Anda di halaman 1dari 20

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman


dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu". (H.R. Bukhori : 37)

AGENDA
BULAN RAMADHAN
1445 H / 2024 M
1444 H/2023

NAMA

KELAS
Kata Pengantar

Segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan kita
berbagai kenikmatan, terutama nikmat Iman Islam.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya, semoga kita pun mendapatkan
keselamatan tersebut sebagai umat beliau.

Rasa syukur penyusun panjatkan kepada-Nya, karena penyusun dapat menyelesaikan


Agenda kegiatan Ramadhan ini. Agenda Ramadhan ini merupakan suatu bentuk laporan
tertulis bagi siswa selama menjalankan Ibadah di bulan Ramadhan, seperti laporan
mengenai puasa, shalat fardu, shalat sunah tarawih, tadarus al-qur’an/Iqra, serta
mengajak keaktifan orang tua, guru untuk mengetahui dan membimbing siswa selama
menjalankan ibadah Ramadhan.

Dalam agenda Ramadhan ini kami juga menambahkan panduan dalam ibadah puasa
yang diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa mengenai ibadah puasa
Ramadhan. Tidak hanya itu, agenda Ramadhan ini juga dilengkapi dengan lembaran
catatan-catatan penting selama ceramah/kultum (kuliah tujuh menit) sebagai pengikat
kekuatan pemahaman dari ceramah tersebut.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan agenda kegiatan Ramadhan siswa ini. Penyusun menyadari bahwa buku ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, semua saran dan masukan yang bersifat
membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan agenda Ramadhan ini pada masa
yang akan datang.

Demikian, semoga Agenda Ramadhan ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Penyusun
Puasa Ramadhan
Puasa berasal dari bahasa arab shoum atau siam yang berarti menahan diri dari sesuatu,
sedangkan menurut istilah, adalah menahan diri dari makan dan minum dan segala apa-
apa yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari,
dengan disertai niat, dan rukun-rukun serta syarat-syarat tertentu.

A. Perintah dan Keutamaan Puasa.


Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 183-184.
Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
(QS. Al-Baqarah: 183)
"(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa diantara kamu sakit atau dalam
perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia
tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat
menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.
Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik
baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 184)

Sabda Nabi Muhammad SAW :


Yang Artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan keimanan
dan mengharap kerihloan Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”
(HR. Bukhori : 37)

Firman Allah dalam Hadist Qudsi


Artinya: “ Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya, orang yang berpuasa
mendapatkan dua kesenangan,yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan
kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa
itu lebih harum dari pada aroma minyak kasturi”. (Muttafaq ‘Alaih).

Cara mengetahui permulaan bulan Ramadhan, antara lain:


1. Dengan melihat hilal atau bulan;
2. Jika hilal tidak tampak, maka hendaknya bulan Sya’ban disempurnakan menjadi
30 hari;
3. Menggunakan ilmu hisab (perhitungan).

B. Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Puasa.


Sabda Nabi Muhammad SAW :
Yang Artinya: “Barang siapa berbuka puasa pada satu hari dari bulan Ramadhan
tanpa keringanan yang diberikan Allah kepadanya, tiadalah akan dibayar oleh puasa
sepanjang masa, walau dilakukannya”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Dalam Hadist yang lain, Rasulullah Bersabda
Artinya: “ Ikatan Islam dari sendi agama itu ada tiga, diatasnya didirikan Islam dan
siapa yang meninggalkan salah satu diantaranya, berarti ia kafir terhadapnya dan
halal darahnya, mereka adalah: mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah,
mendirikan Shalat fardhu dan berpuasa Ramadhan”. (HR. Abu Ya’la dan Ad-Dailaini)

C. Syarat Wajib dan Rukun Puasa.


1. Syarat-syarat Wajib Puasa
a. Islam
b. Baligh
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Berakal sehat
e. Menetap (bukan musafir; dengan ketentuan tertentu)
f. Tidak berhalangan (bagi wanita) seperti, haidh, nifas atau wiladah.
2. Rukun Puasa
a. Niat (dilakukan pada malam hari, paling akhir pada waktu menjelang fajar)
b. Menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan ibadah puasa mulai terbit
fajar sampai terbenamnya matahari.

D. Syarat Sah Puasa.


1. Islam;
2. Tamyiz (dapat membedakan antara yang haq dan bathil);
3. Tidak pada hari yang dilarang berpuasa;
4. Suci (khusus wanita) misalnya haid, nifas ataupun wiladah.

E. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa.


1. Makan dan minum atau memasukkan benda lain melalui kerongkongan dengan
sengaja;
2. Muntah dengan sengaja;
3. Bersetubuh pada waktu berpuasa;
4. Keluar nutfah (air mani) dengan sengaja;
5. Haid, nifas atau wiladah bagi wanita;
6. Gila (hilang akal);
7. Murtad (keluar dari agama Islam).

F. Yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa dan Cara Menggantinya.


1. Wajib Mengganti Puasa (Qadla') saja
a. Orang yang sakit;
b. Musafir (sedikitnya sejauh 81 km);
c. Wanita hamil atau menyusui;
d. Wanita yang haid, nifas atau wiladah;
e. Tidak wajib qadla' namun wajib membayar fidiyah.
Fidiyah adalah memberikan makan orang miskin setiap hari yang ia tidak puasa,
berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram).

