Anda di halaman 1dari 15

Kisah Akasyah Di Penghujung Hayat

Rasulullah

Berikut ini sepenggal kisah dari episode kehidupan Nabi Muhammad saw yang
dinukil dari kitab Duratun Nashihin. Kisah ini menggambarkan keadilan
Rasulullah dan kecintaan para sahabatnya. Sebuah cinta yang berlandaskan iman
dan berbalas surga.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa setelah dekat wafat Nabi Muhammad
SAW, Beliau memerintahkan Bilal untuk menyerukan shalat kepada manusia.
Bilal lalu menyerukan Adzan dan berkumpullah para Sahabat Muhajirin dan
Anshar ke Masjid Rasulullah SAW. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat ringan
bersama para sahabat. Kemudian naik mimbar, memuji dan menyebut keagungan
Allah SWT.
Beliau berkhutbah dengan sebuah khutbah yang dalam, hati menjadi takut
karenanya, dan air mata bercucuran karenanya.
Kemudian Beliau bersabda: Wahai sekalian muslimin, sesungguhnya aku adalah
seorang Nabi kepada kamu, pemberi nasihat dan berdawah kepada Allah SWT
dengan seijinNya. Dan aku berlaku kepadamu sebagai seorang saudara yang
menyayangi dan sekaligus sebagai ayah yang belas kasih. Barang siapa diantara
kamu yang mempunyai suatu penganiayaan pada diriku, maka hendaklah dia
berdiri dan membalas kepadaku sebelum datang balas membalas di hari kiamat.

Tidak ada seorangpun yang berdiri menghadapnya, sehingga Beliau bersabda


demikian kedua kali dan ketiga kalinya. Barulah berdiri seorang laki-laki bernama
Akasyah bin Muhshin.
Berdirilah dia di depan Nabi Muhammad SAW dan berkata: Demi Ayah dan
Ibuku sebagai tebusanmu Ya Rasulullah, seandainya engkau tidak mengumumkan
kepada kami berkali-kali, tentu aku tidak akan mengajukan sesuatu mengenai itu.
Sungguh aku pernah bersamamu di Perang Badar. Saat itu untaku mendahului
untamu. Maka turunlan aku dari unta dan mendekatimu agar aku dapat mencium
pahamu. Tetapi engkau lalu mengangkat tongkat yang biasa engkau pergunakan
untuk memukul unta agar cepat jalannya dan engkau pukul lambungku. Aku tidak
tahu apakah itu atas kesengajaan dirimu atau engkau maksudkan untuk memukul
untamu ya Rasulullah?.
Rasulullah bersabda: Mohon perlindungan kepada Allah hai Akasyah, kalau
Rasulullah sengaja memukulmu.
Bersabda lagi Beliau kepada Bilal: Hai Bilal, berangkatlah ke rumah Fathimah
dan ambilkan tongkatku.
Maka keluarlah Bilal dari Masjid sedang tangannya diatas kepalanya: Ini adalah
Rasulullah, sekarang Beliau memberikan dirinya untuk diqishash.
Dia mengetuk pintu Fathimah, dan bertanyalah Fathimah: Siapa yang ada di
depan pintu?
Bilal menjawab: Aku datang untuk mengambil tongkat Rasulullah
Fathimah bertanya: Hai Bilal, apa yang akan diperbuat Ayah dengan tongkat
itu?
Bilal menjawab: Hai Fathimah, Ayahmu memberikan dirinya untuk di qhisash.
Fathimah bertanya lagi: Hai Bilal, siapakah yang sampai hatinya mau membalas
pada Rasulullah?

Lalu Bilal mengambil tongkat itu dan masuklah dia ke Masjid serta memberikan
tongkat itu kepada Rasulullah, sedang Rasul kemudian menyerahkannya kepada
Akasyah.
Ketika Abu Bakar dan Umar ra. memandangnya, maka berdirilah mereka berdua
dan berkata: Hai Akasyah, aku masih berada didepanmu, maka balaslah kami dan
janganlah engkau membalas kepada Nabi Muhammad SAW.
Bersabdalah Rasulullah SAW: Duduklah engkau berdua, Allah telah mengetahui
kedudukanmu.
Berdiri pula Ali ra. dan berkatalah dia: Hai Akasyah, aku masih hidup di depan
Nabi Muhammad SAW. Tidak akan aku sampai hati kalau engkau membalas
Rasulullah SAW. Ini punggungku dan perutku, balaslah aku dengan tanganmu dan
deralah aku dengan tanganmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Hai Ali, Allah telah mengetahui kedudukan
dan niatmu.
Berdiri pula Hasan dan Husain, dan mereka berkata: Hai Akasyah, bukankan
engkau mengenal kami berdua. Kami adalah dua orang cucu Rasulullah.
Membalas kepada kami adalah sama seperti membalas kepada Rasulullah.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Duduklah engkau berdua wahai penyejuk
mataku.
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: Hai Akasyah, pukullah kalau
engkau mau memukul.
Akasyah berkata: Ya Rasulullah, engkau memukulku dahulu dalam keadaan aku
tidak terhalang pakaianku.
Lalu Rasulullah menyingkapkan pakaiaannya, dan berteriaklah orang-orang Islam
yang hadir seraya menangis.
Ketika melihat putihnya jasad Rasulullah, Akasyah menubruknya dan mencium
punggungnya.
Berkatalah dia: Nyawaku sebagai tebusanmu ya Rasulullah, siapakah yang akan

sampai hati untuk membalasmu ya Rasulullah. Aku melakukannya hanya


mengharapkan agar tubuhku dapat menyentuh jasadmu yang mulia, dan Allah
akan memelihara aku berkat kehormatanmu dari neraka.
Bersabdalah Nabi Muhammad SAW: Ingat, barang siapa yang ingin melihat
penghuni surga maka hendaklah dia melihat orang ini.
Semua orang Islam yang hadir berdiri, dan mencium antara kedua mata Akasyah
seraya berkata: Beruntung sekali engkau, engkau berhasil mendapatkan derajat
yang tinggi dan berkawan dengan Nabi Muhammad SAW di surga.

Kisah Akasyah r.a Ketika saat ajal Rasulullah SAW datang menggamit, maka
Rasulullah SAW meminta Bilal untuk melaungkan azan memanggil para sahabat
untuk berkumpul. Setelah kaum Muhajirin dan Ansar berkumpul, naiklah
Rasulullah SAW ke atas mimbar. Dengan linangan air mata, maka berkhutbah
Rasulullah SAW : Sesungguhnya aku ini Nabi mu. Yang menyeru mu ke arah
jalan Allah. Anggaplah diri ku sebagai saudara mu. Anggaplah diri ku sebagai
bapa mu. Andainya ada di kalangan kamu yang merasa teraniaya oleh ku,
bangkitlah diri mu sekarang untuk menuntut qisas kepada ku, sebelum aku
dituntut qisas di akhirat. Tiada di kalangan para sahabat yang berdiri. Baginda
mengulangi ayatnya untuk kali kedua. Masih tidak ada seorang pun yang berdiri
untuk menuntut qisas dari Rasulullah SAW. Lalu baginda mengulangi lagi ayatnya
untuk kali ketiga. Maka berdirilah seorang pemuda, Akasyah bin Muhsin. Dia
berjalan dan berdiri betul-betul di depan Rasulullah SAW lalu berkata : Demi
Allah, ayah dan ibu ku menjadi tebusan mu Ya Rasulullah. Andainya tidak engkau
ulangi kata-kata mu sebanyak tiga kali, takkan mungkin aku berani menuntut hak
ku terhadap diri mu..Ya Rasulullah, Ingatkah kau sewaktu peperangan Badar, unta
ku dan unta mu bergerak beiringan ? Pernah ketika aku turun dari unta ku untuk
mencium peha mu, engkau telah terpukul bahagian rusuk ku dengan cambuk
pemukul unta. Aku tidak tahu apakah kau sengaja memukul diri ku atau kau tidak
sengaja. Namun aku harap hak ku menuntut qisas diterima oleh mu.Maka aku
menuntut qisas dari mu untuk memukul rusuk mu dengan cambuk pemukul
unta.Terkejut seluruh para sahabat atas permintaan Akasyah. Mereka menyifatkan
tindakan Akasyah itu di luar batas sopan serta mengaibkan Rasulullah SAW.
Namun Rasulullah SAW dengan tenang akur dengan permintaan Akasyah. Maka
Rasulullah SAW meminta Bilal ke rumah Fatimah untuk mengambil cambuk
pemukul untanya. Setelah diambil, cambuk tersebut diserahkan kepada Rasulullah
SAW. Lantas Rasulullah SAW menghulurkan cambuk tersebut kepada Akasyah.
Perlakuan Akasyah diperhatikan oleh Abu Bakar dan Umar. Maka tampillah
mereka berdua berdiri antara Rasulullah SAW dan Akasyah seraya berkata :

Wahai Akasyah. Kami ini sahabat rapat Rasulullah SAW. Pukullah kami berdua
sepuas hati mu. Bebaskanlah Rasulullah SAW dari qisas mu. Tapi kata-kata Abu
Bakar dibidas oleh Rasulullah SAW. Duduklah kamu berdua wahai Abu Bakar
dan Umar. Allah tahu kedudukan kamu berdua di akhirat. Biarlah aku
menanggung akibat dari perbuatan ku sendiri. Lantas Saidina Ali bangkit dari
duduknya dan berdiri didepan Akasyah seraya berkata : Wahai Akasyah, andainya
pada fikiran mu Abu Bakar dan Umar bukan di kalangan keluarga Rasulullah,
maka aku sebagai menantu Rasulullah berdiri didepan mu. Pukullah aku sepuas
hati mu. Pukullah aku dengan tangan mu. Deralah diri ku sepuas hati mu.Tapi
jangan kau pukul Rasulullah. Berkata Rasulullah SAW : Hai Ali, mundurlah kau
dari Akasyah. Allah tahu kedudukan mu di sisi ku. Biarlah ku tanggung akibat
perbuatan ku. Kerana aku takut qisas di akhirat yang lagi dahsyat. Kemudian
tampil pula dua beradik, Hassan dan Hussein. Cucu kesayangan Rasulullah SAW.
Mereka berkata : Wahai Akasyah, bukankah sudah kau tahu bahawa kami ini cucu
kandung kepada Rasulullah. Qisaslah kami, bererti engkau telah mengqisas
Rasulullah. Bebaskanlah Rasulullah dan ambillah kami sebagi pengganti. Berkata
Rasulullah SAW kepada cucu2 baginda : Wahai cucu penyejuk mata ku. Duduklah
kalian berdua. Ini bukannya sesuatu yang boleh diwariskan kepada mu. Biar ku
tanggung hasil perbuatan ku. Kemudian Rasulullah SAW memalingkan mukanya
dan bersemuka dengan Akasyah, lalu baginda berkata : Wahai Akasyah, pukullah
aku jika kau berhasrat menuntut qisas. Berkata Akasyah : Wahai Rasulullah,
sewaktu engkau memukulku, aku dalam keadaan tidak berbaju. Dengan tenang,
Rasulullah menanggalkan kancing bajunya dan meleraikan bajunya ke lantai
masjid. Menangislah para sahabat melihat begitu daif Rasulullah diperlakukan
oleh Akasyah. Apabila terlihat Akasyah akan tubuh putih Rasulullah SAW,
perlahan-lahan dihampirinya, diusap perlahan dan dicium belakang Rasulullah
SAW. Tubuh Rasulullah SAW didakap erat dengan penuh kasih sayang dengan
linangan air mata sambil berkata : Wahai Rasulullah. Roh ku menjadi tebusan buat
dir i mu. Siapakah aku yang tergamak mengqisas kekasih Allah. Aku bukanlah
sahabat mu yang hampir, tetapi sahabat mu yang jauh. Hidup ku dipinggir kota.
Sabdaan mu hanya ku dengar dihujung lidah para sahabat bukan terus dari lidah
mu. Aku sengaja memohon mengqisas diri mu agar dapat ku pertemukan kulit
tubuh ku dengan kulit tubuh mu yang mulia agar dengannya nanti Allah akan
memelihara diri ku dari menjadi bahan bakaran api neraka. Rasulullah SAW
membalas dakapan Akasyah dan berkata : Ketahuilah wahai para sahabat.
Barangsiapa ingin melihat penghuni syurga, lihatlah pada peribadi pemuda ini.
Seluruh umat Islam di Kota Madinah bersorak melaungkan takbir menyambut
berita gembira. Walaupun di awal suasana penuh emosi, namun ianya ditakdirkan
merupakan berita gembira buat Akasyah kerana Rasulullah SAW telah
mengisyaratkan bahawa dirinya adalah penghuni syurga.. Begitulah pengorbanan
para sahabat kepada Rasulullah SAW. Apakah pengorbanan kita kepada sahabat
kita sudah setimpal dengan pengorbanan sahabat Rasulullah SAW.. ???.Begitulah
mulianya kehidupan seorang hamba yang Allah ciptakan di dunia ini. Walau
dirinya hamba, namun Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Mutalib SAW itulah
semulia-mulia manusia yang pernah hidup di muka bumi ini . TIDAK
CINTAKAH ENGKAU KEPADANYA ?..Rasulullah SAW, walau dirinya
maksum, masih dia menuntut qisas (hukum) dari orang yang dia TIDAK
PERNAH ZALIMI. Kita berapa ramai di antara kita yang berani mengaku

kesalahan dan kesilapan lalu menuntut maaf dan qisas ? Seharian beribu dosa
yang kita lakukan sama ada dosa dengan makhluk mahu pun dengan Allah . kita
masih lagi merasakan diri kita ini sudah aman dan selamat dari api neraka.. Lebih
malang kita SEDAR yang kita lakukan itu maksiat dan kemungkaran tapi
kita sengaja memfitnah orang lain agar maksiat yang kita lakukan itu tertutup dari
kaca mata masyarakat. Tidak takutkah kita dengan azab neraka Allah ? Inilah
wajah-wajah kita yang sebenar... Kisah Akasyah (2) Pada suatu hari pedang
Akasyah bin Muhsin al-Usdi terpatah, beliau pun segera mengadu hal kepada
Baginda, maka oleh Baginda diserahkan kepada Akasyah sebatang kayu, sabda
Baginda: Ayuh berperanglah kau denganbenda ini. Sebaik sahaja beliau
mengambilnya dari Rasulullah dan diacu-acukan dengannya, tiba-tiba, ianya
bertukar menjadi sebilah pedang panjang waja besinya, bermata putih dan tajam.
Beliau berperang dengannya hinggalah Allah memberi kemenangan kepada kaum
muslimin. Pedang itu dikenal dengan al-Awn bererti pertolongan, pedang itu
kekal bersama beliau dengannya beliau menghadiri pertempuran-pertempuran
hinggalah beliau syahid di dalam peperangan al-Riddah dengan keadaan pedang
itu kekal bersama-samanya...
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

Hakikat Cinta di Mata Ahli Ketuhanan Kata al-Hub (Cinta) sebagaimana


ujaran para ahli ketuhanan, terdiri atas dua huruf Ha dan Ba. Huruf Ha
mengisyaratkan Roh sedang huruf Ba mengisyaratkan Tubuh. Seorang pencinta
sejati, tidak akan pernah menyimpan atau menyembunyikan hati dan tubuhnya
kepada sang pujaan hati. Al-Quran berpesan, Maksudnya: Hai orang-orang yang
beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad daripada agamanya, maka
kelak Allah akan mendatangkan suatu kaumyag Allah menyintai mereka, dan
mereka pun menyintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan
yang tidak takut pada celaan orang yang suka mencela. Itulah kurniaan Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". al-Maidah:ayat 54 Penjelasan
kandungan ayat al-Quran tersebut adalah: Bahawasanya orang-orang yang tulus
dan jernih mewajahkan rasa cintanya kepada Allah, perilakunya tidak akan keluar
daripada nilai-nilai ajaran agama Allah, serta keyakinannya utuh hanya kepada
Allah. Rasa cintanya akan meningkat, keyakinan tulusnya akan tetap tumbuh
dengan teguh. Allah Azza Wa Jalla mencintai para hamba-Nya yang taat. Wajah
cinta Allah kepada hamba-Nya diwujubkan dengan bentuk rahmat, kasih saying,
kelembutan kasih, kebaikan dan apresiasi kepada hamba tersebut, seperti halnya
bentuk kecintaan seorang hamba kepada Allah yang ditunjukkan dalam bentuk
penuaian segenap amar perintah-Nya, sepanjang waktu dalam apa keadaan
sekalipun. Para ahli ketuhanan menitip kata-kata khidhir as: Sesungguhnya para

pelaku zuhud di dunia ini, mereka menjadikan redha Allah sebagai baju mereka,
dan cinta Allah sebagai alas tidur mereka. Seorang ahli hikmah menjelaskan:
Janganlah kau berharap mampu mencintai Allah sedangkan dalam syakilah hatimu
masih ada rasa untuk mencintai harta dan kedudukan. Sufi agong bernama Hatim
al-Asham mengatakan: Barangsiapa mendakwa telah mencintai Allah, sementara
ia tidak menyertai laku cintanya dengan perilaku, serta menjauhkan dirinya
daripada segenap larangan Allah, ia sejatiya adalah pembohong dalam erti yang
sesungguhnya. Barangsiapa yang mendakwa mencintai syurga, tanpa di sertai
perilaku kedermawanan, yakni menafkahkan harta yang dimilikinya di jalan
Allah, ia adalah pembohong. Barangsiapa yang mendakwa menyintai Muhammad
Rasulullah saw, tanpa memilki cintaan kepada kaum fakir dan miskin, ia adalah
pendusta.Para ahli ketuhanan sangat jernih dalam mewajahkan rasa cinta mereka
kepada Allah, tidak ada sedikitpun dalam syakilah hati mereka, hasrat dan
keinginan utuk menyintai sesuatu selain Allah. Seseorang yang tulis ikhlas
mencintai Allah, akan berbuah cinta Allah kepada dirinya. Al-Quran menyebut
pesanan Allah Azza Wa Jalla kepada Musa as: Maksudnya: Dan Aku telah
melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang daripadaKu, dan supaya kamu
diasuh di bawah pengawasaanKu.Taha: ayat 39 Seterusnya Allah berkata kepada
Musa as: Aku sungguh telah mencintaimu wahai Musa, kerananya Aku semaikan
(taburkan) rasa cinta dalam hati setiap manusia untuk mencintai dirimu. Wajah
cinta para ahli tarikat selalu bertaburkan kedamaian, ketenteraman dan
kesyahduan iman, yang demikian itu tiang pancang cinta mereka adalah Allah
Azza Wa Jalla. Dan ternyata wujud kecintaan para ahli Allah itu, adalah tidak
pernah alpa sekelip pun berzikir (mengingati) Allah, di mana, bila dan dalam
situasi apa sekalipun, kerananya kecintaan mereka adalah tanpa batas, sebuah rasa
cinta yang menembus dimensi ruang dan waktu. Lantas seperti apakah bentuk
(laku) cinta ahli ketuhanan kepada Allah dan sesama insan? Seperti apa pula
ekspresi cinta mereka dalam kehidupan nyata ini. Para ahli ketuhanan tidak
menabur janji manis untuk mengungkapkan cinta mereka, tidak sentimental dalam
mengekspresikan cinta mereka dan tidak mentafsir cinta dengan bahasa biologi.
Sebab wajah cinta mereka tidak berbungkus kepentingan pragmatisme duniawi
atau berlumur riak-riak nafsu. Wajah cinta yang benar-benar murni dan tulus
untuk menggapai keredhaan Allah, yang di tunjukkan dalam kepatuhan, ketaatan
dan kebaktian yang utuh kepada Allah, penuh kasih sayang, kesantunan,
dermawan dan kepedulian sesama insan. Semua kebaikannya diniatkan untuk
Allah semata-mata. Berkaitan rasa cinta ini, seorang ahli sufi menjelaskan: Untuk
mendapat lisan bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk
mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap insan. Untuk
mendapatkan tubuh yang baik dan sihat, berkongsilah makanan dengan mereka
yang kelaparan. Untuk mendapatkan kepercayaan diri, berjalanlah dengan ilmu
pengetahuan. Itulah wajah laku cinta para ahli ketuhanan . Rasa cinta mereka
berlandaskan nilai-nilai luhur kebaikan, bukan pada bualan yang memperdaya

atau janji manis atau utopia. Rasa cinta mereka berlandaskan hati suci dan jiwa
jernih, ditunjukkan dalam karimah akhlak moral yang baik di setiap wacana hidup
dan kehidupan. Karimah akhlak adalah pintu gerbang menuju hati setiap insan,
sebuah orgen di mana cinta bersemayam.

Ukasyah bin Mihshan RA


Ukasyah bin Mihshan al Asadi adalah seorang sahabat Muhajirin
yang berasal dari Bani Abdu Syams. Ia telah memeluk Islam pada
masa-masa awal sehingga termasuk dalam as Sabiqunal Awwalin.
Suatu ketika Nabi SAW menceritakan kepada sahabatsahabatnya, bahwa kelak di hari kiamat beliau akan memamerkan
umat beliau di hadapan para pemimpin (Nabi-nabi terdahulu). Dengan
bangganya beliau akan memperlihatkan umat beliau yang begitu

banyak hingga memenuhi dataran dan bukit. Lalu Allah berfirman


kepada Nabi SAW, Ridhakah engkau, ya Muhammad?
Maka Nabi SAW akan menjawab, Aku ridha, ya Tuhanku!
Kemudian Allah berfirman lagi, Sesungguhnya ada tujuh puluh
ribu dari umatmu yang masuk surga tanpa hisab dengan wajah seperti
bulan purnama."
Para sahabat pun terkagum-kagum dengan cerita Nabi SAW.
Namun tiba-tiba Ukasyah mendekati beliau dan berkata, "Ya Rasulullah,
doakanlah aku termasuk golongan itu."
"Engkau termasuk golongan mereka!!" Kata Nabi SAW.
Melihat tindakan Ukasyah, beberapa sahabat mendekati beliau
dan meminta didoakan seperti halnya Ukasyah. Beliau tersenyum
melihat reaksi para sahabat tersebut dan bersabda, "Kalian sudah
didahului Ukasyah."
Perang Badar merupakan perang yang banyak memunculkan
pahlawan-pahlawan Islam. Perang pertama yang sangat menentukan,
apakah Islam akan tenggelam dan lenyap selagi masih embrio,
ataukah akan terus tumbuh berkembang pesat? Dan sejarah
membuktikan, 313 orang yang belum cukup berpengalaman dengan
persenjataan terbatas dan perbekalan seadanya, apalagi memang
tidak dipersiapkan untuk bertempur tetapi hanya untuk mencegat
kafilah dagang Quraisy, ternyata mampu mengalahkan seribu orang
pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Jahal yang berpengalaman,
dengan persenjataan lengkap dan perbekalan yang lebih banyak.
Tentunya semua itu terjadi tidak lepas dari pertolongan Allah SWT.
Salah satu pahlawan yang lahir di medan perang Badar ini
adalah Ukasyah bin Mihshan bin Harsan Al-Asadi. Begitu dahsyatnya ia
bertempur sehingga pedangnya pun patah. Melihat hal itu, Rasulullah
SAW menghampiri Ukasyah sambil membawa sebuah ranting pohon,
sambil bersabda, "Berperanglah dengan ini wahai Ukasyah."
Begitu diterima dari Nabi SAW dan digerak-gerakkan, ranting
pohon itupun berubah menjadi sebuah pedang yang panjang, kuat,
mengkilat dan tajam. Ukasyahpun meneruskan pertempurannya
hingga Allah memberikan kemenangan pada umat Islam.
Pedang yang kemudian diberi nama "Al 'Aun" menjadi senjata
andalan Ukasyah dalam setiap pertempuran yang diikutinya, baik
bersama atau tanpa Rasulullah SAW. Begitupun ketika Ukasyah
menjemput syahidnya di Perang Riddah, pedang dari ranting
pemberian Nabi SAW setia menemaninya.

Pembunuh Ukasyah adalah Thulaihah al Asadi yang saat itu


mengaku sebagai nabi, tetapi kemudian menjadi sadar dan kembali
kepada Islam dan menjadi baik keislamannya. Ketika Umar bertemu
dengan Thulaihah, ia berkata, "Apakah engkau yang telah membunuh
orang yang saleh, Ukasyah bin Mihshan??"
Thulaihah menjawab, "Ukasyah menjadi orang yang bahagia
(menjadi syahid) karena diriku, dan aku menjadi orang celaka karena
dirinya. Tetapi aku memohon ampun kepada Allah"
Kemudian Thulaihah menyitir sabda Nabi SAW, "Surga itu diliputi
oleh hal-hal yang dibenci dan neraka itu ditaburi oleh hal-hal yang
disukai"
Umar bin Khaththab hanya tersenyum dan membenarkan
Thulaihah.
ayyidina Abu bakar telah berkata : Pada Suatu hari aku duduk di
hadapan Rasulullah SAW didalam masjid MadinahAl Munawarah,
kemudian datanglah Malaikat Jibril dengan membawa doa Akasah yang
diberikan kepada rasulullah SAW seraya berkata : Wahai Rasulullah
yang aku bawa ini adalah doa Akasah; sejak zman Nabi Adam dan
nabi-nabu lainnnya belim pernah kuturunkan doa in kecuali engkau ya
Rasulullah : Keutamaan Doa Akasah : 1. Barang siapa yang membaca
doa ini sehari sekali setahun sekali atau seumur hidup sekali,jika tidak
dapat membaca tulisannya saja diletakan didlam rumag, Allah akan
mrmberikan ampunan atas segala dosanya 2. Barang siapa yang
berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam mimpi, maka mandilah
keramas malam Jumat dengan memakai wewangian kemudian
melakukan shalat dua rakaat dan membaca doa 5 kali dengan penuh
ikhlas maka Insya Allah memperoleh anugerah bertemu dengan
Rasulullah dalam mimpi. 3.Dapat menghafal Al Quran: . Hendaklah
membaca doa ini sebelum membaca Al Quran dengan penuh ikhlas
kepada Allah SWT Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra berkata,
Rasulullah SAW pernah bersabda kepadaku,, Wahai Abu Bakar,
janganlah kamu tinggal membaca doa Akasyah ini, sebab membaca
doa ini bererti akan memperolehi kesentosaan dan anugerah dari Allah
SWT,, dapat menghafaz Al Quran dan Kitab.. Sayyidina Uthman Ibnu
Affan ra. Pernah berkata, Sesungguhnya aku dapat menghafaz Al
Quran dengan berkat doa Akasyah ini. 4.Memperolehi kekuatan luar
biasa: Sayyidina Ali ibnu Abu Talib ra. Pernah berkata, Aku telah
memiliki kekuatan dan keberanian yang laur biasa disebabkan
berkahnya Doa Akasyah ini. 5.Diampuni Allah SWT segala Dosa.
6.Membaca dengan ikhlas hati benar2 kerana Allah secara
istiqomah..Insyallah diberi keampunan dan dihapuskan segala dosa.
7.Pada hari kiamat akan diberi Allah SWT pahala yang besar.. Hasan
Basri ra berkata, Sesungguhnya aku telah mendegar Rasulullah SAW

bersabda; Bahawa seseorang itu tidak akan memperolehi pahala yang


berlimpah-limpah seperti pahala orang membaca Doa Akasyah ini
Syeikh Syaban ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,,
Barang siapa membaca doa Akasyah ini, jika ia meninggal dunia, maka
ia sentiasa mendapat anugerah dari Allah SWT banyak nya malaikat
ikut menghantarkan jenazahnya kekubur,,, yang satu malaikat telah
membawa nur. 8.Mendapat darjat yg tinggi didunia dan akhirat. DALam
hidupnya sentiasa membaca doa tersebut,, nescaya Allah SWT
mengangkat darjatnya di dunia dan akhirat.. Apabila bangkit dari
kubur, wajahnya seperti bulan purnamabanyaknya malaikat berada
disekeliling 9.Jika ada orang yang sakit gila karena godan syetan atau
sakit panas dan dibacakan do akasah , Insya Allah akan sembuh 10.
Barang Siapa yang tidah ingin kekurangan rezek, bacalah doa ini ,
Insya Allah tidak akan kekurangan rezeki 11. Barang siapa yang
mempunyai tanggungan hutang dan ingin lekas membayarnya dengan
membaca doa un ,Insya Allah bisa dapat membayarnya. 12. Jika ada
anak,istri, pembantu atau yang lainnya pergi tanpa pamit, maka
lakukanlah shalat dua rakaat dengan hati ikhlas karena Allah sesudah
membaca Al fatihah membaca Al ikhlas 3 kali sesudah salam membaca
doa ini , Insya Allah orang minggat akan lekas kembali. 13. Barang
siapa membaca doa ini, maka Allah selalu melindunginya dari
marabahaya kebakaran


Dengan Asma' Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.Ya Allah,
tetapkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad,
Keluarga dan shahabat-shahabat beliau.
Dengan Asma' Allah yang menyinari
sinar diatas sinar, Segala puji bagi Allah Pencipta nur dan menurunkan
kitab Taurat diatas gunung Thurdi dalam kitab yang tertulis


Segala Puji bagi Allah Yang Disebut


kaya dengan kemulyaan dan keagungan yang dikenal dan atas senang
dan susah yang disyukuri dan segala puji bagi Allah yang menciptakan
langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang, kemudian orang
orang kafir kepada Tuhannya dan berpaling.

Kaf Ha Ya 'Ain Shaad, Ha Mim


'Ain Sin Qaf, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan memohon
pertolongan, hai Dzat Yang Hidup Tegak Kokoh, Allah Yang sangat belas
kasihan kepada hamba-Nya memberi rizki kepada siapa saja yang dia
kehendaki, Dia sangat kuat dan mulia

. Hai Dzat Yang mencukupi segala sesuatu,


cukupilah aku dan palingkanlah dariku segala sesuatu dengan
kekuasaanMu yang baik, bahwasanya Engkau berkuasa atas segala
galanya.


. Ya Allah,



Dzat Yang banyak pemberiannya dan Yang selalu bertemu, Yang bagus

perbuatannya, Pemberi rizki hamba-hambaNya pada setiap keadaan,


hai Dzat Pencipta pertama kali dengan tidak melalui contoh, hai Dzat
yang langgeng, yang tidak akan binasa, selamatkanlah kami dari kufur
dan tersesat dengan : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.




. Ya Allah, seandainya kufur/rasa bimbang dan ragu masuk
dalam keimananku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La

ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya Allah,


seandainya kufur masuk kedalam keislamanku kepada Engkau sedang
aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah
diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



. Ya Allah, seandainya rasa bimbang dan ragu masuk ke
dalam ketauhidanku terhadap Engkau, sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.





. Ya Allah, seandainya rasa sombong, takabur,riya' dan sum'ah /
menonjolkan diri dan kekurangan di dalam amal perbuatanku bagi
Engkau masuk ke dalam hatiku sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.




. Ya Allah, seandainya sifat dusta, pengumpat, mengadu domba
dan pembohong berjalan pada mulutku sedang aku tidak mengerti
atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan
mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



. Ya Allah, seandainya di dalam hatiku terlintas rasa was-was
sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan
berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur
Rasulullah SAW.


. Ya Allah, seandainya rasa


penyerupaan dan lalai masuk ke dalam ma'rifatku kepada Engkau
sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan
berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur
Rasulullah SAW.


. Ya Allah, seandainya


rasa nifak, dosa-dosa besar dan kecil masuk ke dalam hatiku dan aku
tidak mengetahui ataupun mengetahui, maka aku bertaubat dan
berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur

Rasulullah SAW.
. Ya Allah, seandainya sifat riya' masuk

ke dalam amal perbuatanku dan perkataanku sedang aku tidak


mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan
mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya


Allah, kejahatan-kejahatan yang telah aku perbuat sedang aku tidak
tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan
mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



. Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang Engkau kehendaki bagiku, lalu


aku tidak dapat mensyukuri sedang aku tidak tahu atau tahu, maka
aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah
Muhammadur Rasulullah SAW.


. Ya Allah, hal-hal yang


telah Engkau takdirkan kepadaku, lalu aku tidak bergembira atau tidak
menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka bertaubatlah
aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah
Muhammadur Rasulullah SAW.


. Ya Allah, kenikmatan

kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku, lalu aku salah
gunakan, durhaka kepadamu sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya Allah,


kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau kuasakan kepadaku, lalu
aku tidak bersyukur kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW

. Ya Allah, hal

hal yang telah Engkau takdirkan kepadaku, lalu aku tidak bergembira
atau tidak menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka
bertaubatlah aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah
Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya Allah, kebaikan

kebaikan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan aku tidak
memujiMu, sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan
berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur

Rasulullah SAW

. Ya Allah, berfikir dalam


kekuasaanMu yang Engkau ciptakan terhadapku, lalu aku menutup
mata, sedang aku mengetahui atau tidak, maka aku bertaubat dan
berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur

Rasulullah SAW.

. Ya Allah, perbuatan-perbuatan yang




aku lakukan sepanjang umurku, lalu Engkau tidak ridha, sedang aku
mengerti atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan

mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW..


. Ya Allah, jika aku bergantung kepada selain Engkau di dalam


menghadapi kepayahan-kepayahan, sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya Allah,


jika aku bergantung kepada selain Engkau di dalam menghadapi
kepayahan-kepayahan, sedang aku tidak mengerti atau mengerti,
maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha
illallah Muhammadur Rasulullah SAW

. . Ya Allah, jika


aku memohon pertolongan kepada selain Engkau, dalam kecelakaan
dan bahaya, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku
bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah

Muhammadur Rasulullah SAW.


. Ya Allah, urusan

urusanku yang telah Engkau baguskan dengan anugerah Engkau dan
pandanganku salah, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka
aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah
Muhammadur Rasulullah SAW


. Ya Allah,


jika aku tegelincir menyimpang dari jalan lurus (shirat), karena
memohon kepada selain Engkau, sedang aku tidak mengerti atau
mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La
ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

. Ya Allah, Yang Hidup tegak kokoh, Yang


memiliki rahmat dan banyak anugerahNya, banyak memberi dan
Pemilik kerajaan, Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, maha suci
Engkau, bahwasanya aku menganiaya diri sendiri, (firman Allah) : "Lalu
Kami kabulkan dan Kami selamatkan dia dari kesusahan, demikianlah
Kami menyelamatkan orang-orang beriman" Zakariya ketika menyeru
tuhannya, ya Tuhanku: "Janganlah Engkau tinggalkan aku sendiri,

Engkaulah waris yang paling baik".








. Ya Allah, dengan hak La ila ha illallah dan kemuliaannya, hak
kursi dan keluasannya, hak 'Arsy dan keagungannya, hak kalam dan
berjalannya, hak Lauh Mahfudh dan penjaga-penjaganya, hak
Timbangan (Mizan) dan dua matanya, hak Shirat dan kelembutannya,

dengan hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak
Israfil dan terompetnya, hak Izrail dan terpilihnya, hak Ridlwan dan
surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan terpilihnya, hak
Ibrahim dan terpilihnya sebagai khalilullah, hak Ishak dan
keagamaannya, hak Isma'il dan disembelihnya, hak Ya'kub dan
kedukaannya, hak Yusuf dan terasingnya, hak Musa dan ayat-ayatnya,
hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak
Shaleh dan untanya, hak Luth dan pemikirannya, hak Yunus dan
ajakannya, hak Danial dan kerahmatnya, hak Zakariya dan
kesuciannya, hak Isa dan kejiwaannya dan dengan hak Muhammad
yang terpilih menjadi kekasihNya dan dengan syafa'at 'Udhmanya

SAW.



Ya Allah, Yang Hidup, tidak ada Tuhan yang lain

kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, bahwasanya aku termasuk orangorang yang menganiaya diri, (Firman Allah); Lalu kami
mengabulkannya dan menyelamatkannya dari kesusahan, demikianlah
Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Tidak ada Tuhan
yang lain kecuali Allah, kepadaNya aku bertawakkal, Dia pengurus
'Arsy yang Agung. Allah-lah yang mencukupi aku, sebaik-baik
Pelindung, Pengurus dan Penolong. Tidak ada daya kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung.


. Ya Tuhan kami, berilah
kebaikan kepada kami di dunia dan akherat, serta peliharalah kami dari
siksa api neraka. Shalawat Allah tetapkanlah kepada sebaik-baik
makhlukNya, cahaya 'ArsyNya yaitu junjungan kami , Nabi dan pemberi
syafaat bagi kami Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau
semua dengan rahmatMu hai Dzat Yang paling belas kasihan. Amin
(Semoga Allah mengabulkan permohona kami ini, hai Dzat yang
mengurus alam semesta). Diposkan oleh Firman Allah di 04.31 Label:
Alquran, Doa Akasah, Hadis Copy the BEST Traders and Make Money :
http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai