Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan
karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Tauhid yang insya allah tepat pada
waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dosen. Mata pelajaran kuliah Tauhid, yang telah
memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, penulis
tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bagan Batu, 05 November 2023

Kelompok 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………..........................................
...............1
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………….........................
.......................................2
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………..............................
...............3
1.1. Latar
Belakang……………………………………………………………………...............................
.........………..…...…….3
1.2. Rumusan
masalah……………………………………………………………………………….................
.................…........3
1.3. Tujuan
Pembelajaran……………………………………………………………………………............
...............................4
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..
............................................5
2.1. Pengertian
Malaikat…………………………………………………………………........................
………….....................5
2.2. Nama-Nama dan Tugas Malaikat
…………………………………………………………….................................…..5
2.3. Sifat-Sifat Para Malaikat …………………………………………………………….
………….........................................7
2.4. Orang-Orang Yang di Dekati dan di Jauhi Oleh Para Malaikat
………………………….........................9
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………............
.....................................11
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………………...
...............................................11
3.2Saran
……………………………………………………………………………..................................
..................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan
Allah SWT.
Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat
yang ada di dunia dan akhirat yang tidak kita ketahui.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman yang ke dua.Iman kepada malaikat
maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan
bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari Nur (
cahaya ).
Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa.Tak
seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat
dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul.Malaikat selalu
menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul.
2.1. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Malaikat ?
2. Nama-Nama dan Tugas Malaikat?
3. Sifat-Sifat Para Malaikat ?
4. Orang-Orang Yang di Dekati dan di Jauhi Oleh Para Malaikat?

3.1. Tujuan Pembelajaran


1. Untuk mengetahui pengertian Malaikat.
2. Untuk mengetahui Nama-Nama dan Tugas Para Malaikat.
3. Untuk mengetahui bagaimana Sifat-Sifat Para Malaikat.
4. Untuk mengetahui siapa Orang-orang Yang di Dekati dan di Jauhi Oleh Para
Malaikat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Malaikat


Malaikat secara bahasa berasal dari bahasa Arab 'malak' yang berarti risalah atau
menyampaikan pesan.Yang dalam bentuk jamaknya adalah 'malaaikah'.
Sedangkan secara istilah malaikat adalah makhluk Allah swt.yang bersifat gaib, yang
diciptakan dari nur (cahaya) dan wujudnya tidak dapat dilihat, didengar, diraba,
dicium,ataupun dirasakan.
Malaikat terkadang juga disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk tuhan
yang diciptakan dari an- nur(cahaya). Dan Allah menciptakan empat malaikat yang sangat
mulia, yaitu: israfil, mikail, jibril dan izrail.
Iman kepada Malaikat Allah merupakan rukun Iman ke-2. Beriman kepada Malaikat Allah
berarti meyakini atau mempercayai adanya Malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat
wujud mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu ciptaan Allah yang selalu menyembah
Allah, serta selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya, sehingga mereka tidak pernah
berdosa.
Walaupun manusia tidak dapat melihat Malaikat, tetapi jika Allah berkehendak, maka
Malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para nabi dan rasul.
Tak ada seorang pun yang mengetahui jumlah pasti Malaikat, hanya Allah saja yang
mengetahui jumlahnya.Tetapi ada nama-nama Malaikat yang mengemban tugas dalam
kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dan wajib diketahui oleh orang-orang
yang beriman.

2.2. Nama-Nama dan Tugas Malaikat


Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang diungkapakan dalam
Al-Qur'an dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan memberikan pengaruh kejiwaan
yang cukup besar, seperti kejujuran, ketabahan, dan keberanian. Adapun tugas-tugas malaikat
sebagaimana di jelaskan dalam Alquran.Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan
hanya Allah yang mengetahuinya.Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Dan tidak ada yang
mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” (QS. Al-Muddatstsir: 31). Mereka
memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut
namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam
sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S. An-
Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan,
minuman, dan menurunkan hujan.
Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan (Q.S. Al-
Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup
lainnya.
Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Raqib
untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap
manusia, di alam kubur.
Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surga(Q.S. Ar-Ra’d:23-24).
Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui
tugas-tugasnya sebagai berikut:
Ada Malaikat yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendakinya
Ada Malaikat yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
Ada Malaikat yang mendoakan kaum musliminn
Ada Malaikat yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
Ada Malaikat yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
Ada Malaikat yang bertugas memberi salam dan keselamatan kepada ahli surga.

2.3. Sifat-Sifat Para Malaikat


Sayap-sayap Para Malaikat Allah menciptakan para malaikat dan menjadikan mereka
bersayap. Sayap para Malaikat berbeda-beda dari sisi jumlah dan besarnya. Allah
menjelaskan dalam Q.S Fathir ayat: 1, “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak menikah, dan tidak pula
berketurunan. Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, beliau metakan bahwa para malaikat itu
bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan tidak
berketurunan.
Malaikat juga mendengar, melihat, dan berbicara.Terdapat banyak dalil yang menunjukkan
bahwa para malaikat itu berdialog dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Dalilnya, “Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”Tuhan
berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S
Al-Baqarah: 30).
Malaikat tidak pernah merasa capek dan bosan. Pada surat Al- Anbiya: 20, Mereka selalu
bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya”. Dan pada QS.Fushillat : 38.
Para malaikat juga merasakan kematian. “Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan
apapun yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali
Allah.Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS al-
Qashash: 88).
Karakter kejiwaan para malaikat terjaga dari maksiat. Allah menciptakan para malaikat dan
memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat ma’shum (terjaga) dari
tindak maksiat, sehingga tatanan alam semesta ini tidak mengalami ketimpangan..
Berilmu. Allah berfirman, “Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana . (QS al-Baqarah: 32),
Berdebat. Allah berfirman yang artinya: “Ini adalah suatu rombongan yang masuk berdesak-
desak bersama kamu. Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya
mereka akan masuk neraka.”(QS Shaad: 69), Yang dimaksud berdebat dalam hal ini adalah
berdialog dan saling membantah di antara sesama mereka.
Bershaf Di Sisi Allah. “Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan
sesungguhnya kami benar-benar bertasbih .” (QS as-Shaffat: 165-166).
Safaroh, Kirom, dan Baroroh. Safarah adalah penghubung antara Allah dan para rasul serta
para nabi. Secara bahasa safarah berarti memperbaiki. kiram adalah ciri fisik mereka yang
bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan
perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna.
Memiliki rasa takut kepada Allah. “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, para
malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya
kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah
Tuhan yang maha keras siksa-Nya.” (QS ar-Ra’du: 13).
Merasa Malu. Nabi bersabda mengenai Utsman, “Tidakkah aku merasa malu terhadap
seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa malu terhadapnya. (HR Bukhari).

2.4. Orang-Orang atau Tempat-tempat yang di Dekati dan di Jauhi Oleh Para Malaikat
a.) Tempat yang Tidak Disukai Malaikat
Malaikat tidak menyukai rumah yang ada anjing, gambar, patung & lonceng (HR. Bukhari &
Muslim).
Malaikat tidak menyukai aroma yang tidak sedap.
Istri yang tidak mau melayani suami.
Istri yang pergi tanpa izin suami.
Malaikat tidak suka orang yang bakhil/pelit.
Malaikat mengutuk para pencela sahabat Rasulullah saw.
Malaikat melaknat para pelaku bid’ah.
Orang alim/ulama yang dilaknat malaikat terkait bid’ah.
Malaikat mencela orang yang suka mencela.
Malaikat mencela orang yang suka mencela
Golongan yang tidak didekati malaikat. Ada beberapa kalangan manusia yang para malaikat
enggan mendekati. Rasulullah saw. bersabda, ”Ada tiga golongan manusia yang tidak
didekati oleh para malaikat: orang yang mabuk, orang melumuri badannya dengan kunyit,
dan orang dalam kondisi junub” (HR. Al Bazzar, dari Abu Buraidah r.a).
Malaikat menjauhi orang yang telanjang. Rasulullah saw. bersabda “Berhati-hatilah dengan
telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai kamu (malaikat) yang tidak
meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan bersenggama dengan keluarga
(istri). Malulah terhadap mereka dan hormati mereka” (HR. At-Tirmidzi).
Membatalkan jaminan kaum muslimin. Rasulullah saw. bersabda, “Dan jaminan kaum
muslimin itu satu, yang dilakukan oleh orang yang paling rendah di antara mereka. Siapa saja
yang membatalkan jaminan seorang muslim, maka ia mendapatkan laknat dari Allah, para
malaikat dan sesama manusia, dan pada hari kiamat tidak akan diterima darinya, baik yang
fardhu maupun yang sunnah” (HR. Bukhari & Muslim).
Orang yang saling menghunus senjata. Rasulullah saw. pernah bersabda, ”Siapa saja yang
menghunuskan senjata ke arah saudaranya, maka malaikat akan terus mengutuknya sampai ia
melepaskannya meskipun dia itu adalah saudara kandungnya sendiri” (HR. Muslim, dari Abu
Hurairah ra).
Malaikat tidak menyukai niyahah (histeris saat kematian). Niyahah adalah meratapi mayit
secara keterlaluan, dengan berteriak-teriak histeris, mencabik-cabik baju dan lain-lainya.
Allah dan Rasulullah saw. melarang perilaku ini.
Yang menghalangi dilaksanakanya qishash. Qishash adalah hak seorang atau kaum untuk
menuntut tanggung jawab atas tindak kejahatan pembunuhan atau penganiayaan bersifat
disengaja. Sabda Rasulullah saw, ”Siapa saja yang terbunuh karena tidak tahu atau karena
lemparan batu atau karena cambukan atau karena tongkat, maka diyat-nya (denda) adalah
diyat terbunuh karena kesalahan dan barang siapa terbunuh dengan sengaja, maka hukumnya
adalah qishash dan siapa saja yang menghalanginya dengan hukuman qishash, maka ia
mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan semua manusia. Allah tidak menerima darinya
yang fardhu dan yang sunnah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas
ra).
Orang yang kembali kepada kekafiran.

BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
A. Pengertian Malaikat
Menurut bahasa “ ‫ ” َم َالِئَك ٌة‬bentuk jamak dari “ ‫” َم َلٌك‬. . Kata Malaikat berasal dari kata “ ‫” َأُلْو َك ُة‬
risalah atau menyampaikan pesan, dan ada yang menyatakan dari “ ‫ ” َألَك‬mengutus dan ada
pula yang berpendapat selain dari keduanya.
Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis mahluk Allah yang ia ciptakan khusus
untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-
Anbiya’:19-20). Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat
berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud
dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah.
B. Nama-Nama dan Tugas-Tugas Malaikat
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
Malaikat Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul.
Malaikat Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk.
Malaikat Israfil: bertugas meniup sangkakala
Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa
Malaikat Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Raqib
untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat.
Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap
manusia, di alam kubur.
Malaikat Malik: bertugas sebagai penjaga neraka
Malaikat Ridwan: bertugas sebagai penjaga surga.
3.2. Saran
Dengan makalah ini diharapkan masyarakat islam khususnya kita sebagai generasi muda
penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk beluk malaikat Allah baik pengertian,
macam-macam, tugas-tugas, serta lebih meningkatkan kadar keimanan kita kepada malaikat
Allah. Dan Marilah kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap enam rukun iman
yang ada untuk kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di kandung badan agar kita
selamat dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Nazaruddin Razak. 2002. Memperkokoh Aqidah Islam. Bandung: Al-Ma'arif.


Ramayulis Tuanku Khatib. 2001. Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga. Jakarta: Kalam
Mulia.
Chirzin, Muhammad.1997.Konsep dan Hikmah Akidah Islam, Jakarta: Mitra Pustaka.
Sabid, Sayid.1974. Islam Pola Hidup Manusia Beriman, Bandung: CV.Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai