Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PUASA DAN ZAKAT

DISUSUN OLEH
ASIR SAHID AHMAD
HERRY SUKMUL
NURMADINAH
NURFADILA

DOSEN :
???????????????????

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI FIKIH IBADAH
UNIVERSITAS IAI DDI POLEWALI MANDAR
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah

“Puasa dan Zakat ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas

dari ??????/selaku Dosen pada mata kuliah Pengantar Fikih dan Ibadah. Selain itu,

makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang puasa dan zakat

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan

demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi kami

sendiri maupun semua orang yang membacanya. Terimakasih.

Polewali, 13 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------ii

BAB I. PENDAHULUAN-----------------------------------------------------1

A. LATAR BELAKANG MASALAH----------------------------------1

B. RUMUSAN MASALAH----------------------------------------------2

C. TUJUAN PENULISAN------------------------------------------------2

BAB II PENGERTIAN PUASA------------------------------------------------3

BAB III PENGERTIAN ZAKAT-----------------------------------------------7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN-------------------------------------10

DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------12

LAMPIRAN-------------------------------------------------------------------------

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Zakat dan puasa merupakan salah satu rukun islam yang lima. Perintah
berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat di dalam Al-qur’an. Allah Swt
telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitab-Nya maupun dengan sunnah
rasul-Nya. Zakat ialah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada
mereka yang berhak menerimanya, apabila telah mencapai nisab tertentu, dengan
syarat-syarat tertentu pula. Macam-macam zakat ada yang berkaitan dengan badan
yaitu zakat fitrah dan ada zakat yang berkaitan dengan harta yaitu zakat ternak, buah-
buahan, barang dagangan, dan sebagainya.
Puasa itu sendiri menurut bahasa berarti menahan, sedang menurut syara
puasa ialah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar dini
hari sampai terbenamnya matahari dengan disertai niat. Dalam melaksanakan puasa
ada yang diwajibkan bagi setiap muslim yaitu puasa pada bulan suci ramadhan, puasa
kifarat, dan puasa nadzar adapula puasa sunah yaitu salah satunya puasa enam hari
pada bulan syawal, puasa senin kamis, dan sebagainya.
Pada kesempatan kali ini kelompok kami akan mencoba untuk menjabarkan
lebih detail mengenai zakat dan puasa.

1
2

2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah tersebut maka penyusun dapat merumuskan suatu
masalah, yaitu :
a) Apa Pengertian Puasa ( SHIYAM )
b) Apa Saja Syarat Wajib Berpuasa Dan Sahnya Puasa
c) Apa Saja Rukun Puasa
d) Apa Saja Yang Membatalkan Puasa
e) Sunnat-Sunnat Puasa Dan Hal Yang Memakruhkannya
f) Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa
g) Puasa Sunnat
h) Hari-Hari Yang Diharamkan Dan Dimakruhkan Untuk Berpuasa
i) Apa Pengertian Zakat
j) Macam-Macam Zakat
k) Hukum Mengeluarkan Zakat
l) Harta Benda Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
m) Siapa Saja Yang berhak Menerima Zakat

3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Fiqih Ibadah dan memahami dengan baik apa itu “Zakat Dan Puasa”
BAB II

PENGERTIAN PUASA

1. Pengertian Puasa

Menurut bahasa Syiam/puasa berarti “menahan diri”.


Menurut Syara’ : “Menahan diri dari dari segala sesuatu yang membatalkan
diri mulai dari terbitnya fajar higga terbenamnya matahari,karena perintah
Allah semata-mata , dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu .
Puasa Ramadlan adalah sesuatu sendi ibadat yang dilakukan pada bulan
Ramadlan selama satu bulan (29 atau 30) hari.
2. Syarat-Syarat Wajib Berpuasa Dan Sahnya Puasa
A. Tentang syarat-syarat wajib berpuasa ini sebagai berikut :
a. Beragama Islam
b. Baligh dan berakal ; anak-anak yang belum diwajibkan berpuasa,
tetapi apabila kuat mengerjakannya boleh diajak berpuasa sebagai
latihan.
c. Suci dari haid dan nifas (khusus wanita)
d. Kuasa (ada kekuatan) . Kuasa disini artinya tidak sakit dan bukan yang
sudah tua , orang tua dan orang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa
tetapi wajib membayar fidyah
B. Syarat-Syarat Sahnya Puasa
a. Islam
b. Tamyiz ; artinya orang-orang/ anak-anak yang dapat membedakan
antara baik dan buruk. Tegasnya bukan anak yang terlalu kecil dan
bukan orang gila.
c. Suci dari haidh dan nifas. Wanita yang sedaang haidh dan nifas tidak
sah jika mereka berpuasa , tetapi wajib qadla pada waktu
lain ,sebanyak bilangan hari yang ditinggalkan .
d. Tidak didalam hari-hari yang dilarang untuk berpuasa , yaitu diluar
bulan Ramadlan.

3
4

3. Rukun Puasa
a. Niat : yaitu menyengaja puasa Ramadlan, setelah terbenamnya matahari
hingga sebelum fajar shadiq. Artinya pada malam harinya ,di dalam hati
telah tergerak (berniat) . Berikut ini adalah lafal niat puasa yang dapat
dibaca oleh mereka yang terkena kewajiban puasa Ramadhan.
. ‫َنَو ْيُت َص ْو َم َغ ٍد َع ْن َأَداِء َفْر ِض َشْهِر َر َم َض اَن هِذِه الَّسَنِة ِهلِل َتَع اَلى‬
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati
lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan
Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
b. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal
lain yang membatalkan puasa.

4. Hal-hal Yang Dapat Membatalkan Puasa


Adapun yang membatalkan puasa ialah ;
c. Memasukkan sesuatu ke dalam lobang/rongga badan dengan sengaja
seperti makan, minum, merokok, memasukkan benda kedalam telinga atau
kedalam pangkal hidungnya . tetapi jika karena lupa ,tiadalah yang
demikian itu membatalkan puasa
a. Muntah dengan sengaja
b. Haidh dan nifas
c. Jima’ pada siang hari atau pada waktu fajar shadiq telah nampak
d. Gila ,walaupun sebentar
e. Mabuk atau pingsan sepanjang hari
f. Murtad, yakni keluar dari agama Islam
5. Sunnat-Sunnat Puasa Dan Hal Yang Memakruhkannya
Adapun sunnat-sunnat puasa ialah ;
 Makan sahur walaupun sedikit
 Mengakhirkan makan sahur selama belum terbit fajar (sampai
waktu imsak,kira-kira 10 menit sebelum subuh)
 Menyegerakan berbuka apabila nyata-nyata telah masuk Maghrib
5

 Membaca doa berbuka puasa


 Menjauhi ucapan-ucapan tidak senonoh, misalnya berkata-kata keji
seperti mencela berbohong dan sebagainya.
 Memperbanyak amal kebaikan, bersedekah, dan membaca Al-
Qur’an dan sebagainya
 Memperbanyak I’tiqaf di Masjid
Adapun hal yang dapat memakruhkan puasa ialah :
Berkumur-kumur yang bersangatan
Mencoba rasa (mencicipi) makanan
Berbekam, cacar dan suntik
8. Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa
Ada dua golongan yang boleh meninggalkan puasa pada bulan
Ramadlan,yaitu :
1. Boleh meninggalkan puasa tetapi wajib Qadla
Orang-orang yang boleh tidak boleh berpuasa tetapi wajib mengqadla,
mengganti puasanya dilain hari sebanyak bilangan yang ditinggalkan,
yaitu;
 Orang yang sedang sakit dan sakitnya akan memberi Mudharat
baginya atau jika berpuasa akan bertambah lama sembuhnya
 Orang yang berpergian jauh (Musafir) sedikitnya 81 km.
 Orang yang hamil dan dikhawatirkan akan Mudharat bagi dirinya
dan kandungannya
 Orang yang sedang haidh,melahirkan,atau nifas
 Juga wajib qadla bagi orang-orang yang batal puasanya karena
salah satu sebab yang membatalkannya
2. Orang-orang yang tidak wajib Qadla tetapi wajib Fid-yah
Orang yang boleh tidak berpuasa dan tidak wajib qadla ,tetapi wajib
membayar Fid-yah ; yaitu memberi makan kepada fakir miskin setiap
hari berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram) .
Mereka itu adalah ;
Orang yang sakit dan tidak akan ada harapan untuk sembuh
6

Orang yang lemah karena sudah tua, yang tidak kuat berpuasa

9. Puasa Sunnat
Orang Islam disamping wajib berpuasa di bulan Ramadlan juga
disunnatkan supaya berpuasa sunnat,
Adapun puasa sunnat itu sebagai berikut :
 Pada hari ‘Arafah ; yaitu tanggal 9Dzul Hijjah yaitu bagi orang yang
tidak mengerjakan Haji
 Hari ‘Asyura ; yaitu tanggal 10 Muharram, dan Tasu’a yaitu tanggal 9
Muharram
 Enam hari pada bulan Syawal : yaitu hari-hari sesudah hari raya Fitrah
 Hari senin dan kamis
 Ada juga yang berpuasa hari Mi’raj Nabi saw. Dan puasa bulan
Sya’ban
 Puasa tiga hari pada tiap-tiap bulan
10. Hari-Hari Yang Diharamkan Untuk Berpuasa Dan Dimakruhkan Untuk
Berpuasa
Hari-hari yang dilarang untuk berpuasa ialah ;
 Hari raya ‘Idul Fithri,yaitu 1 Syawal.
 Hari raya ‘Idul Adh’ha ; yaitu 10 Dzul Hijjah
 Tiga hari tasyiriq ; yaitu tanggal 11,12,dan 13 Dzul Hijjah
Hari-hari yang dimakruhkan untuk berpuasa ialah ;
 Hari Jum’at , kecuali jikalau telah berpuasa sejak hari sebelumnya
 Puasa “Wishal” yaitu seseorang yang melakukan puasa ,tidak berbuka
puasa hingga waktu dzuhur
7

BAB III

Pengertian Zakat

Zakat menurut loghat artinya suci dan subur. Menurut istilah syara’ ialah :
“Mengeluarkan sebagian dari harta benda atas perintah Allah, sebagai shadaqah
wajib kepada mereka yang telah ditetapkan menurut syarat-syarat yang telah
ditentukan didalan hukum Islam”

Hukum Mengeluarkan Zakat


Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi tiap-tiap muslim yang
mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum
islam. Orang yang mengingkari wajibnya zakat dihukum kafir
Ayat-ayat Al-Qur’an yang mewajibkan zakat :
‫َو َم ٓا ُأِم ُر ٓو ۟ا ِإاَّل ِلَيْعُبُدو۟ا ٱَهَّلل ُم ْخ ِلِص يَن َلُه ٱلِّد يَن ُحَنَفٓاَء َو ُيِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو ُيْؤ ُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َةۚ َو َٰذ ِلَك ِد يُن ٱْلَقِّيَم ِة‬
Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-
ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Artinya: “Dan tiada diperintahkan mereka melainkan menyembah Allah, sambil
mengikhlaskan ibadat dan taat kepada-Nya serta berlaku cenderung (tertarik)
kepada ibadat itu dan mendirikan shalat dan memberikan zakt. Itulah agama yang
betul”. (QS Al Bayyinah:5)

Jenis-Jenis Zakat

a. Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan suci Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram)
makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan seperti beras, gandum dan
sejenisnya.
8

b. Zakat Mal (harta)

Pengertian zakat mal adalah sebagian harta kekayaan seseorang atau badan
hukum yang wajib dikeluarkan untuk diberikan kepada golongan khusus, dalam
jangka waktu dan jumlah nominal tertentu.

14. Harta Benda Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

a. Emas, perak dan mata uang


b. Harta perniagaan
c. Binatang ternak
d. Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan
pokok
e. Barang tambang dan barang temuan
15. Siapa Saja Yang Berhak Menerima Zakat

Orang-orang yang berhak menerima zakat, telah ditentukan oleh Allah swt.
Sebagai berikut :
۞ ‫ِإَّنَم ا ٱلَّصَد َٰق ُت ِلْلُفَقَر ٓاِء َو ٱْلَم َٰس ِكيِن َو ٱْلَٰع ِمِليَن َع َلْيَها َو ٱْلُم َؤ َّلَفِة ُقُلوُبُهْم َوِفى ٱلِّر َقاِب َو ٱْلَٰغ ِرِم يَن َوِفى َس ِبيِل ٱِهَّلل‬
‫َو ٱْبِن ٱلَّسِبيِل ۖ َفِريَض ًة ِّم َن ٱِهَّللۗ َو ٱُهَّلل َع ِليٌم َحِكيٌم‬
Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (S. At
Taubah, ayat 60)
Dengan ayat Al-Qur’an tersebut dapat dijelaskan bahwa orang yang
berhakmenerima zakat itu ialah sebagai berikut:
a. Fakir ; yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang
dapat menjamin 50% kebutuhan hidupnya untuk sehari-hari
9

b. Miskin ; yaitu orang yang mempunyai harta dan usaha yang dapat
menghasilkan lebih dari 50% kebutuhan hidupnya, tetapi tidak
mencukupinya
c. ‘Amil : yaitu panitia zakat dapat dipercayakan untuk
mengumpulkan,dan membagi-bagikannya kepadayang berhak
menerimanya sesua dengan hukum islam
d. Muallaf ; yaitu orang yang baru masuk islam dan belum kuat iman
dan jiwanya perlu dibina agar bertambah kuat imannya supaya
dapat meneruskan islam
e. Hamba sahaya ; yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan
oleh tuannya dengan jalan menembus dirinya
f. Gharim ; yaitu orang yang berhutang untuk sesuatu kepentingan
yang bukan ma’shiat dan ia tidak sanggup untuk melunasinya
g. Sabilillah ;yaitu orang yang berjuang dengan suka rela untuk
menegakkan agama Allah
h. Musafir ; yaitu orang yang kekurangan perbekalan dengan
perjalanan dengan maksud baik, seperti menuntut ilmu,
menyiarkan agama dan lain sebagainya
10

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Menurut bahasa Syiam/puasa berarti “menahan diri”.


Menurut Syara’ : “Menahan diri dari dari segala sesuatu yang membatalkan
diri mulai dari terbitnya fajar higga terbenamnya matahari,karena perintah
Allah semata-mata , dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu .
Puasa Ramadlan adalah sesuatu sendi ibadat yang dilakukan pada bulan Ramadlan
selama satu bulan (29 atau 30) hari. Sedangkan Zakat menurut loghat artinya suci
dan subur. Menurut istilah syara’ ialah : “Mengeluarkan sebagian dari harta benda
atas perintah Allah, sebagai shadaqah wajib kepada mereka yang telah ditetapkan
menurut syarat-syarat yang telah ditentukan didalan hukum Islam” Zakat dibagi
menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah merupakan zakat yang
dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan
Syawal untuk mensucikan jiwa. Sedangkan zakat maal adalah zakat harta yang
dimiliki seseorang karena sudah mencapai nisabnya .zakat fitrah wajib
dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan. Besar zakat
ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah
bersangkutan seperti beras, gandum dan sejenisnya. Orang yang berhak menerima
zakat ialah fakir, miskin, ‘Amil , muallaf, hamba sahaya, gharim, sabilillah,
musafir.
11

B. PENUTUP
Berpuasa mengajarkan kita untuk menahan segala nafsu sedangkan
berzakat bertujuan mensucikan harta yang kita peroleh. Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
kami memberi kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun untuk
mengembangkan makalah ini. Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan
terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai