Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makalah Ilmu Tauhiid yang berjudul “Iman kepada hari akhir” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat dan salam selalu kita limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW Selesainya makalah ini juga tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak, maka kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :

1. Taufik Hidayat,M.Sos. selaku dosen materi kuliah Ilmu Tauhiid.


2. Semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para mahasiswa


maupun para pembaca lain. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para mahasiswa, dosen
atau pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 4 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1. Pengertian Hari Akhir...............................................................................................3
2.2. Macam-macam hari akhir........................................................................................3
2.3. Hari kebangkitan dan makhsyar...............................................................................9
2.4. Mizan......................................................................................................................15
2.5. Al-Haudh................................................................................................................16
2.6. Sirath......................................................................................................................18
2.7. Syafa’at...................................................................................................................20
2.8. Karakteristik Neraka...............................................................................................21
2.9. Pintu-pintu neraka dan Adzab didalamnya............................................................22
2.10. Amalan-amalan yang memasukkan kedalam neraka.............................................23
BAB III PENUTUP...................................................................................................................25
Kesimpulan.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada
hariakhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya
kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat
bergantung bagaimanakadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang yang benar-
benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan
berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, seorang manusia tidak
disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam Al-Qur'an
dan sunnah Rasul yang benar, yang berkaitan dengan hari akhir.

Mengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah penting


karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia
ketakwaan dan komitmennya terhadap agama. Tidak ada yang membuat hati keras
dan memberanikan orang berbuat maksiat daripada kelalaian mengingat hari kiamat,
kengerian, dan kedasyatannya. Seperti yang digambarkan Allah dalam firmanNya :
“Maka bagaimana kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada
hari yang menjadikan anak-anak beruban.” (QS. Al-Muzzamil:17)

Orang muslim meyakini Dunia mempunyai saat terakhir dimana dia terhenti
adanya, dan mempunyai hari lain yang tidak mempunyai penghabisan, kemudian
datanglah kehidupan kedua, yaitu hari lain dinegeri akhirat. pada hari tersebut, Allah

1
SWT.membangkitkan semua makhluk, mengumpulkan mereka semua kepadanya
untuk dihisab.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hari akhir dan maksudnya?


2. Apa saja macam-macam dan tanda-tanda hari akhir?
3. Apa itu hari kebangkitan dan makhsyar?
4. Apa itu Mizan?
5. Apa itu Haudh?
6. Apa itu Sirath?
7. Apa itu Syafa’at?
8. Apa saja karakter neraka?
9. Apa saja pintu-pintu neraka dan azab didalamnya?
10. Apa saja amalan-amalan yang memasukkan ke dalam neraka?

1.3. Tujuan Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas Ilmu Tauhiid, makalah ini juga dibuat untuk
menambah wawasan mengenai beriman kepada hari akhir sehingga kita lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan lebih memantapkan diri untuk menghadapi
datangnya hari akhir atau kiamat kelak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hari Akhir

Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dalam perbuatan. Menurut istilah, hari akhir atau kiamat adalah hari
kehancuran alam semesta beserta seluruh isinya.
Pengertian iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya
kehidupan yang kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan
mendapat balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di
dunia. Adapun firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang mewajibkan kita untuk
beriman kepada hari akhir terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 62 :

‫ َد‬A‫ ُرهُ ْم ِع ْن‬Aْ‫الِحًا فَلَهُ ْم َأج‬A‫ص‬


َ ‫ َل‬A‫ ِر َو َع ِم‬A‫وْ ِم اآْل ِخ‬Aَ‫ابِِئينَ َم ْن آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو ْالي‬A‫الص‬ َ َّ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوالَّ ِذينَ هَادُوا َوالن‬
َّ ‫ا َر ٰى َو‬A‫ص‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُون‬
ٌ ْ‫َربِّ ِه ْم َواَل َخو‬

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang


Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati”(Al-Baqarah : 62).

3
2.2. Macam-macam hari akhir

Para ulama membagi kiamat menjadi dua yaitu kiamat Sugra dan kiamat Kubra

1. Kiamat Sugra

Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya
kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir
dan sebagainya. Allah SWT berfirman :

ُ‫اة‬AAَ‫ا ْال َحي‬AA‫ازَ ۗ َو َم‬AAَ‫ ْد ف‬A َ‫ار َوُأ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَق‬ َ ‫ت ۗ َوِإنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ ُأج‬
ِ َّ‫ُور ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ۖ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح َع ِن الن‬ ِ ْ‫س َذاِئقَةُ ْال َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ِ ‫ع ْال ُغر‬
‫ُور‬ ُ ‫ال ُّد ْنيَا ِإاَّل َمتَا‬
Artinya :“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” ( Q.S. Ali-Imran :
185).

2. Kiamat Kubra
Kiamat kubra adalah kiamat besaryaitu hancurnya alam semesta dengan segala
isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam ini secara
serempak. Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah SWT yang tahu. Tidak ada satu
makhluk pun yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi. Allah SWT
berfirman :
ٍ ‫ِإ َّن السَّا َعةَ آتِيَةٌ َأ َكا ُد ُأ ْخفِيهَا لِتُجْ زَ ٰى ُكلُّ نَ ْف‬
‫س بِ َما تَ ْس َع ٰى‬

Artinya :“ Sesunggunya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya)
agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan”. (Q.S. Thoha :
15).
Setelah kiamat kubra terjadi maka malaikat Israfil akan meniup sangkakala untuk
yang kedua kalinya. Hal ini pertanda Allah SWT akan membangkitkan dan

4
menghidupkan kembali manusia yang paling akhir yang hidup di muka bumi.
Peristiwa ini dinamakan Yaumul ba’ats.

Tanda-tanda Hari Akhir


Tanda-tanda kiamat, diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid Al-Giffari, dia
berkata : Rasulullah Saw. Menghampiri kami saat kami tengah berbicara sesuatu,
beliau berkata : Apa yang kalian bicarakan?”. Kami menjawab : Kami membicarakan
kiamat. Beliau bersabda : “Kiamat tidaklah terjadi hingga kalian melihat sepuluh
tanda-tanda sebelumnya.” Beliau menyebut : 1) kabut, 2) Dajjal, 3) binatang melata
dari dalam tanah, 4) terbitnya matahari dari barat, 5) turunnya isa bin Maryam a.s., 6)
Yajuj dan Ma’juj, tiga-tiga gerhana: 7) gerhana ditimur, 8) gerhana di barat, 9)
gerhana di Jazirah Arab dan 10) api yang muncul dari Yaman mengiring manusia
menuju Mashyar. (HR Muslim).
Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :
 Tanda-tanda kiamat kecil
- Diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah telah mengabarkan bahwa diutusnya beliau sebagai rasul terakhir
termasuk salah satu tanda kiamat, artinya kiamat itu sudah dekat, karena beliau
merupakan penutup para nabi.Tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Rasulullah
bersabda :
‫ت َأنَا َوالسَّا َعةُ َكهَاتَ ْي ِن يَ ْعنِي ِإصْ بَ َع ْي ِن‬
ُ ‫ب ُِع ْث‬

Artinya :“Jarak antara pengangkatan aku sebagai Rasul dan hari Kiamat seperti
(jarak) dua ini. (Yaitu dua jarinya)”.[Riwayat Bukhari dan Muslim].
Dalam riwayat lain: “Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari
tengahnya”.
Al Hafizh Ibnu Rajab menjelaskan, bahwa hadits di atas ditafsiri dengan kedekatan
masa Nabi SAW dengan hari kiamat, seperti dekatnya jarak antara jari telunjuk dan
jari tengah.

5
- Terbelahnya Bulan
Allah SWT berfirman :
ِ ‫ق ْالقَ َم ُر َوِإن يَ َروْ ا آيَةً يُع‬
‫ْرضُوا َويَقُولُوا ِسحْ ٌر ُّم ْستَ ِم ٌّر‬ ِ َ‫ا ْقت ََرب‬
َّ ‫ت السَّا َعةُ َوان َش‬
Artinya :“Telah dekat (datangnya) saat (Kiamat) itu, dan telah terbelah bulan. Dan
jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka
berpaling dan berkata “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. (Q.S. Al-Qamar : 1-
2).
Dalam menafsirkan ayat di atas, Al Hafizh Ibnu Katsir menyatakan bahwa
peristiwa terbelahnya bulan telah terjadi pada zaman Rasulullah SAW sebagaimana
disebutkan dalam hadits-hadits yang mutawatir dengan sanad yang shahih. Para
ulama telah sepakat bahwa peristiwa tersebut merupakan salah satu mukjizat Nabi
Muhammad SAW.
- Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya.
- Waktu yang berlalu terasa semakin singkat.
- Ilmu agama dianggap tidak pentin.
- Jumlah ulama (Ahli Agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya
banyak orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat.
- Banyak terjadi Al-Harj.
- Pembunuhan terjadi dimana-mana. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa
Rasulullah Saw. Pernah bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah
banyak terjadi al-Harj.” Para sahabatnya bertanya “Ya Rasulullah” : “Apakah al-
Harj itu?” “Rasulullah Saw. Menjawab : “Pembunuhan dan pembunuhan”.
- Banyaknya kekacauan (perzinaan, minuman keras, fitnah).

Rasulullah SAW bersabda :


ِ A‫رْ بُ ْال َخ ْم‬A‫ َر ُش‬Aُ‫الزنَا َويَ ْكث‬
َ Aُ‫ ا ُل َويَ ْكث‬A‫ َّل ال ِّر َج‬Aِ‫ر َويَق‬A
‫ا ُء‬A‫ر النِّ َس‬A ِّ ‫ِإ َّن ِم ْن َأ ْش َرا ِط السَّا َع ِة َأ ْن يُرْ فَ َع ْال ِع ْل ُم َويَ ْكثُ َر ْال َج ْه ُل َويَ ْكثُ َر‬
‫َحتَّى يَ ُكونَ لِ َخ ْم ِسينَ ا ْم َرَأةً ْالقَيِّ ُم ْال َوا ِح ُد‬

6
Artinya :“Sesungguhnya di antara tanda hari Kiamat adalah ilmu diangkat,
kebodohan muncul, perzinaan merajalela, minum minuman keras merebak luas,
kaum pria sedikit dan kaum wanita banyak hingga lima puluh orang wanita hanya
memiliki satu orang laki-laki yang menanggung urusan mereka”.[HR Bukhari dan
Muslim].
Yang dimaksud dengan ilmu dalam hadits ini, ialah ilmu syariat, yaitu ilmu
yang menunjukkan manusia ke jalan yang lurus, menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat, ilmu yang mengenalkan Allah SWT beserta nama-nama dan sifat-sifat-Nya,
ilmu yang menunjukkan cara beribadah yang benar kepada Allah SWT, gambaran
bermuamalah yang baik dengan sesama kaum muslimin, dan lain-lain. Ulama
memberikan beragam penafsiran tentang makna “ilmu diangkat”. Di antaranya, yaitu
“hilang dari hati kaum muslimin” atau “matinya para ulama” atau “orang-orang
menghafal Al Qur’an, tetapi tidak mengamalkannya” atau “ilmunya tidak
bermanfaat”.
- Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki, dengan perbandingan 50:1.
- Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga
sebaliknya.
- Banyak terjadi gempa bumi/musibah/bencana alam.
Rasulullah SAW bersabda :“Tidaklah hari Kiamat itu akan tiba sampai ilmu tercabut
dan banyak terjadi gempa bumi” (HR Bukhari).

 Tanda-tanda Kiamat besar


- Matahari terbit dari barat
- Keluarnya Api Dari Wilayah Hijaz Yang Menyinari Punuk-Punuk Unta di
Bushra (Wilayah Syam).
Abu Hurairah R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
َ ‫ضي ُء َأ ْعنَا‬
‫ق اِإْل بِ ِل بِبُصْ َرى‬ ِ ‫ض ْال ِح َج‬
ِ ُ‫از ت‬ ِ ْ‫اَل تَقُو ُم السَّا َعةُ َحتَّى ت َْخ ُر َج نَا ٌر ِم ْن َأر‬
Artinya :“Tidak akan terjadi hari Kiamat sebelum keluar api dari wilayah Hijaz yang
menyinari punuk-punuk unta di Bushra (Huran)” (HR Bukhari dan Muslim).

7
- Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara.
- Hancurnya ka’bah.
- Penghancur ka’bah dari Habasyah (Ethiopia). Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
ia berkata : Rasulullah Saw. Bersabda : “Seorang dari Habasyah akan
meruntuhkan ka’bah” (HR. Muslim)
- Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al-Qur’an.
- Keluarnya Dajjal, yaitu sosok pembohong yang menutupi kebenaran.

“Asap, Dajjal, binatang besar, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya
Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di
timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah
api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang
Mahsyar mereka”. (HR. Muslim).
Dajjal menurut beberapa riwayat merupakan seorang manusia biasa ia menutupi
kebenaran dan menegakkan kebathilan. Saat datangnya dajjal, ia akan diikuti 70.000
orang Yahudi dari arah Khurasan, ketika ia muncul, maka Dajjal akan berjalan
dimuka bumi dengan cepat, Dajjal akan membuat kerusakan dimuka bumi selama 40
hari, yang mana sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan
dan sisanya seperti hari biasa.
- Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku yang akan muncul pada akhir zaman.
Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di
muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya
sampai dimuka bumi.
- Turunnya Nabi Isa a.s.

Dalam surat Ali-Imran ayat 55 mengatakan bahwa Nabi Isa tidaklah dibunuh
oleh orang-orang Yahudi, melainkan Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Saat hari
kiamat besar terjadi nantinya Nabi Isa diturunkan kembali ke bumi untuk membunuh
Dajjal. Menurut riwayat bahwa nabi Isa akan turun di Menara Putih di Damaskus.

8
Beliau menjadi makmum dari Imam Mahdi, Nabi Isa diutus Allah untuk memerangi
dan membunuh dajjal. Nabi Isa akan berada di bumi selama empat puluh tahun.
Namun saat turun beliau bukan lagi seorang nabi, melainkan sebagai umat nabi
muhamad SAW.
Tanda-tanda kecil datangnya hari kiamat secara umum datang lebih dahulu dari
tanda-tanda besar, serta sebagiannya sudah terjadi. Jika tanda-tanda besar muncul
telah muncul satu, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya, yaitu yang pertama
kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat. Demikianlah kita sebagai umat
manusia hendaknya mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan taat dan takwa
kepada Allah swt, karena bagaimanapun juga tanda-tanda kecil datangnya kiamat
telah banyak terjadi dan itu semua sebagai peringatan agar manusia sadar dan
bertaubat.

2.3 Hari kebangkitan dan makhsyar

 Hari Kebangkitan

Keadaan manusia pada hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya
di dunia. Setelah fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan
makhluk lainnya akan memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/
dihadapkan;
Ita al-Kitab sebuah catatan amal masing-masing yang diberikan tiap-tiap makhluk,
Mizan Kemudian akan dihadapkan sebuah neraca yang akan menimbang antara
pahala dan dosa setiap makhluk.
Haudh (telaga) setiap nabi akan memiliki telaga ini. Menurut ajaran Islam,
Muhammad memiliki telaga yang diberi nama Kautsar, namun hanyalah calon
penduduk surga yang dapat meminum airnya, dan para penguasa zalim dan pelaku
bid'ah dilarang untuk mendekatinya.

9
Selama hari yang sangat menyiksa itu, Muhammad akan memberikan pertolongan
untuk seluruh makhluk yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon
kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab.

 Keadaan Makhsyar

Mahsyar (Arab: ‫ )محشر‬adalah dataran yang sangat luas tempat berkumpul para
makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup. Dataran Mahsyar berada di
alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.
Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi
termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap
manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang
satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya
di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah
Muhammad.] Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (‫يوم المحشر‬,
Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa
Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.Di
Indonesia, tanah Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang Mahsyar,
begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.

Keadaan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan
semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-
masing. Sehingga orang terdekat kita tidak lagi memperdulikan keadaan kita, begitu
pula sebaliknya disebabkan karena takut terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan
semasa hidup di dunia.
Ketika Matahari padam sehingga bumi dalam kegelapan. Takala mereka dalam
keadaan demikian, langit di atas mereka berputar-putar dan meledak pecah
berkeping-keping selama 500 tahun sehingga langit terbelah dengan segala
kekuatannya kemudian meleleh dan mengalir bagaikan perak yg dipanaskan hingga
berwarna merah dan manusia bercampur baur seperti serangga yang bertebaran dalam
keadaan telanjang kaki, tidak berpakaian dan berjalan kaki.

10
Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak
hanya 2 busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang intensitas
panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang
mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan
dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan
kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari. Kemudian keringat
tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah.
Bagi sebagian orang keringat akan menggenang mencapai lutut, bagi sebagian lain
mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidung bahkan ada
sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya.
Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Muhammad, syafaat itu
berupa:
 Dipercepatkan pembicaraan dan dipermudahkannya memasuki surga,
 Ditambahkan timbangan pahala supaya lebih berat daripada dosa,
 Dimasukkan ke surga tanpa hisab.
 Menurut ajaran Islam, manusia yang menerima syafaat di Mahsyar adalah
orang Islam yang selalu berzikir, bershalawat kepada Muhammad, ikhlas
membantu orang yang sedang kesulitan
 Pada hari ini dinamakan juga "Hari Panggil Memanggil" di dalam Al Qur'an
al-Mu'min 32 surah, karena semua orang yang berkumpul di mahsyar
sebagian memanggil sehagian yang lain untuk meminta pertolongan.

Pada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok,
yaitu:
Kelompok yang berkendaraan,
Kelompok yang berjalan kaki,
Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.

11
Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut
berjalan dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yg menjadikan
mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."

Pada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba' [4]
dan hadits shahih,[5] Golongan itu adalah seperti berikut:

 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah
orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang
yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut
membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking.
Mereka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut
mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai.
Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana
takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah
orang yang menjadi saksi palsu.
 Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir
keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian
di atas kebenaran.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala ke bawah dan kaki
ke atas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka
adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.

12
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta
perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim
dengan cara zalim.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan
kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti
tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka
terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha
dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
 Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya
laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar.
Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu
menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika
meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang
dan keridhaan Allah.

Barisan di Mahsyar

 Di padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin


kebenaran dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu
dipasang dan dikibarkan oleh:
 Bendera liwaus shidqi (Kebenaran) dikibarkan oleh Abu Bakar Al-Shiddiq bagi
semua orang yang benar dan jujur akan berada di bawah bendera tersebut.
 Bendera fuqaha' untuk Mu'adz bin Jabal bagi semua orang yang alim fiqih akan
berada dan berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
 Bendera zuhud untuk Abu Dzar Al-Ghiffari bagi semua manusia yang menjiwai
dan membudi daya dengan zuhud akan berada di bawah bendera ini.
 Bendera dermawan untuk Utsman bin Affan bagi para dermawan akan berada di
bawahnya.
 Bendera syuhada untuk Ali bin Abi Thalib bagi setiap orang yang mati syahid
sama berbaris di bawah bendera ini.

13
 Bendera qurra' untuk Ubay bin Ka'ab bagi para qari' sama berbaris di bawah
bendera panji-panji ini.
 Bendera mu'adzin untuk Bilal bin Rabah bagi para mu'adzin akan berada pada
barisan di bawah bendera ini.
 Bendera orang-orang yang dibunuh dengan aniaya untuk Husain bin Ali bagi
orang-orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada di bawah bendera ini.

Tujuh orang yang mendapatkan naungan

Di Mahsyar dengan suhu yang sangat panas pada hari hisab, tentulah para manusia
menjadi bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan, dan pada hari itulah
manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan
dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah yang
berbunyi:
“Pada hari itu manusia berkata: 'Ke mana tempat lari?' Sekali-kali tidak! Tidak ada
tempat berlindung!.” (Al-Qiyamah 75:10-11)
Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa orang yang mendapatkan
naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya, itu merupakan
rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan dari
Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya ialah:
 Penguasa/ pemimpin yang adil.
 Seorang remaja yang mengawali keremajaannya dengan beribadah kepada Allah.
 Seorang lelaki yang hatinya dipertautkan dengan masjid-masjid.
 Dua orang yang saling cinta-mencintai karena Allah, yakni yang keduanya
berkumpul dan berpisah kerana Allah.
 Seorang lelaki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu ia
menjawab: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah".
 Seorang yang mengeluarkan sedekah dan disembunyikan, sampai tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya itu (artinya dia
bersedekah dan tidak menceritakan sedekahnya itu kepada orang lain).

14
 Seorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, sehingga kedua
matanya mencucurkan air mata."

2.4 Mizan

Yaumul Mizan adalah hari timbangan amal manusia, dimana setiap amal
manusia akan ditimbang agar diketahui secara pasti dan yakin tentang amal baik dan
amal buruknya. Penimbangan ini dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah
ataupun dikurangi sedikitpun. Secara etimologi Mizan adalah suatu alat atau neraca
yang digunakan untuk mengukur dan menghitung segala sesuatu berdasarkan ringan
atau berat. Sedangkan secara terminologi, Mizan merupakan sesuatu Allah SWT yang
diletakkan di hari kiamat guna untuk menimbang amalan hamba-hambaNya ketika
dia masih berada di dunia.

Allah Berfirman dalam Surah (Al-Mukminun: 102-104)


“Barangsiapa yang berat timbangan [kebaikan] nya maka mereka itulah orang-orang
yang dapat keberuntungan. (102) Dan barangsiapa yang ringan timbangannya[8],
maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di
dalam neraka Jahannam. (103) Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di
dalam neraka itu dalam keadaan cacat.” (104).
Allah Berfirman dalam Surah (QS Al Qariah: 6-9)
“Dan ada pun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada
dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang yang ringan timbangan
(kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. ” (QS Al Qariah:
6-9).
Nama-nama yang ada pada hari kiamat salah satunya adalah Yaumul Mizan
atau dinamakan sebagai hari penimbangan amal manusia. Pada peristiwa hari
kiamat kan terjadi setelah malaikat Israfil meniup terompet sangkakala yang pertama

15
atas perintah Allah SWT. Setelah itu, seluruh makhluk hidup yang hidup di dunia
akan mati dan dibangkitkan kembali serta dikumpulkan di tempat yang sangat luas
untuk dihisab amalannya selama didunia.
Amalan-amalan manusia akan dihitung dan diberikan balasan yang setimpal
serta mendapatkan sebuah kenikmatan disurga atau siksaan di neraka. Yaumul Mizan
adalah hari penimbangan amal manusia selama dibumi. Bagi manusia yang
mempunyai amal kebaikan yang banyak dibandingkan amal buruknya , maka
manusia tersebut akan menerima catatan amal dengan tangan kanannya dan golongan
orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanan maka akan mendapatkan
sebuah kebahagiaan karena akan ditempatkan disurga nya Allah SWT.
Sebaliknya, untuk manusia yang mempunyai amal buruk yang berat maka akan
menerima amalannya dengan tangan kiri dan termasuk golongan yang mendapat siksa
di neraka.

2.5 Al-Haudh

Al Haudh dalam arti bahasa adalah Telaga.Dalam bahasa Arab, Al Haudh


artinya “Air yang tergenang dalam jumlah besar, tetapi bukan lautan”. Al Haudh
adalah tempat berkumpulnya air di tanah Mahsyar yakni telaga yang diberikan Allah
Swt kepada Nabi Saw. dan ummatnya sebagai bentuk pernghargaaan atau kemuliaan
bagi mereka. Keberadaan Al Haudh adalah kepastian.Tidak bisa diingkari dan
diragukan keberadaannya.
Keyakinan akan adanya telaga di hari kiamat merupakan suatu akidah yang
dilandasi hadits sahih bahkan mutawatir dan ijma’ para ulama. Imam as-Suyuthy
menyebutkan bahwa hadits yang menceritakan adanya telaga di hari kiamat, telah
diriwayatkan oleh lebih dari lima puluh sahabat Nabi Saw. Telaga yang ada di padang
mahsyar kelak jumlahnya bukanlah hanya satu saja, namun jumlahnya banyak sekali
sebanyak para nabi yang Allah Swt utus ke muka bumi. Rasulullah Saw. Bersabda :

16
“Sesungguhnya setiap nabi mempunyai telaga, mereka membanggakan mana
telaganya yang paling banyak di datangi dan saya berharap telagaku yang paling
banyak pengunjungnya." (HR. Tirmidzi)
Telaga Rasulullah Saw bermata air dari sebuah sungai di surga yang bernama sungai
al-Kautsar. Darinyalah gemercik air surga mengaliri telaga tersebut, melewati dua
pancuran istimewa, yang pertama terbuat dari emas dan yang lainnya dari perak. Nabi
Saw bersabda :
“Air mengalir dengan deras ke dalamnya melalui dua pancuran dari surga. Salah
satunya terbuat dari emas dan yang kedua dari perak”. (HR. Muslim dari Tsauban)
Menurut al-Qurtubi dalam kitabnya At tadzkirah nabi Saw. mempunyai dua haudh
yaitu :
Pertama : Haudh (telaga) yang berada di Mahsyar yaitu pada saat seluruh manusia
berdiri selama 50 ribu tahun kepanasan, kehausan, dan merasakan kepedihan ketika
berada di Mahsyar.
Kedua : Haudh nabi yang berada di surga. Keduanya di sebut dengan kautsar. Nabi
Saw. memberikan bermacam-macam gambaran haudh yang beliau miliki dengan
tujuan memberikan motivasi kepada umatnya agar melakukan hal yang membuat
mereka bisa mendatangi haud tersebut dan meminum airnya, lalu beliau menyebutkan
sifat-sifat haudh sebagai berikut :airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari
pada madu, panjang dan lebarnya sama, luasnya antara Aelah dan San’a, jumlah
gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit, orang yang meminum airnya tidak akan
kehausan selamanya. Gambaran tentang haudh di sebutkan dalam beberapa hadis di
antaranya :
“Sesungguhnya telagaku sejauh jarak dari Ailah (Palestina) dan ‘Adn (Yaman).
Airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu dengan susu. Bilangan bejananya
lebih banyak dari bilangan bintang.Dan aku akan menghalaunya sebagaimana
seseorang menghalau orang dari telaganya.” (HR. Muslim)

17
Karena telaga Rasul Saw. paling banyak pengunjung yang akan mereguk
airnya, maka gelas-gelas yang tersedia di sana pun amatlah banyak. Nabi Saw.
menjelaskan dari Ibnu Umar :
"Gelas-gelas telagaku sebanyak bintang-bintang di langit." (HR. Ahmad)
Pada saat di Mahsyar nanti banyak sekali manusia yang datang ke Haudh Nabi Saw.
tetapi mereka ditolak dan tidak dizinkan, hal itu karena semasa di dunia mereka
melakukan sesuatu yang membuat mereka terhalangi untuk mencapai haudh. Di
antara orang-orang yang terhalang dari haudh Nabi Saw. adalah :
a. Orang yang berpaling dari agama Allah Swt.
b. Orang yang membuat bid’ah.
c. Orang yang menyimpang dari kelompok mayoritas Islam.
d. orang yang dengan terang-terangan melakukan dosa besar.
e. Orang yang berlebihan dalam berbuat kezhaliman.

2.6 Sirath

Shirâth secara etimologi bermakna jalan lurus yang terang . Adapun menurut istilah,
yaitu jembatan terbentang di atas neraka Jahannam yang akan dilewati oleh manusia
ketika menuju Surga. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan di atas permukaan neraka
Jahannam. Kami (para Sahabat) bertanya: “Wahai Rasûlullâh, bagaimana (bentuk)
jembatan itu?”. Jawab beliau, “Licin (lagi) mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-
besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di
Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dân “[Muttafaqun ‘alaih]
Bentuk dan kondisi sirath
Dalam hadits yang sudah disebutkan di atas terdapat beberapa ciri atau sifat dan
bentuk shirâth, yaitu: “Licin (lagi) mengelincirkan, di atasnya ada besi-besi pengait
dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Nejd,

18
dikenal dengan pohon Sa’dân”. Di samping itu, para Ulama menyebutkan pula bahwa
shirâth tersebut lebih halus daripada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih
panas daripada bara api, licin dan mengelincirkan.
Hal ini berdasarkan pada beberapa riwayat, baik yang disandarkan langsung
kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun kepada para Sahabat tetapi
dihukumi marfû’. Sebab, para Sahabat tidak mungkin mengatakannya dengan dasar
ijtihad pribadi mereka tentang suatu perkara yang ghaib, melainkan hal tersebut telah
mereka dengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah kita amati dalil-dalil
tersebut di atas dapat kita ikhtisarkan di sini sifat dan bentuk shirâth tersebut
sebagaimana berikut:
1. Shirâth tersebut amat licin, sehingga sangat mengkhawatirkan siapa saja yang
lewat dimana ia mungkin saja terpeleset dan terperosok jatuh.
2. Shirâth tersebut menggelincirkan. Para Ulama telah menerangkan maksud dari
‘menggelincirkan’ yaitu ia bergerak ke kanan dan ke kiri, sehingga membuat
orang yang melewatinya takut akan tergelincir dan tersungkur jatuh.
3. Shirâth tersebut memiliki besi pengait yang besar, penuh dengan duri,
ujungnya bengkok. Ini menunjukkan siapa yang terkena besi pengait ini tidak
akan lepas dari cengkeramannya.
4. Terpeleset atau tidak, tergelincir atau tidak, dan tersambar oleh pengait besi
atau tidak, semua itu ditentukan oleh amal ibadah dan keimanan masing-
masing orang.
5. Shirâth tersebut terbentang membujur di atas neraka Jahannam. Barang siapa
terpeleset dan tergelincir atau terkena sambaran besi pengait, maka ia akan
terjatuh ke dalam neraka Jahannam.
6. Shirâth tersebut sangat halus, sehingga sulit untuk meletakkan kaki di atasnya.
7. Shirâth tersebut juga tajam yang dapat membelah telapak kaki orang yang
melewatinya. Karena sesuatu yang begitu halus, namun tidak bisa putus, maka
akan menjadi tajam.

19
8. Sekalipun shirâth tersebut halus dan tajam, manusia tetap dapat melewatinya.
Karena Allâh Azza wa Jalla Maha Kuasa untuk menjadikan manusia mampu
berjalan di atas apapun.
9. Kesulitan untuk melihat shirâth karena kehalusannya, atau terluka karena
ketajamannya, semua itu bergantung kepada kualitas keimanan setiap orang
yang melewatinya.

2.7 Syafa’at

Syafaat berasal dari kata asy-sayafa’ (ganda) yang merupakan lawan kata


dari al-witru (tunggal), yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi ganda, seperti
membagi satu menjadi dua, tiga menjadi empat, dan sebagainya. Ini pengertian secara
bahasa.
Sedangkan secara istilah, syafaat berarti menjadi penengah bagi orang lain
dengan memberikan manfaat kepadanya atau menolak madharat, yakni pemberi
syafaat itu memberikan manfaat kepada orang yang diberi syafaat atau menolak
madharatuntuknya. Syafa’at terdiri dari dua macam :
 Macam Pertama, syafaat yang didasarkan pada dalil yang kuat dan shahih, yaitu
ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Kitab-Nya, atau yang dijelaskan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 Syafaat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang bertauhid dan ikhlas.
Syafa’at juga mempunyai tiga syarat yakni :
 Pertama, Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
 Kedua, Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
 Ketiga, Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat.
Penjelasan syarat diatas yakni ditegaskan langsung oleh Allah SWT dalam firmanNya
‫ضى‬َ ْ‫د َأن يَْأ َذنَ هللاُ لِ َمن يَ َشآ ُء َويَر‬Aِ ‫ت الَتُ ْغنِى َشفَا َعتُهُ ْم َش ْيًئا ِإالَّ ِمن بَ ْع‬ ٍ َ‫َو َكم ِّمن َّمل‬
ِ ‫ك فِي ال َّس َما َوا‬

20
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna
kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai
(Nya).” (QS. An-Najm: 26)

Dalil tentang syafa’at


 Dalil dalam Al-Qur’an
ِ ‫ ٍذ اَّل تَنفَ ُع ٱل َّشفَ ٰـ َعةُ ِإاَّل َم ْن َأ ِذنَ لَهُ ٱلرَّحْ َم ٰـنُ َو َر‬Aۢ‫يَوْ َمِئ‬
‫ض َى لَ ۥهُ قَوْ ۭ ًل‬
“Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha
Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya.” (QS
Thaha [20]: 109)
 Dalil dalam Hadits
‫اس بِ َشفَا َعتِ ْي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َم ْن قَا َل الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َخالِصًا ِم ْن قَ ْلبِ ِه‬
ِ َّ‫َأ ْس َع ُد ْالن‬
“Orang yang paling berbahagia memeroleh syafaatku pada Hari Kiamat adalah
orang yang mengucapkan ‘La ilaha illa Allah’ ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR
Bukhari: 99, 6570)

2.8 Karakteristik Neraka

Neraka adalah tempat yang disiapkan oleh Allah untuk orang-orang kafir, orang-
orang yang mendustakan Rasul-Nya, serta orang-orang yang melanggar syari’at-Nya.
Masuk neraka adalah sebuah kehinaan. Allah Ta’ala berfirman :

‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫ار فَقَ ْد َأ ْخ َز ْيتَهُ َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِم ْن َأ ْن‬
َ َّ‫َربَّنَا ِإنَّكَ َم ْن تُ ْد ِخ ِل الن‬

“Ya Rabb kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam
neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang
lalim seorang penolong pun” (QS. Ali ‘Imran: 192).

21
Api neraka hitam pekat melebihi hitamnya aspal. Rasulullah SAW.bersabda,
“Apakah kalian menyangka bahwa api neraka itu kemerah-merahan seperti api
kalian yang berada di dunia? Sungguh, ia lebih hitam pekat dariapada aspal.”
(HR.Baihaqi)

2.9 Pintu-pintu neraka dan Adzab didalamnya


Neraka Hawiyah
Nama neraka yang pertama sekaligus yang paling ringan siksaannya adalah Neraka
Hawiyah. Dalam Surah Al-Qariah dijelaskan bahwa : “Dan adapun orang – orang
yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat
panas. (Al-Qoriah : 8 – 11)”.

Neraka Jahim
Nama neraka yang ke dua adalah neraka Jahim. Menurut tafsiran para ahli tafsir,
bahan baku yang digunakan Allah untuk menyiksa manusia yang ada di neraka Jahim
adalah bebatuan. Penghuni neraka Jahim sendiri kabarnya adalah orang-orang yang
sesat dalam aktivitas peribadahan kepada Allah SWT.

Neraka Saqar
Nama neraka yang ketiga adalah neraka Saqar. Penjelasan Neraka Saqar ada di salah
satu ayat Al-Qur’an yang artinya : “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam
neraka Saqar? Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang
mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah
kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang
membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan.” (QS. Al-
Mudatsir : 42-46).

Neraka Ladza
Nama neraka yang ke empat adalah neraka Ladza. Hampir sama seperti neraka
Hawiyah, Neraka Ladza juga dipenuhi dengan api yang bergejolak, yang panasnya
dapat mengelupaskan kulit kepala manusia. Neraka ini akan dihuni oleh orang yang
suka berpaling dari agama dan suka mengumpukan harta benda untuk disimpan.

22
Neraka Huthamah
Nama neraka yang ke lima adalah neraka Huthamah. Dalam Surah Al-Humazah ayat
5 – 7 yang artinya “Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang
disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.”

Neraka Sa’ir
Nama neraka yang ke enam adalah Neraka Sa’ir. Penjelasan mengenai neraka Sa’ir
ada di dalam Surah An-Nisa ayat 10 yang artinya : “Sesungguhnya orang – orang
yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh pernutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala – nyala
(neraka). (An-Nisa : 10).

Neraka Jahannam
Nama neraka yang ke tujuh adalah Neraka Jahannam. Penjelasan mengenai neraka
Jahannam ada di dalam Surah Al-Hijr ayat 43 yang artinya “ Dan Sesungguhnya
Jahannam itu benar – benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut
– pengikut Syaitan) Semuanya. (Al-Hijr :43).

2.10 Amalan-amalan yang memasukkan kedalam neraka


Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah S.A.W bersabda artinya : “Enam golongan
manusia yang akan dimasukkan ke neraka pada hari kiamat sebelum hisab
(perhitungan amal) yaitu :

1. Penguasa yang zalim.


Pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat dan diberikan amanah untuk
memimpin negara sekiranya ia melakukan kezaliman kepada rakyat dan tidak berlaku
adil tidak akan dapat mencium keharuman surga dan dimasukkan kedalam neraka
sebelum hisab (perhitungan amal).

2. Orang yang fanatik (menyombongkan kebangsaannya)


Islam melarang umatnya mengutamakan kemegahan atau ta’ashsub kepada
sesuatu kaum/bangsa dan sifat seperti ini disebut memperjuangkan ashabiyah.

23
3. Pemimpin yang Sombong.
Sifat sombong adalah salah satu sifat yang sangat dimurkai oleh Allah SWT.
Karena sebenarnya tidak ada yang bisa disombong oleh manusia. Meskipun memilih
kekuasaan dan kekayaan yang berlimpah, itu semua adalah milik Allah SWT. Bila
Allah berkehendak, maka semua yang dimiliki tersebut dalam waktu singkat.

4. Pedagang atau Ahli Perniagaan yang Curang.


Salah satu cara mencari rezeki yang dianjurkan oleh Allah SWT adalah dengan
cara perniagaan. Ini merupakan kegiatan ekonomi jual beli yang dianjurkan untuk
dilakukan oleh umat Islam. Ini karena aktivitas perniagaan menjanjikan hasil laba
yang berlipat ganda jika berusaha denga bersungguh-sungguh Namun, jika
perniagaan ini dilakukan dengan penipuan yakni menaikkan harga barang, mengubah
ukuran timbangan atapun menimbun barang adalah sesuatu yang dilarang. Tujuan
perniagaan jika berujuk pada ajaran agama Islam adalah untuk memperbesar,
memperpanjang dan memperluas aktivitas syariat Islam dengan tujuan beribadah
serta mengharap ridho dari Allah SWT.
5. Orang Bodoh yang Mempertahankan Kejahilannya
Islam adalah agama yang sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Terlebih lagi
jika ilmu yang dipelajari tersebut diamalkan dan disebarkan untuk dimanfaatkan oleh
orang lain. Nabi S.A.W. bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu
berarti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)
6. Ahli Ilmu karena Hasad Dengkinya
Hasad atau dengki diartikan sebagai sifat seseorang yang tidak suka jika
melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Bahkan, orang ini ingin
kenikmatan tersebut hilang dari orang lain. Sifat ini adalah sifat yang miliki oleh Iblis
karena ia merasa cukup iri hati kepada Nabi Adam as serta anak cucunya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

24
Sebagai manusia yang beriman kita harus mempercayai bahwa hari akhir itu
akan terjadi suatu hari nanti. Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan dengan
pastiadanya nama-nama hari akhir, tanda-tanda, macam-macam, dan peristiwa-
peristiwanya. Sebagai orang beriman sudah selayaknya kita mengambil hikmah-
hikmah dari beriman kepada hari Kiamat. Kita harus mempersiapkan banyak bekal
berupa amal kebaikan selama di dunia ini. Jadi kita harus berhati-hati dan berbuat
sesuai yang disyariaatkan oleh agama Islam, karena setiap amal perbuatan kita akan
dipertanggungjawabkan di hari akhir. Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat
memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulis.

DAFTAR PUSTAKA

https://konsultasisyariah.com/10431-pengetian-syafaat-dan-macamnya.html
https://tebuireng.online/macam-dan-dalil-adanya-syafaat-rasulullah-saw/

25
https://nasihatsahabat.com/dalil-dalil-berkenaan-dengan-syafaat/
https://harakahislamiyah.com/dakwah/gambaran-neraka-dalam-islam
https://bangka.tribunnews.com/2016/06/08/kenali-7-jenis-neraka-siapa-saja-golongan-
yang-jadi-penghuni
https://muslim.or.id/29755-seluk-beluk-neraka.html
https://www.islampos.com/6-golongan-manusia-masuk-neraka-tanpa-hisab-24021/

26

Anda mungkin juga menyukai