Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RUKUN IMAN KE 5
BERIMAN PADA HARI AKHIR

Disusun oleh:

1. PUTRI WULAN NINGSIH


NIM: 152210047
2. KOMARUDIN NURACHMAN
NIM: 152210037

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
I. Latar belakang.................................................................................1
II. Rumusan masalah...........................................................................1
III. Tujuan.............................................................................................1
IV. Manfaat...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pengertian iman kepada hari akhir.......................................................3
B. Tanda-tanda hari akhir..........................................................................3
C. Gambaran hari akhir menurut Al-Qur’an.............................................4
D. Peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir....................................5
E. Gambaran kiamat..................................................................................6
1. Kondisi bumi..................................................................................6
2. Kondisi Langit dan bintang-bintang...............................................6
3. Jerit kematian..................................................................................6
4. Jerit kebangkitan dan permulaan kiamat........................................6
5. Kerajaan Allah dan terputusnya sebab dan nasab...........................7
6. Mahkamah keadilan ilahi................................................................7
7. Menuju ke tempat abadi..................................................................7
8. Surga...............................................................................................8
9. Neraka.............................................................................................8
F. Sikap berima kepada hari akhir............................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................12
A. KESIMPULAN.....................................................................................12
B. SARAN.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah ,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang beriman pada hari akhir.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang beriman pada hari akhir ini dapat memberikan manfaat maupun
informasi kepada pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari
akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya
kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat
bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang yang
benar-benar beriman pada hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya
baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, seorang
manusia tidak disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung
dalam al-Qur’an dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan dengan hari akhir.
Mengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah penting,
karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia,
ketakwaan, dan komitmennya terhadap agama. Tidak ada yang membuat hati
keras dan memberanikan orang berbuat maksiat daripada kelalaian mengingat hari
kiamat, kengerian, dan kedahsyatannya. Seperti yang digambarkan ALLAH SWT
dalam firman-Nya yang artinya: “….. Maka bagaimana kamu akan dapat
memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak
beruban” (QS. Al-Muzammil:17).

II.Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian beriman kepada hari akhir?
2.Bagaimana tanda-tanda hari akhir?
3.Bagaimana gambaran hari akhir menurut Al-Qur’an
4.Bagaimana peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir?
5.Bagaimana gambaran hari kiamat?
6.Bagaimana sikap beriman kepada hari akhir?

III.Tujuan
1.Mengetahui pengertian beriman kepada hari akhir.
2.Mengetahui tanda-tanda hari akhir.
3.Mengetahui gambaran hari akhir menurut Al-Qur’an.
4.Mengetahui peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir.
5.Mengetahui gambara hari kiamat.
6.Mengetahui sikap beriman kepada hari akhir.

IV.Manfaat
1.Bahan materi tentang beriman kepada hari akhir.
2. Meningkatkan iman kepada hari akhir.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman pada Hari Akhir


Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa
seluruh alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan
ada kehidupan yang kekal (akhirat).Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu
percaya akan datangnya hari kiamat (hari akhir). Menurut istilah (terminologi)
yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan akhirat yang kekal setelah
kehidupan dunia ini.
Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat
kubra.

1.Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya
kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus,
banjir dan sebagainya.
2.Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan
segala isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam
ini secara serempak.
‫ِاَّن الَّساَع َة ٰا ِتَيٌة َاَكاُد ُاْخ ِفْيَها ِلُتْج ٰز ى ُك ُّل َنْفٍۢس ِبَم ا َتْس ٰع ى‬
Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu makhluk pun
yang dapat mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi (QS. Thoha : 15)
(Yunihandoko, 2020)

B. Tanda-Tanda Hari Akhir


Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari
kiamat adalah sebagai berikut :
1.Tanda-tanda kiamat kecil, antara lain :
a. Hamba sahaya perempuan melahirkan Tuannya
b. Ilmu agama dianggap tidak penting
c. Perzinaan, Minuman keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimanamana.
d. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:15
e. Banyak terjadi gempa bumi / Musibah / Bencana Alam.
f. Lahirnya Dajjal (tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt2.

2.Tanda-tanda kiamat besar, antara lain :


a. Matahari terbit dari barat.
b. Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara.
c. Rusaknya Ka’bah dengan sendirinya.
d. Seluruh manusia menjadi kafir dan lenyapnya Al-Qur’an.
e. Berkuasanya Bangsa Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.

C. Gambaran Hari Akhir Menurut Al-Qur’an


1. Ditandai dengan tiupan sangkakala.
‫َو َيْو َم ُيْنَفُخ ِفي الُّص وِر َفَفِزَع َم ْن ِفي الَّسَم اَو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض ِإاَّل َم ْن َش اَء ُهَّللاۚ َو ُك ٌّل َأَتْو ُه َداِخ ِريَن‬
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di
langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua
mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. An-Naml:87)
2. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang
dikandungnya (QS. Al- Zalzalah : 1– 5)

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬

‫ِاَذ ا ُز ْل َلِت اَاْلْر ُض ْلَزاَلَهۙا‬


‫ِز‬ ‫ِز‬
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,

‫َو َاْخ َر َجِت اَاْلْر ُض َاْثَقاَلَهۙا‬

bumi mengeluarkan isi perutnya,

‫َو َقاَل اِاْل ْنَس اُن َم ا َلَهۚا‬

dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi dengannya (bumi)?”


‫َيْو َم ٍذ ُتَح ِّد ُث َاْخ َباَر َهۙا‬
‫ِٕى‬
Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di
atasnya)

‫ِبَاَّن َر َّبَك َاْو ٰح ى َلَهۗا‬

karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu)


kepadanya.
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah :
14)
4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al-
Infithor : 1–3)
5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah
terhadapanaknya sendiri (QS. Lukman : 33)
D. Peristiwa yang Berubungan dengan Hari Akhir
1. Yaumul Barzah / Alam Kubur,
waktu antara sesudah meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari
kiamat. “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2. Yaumul Baats,
Masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia pertama
sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
3. Yaumul Mahsyar:
Masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab/ diperhitungkan
amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48) (Cendikia) (susanto, 2018)

4.Yaumul Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan


keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
5. Syirot: Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia ke
surga atau neraka.
6. Surga: Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al
Hajj :23 )
7. Neraka: Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“ (Q.S.
AzZumar : 32)
E. Gambaran Hari Kiamat
(susanto, 2018)

1. Kondisi Bumi,
Laut dan Gunung Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar
biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan
dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak
dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang
berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-
gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi
meninggalkan bekas keperkasaannya.

2. Kedaaan Langit dan Bintang-bintang


Alquran menggambarkan keadaan benda benda langit pada hari kiamat benar
benar mengerikan. Semua tampak besar dan terang hingga membuat mata yang
melihatnya tak kuasa menahan sakit. Tatanan dan aturannya menjadi hancur.
Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan
bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-
barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap
tebal dan awan gelap.
3. Jerit Kematian
dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak
keseluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami
kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa
itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan
kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini,
segala hikmah danrahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan
mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
4. Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat
setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang
memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian. Nur Ilahi memancarkan
sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh
umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan
sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang
dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah. Kini, mereka berada di
satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang maha besar untuk
dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia
dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada dialam
barzakh hanya sekejap atau sehari saja.
5. Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab
di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya
hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang
pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka
tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir
mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak
keluarga satu sama lain nya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan
pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan
yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah
menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh
penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.
6. Mahkamah Keadilan Ilahi
Pada hari ini lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan
masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan
pemeriksaan terhadap amal tersebut. Dalam peradilan ini disaksikan oleh
dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi
atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Mulut mereka ditutup serapat rapatnya, yang
dapat berbicara hanya tangan, kaki dan kulit tubuh menjadi saksi atas perbuatan
seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka
akan ditimbang dengan timbangan(mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili
berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil
perbuatannya. Pada hari itu juga di tentukan balasan akan tiap amalan mereka
siapa siapa yang shaleh akan mendapatkan pahala 10x lipat, dan sebaliknya siapa
siapa yang sesat mereka akan menaggung siksa mereka sendiri tanpa kurang
sedikit pun. Tidak ada yang mampu menolong mereka, kecuali syafa’at dari
rasulullah Muhammad SAW dan orang orang yang di ridhoi oleh Allah SWT.
7.Menuju ke Tempat Abadi
Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan
Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum
mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh
gembira. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka
jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam
kegelapan. Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu
untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya
mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada
mereka akan kebahagiaan yang abadi. Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan
munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan
para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian.
Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.

8. Surga
Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa,
dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang
sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat
isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas Apa pun yang mereka inginkan
tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan. Pakaian
penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi
dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran diatas
dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak
terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada
AllahSWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan
kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh
rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga
rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki
dan iri. Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan
mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka
menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan
membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit
apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung. Di
dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari istri-istri yang
cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu
semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka
senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih,
sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang
pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan.
Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta
kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
9. Neraka
Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak
mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para
pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut,
sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada
selain api dan siksa. Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari
semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut,
ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap,
hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya
pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas
kasih, sedikit pun. Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi.
Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai
kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan,
tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang
mengawal mereka. Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air
mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta
minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau
busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika
diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur. Makanan mereka
terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika
mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar.
Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika
dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi. Begitu beratnya siksa
yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang
kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah
SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar
Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan
menetap di sini.' ”Namun tak ada yang mampu menolongnya”. Akhirnya, mereka
memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau
sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT
mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada
mereka, “Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka
menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir
miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami
mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46) Kemudian terjadilah
adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat
berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah
yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang
menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas
dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena
kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang
sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah
menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian?
Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS. Saba':
32)Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah
menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan
ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian
akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu
,melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh
sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku
sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat
menolongku." (QS.Ibrahim:22)Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka
kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan
mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka.
F. Sikap Beriman pada Hari Akhir
a. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik seseorang yang beriman kepada hari akhir
akan berusaha menjadi lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin
ia melaksanakan satu kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau
lebih kebaikan. Seseorang yang beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini
lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika hari
kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk golongan orang yang
merugi.
b. Tidak Silau pada Gemerlap dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan
sesaat. Orang-orang yang tidak menyadari akan tertipu oleh gemerlapnya dunia,
mereka akan terseret dan tenggelam dalam kemegahan sesaat. Mereka lupa bahwa
dunia hanya sementara. Mereka yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang
dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat melupakan tujuan penciptaannya
karena kemiskinannya. Hanya orang-orang yang beriman dan menyadari bahwa
dunia ini hanya sementara yang tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia. Kekayaan
merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Kemiskinan yang datang tentunya
tidak diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari Allah Swt. Orang
kaya diuji dengan kekayaannya dan si miskin diuji dengan kemiskinannya. Jika si
kaya menjadi orang yang bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaannya
dengan sebaik baiknya (pada jalan yang diridai Allah) berarti ia termasuk orang
orang yang beruntung. Si miskin yang bersyukur dengan kemiskinannya dan tetap
menjalankan tujuan penciptaannya sebagai manusia, ia termasuk orang yang
beruntung. Kaya atau miskin dapat mengantarkan seseorang pada kekufuran .Si
kaya atau si miskin hendaknya tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak
kekal. Kekuasaan yang dimiliki hendaknya tidak melenakan dari mengingat Allah
Swt. Ingatlah kembali kisah Fir’aun. Fir’aun yang menjabat sebagai raja memiliki
sifat takabur. Ia sangat sombong dengan jabatan yang dimilikinya. Bahkan, ia
mengaku sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Sungguh, perilaku
yang tidak sepantasnya ditiru. Seseorang yang berkuasa hendaknya menyadari
bahwa kekuasaan tersebut hanya sementara. Kekuasaan dapat berakhir oleh
waktu. Oleh karena itu, seseorang tidak sepantasnya menyombongkan diri atas
apa pun yang dititipkan kepadanya.
c. Tidak Iri atas Nikmat Orang Lain Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda
kepada manusia. Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang
dikaruniai nikmat berupa keturunan, kecerdasan, keberuntungan, dan lain
sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh orang lain kita tidak boleh merasa
iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat nikmat dan ingin agar
nikmat tersebut beralih kepadanya.
d. Bersikap Rendah Hati bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki
merupakan perilaku terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang
rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah
Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu,
seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan
kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap
titipan Allah.
e. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan Cinta dunia dan
harta secara berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada hari akhir.
Cinta dunia dan harta secara berlebihan bukanlah sikap seseorang yang beriman
kepada hari akhir. Seseorang yang dikaruniai harta akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang beriman
dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-
Nya. Ia akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah. Membantu fakir
miskin, membantu pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, dan kegiatan
lain yang diridai Allah Swt.
f. Bersikap Optimis dan Lapang dada seseorang yang beriman kepada hari akhir
akan bersikap optimis dalam menghadapi segala sesuatu. Selain itu, orang yang
beriman kepada hari akhir akan bersikap lapang dada dalam menghadapi segala
musibah yang menimpa. Ketidakadilan sering dirasakan. Keadilan yang
sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis juga menjadi salah
satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang beriman akan
menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia merasa optimis bahwa
segala kebaikan yang dilakukan akan mendapat balasan. Selain itu, ia juga optimis
bahwa segala amal buruk akan mendapat balasan yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
(NU Online, 2007) Kita wajib percaya akan datangnya Hari kemudian atau Akherat,
sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Diterangkan
bahwa pada akhir zaman akan datang suatu hari dimana, semua makhluq yang ada
akan menjadi rusak dan binasa, itulah hari Qiyamat namanya.

Sumber: https://islam.nu.or.id/ubudiyah/iman-kepada-hari-akhir-dan-qadla-qadar-
cRZz3
Dengan memahami kajian teori di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan, diantaranya:

1.Kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara. Manusia lahir kemudian


tumbuh- berkembang, dan akhirnya meninggal dunia. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan.
2. Kehidupan yang kekal adalah kehidupan di akhirat kelak.
3.Kiamat tidak akan datang selama masih ada orang muslim dan orang yang
berbuat baik.
4.Bencana kiamat hanya diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
5.Orang yang beriman dan yang beramal saleh akan hidup selamanya disurga,
sebaliknya orang-orang kafir dan orang yang beramal buruk akan hidup di neraka
untuk selamanya.

B. Saran
Dengan adanya tanda-tanda hari kiamat yang semakin dekat, yang akan menimpa
seluruh manusia di bumi, maka kita sebagai umat muslim sudah selayaknya untuk
saling menjaga islam dan senantiasa membangun iman kita sekokoh mungkin,
menjauhi laranggan ALLAH SWT, selalu berbuat baik antara sesama umat
manusia, serta membangun kehidupan yang lebih baik agar hari kiamat tidak
segera datang dan menghukum kita.
DAFTAR PUSTAKA

Referensi
Cendikia. (t.thn.). Ensiklopedi Kematian: Mengingat Kematian dan Hari Akhir. Dalam I. A.
Qurthubi, Mengingat kematian dan hari akhir (hal. 253). Cendikia.

NU Online. (2007). Iman Kepada Hari Akhir dan Qadla-Qadar. 1.

susanto, H. (2018). MAKALAH BERIMAN KEPADA HARI AKHIR.

Yunihandoko, M. I. (2020). REVIEW JURNAL HARI KIAMAT. HARI KIAMAT, 2-3.

Anda mungkin juga menyukai