Anda di halaman 1dari 5

7 tingkatan nafsu itu adalah :

1. Nafsu Amarah

Nafsu ini adalah nafsu yang paling mudah menjerumuskan manusia kedalam panasnya api
neraka. Orang yang memiliki nafsu ini tentu tidak kenal dengan yang namanya akhirat. Orang
ini senang melakukan perbuatan yang dilarang asalkan dirinya bisa merasa senang dengan
perbuatannya itu.

Nafsu ini telah dijelaskan dalam surat yusuf :

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Yusuf 53)

Mereka yang memiliki nafsu amarah mudah putus asa jika diuji oleh Allah SWT. Maka dari
itu mereka berlomba-lomba melakukan perbuatan dosa untuk membuat dirinya senang.

Di antara sifat-sifat orang yang mempunyai nafsu ammarah ini yaitu :

a. Selalu tergoda kepada godaan nafsu dan syaitan. Nafsu ammarah sentiasa menyuruh
seseorang itu melakukan kejahatan sama ada ia faham perbuatan itu jahat atau tidak.

b. Tidak merasa duka atau sesal atas perbuatan jahatnya, malah perasaannya lega dan
gembira. Contohnya, bila tertinggal solat, hatinya tidak rungsing dan kesal sedikit pun,
bahkan kadang-kadang merasa gembira dan senang hati.

c. Terlalu gembira bila mendapat nikmat dan berputus asa bila ditimpa bala dan kesusahan.

d. Sifat-sifat yang terbit dari benih nafsu ammarah ini ialah bakhil, tamak dan haloba akan
harta dunia serta terlalu cintakan keduniaan, panjang angan-angan, sombong, takabur,
sukakan kemegahan, ingin namanya terkenal dan masyhur, hasad dengki, dendam kesumat,
khianat dan niat jahat, lalai terhadap Allah dan lain-lain sifat mazmumah bersarang di
hatinya.

2. Nafsu Lawwamah

Nafsu ini tingkatannya lebih tinggi daripada nafsu amarah. Orang yang berada pada tahap
nafsu lawwamah ini sudah tau antara perbuatan yang dilarang dan amal kebajikan. Saat jatuh
pada kejahatan dia masih merasa puas namun disisi lain ia menyesali perbuatannya itu. Dia
Kadang ia berbuat baik dan setelah itu akan kembali melakukan perbuatan dosa lagi. Orang
yang seperti ini masih belum bisa dijamin masuk surga.

Pada tingkatan ini seseorang akan menyesali perbuatan buruknya, dia sering merenung dan
mengkritik semua perbuatannya yang keliru. Selanjutnya dia berusaha agar perbuatan buruk
yang telah dilakukan tidak terulang lagi.
Di antara sifat-sifat orang bernafsu lawammah ialah :

a. Mencela kesalahan diri sendiri.

b. Selalu berfikir (bertafakur) mengenang dosa dan keburukannya.

c. Rasa takut bila rasa bersalah apabila melakukan dosa dan kejahatan.

d. Mengkritik terhadap apa jua yg dikatakan kejahatan.

e. Mudah merasa riya iaitu hendak menunjuk-nunjuk kepada orang lain apabila membuat
kebaikan.

f. Mudah merasa sumah, iaitu ingin mmperdengarkan atau memberitahu atau menghebahkan
kepada orang lain sesuatu kebajikan yg dibuatnya supaya mendapat pujian orang.

g. Mudah juga merasa ujub, iaitu perasaan dalam hati yang merasakan dirinya lebih baik
daripada orang lain, walaupun pada zahirnya ia menunjukkan sifat tawadhu atau tidak mahu
terkenal atau pemurah. Sifat ini yang paling sukar dihapuskan.

h. Sifat-sifat mazmumah yang lain dalam hati masih tidak mampu dilawan dan sedang
menguasai hatinya.

Di antara langkah yang boleh dilakukan bagi memperbaiki nafsu ini supaya meningkat
kepada nafsu yang lebih tinggi (bukannya menurun ke nafsu ammarah) ialah :

a. Belajar dan berusaha utk melatih diri bermujahadah bagi melawan hawa nafsu dengan cara
menanamkan rasa benci kepada maksiat dan menanam rasa cinta kepada kebajikan dan
majlis-majlis ilmu.

b. Melakukan zikrullah supaya hati lebih lembut.

c. Berdoa bersungguh-sungguh memohon pertolongan Allah untuk memudahkan ia melawan


nafsunya.

d. Dapatkan guru mursyid.

3. Nafsu Mulhamah

Orang yang berada pada tingkatan ini apabila hendak melakukan amal kebajikan terasa berat.
Namun dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan karena ia sudah mulai
takut pada kemurkaan Allah dan pedihnya api Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan,
hatinya masih rindu dengan maksiat. Namu ia masih dapat melawan dengan membayangkan
nikmatnya berada di Syurga. Dia sudah mengenal penyakit-penyakit yang berada dalam
hatinya. Seperti iri hati, dengki, syirik, dll. Tapi dia masih belum bisa melawan. Bila
penyakit-penyakit hati ini sudah tidak ada lagi, ia akan rasa satu kenikmatan baru dalam
hatinya dan akan merasa benci dalam melakukan kejahatan. Dan pada saat itu dia telah
meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik lagi yaitu nafsu Muthmainnah.
amkan kebaikan pada hatinya.

Di antara sifa-sifat orang yang bernafsu mulhamah ini ialah :

a. Tidak sayangkan harta, tidak sayangkan dunia.

b. Merasa cukup dengan kurniaan Allah (sifat qanaah).

c. Mendapat ilmu laduni dan ilham.

d. Timbul perasaan merendah diri kepada Allah (sifat tawadhu).

e. Taubat yang benar-benar (taubat nasuha).

f. Tahan menanggung kesusahan dan mempunyai sifat-sifat terpuji (mahmudah) yang lain.

Orang yang berada pada martabat ini mulai masuk ke sempadan makam wali dan mulai
mencapai fana yang menghasilkan makrifat dan hakikat (syuhud). Namun begitu, sifat-sifat
baik (mahmudah) sama ada zahir atau batinnya belum benar-benar berakar umbi dengan
teguh dalam diri dan hatinya. Oleh itu, ia perlu menjaganya dgn mengawal diri dan hatinya
serta perlu meningkatkan mujahadah dan meningkatkan amalan solehnya. Ujian ke atasnya
sentiasa ada dan sekiranya ia tidak berjaga-jaga dan leka nanti Allah akan mencabut kembali
makam itu dan turun balik ke makam nafsu lawwamah.

4. Nafsu Muthmainnah

Orang yang berada dalam tingkatan ini sudah dijamin masuk surga. Sesuai dengan yang
terkandung dalam surat Al-Fajr ayat 27-30 : Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-
hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Syurga-Ku.

Orang yang berada dalam tingkatan ini senantiasa dijauhkan dari rasa cemas dan gelisah atas
segala ketetapan Allah SWT dan selalu merasa sejuk hatinya, tenteram jiwanya,jika dia bisa
melakukan suatu amal kebajikan. Hatinya senantiasa rindu pada Allah SWT.

Di antara sifat-sifat yang dimiliki oleh orang yang bernafsu mutmainnah :

a. Murah hati dan tidak lekat wang di tangan kerana bersedekah.

b. Tawakkal yang benar.

c. Arif dan bijaksana.

d. Kuat beribadah.

e. Syukur yang benar.

f. Redha atas segala hukuman/bala Allah.


g. Taqwa yang benar dan sifat-sifat terpuji (mahmudah) yang lain.

5. Nafsu Radhiah

Sifat dari nafsu ini adalah dia selalu menganggap yang makruh itu haram, dan yang sunat ia
anggap itu kewajiban. Jika ia tidak melaksanakan apa yang disunatkan, ia merasa berdosa.
Baginya takdir baik atau buruk adalah sama saja. mereka tidak peduli dengan urusan yang
berbau dunia. Karena hati mereka hanya pada Allah dan ridho atas segala keputusan yang
Allah berikan kepadanya.

Sifat-sifat mahmudah yang terbit dari nafsu radhiah ialah zuhud, ikhlas, wara, meninggalkan
perkara-perkara yang bukan urusannya, memelihara hukum-hakam Allah s.w.t.dan lain-lain
sifat kerohanian yang tinggi.

6. Nafsu Mardhiyah

Tingakatan ini lebih tinggi dari tingkatan nafsu radhiyah. Yang istimewa pada tingkatan ini
adalah Bukan hanya orang pada tingkatan nafsu ini yang sangat mencintai Allah SWT, tapi
Allah SWT juga sangat mencintainya. Dia buat Allah SWT cinta padanya dengan
melaksanakan apa yang di sunatkan dan tidak melaksanakan sebuah dosa walaupun sekecil
jarum di lautan. Sesuai dengan Hadist Qudsi :

Senantiasa hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan ibadah-ibadah


sunnah sehingga Aku cinta padanya. Maka apabila Aku telkah mencintainya, jadilah Aku
pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat,
perkataannya yang dengannya ia berkata, jadilah Aku tangannya yang dengannya ia
berbuat, jadilah Aku kakinya yang dengannya ia melangkah, dan akalnya yang dengannya ia
berpikir

Di antara sifat orang yang bernafsu mardhiah :

a. Elok dan tingginya budi atau kesusilaan orang ini umpama nabi-nabi.

b. Lemah-lembut dalam pergaulan masyarakat sebagaimana perangai nabi-nabi.

c. Sentiasa ghairah untuk berdamping dan beribadah kepada Allah s.w.t.

d. Sentiasa berfikir akan kebesaran Allah s.w.t.

e. Redha dan rela dengan apa-apa pemberian Allah s.w.t. dan lain-lain sifat terpuji
(mahmudah).

7. Nafsu Kamilah

Ini adalah peringkat nafsu tertinggi di kalangan manusia. Setiap perlakuan orang yang
berada pada makam nafsu ini benar-benar mengikut keredhaan Allah dan tidak pernah
terdorong oleh hasutan nafsu dan syaitan kepada kejahatan dan kemaksiatan.
Tingakatan yang ketujuh ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia yang suci dan
sempurna. Yang terpelihara dari perbuatan tercela dan Allah selalu mengawasi dan
membimbingnya.

Untuk meraih nafsu dari level yang paling bawah hingga level diatasnya dibutuhkan waktu
yang bertahun-tahun hingga Allah SWT yakin akan usahanya. Untuk itu marilah kita tak
terkecuali saya sendiri berlomba-lomba untuk meningkatkan level nafsu kita hingga ke
tingkat yang lebih tinggi agar kita semua ditempatkan oleh Allah SWT di taman surganya
yang tak dapat dilukis oleh panca indera kita karena keindahannya. Amiin

Sedang Nafsu yang lebih rendah daripada nafsu ammarah semuanya di kategorikan dalam
nafsu Hayawani, yaitu :

1. NAFSU KALBIAH, Nafsu Kalbiah ini mempunyai sifat anjing, yang antara lain suka
memonopoli sendiri.
2. NAFSU HIMARIAH, Nafsu Himariah ini mempunyai jiwa keledai, iaitu pandai memikul
namun tidak mengerti sedikit pun apa yang dipikulnya. Dengan kata lain, ia tak memahami
masalah.
3. NAFSU SABUIAH, Nafsu Sabuiah ini pula berjiwa serigala iaitu suka-suka menyakiti
atau menganiaya orang lain dengan cara apa sekalipun.
4. NAFSU FARIAH, Nafsu Fariah ini adalah seperti tikus, iaitu bangsa perusak atau
seumpamanya.
5. NAFSU KHINZIRIAH, Nafsu Khinziriah ini bersifat babi, iaitu suka kepada yang kotor,
busuk dan yang menjijikkan.
6. NAFSU THUSIAH, Nafsu Thusiah ini pula ialah nafsu merak iaitu suka menyombongkan
diri, mempamerkan diri, berlagak, mendabik dada dan sebagainya.
7. NAFSU JAMALIAH, Nafsu Jamaliah ialah nafsu unta iaitu tidak ada rasa santun, kasih
sayang, benci bersosial, tidak pedulikan kesusahan orang, yang penting dirinya selamat dan
untung.
8. NAFSU DUBBIAH, Nafsu Dubbiah ini mempunyai jiwa beruang. Biarpun kuat dan
gagah, tapi pendek akal atau dungu.
9. NAFSU QIRDIAH, Nafsu Qirdiah ini berjiwa beruk atau monyet iaitu apabila diberi ia
mengejek, tidak diberi ia mencebek, sinis, dan suka melecehkan/memandang mudah.
Ringkasnya sifat orang yang memang tidak tahu hendak bersyukur.
10. NAFSU ZATIS-SUHUMI WA HAMATI WAL-HAYATI WAL-AQRABI, Nafsu Zatis-
Suhumi Wa Hamati Wal-Hayati Wal-Aqrabi ini pula berjiwa binatang penyengat berbisa
sebagai ular dan kala jengking. Orang ini senang sindir-menyindir orang, menyakiti hati
orang, dengki, dendam, dan seumpamanya.

Anda mungkin juga menyukai