Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Akhlak merupakan hal terpenting sebagai cerminan wujud keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dalam suatu instansi Pendidikan. Tidak ada gunanya manakala prestasi dalam bidang
akademik tiada diiringi dengan peningkatan mutu akhlak. di MTs. Al-Manaar Muhammadiyah
Pameungpeuk, pelajaran Akhlak diberikan secara rutin sebanyak 2 Jam Pelajaran Tatap muka di
masing-masing lokal dalam bentuk pelajaran Akidah Akhlak. Tujuannya tidak lain supaya anak-anak
mendapat materi pembelajaran akhlak ini tidak hanya secara kuantitas, namun juga pada kualitas
akademik.

Rasulullah pernah bersabda bahwa tujuan beliau diutus oleh Allah tidak lain untuk menyempurnakan
akhlak manusia, dan manusia akan hidup bahagia dan berkedudukan di sisi Tuhan jika selain
mempunyai tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi ia juga mempunyai tingkat ketakwaan yang tinggi
pula.

OLeh karenanya,untuk mewujudkan kehendak Rasul tersebut, seorang guru dituntut aktif dan kreatif
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran supaya pelajaran dapat diterima dengan baik dan
diamalkan oleh anak didik mereka. Dalam rangka tersebut pula, penulis selaku guru Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak pada MTs. Al-Manaar Muhammadiyah Pameungpeuk, menyusun perangkat
pembalajaran yang berupa bahan ajar dalam bentuk diktat, sebagai pegangan penulis dalam
memberikan materi ajar sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Semoga diktat ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amiiin. 

Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

Miftah Nurfalah (2016)

                          
DAFTAR ISI

NO. URAIAN HAL

   1. PENGANTAR................................................................................................................. 1

   2. DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

   3. BAB I
3
IMAN KEPADA HARI AKHIR ..................................................................................

A. Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir ....................................... ........................ 3

B. Bukti/Dalil Keniscayaan Hari Akhir ..................................................................... 7

C. Macam-macam dan Tanda tanda Hari Akhir ......................................................... 10

D. Macam-macam Alam Ghaib yang Berhubungan dengan Hari Akhir .................... 12

E. Perilaku yang Mencrminkan Akan Datangnya Hari Akhir .................................... 15

F. Hikmah Hari Akhir ................................................................................................ 16

4. BAB 2
17
AKHLAK TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI..... ...................................................

A. Berilmu.................................................................................................................... 17

B. Kerja Keras............................................................................................................. 19

C. Kreatif..................................................................................................................... 22

D. Produktif.................................................................................................................. 24

BAB 1

IMAN KEPADA HARI AKHIR


A.     Pengertian Iman Kepada Hari Akhir dan Dalil Kebenarannya

Hari akhir atau hari kiamat adalah hari saat makhluk-makhluk Allah hancur atau binasa. Pada hari itu
semua yang ada di dunia akan hancur lebur berantakan seperti anai-anai yang beterbangan. Beriman
kepada hari kiamat artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat itu pasti akan
datang dan seluruh umat manusia akan kembali dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima
pengadilan dari Allah SWT sebagai hakim yang Maha Adil. Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt.
dalam surat Al Haj : 7 yang artinya :

“Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan

bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”. (Q.S. Al Hajj : 7)

Fungsi Beriman kepada hari Akhir

Adapun fungsi beriman kepada hari akhir antara lain :

1.         Menjadi rajin beribadah kepada Allah SWT.

2.         Bekal utama untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT adalah beribadah. Beribadah dapat
dilakukan dalam berbagai hal, bukan hanya rukun islam yang lima. Misalnya belajar dengan giat,
menolong orang yang kesusahan dan lain-lain.

3.         Senantiasa meminta ampun kepada Allah SWT.

4.         Allah adalah Maha Pengampun, yang akan mengampuni segala dosa-dosa hambanya yang
mau bertobat kepada-Nya. Sebelum hari kiamat datang, segala tobat makan diterima oleh Allah SWT
dan akan diampuni dosa-dosa yang telah ia perbuat.

5.         Senantiasa senang berperilaku baik dan menghindari perbuatan buruk.

6.         Dengan mengimani hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilakunya, ia menyadari
bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan diperhitungkan, walau sekecil apapun akan
mendapatkan balasannya. Kebaikan akan mendapatkan pahal dan keburukan akan mendapatkan
siksa.

7.         Memperoleh ketenangan dan ketentraman.

Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa dalam ketenangan dan ketentraman, dengan
is menjadikan hidupnya untuk sensntiasa taat kepda Allah, ia akan punya harapan mendapatkan
pertolongan AllahSWT

Nama - Nama Lain Hari Akhir

1)      Al-Yaumul Al-Akhir (Hari Yang Terakhir).


Allah SWT berfirman:

‫ان ِم ْن ُك ْم ي ُْؤمِنُ ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم اآْل َخ ِِر‬ ُ ‫ك يُو َع‬


َ ‫ظ ِب ِه َمنْ َك‬ َ ‫َذ ِل‬

"Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian kepada Allahdan hari
kemudian". (QS. Al Baqarah [2]: 232)

َ ‫َّار اآْل َخ َِر َة لَ ِه َي ْال َح َي َوانُ َل ْو َكا ُنوا َيعْ لَم‬


‫ُون‬ َ ‫َوإِنَّ الد‬

"Dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang Sebenarnya kehidupan, kalau mereka Mengetahui". (QS. Al
'Ankabuut [29]: 64)

2)      Yaumul Qiyamah (Hari Qiyamat).

Yaitu hari dibangkitkannya umat manusia dari kubur untuk menghadap Allah subhanahu wa ta'ala.

َ ‫هَّللا ُ اَل إِلَ َه إِاَّل ه َُو َل َيجْ َم َع َّن ُك ْم إِلَى َي ْو ِم ْالقِ َيا َم ِة اَل َري‬
‫ْب فِي ِه‬

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya dia akan mengumpulkan
kalian di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya".

(QS. An Nisaa' [4]: 87)

3)      As-Saa'ah (Waktu Qiyamat).

Yaitu hari yang menunjukkan dekat dan pastinya waktu qiyamat tiba.

Allah SWT berfirman

َ ْ‫ت َواأْل َر‬


‫ض َو َما َب ْي َن ُه َما إِاَّل ِب ْال َح ِّق َوإِنَّ السَّا َع َة آَل َ ِت َي ٌة‬ ِ ‫َو َما َخلَ ْق َنا ال َّس َم َاوا‬

"Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan
dengan benar. dan Sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang". (QS. Al Hijr [15]: 85)

4)      Yaumul Ba'ats (Hari Berbangkit).

Yaitu hari di bangkitan dan di hidupkannya umat manusia setelah mati.

Allah SWT berfirman

ِ ْ‫ث َف َه َذا َي ْو ُم ْال َبع‬


‫ث‬ َ ‫ِين أُو ُتوا ْالع ِْل َم َواإْل ِي َم‬
ِ ‫ان َل َق ْد لَ ِب ْث ُت ْم فِي ِك َتا‬
ِ ْ‫ب هَّللا ِ إِلَى َي ْو ِم ْال َبع‬ َ ‫َو َقا َل الَّذ‬

"Dan Berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang
kafir): "Sesungguhnya kalian Telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Alloh, sampai hari
berbangkit; Maka inilah hari berbangkit itu". (QS. Ar Ruum [30]: 56)
5)      Yaumul khuruuj (Hari Keluar Dari Kubur).

Allah SWT berfirman

ْ َ ِ‫صي َْح َة ِب ْال َح ِّق َذل‬


ِ ‫ك َي ْو ُم ال ُخر‬
‫ُوج‬ َ ‫َي ْو َم َيسْ َمع‬
َّ ‫ُون ال‬

"(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya Itulah hari ke luar (dari
kubur)". (QS. Qaaf [50]: 42)

6)      Al-Qori'ah. (Hari Qiyamat).

Allah SWT berfirman:

‫ار َع ُة‬ َ ‫ َو َما أَ ْد َرا‬. ‫ار َع ُة‬


ِ ‫ك َما ْال َق‬ ِ ‫ َما ْال َق‬. ‫ار َع ُة‬
ِ ‫ْال َق‬

"Hari qiyamat. Apakah hari qiyamat itu?.  Tahukah kamu apakah hari qiyamat itu?". (QS. Al Qoori'ah
[101]: 1-3)

7)      Yaumul Fashl (Hari Keputusan).

Allah SWT berfirman:

َ ‫َه َذا َي ْو ُم ْال َفصْ ِل الَّذِي ُك ْن ُت ْم ِب ِه ُت َك ِّذب‬


‫ُون‬

"Inilah hari keputusan yang kalian selalu mendustakannya". (QS. 037. Ash Shooffat [37]: 21)

8)      Yaumud Diin (Hari Pembalasan)

Allah SWT berfirman:

ِ ‫َو َقالُوا َيا َو ْيلَ َنا َه َذا َي ْو ُم ال ِّد‬


‫ين‬

Dan mereka berkata:"Aduhai celakalah kita!" inilah hari pembalasan.

(QS. Ash Shooffat [37]: 20)

9)      Ash-Shookhoh (Suara Yang Memekakkan).

Allah SWT berfirman:

‫َّاخ ُة‬ ِ ‫َفإِ َذا َجا َء‬


َّ ‫ت الص‬

"Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang pertama)". (QS. 'Abasa 33)
10)  Ath-Thommatul Khubro (Malapetaka Yang Besar).

Allah SWT berfirman:

َّ ‫ت‬
‫الطا َّم ُة ْال ُكب َْرى‬ ِ ‫َفإِ َذا َجا َء‬

"Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) Telah datang".(QS. An Nazi'at : 34)

11)  Yaumul Hasroh (Hari Penyesalan)

Allah SWT berfirman:

َ ‫َوأَ ْنذِرْ ُه ْم َي ْو َم ْال َحسْ َر ِة إِ ْذ قُضِ َي اأْل َمْ ُر َو ُه ْم فِي َغ ْفلَ ٍة َو ُه ْم اَل ي ُْؤ ِم ُن‬
‫ون‬

"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara Telah diputus.
dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman". (QS. Maryam [19]: 39)

12)  Al-Ghosyiyah (Hari Pembalasan).

Allah SWT berfirman:

‫ِيث ْال َغاشِ َي ِة‬ َ ‫َه ْل أَ َتا‬


ُ ‫ك َحد‬

"Sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan?". (QS. Al Ghoosyiyah [88]: 1)

13)  Yaumul Khuluud (Hari Kekekalan).

Allah SWT berfirman:

‫ك َي ْو ُم ْال ُخلُو ِد‬


َ ِ‫ْاد ُخلُو َها ِب َساَل ٍم َذل‬

"Masukilah syurga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan". (QS. Qoof [50]: 34)

14)  Yaumul Hisaab (Hari Perhitungan).

Allah SWT berfirman:

ِ ‫يل هَّللا ِ لَ ُه ْم َع َذابٌ َشدِي ٌد ِب َما َنسُوا َي ْو َم ْال ِح َسا‬


‫ب‬ َ ُّ‫ِين يَضِ ل‬
ِ ‫ون َعنْ َس ِب‬ َ ‫إِنَّ الَّذ‬

"Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allahakan mendapat adzab yang berat, Karena
mereka melupakan hari perhitungan". (QS. Shaad [38]: 26)

15)  Al-Waaqi'ah (Hari Qiyamat/ Kejadian Yang Benar).


Allah SWT berfirman:

‫ت ْال َوا ِق َع ُة‬


Kِ ‫إِ َذا َو َق َع‬

"Apabila terjadi hari qiyamat". (QS. Al Waaqi'ah [56]: 1)

16)  Yaumul Wa'iid (Hari Terlaksananya Ancaman).

Allah SWT berfirman:

‫ك َي ْو ُم ْال َوعِ ي ِد‬


َ ِ‫ُّور َذل‬
ِ ‫َو ُنفِ َخ فِي الص‬

"Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman". (QS. Qoof [50]: 20)

17)  Yaumul Azifah (Hari Qiyamat).

Allah SWT berfirman:

ِ ‫أَ ِز َف‬
‫ت اآْل َ ِز َف ُة‬

" Telah dekat terjadinya hari qiyamat". (QS. An Najm [53]: 57)

18)  Yaumul Jamii' (Hari Berkumpul).

Allah SWT berfirman:

َ ‫ْك قُرْ آَ ًنا َع َر ِب ًّيا لِ ُت ْنذ َِر أُ َّم ْالقُ َرى َو َمنْ َح ْولَ َها َو ُت ْنذ َِر َي ْو َم ْال َجمْ ِع اَل َري‬
‫ْب فِي ِه‬ َ ‫َو َك َذل َِك أَ ْو َح ْي َنا إِلَي‬

"Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi
peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta
memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (qiyamat) yang tidak ada keraguan
padanya". (QS. Asy Syuura [42]: 7)

19)  Al-Haaqqoh (Hari Yang Pasti Terjadi).

Allah SWT berfirman:

‫ َما ْال َحا َّق ُة‬ . ‫ْال َحا َّق ُة‬

"Hari qiyamat. Apakah hari qiyamat itu?". (QS. Al Haaqqah [69]: 1-2)

20)  Yaumut Talaaq (Hari Pertemuan).

Allah SWT berfirman:


‫ش ي ُْلقِي الرُّ و َح مِنْ أَ ْم ِر ِه َعلَى َمنْ َي َشا ُء مِنْ عِ َبا ِد ِه لِ ُي ْنذ َِر َي ْو َم التَّاَل ِق‬
ِ ْ‫ت ُذو ْال َعر‬
ِ ‫َرفِي ُع الد ََّر َجا‬

"(Dialah) yang Maha Tinggi derajat-Nya, yang mempunyai 'Arsy, yang mengutus Jibril dengan
(membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya
dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari qiyamat)".

 (QS. Al Mu'min [40]: 15)

21)  Yaumut Tanaad (Hari Panggil-Memanggil).

Allah SWT berfirman:

‫َو َيا َق ْو ِم إِ ِّني أَ َخافُ َعلَ ْي ُك ْم َي ْو َم ال َّت َنا ِد‬

"Hai kaumku, Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil". (QS.
Al Mu'min [50]: 32)

22)  Yaumut Thaghoobun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan).

Allah SWT berfirman:

"(Ingatlah) hari (dimana) Allahmengumpulkan kalian pada hari pengumpulan, Itulah hari
dinampakkan kesalahan-kesalahan". (QS. At Taghaabun [64]: 9)

23)  Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul).

Allah SWT berfirman:

ُ َ
َ ُ‫ارف‬
‫ون َب ْي َن ُه ْم‬ ِ ‫ش ُر ُه ْم َكأنْ لَ ْم َي ْل َبثوا إِاَّل َسا َع ًة م َِن ال َّن َه‬
َ ‫ار َي َت َع‬ ُ ْ‫َو َي ْو َم َيح‬

"Dan (Ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allahmengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari
itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) Hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu)
mereka saling berkenalan". (QS. Yunus [10]: 45)

24)  Daarul Khuldi (Tempat Tinggal Yang Kekal).

Allah SWT berfirman:

َ ‫َذل َِك َج َزا ُء أَعْ دَا ِء هَّللا ِ ال َّنا ُر لَ ُه ْم فِي َها َدا ُر ْال ُخ ْل ِد َج َزا ًء ِب َما َكا ُنوا ِبآ َ َيا ِت َنا َيجْ َحد‬
‫ُون‬

"Demikianlah balasan terhadap musuh-musuh Alloh, (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat
tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat
kami". (QS. Fushshilat [41]: 28)
B. Bukti/Dalil Keniscayaan Hari Akhir

Berikut beberapa di antara dalil-dalil dimaksud. 

Pertama, dalam surat Ya Sin (36): 78-83 Allah berfirman,


“Dan dia (manusia durhaka) membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadiannya.
Dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?"
Katakanlah (hai Muhammad), "Ia akan dihidupkan oleh yang menciptakannya kali yang pertama
(Allah). Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api
dari kayu yang hijau; maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (memperoleh bahan bakar
darinya). Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi berkuasa untuk menciptakan yang
serupa dengan itu? Benar. Dia berkuasa dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
"Sesungguhnya keadaannya apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah berkata kepadanya,
"Jadilah," maka terjadilah ia. Mahasuci Dia yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan
kepadaNyalah kamu dikembalikan.”

Mari kita dengar uraian filosof Muslim, Al-Kindi, tentang kandungan ayat tersebut, sebagaimana
dikutip oleh Abdul-Halim Mahmud dalam bukunya At-Tafkir Al-Falsafi Al-Islam (hlm. 73). Menurut Al-
Kindi: 

Ayat ini menegaskan bahwa: 

a.          Keberadaan kembali sesuatu setelah kepunahannya adalah bisa atau mungkin. Karena
menghimpun sesuatu yang telah berpisah-pisah atau mengadakan sesuatu yang tadinya belum
pernah ada, lebih mudah daripada mewujudkannya pertama kali. Meskipun demikian, bagi Allah
tidak ada istilah "lebih mudah atau lebih sulit". Hakikat ini diungkapkan oleh ayat di atas ketika
menyatakan: Katakanlah bahwa ia akan dihidupkan oleh yang menciptakannya kalipertama. 

b.         Kehadiran atau wujud sesuatu dari sumber yang berlawanan dengannya bisa terjadi,
sebagaimana terciptanya api dari daun hijau (yang mengandung air). Ini diinformasikan oleh ayat
yang berbunyi: Yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau. 

c.          Menciptakan manusia dan menghidupkannya setelah kematiannya, (lebih mudah bagi Allah)
daripada menciptakan alam raya yang sebelumnya tidak pernah ada. Ini dipahami dari firman-Nya:
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa
dengan itu? 

d.         Untuk menciptakan dan atau melakukan sesuatu, betapa pun besar dan agungnya ciptaan itu,
bagi Tuhan tidak diperlukan adanya waktu atau materi. Ini jelas berbeda dengan makhluk yang selalu
membutuhkan keduanya. Hal ini bisa dipahami dari firman-Nya: Jadilah, maka terjadilah ia.

e.          Manusia mana yang mampu dengan fasafah manusia, menghimpun (informasi) dalam
ucapan sebanyak huruf-huruf ayat diatas, sebagaimana yang telah dthimpun oleh Allah untuk Rasul-
Nya saw. 

Demikian komentar filosof Al-Kindi tentang ayat-ayat di atas. 


Kedua, lihat misalnya surat Al-Isra' yang menguraikan bagaimana pembuktian tentang kepastian hari
kiamat -pada akhirnya ditemukan sendiri melalui tuntunan Al-Quran- oleh mereka yang tadinya
meragukannya. Gaya ini digunakan oleh Al-Quran agar manusia merasa bahwa ia ikut berperan
dalam menemukan satu kebenaran dan dengan demikian ia merasa memilikinya serta bertanggung
jawab untuk mempertahankannya. 

(Mereka bertanya), "Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur,
masih dapat dibangkitkan kembali sebagai makhluk-makhluk yang baru?" Katakanlah, "Jadilah kalian
batu, atau besi, atau apa saja yang menuntut pikiran kalian lebih mustahil untuk diciptakan kembali."
Maka mereka akan bertanya, "Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah, "Yang
telah menciptakan kamu pada kali pertama." Lalu mereka akan menggeng-gelengkan kepala mereka
kepadamu dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah, "Boleh jadi (dalam waktu) dekat" (QS
Al-Isra' [17]: 49-51).

Al-Quran -yang bermaksud melibatkan manusia dalam penemuan keyakinan tentang hari
kebangkitan ini- tidak menjawab pertanyaan kaum musyrik tadi degan "ya" atau "tidak". Tetapi,
diajukan-Nya suatu problem baru yang belum terlintas dalam benak si penanya, yaitu dengan
pernyataan yang diperintahkan kepada Nabi saw untuk disampaikan seperti terbaca di atas. Seakan-
akan penggalan kata tersebut berbunyi, "Bagaimana seandainya setelah kematian nanti kalian bukan
menjadi tulang-belulang yang pernah mengalami hidup, tetapi batu-batu atau besi-besi atau
makhluk apa saja yang sama sekali belum pernah mengalami 'hidup' dan menurut kalian lebih
mustahil untuk dihidupkan?" Pada saat itu Al-Quran mengajak akal mereka mengajukan pertanyaan
yang mereka ajukan semula, "Siapakah yang akan menghidupkan itu semua kembali?" Jawabannya
adalah, "Dia yang pertama kali mewujudkannya sebelum tadinya ia tiada." Bukankah mewujudkan
sesuatu yang pernah mengalami "hidup" lebih mudah daripada mewujudkan sesuatu yang belum
pernah berwujud sama sekali. 

Di sini terlihat bahwa problem yang mereka ajukan sudah tidak berarti sama sekali. Bahkan "akal"
mereka sendiri kelihatannya telah menyadari kelemahan argumen merreka, sehingga menimbulkan
pertanyaan baru. 

Ketiga, bertitik tolak dan hakikat di atas, seringkali Al-Quran menganalogikan hari kebangkitan
dengan keadaan hujan yang menimpa tanah yang gersang. Surat Al-Hajj menyeru seluruh manusia: 

”Wahai seluruh manusia, kalau kamu sekalian meragukan hari kebangkitan, maka (sadarilah bahwa)
Kami menciptakan kamu dari tanah, kemudian nuthfah, kemudian 'alaqah, kemudian mudhgah
(sekerat daging) yang sempurna penciptaannya atau tidak sempurna penciptaannya, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan di dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu
yang telah ditentukan. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, dan (secara berangsur-angsur)
kamu sampai kepada (usia) kedewasaan. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang
dipanjangkan usianya sampai pikun, supaya (sehingga) dia tidak mengetahui lagi apa yang tadinya
telah diketahui. Dan kamu lihat bumi itu tandus/mati, kemudian apabila Kami turunkan air (hujan) di
atasnya hiduplah bumi itu dan suburlah ia serta menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah. Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah Yang Hak, Dia yang menghidupkan
yang mati, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dan hari kiamat pasti datang. Tidak ada keraguan
atasnya dan Allah membangkitkan semua yang dikubur”(Al-Hajj : 5-7).

Manusia berasal dari tanah; bukankah makanannya berasal dari tumbuhan-tumbuhan dan binatang
yang memakan apa yang terbentang di bumi Allah? Makanan tersebut diolah oleh tubuhnya,
sehingga menghasilkan sperma. Pertemuan sperma dan ovum menghasilkan 'alaqah' sesuatu yang
bergantung di dinding rahim. Kemudian ini melalui tahap-tahap seperti yang dikemukakan di atas,
sehingga akhirnya manusia mati terkubur di bawah tanah atau menjadi tanah lagi. Nah apakah
mustahil yang kini menjadi tanah, hidup lagi dengan kehidupan baru? Bukankah sebelumnya ia pun
berasal dari tanah? Bukankah sehari-hari terlihat pula tanah yang gersang setelah dicurahi hujan
-ditumbuhi pepohonan yang hijau? Kalau demikian mengapa meragukan kebangkitan? Demikian
lebih kurang peringatan ayat di atas. 

Keempat, kematian sama dengan tidur. Begitu pernyataan Al-Quran. 

“Allah yang memegang jiwa (orang) saat kematiannya, dan (memegang) yang belum mati pada saat
tidurnya. Maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya, dan Dia melepaskan
jiwa yang lain (yang tidur dengan membangunkannya) sampai waktu yang Dia tentukan ... (QS Al-
Zumar [39]: 42).

Untuk membuktikan adanya kebangkitan, Al-Quran menceritakan apa yang dilakukan Allah terhadap
seorang yang mempertanyakan tentang "bagaimana kebangkitan". Maka ditidurkannya yang
bersangkutan selama seratus tahun, dan Dia menjadikan makanannya tetap utuh tidak rusak,
sedangkan keledainya menjadi tulang-belulang. (Baca QS Al-Baqarah [2]: 259)

Bahkan sekelompok pemuda yang beriman -yang terpaksa berlindung ke sebuah gua karena
khawatir kekejaman penguasa masanya-ditidurkan selama tiga ratus tahun lebih, kemudian
dibangunkan kembali oleh Allah. Kisah mereka diuraikan secara panjang lebar dalam surat Al-Kahf
(18): 9-26 dan bekas-bekas peninggalan mereka berupa gua tempat persembunyian telah ditemukan
beberapa kilometer dari kota Amman, Yordania. Kini gua itu menjadi salah satu objek yang
dikunjungi para wisatawan dan peziarah. 

Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja
merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai hasil usahanya” (QS
Thaha [20]: 15).
“(Allah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu
yang paling baik amalnya” (QS Al-Mulk [67]: 2).

C. Macam - macam dan Tanda - tanda Hari akhir

1. Kiamat Kecil (Shugra) :

Adalah  peristiwa berakhirnya setiap makhluk yang bernyawa dan hancurnya sebagian alam seperti
terjadinya kematian, banjir, longsor, gempa bumi, dan lain-lain. Firman Allah dalam surat Al Qashash
ayat 88, yang artinya: “Segala sesuatu pasti akan binasa kecuali Dzat Allah”

 (Q.S. Al Qashash : 88)

Bedasarkan ayat di atas jelaslah bahwa seluruh makhluk yang ada di dunia akan hancur dan binasa,
saat makhluk-makhluk itu binasa maka boleh dikatakn sebagai kimat sugro termasuk bila seseorang
menemui ajalnya maka itupun ter,asuk kiamat sugro, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw
yang artinya : “Apabila salah seorang diantara kamu mati, maka sesungguhnya kiamatnya sudah
dekat” (H.R Ad Dailami)

Tanda – Tanda

Ø  Melimpahnya harta benda

Ø  Enggan menerima sodaqoh

Ø  Munculnya orang-orang yg mengaku nabi

Ø  Kurangnya sifat amanah

Ø  Banyaknya pejabat yg zholim

Ø  Perzinahan,minuman keras, obat terlarang merajalela

Ø  Memperindah masjid tanpa memakmurkannya

Ø  Berlomba-lomba mendirikan bangunan

Ø  Banyaknya pembunuhan

Ø  Banyak kemusyrikan di kalangan umat islam

Ø  Merajalela sadisme,pemutusan silaturahmi,buruknya hubungan bertetangga

Ø  Orang-orang tua berlagak seperti anak muda

Ø  Merajalela riba dan sifat kikir

Ø  Mengucap salam hanya kepada orang yg dikenal


Ø  Wanita-wanita berpakaian tapi telanjang

Ø  Banyak kebohongan dan informasi yang simpang siur

2. Kiamat Besar  (Kubra) :

                Kiamat Kubra (kiamat Besar), adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta sehingga
alam ini berganti dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat.

Peristiwa yang terjadi saat kiamat kubro merupakan peristiwa yang sangat dahsyat, diawali dengan
tiupan sangkakala yang pertama. Setelah itu bumi terangkat dan bergoncang hebat, gunung-gunung
terlepas dari tempatnya, berterbangan dan bertabrakan seperti kapas yang ditiup angin, dan
bumipun mengeluarkan isi perutnya.

Firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Zal zalah ayat 1-3

Artinya : “apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi
telahmengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa

bumi (menjadi begini)?", (Az Zalzalah : 1-3)

Tanda - Tanda

ü  Dajjal

ü  Turunnya Nabi Isa as.

ü  Ya’juj dan Ma’juj

ü  Gempa bumi/Tanah Longsor di 3 wilayah

ü  Kabut

ü  Terbitnya Matahari dari Barat

ü  Keluarnya binatang dari Perut Bumi

ü  Api yang mengumpulkan manusia

D.  Macam-macam Alam Ghaib yang Berhubungan Dengan Hari Akhir

Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut:

1.      Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)

Barzakh, saecara bahasa berarti dinding atau pembatas. Adapun menurut istilah baszakh adalah
alam atau tempat bersemayam roh manusia yang sudah mati sebelum datangnya hari kiamat. Juga
disebut alam kubur. Kondisi manusia di alam ini sangat tergantung pada amalnya di dunia. Bagi yang
amalnya baik akan merasakan kenikmatan di alam ini, demikian juga bagi yang amalnya buruk, ia
akan mendapatkan siksaan di alam ini.

Adapun kejadian-kejadian yang akan dialami manusia di alam kubur antara alain :

1.    Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir

2.    Setiap manusia yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir mengenai
keimanan dan amal perbuatannnya.

3.    Nikmat dan siksa kubur

4.    Setelah manusia diperisa tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur,
Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan tentang kehicupannya
yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah mencicipi tentang siksa di neraka kelak.
Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda:
Apabila seseorang meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan
petang, sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga. Sekiranya dia dari kalangan ahli
neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu kepadanya : Inilah tempatmu sehingga
kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat.”(HR. Bukhari Muslim)

2. Yaumul Ba’as (Hari Kebangkitan)

Allah SWT telah menggambarkan dalam Al-Qur’an bahwa kiamat itu terjadi pada saat Malaikat Israfil
Meniup sasangkala yang pertama, kemudian beberapa waktu kemudian dia akan meniupkan
sasangkala itu untuk kedua kalinya. Saat ditiup sasangkala kedua itulah manusia dibangkitkan
kembali dari alam kubur. Inilah yang disebut dengan Yaumul Ba’as (hari kebangkitan), Sebagaimana
dijelaskan Allah SWT dalam Surah Yaasin : 51 yang artinya : “Dan ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba
mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”.(QS. Yaasin : 51)

Manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal perbuatannya ketika
berada di dunia. Disinilah akan tampak jelas keadaan manusia tanpa bisa ditutp-tutupi sedikit pun.
Allah SWT menjelaskan dalam QS. Az Zalzalah ayat  : 6 yang artinya : “Pada hri itu manusia keluar
dari kuburnya daklam keadaan yang bermacam-macam, supaya siperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka.”

Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar. Mereka


semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan kakinya, namun orang-orang yang
ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang-orang yang senantiasa berwudlu
tamapak putih bersih dan bersinar wajahnya.

      Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang lelaki
bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada hari
kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang menjadikannya berjalan dengan dua
kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan
menggunakan muka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Yaumul Mahsyar

Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya manusia sejak Nabi Adam a.s sampai manusia di akhir
zaman. Mahsyar adalah tempat yang sangat luas, yaitu tempat berkumpulnya semua manusia untuk
menerima keputusan dari Allah SWT setelah dihitung semua amal mereka semasa hidup di dunia.
Allah SWT berfirman: “Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan mereka seorang
pun”.(QS. Al Kahfi : 47)

Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit dan susah, tidak ada yang dapat
menolong keculai hanya pertolongan dari Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Padang
Mahsyar merupakan tempat penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.

Gambaran mengenai Padang Mahsyar dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam


haditsnya : “Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda : Pada hari
kiamat manusia akan dikumpulkan  ditanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak apa-apa
untuk seseorang itu berlindung”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di Padang Mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili seluruh manusia tanpa kecuali dengan seadil-
adilnya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dqan terang benderanglah bumi (padang
mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan
masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka
dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”(QS. Az Zumar : 69).

4. Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab

Mizan artinya timbangan, dan hisab artinya perhitungan. Jadi, Yaumul Mizan adalah saat
ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya
masing-masing. Yumul Mizan ini juga disebut Yaumul Hisab, maksudnya hari saat diperhitungkannya
seluruh amal manusia, baik amal yang baik maupun amal yang amal yang buruk akan mendapatkan
balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT. Firman Allah SWT. yang artinya : “Kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang
sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala) nya.
Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”(Q.S. Al-Anbiya: 47)

Allah juga berfirman dalam QS. Al Qari’ah 6 – 11 yang artinya : “Dan adapun orang yang berat
timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-
orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan
tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”

Pada perhitungan ini, yang akan dihitung pertama kali adalah salat fardu, bila seseorang rajin dan
tidak pernah meninggalkannya, bahkan menambahnya dengan salat-salat sunah, maka akan merasa
bahagia dan senang saat perhitungan amal tersebut.
Rasulullah SAW bersabda : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang
pertama kali dihisab pada hari kiamat dari semua amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka
dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa  rugi.
Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah SWT berkata pada malaikat :
lihatlah salat sunah dari hamba-Ku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat
fardunya.”(HR Tirmizi)

Balasan Amal Baik dan Amal Buruk

Semua amal manusia akan dihitung Allah SWT tanpa kecuali. Amal sekecil apapun akan diberikan
balasannya. Firman Allah SWT. QS. Zalzalah ayat 7 – 8 : “ Barang siapa yang mengerjakan seberat
zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”

1. Balasan amal baik

Berbahagialah bagi yang beriman kepada Allah SWT serta banyak beramal saleh, karena mereka
akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera, dan penuh kenikmatan di surga.

Allah SWT berfirman “ Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qari’ah ayat 6 – 7)

Dalam ayat yang lain : “ Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya didalam surga
mereka kekal didalamnya selama  ada langit dan bumi, kecuali jika tuhanmu menghendaki (yang
lain); sebagai karunia yang tidak putus-putusnya.” (QS. Hud : 108)

2. Pembalasan amal buruk

Bagi orang-orang yang selam hidup di dunia banyak melakukan amal yang buruk (dosa), yaitu
melanggar peraturan Allah SWT dan rasul-Nya siberi balasan siksaan yang sangat pedih di neraka.

 Firman Allah SWT : “ Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukan kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang
sangat panas.   (QS. Al Qari’ah : 8 - 11)

Dalam ayat yang lain : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih,
dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka
sebelum itu hidup bermewah-mewah. (QS. Al Waqiah : 42 – 44)

Dalam pemahaman ini mestilah kita nberhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus
menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan Allah. Kita harus senantiasa
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.
E.    Prilaku yang Mencerminkan Akan Datangnya Hari akhir

§  Perang dan konflik semakin meningkat,

§  ketika ada kekacauan dan kehancuran

§  moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama.

§  Kurangnya sifat amanah

§  Banyaknya pembunuhan

§  Banyak kemusyrikan di kalangan umat islam

§  Orang-orang tua berlagak seperti anak muda

§  Merajalela riba dan sifat kikir

§  Mengucap salam hanya kepada orang yg dikenal

§  Wanita-wanita berpakaian tapi telanjang

§   

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi
suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

F. Hikmah Hari Akhir

Semua ciptaan Allah mempunyai hikmah karena Allah tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa
guna dan hikamah. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir :

1.              Adanya rasa kebencian yang dalam kepada kema’siatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah di dunia dan di akhirat.

2.              Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan


akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.

3.              Senang dan tekun menjalankan ketaatan serta mengharap-kan pahala untuk persiapan hari
pembalasan.

4.              Penghibur bagi orang mukmin yang tidak sempat menda-patkan kenikmatan dunia,
sebagai gantinya ia punya harapan yang akan ia peroleh di hari akherat berupa kenik-matan dan
pembalasan pahala.
BAB 2

AKHLAK TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI

A.    BERILMU

Pengertian Berilmu
Berilmu artinya pandai atau tidak bodoh, cerdas atau pintar. Berilmu adalah sikap perilaku yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang berilmu adalah orang yang memiliki
ilmu pengetahuan, dan mau menggunakan akal sehatnya untuk berpikir. Ilmu merupakan pintu
gerbang yang menghantarkan seseorang meraih kesuksesan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun
di akhirat.

“Barangsiapa yang berharap akan (kebahagiaan) dunia, hendaknya (diraih) dengan ilmu. Barangsiapa
berharap kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu, dan barangsiapa berharap
kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih dengan ilmu”(H.R. Bukhari).

Pentingnya Berilmu

Ilmu memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia. Ilmu dapat membantu manusia
melakukan sesuatu dengan m,udah. Ilmu juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Hidup
berilmu itu penting agar tidak tersesat dan terasa berat, sebab dengan berilmu kita akan terbantu
dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Dengan ilmu kita dapat melakukan apa saja, dan dapat
berjalan kemana saja tanpa ada rasa takut, sebab ilmu itu nuur (cahaya) yang dapat menunjukkan
jalan yang tepat.

Bentuk dan Contoh Perilaku Berilmu

Orang yang berilmu akan melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk ilmu dan daya nalarnya,
sehingga tidak ada perbuatan yang bertentangan dengan akal sehat, baik menurut tradisi, agama,
maupun hukum dan aturan.

Bentuk Perilaku Berilmu

1.         Perilakunya berdasarkan akal sehat.

Orang yang memiliki ilmu pengetahuan dalam melakukan tindakan sosialnya dalam kehidupan
sehari-hari, perilakunya selalu didasarkan pada akal sehat. Ia akan mendahulukan akal budinya dari
pada emosi dan hawa napsunya. Akal sehatlah yang dapat membedakan kebenaran dari kesalahan,
kenaikan dari keburukan. Perbuatan dan ucapan yang didasarkan pada akal sehat, tentu akan dapat
mendatangkan banyak manfaat baik bagi pelakunya maupun bagi orang lain.

2.         Perilakunya berdasarkan ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan modal utama dalam meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun
di akhirat. Suatu pekerjaan yang dilakukan tidak berdasarkan ilmu, hanya dapat mendatangkan
kemudaratan. Bahkan lebih dari itu, dapat mendatangkan malapetaka bagi pelakunya dan orang lain.
Perilaku yang berdasarkan ilmu pengetahuan sungguh tidak akan mendatangkan kerugian. Sebab
ilmu akan membimbing dan mengarahkan pemiliknya pada jalan menuju kebenaran dan kebaikan.
3.         Perilakunya tidak menyimpang dari aturan hukum dan tradisi.

Dengan ilmu dan akal sehatnya seorang yang berilmu akan selalu bersikap dan berperilaku hati-hati,
agar tidak melanggar aturan hukum dan tradisi yang berlaku. Orang yang memiliki ilmu dan
pengetahuan tentu tidak mau melanggar peraturan-peraturan tersebut, baik peraturan yang dibuat
oleh sesama manusia maupun peraturan yang dibuat oleh Allah swt.

Contoh Perilaku Berilmu

o    Seorang siswa MTs kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Akhir, dengan akan
sehatnya menolak ajakan teman-temannya untuk bermain dan berhura-hura.

o    Seorang bapak-bapak yang sedang sakit, dengan akal sehat dan ilmunya menolak ajakan untuk
berobat ke dukun.

Nilai-nilai Positif dari Berilmu dalam Fenomena Kehidupan

Ø  Dapat membedakan mana yang benar dan mana yang slah, mana yang baik dan mana yang buruk,
mana yang halal dan mana yang haram, mana perintah mana larangan dan sebagainya.

Ø  Dapat hidup dengan terang benderang, ringan dan penuh kenyamanan sebab ilmu menyinari
pemiliknya sepanjang dimanfaatkan di jalan yang baik dan benar

Ø  Dapat menghindari berbagai kesalahan dan perbuatan buruk lainnya, yang akan mendatangkan
kerugian dan malapetaka, baik bagi pelakunya maupun masyarakat lingkungannya.

Ø  Semua perbuatan dan tindakan berdasrkan ilmu pengetahuan dapat mendatangkan manfaat dan
kebaikan bagi orang lain. Sebab dengan ilmu segala sesuatu akan bermanfaat.

Ø  Mendapat tempat dan kedudukan yang terhormat. Dimana dan kapanpun, di dunia ini orang yang
berilmu pasti mendapat temat dan kedudukan yang terhormat. Karena ilmunya seseorang menjadi
dihormat, oleh ilmunya seseorang menjadi dihargai, dengan ilmunya pula ia mampu melakukan
sesuatu yang berguna.

Ø  Mendapat dua keuntungan dan kehormatan sekaligus, kehormatan di mata manusia dan
dihadapan Allah swt.

Ø  Terbiasa Berperilaku Berilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

Ø  Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu mendapat bimbingan
dan petunjuk dari Allah swt.

Ø  Tumbuhkan sikap cinta ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang alam agar tumbuh pula
semangat belajar yang tinggi, tekun, rajin dan ulet dalam belajar.

Ø  Jadikan buku sebagai sahabat tempat bertanya dan menimba ilmu pengetahuan dengan cara
membacanya secara cermat dan teratur
Ø  Hadapi segala sesuatu dengan sikap objektif, rasional dan kepala dingin, sehingga tidak terbawa
oleh hawa napsu yang cenderung mendatangkan kerugian dan malapetaka

Ø  Berdoalah kepada Allah swt. Agar diberi kekuatan untuk menjadi orang yang berilmu.

B.     KERJA KERAS

Pengertian dan Pentingnya Kerja Keras

Pengertian Kerja Keras

Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal
lelah. Pengertian lain kerja keras adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan.

Pepatah arab mengatakan:

“Barangsiapa yang sungguh-sungguh (kerja keras), niscaya akan berhasil, dan barangsiapa yang
bergerak (berjalan), niscaya akan sampai”.

Pentingya Kerja Keras

Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya Islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau
bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdo’a kepada Allah agar apa yang
diinginkan dapat terkabul. Bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia (Syari’at),
sedang berdo’a adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia (hakikat).

Pentingnya bekerja keras dan berdo’a disebabkan antara lain:

1)            Manusia sadar akan kebutuhan hidupnya yang harus dipenuhi, agar hidup menjadi bahagia,
baik di dunia maupun di akhirat.

2)            Manusia dituntut untuk bersikap kreatif dan rajin bekerja, sebab tanpa bekerja seseorang
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

3)            Manusia menyadari bahwa tidak ada rejeki dan kebahagiaan yang datangnya dari langit,
melainkan harus diraih dengan kerja keras, banting tulang, dan peras keringat.

4)            Manusia menyadari bahwa ada kekutan lain di luar kekutan yang dimilikinya, sehingga hasil
dari kerja kerasnya harus dipasrahkan sepenuhnya kepada keagungan Allah swt. Oleh karena itu
manusia wajib berdo’a atas semua kerja kerasnya.

5)            Manusia semakin kuat keimanannya, karena disamping bekerja kerasnya juga


kepasrahannya kepada kehendak terbaik Allah swt.
6)            Manusia tidak memilih salah satunya, bekerja atau berdo’a, melainkan kedua-duanya
sangat penting dilakukan. Bekerja keras terlebih dahulu, kemudian berdo’a memohon perlindungan
dan keberhasilan.

Bentuk dan Contoh Kerja Keras

Bentuk Kerja Keras

a.          Melakukan setiap pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan dengan niat ibadah
karena Allah.

b.         Tidak mudah patah semangat dalam melakukan setiap pekerjaan, seberat dan sesulit apapun
pekerjaan yang dihadapinya.

c.          Melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa, sebab pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-
gesa tidak mendatangkan hasil yang baik dan optimal.

d.         Tidak meremehkan setiap pekerjaan yang hanya akan mendatangkan sikap malas dan jenuh
dalam bekerja, melainkan sebaliknya semua pekerjaan dipandang serius sehingga harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh.

e.          Mencintai pekerjaan yang dilakukannya sehingga bekerja dengan sepenuh hati.

Contoh Kerja Keras

Ø    Seorang anak MTs yang ayahnya hanya tukang bakso keliling, punya cita-cita ingin menjadi
sarjana ekonomi yang sukses. Demi meraih cita-citanya anak tersebut sudah mempersiapkan dirinya
sejak sekolah di MTs, dengan cara membantu ayahnya berdagang bakso keliling di luar waktu
belajar. Sesudah duduk di bangku aliyah bahkan perguruan tinggi dia sudah berani dan bekerja keras
berjualan bakso secara mandiri. Alhasil dengan kerja kerasnya dia dapat menyelesaikan kuliahnya,
bahkan telah diterima bekerja di perusahaan ternama di kota ini.

Ø    Annisa adalah seorang anak MTs yang ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan ibunya sakit
lumpuh. Dia punya cita-cita ingin menjadi bidan. Dia berani dan sanggup bekerja keras dengan tanpa
ada rasa malu untuk meraih cita-citanya dengan belajar membuat makanan ringan untuk dijual
diwarung-warung yang ada di daerahnya. Dengan semangat kerja kerasnya alhasil dia bisa
melanjutkan studinya dan berhasil menjadi seorang bidan.

Nilai-nilai Positif dari Kerja Keras dalam Fenomena Kehidupan


v  Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan
setan, ketika menjalankan sesuatu pekerjaan.

v  Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan pekerjaan
setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar
mendapatkan hasil yang baik.

v  Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang
kelak akan mendapat pahala dari Allah swt.

v  Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak menyimpang dari ajaran Islam, sehingga
selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.

v  Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik bagi
diri sndiri maupun orang lain.

v  Terbiasa berperilaku kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat membiasakan diri bersikap bekerja keras, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

ü  Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya hindari
pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.

ü  Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan dan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran
Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuaj agama.

ü  Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritik, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang
tujuannya baik, terutama yang mengingatkan ketika kita lupa.

ü  Selalu menjaga diri dari sikap tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja, sehingga
akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan munkar.

ü  Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan kerja,
seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.

ü  Panjatkan do’a kepada Allah, agar diberi kekutan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam
menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang datang dari langit tanpa ada usaha dan
kerja keras.

ü  Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa
menjadi orang yang sukses.

C.    KREATIF

Pengertian dan Pentingya Kreatif

Pengertian Kreatif
Kreatif artinya sikap terampil dan cekatan yang membuat seseorang tidak mau berpangku tangan
atau bermalas-malasan. Seorang yang kreatif selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan
sesuatu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain

Pentingnya Kreatif

a.              Membuat seseorang menjadi tidak malas dan tidak mau bergantung kepada orang lain

b.              Membuat suatu benda yang semula kurang berharga atau bahkan tidak dihargai menjadi
bernilai tinggi di tangan seseorang

c.              Menatap masa depan secara terang dan gemilang, sebab semua yang ada di sekelilingnya
dipandang sebagai potensi yang dapat digunakan untuk meraih kesuksesan hidup

d.              Dapat meningkatkan daya juang yang tinggi dalam meraih kesuksesan. Sebab, perilaku
kreatif dapat mendorong seseorang lebih cepat meraih kemajuan dan keberhasilan.

Bentuk dan Contoh Kreatif

Bentuk Kreatif

1)       Tidak Malas

Malas merupakan penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda. Sebab sikap
perilaku malas itu dapat menghilangkan sikap perilaku kreatif, sikap mau bekerja keras, sikap
semangat juang yang pada akhirnya mendatangkan penyesalan. Bagaimanapun sikap malas tidak
akan membawa keberuntungan, oleh sebab itu seorang yang kreatif selalu berusaha menjauhi sikap
malas, bahkan menghindari dan membuangnya sama sekali dalam kehidupannya.

2)       Tidak mudah putus asa

Putus asa merupakan sikap perbuatan keji yang harus dihindari oleh setiap muslim. Orang yang
memiliki sikap kreatif, senantuasa berjiwa kuat dan tegar tidak mudah putus asa. Seberat apapun
masalah dan kesulitan yang dihadapi, selalu diterimanya dengan lapang dada. Bahkan semakin
banyak dan berat suatu masalah yang menimpanya, ide kreatifnya semakin cemerlang untuk
kemudian melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain. Seorang kreatif anti putus asa, sebab
putus asa selain merupakan perbuatan dosa, juga tidak akan menyelesaikan masalah.

3)       Berwawasan luas

Seorang yang berperilaku kreatif niscaya memiliki wawasan yang luas. Wawasan ialah pandangan
yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman. Semakin banyak pengetahuan seseorang akan
semakin luas wawasannya, begitu pula semakin banyak pengalaman seseorang, niscaya semakin luas
pula wawasannya. Seorang yang berperilaku kreatif selalu berupaya menambah wawasannya,
menambah ilmunya, dan menambah pengalamannya.
Contoh kreatif

Ahmad adalah anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Ayah dan ibunya seorang buruh
tani yang penghasilannya pas-pasan. Pembayaran SPP disekolahnya selalu menunggak, karena
penghasilan orang tuanya tidak mencukupi. Untuk membantu meringankan beban orang tuanya
ahmad melakukan tindakan kreatif, yaitu dengan cara mencari kayu bakar di hutan, kemudian kayu
bakar tersebut dijual kepada yang membutuhkan, dan uangnya dipakai untuk biaya sekolahnya.

Nilai-nilai positif dari kreatif dalam fenomena kehidupan

1)     Sikap rajin dan sungguh-sungguh

Orang yang berperilaku kreatif, merupakan orang yang rajin dan sungguh-sungguh dalam melakukan
suatu pekerjaan. Apapun yang dilakukannya selalu membuahkan hasil yang bermanfaat baik bagi
dirinya maupun bagi orang lain.

2)       Berjiwa besar

Berjiwa besar artinya dapat menerima suatu kenyataan, sepahit apapun tanpa mencari kambing
hitam atau menyalahkan orang lain. Seseorang yang kreatif adalah seseorang yang memiliki sikap
jiwa besar, sehingga tidak memandang suatu masalah dari sebab-sebabnya, melainkan bagaimana
jalan keluarnya. Baginya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, seberat apaun. Hal ini
disebabkan manusia telah diberi akal dan hati untuk berpikir dan merenung dalam mencari jalan
keluar (solusi) yang tepat bagi masalah tersebut yang sedang dihadapi. Dengan demikian, sikap jiwa
besar terkandung dalam sikap terpuji kreatif.

3)       Cerdas

Ide-ide kreatif hanya dapat tumbuh dari kecerdasan akal dan pikiran. Kecerdasanlah yang membuat
seseorang memiliki ide-ide cemerlang dan brilian, yang disebut dengan ide kreatif ide tersebut
kemudian membentuk sikap kreatif, dan pada akhirnya melahirkan perilaku dan perbuatan yang
kreatif pula.

4)     Pantang menyerah

Pantang menyerah artinya siap menerima segala tantangan dan hambatan, dan tidak akan mundur
menerima kenyataan/suatu maslah. Seorang kreatif, suatu masalah bukanlah hambatan yang
membuatnya harus menyerah atau mundur, melainkan suatu kesempatan untuk semakin
meningkatkan sikap kreatifnya. Dengan kata lain, semakin berat masalah yang dihadapinya semakin
meningkat kreatifitasnya.

5)     Bersikap cermat
Cermat dapat diartikan sebagai sikap cakap dan trampil dalam menentukan sesuatu. Sikap cermat
merupakan sikap terpuji yang amat penting dimiliki oleh seorang muslim yang kreatif. Tanpa sikap
cermat, niscaya seseorang dapat terjerumus ke dalam jurang kehancuran. Sikap cermat tidak hanya
dibutuhkan ketika menghadapi masalah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Terbiasa berperilaku Kreatif dalam kehidupan sehari-hari.

§   Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati agar hidup selalu dalam bimbingan dan
perlindungan Allah swt.

§   Perbanyak bergaul dengan orang yang memiliki perilaku kreatif, sehingga dapat mengasah otak
dan pikiran kita menjadi lebeih cemerlang dan kreatif dalam menghadapi kehidupan.

§   Perbanyak membaca dan belajar, baik dengan cara membaca buku maupun dengan cara bergaul
dengan mereka yang berperilaku kreatif.

§   Tanamkan keyakinan bahwa hidup ini akan terasa mudah dan menyenangkan bagi orang yang
kreatif dan pekerja keras.

§   Mulailah membiasakan diri berperilaku kreatif sejak masih kecil, agar kelak menjadi orang yang
sukses.

D.    PRODUKTIF

Pengertian dan Pentingya Produktif

Pengertian Produktif

Produktif dapat diartikan sebagai sikap ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Bagi orang yang memiliki perialku produktif,
tidak ada kata berhenti atau menganggur. Sebab sesungguhnya banyak hal yang dapat dikerjakan
dan akan mendatangkan manfaat bagi kehidupannya, asalkan dikerjakan dengan sungguh-sungguh
dan sepenuh hati.

 “Rasulullah saw. Bersabda, “sebaik-baik manusia adalah orang yang memberikan manfaat bagi
orang lain(H.R.Ahmad)

Pentingnya Perilaku Produktif

Ø   Mendorong manusia untuk meraih kemajuan terus menerus, sebab perilaku produktif menuntun
pemiliknya senantiasa berkarya dan bekerja tanpa mengenal lelah.

Ø   Menolong manusia untuk selalu bekerja dan berkarya yang dapat mendatangkan manfaat bagi
dirinya dan masyarakat lingkungannya, sehingga kehadiran seorang produktif sangat dinantikan oleh
semua orang.
Ø   Dapat melakukan sesuatu yang tidak atau belum tentu dapat dilakukan oleh orang lain, sebab
hanya seorang produktiflah yang mau melakukan sesuatu tanpa memperhitungkan untung rugi,
melainkan berdasrkan nilai manfaat atas perbuatan yang dilakukannya.

Bentuk dan Contoh Produktif

Bentuk Perilaku Produktif

ü Semangat kerja keras

Kerja keras artinya bekerja dengan sekuat tenaga dan daya yang dimiliki, pantang menyerah dalam
menghadapi berbagai rintangan dan hambatan, tidak berputus asa dalam menghadapi kesulitan, dan
tidak menyesali kegagalan pada masa lalu.

ü Pandai menggunakan waktu dan kesempatan

Bagi seorang yang memiliki sikap produktif, tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia, tanpa arti
dan tidak berguna. Waktu adalah peluang dan kesempatan yang harus digunakan dengan sebaik-
baiknya, agar dapat mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi kehidupan dirinya dan
masyarakat luas.

ü Berjiwa pengabdi

Seseorang yang memiliki sikap produktif tidak akan menghitung untung rugi dalam setiap melakukan
pekerjaan. Baginya bekerja merupakan pengabdian yang tulus untuk mendatangkan suatu kebaikan
dan manfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

ü Berazaz manfaat

Berazaz manfaat artinya suatu pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu termasuk
kehidupannya harus memberikan manfaat kepada orang banyak. Bagi seseorang yang bersikap
produktif segala sesuatu harus dinilai dari segi manfaatnya, termasuk dalam menggunakan waktu
dan kesempatan, melakukan suatu pekerjaan dan sebagainya. Jadi apa yang dilaukannya selalu
mendatangkan manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.

Contoh Perilaku Produktif

Mahmud adalah siswa MTs kelas 9, dia aktif diberbagai bidang di sekolahnya. Ditengah-tengah
kesibukannya Mahmud masih bisa menyisihkan sebagian waktunya untuk berkarya, yaitu membuat
hiasan untuk gantungan kunci dari ayaman dan ukiran. Hasil karyanya di sukai oleh teman-
temannya, bahkan gurunya sendiri banyak yang memesannya.

Nilai-nilai positif dari Perilaku Produktif dalam fenomena kehidupan

v Mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lain


Seorang yang berperilaku produktif selalu melakukan pekerjaan yang dapat mendatangkan manfaat
dan kebaikan, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Hidupnya tidak lepas dari suatu pekerjaan
dan karya, tidak mengenal istilah berhenti atau berputus asa.

v Terhindar dari sikap pemalas

Orang yang memiliki sikap perilaku produktif, pastilah seorang yang kreatif dan pekerja keras. Oleh
sebab itu, niscaya dirinya terhindar dari sikap malas dan berpangku tangan sikap produktif dapat
mendorong pemiliknya selalu bersemangat dalam bekerja atau belajar, tidak mudah menyerah,
apalagi berputus asa.

v Ikhlas beramal

Perbuatan yang tidak dilandasi dengan rasa ikhlas, niscaya tidak akan menghasilkan sesuatu yang
terbaik bagi pelakunya, dan begitu pula bagi orang lain. Sebab tanpa keikhlasan, pekerjaan tidak
akan sempurna dan tidak pula mendatangkan kebaikan

v Dapat menggunakan waktu dan kesempatan

“ Kesempatan datangnya Cuma sekali”. Artinya orang yang tidak menggunakan kesempatan tidak
akan menemukan lagi pada kesempatan dikemudian hari. Di mata orang produktif, hidup ini
merupakan kesempatan yang juga datangnya suma sekali. Alangkah meruginya jika tidak
dipergunakan untuk mengerjakan berbagai kebaikan, yang dapat mendatangkan manfaat bagi
dirinya dan orang lain.

Terbiasa berperilaku Produktif dalam kehidupan sehari-hari.

o   Tanamkan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam hati, agar hidup selalu dalam lindungan
Allah swt.

o   Perbanyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki perilaku produktif agar dapat
meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

o   Hindari bergaul dengan mereka yang perilakunya pemalas, penghayal, dan suka hura-hura, sebab
hanya akan mendatangkan kerugian.

o   Manfaatkan waktu dan kesempatan jangan sampai berlalu sia-sia, sebab keduanya hanya datang
satu kali menghampiri kita. Waktu hari ini berbeda dengan hari kemarin dan hari esok, begitu pula
kesempatan jarang yang datang dua kali.

o   Berdoalah kepada Allah. Agar diberi kekuatan untuk senantiasa berperilaku produktif, supaya
hidup lebih berarti dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai