Anda di halaman 1dari 9

Hadis Flora dan fauna

Musnad Ahmad bin Hanbal no. 12.435,







apabila kiamat tiba terhadap salah seorang diantara kamu, dan di
tanggannya ada benih tumbuhan, maka tanamlah.


(BUKHARI - 2152) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan pula
telah menceritakan kepada saya 'Abdurrahman bin Al Mubarak telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seorang muslimpun yang bercocok tanam atau
menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau
menusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya". Dan
berkata, kewpada kami Muslim telah menceritakan kepada saya Aban
telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada
kami Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.













(BUKHARI - 1703) : Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid
dari Thawus dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu

'alaihi wasallam bersabda pada hari pebebasan kota Makkah: "Tidak ada
lagi hijrah tetapi yang ada adalah jihad dan niat dan jika kalian
diperintahkan berangkat perang maka berangkatlah. Sesungguhnya
negeri ini telah Allah Ikrarkan kesucikannya sejak hari penciptaan langit
dan bumi. Maka dia akan terus suci dengan pensucian dari Allah itu
hingga hari qiyamat sehingga tidak dibolehkan perang didalamnya buat
seorangpun sebelum aku dan tidak dihalalkan pula buatku kecuali sesaat
dalam suatu hari. Maka dia suci dengan pensucian dari Allah itu hingga
hari qiyamat, dan tidak boleh ditebang pepohonannya dan tidak boleh
diburu hewan buruannya dan tidak ditemukan satupun barang temuan
kecuali harus dikembalikan kepada yang mengenalnya (pemiliknya) dan
tidak boleh dipotong rumputnya". Berkata, Al 'Abbas radliallahu 'anhu:
"Wahai Rasulullah, kecuali pohon idzkhir yang berguna untuk wewangian
tukang besi mereka dan rumah-rumah mereka". Dia berkata,, maka Beliau
bersabda: "Ya, kecuali pohon idzkhir".
Hadist udara

(AHMAD - 15599) : Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ya'la bin 'Atho`
dari Waki' bin 'Udus dari pamannya, Abu Razin berkata; saya berkata;
"Wahai Rasulullah, di mana Rab kita AzzaWaJalla sebelum mencipta
makhluq-Nya?", beliau berkata; "Dia berada di awan yang bagian bawah
dan atasnya adalah ruang udara kemudian Dia menciptakan Arsy-Nya di
atas air"
HADIST NO 2958
HADIST NO 4054
HADIST NO 5747















(BUKHARI - 976) : Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Maryam
berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far berkata,
telah mengabarkan kepadaku Humaid bahwa dia mendengar Anas bin
Malik berkata, "Jika akan terjadi angin yang berhembus kencang, maka
hal itu dapat diketahui pada wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

(BUKHARI - 1387) : Telah menceritakan kepada kami Sahal bin Bakkar


telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari 'Amru bin Yahya dari 'Abbas
As Sa'adiy dari Abu Humaid As Sa'adiy berkata; Kami mengikuti perang
Tabuk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika sampai di lembah
perkampungan suatu kaum, disana ada seorang wanita yang sedang
berada di kebunnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata,
kepada para sahabatnya: "Taksirlah buah pohon kurma ini?". Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaksir pohon kurma itu sekitar
sepuluh wasaq. Lalu Beliau berkata, kepada wanita itu: "Hitunglah berapa
kira-kira yang harus kamu keluarkan zakat dari kebun kurmamu itu".
Ketika kami sampai di Tabuk, Beliau bersabda: "Malam ini akan
berhembus angin yang sangat kencang. Oleh karena itu jangan ada yang
keluar seorangpun dari kalian yang berdiri dan bagi yang membawa unta
agar mengikatnya". Kamipun mengikat unta-unta kami dan kemudian

angin berhembus. Tiba-tiba ada seseorang berdiri hingga angin


menerbangkanya ke gunung Thoy'i. Kemudian raja negeri Ailah
menghadiahkan seekor baghol putih kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan memberi Beliau pakaian burdah (pakaian selimut untuk
melindungi Beliau dari udara dingin) dan Beliau menulis surat untuknya di
negeri mereka. Ketika Beliau kembali ke perkampungan kaum, Beliau
berkata, kepada wanita tadi: "Berapa banyak kurma kebunmu?". Wanita
itu menjawab: "Sepuluh wasaq sesuai taksiran Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
ingin segera kembali ke Madinah. Siapa yang mau segera kembalike
Madinah bersamaku, maka berkemaslah". Ketika Ibnu Bakkar
mengucapkan sesuatu kalimat yang maknanya memuji Madinah, Beliau
berkata: "Ini adalah Thabah" (sebutan untuk kota Madinah). Ketika
melihat gunung Uhud, Beliau berkata: "Ini adalah sebuah gunung yang
kita mencintainya dan diapun mencintai kita. Maukah kalian aku beritahu
tentang rumah orang Anshar yang paling baik?". Mereka menjawab:
"Mau". Maka Beliau berkata: "Rumah Bani An-Najjar, kemudian Bani
'Abdul Ashal kemudian Bani Sa'adah atau Bani Al Harits bin Al Khazraj dan
untuk setiap rumah Anshar ada kebaikan padanya". Dan berkata Sulaiman
bin Bilal; dari 'Amru; "kemudian rumah Bani Al Harits, kemudian Bani
Sa'idah." Dan berkata Sulaiman; dari Sa'ad bin Sa'id dari 'Umarah bin
Ghoziyah dari 'Abbas dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata: "Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kamipun
mencintainya". Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy: "Setiap kebun yang
ada pagar pembatasnya disebut hadiqah. Sedang yang tidak memiliki
pagar pembatas tidak disebut hadiqah".

(BUKHARI - 3317) : Telah bercerita kepada kami Musaddad telah bercerita


kepada kami Hammad dari 'Abdul 'Aziz dari Anas dan Yunus dari Tsabit
dari Anas radliallahu 'anhu berkata; "Penduduk Madinah ditimpa
kekeringan pada jaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika
beliau sedang menyampaikan khuthbah pada hari (shalat) Jum'at tiba-tiba
ada seorang laki-laki yang berdiri lalu berkata; "Wahai Rasulullah,
binatang ternak semua binasa dan kehidupan telah menjadi sulit, maka
berdo'alah kepada Allah agar menurunkan air untuk kita!". Maka beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menengadahkan kedua telapak tangan beliau
dan berdo'a. Anas berkata; "Saat itu langit bagaikan kaca yang bening
lalu datang angin yang menggiring awan, awan itu berkumpul maka langit
pun mengirimkan mulut-mulut geribanya (maksudnya hujan deras). Kami
kontan keluar (dari masjid) dan tercebur ke dalam air yang banjir sampai
kami tiba di rumah-rumah kami dan hujan masih saja terus mengguyur
sampai jumat berikutnya. Lalu laki-laki tersebut atau orang lain berdiri
seraya berkata; "Wahai Rasulullah, rumah-rumah telah menjadi rusak
(karena banjir), maka berdo'alah kepada Allah agar menghentikan hujan".
Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum kemudian bersabda:
"HAWAALAINAA WALAA 'ALAINAA "Ya Allah, pindahkanlah hujan di sekitar
kami dan jangan Engkau jadikan hujan yang membinasakan kami.".
Kemudian aku melihat awan berpencar-pencar di sekitar Madinah
bagaikan mahkota di kepala (maksudnya awan berpencar mengelilingi
kota Madinah):.

(BUKHARI - 502) : Telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Sulaiman


bin Bilal berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar dari
Sulaiman berkata, Shalih bin Kaisan telah menceritakan kepada kami Al
A'raj 'Abdurrahman, dan selainnya dari Abu Hurairah dan Nafi' mantan
budak 'Abdullah bin 'Umar, dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa keduanya
menceritakan kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

bahwa beliau bersabda: "Jika udara sangat panas menyengat maka


tundalah shalat, karena panas yang sangat menyengat itu berasal dari
hembusan api neraka jahannam."





(BUKHARI - 1405) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah
menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa ada sekelompok
orang dari 'Urainah yang sakit terkena udara dingin kota Madinah. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengobati mereka dengan
memberi bagian dari zakat unta, yang mereka meminum susu-susunya
dan air kencingnya. Namun kemudian orang-orang itu membunuh
pengembala unta tersebut dan mencuri unta-untanya sejumlah antara
tiga hingga sepuluh. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus seseorang. Akhirnya mereka dibawa ke hadapan Beliau, lalu
kemudian Beliau memotong tangan dan kaki mereka serta mencongkel
mata-mata mereka dengan besi panas lalu menjemur mereka dibawah
panas dan ditindih dengan bebatuan". Hadits ini dikuatkan juga oleh Abu
Qalabah dan Humaid dari Tsabit dari Anas.




{ }

(BUKHARI - 506) : Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah
menceritakan kepada kami dari Muhajir Abu Al Hasan mantan budak bani
Taimillah, ia berkata, aku mendengar Zaid bin Wahb dari Abu Dzar Al
Ghifari berkata, "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dalam suatu perjalanan, ketika ada mu'adzin yang hendak
mengumandangkan adzan Zhuhur, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tundalah." Sesaat kemudian mu'adzin itu kembali akan
mengumandangkan adzan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
kembali bersabda: "Tundalah hingga kita melihat bayang-bayang bukit."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahannam.
Maka apabila udara sangat panas menyengat tundalah shalat (hingga
panas) mereda." Ibnu 'Abbas berkata, "Maksud dari firman Allah:
tataqayya'u (Qs. An Nahl: 48) adalah condong."
JALUR SANAD KE - 1
Abdur Rahman bin Sa'ad
Abbas bin Sahal bin Sa'ad
Amru bin Yahya bin
'Umarah bin Abi Hasan
Wuhaib bin Khalid bin
'Ajlan
Sahal bin Bakkar bin
Basyar
Nama Lengkap : Abdur Rahman
bin Sa'ad
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu Humaid

ULAMA
KOMENTAR
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Shahabat

Negeri semasa hidup : Madinah


Wafat :
Nama Lengkap : Abbas bin Sahal

ULAMA

KOMENTAR

bin Sa'ad
Kalangan : Tabi'in kalangan
biasa

Yahya bin Ma'in


Tsiqah

Kuniyah :
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 75 H

An Nasa'i
Tsiqah
Ibnu Sa'd
Tsiqah
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Tsiqah

ULAMA
KOMENTAR

Nama Lengkap : Amru bin Yahya


bin 'Umarah bin Abi Hasan
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa
Shahabat)

Abu Hatim
Shalih

Kuniyah :
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 140 H

An Nasa'i
Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Tsiqah
Adz Dzahabi
Tsiqah

Nama Lengkap : Sahal bin


Bakkar bin Basyar
Kalangan : Tabi'ul Atba'
kalangan tua
Kuniyah : Abu Bisyir

ULAMA
KOMENTAR
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Negeri semasa hidup : Bashrah

Abu Hatim
Tsiqah

Wafat : 227 H
Ad Daruquthni
Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Tsiqah mungkin ragu-ragu

Anda mungkin juga menyukai