2. Orang yang diperbolehkan untuk membayar Fidiyah antara lain :


a. Orang lanjut usia yang sudah tidak mampu berpuasa;
b. Orang yang sakit berkepanjangan dan tidak ada harapan sembuh;
c. Wanita hamil atau menyusui yang mengkhawatirkan janin atau bayinya;
d. Wajib Qadla' dan Wajib Kifarat.

Bagi orang-orang yang membatalkan puasa Ramadhan dengan bersetubuh (pada


siang hari), kifarat antara lain :
Memerdekakan hamba sahaya yang mukmin, atau
Berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau
Memberi makan 60 orang miskin, berupa bahan pokok masing-masing 1 mud
(567 gram)

G. Hal-hal yang harus dijauhi selama berpuasa.


1. Berbicara atau berbuat yang tidak benar atau dusta;
2. Berbicara atau berbuat yang kotor;
3. Berbicara atau berbuat gaduh, sehingga mengganggu orang lain;
4. Bersikap yang menimbulkan berbantah dan berselisih;
5. Berlebih-lebihan dalam berkumur dan istinsyak (menghirup air ke dalam hidung);
6. Mencium istri di siang hari (bila tidak kuat menahan nafsu).

H. Hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.


1. Hari Raya 'Idul Fitri dan 'Idul Adha.
2. Hari Tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

I. Amalan-amalan utama di bulan Ramadhan.


1. Memperbanyak shadaqah;
2. Memperbanyak tadarus (mempelajari) Al-Quran;
3. Makan sahur di akhir waktu (mendekati terbit fajar);
4. Berbuka di awal waktu/ta'jil dan berdoa setelah berbuka;
5. Melakukan qiyamul Ramadhan/ qiyamul tarawih;
6. Memperbanyak I'tikaf terutama pada sepuluh hari terakhir.
AMALAN DAN TUNTUNAN HARI RAYA IDUL FITRI

A. Amalan dan Tuntunan sebelum Sholat.


1. Membayar / menyerahkan zakat fitrah. Waktu penyerahannya setelah Maghrib
(hari terakhir) sampai dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri.
2. Memperbanyak bacaan takbir pada malam hari raya Fitri sejak mulai matahari
terbenam sampai esok harinya ketika shalat Ied akan dimulai.
3. Memakai pakaian yang terbagus dan bersih serta wangi-wangian.
4. Disunahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat.
5. Memerintahkan dan menggerakkan segenap lapisan masyarakat muslim, baik
laki-laki maupun wanita, tua muda bahkan wanita yang sedang haid untuk
mendatangi tempat shalat Ied.

B. Tuntunan Pelaksanaan Sholat 'Idul Fitri.


1. Shalat Ied dilaksanakan di lapangan kecuali ada udzur.
2. Shalat Ied dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan berjama'ah.
3. Shalat Ied dilaksanakan tanpa adzan, iqamah maupun shalat sunat sebelum
maupun sesudahnya.
4. Takbir zawaid (tambahan) setelah takbirul ihram sebanyak tujuh kali pada rakaat
pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
5. Setelah Shalat Ied selesai hendaklah imam membaca khutbah.
6. Pada waktu kembali ke rumah, dianjurkan untuk mengambil jalan yang berbeda.
Ceklis Ibadah
Ramadhan Hari ke 1 - 10

Tgl Puasa Subuh Zuhur Ashar Magrib Isya Tarawih

Hari 1

Hari 2

Hari 3

Hari 4

Hari 5

Hari 6

Hari 7

Hari 8

Hari 9

Hari 10

= Melaksanakan
= Tidak Melaksanakan

Guru Pembimbing Orang Tua

.............................. ..............................
Ceklis Ibadah
Ramadhan Hari ke 11 - 20

Tgl Puasa Subuh Zuhur Ashar Magrib Isya Tarawih

Hari 11

Hari 12

Hari 13

Hari 14

Hari 15

Hari 16

Hari 17

Hari 18

Hari 19

Hari 20

= Melaksanakan
= Tidak Melaksanakan

Guru Pembimbing Orang Tua

.............................. ..............................
Ceklis Ibadah
Ramadhan Hari ke 21 - 30

Tgl Puasa Subuh Zuhur Ashar Magrib Isya Tarawih

Hari 21

Hari 22

Hari 23

Hari 24

Hari 25

Hari 26

Hari 27

Hari 28

Hari 29

Hari 30

= Melaksanakan
= Tidak Melaksanakan

Guru Pembimbing Orang Tua

.............................. ..............................
Tadarus
Al Qur'an/Iqra
Hari 1-15

Alqur'an Iqra Paraf


Tgl Guru
Nama Surat Ayat Jilid Halaman Orang Tua Pembimbing

Hari 1

Hari 2

Hari 3

Hari 4

Hari 5

Hari 6

Hari 7

Hari 8

Hari 9

Hari 10

Hari 11

Hari 12

Hari 13

Hari 14

Hari 15
Tadarus
Al Qur'an/Iqra
Hari 16-30

Alqur'an Iqra Paraf


Tgl Guru
Nama Surat Ayat Jilid Halaman Orang Tua Pembimbing

Hari 16

Hari 17

Hari 18

Hari 19

Hari 20

Hari 21

Hari 22

Hari 23

Hari 24

Hari 25

Hari 26

Hari 27

Hari 28

Hari 29

Hari 30
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
CERAMAH
Sholat Tarawih
Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Ceramah

Tanda tangan
Khutbah Idul Fitri
RINGKASAN
1444 H /IDUL
KHUTBAH 2023FITRI
M

Penceramah : Tempat :
Judul : Tanggal :

Isi Khutbah

Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai