ي ا أيّها الّذين آمنوا ك تبعليكم ا لصّيام ك ما ك تبعلى الّذين من ق بلكم ل علّكم ت تّقون
Artinya; Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
أيّاما مّع دوداتف من ك ان منكم مريضا أو على س فر ف ع دّة من أيّام أخر وعلى الّذين
ي طيقونه ف دية طع ام مسكين ف من ت طوّع خيرا ف هو خير لّ ه وأن ت صوموا خير
لّ كم أن ك نتم ت علمون.
Artinya; (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu
ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang tidak kuat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin . Barangsiapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.
PEMBATHALAN SHAUM
Hal-hal yang membatalkan shaum ada 10 macam, yaitu;
1. Ada dzat(barang) dunyawi yang masuk ke lubang-lubang badan yang asli, seperti makan
minum dan yang lainnya, kecuali apabila dilakukan karena lupa.
2. Ada dzat(barang) dunyawi yang masuk ke lubang-lubang badan yang terjadi belakangan.
3. Memasukan obat ke lubang kubul atau dubur
4. Sengaja muntah (memuntahkan apapun)
5. Melakukan jima’ (hubungan badan) dengan kehendak sendiri dan ingat sedang shaum.
Adapun dengan dipaksa seperti yang diperkosa, atau lupa perasaan sedang tidak puasa
maka tidak membatalkan shaum.
6. Keluar seperma dengan bersentuhan badan, kecuali dengan bermimpi.
7. Keluar haid
8. Keluar nifas
9. Terganggu jiwa (gila)
10. Murtad
CATATAN
A – Apabila orang membatalkan puasa karena melakukan jima’ (hubungan badan) disiang
hari, maka dia wajib qadla dan juga wajib kifarat ‘udhma, dan di ta’zir (dipermalukan
dihadapan orang).
KIFARAT, adalah memerdikakan hamba sahaya yang mukmin dan sehat fisik untuk bekerja,
jika tidak mampu maka diganti dengan shaum dua bulan berturut-turut dan tidak pernah
batal, jika tidak mampu maka diganti dengan memberi sedekah beras 60 Mud yang
diberikan kepada 60 fakir miskin.
B- Ada beberapa orang yang batal shaum tetapi tetap mengekang diri seperti orang yang
sedang shaum dan tetap dikemudian hari wajib mengqadla, yaitu ada 6;
1. Orang yang sengaja membatalkan shaumnya tanpa udzur syar’i.
2. Orang yang tidak niat shaum pada malam harinya jika shaumnya fardlu.
3. Orang yang makan sahur menyangka masih waktu sahur ternyata sudah keluar waktunya
(sudah shubuh).
4. Orang yang menyangka sudah maghrib(waktu buka shaum) kemudian dia berbuka
shaum,ternyata waktu itu belum tiba.
5. Orang yang menyangka belum masuk bulan Ramadlan sehingga dia tidak shaum dan
ternyata hari itu sudah awal Ramadlan (tapi bukan karena beda pendapat).
6. Orang yang berlebihan dalam berkumur sehingga air keminum dan batal shaumnya.
MACAM-MACAM YANG MASUK KE BADAN TETAPI TIDAK MEMBATHALKAN SHAUM
Dzat (barang) dunyawi yang masuk ke lubang-lubang badan tetapi tidak membatalkan
shaum ada 7 macam, yaitu;
1. Bila terjadinya karena lupa
2. Bila terjadinya karena tidak tahu
3. Bila terjadinya karena ditekan (dipaksa orang)
4. Air ludah yang terus keluar dan tidak kuasa membuangnya.
5. Debu jalanan yang tidak terjaga
6. Debu tepung yang tidak terjaga
7. Hewan seperti lalat dan lainnya yang masuk tidak terjaga.
MACAM-MACAM BATHAL SHAUM
Bathal shaum jika dilihat kepada sangsinya terbagi atas 4 macam, yaitu;
1. WAJIB QADLA DAN FIDYAH. Yaitu;
a. Orang yang berbuka shaum karena menghawatirkan orang lain, seperti seorang ibu yang
sedang hamil atau menyusui kemudian dia berbuka shaumnya karena hawatir kepada janin
didalam kandungan, atau hawatir kepada bayi yang sedang disusui, atau gambaran lainnya.
b. Orang yang punya beban qadla kemudian lalai tidak sempat berqadla keburu datang lagi
Ramadlan yang baru, maka ketika berqadla untuk tahun yang lalu harus ditambah dengan
Fidyah.
2. WAJIB QADLA SAJA. Yaitu yang buka shaum karena ada ‘udzur syar’i, saperti sedang dalam
perjalanan atau yang lainnya.
3. WAJIB FIDYAH SAJA. Yaitu yang buka shaum karena sudah tua renta, atau orang sakit
parah yang menurut dokter tidak ada harapan untuk sembuh.
4. TIDAK WAJIB QADLA DAN TIDAK WAJIB FIDYAH. Yaitu orang yang batal shaum karena
sakit ingatan(gila).
SHAUM DALAM BAHASAN TASHAWWUF
SEMOGA BERMANFA’AT