RAMADHAN
1444 H
SMP NEGERI 1
MARTAPURA BARAT
IBADAH PUASA
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
PENGERTIAN PUASA
RAMADHAN
Selain ayat 183, dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 185 juga tampak sekali tentang kewajiban bagi umat muslim
dalam menjalankan puasa Ramadhan
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu,
barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada
bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al Baqarah:
185)
PENGERTIAN PUASA
RAMADHAN
Jadi, dari Firman Allah SWT di atas bisa disimpulkan bahwa melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib
hukumnya, dimana hal tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara
langsung serta kegiatan yang menyangkut aspek hablum minallah.
Akan tetapi, dengan menjalankan puasa Ramadhan juga memiliki keterkaitan yang begitu erat di antara
manusia satu dengan manusia lainnya, seperti timbulnya rasa simpatik serta rasa kebersamaan, timbulnya
semangat untuk saling tolong menolong, dan masih banyak lagi. Selain itu, puasa merupakan salah satu
bentuk ketentuan Allah yang harus dijalankan oleh setiap mukmin, dimana dalam syariat islam tujuan
berpuasa adalah untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita.
RUKUN PUASA
RAMADHAN
Adapun rukun puasa Ramadhan antara lain
• Niat
Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan puasa Ramadhan
maupun ibadah-ibadah lainnya. Dimana, hal tersebut merupakan Persiapan Puasa Ramadhan yang
dilakukan sebelum melaksanakan puasa maupun jenis ibadah lainnya.
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Jamaah, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya amal tergantung dari niat, dan setiap manusia hanya memperoleh apa yang
diniatkannya.”
RUKUN PUASA
RAMADHAN
Niat Doa Puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh 5
orang perawi dari Hafsah.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
“Barang siapa tidak berniat berpuasa sebelum fajar, tak ada puasa baginya.”
RUKUN PUASA
RAMADHAN
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lainnya yang dapat
membatalkan puasa
Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 187, yang artinya:
“Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri kamu. Mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu,
karena itu Allah mengampuni dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa
yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu
campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”
syarat puasa ramadhan
• Baligh, artinya puasa diwajibkan bagi mereka yang telah mencapai usia baligh
disisi syarak. Adapun tanda seseorang yang bisa dikatakan baligh antara lain
adalah:
• Ihtilam (keluar air mani baik dalam keadaan sadar maupun sedang bermimpi).
• Pada wanita terdapat dua tanda khusus yakni datangnya haid serta kehamilan.
syarat SAH puasa
• Islam, artinya puasa Ramadhan telah disyariatkan bagi umat Islam, dan bukan bagi
• Mumayiz, artinya mampu membedakan yang baik dan yang tidak baik.
• Suci dari Haid dan nifas bagi kaum wanita, artinya jika seorang wanita sedang dalam
keadaan haid maupun nifas, maka ia tidak diperbolehkan untuk berpuasa, akan tetapi ia
wajib menggantikannya di lain hari sebanyak puasa yang telah ia tinggalkan di bulan
tersebut.
Hal-hal yang memperbolehkan untuk berbuka puasa (tidak
berpuasa)
Mereka yang sedang dalam perjalanan jauh atau bepergian dengan ukuran yang boleh mengerjakan shalat
qashar dan tujuan dari bepergian tersebut adalah tidak untuk kemaksiatan. Mereka yang mengalami hal
Kita bisa melihat dalilnya dari cuplikan Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 184, Allah SWT telah
“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
Berusia Lanjut
Mereka yang tidak kuat berpuasa karena sudah tua dan tidak memungkinkan bagi mereka untuk
menjalankan ibadah tersebut. Orang-orang seperti itu tidak diwajibkan untuk mengqadlanya, akan tetapi ia
Kita bisa melihat dalilnya dari cuplikan Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 184, Allah SWT telah
Mereka yang sedang dalam keadaan sakit dan bisa sembuh lagi. Bagi orang-orang seperti ini, terdapat kewajiban
untuk menqadla puasanya dikemudian hari setelah ia sembuh, akan tetapi jika ia tidak dapat mengqadlanya, ma ia
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Al-Baihaqi, Rasulullah Sholallahu Alaihi
Bagi mereka terdapat kewajiban untuk mengqadha puasa di kemudian hari atau dengan cara membayar fidyah.
Beberapa ulama menyatakan bahwa bagi wanita hamil dan menyusui selain kewajiban membayar fidyah, maka ia
dengan tujuan agar menjadi kekuatan bagi mereka yang berpuasa. Sebaiknya sahur diakhiri sebelum terbitnya
“Sahur itu suatu berkah. Maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan meneguk seteguk
air, karena sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas orang yang bersahur.” [HR. Ahmad]
SUNAH-SUNAH DALAM
BERPUASA
• Menyegerakan untuk berbuka puasa apabila telah nyata benar waktu terbenam matahari. Dan sangat
dianjurkan bagi mereka yang berpuasa untuk berbuka puasa dengan kurma atau makanan yang manis-manis,
atau juga bisa dengan air saja. Dalam sebuah hadist,Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang
artinya:
“Apabila seseorang diantara kalian berbuka, maka hendaklah ia berbuka dengan korma. Jika ia tidak
memperoleh korma, hendaklah ia berbuka dengan air, karena air itu bersih dan membersihkan.” [HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi dari Sulaiman bin ‘Amir]
SUNAH-SUNAH DALAM
BERPUASA
• Membaca Niat Buka Puasa. Adapun niat do’a berbuka puasa yang sering kita dengar adalah “Allahumma laka
shumtu wa bika amantu wa ‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya arhamarrohimin.”Yang artinya:“Ya Allah bagi
Engkau aku berpuasa dan dengan Engkau beriman aku dengan rezeki Engkau aku berbuka dengan rahmat
kemaksiatan
• Melaksanakan shalat tarawih pada malam hari serta shalat-shalat malam seperti tahajud dan
shalat witir.
• Bersetubuh atau melakukan hubungan badan secara disengaja di siang hari. Hal ini selain membatalkan
puasa, juga ia juga wajib menjalankan puasa selama 60 hari secara terus menerus.
• Mendapatkan haid di siang hari pada saat masih berpuasa.
hal-hal yang diperbolehkan selama berpuasa
• Menyiramkan air ke atas kepala di siang hari yang disebabkan oleh rasa haus maupun karena udara yang
sangat panas. Hal yang sama juga berlaku pada kegiatan menyelam kedalam air pada siang hari, selama
dalam melakukannya kita tidak menelan air tersebut secara sengaja.
• Melakukan Mandi Wajib atau mandi junub setelah adzan subuh berkumandang.
• Berhijamah disiang hari. Hijamah adalah proses membuang darah kotor yang bertoksin dan beracun yang
• Menggauli, menciumi, serta mencumbu istri di siang hari tetapi tidak sampai bersetubuh.
• Menghirup air ke dalam hidung (beristiyak) terutama pada saat sedang berwudlu, dengan catatan tidak
• Melatih kesabaran
• Membentuk akhlaqul karimah
• Dapat mengembangkan nilai-nilai sosial
• Memperbaiki kondisi fisik dan kesehatan
• Menumbuhkan rasa syukur dalam diri setiap insan
• Meningkatkan ketaqwaan dalam diri seseorang
• Membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan
• Membiasakan pola hidup hemat dan cermat.
terima kasih
atas
perhatiannya