Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

“PUASA”

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Agama

Disusun Oleh

Dean Deyopa (226120911002)

UNIVERSITAS METAMEDIA
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Universitas METAMEDIA

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari,
agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan
negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahah,

Demiikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini

PADANG, 9 DESEMBER 2022


Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Batasan Masalah

Bab II Pembahasan
a. Pengertian Puasa
b. Pembagian Puasa Menurut Agama Islam
c. Syarat dan rukun Puasa
d. Cara Pelaksanaan Puasa
e. Hikmah Puasa

Bab III Penutup


a. Kesimpulan
b. Kritik Dan Saran
c. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Puasa merupakan suatu tindakan menghindari makan, minum, serta segala hal
lain yang dapat memuaskan hasrat-hasrat psikis maupun fisik yang dilakukan
pada masa tertentu. Makna dan tujuannya secara umum adalah untuk menahan
diri dari segala hawa nafsu, merenung, mawas diri, dan meningkatkan keimanan
terhadap Allah SWT. Salah satu hikmah puasa ialah melatih manusia untuk
meningkatkan kehidupan rohani. Nafsu jasmani yang terdapat dalam diri tiap
individu harus diredam, dikendalikan, dan diarahkan dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai tujuan yang mulia. Setiap orang yang menjalankan puasa pada
hakekatnya sedang memenjarakan dirinya dari berbagai nafsu jasmani. Puasa
juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf kehidupan, baik yang
duniawi maupun akhirat. Karena puasa telah dilakukan di setiap syariat agama.
Pada sebuah hadist dikatakan bahwa “Semua amal anak adam itu untuk dirinya
sendiri, kecuali puasa. Karena puasa itu dikerjakan untuk-Ku, maka Aku-lah
yang akan member balasannya”. Puasa merupakan salah satu bentuk ritual
agama yang dapat meningkatkan kualitas spiritual manusia dan sebagai wahana
pensucian diri guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pengaruh puasa bagi
diri umat islam terutama ketika bulan Ramadhan dapat dirasakan oleh fisik
maupun jiwa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi. Dalam segi kesehatan,
justru sangat bermanfaat. Kalaupun ada yang menemui permasalahan kesehatan
pada saat berpuasa, maka permasalahan itu muncul akibat yang bersangkutan
tidak menjaga aturan kesehatan dalam mengkonsumsi makanan.
B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang hendak kami bahas
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari puasa
2. Bagaimana pembagian puasa menurut agama islam
3. Bagaimana syarat dan rukun puasa
4. Bagaimana cara pelaksanaan puasa
5. Apakah hikmah puasa bagi umat manusia

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan adalah :


1. Untuk menjelaskan pengertian dari puasa
2. Untuk menjelaskan pembagian puasa menurut agama islam
3. Untuk menjelaskan syarat dan rukun puasa
4. Untuk menjelaskan cara pelaksanaan puasa
5. Untuk menjelaskan hikmah puasa bagi umat manusia

D. Batasan Masalah

Makalah ini hanya menulis / membahas tentang masalah yang berkaitan dengan
puasa menurut agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa

Secara umum, puasa berarti ‘menahan’ sebagaimana firman Allah SWT,


“…Aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih…”
Maksudnya adalah menahan diri dari berbicara, sedangkan menurut istilah
adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar
hingga terbenam matahari dengan disertai niat

B. Pembagian Puasa Menurut Agama Islam

Puasa menurut agama islam ada empat macam :


a. Puasa wajib, yaitu puasa bulan Ramadan, puasa kafarat,
dan puasa nazar.
b. Puasa sunat, yaitu berpuasa pada hari senin dan kamis,
puasa daud, puasa enam hari pada Bulan Syawwal, dsb.
c. Puasa makruh.
d. Puasa haram, yaitu puasa pada hari Raya Idul Fitri, Hari
Raya Haji, dan tiga hari sesudah Hari Raya Haji, yaitu tanggal
11-12- dan 13.
C. Syarat dan rukun Puasa
1. Syarat wajib puasa[3]
a. Berakal, orang yang gila tidak diwajibkan puasa.
b. Baligh (Umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda yang lain.
Anak-anak tidak wajib berpuasa.
c. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena
sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa.

2. Syarat sah puasa


a. Islam. Orang yang bukan islam tidak sah puasa.
b. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang
tidak baik).
c. Sudi dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah habis
melahirkan). Orang yang haid atau nifas itu tidak sah puasa,
tetapi keduanya wajib mengkhodo’ (membayar) puasa yang
tertinggal itu secukupnya.
d. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya.
dilarang puasapada dua hari raya dan hari tasyrik (tanggal
11,12, 13 bulan haji).

3. Rukun puasa
a. Niat, yaitu setiap malam selama bulan ramadhan.
b. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak
terbit fajar hingga terbenam matahari.
D. Cara Pelaksanaan Puasa
1. Adab-adab berpuasa
a. Makan sahur
b. Menyegerakan berbuka
c. Berdoa ketika berbuka dan berpuasa
d. Menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan puasa
e. Menggosok gigi pada saat berpuasa
f. Murah hati dan mempelajari Al-Qur’an
g. Giat beribadah pada sepuluh hari terakhir
2. Boleh berbuka
Orang-orang yang diperbolehkan berbuka pada bulan
Ramadhan adalah sebagai berikut :
a. Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa
b. Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km) boleh
berbuka, tetapi ia wajib mengqada puasa yang ditinggalkan
itu.
c. Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa
karena tuanya, atau karena memang lemah fisiknya, bukan
karena tuanya.
d. Orang hamil dan menyusui anak
3. Hal-hal Yang Diperbolehkan Ketika Berpuasa
a. Memakai celak dan meneteskan obat ke dalam mata
b. Mencium, bagi orang yang sanggup menahan dan
menguasai syahwat atau nafsu seksualnya
c. Berbekam, yaitu mengeluarkan darah dari bagian kepala
d. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke rongga hidung
dengan syarat tidak berlebih-lebihan
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
a. Makan dan minum yang disengaja maupun tidak.
b. Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang
kembali kedalam.
c. Bersetubuh.
d. Keluar darah haid dan nifas.
e. Mengeluarkan mani dengan sengaja.
f. Gila. Jika gila itu datang waktu siang hari, batallah
puasa.
g. Murtad (keluar dari agama islam).
E. Hikmah Puasa
- melatih mental
- melatih kedisiplinan (taat pada aturan)
- memupuk keperdulian dan kepekaan social.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pengertian dari puasa ialah :


· Secara umum, puasa berarti ‘menahan’
· Menurut istilah adalah menahan diri dari segala
yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari dengan disertai niat.
2. Pembagian puasa menurut agama Islam ada empat
macam, yaitu :
· Puasa wajib
· Puasa sunat
· Puasa makruh.
· Puasa haram
3. Syarat puasa terbagi menjadi dua, yaitu :
(a) Syarat wajib puasa :
(i) Berakal, orang yang gila tidak diwajibkan puasa.
(ii) Baligh (Umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda
yang lain. Anak-anak tidak wajib berpuasa.
(iii) Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya
karena sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa.
(b) Syarat sah puasa :
(i) Islam. Orang yang bukan islam tidak sah puasa.

(ii) Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan


yang tidak baik).

(iii) Sudi dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah


habis melahirkan). Orang yang haid atau nifas itu tidak
sah puasa, tetapi keduanya wajib mengkhodo’
(membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya.

(iv) Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya.


dilarang puasapada dua hari raya dan hari tasyrik
(tanggal 11,12, 13 bulan haji).
Rukun puasa yaitu niat dan menahan diri dari segala
yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari.

4. Cara pelaksanaan puasa yaitu dengan niat pada


malam sebelum sahur, berdoa ketika berbuka dan
berpuasa, menyegerakan berbuka, selama berpuasa
hendaknya menghindari segala hal yang dapat
membatalkan puasa, memperbanyak amalan dan giat
beribadah selama berpuasa.
B. Saran

1. Sebagai seorang muslim yang taat kepada ajaran


Allah, sebaiknya kita mengetahui dan memahami segala
sesuatu yang berkaitan dengan puasa agar tidak keliru
ketika menjalankan puasa nantinya.

2. Kepada para pendidik, hendaknya selalu


mengajarkan dan menanamkan pemahaman tentang
puasa kepada anak didiknya.

3. Ketika menjalankan ibadah puasa, sebaiknya selalu


berserah diri kepada Allah dan selalu berdoa kepada-
Nya. Karena tantangan dan godaan ketika berpuasa
tidaklah mudah bila dirasakan. Serta selalu menghindari
hal-hal yang dapat membatalkan puasa kita.
DAFTAR PUSTAKA

Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih sunnah Jilid 2. Jakarta:


Pena Pundi Aksara
Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Supiana dkk. 2001. Materi Pendidikan Islam. bandung :
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai