari makan sendiri melalui gembala, telah dimiliki satu tahun dan mencapai
nishab. Masing-masing hewan ternak berbeda-beda. Sebagai contoh sapi, jika jumlahnya
mencapai 30 ekor, maka zakatnya berupa seekor anak sapi satu tahun.
Yaitu zakat yang berkaitan dengan komoditas perdagangan. Zakat ini memiliki ketentuan yakni
diambil dari modal, dan dihitung dari total penjualan barang sebesar 2,5 persen. Anda bisa
membayarkan uang dengan seharga nilai tersebut atau berupa barang dagangan.
Dalam Quran surat at Taubah ayat 58-60, Allah berfirman yang artinya:
“… Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi fakir miskin, para amil, para muallaf yang
dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba, orang-orang yang berutang, yang berjuang di jalan
Allah, dan orang kehabisan bekal di perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Jadi jelaslah disini, bahwa golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) ada delapan
golongan, yaitu:
1) Fakir
2) Miskin
3) Amil
4) Muallaf
5) Riqab
6) Gharim
7) Fi Sabilillah
8) Ibnu Sabi
Keutamaan Zakat
1) Sifat Penghuni Surga
2) Mendapatkan Rahmat dari Allah Swt
3) Menyuburkan Harta Zakat
4) Diberikan Perlindungan dari Panasnya Hari Kiamat
5) Membuka Pintu Rezeki
6) Sebab Turunnya Kebaikan
7) Menghapus Kesalahan
Hikmah Zakat
1) Sebagai Perwujudan Iman Melalui Zakat
2) Mendidik Berinfak dan Memberi
3) Mengobati Hati dari Cinta Dunia
4) Menarik Rasa Simpati
5) Menghindarkan Diri dari Kekufuran
6) Sumber Dana Pembangunan
7) Sarana Prasarana
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Menurut bahasa (etimologis) Shyam atau puasa berarti menahan diri dan menurut syara'
(ajaran agama), puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkanya dari mulai terbit
fajar hingga terbenam matahari. Melaksanakan ibadah puasa ini selain untuk mematuhi
perintah Allah adalah juga untuk menjadi tangga ke tingkat takwa, karena takwalah dasar
keheningan jiwa dan keluruhan budi dan akhlak.
Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim apabila telah mencapai
nishab, dengan ukuran tertentu, dan diberikan kepada yang berhak menerimanya, dengan
tujuan untuk membersihkan harta dan diri kita dan dengan itu pula mengharapkan berkah dari
Sang Kuasa.Kedudukan zakat adalah sebagai objek yang digunakan untuk membantu kaum
ashnaf selaku penerima dan juga kaum muzakki selaku pemberi zakat untuk mensucikan harta
dan dirinya. Kedudukan zakat juga sebagai pemopong ekonomi bagi kesejahteraan rakyat
apabila dikelola dengan baik.Implementasi sosial dari zakat dapat mewujudkan tatanan
masyarakat yang sejahtera di mana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun,
damai, dan harmonis
B.Saran
Dalam kehidupan sehari-hari hendaklah segala tingkah laku yang dilakukan mencerminkan
perbuatan-perbuatan yang baik karena kebiasaan yang baik akan menjadikan kita menuju jalan
yang diridhoi-Nya
Banyak sekali karya-karya ilmiah yang membahas tentang zakat dengan tujuan untuk mengajak
umat muslim sadar akan pentingnya berzakat, akan tetapi perlu peran aksi secara nyata dari
kaum pemuda untuk membangunkan masyarakat muslim yang seharusnya telah wajib berzakat
namun enggan untuk mengeluarkannya
Penulis menemukan beberapa hal yang masih kurang maksimal dalam melakukan
pengkajian.Oleh karena itu, bagi para pembaca makalah ini, diharapkan ada yang tergerak
hatinya untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia yang lebih besar
dibalik kewajiban melaksanakan ibadah puasa.