Anda di halaman 1dari 15

c Ê 



 
  
 
 

 
 
  Islah adalah usaha untuk memperbaiki hubungan
diantara manusia yang bersengketa (perdamaian). Menurut Prof. T.M. Hasbi as
Shiddiqy pengertian islah yaitu mengulurkan tali yang kuat dan kukuh antara
manusia, teristimewa antara mereka yang timbul diantaranya persengketaan, baik
mengenai urusan darah (jiwa) maupun urusan harta, dan kehormatan ataupun urusan
politik dan taktik perjuangan. Allah SWT memberikan petunjuk pelaksanaan islah
melalui firmannya. Lihat Al-Qur·an online di google

Artinya : ´Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu
perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.µ (QS Al hujurat : 9)

2.  
  

Pengertian Persatuan ialah ikatan yang terjadi antara dua orang lebih yang mereka
melakukan tidak yang sama dalam hal terjadinya peristiwa tertentu. Bila seseorang
suatu bangsa maka rakyatnya akan bersatu membela bangssanya.

Dari penjelasan ayat diatas diperoleh kesimpulan bahwa usaha umat Islam terutama
para pemuka (ulama/hakim/pejabat) supaya memperbaiki hubungan antara
seseorang dengan seseorang yang lain atau kelompok, golongan dengan golongan atau
dengan seseorang secara nyata, jangan membiarkan persengkataan atau perselisihan
itu berlarut-larut. Para umat tidak boleh berdiam diri asal badan sendiri selamat,
kita mesti berbuat, berusaha menghilangkan persengketaan, dan menghidupkan tali
persaudaraan antara orang-orang yang bersengketa itu.

Setiap muslim wajib berusaha membangun kukuhnya persatuan dan kesatuan demi
tegaknya agama, masyarakat, bangsa dan negara. Hal itu dilakukan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan bersama dengan cara yang bijaksana dan seadil-adilnya
menurut ketentuan Allah SWT. Agama islan adalah agama yang smepurna ajaran-
ajarannya, bukan hanya membimnbing manusia mengenal tuhan dan tata cara
beribadah kepadanya, tetapi juga memberi petunjuk bagaimana menyusun suatu
masyarakat agar tiap-tiap anggotanya dapat hidup rukun, aman dan nyaman, yakni
masing-masing hendakalah bertakwa. Allah melarang kita saling membelakangi, suka
mencari kesalahan orang lain, hasud, iri dan dengki lebih-lebih berbuat aniaya yang
dapat menimbulkan perselisihan diantara sesama.

Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan sebuah hadis yang artinya : ´Tolonglah
saudaramu dalam keadaan menganiaya atau dianiaya. Saya bertanya. Wahai
Rasululah, yang ini saya menolongnya karena teraniaya. Bagaimana caranya menolong
yang zalim?, Engkau harus melarangnya dari kezaliman itulah cara menolongnya.µ
(HR Anas r.a)

Hadis tersebut memberi penjelasan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan itu
mutlak diperlukan. Terjadinya perbedaan pendapat, baik perorangan maupun
kelompok adalah hal yang wajar, karena setiap pribadi memang dianugrahi oelh Allah
kemampuan berkreasi dan penalaran yang berbeda-beda. Lebih-lebih para anak
muda yang sedang mencari jati dirinya, persaingan anatar individu atau kelompok
sulit dihindari sehingga tidak jarang berakhir dengan baku hantam. Dengan kondisi
yang demikian, hendaklah segera dibentuk juru damai, baik dari guru maupun
pemuka masyarakat agar masalah yang timbul tidak berlarut-larut. Perlu disadari
bahwa mereka yang terlibat perselisihan pada umumnya adalah teman kita sendiri,
masih sebangsa dan sering pula malah seiman. Maka penyelesaian dengan jalan
kekerasan, jelas hanya akan merugikan diri dan bangsa kita sendiri.

Selanjutnya dalam usaha memperjuangkan kebajikan dan amal, janganlah merasa


bahwa diri dan kelompoknyalah yang pantas memperoleh bagian dan fasilitas yang
lebih dari yang lain. Sikap demikian amat berbahaya jika bersemayam di dada
seorang muslim, karena dapat merusak keikhlasan beramal. Hal yang demikian
pernah menghinggapi sebagian sahabat nabi seusai perang badar, kemudian oleh
Allah dengan firmannya. Lihat Al-Qur·an online di google

Aritnya : ´Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan


perang. Katakanlah: ´Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab
itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan
m m  kep  A    R -Ny jik k     or -or  y  beri .µ
(QS A Af  :1)

Ay m  m  

   k
  k        
  m 
j 
m 
            
 m
     

 

 
  
              .

D
 
 m  -    

  m
j   


m  
 
   . U 
m  

 m 
 m    
 m   m   m  


    
    m   
   m   m 
 
  m A      
m  
 .

r
    
 
  

 
 
 
  
 
 
 

  
 



c
  
 
    
 
 
 
 
 
 ! 

I  m  
   
     m   
     m  6 H. B
 


m   m
  
         
      

  

  -   f Q 
  
    m
  m

m. M   m  U   Aff  m 
   
  

   
 Q . N  
m
   m

   U  m  
j    m

m 
m  U   . M     m


m 
     
m m 

m    I    m m   

      
  
  ´B m R  µ. M


m m

m 

   Q    m   

  m
m   m    -  


 
m S   A 
    
j j       
 

  ´P
j j  H  µ.

I 
j j    .

) P   I   m m   
  
M        m 
m
 
 
    . P
      m

m m   
 
 
m  

) B

 m m      

 
  10 m 
) Bila ada orang Madinah berpihak kepada penduduk Mekkah supaya diizinkan
sebaliknya jika penduduk Makkah ondong ke Madinah hendaknya ditolak

Sahabat umar dan lain-lain merasa keberatan dengan isi perjanjian tersebut karena
terkesan meremehkan Islam tetapi dengan keyakinan mantap akan pertolongan
Allah ditandatangi juga perjanjian itu oleh rasulullah SAW. Dampak dari perjanjian
itu adalah bagi penduduk mekkah yang selama bertahun-tahun hanya mendengar
kabar buruk kehidupan umat Islam saat itu dapat dilihat bagaimana keindahan
pergaulan penduduk madinah dibaah naungan Islam. Akibatnya banyak penduduk
mekkah yang ingin masuk ke madinah tetapi karena terhalang perjanjian
hudaoboyah mereka akhirnya berkumpul di ilayah yang tak bertuan diantara
Mekkah dan Madinah. Keberadaan mereka mengganggu penduduk Mekkah. Dan lebih
kurang setahun para pemimpin Quraisy meminta perjanjian itu ditinjau kembali
maka benarlah pilihan nabi.

Œ
  
 
" 
 
" 

Jika suatu negara terjadi pemberontakan hendakalah segera dipadamkan agar


negara dapat melanjutkan pembangunan. Namun sering terjadi baha pemberontak
kekuatannya ukup handal maka untuk tidak berlarut-larut dalam suasana perang
perlu ditempuh jalan damai antara kedua belah pihak demi kesejahteraan
masyarakat dan arga negara itu seara adil dan bijaksana.

r
  
 
 
 


Hubungan antara suami dan istri kadang-kadang diarnai silang pendapat antara
keduanya. Masing-masing pihak merasa paling benar tidak ada yang mau mengalah
akibatnya sering terjadi suami membiarkan istrinya terkatung-katung nasibnya
demikian jua tentang nafkah. Maka dalam rangka menjaga keutuhan rumah
tangganya seorang istri boleh membuat perdamaian misalnya si istri tidak menuntut
nafkah selama ditinggalkan dan sebagainya sehingga keduanya dapat rukn kembali.
Dan perdamaian itu hendaklah melibatkan juru damai dari kedua belah pihak
(seorang dari pihak suami dan seorang dari pihak istri) agar dikemudian hari
peristia itu tidak terjadi lagi.

#
  
  

 
 
  
"  
Bila dua orang yang terlibat utang piutang enderung terjadi saling gugat
menggugat hendaklah kita beusaha mendamaikan sebagaimana Rasullah SAW
pernah mendamaikan Ka·ab Bin Malik yang berhutang kepada Ibnu Abie Hadrad
dengan ara membayar separo dulu dari hutangnya. Kekurangannya dirundingkan
kemudian. Karena apabila masalah hutang-piutang harus berakhir harus berakhir di
ruang pengadilan bukan tidak mungkin justru yang menang bagai arang yang kalah
jadi abu karena masing-masing menginginkan perkara itu sehingga tambah
pengeluaran belanja.

ü
  
 
"
 
$
 
%
 


 
  

Seseorang yang membunuh orang lain tanpa sebab syar·i ajib dikenai hukum qisas
yaitu dia harus ganti dibunuh. Namun jika mungkin ali dari si terbunuh diminta
berdamai dengan imbalan ganti rugi (diyat) lebih banyak dari yang semestinya agar
si pembunuh tidak dikenai hukum qisas tersebut.

&  & 
  
 
  

Segala ara dan usaha boleh dilakukan untuk meujudkan perdamaian sepanjang
langkah yang ditempuh itu tidak dimaksudkan untuk menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal. Rasuluulah SAW bersabda yang artinya : ´Perdamaian itu
dilaksanakan antara para kaum muslimin untuk menghasilkan perdamaian keuali
perdamaian yang menghalalkan yang Allah haramkan dan mengharamkan yang Allah
halalkan.µ (HR At Turmudzi)

# '  
 
  

Hikmah yang terkandung didalam islah (perdamaian)

Akan mngembalikan kerukunan antara dua pihak yang semula bersengketa

Terabutnya akar permusuhan dan perselisihan dari pihak-pihak yang bersengketa


berganti dengan tumbuh suburnya tali ukhuah (persaudaraan)
Menghindarkan terjadinya pertumpahan darah

Menghemat angaran belanja

Menjauhkan kedua belah pihak dari pengingkaran terhadap kebenaran

Menjauhkan rasa permusuhan dan dendam diantara sesama manusia

Menyalurkan pikiran-pikiran positif dari kedua pihak kearah usaha-usaha yang


bermanfaat bagi masing-masing pihak maupun manusia seara keseluruhan.

Mendekatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Œ Ê
 
"  
 

 

Manhaj Salaf sebagai manhaj Islam itu sendiri merupakan manhaj pemersatubukan
pemeah-belah. Dakah Salafiyah adalah dakah yang mengajak pada persatuan
bukan dakah yang memeah-belah umat. Persoalannya umat sekarang sudah
terkondisi dengan kotak-kotak hizbiyah hingga ara pandangnya pun menjadi ara
pandang hizbi (bersifat kelompok). Selalu menurigai orang lain. Benar atau Salah
diukur dengan ukuran kelompok tidak berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Akibatnya dakah Salafiyah yang mengajak kepada persatuan serta melepas segala
belenggu hizbiyah dipandang dengan penuh keurigaan sebagai kotak baru yang
menambah jumlah perpeahan umat. Ini disebabkan kebanyakan umat Islam sudah
tidak memiliki pemahaman yang jelas lagi tentang agamanya. Dengan kata lain umat
Islam sudah jauh meninggalkan ajaran agamanya dan terperangkap masuk ke dalam
berbagai kelompok hizbiyah atau ke dalam pusaran haa nafsunya maka ketika
kebenaran hadir dianggap salah.

Ketika para pembela dakah Salafiyah menyatakan baha kelompok-kelompok


hizbiyah itu sesat batil dan bid'ah -maka dianggapnya sebagai ai-makian terhadap
sesama muslim. Mereka tidak bisa membedakan antara peringatan supaya orang
tidak terjerumus ke dalam kesesatan atau bid·ah hizbiyah dengan ai-makian
terhadap pribadi muslim. Mereka juga tidak mengetahui atau lupa baha para ulama
Ahli Hadist banyak memiliki kitab yang berisi peringatan agar orang jangan
mengambil agama atau mengambil riayat dari Fulan Fulan atau Fulan sebab ia
seorang pendusta atau sebagai ahli bid·ah atau seorang yang tidak layak diambil
perkataannya atau hadistnya. Nah apakah ai-makian seperti itu tertuju kepada
pribadi muslim? Tentu bukan! Sebab maksudnya ialah untukmengingatkan umat dari
kepalsuan Fulan perbuatan bid·ahnya atau kedustaannya. Sebab persoalannya adalah
persoalan agama. Supaya agama ini tetap terjaga keutuhannya. Dengan demikian
umat Islampun akan tetap terjaga keutuhan persatuannya. Tidak dikotak-kotak
dengan belenggu hizbiyah.

Jika kehadiran Rasulullah dahulu dipandang oleh orang kafir Quraisy sebagai
pemeah-belah kesatuan bangsa Quraisy maka ²kurang lebih- demikianlah sekarang
kehadiran dakah Salafiyah di tengah golongan-golongan umat Islam. Padahal ia
bukanlah dakah yang baru. Ia merupakan dakah Rasulullah para sahabatnya serta
para pengikutnya yang mengikuti sunnah beliau. Ia merupakan dakah yang
mengajak kepada penjernihan ajaran Islam dari segala noda syirik bid·ah khurafat
dan noda-noda lainnya; kemudian mengajak umat supaya terbiasa melaksanakan
ajaran Islam yang bersih dari segenap kotoran yang menyusup. Supaya umat bisa
bersatu kembali lepas dari kungkungan dan disiplin fanatisme golongan. Dan yang
terpenting diantara yang paling penting yaitu terlepas dari anaman siksa Allah
Ta·ala.

Jika kungkungan dan disiplin golongan masih dipertahankan -begitu juga- jika
kebatilan ditoleransi maka persatuan hakiki umat Islam tidak bakal terujud.
Padahal Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan dengan tegas dalam Al-Qur·an
serta hadist-hadist shahih supaya kaum muslimin bersatu padu dalam Islam.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam risalah beliau Al Ushul As Sitah pada
Al- Ashlu Ats Tsani mengatakanµ Allah memerintahkan supaya (kaum Muslimin)
bersatu dalam agama dan melarang berpeah-belah di dalamnya. Karena itu Allah
menjelaskan perintah-Nya ini dengan penjelasan memuaskan yang dapat difahami
orang aam. Allah melarang kita jangan sampai menjadi golongan orang-orang yang
berpeah-belah dan berselisih dari umat sebelum kita sehingga mereka menjadi
binasa. Allah menyebutkan baha Dia memerintahkan kaum Muslimin supaya
bersepakat dalam agama dan melarang mereka berpeah-belah pemahamannya
dalam masalah agama. Perintah Allah ini menjadi semakin jelas dengan keterangan
menakjubkan yang terdapat dalam Sunnah.

Akan tetapi ² sayangnya ² kemudian persoalan perpeahan faham dalam masalah


pokok-pokok agama serta masalah abang-abangnya justeru menjadi ilmu dan
menjadi pemahaman yang baik tentang agama. Sebaliknya orang yang menyuarakan
persatuan (persepsi) dalam agama justeru dianggap sebagai orang zindik atau
gilaµ[1]

Selanjutnya Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin memberikan penjelasan


dalam syarahnya tentang dalil-dalil persatuan: baik dalam Al-Qur·an As-Sunnah
amalan sahabat maupun amalan para Salafus Shalih. Ringkasan dari beberapa dalil
sebagai berikut:

Dalil Al-Qur·an Al Karim diantaranya ialah:


´Artinya : Hai orang-orang yang beriman bertaqalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benarnya dan janganlah kamu mati keuali sebagai orang-orang muslim
(berserah diri). Dan berpegang teguhlah kamu dengan tali Allah semuanya dan
janganlah
berpeah-belah Dan ingatlah nikmat Allah yang telah diberikan kepada kamu tatkala
dulunya saling bermusuhan lalu Allah mempersatukan hati-hati kamu sehingga kamu
menjadi bersaudara karena nikmat Allah tersebut. Dan kamu dahulu berada di tepi
jurang api nerakalalu Allah menyelamatkanmu daripadanya. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat petunjukµ [Ali-
Imran:102-103]

´Artinya : Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang berpeah-belah


dan berselisih sesudah datang kepada mereka penjelasan-penjelasan yang benar.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedihµ. [Ali-Imran:105]

´Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memeah-belah agamanya sedangkan


mereka bergolongan-golongan maka tidak ada tanggung jaabmu sedikitpun
terhadap mereka. Sesungguhnya perkara mereka hanyalah menjadi urusan Allah
kemudian Allah akan memberitahu kepada mereka tentang apa yang telah mereka
kerjakanµ[Al-An·am:159]

Dalil Sunnah diantaranya sabda Rasulullah :


´Artinya : Janganlah kalian saling mendengki saling memuslihati dalam jual beli
saling
membeni saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian menarik pembeli yang
sedang dalam proses pembelian dengan pedagang lain. Jadilah hendaklah kalian
sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara
muslim yang lain ia tidak menzhaliminya tidak merendahkannya dan tidak
meremehkannya. Taka adalah disini -beliau- memberikan isyarat kearah dada tiga
kali. ´ukuplah seseorang dikatakan jahat bila ia menghina saudaranya yang muslim.
Tiap-tiap muslim terhadap muslim lainnya adalah haram darahnya hartanya dan
kehormatannya.µ [HR.Muslim Kitab Al Birri Wash Shilah Bab Tahri Zulmi Al Muslim
Wa Khazlihi Wa Ihtiqarihi Syarh Naai XVI/336-337 Tahqiq Khalil Ma·mun
Syiha]

Adapun pengamalan para sahabat diantaranya baha betul-betul terjadi


perselisihan pendapat pada zaman sahabat dalam masalah ijtihadiyah. Walaupun
demikian tidak terjadi perpeahan permusuhan dan saling membeni satu dengan
lainnya karena ijtihadiyah ini. Misalnya kasus yang diriayatkan oleh Imam Bukhari
dan Muslim tentang penyerangan ke Bani Quraidzah karena mereka mengingkari
perjanjian terhadap Rasulullah pada saat terjadi perang Ahzab. Ketika itu
Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk tidak shalat Ashar keuali
setelah sampai di perkampungan Bani Quraidzah. Ternyata ditengah perjalanan
aktu Ashar tiba. Maka sebagian sahabat tetap tidak mau melaksanakan shalat
Ashar sampai mereka tiba di Bani Quraidzah. Mereka tetap berpegang kepada
perintah Rasulullah. Tetapi sebagian sahabat yang lain
melaksanakan shalat Ashar di perjalanan. Sebab mereka memahami perintah
Rasulullah tersebut sebagai perintah supaya bersegera menuju Bani Quraidzah
tidak berarti menunda shalat Ashar. Dan ternyata kedua pendapat itu dibenarkan
oleh Rasulullah. Merekapun tidak saling menela satu sama lainnya. Sebab
persoalannya adalah persoalan ijtihadiyah. (dan ijtihad tersebut dilakukan oleh para
tokoh ulama umat yaitu para sahabat. Masing-masing memahami kedudukan dan ke-
ilmuan pihak lain pen).

Sedangkan pengamalan para Salafush Shalih ialah baha diantara prinsip Ahlu
Sunnah Wal Jama·ah dalam masalah khilafiyah. Yakni bila masalah khilafiyah itu
lahir karena ijtihad yang diperbolehkan dalam agama maka satu sama lain saling
menghargai perselisihan tersebut. Tidak membuatnya saling mendengki saling
memusuhi atau saling membeni. Bahkan mereka menyakini persaudaraan diantara
mereka.

Adapun masalah yang tidak boleh diperselisihkan yaitu segala penyimpangan yang
menyelisihi manhaj para sahabat dan tabi·in. Misalnya dalam masalah aqidah. Banyak
orang yang tersesat (karena berbeda pemahaman aqidahnya dengan pemahaman
para sahabat). Perselisihan dalam masalah aqidah ini -yang sebenarnya tidak
diperbolehkan- hanyalah terjadi seara tidak terkendali setelah perginya generasi-
generasi umat terbaik.

Ketika tiga generasi utama umat ini masih ada penyimpangan masalah aqidah masih
dapat dikendalikan. Namun sesudahnya tersebar luaslah penyimpangan ini. Sehingga
terjadilah perselisihan dan perpeahan umat seara luas.

Dengan demikian barangsiapa yang menyelisihi manhaj para sahabat dan tabi·in
maka ia menanggung dosanya. Dan perselisihan dalam hal demikian tidak bisa
ditoleransi.

Demikianlah keterangan seara ringkas Syaikh Muhammad bin Shalih Al


Utsaimin.[2]

Jadi sesungguhnya persatuan merupakan salah satu hal yang prinsip yang diajarkan
Islam. Tetapi persatuan kaum muslimin hanya dapat terujud bila seara lahir-
batin persepsi dan pengalaman mereka sama. Hanya dalam hal-hal yang bersifat
ijtihadiyah saja kaum muslimin diberikan keleluasaan untuk tidak sama pendapatnya.
`arena kesamaan dalam hal ini tidak mungkin. Dan ketidak-samaan itu sudah terjadi
semenjak zaman sahabat. `etidak-samaan ijtihadiyah tersebut tidak boleh
menjadikan umat berpeah-belah. Disamping itu ijtihad yang dimaksud adalah
ijtihadnya para ulama. Yakni orang-orang yang memiliki keenangan untuk
berijtihad. Bukan ijtihadnya sembarang orang. Dan jika terjadi sembarang orang
berijtihad maka rusaklah agama; kaaulah umat. Na·udzubillah min dzalik.

Intinya persatuan dan persaudaraan diantara kaum muslimin harus dibangun. Namun
harus berdasarkan syarat. Yaitu ikhlas karena Allah dan dalam koridor ketaatan
kepada Allah. Yakni persaudaraan yang bersih dari noda-noda dan motif-motif
duniai beserta kaitan-kaitannya. Yang menjadi pendorong persaudaraan ini
hanyalah keimanan kepada Allah.[3] bukan kesamaan kelompok hizbiyah kesamaan
kepentingan atau kesamaan-kesamaan lain yang bersifat duniai seperti: politik
kedudukan uang dll.

Demikianlah uraian yang sangat ringkas. Mudah-mudahan dapat menjadi aana


baha kaum muslimin hanya bisa bersatu manakala kembali seara benar dengan
pemahaman yang benar kepada agamanya. Meninggalkan ara-ara beragama
berdasarkan pendapat-pendapat atau haa nafsu pribadi atau golongan. Semua itu
dengan izin dan taufiq Allah. Wallahu aliyyu at taufiq.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun VII/1424H/2003. Diterbitkan


Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta Jl. Solo ² Purodadi `m.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

r Ê  
 
 
  

Sejak dulu di Negara Indonesia hokum islam memegang peranan yang sangat
penting dalam pembentukan hokum di Indonesia selain hokum belanda yang berlaku
saat ini. Setelah Indonesia berusia 60 tahun dan telah mengalami 6 kali pergantian
presiden hokum islam tetap di pakai dibeberapa bidang hukumdisamping hokum
belanda tentunya. Seperti yang kita ketahui tentunya gelombang reformasi yang
menyapu seluruh kaasan Indonesia sejak kejatuhan suharto banyak memunulkan
kembali lembaran sejarah masa lalu Indonesia. Salah satunya yang hingga hari ini
menjadi sorotan adalah tuntutan untuk kembali kepada syari·at islam atau hokum
islam yang kemudian mrngundang beragam kontroversi di Indonesia. `alau kita lihat
lembarab sejarah Indonesia salah satu fator pemiunya adalah tuntutan untuk
mengembalikan tujuh kata bersejarah yang tadinya terdapat dalam pembukaan atau
mukadimmah konstitusi Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri Indonesia.

Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau
ketentuan yang mengandung petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya
menurut moral agama. Contohnya petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara. Sebagai bangsa yang mempunyai multi agama
keaneragaman perilaku dan adapt istiadat membuat masyarakat Indonesia
mempunyai atak yang dipengaruhi oleh agama yang mereka anut. Sikap toleransi
terus tumbuh dan berkembang dalam jia dan perilaku sehari-hari. Adanya
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran masing-masing adalah bukti
dan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Mempelajari dan mendalami nilai moral agama dan kerukunan antar umat
beragama merupakan keajiban setiap pemeluk agama baik laki-laki maupun
perempuan agar dalam kehidupan dapat melaksanakan perannya sebagai manusia.
Oleh karena itu manusia manusia dalam hidupnya harus selalu berusaha untuk
menjadikan seluruh hidupnya sebagai ujud ibadah kepada Tuhan YME. Ibadah
dalam arti pengabdian yang bertujuan menari ridho Allah SWT akan dapat
dilaksanakan seara baik dan benar apabila didasari dengan pengetahuan agama
agar teripta juga kerukunan antar umat beragama di Negara Indonesia.

Mengelola kemajemukan `etua Majelis Ulama Indonesia (MUI) `H Ma'ruf


Amin mengatakan masyarakat Indonesia memang majemuk dan kemajemukan itu
bisa menjadi anaman serius bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola seara baik
dan benar.

"`emajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu bukan untuk
dihapuskan. Supaya bisa menjadi pemersatu kemajemukan harus dikelola dengan
baik dan benar" katanya. Ia menambahkan untuk mengelola kemajemukan seara
baik dan benar diperlukan dialog berkejujuran guna mengurai permasalahan yang
selama ini mengganjal di masing-masing kelompok masyarakat.

"`arena mungkin masalah yang selama ini terjadi di antara pemeluk agama
terjadi karena tidak sampainya informasi yang benar dari satu pihak ke pihak lain.
Terputusnya jalinan informasi antar pemeluk agama dapat menimbulkan prasangka-
prasangka yang mengarah pada terbentuknya penilaian negatif" katanya.

Senada dengan Ma'ruf `etua `onferensi Waligereja Indonesia Mgr.M.D


Situmorang OFM. Cap mengatakan dialog berkejujuran antar umat beragama
merupakan salah satu ara untuk membangun persaudaraan antar- umat beragama.

Menurut dia tema dialog antar-umat beragama sebaiknya bukan mengarah


pada masalah theologis ritus dan ara peribadatan setiap agama melainkan lebih ke
masalah- masalah kemanusiaan. "Dalam hal kebangsaan sebaiknya dialog difokuskan
ke moralitas etika dan nilai spiritual" katanya.

Ia juga menambahkan supaya efektif dialog antar-umat beragama mesti


"sepi" dari latar belakang agama yang eksklusif dan kehendak untuk mendominasi
pihak lain. "Sebab untuk itu butuh relasi harmonis tanpa apriori ketakutan dan
penilaian yang dimutlakkan. Yang harus dibangun adalah persaudaraan yang saling
menghargai tanpa kehendak untuk mendominasi dan eksklusif" katanya.

   
" 
"  
 
 
 
 " 
   

Menurut `etua Umum Majelis Tinggi Agama `honghuu Budi S Tanuiboo


agenda agama-agama ke depan sebaiknya difokuskan untuk menjaab tiga persoalan
besar yang selama ini menjadi pangkal masalah internal dan eksternal umat
beragama yakni rasa saling peraya kesejahteraan bersama dan peniptaan rasa
aman bagi masyarakat. "Energi dan militansi agama seyogyanya diarahkan untuk
meujudkan tiga hal mulia itu" demikian Budi S Tanuiboo.

()*+,

`erukunan antar umat beragama dibedakan menjadi dua yaitu: `erukunan umat
beragama antar sesama manusia dan `erukunan umat agama menurut islam.

`erukunan umat beragama antar sesame manusia yaitu Hubungan sesame


umat beragama dilandasi dengan toleransi saling pengertian saling menghormati
saling menghargai dan kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja
sama dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sedangkan
`erukunan antar umat beragama menurut islam yaitu Ukhuah Islamiyah yang
berarti gambaran tentang hubungan antara orang-orang islam sebagai salah satu
ikatan persaudaraan dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan akan
berada dalam satu ikatan.
+
 
 

 
c-c

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yunus 101


l  
  
l 
l   
  
l     l 
      
!"  #
" l $ (101)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya agar dia menyeru
kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka
segala kejadian di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban
langit yang penuh dengan bintang-bintang matahari dan bulan keindahan pergantian malam
dan siang air hujan yang turun ke bumi menghidupkan bumi yang mati menumbuhkan
tanam-tanaman dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka arna rasanya.
Hean-hean dengan bentuk dan arna yang bermaam-maam hidup di atas bumi memberi
manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang
terdiri dari gurun pasir lembah yang luas dataran yang subur samudra yang penuh dengan
ikan berbagai jenis pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan
Allah st. bagi orang-orang yang berpikir dan yang yakin kepada Peniptanya.
Akan tetapi bagi mereka yang tidak peraya akan adanya Penipta alam ini karena jia
insaniahnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka kesemua tanda-tanda keesaan dan
kekuasaan Allah dalam alam ini tidak bermanfaat baginya.
Demikian pula peringatan Nabi-nabi kepada mereka tidak memberi bekas ke dalam jia
mereka. Pandangan mereka tidak sampai kepada pengambilan pelajaran dari ayat Allah itu
dan tidak sampai kepada kesimpulan-kesimpulan adanya Allah Yang Maha Esa. Mereka tidak
memperoleh pelajaran dari sunah Allah pada umat manusia di masa lampau. Sekiranya
mereka memperoleh pelajaran daripada ayat-ayat Allah itu dan dari sunah Allah pada umat
manusia tentulah jia mereka bersih dan terpelihara dari kotoran dan najis yang
mendorong mereka kepada kekafiran dan kesesatan.

Anda mungkin juga menyukai