Anda di halaman 1dari 4

Pidato kewajiban berpuasa

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirrabil alamin wasalatu wasalamu ala asrafil anbiya iwal mursalin waala alihi
wasahbihi azmain. amabadu
Pertama-tama dan yang palimg utama marilah kita panjatkan dan puji syukur kita kehadirat
Allah SWT. yang mana telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa kesehatan,
keimanan dan juga kesempatan kepada kita semua sehingga kita bisa hadir ditempat yang kita
cintai ini. Amin. Salawat serta salam kita junjungkan kepada nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. Baiklah untuk mempersingkat waktu, kita masuki judul pidato kita pada
hari ini yaitu yang berjudul :
Kewajiban Berpuasa
Puasa adalah menahan lapar mulai dari terbitnya fajar di sebelah timur sampai terbenamnya
matahari disebalah barat. Yang mana ketika kita berpuasa, kita dilatih untuk menahan nafsu,
menahan lapar dan menahan haus. Puasa merupakan salah satu yang termasuk dalam rukun
islam, yaitu rukun islam yang ke 4. Pastinya kita semua sudah pada mengetahui rukun
rukun islam. Hanya sekedar mengingat kembali, Rukun islam yang ke
1. Mengucapkan dua kalimat sahadat
2. Mengerjakan shalat
3. Membayar zakat
4. Mengerjakan puasa,
5. Naik haji bagi yang mampu.
Rukun islam merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam dipenjuru dunia. Kewajiban
berarti segala sesuatu yang harus atau mesti dikerjakan atau dilaksanakan. Maka dari itu kita
sebagai umat muslim wajib berpuasa. Berdasarkan keterangan yang sangat jelas dari AlQuran dan Sunnah. Bahkan, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menerangkan
salah satu dari rukun Islam yang 5. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukannya yang mulia
dan agung dalam Islam. Karenanya semua orang muslim wajib memperhatikan dan
menjaganya dengan seksama agar sempurna bangunan di dalam dirinya.
Apabila ada seorang yang mengaku muslim namun meninggalkan puasa karena ia
mengingkarinya, maka dia termasuk orang orang yang kufur. Sedangkan bagiorang orang
yang tidak mengerjakan puasa karena malas atau lalai tetap meyakini bahwa hukumnya
wajib, maka ia telah melakukan dosa yang besar dan kebinasaan karena tidak melaksanakan
salah satu rukun Islam dan kewajiban yang penting.
Adapun konsekuensi berdasarkan hukum fiqihnya, para ulama ulama memiliki pendapat
yang berbeda beda. Sebagiannya berpendapat, bahwa bagi orang yang telah berbuka tidak
berpuasa satu hari saja dari bulan Ramadhan maka wajib mengqadla puasanya sebanyak 12

hari. Ada juga yang pendapat bahwa mereka wajib berpuasa qadla selama satu bulan.
Pendapat lainnya, mengatakan bahwa seseorang itu harus berpuasa selama 3000 hari dan ini
merupakan pendapat al-Nakhai, Waqi bin al-Jarrah,. Namun ada dua pendapat yang paling
masyhur dalam masalah ini dan memiliki landasan argumen yang kuat, yaitu: wajib
mengqadla tanpa kafarah dan cukup bertaubat tanpa harus qadla.
Pendapat Pertama: Wajib qadla saja
Pendapat ini merupakan pendapat yang sangat umum di kalangan para ulama, yaitu wajib
mengqadla bagi orang yang sengaja berbuka (tidak berpuasa) pada bulan Ramadlan, yaitu
dengan berpuasa sesuai jumlah hari yang dia rusak.
Pendapat Kedua: Tidak wajib mengqadla, dan hanya bertaubat dengan sebenar benarnya
bersungguh sungguh
Menurut pendapat kedua ini, tidak cukup dengan qadla walaupun dia berpuasa setahun
penuh. Sebabnya, karena dia sengaja merusak puasanya tanpa udzur syari. Maka tidak
mencukupi hari untuk menggantikan hari yang dia rusak tersebut, karena qadla disyariatkan
bagi orang yang memiliki udzur (berhalangan).
Allah Taala berfirman yang maknanya :
Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang
lain. (QS. Al-Baqarah: 184)
Maka barang siapa yang merusak puasa di bulan ramadhan tanpa ada udzur syari lalu
mengganti puasanya itu di hari-hari yang lain, berarti telah membuat aturan baru dalam
agama Allah yang tidak diizinkan oleh-Nya.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam juga bersabda yang maknanya Siapa yang
mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan berasal darinya, maka
akan tertolak. (HR. Bukhari dari Aisyah radliyallahu anha)
Adapun firman Allah swt tentang puasa yang maknanya :
Hai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 183)
Dari arti firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Baqarah : 183, telah jelas bahwa puasa itu telah
diwajibkan dan diperintahkan kepada orang orang sebelum kita. Yang bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.
Pasti kita bertanya Tanya, apa sebenarnya hikmah dari Puasa?
Berikut beberapa hikmah dari puasa
1. Puasa dapat menyempitkan aliran darah dan juga makanan. Aliran yang sama yang
digunakan oleh syaitan. Sehingga bisikan syaitan akan menjadi lemah.

2. Puasa dapat melemahkan nafsu, hasrat berbuat maksiat dan keinginan berbuat jahat.
Ini mengakibatkan roh menjadi suci.
3. Puasa juga merupakan penyucian hati, pendidikan jiwa, pengendalian pandangan
mata dan juga menjaga seluruh anggota tubuh dari pada perbutan dosa.
4. Puasa dapat menyehatkan tubuh, kerana puasa mengosongkan perut dari berbagai
bahan yang merusakkan. Puasa juga berfungsi membersihkan darah, menormalkan
fungsi jantung, hati dan ginjal.
5. Apabila seseorang itu berpuasa, dirinya akan merasa kerdil di hadapan Allah SWT,
hatinya akan mudah tersentuh dan rasa tamak akan menipis. Nafsunya terkawal
sehingga doanya dikabulkan kerana dia dekat dengan Allah SWT.
Mungkin diantara kita masih ada yang bingung, sebenarnya apa apa saja yang dapat
membatalkan ataupun yang dapat mengurangi pahala puasa, berikut akan saya sebutkan
kembali tentang hal-hal yang dapat membatalkan ataupun yang dapat mengurangi pahala
puasa :

Makan dan juga Minum yang dilakukan dengan sengaja

Merokok

Melakukan hubungan badan antara suami dan juga istri pada siang hari, Jima
(berssenggema)

Keluarnya darah haid atau nifas bagi seorang perempuan

Menghirup obat untuk melegakan pernafasan

Menelan sisa-sisa makanan yang masih ada menempel di antara gigi-gigi meskipun
hanya sedikit

Transfusi darah bagi orang yang berpuasa

Ghibah ( membicarakan aib kejelekan orang lain)

Namimah ( mengadu domba )

Mendoakan hal hal yang jelek terhadap orang lain dan juga mencaci-maki

Melakukan maksiat

Berbohong

Timbul syahwat kyang disebabkan memikirkan atau melihat hal-hal yang jorok
( mesum )

Saudara saudari yang muliakan oleh Allah SWT. kita telah mengetahui apa saja hukum bagi
orang orang yang tidak berpuasa dengan sengaja, yaitu mendapatkan dosa yang besar.
Naudzubilahimindzalik. Oleh sebab itu, untuk kedepannya semoga puasa kita akan lebih baik
lagi,. Dan semoga kita menjadi umat muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, amin yarobal
alamin.
Sekianlah ceramah dari saya apa bila ada kesalahan dalam penyampaian, ataupun kata kata
yang kurang berkenan saya mohon maaf, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
akhirul kalam
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai