2
11) Obat Agar Seseorang Tidak Merasa Sempit Dalam Memahami
Takdir .............................................................................................. 22
12) Arsy Dan Kursy Adalah Nyata ......................................................... 23
13) Mengimani Apa Yang Dikabarkan Oleh Para Anbiya ...................... 23
14) Berdebat Dalam Permasalahan Keagamaan ..................................... 24
15) Harapan Untuk Orang Beriman Yang Taat Dan Bermaksiat ............ 24
16) Berpegang Teguh Terhadap Ajaran Yang Dibawa Oleh Rasulullah . 25
17) Perkara Apa Saja Yang Harus Diimani ............................................ 25
18) Doa Untuk Ditetapkan Dalam Islam ................................................ 27
19) Menjauhi Sifat Suka Mengklaim Orang Dengan Kefasikan
Atau Kekafiran ................................................................................ 27
20) Keharusan Mengikuti As-Sawadul A`adzam (Pendapat
Mayoritas Ulama) ............................................................................ 28
21) Keharusan Mengimani Para Malaikat Pencatat Amal Kebaikan
Dan Keburukan ................................................................................ 28
22) Surga Dan Neraka Tidak Akan Lenyap ............................................ 29
23) Kemampuan Mengerjakan Kebaikan ............................................... 29
24) Seluruh Perbuatan Hamba Adalah Ciptaan Allah, Baik Dan
Buruknya ......................................................................................... 30
25) Semua Yang Diperbuat Hamba Berdasarkan Kehendak Allah ......... 30
26) Manfaat Doa Orang Yang Masih Hidup Untuk Orang Yang
Telah Wafat ..................................................................................... 31
27) Kewajiban Mencintai Seluruh Sahabat Rasulullah ........................... 31
28) Adannya Khilafah Setelah Rasulullah .............................................. 32
29) Keharusan Mengimani Orang-Orang Yang Telah Dijanjikan
Syurga.............................................................................................. 32
30) Keharusan Mencintai Para Ulama .................................................... 33
31) Mengetahui Tanda-Tanda Hari Kiamat ............................................ 33
32) Keharaman Mengakui Seorang Dukun............................................. 33
PENUTUP ..................................................................................................... 35
3
KATA PENGANTAR
4
tidak terfokus untuk membentengi akidah dari syubhat yang datang. Imam Abul Hasan
al-Asyari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi, lebih menggunakan metode aqliyah, tidak
terlepas dari perdebatan dengan para penentang akidah salaf saleh dan agama di luar
Islam. Sehingga disamping menggunakan dalil naqliy (syariat), kedua imam juga
menggunakan dalil aqliy (argument logika), sebagai pijakan untuk mengokohkan akidah.
Harus diketahui pula, bahwa akidah Islam, tidaklah bertentangan dengan akal / fitrah
manusia.
Orang-orang yang tidak sejalan dengan akidah salaf saleh dan penentang Islam,
tidak mungkin bisa ditundukan dengan dalil naqliy, akan tetapi harus juga dengan dalil
aqliy. Itulah yang menyebabkan Imam Abul Hasan al-Asyari dan Imam Abu Manshur al-
Maturidi menggunakan metode aqliyah. Ketiga-tiganya masih dalam garis salaf saleh,
Ahlus Sunah Wal Jamaah. Perbedaan penulisan ilmu akidah disebutkan oleh Imam
Tajuddin as-Subki di dalam kitabnya, Syarh Aqidah Ibnil Hajib.
Oleh karena itu, kita temukan di kitab ini, kesamaan dengan apa yang ditulis oleh
kedua imam beserta pengikutnya, sekalipun kita akan temukan sedikit perbedaan dari
segi lafalnya. Sifat dua puluh yang biasa dikenal oleh kaum muslimin, sejatinya
disinggung oleh Imam At-Thahawi, namun tidak dengan istilah tersebut. Metode yang
digunakan murid-murid Imam Abul Hasan al-Asyari dan Abu Manshur al-Maturidi,
membagi bab tentang sifat-sifat Allah dan meringkasnya menjadi beberapa, sedangkan
Imam At-Thahawi tidak membaginya, namun hanya menyebutkan saja.
Penerjemah berusaha menambahkan sedikit komentar, yang menurut penerjemah
penting dan memberikan judul pada setiap pembahasan. Dengan maksud menambah
sedikit penjelasan serta mengaitkan antara metode Ahlus Sunah Wal Jamaah, dalam
menuliskan ilmu akidah. Penerjemahan ini adalah bagian dari usaha untuk membumikan
akidah Ahlus Sunah Wal Jamaah, disamping adanya permintaan dari Bpk. Syafi`i Ruddy,
selaku DKM dari masjid al-Aqsha, Permata Bintaro, untuk mengkaji kitab Imam At-
Thahawi, setelah rampungnya kitab Kubral Yaqiniat, karya Prof. Dr. Syekh Muhammad
Said Ramadhan al-Buthi dan kitab At-Talid At-Tharif (Fikih Tahawulat), karya Al-Habib
Abu Bakar Al-Adni. Tentu usaha ini tidaklah luput dari kesalahan dan kekurangan. Wa
maa taufiqi illa billah.
Kemal Adityawarman, Lc.
Tangerang, Sabtu 8 April 2023 / 16 Ramadhan 1444 H
5
Mukadimah:
ِ َ َهذا ِذك ُر ب: -هللا
يان ُ َر ِ َح ُه- ص َ ْ الط َحا ِوي ِب ِمَّ قَا َل ال َع َّّل َم ُة ُح َّج ُة ال ْس َّل ِم أبو ج ْع َف ٍر َالو َّر ُاق
، َأ ِب َح ِني َف َة الن ْع َم ِان ِبن َث ِب ٍت ال ُك ِويف: عَ ََل َم ْذ َه ِب فُقَهَا ِء ا ِل َّ ِّل،الس نَّ ِة َ ِوال َ َماعَ ِة
ُ َع ِقيدَ ِة َأ ْه ِل
ِرضْ َو ُان- هللا ُم َّم ِد ِبن ال َ َس ِن ال َّشي َب ِان ِ َو َأ ِب َعب ِد،وب َبن ا َبرا ِه َي األن َ َص َاري َ َو َأ ِب يُ ُوس َف ي َ ْع ُق
ِ
.ون ِب ِه َر َّب ال َعال َ ِ َي
َ َوي َ ِدي ُن،ون ِم ْن أ ُصولِ ل ِال َين َ ُ ؛ َو َما ي َ ْعتَ ِقد-هللا عَلَ ِي ْم َأ ْ َْج ِع َي
ِ
Berkata al-Allamah Abu Ja`far al-Warraq al-Thahawi di Mesir4, semoga Allah
merahmatinya:
Ini adalah penejelasan akidah ahlus sunah wal jamaah, sesuai dengan madzhab para ahli
Fikih agama Islam5:
1. Abu Hanifah an-Nu`man Bin Tsabit al-Kufi
2. Abu Yusuf Ya`qub Bin Ibrahim al-Anshari
3. Abu Abdillah Muhammad Bin al-Hasan al-Syaibani
Semoga Allah meridhai mereka semuanya. Begitupula, (buku ini) merupakan pernjelasan
terhadap apa yang mereka yakini dalam permasalahan ushuluddin (pokok agama)6, dan
penejelasan terhadap apa yang mereka pegang dalam keyakinan agama serta mereka
pegang untuk beribadah kepada Tuhan semesta alam.
4
Beliau adalah Imam Allamah, Muhadis negeri Mesir dan ahli fikih mazhab Hanafi, Abu Jafar Ahmad Bin
Muhammad al-Azdi. Lahir tahun 139 H, di desa Thaha. Ibu dan bapaknya adalah ulama. Ibunya murid daripada
Imam Syafii, sedangkan pamannya adalah Imam al-Muzani, murid terdekat Imam Syafii. Berguru dengan para
ulama lintas empat madzhab. Wafat tahun 321H.
5
Imam Abu Hanifah wafat 150 H. Pendiri mazhab Hanafi. Tumbuh berkembang di masa akhir Tabiin. Masa yang
dinubuatkan Rasulullah sebagai salah satu masa terbaik. Imam Abu Yusuf wafat tahun 182 H dan Imam
Muhammad Bin Hasan al-Syaibani wafat 189 H. Beliau berdua adalah murid daripada Imam Abu Hanifah.
Semuanya membawa panji akidah salaf saleh, ahlus sunah wal jamaah, yang kemudian hari akidah tersebut
dikuatkan kembali oleh Imam Abul Hasan al-Asyari di Baghdad, wafat 324 H dan Imam Abu Manshur al-Maturidi
di Samarkand, wafat 333 H setelah melalui banyak rintangan. Setelah keduanya wafat, estafet akidah salaf saleh,
ahlus sunah wal jamaah, diteruskan oleh para pengikutnya yang disebut Asyariah – Maturidiah. Pada keduanya,
panji ahlus sunah wal jamaah berkibar. Diantara mereka adalah Imam An-Nawawi, Fakhrudin Ar-Razi dll.
6
Ushul artinya pokok bagi sesuatu. Ad-Din (agama) artinya aturan kehidupan yang Allah turunkan kepada para
rasulNya, lebih khususnya Nabi Muhammad – shallallahu alaihi wa sallam-. Pokok dari ajaran agama Islam adalah
keyakinan-keyakinan yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim.
6
ِ ََِّب ُب اللَهِي
:ات
ِ
تَو ِح ُيد هللا – تعاَل – و ص َفاتُه
Bab Ilahiyat:
Tauhid Kepada Allah Beserta
Sifat-Sifat WajibNya7
7
Penulis menjelaskan akidah tidak menggunakan metode penulisan ilmu akidah pada umumnya. Yaitu dengan
menulis bab khusus tentang sifat-sifat Allah dengan istilah yang lumrah di kalangan penuntut ilmu dan ulama,
kemudian menyebutkan dalil aqliy atau naqli-nya. Penulis hanya meringkas dan susunan pembahasnnya sedikit
berbeda namun intinya tetap mengandung sifat dua puluh, sebagaimana yang lain.
7
1) Makna Tauhid Kepada Allah
َو َل،َ َء ِمثْ ُ ُِل ْ َ َو َل،َشيْ َك َ ُل ِ َ هللا َوا ِحد َل َ ا َّن:هللا ِ هللا ُم ْعتَ ِق ِد َين ِبتَ ْو ِف ْي ِق ِ ول ِيف تَو ِحي ِد ُ ن َ ُق
ِ
َو َل يَ ُك ْو ُن ا َّل، ُ َل ي َ ْف َن َو َل ي َ ِب ْيد، َد ِائ ِب َّل ا ْْتِ َا ٍء،قَ ِد ْي ِب َّل ابْ ِتدَ ا ٍء. َو َل ا َ َل غَ ْ ُي ُه،َ َء يُ ْعجِ ُز ُه ْ َ
ِ ِ
َُما ُي ِريْد
Kami berkata dalam mentauhidkan Allah, seraya dengan meyakininya sepenuh hati,
diiringi dengan taufiq Allah8:
Sesungguhnya Allah itu Maha Esa9, tidak ada sekutu bagiNya, tidak ada sesuatupun yang
menyerupaiNya, tidak ada sesuatupun yang bisa membuatNya lemah. Ia Maha Qadim10
(terdahulu) tanpa adanya permulaan, Maha Abadi tanpa adanya batas akhir 11, tidak akan
sirna ataupun hilang, dan tidak ada yang terjadi kecuali atas apa yang Ia kehendaki12.
ََا ِلق، قَي ْوم َل ي َنَا ُم،ح َل ي َ ُم ْو ُت َ ي، َو َل ُ ُ ْش ِب ُه ا َألنَ َم، َو َل تُ ْد ِر ُك ُه ا َألفْهَا ُم،َل تَ ْبلُ ُغ ُه ا َأل ْو َها ُم
َِب ِعث ِب َّل َم َشقَّ ٍة، ُم ِم ْيت ِب َّل َم َخافَ ٍة، َر َّازق ِب َّل ُم ْؤن َ ٍة،ِب َّل َحا َج ٍة
(Hakikat dzatNya) tidak dapat dicapai oleh waham manusia, tidakpula oleh pemahaman
(analisa), Ia tidak menyerupai makhlukNya13, Ia maha hidup tidak mati14, maha berdiri
sendiri tidak tidur15, maha menciptakan tanpa didorong oleh kebutuhan, maha pemberi
rezeki tanpa adanya bekal untuk memberinya, Maha Mematikan tanpa adanya rasa takut,
Maha Membangkitkan tanpa adanya kesulitan bagiNya16.
8
Taufiq adalah Ketika Allah menjadikan seorang hambaNya mampu berbuat sesuai apa yang Ia ridhai dan cintai.
(At-Ta`rifat Lil Imam al-Jurjani)
9
Ini penegasan pertama dari penulis tentang sifat Allah. Pada kalimat ini, penulis menegaskan bahwa Allah disifat
dengan sifat wahdaniah (Esa). Esa dalam dzat, sifat-sifatNya dan perbuatanNya. Ketika penulis menyatakan Esa
maka Allah juga disifat dengan wujud (Ada). Keduanya merupakan dua diantara dua puluh sifat yang sudah
dikenal. Dalam hal ini penulis mengisyaratkannya.
10
Isyarat dari penulis kepada sifat qidam (Terdahulu dan Tidak Berawalan). Ini salah satu dari sifat dua puluh.
11
Isyarat dari penulis kepada sifat baqa (Abadi). Ini salah satu dari sifat dua puluh.
12
Isyarat pertama dari penulis terhadap sifat iradah (kehendak). Salah satu sifat dua puluh. Akan sebutkan
kembali di depan.
13
Isyarat dari penulis terhadap sifat mukhalafatu lil hawadisi (berbeda dengan makhlukNya).
14
Penulis mengisyaratkan sifat hayat, salah satu sifat dua puluh.
15
Penulis mengisyaratkan sifat qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), salah satu dari sifat dua puluh.
16
Pada penejelasan kalimat ini, ada isyarat kepada sifat qudrah (Kuasa), begitupula ada isyarat halus terhadap
sifat sama (mendengar) dan bashar (melihat), karena Allah memberi rizki yang memintaNya, maka Ia mendengar,
begitupula Ia mematikan setiap yang hidup, sudah pasti Ia bashar (melihat). Ketiganya adalah termasuk dari sifat
dua puluh.
8
2) Allah Disifati Dengan Kesempurnaan Tanpa Harus Ada MakhlukNya
َو َ ََك ََ َن، ل َ ْم يَ ْز َد ْد ِب َك ْونِ ِ ْم َشيْئًا ل َ ْم يَ ُك ْن قَ ْبلَهُ ْم ِم ْن ِص َفا ِت ِه،َما َزا َل ِب ِص َفا ِت ِه قَ ِديْ ًما قَ ْب َل ََلْ ِق ِه
َو َل،اس الَا ِل ِق َ ْ َك َذ ِ َِل َل يَ َز ُال عَلَ ْيَا َأب َ ِدّي ل َيْ َس ب َ ْعدَ ََلْ ِق ال َلْ ِق ِا ْس َت َفا َد،ِب ِص َفا ِت ِه َأ َ ِزليا
َو َم ْع َن ال َا ِل ِقيَّ ِة، َ ُل َم ْع َن الربُو ِب َّي ِة َو َل َم ْربُ ْو َب.- اس ال َب ِاري – تَ َع َاَل َ ْ البي َّ ِة ْاس َت َفا َد
ِ َ ِِب ْحدَ ِاث
ِ
َك َذ ِ َِل،س قَ ْب َل ا ْح َي ِا ِئ ْم َ ْ اه ِا ْس تَ َح َّق َه َذا ا ِل ْ ُ َو َ ََك َأن َّ ُه ُم ْح ِ ْي ال َ ْو َت ب َ ْعدَ َما َأ ْح َي.َو َل َم ْخلُ َوق
ِ
.شائِ ِ ْم َ ْ س ال َا ِل ِق قَ ْب َل انَ ْاس تَ َح َّق ْا
ِ
Ia masih tetap dengan sifat-sifatNya, Qadim (terdahulu tidak bermula) sebelum
menciptakan ciptaanNya. Tidak bertambah sifatNya sedikitpun, karena adanya makhluk
dari sebelum Ia menciptakan mereka17. Sebagaimana Ia dengan sifatNya itu azali18,
begitupa Ia azali selamanya, tidak digelari sebagai pencipta karena telah menciptakan
makhlukNya. Tidakpula dengan ia menciptakan makhlukNya, disebut dengan al-Bari. Ia
disifati dengan Rabb (KeTuhanan) sekalipun tidak ada yang diaturnya, Ia pula disifati
dengan Pencipta sekalipun tidak ada makhluk yang diciptakan19.
3) Allah Menetapkan Setiap Takdir MakhlukNya
َء قَ ْب َل َأ ْن ْ َ ل َ ْم َ ْي َف عَلَ ْي ِه.ض َب ل َهُ ْم أ َج ًال َ َ َو، َوقَ َّد َر ل َه ُْم َأ ْقدَ ًارا،ََلَ َق ال َلْ َق ِب ِعلْ ِم ِه
َ ٍء ْ َ َو ُك.اه َع ْن َم ْع ِص َي ِت ِه ْ ُ َ َ َون، َو َأ َم َر ُ ْه ِب َطا َع ِت ِه، َوعَ ِ َْل َما ُ ْه عَا ِملُ ْو َن قَ ْب َل َأ ْن َ ْيلُقَ ُه ْم،َ ْيلُقَهُ ْم
، فَ َما َش َاء ل َهُ ْم ََ َن، َو َم ِش ْيئ َ ُت ُه تَ ْن ُف ُذ َل َم ِشيْئَ َة ِللْ ِع َب ِاد ا َّل َما َش َاء ل َ ُه ْم،َ َْي ِري ِبتَ ْق ِد ْي ِر ِه َو َم ِش ْيئ َ ِت ِه
ِ
.َو َما ل َ ْم ُ َ َشأ ل َ ْم يَ ُك ْن
(Allah) telah menciptakan makhluk sesuai dengan ilmuNya20, memberikan mereka
takdir21, serta menentukan ajal mereka. Tidak ada sesuatupun yang luput (dari ilmuNya)
17
Penegasan dari penulis bahwa Allah SWT tidaklah mendapatkan sifat baru yang sebelumnya tidak ada, setelah
Ia menciptakan mankhlukNya. Tidaklah Allah disifati dengan istiqrar (menetap) diatas Arsy. Karena Arsy sendiri
makhluk yang sebelumnya tidak ada. Jika disifati dengan istiqrar, berati ada sifat baru bagi Allah setelah Ia
menciptakan Arsy.
18
19 َ
Allah disifati sebagai Al-Khaliq, Sang Pencipta ()الخالِق, sekalipun belum benar-benar menciptakan makhlukNya,
َ
seperti pada zaman azali. Ia tetap disifati sebagai Sang Pencipta ()الخالِق, karena Allah mempunyai potensi dalam
menciptakan.
20
Isyarat terhadap sifat ilmu (mengetahui), salah satu sifat dua puluh.
21
Sebagai penegasan bahwa beriman kepada takdir adalah keharusan, berbeda dengan kaum qadariah yang
menafikannya.
9
sebelum Ia menciptakannya. Ia mengetahui apa yang akan mereka kerjakan sebelum Ia
menciptakan mereka, kemudian Ia memerintahkan mereka untuk menaatiNya serta
melarang mereka untuk maksiat padaNya. Segala sesuatunya, berjalan sesuai kehendak
dan takdirNya22. KehendakNya berjalan, sedangkan bagi hamba-hambaNya tidak ada
kehendak (mutlak), kecuali apa yang telah Ia kehendaki untuk mereka. Apa yang Allah
restui (kehendaki), maka akan terjadi untuk mereka, dan apa yang tidak Ia kehendaki
maka tidak akan terjadi23.
22
Ini merupakan penegasan bahwa hal baik dan buruk, dua-duanya adalah ciptaan Allah, namun yang diridhaiNya
hanyalah yang baik (sesuai syariatNya).
23
Isyarat kedua terhadap sifat iradah (berkehendak), seperti sebelumnya. Sifat iradah bagi Allah tidak menafikan
adanya al-Kasbu (usaha & ikhtiyar) bagi hamba.
10
:َِب ُب الن ُب َّو ِات
ِر َسا ُةل س يد الرسلي محمد – صَل هللا عليه
و أ ِخ ِري َّ ُتا،- و سْل
Bab Nubuwat:
Kerisalahan Nabi Muhammad
– Shallallahu Alaihi Wa Sallam –
11
1) Nabi Muhammad – Shallallahu Alaihi Wa Sallam-, Nabi Penutup
َوا َما ُم، َو َأن َّ ُه ََ َ ُات ا َألنْ ِب َيا ِء، َو َر ُس ْو ُ ُل ال ُ ْرتَ َض، َون َ ِبي ُه ال ُ ْج َت َب،َو َأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه ال ُ ْص َط َفى
ِ َو ُه َو، َو ُك َد ْع َوى الن ُب َّو ِة ب َ ْعدَ ُه فَغَ يي َو َه ًوى، َو َح ِب ْي ُب َر ِ لب ال َعال َ ِم ْ َي، َو َس ِ ليدُ ال ُ ْر َس ِل ْ َي،ا َألتْ ِق َيا ِء
.الض َياء َو ِِبلن ْو ِر َو ِل، ِِبل َ ل ِق َوالهُدَ ى، َو ََف َّ ِة َالو َرى،ال ْ َب ُع ْو ُث ا ََل عَا َّم ِة ا ِل ِلن
24
ِ 25
Dan bahwasanya Muhammad adalah hambaNya yang terpilih, NabiNya yang
dimuliakan, serta RasulNya yang diridhai, dan bahwasanya ia adalah penutup para Nabi,
imam orang-orang yang bertakwa26, pemimpin para Rasul, serta kekasih dari Tuhan
semesta alam. Semua klaim ke-Nabian setelahnya adalah kesesatan dan hanya sebatas
hawa nafsu. Dialah Nabi yang diutus untuk seluruh jin dan manusia, dengan kebenaran
dan petunjuk, dengan cahaya dan pelita.
2) Al-Quran Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad – Shallallahu Alaihi Wa Sallam-,
Adalah Firman Allah
َو َصدَّ قَ ُه ال ُ ْؤ ِمنُ ْو َن، َو َأ ْْ َز َ ُل عَ ََل َر ُس ْو ِ ِل َو ْح ًيا، ِم ْن ُه ب َدَ ا ِب َّل َك ْي ِف َّي ٍة قَ ْو ًل،هللا
ِ َو َأ َّن ال ُق ْرأ َن َ َلُك ُم
فَ َم ْن َ ِس َع ُه، ل َيْ َس ِب َم ْخلُ ْو ٍق َك َ ََك ِم ا َ ِلبي َّ ِة،هللا تَ َع َاَل ِِبلْ َح ِق ْيقَ ِة
ِ َو َأيْقَنُ ْوا َأن َّ ُه َ َلُك ُم،عَ ََل َذ ِ َِل َحقا
: َح ْي ُث قَا َل تَ َع َاَل، َو َأ ْوعَدَ ُه ِب َسقَ َر،هللا َوعَاب َ ُه ُ َوقَ ْد َذ َّم ُه،ش فَقَ ْد َك َف َر ِ َ َفَ َز َ َع َأن َّ ُه َ َلُك ُم الب
(ا ْن َه َذا ا َّل قَ ْو ُل البَ َش) عَ ِل ْمنَا َو َأيْقَن َّا َأن َّ ُه:هللا ِب َسقَ َر ِل َم ْن قَا َل ُ َ فَلَ َّما َأ ْوعَد،)َ(سأ ْص ِل ْي ِه َسقَ َر
ِ ِ
ش ِ َ َ َو َل ُ ُ ْش ِب ُه قَ ْو َل الب،ش ِ َ َقَ ْو ُل ََا ِل ِق الْب
Dan bahwasanya al-Quran adalah firman Allah, dariNya datang tanpa ada kaifiyat berupa
ucapan27. Ia menurunkannya kepada Rasulnya sebagai wahyu, diyakini oleh orang-orang
yang beriman terhadap hal tersebut dengan benar, mereka (orang-orang beriman)
24
Abdullah (Hamba Allah) adalah gelar tertinggi untuk seseorang di sisi Allah. Dengan begitu, kata hamba lebih
didahulukan daripada Al-Musthafa.
25
Nabi berasal dari kata an-Naba (berita). Dalam istilah ilmu akidah nabi adalah manusia, berjenis kelamin lelaki,
merdeka, tidak mempunyai penyakit cacat yang parah, diwahyukan kepadanya berupa syariat dan tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika diperintahkan untuk menyampaikannya, maka dia adalah rasul.
Dengan begitu, setiap rasul adalah nabi, namun tidak sebaliknya. (Lihat: Hasyiyah al-Bajuri Alal Jauharah).
26
Imam al-Baidhawi menyebutkan bahwa tawqa itu menjaga diri dengan maksimal agar terhindar daripada
bahaya di akhirat.
27
Isyarat terhadap sifat kalam (firman), salah satu dari sifat dua puluh. Kata-kata beliau “tanpa kaifiyat”, isyarat
bahwa kalamullaah (firman Allah) adalah kalam nafsiy, firman yang bukan bebentuk huruf dan lafal.
12
meyakininya bahwa al-Quran adalah firman Allah pada hakikatnya, bukan sebagai
makhluk seperti ucapan manusia biasa. Siapapun yang mendengarnya dan menyatakan
itu (al-Quran) adalah ucapan manusia, maka dia telah kufur. Allah akan menghinakan
dan mencelanya, serta menjanjikannya masuk ke dalam nereka Saqar. Sesuai dengan
firmanNya:
)26 :َسأ ْص ِل ْي ِه َس َق َر (الدثر
Maka aku akan masukan ia ke dalam nereka Saqar . (QS al Mudatsir: 26)
Ketika Allah mengancam dengan nereka Saqar bagi orang yang menyatakan seperti dalam
:
)25 :ا ْن َه َذا ا َّل قَ ْو ُل البَ َش (الدثر
ِ ِ
Ini hanyalah ucapan manusia belaka. (QS al Mudatsir: 25)
Maka kita ketahui dan yakini, bahwasanya ini (al-Quran) adalah firman pencipta manusia,
dan tidak menyerupai ucapan manusia.
28
Hal ini berlaku Ketika seseorang sengaja membuat keyakinan tasybih (menyerupakan Allah) dan tajsim
(menjasmanikan Allah) dengan tegas.
13
mereka) ia menghindarinya, dan hendaknya ia mengetahui bahwa Allah dengan sifat-
sifatNya tidak seperti manusia29.
29
Diantara makna yang berlaku buat manusia, seperti yang disebutkan di bab Tauhid yang sudah lewat, yaitu: al-
Jihat as-Sit (enam arah). Kanan, kiri, atas, bawah, depan dan belakang. Itu semua sifat-sifat untuk makhlukNya.
Siapa yang mensifati Allah dengan hal itu, seperti diatas, dibawah dll, maka ia termasuk mujasimah & musyabihah.
Secara dalil syariy, terbantah dengan QS as-Syuura 11: ش ْيء َ س َك ِم ْثلِ ِه
َ ( لَ ْيia tidak menyerupai sesuatupun dari
makkhlukNya). Secara dalil aqliy juga terbantah, karena jika Allah disifati demikian maka Ia terkungukung oleh
makhlukNya. Itu adalah mustahil. Apabila ada ayat / hadis yang zahirnya mengandung makna seperti makhluk,
maka ada dua jalan untuk menyikapinya: tafwidh (menyerahkan makna tanpa menafsirkan, disertai yakin bahwa
hal itu bukan zahirnya) atau ta`wil (menggunakan makna majazi). Seperti ayat yang menyebutkan ( يد هللاtangan
Allah).
14
:َِب ُب ال َّس ْم ِع َّيات
هللا تَ َع َاَل ِم َن األ ُم ِور ال َغي ِبي ِة
ُ ُك َما َأَ َ َْب ُه
- ِبل َس ِان َس ليِد ال ُ ْر َسلي – صَل هللا عليه و سْل
Bab Samiyat:
Hal-Hal Ghaib Yang Dikabarkan Oleh Allah
Melalui Nabi Muhammad
– Shallallahu Alaihi Wa Sallam -
15
1) Allah Dapat Dilihat Di Syurga Oleh Orang Yang Beriman Namun Tanpa
MenjadikanNya Sama Dengan MakhlukNya
ضة ُ ََوالر ْؤي َ ُة َح يق َأله ِْل الـ َجنَّ ِة ِبغ ْ َِي ا َح َاط ٍة َو َل َك ْي ِفيَّ ٍة َ ََك ن ََط َق ِب ِه ِكت
َ ِ َ{ ُو ُجوه ي َ ْو َم ِئ ٍذ ن: اب َ ِرب لنَا
ِ
يث ِ َو ُك َما َجا َء ِيف َذ ِ َِل ِم َن الـ َح ِد،ُاَل َوعَ ِل َمه َ َ ُ ُ َ َ َوتَ ْف ِس ْ ُي ُه عَ ََل، }ِا ََل َر ِ لِبَا نَ ِظ َرة
ع َ ت هللا هدَ ا
ر َ
أ ا م
َل ن َْد َُ ُل ِيف،َهللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل فَه َُو َ ََك قَا َل َو َم ْعنَا ُه عَ ََل َما َأ َراد ُ الص ِحي ِح َع ِن َّالر ُسولِ َص ََّل َّ
فَان َّ ُه َما َس ِ َْل ِيف ِدي ِن ِه الَّ َم ْن َس َّ َْل ِلل َع َّز َو َج َّل،َذ ِ َِل ُمتَأَ لِو ِل َي بِأ َرائِنَا َو َل ُمتَ َو ِ ل ِِه َي ِبأَه َْوائِنَا
ِِ ِ َ َِ ِ ْ
هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل َو َر َّد ِع َْل َما ْاشت َ َب َه عَل ْيه اَل عَال ِمه َول َثبُ ُت قدَ م يف ال ْسّل ِم
ِ َ ْ ت َ ُ ول َص ََّل ِ ِ َو ِل َر ُس
ِ ِ
.س َّل ِم ْ لي َوالا ْس ِتِ ِ ِالَّ عَ ََل َظهْ ِر الت َّ ْس
Dan ru`yah (melihat Allah) untuk ahli syurga adalah benar adanya, dengan tanpa batasan
ataupun kaifiat, sebagaimana yang difirmankan di dalam kitab suci tuhan kamu:
)30 :ضة ا ََل َر ِ لِبَا نَ ِظ َرة (القيامة
َ ِ َُو ُجوه ي َ ْو َم ِئ ٍذ ن
ِ
Wajah-wajah pada saat itu tersenyum berseri, melihat kepada tuhannya. (QS al-Qiyamah:
30)
Tafsirannya adalah sesuai apa yang Allah maksudkan dan Ia ketahui. Semua (hal serupa)
yang datang dari hadis shahih dari Rasulullah, maka maksudnya adalah sesuai dengan
apa yang beliau sabdakan dan maknanya sesuai dengan apa yang beliau maksudkan.
Janganlah dalam hal tersebut men-tawkilkan dengan pendapat kita sendiri, seraya
memikirkan dengan waham30. Karena seseungguhnya tidaklah ada orang yang selamat
agamanya kecuali ia menyerahkan maknanya kepada Allah dan RasulNya, serta
mengembalikan (makna) ayat mutasyabih kepada Dzat yang mengetahui makna
sebenarnya. Tidak akan kuat kaki seseorang (untuk menetap) dalam ber-Islam kecuali
dengan menyerahkan makna dan memasrakannya.
30
Penegasan dari penulis, terhadap kaum yang menolak bahwasanya Allah dilihat di hari kiamat oleh orang-orang
beriman. Diantara dalil mereka, jika Allah dilihat, maka Ia sama seperti makhlukNya. Mereka adalah kaum
Muktazilah. Jelas alasan tersebut tidak berlaku, karena al-Quran dan Hadis dengan tegas dan jelas telah
menyebutkannya. Ahlus Sunah Wal Jamaah mengimaninya namun tanpa berlakunya makna makhluk padaNya,
seperti arah dan ukuran.
16
2) Peringatan Bagi Orang Yang Tidak Puas Dengan Mutsyabihat
، َح َج َب ُه َم َرا ُم ُه َع ْن ََا ِل ِص التَّ ْو ِحي ِد،ُفَ َم ْن َرا َم ِع ْ َْل َما ُح ِظ َر َع ْن ُه ِعلْ ُم ُه َول َ ْم ي َ ْقنَ ْع ِِبلت َّ ْس ِل ِي فَهْ ُمه
،يب ِ فَ َيتَ َذبْ َذ ُب ب َ ْ ِي ال ُك ْف ِر َوالمي َ ِان َوالتَّ ْص ِد ِيق َوالتَّ ْك ِذ،َصي ِح المي َ ِان ِ َ َو،َو َص ِايف الـ َم ْع ِرفَ ِة
ِ ِ
. َو َل َجا ِحد ًا ُم َك لِذ ًِب، َل ُم ْؤ ِمنًا ُم َص لِدقًا،َ ُم َوس ِو ًسا َتَ ئِ ًا َشا،َوال ْق َر ِار َوال ْْ ََك ِر
ِ ِ
Siapa yang ingin mendapatkan pengetahuan tentang sesuatu yang tidak diberikan
kesempatan untuk diketahui (mutsyabihat), serta tidak puas dengan menyerahkan
maknanya (kepada Allah), maka keinginannya akan menjadi hijab daripada ber-tahuid
kepada Allah, serta akan menjadi hijab dari pengetahuan yang bersih, serta iman yang
benar31. Kondisinya akan terombang-ambing antara kekufuran dan keimanan,
membenarkan atau mendustakan, mengakui atau mengingkari. Disamping ia akan
dipenuhi rasa was-was, antara tidak beriman dan membenarkan, tidakpula ingkar, tidak
pula membenarkan.
3) Beriman Tentang Ruyatullah Di Syurga Sebagaimana Yang Dikabarkan
ا ْذ ََ َن،الس َّل ِم ِل َم ْن ا ْعتَ َ َبهَا ِم ْ ُْن ْم ب َِو ْ ٍه َأ ْو تَأَ َّولَهَا ِب َفهْ ٍم
َّ َو َل ي َ ِصح المي َ ُان ِِبلر ْؤي َ ِة َأله ِْل د َِار
ِ َِ ِ
َوعَليه د ُين،ك َم ْع ًن يُضَ ُاف ا ََل الربُو ِب َّي ِة ب َ َِْت ِك التَّأ ِو ِيل َولُ ُزو ِم الت َّ ْس ِل ِي
ِ تَأ ِوي ُل الر ْؤ ِي ِة َوتَأ ِوي ُل ُ ِل
ِ
.َشا ِئ ُع ل ِالينِ َ ال ُ َرس ِلي
Tidak sah beriman kepada ru`yah (melihat Allah) untuk penduduk syurga Dar al-Salam,
bagi orang (yang memahami ru`yah) dengan wahamnya, atau ia men-takwilkannya
dengan pemahaman sendiri32. Hal ini karena takwilah-takwilan dan semua makna yang
disandarkan kepada ke-rububiahan adalah dengan meninggalkan takwil dan
menyerahkan maknanya kepada Allah, dan inilah agamanya para rasul dan syariat agama
(para anbiya).
31
Ini merupakan tuntunan dalam ber-tafwidh, yaitu menyerahkan makna kepada Allah di ayat-ayat mutasyabih,
tanpa menafsrikan maknanya. Jika kita menafsirkan, maka itu bukanlah tafwidh, melainkan tafsir. Seperti yang
ِ ْالرَّحْ َمنُ َعلَى ال َعر, mereka mengartikan istiwa dengan
dilakukan sebagian kaum, ketika mengimani ayat: ش ا ْست ََوى
istiqrar (menetap). Sungguh telah keluar dari tafwidh, yang merupakan mazhab Salaf Saleh. Tafwidh yang benar,
bahwa lafal istiwa telah dikabarkan Allah, namun tidak diketahui arti sesungguhnya, dan dipastikan bukan
mengandung makna seperti makhlukNya.
32
Sindiran untuk kaum Muktazilah yang membelokan makna ru`yatullah (melihat Allah) dengan akalnya, tanpa
memerhatikan teks-teks yang dengan jelas menyatakan hal tersebut.
17
4) Bantahan Untuk Kaum Musyabihah & Mujasimah
اتِ فَا َّن َربَّنَا َج َّل َوعَ َّل َم ْو ُصوف ِب ِص َف.ََو َم ْن ل َ ْم ي َ َت َو َّق النَّ ْف َي َوالت َّ ْش ِبي َه َز َّل َول َ ْم ي ُ ِص ِب التَّ ْنـ ِزيه
ِ
َِ لَيْ َس ِيف َم ْعنَا ُه َأ َحد ِم َن،وت ال َف ْر َدا ِن َّي ِة
ِ َوتَ َع َاَل َع ِن الـ ُحدُ ود.البي َّ ِة ِ َمنْ ُعوت ِب ُن ُع،َالو ْحدَ ا ِن َّي ِة
.اتِ َالست َك َسائِ ِر الـ ُم ْب َتدَ ع َل َ ْحت ِوي ِه الـجِ ه َُات ِ ل، َوا َأل ْر ََ ِن َوا َألعْضَ ا ِء َوا َألد ََو ِات،َوالغ ََاّي ِت
Sesiapa yang tidak menjauhkan diri dari menafikan (sifat Allah yang telah Ia tetapkan)
dan men-tasybihkanNya, maka ia akan terpeleset dalam agamanya dan tidak benar dalam
mensucikanNya33. Karena sesungguhnya Tuhan kami disifati dengan sifat-sifat ke-Esaan,
sifat-sifat yang khusus bagiNya. Tidak ada makna yang serupa pada makhlukNya
sedikitpun. Maha tinggai Allah dari segala hudud (hal yang membatasiNya) dan ghayah
(hal yang mengurungnya), arkan (bagian-bagian), a`dha (anggota badan), dan adawat
(sesuatu yang dibutuhkan tubuh)34.
5) Isra & Mikraj Adalah Nyata, Dengan Ruh Dan Jasad
خْص ِه ِيف ال َيقَظ ِة ا ََل
ِ هللا عَلَ ْي ِه َو َس ل َْل َو ُع َر َج ب َِش
ُ ْس َي ِِبلنَّ ِ لِب َص ََّلِ ْ َوقَ ْد أ،َوالـ ِم ْع َر ُاج َح يق
ِ
{ َما، َوأ ْو ََح ال ْي ِه َما أَ ْو ََح،هللا ِب َما َش َاء ُ ُ َُّث ا ََل َح ْي ُث َش َاء،الس َما ِء
ُ َوأ ْك َر َم ُه،هللا ِم َن ال ُع ََل َّ
ِ َ هللا عَلَ ْي ِه َو َس ل َْل ِيف ا َأل ِخ َر ِة َواأل ِ
.وَل ُ فَ َص ََّل،}َك َذ َب ال ُف َؤا ُد َما َر َأى
Mikraj (Nabi) adalah nyata (benar terjadi). Nabi telah diisrakan dan dimikrajkan dengan
dirinya, dalam keadaan terjaga, ke atas langit35. Kemudian dari langit Allah naikan ke
tempat tinggi seusai kehendakNya. Allah muliakannya dengan keutamaan yang Ia
kehendaki, serta mewahyukan kepadanya apa yang Ia kehendaki untuk diwahyukan.
Allah berfirman:
33
Setelah penulis menetapkan bahwa Allah diliihat oleh orang-orang beriman di syurga, sebagaimana ini adalah
akidah salaf saleh, maka boleh jadi seseorang akan membayangkan bahwa Allah terlihat di satu arah, atau dengan
besaran tertentu. Jelas ini tidak benar. Terlihatnya Allah di syurga tanpa meyakini Allah itu seperti makhlukNya
(tasybih) atau berupa jasmani (tajsim).
34
Penegasan kembali oleh penulis, bahwa akidah salaf saleh berpegang teguh pada dua hal: tidak tasybih
(meyakini Allah serupa dengan makhluk) dan tajsim (meyakini Allah mempunyai jasmani).
35
At-Taftazani di dalam kitab Maqashid menjelaskan: isra-nya Nabi merupakan perkara yang nyata dengan dalil
qathiy, sedangkan perjalan mi`raj dengan dalil masyhur (lazim), dan perjalanan ke arsy dalilnya ahad.
18
)11 :َما َك َذ َب ال ُف َؤا ُد َما َر َأى (النجم
Tidaklah hatinya berbohong terhadap apa yang ia lihat. (QS an-Najm: 11)36
Maka semoga Allah selalu mencurahkan shahawat dan salam padaNya selagi ada dunia
dan akhirat.
6) Telaga & Syafaat Nabi Muhammad – Shallallahu Alaihi Wa Sallam- Untuk
Umatnya Di Hari Kiamat
َ ََك،الش َفاعَ ُة ال َّ ِِت ا َّدخ ََرهَا لَه ُْم َح يق ُ َوالـ َح ْو ُض َّ ِاَّلي َأ ْك َر َم ُه
َّ َو.هللا تَ َع َاَل ِب ِه ِغ َي ًاث أل َّم ِت ِه َح يق
ُ َوالـ ِميث َُاق َّ ِاَّلي َأَ ََذ ُه.ُر ِو َي ِيف ا َأل ْخ َبا ِر
.هللا تَ َع َاَل ِم ْن َءا َد َم َو ُذ لِري َّ ِت ِه َح يق
Telaga yang Allah muliakan dengannya Nabi Muhammad, sebagai pertolongan untuk
umatnya, adalah nyata37. Syafaat Nabi yang beliau simpan untuk umatnya adalah nyata.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam banyak hadis. Timbangan yang Allah Adam dan
seluruh keturunannya adalah nyata.
7) Semua Yang Masuk Syurga & Neraka Telah Diketahui Oleh Allah
،ً َوعَدَ َد َم ْن ي َ ْدَ ُُل النَّ َار ُ ْْج َ ًّل َوا ِحدَ ة،هللا تَ َع َاَل ِفميَا ل َ ْم يَ َز ْل عَدَ َد َم ْن ي َ ْدَ ُُل الـ َجنَّ َة ُ َوقَ ْد عَ ِ َْل
ك ُميَ َّر َو ُ ي، َو َك َذ ِ َِل أفْ َعالَه ُْم ِفميَا عَ ِ َْل ِم ْ ُْن ْم َأ ْن ي َ ْف َعلُو ُه،ُفَ َّل ُي َزا ُد ِيف َذ ِ َِل ال َعدَ ِد َو َل ي َ ْن ُق ُص ِمنْه
الش ِقي َم ْن َش ِق َي َّ َو، هللا تَ َع َاَل ِ الس ِعيدُ َم ْن َس ِعدَ ِبقَضَ ا ِء َّ َو. َوا َأل ْ َْع ُال ِِبلـخ ََوا ِت ِي.ُِل َما َُ ِل َق َل
.اَل َ هللا تَ َع
ِ ِبقَضَ ا ِء
Sungguh Allah telah mengetahui, pada zaman azali, jumlah orang yang akan masuk
syurga, dan jumlah orang yang akan masuk nereaka. Dalam satu jumlah. Tidak
ditambahkan jumlah tersebut, tidak pula dikurangi. Demikian pula perbuatan-perbuatan
mereka, apa yang telah Ia ketahui, yang mereka akan perbuatnya. Semuanya dipermudah
untuk melakukan sesuatu yang memang ia diciptakan untuknya. Amal perbuatan itu
36
Syekh Mutawali as-Sya`rawi menjelaskan, ayat ini sebagai penguat bahwa Nabi Muhammad – shallallahu alaihi
wa sallam-, miraj dengan jasadnya. Karena kata رأىdigunakan untuk melihat dengan menggunakan mata kepala.
Dengan begitu, isra dan miraj dengan jasadnya beliau adalah perkara yang tidak boleh diingkari.
37
Berdasarkan hadis-hadis ahad yang shahih, yang dengan dikumpulkan menjadi satu, derajtnya naik menjadi
mutawatir maknawi.
19
tergantung penutupnya. Orang yang Bahagia adalah orang yang bahagia karena qadha
Allah, sedangkan orang yang sial adalah orang yang celaka karena qadha Allah.
8) Takdirnya Allah Telah Ditentukan Sebelum Terciptanya Dunia38
. ل َ ْم ي َ َّط ِل ْع عَ ََل َذ ِ َِل َم َل ُمقَ َّرب َو َل ن ِ يَِب ُم ْر َسل،هللا تَ َع َاَل ِيف ََلْ ِق ِه ِ َو َأ ْص ُل القَدَ ِر ِْس
ك َّ ُ فَالـ َح َذ َر، َود ََر َج ُة الط ْغ َي ِان، َو ُس َّ ُْل الـ ِح ْر َم ِان،َوالتَّ َعم ُق َوالنَّ َظ ُر ِيف َذ ِ َِل َذ ِري َع ُة الـ ُخ ْذ َل ِن
اه َع ْن ْ ُ َ َهللا تَ َع َاَل َط َوى ِع ْ َْل القَدَ ِر َع ْن َأنَ ِم ِه َونَ فَا َّن،الـ َح َذ ِر ِم ْن َذ ِ َِل ن ََظ ًرا َو ِف ْك ًرا َو َو ْس َو َس ًة
َِ ُ َ ِ ِ
َ َ َ ِ َ َ
ف َم ْن َسأل ل َم ف َع َل فق ْد َر َّد.}ون َ ُ ُ َّ
َ { ل ُ ُْسأَل ْعا يَف َع ُل َو ْه ُ ُْسأل:اَل ِيف كتَا ِبه
َ ْ َ َم َرا ِم ِه َ ََك قَا َل تَ َع
َ َو َم ْن َر َّد ُح ْ َك ال ِكتَ ِاب ََ َن ِم َن،ُح ْ َك ال ِكتَ ِاب
.الَك ِف ِر َين
Asal muasal daripada takdir39 adalah sebagai rahasia Allah pada makhluknya. Tidak bisa
mengetahui terhadap takdir satupun dari malaikat, atau seorangpun dari nabi atau rasul.
Membahas dalam-dalam tentang takdir akan menjadi sebab orang menjadi hina, tangga
menuju kemurkaan, serta langkah untuk membangkang. Hati-hatilah dan sangat berhati-
hatilah! untuk melakukan hal tersebut, berupa pandangan, pemikiran ataupun hanya was-
was. Karena sesungguhnya Allah mengunci ilmu takdir daripada pemabahasannya, dan
Ia mencegah mereka untuk membicarakannya. Sebagaimana Allah firmankan di dalam
kitabNya:
َ َُل ُ ُْسأَ ُل َ َّْعا ي َ ْف َع ُل َو ُ ْه ُ ُْسأَل
)23 : ون (األنبياء
Ia tidak ditanya dari apa yang Ia perbuat, merekalah yang akan ditanya. (QS Al-Anbiya:
23)
Maka siapa yang bertanya, kenapa Ia berbuat demikian?. Sungguh ia telah menolak
hukum kitab suci, dan siapa yang menolak hukum kitab suci maka ia tergolong orang-
orang kafir.
38
Setelah membahas perkara siapa saja yang masuk syurga dan neraka, yang mana penentuan tersebut adalah
takdir, maka penulis perlu menjelaskan kapan takdir itu ditentukan?.
39
Imam An-Nawawi mendefinisikan qadar (takdir) di dalam kitab Fathul Munin: penetuan Allah terhadap segala
sesuatu di zaman qadim (azali), dan Allah akan tau kapan persisnya terjadi hal tersebut, dan terjadi berdasarkann
sifat yang telah ditentukan.
20
9) Peringatan Agar Tidak Membicarakan Terlalu Mendalam Perkara Takdir Allah40
اِس َي ِيف ِ ِ ه د ََر َج ُة ا َّلر ِ فَهَ ِذ ِه ُ ْْج َ ُّل َما َ َْي َت ُاج الي ِه َم ْن ه َُو ُمنَ َّور قَل ُب ُه ِم ْن َأو ِل َيا ِء
َ ِ َو،هللا تَ َع َاَل
ِ فَا ْْ ََك ُر ال ِع ْ ِْل الـ َم ْو ُجود،َلق َم ْف ُقود ِ ْ ِْ
ِ َوعْل ِيف الـخ، عْل ِيف الـ َخل ِق َمو ُجود: َأل َّن الع َْل ِعل َم ِان،ال ِع ْ ِْل
ْ ِ ْ ْ ِ
ِ
َولَ يَثْبُ ُت المي َ ُان الَّ ِبقَ ُبولِ ال ِع ِْل الـ َمو ُجو ِد َوَتَ ْر ِك َطلَ ِب ال ِع ْ ِْل، َوا ِ لدعَا ُء ال ِع ْ ِْل الـ َم ْف ُقو ِد ُك ْفر،ُك ْفر
ِ ِ
.الـ َم ْف ُقو ِد
Ini adalah kumpulan (keyakinan) yang dibutuhkan oleh orang yang hatinya diberikan
cahaya, dari golongan kekasih Allah. Ini adalah derajatnya orang-orang yang rasikh di
dalam ilmu. Karena ilmu itu sejatinya ada dua: ilmu yang ada pada hambanya sedangkan
ia memilikinya dan ilmu yang ada pada hamba namun ia tidak memilikinya. Mengingkari
ilmu yang ada dan dimilik hamba adalah kekufuran, mengklaim ilmu yang tidak ada juga
kekufuran. Iman tidak akan kuat kecuali dengan menerima dengan lapang dada, terhadap
ilmu yang ada, meninggalkan ilmu yang tidak bisa didapatkan.
10) Semua Telah Tertulis Di Dalam Lauhul Mahfudz
ُ ش ٍء َكتَ َب ُه
هللا تَ َع َاَل ْ َ فَلَ ِو ا ْجتَ َم َع الـ َخ ْل ُق ُكه ُْم عَ ََل.َون ُْؤ ِم ُن ِِبللَّو ِح َوالقَ َ ِْل َو ِ َِب ِميع ِ َما ِفي ِه قَ ْد ُرِق َم
ُ ش ٍء ل َ ْم يَ ْك ُت ْب ُه
هللا ْ َ َول َ ِو ا ْجتَ َم ُعوا ُكه ُْم عَ ََل.ِفي ِه َأن َّ ُه ََئِن ِل َي ْج َعلُو ُه غَ ْ َي ََئِ ٍن ل َ ْم ي َ ْق ِد ُروا عَلَ ْي ِه
َ َو َما َأخ َْطأ، َج َّف القَ َ ُْل ِب َما ه َُو ََئِن ا ََل يَو ِم ال ِق َيا َم ِة.اَل ِفي ِه ِل َي ْج َعلُو ُه ََئِنًا ل َ ْم ي َ ْق ِد ُروا عَلَ ْي ِهَ تَ َع
ِ
ِ َو َما َأ َصاب َ ُه ل َ ْم يَ ُك ْن ِل ُي، ال َع ْبدَ ل َ ْم يَ ُك ْن ِل ُي ِصي َب ُه
.خْطئَ ُه
Kita beriman dengan adanya lauhul mahfudz dan pena, dan semua yang ada di dalamnya
yang telah ditetapkan. Seandainya semua makhluk bersatu padu untuk berbuat sesuatu
untuk membuatnya tidak terjadi, sedangkan yang telah Allah tetapkan padanya akan
terjadi, maka mereka semua tidak akan mampu untuk membuatnya terjadi. Seandainya
mereka semua bersatu padu untuk berbuat sesuatu yang Allah tidak tetapkan untuk
terjadi, kemudian mereka ingin membuatnya terjadi, niscaya mereka tidak akan mampu
atasnya. Pena telah kering tintanya menuliskan apa yang akan terjadi sampai hari kiamat.
40
Karena takdir adalah rahasia Allah, seperti yang telah dijelaskan, maka hendaknya manusia tidak terlalu
memusingkannya. Karena dengan seperti itu, justru ia akan mendapatkan petunjuk dalam hidupnya.
21
Apa yang luput dari seorang hamba, tidak akan ia dapatkan, dan apa yang ditetapkan
untuk ia dapatkan, maka tidak akan luput darinya.
11) Obat Agar Seseorang Tidak Merasa Sempit Dalam Memahami Takdir
ً فَقَدَّ َر َذ ِ َِل تَ ْق ِد ًيرا ُم ْح َكام،ك ََئِ ٍن ِم ْن ََلْ ِق ِه
هللا قَ ْد َس َب َق ِعلْ ُم ُه ِيف ُ ِل
َ َوعَ ََل ال َع ْب ِد َأ ْن ي َ ْع َ َْل َأ َّن
ُم ْ َب ًما لَيْ َس ِفي ِه نَ ِقض َو َل ُم َعقَّب َو َل ُم ِزيل َو َل ُمغ لَي َولَ ُم َح َّول َو َل نَ ِقص َو َل َزائِد ِم ْن ََلْ ِق ِه
اَل ِ َو َذ ِ َِل ِم ْن َع ْق ِد المي َ ِان َوأ ُصولِ الـ َم ْع ِرفَ ِة َوالا ْع ِ ََت ِاف ِب َتو ِحي ِد.ِيف َ َس َاوا ِت ِه َو َأ ْر ِض ِه
َ هللا تَ َع
ِ
َ َ
{ َوَ َن أ ْم ُر: اَل َ َ ِ ْ َ َ
َ ك َش ْـ ٍئ فقدَّ َر ُه تَقد ًيرا} َوقال تَ َع َّ َ{و ََل َق: اَل ِيف ِكتَا ِب ِه
ُ َ َ َ ََك قَا َل تَ َع،َو ُربُو ِبي َّ ِت ِه
.}هللا قَدَ ًرا َم ْقدُ ًورا ِ
Wajib bagi seorang hamba untuk meyakini bahwa Allah itu ilmuNya telah mendahului
segala sesuatu yang ada pada hambaNya. Kemudian (Allah) takdirkan dengannya dengan
takdir yang paten, tidak berubah, tidak ada yang membatalkan atau menambahkan, tidak
ada yang bisa menghilangkan atau merubah, tidak ada yang bisa mengurangi atau
menambahkan untuk makhlukNya, baik di langit ataupun bumi. Hal itu merupakan
pondasi dasar dari ikatan iman yang kuat, dasar dari pengetahuan (kepada Allah), dan
mengakui akan keEsaan Allah SWT dan keTuhanaNya. Sebagaimana yang Ia firmankan:
َّ ُ َو ََلَ َق
)2 :ك َش ْـ ٍئ فَقَ َّد َر ُه تَ ْق ِد ًيرا (الفرقان
Ia menciptakan segala sesuatu, kemudian mentakdirkannya dengan sebenar-benarnya.
(QS Al-Furqan: 2)
Dan Allah berfirman:
ِ َو ََ َن َأ ْم ُر
)38 : هللا قَدَ ًرا َم ْقدُ ًورا (األحزاب
Urusan Allah adalah perkara yang telah ditentukan . (QS Al-Ahzah 38)
لَقَ ِد الْتَ َم َس ب َِو ْ ِِه ِه،ض ِللنَّ َظ ِر ِفي ِه قَلْ ًبا َس ِقمي ًا َ َ َو َأ ْح،ًفَ َويْل ِل َم ْن َص َار ِ ل ِِل تَ َع َاَل ِيف القَدَ ِر خ َِصامي
. َوعَا َد ِب َما قَا َل ِفي ِه َأف َّ ًاَ َأ ِثميًا،ِيف فَ ْح ِص الغَ ْي ِب ِْسا َك ِتميًا
22
Celakalah bagi orang yang menjadi musuh bagi Allah dalam takdirNya, dan sengaja
membahas tentangnya dengan hati yang sakit. Ia mencari – cari pada pembahasan yang
ghaib berupa rahasia yang disembunyikan dengan menggunakan wahamnya. Kemudian
ia menjadi orang yang ingkar lagi berdosa, sebagaimana (Allah) gelari ia.
12) Arsy Dan Kursy Adalah Nyata
ُم ِحيط ِب ُ ِل،ُ َوه َُو ُم ْس تَغ ٍْن َع ِن ال َع ْر ِش َو َما ُدونَه،َوالْ َع ْر ُش َوال ُك ْر ِس َح يق
، َوفَ ْوقَ ُه،ك َش ٍء
،َُوقَ ْد َأ ْ َْع َز َع ِن ال َح َاط ِة ََلقَه
ِ
Arsy dan kursiy adalah nyata. Dia tidak membutuhkan daripada Arsy41 dan apa yang ada
dibawahnya, meliputi segala sesuatu, dan diatasnya. Ia memberikan kelemahan
makhlukNya untuk mempunyai kemampuan meliputi (segala sesuatu).
13) Mengimani Apa Yang Dikabarkan Oleh Para Anbiya42
، ِ َون َ ْشهَدُ َأنَّ ُ ْم ََن ُوا عَ ََل ال ل َِق الُبي،َون ُْؤ ِم ُن ِبلَّلئِ َك ِة َوالنَّ ِب ِي ل َي وال ُك ُت ِب ال ُ َ ََّن َ ِةل عَ ََل ال ُ ْر َس ِل َي
َ َّ هللا علي ِه
َ وسْل ُم ْع ََت
في ُ صَل َّ َون ُ َس ِلمي َأ ْه َل ِق ْبلَ ِتنَا ُم ْس ِل ِم َي ُم ْؤ ِم ِن َي َما دَا ُموا بِام َج َاء ب ِه النَِّب
،لقي غَ ْ َي ُمنْ ِك ِر َين َ ك َما قَ َ ُال َو َأَ َ َْب ُم َص ِد َُ
ول ِب ُ ِل
Kami beriman kepada para malaikat, nabi, dan kitab-kitab yang diturunkan kepada para
rasul. Kami beriman bahwasanya mereka ada di dalam kebenaran. Kita menamai orang
yang menghadap kiblat kita dengan sebutan muslimin, mukminin, selama mereka
mengakui apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad – shallallahu alahi wa sallam-, dan ia
membenarkan dengan semua apa yang dibawa oleh para rasul.
41
Kalimat ini merupakan penegasan bahwa istiwa tidak bisa diartikan sebagai istiqrar (menetap), sebagaiman
yang diklaim oleh Ibnu Taimiah dan pengikutnya. Jika ditafsirkan sebagai istiqrar (menetap), berati Allah
membutuhkan arsy untuk bertempat. Ini jelas mustahil, baik secara dalil syariat ataupun akal. Secara dalil syariat
bertentangan dengan QS al-Ikhlas 2 : ص َمد هAdapun dalil aqliy, karena jika dikatakan istiqrar (menetap), maka
َّللاُ ال ه.
Allah membutuhkan sesuatu selain diriNya untuk eksis. Sikap yang tepat terhadap istiwa adalah dengan
menyerahkan maknanya kepada Allah tanpa menafsirkan dan meyakini bahwa makna zahirnya adalah mustahil.
42
Setelah penulis menjelaskan permasalahan miraj, takdir, arsy dan kursy, maka penulis mengingatkan bahwa
asas dasar iman kepada itu semua adalah iman kepada rasul. Kebenaran para rasul bahwa mereka adalah utusan
Allah adalah dari segi mukjizat yang dibawanya.
23
14) Berdebat Dalam Permasalahan Keagamaan
ِ َول ُ َُنا ِد ُل يف ال ُق،هللا
َون َ ْشهَدُ َأن َّ ُه َلُك ُم َر ِ لب،رءان ِ َول من َِاري يف ِد ِين،هللا ِ وض يف ُ َول َ َُن
سْل َوه َُو َلُك ُم َ َّ هللا علي ِه و َّ وح األ ِم ُي فَ َعل َّ َم ُه َس ِ ليدَ ال ُ ْر َس ِل َي ُم َح َّمدً ا
ُ صَل ُ ال َعال َ ِم َي َْ َز َل ِب ِه الر
، َول ُ ََنا ِل ُف َ َْجاعَ َة ال ُ ْس ِلمي،ول ِ َِبلْ ِق ِهُ هللا تَعاَل ل ُ َُسا ِوي ِه َشء ِم ْن َلُك ِم ال َ ْخلُو ِق َي َول ن َ ُق ِ
ميان َذنب ِل َم ْن ِ ول ل ي َ ُض َم َع ال ُ َول ن َ ُق،َُول ُْ َك ِفل ُر َأ َحدً ا ِم ْن َأه ِْل ال ِق ْب َ ِّل ِب َذن ٍْب َما لَ ْم ُ َْس تَ ِح َِّل
ِ
،َُ ِْع َِل
Kita (tidak boleh terlampau jauh) berbicara tentang (dzat) Allah, tidak boleh berdebat di
dalam agama Allah, tidak pula berbedat tentang al-Quran. Kita bersaksi bahwasanya al-
Quran adalah firman Allah, ar-Ruhul Amin (Jibril) turun membawanya, kemudian ia
mengajarkannya kepada pemimpin para rasul, Nabi Muhammad – shallallahu alahi wa
sallam-. (Wahyu ini) adalah firman Allah SWT, tidak menyerupai sedikitpun dari ucapan
makhlukNya, dan ia bukan pula ciptaanNya. Janganlah kamu berselisih dari (keyakinan)
kaum muslimin. Kami tidak mengkafirkan siapapun yang masih menjadi ahli kibat,
karena sebab dosa, selama ia tidak menganggapnya halal. Kita juga tidak mengatakan,
tidak akan ada pengaruhnya dosa terhadap keimanan, bagi seseorang yang berbuatnya.
24
16) Berpegang Teguh Terhadap Ajaran Yang Dibawa Oleh Rasulullah43
ُ َو َل َ ْي ُر ُج ال َع ْبد. َو َس ِبي ُل الـ َح ل ِق ب َ ْيْنَ ُ َما َأله ِْل ال ِق ْب َ ِّل،َوا َأل ْم ُن َوال َّي ُس ي َ ْن ُق َّل ِن َع ْن ِم َّ ِّل ال ْس َّل ِم
ِ َو َْجي ُع. َوالمي َ ُان ه َُو ال ْق َر ُار ِِبلل َّ َس ِان َوالتَّ ْص ِد ُيق ِِبلـ َجنَ ِان.ِ ِم َن المي َ ِان ِ الَّ ِ ُِب ُحو ِد َما َأ ْدَ َ َُِل ِفي ِه
ِ ِ َّ ِ ِ َ َّ ِ ِ َِ
ِ
، َوالمي َ ُان َواحد. الش ِع َوال َب َي ِان ُك ُه َح يق ْ َّ هللا عَل ْيه َو َس َْل م َن ُ ص َع ْن َر ُسولِ هللا َصَل َّ َما
ِ َ
. َو َأه ُ ُِْل ِيف َأ ْص ِ ِِل َس َواء َوالتَّ َفاضُ ُل بَيْْنَ ُ ْم ِِبلـخ َْش َي ِة َوالتقَى َو ُمخَال َ َف ِة الـه ََوى َو ُمّل َز َمة األ ْوَل
َ َ ِ
ِ َ َو َأ ْك َر ُمه ُْم ِع ْند، َوالـ ُم ْؤ ِم ِن َي ُكه ُْم َأ ْو ِل َيا ُء َّالر ْ َح ِان
هللا َأ ْط َو ُعه ُْم َوأتْ َب ُعه ُْم ِلل ُق ْر َء ِان
Merasa aman (dari adzab Allah) dan berputus asa (dari rahmatNya), bisa mengeluarkan
seseorang dari agama Islam. Sedangkan orang yang ahli kibat (muslim) berada diantara
keduanya. Seorang hamba tidak keluar dari keimanan kecuali karena mengingkari sesuatu
yang dengannya bisa membuatnya masuk ke dalam iman. Iman adalah berikrar dengan
lisan dan membenarkan dengan hati. Semua yang shahih bersumber dari Rasulullah –
shallallahu alahi wa sallam-, berupa syariat atau penjelasan, semuanya adalah benar. Iman
itu satu sedangkan oran yang beriman kedudukannya sama (di mata Allah), yang
membedakan hanya takwa dan kadar takutnya kepada Allah, serta dengan menentang
hawa nafsu dan melakukan hal-hal yang mulia.
43
Setelah menjelaskan perkara-perkara samiyat dan kewajiban mengimaninya didasari atas dasar iman kepada
para rasul, maka disini penulis menjelaskan bahwa haruslah konsisten dalam mengimaninya, serta mejauhi hawa
nafsu yang dapat memalingkan seseorang dari jalan kebenaran.
25
hal keimanan)44, kita harus percaya terhadap mereka semua, sesuai apa yang mereka
bawa.
ونَ ُون اذ َا َماتُوا َو ُ ْه ُم َو ِلحد َ هللا عَلي ِه َو َس َّ َْل ِيف النَّ ِار َل َ ْي ُ ُُل ُ َو َأ ْه ُل ال َك َبائِ ِر ِم ْن أ َّم ِة ُم َح َّم ٍد َص لَل
ِ
َو ُ ْه ِيف َم ِش يئ َ ِت ِه َو ُح ْ ِك ِه ا ْن َشا َء غَ َف َر،في ُم ْؤ ِم ِن َي َ ِ هللا عَا ِر َ َوا ْن ل َ ْم يَ ُكونُوا َتَ ئِب َِي ب َ ْعدَ َأ ْن ل َ ُقوا
ِ ِ ِ
َوا ْن،}ُون َذ ِ َِل ل َم ْن ُ َ َشا ُء َ { َو ِي ْغ ِف ُر َما د: َ ََك َذ َك َر َع َّز َو َج َّل ِيف ِكتَا ِب ِه،لَه ُْم َو َع َفا َع ْ ُْن ْم ِب َفضْ ِ ِِل
الشا ِف ِع َي ِم ْن َأه ِْل ط َا َع ِت ِه ُ َُّث ي َ ْب َع ُِثُ ُ ْم
َّ َشا َء عَ َّذِبَ ُ ْم ِيف النَّ ِار ِب َع ْد ِ ِل ُ َُّث ُ ْي ِر ُ ُُج ْم ِم ْْنَا ِب َر ْ َح ِت ِه َو َش َفاعَ ِة
هللا تَ َع َاَل ت ََو ََّل َأ ْه َل َم ْع ِرفَ ِت ِه َول َ ْم َ َْي َعلْه ُْم ِيف الَّ َارْي ِن َ َكه ِْل ُْ ْك َرتِ ِه ل ِاَّل َين َ َو َذ ِ َِل ِبأَ َّن،ا ََل َجن َّ ِت ِه
ِ.ََِابُوا ِم ْن ِه َدايَتِ ِه َول َ ْم يَنَالُوا ِم ْن ِولَيَتِه
Pendosa besar dari umatnya Nabi Muhammad – shallallahu alaihi wa sallam-, masuk ke
dalam neraka namun tidak kekal, selama mereka meninggal dari keadaan ber-tauhid,
sekalipun mereka belum sempat bertaubat, karena mereka berjumpa dengan Allah dalam
keadaan mengetahui (keEsaanNya) serta mengimaniNya. Mereka ada dalam genggaman
kehendakNya dan keputusanNya, jika Allah mau, maka ia akan mengampuni dan
memaafkannya. Sebagaimana yang difirmankan di dalam kitab suciNya:
)48 :ُون َذ ِ َِل ِل َم ْن ُ ََشا ُء (النساء
َ َو ِي ْغ ِف ُر َما د
Ia mengampuni dosa selain syirik, bagi siapa saja yang Ia kehendaki (QS An-Nisa: 48)
Jika Allah mau maka mereka akan diadzab di dalam neraka, karena atas dasar
keadilanNya, kemudian (Ia) akan mengeluarkan mereka dari nereka dengan rahmatNya
dan syafaat orang yang memberikan syafaat kepadanya, dari golongan orang taat
kepadaNya, kemudian Ia utus untuk masuk ke syurgaNya. Hal ini karena Allah -azza wa
jalla-, menjadi penolong bagi orang yang mengenalNya, tidak seperti orang yang tidak
mengetahuiNya, yang tidak mendapatkan hidayah dariNya.
44
Dalam hal keimanan kita wajib mengimani semua rasul tanpa membedakan satu dengan yang lain. Adapun
dalam hal keunggulan dan kemuliaan, diantara para rasul ada perbedaan. Rasul yang paling mulia disisi Allah
ْ تلك الرُّ ُس ُل َف
adalah Nabi Muhammad – shallallahu alaihi wa sallam-. Allah isyaratkan hal tersebut di dalam ayat: ضهل َنا َ
ضهُم َعلَى َبعْ ض
َ ْ َبع.
26
18) Doa Untuk Ditetapkan Dalam Islam45
.اللَّهُ َّم َّي َو َّل ال ْس َّل ِم َو َأه ِ ِِْل ثَ ِ لبتْنَا عَ ََل ال ْس َّل ِم َح َّت نَلْقَاكَ ِب ِه
ِ ِ
Ya Allah, yang melindungi agama Islam dan para pemeluknya, tetapkanlah kami atas
(agama) Islam sehingga kami bisa menjumpaiMu dengannya.
19) Menjauhi Sifat Suka Mengklaim Orang Dengan Kefasikan Atau Kekafiran
َو َل نُنَ ل ِـز ُل َأ َحدً ا.ات ِم ْ ُْن ْم َ َوعَ ََل َم ْن َم، ك بَ ل ٍر َوفَ ِاج ٍر ِم ْن َأه ِْل ال ِق ْب َ ِّل الص َّل َة ََلْ َف ُ ِل َّ َوَْ َرى
شء ِم ْن ْ َ ِش ٍك َو َل ِب ِن َف ٍاق َما ل َ ْم ي َ ْظه َْر ِم ْ ُْن ْم ْ ِ َو َل ن َ ْشهَدُ عَلَ ْ ِي ْم ِب ُك ْف ٍر َو َل ب،ِم ْ ُْن ْم َجن َّ ًة َو َل نَ ًرا
ُ الس ْي َف عَ ََل َأ َح ٍد ِم ْن أ َّم ِة ُم َح َّم ٍد َص لَل
هللا َّ َولَ َْ َرى.هللا تَ َع َاَل ِ ْسائِ َر ُ ْه ا ََلَ َ َون ََذ ُر،َذ ِ َِل
ِ
َ ِ َ ِ
وج عََل أئ َّمتنَا َو ُولة أ ُم ِورنَ َوا ْنِ َ َ َ
َ َول َْ َرى الـخ ُُر.الس ْي ُف َّ عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل ِالَّ َم ْن َو َج َب عَل ْيه
ِ َ
هللا َع َّز َو َجِ َّل ِ َوَْ َرى َطا َعتَ ُ ْم ِم ْن َطاعَ ِة، َو َل نَنْـز ُع يَدً ا ِم ْن َطا َعتِ ِ ْم، َو َل ن َْد ُعو عَلَ ْ ِي ْم،َج ُاروا
. َون َْد ُعو لَه ُْم ِِب َّلص َّل ِح َوالـ ُم َعافَا ِة،فَ ِريضَ ًة َما ل َ ْم يَأ ُم ُروا ِب َم ْع ِص َي ٍة
Kita (berpendapat) harus tetap menyolatkan orang yang baik ataupun jahat, yang masih
menghadap kiblat (beragama Islam), bagi mereka yang sudah mati. Kita tidak boleh
memvonis mereka dengan syurga ataupun neraka. Tidakpula kita bersaksi atas mereka
akan kekufuran, kemusyrikan ataupun kemunafikan, selama hal tersebut belum terlihat
jelas dari mereka, sedangkan untuk masalah batinnya maka dikembalikan kepada Allah.
Kita tidak boleh mengangkat senjata terhadap umat Nabi Muhammad – shallallahu alahi
wa sallam-, kecuali bagi orang yang wajib untuk diperangi. Kita tidak boleh keluar dari
para imam, para pemegang kekuasaan sekalipun mereka berbuat zalim. Tidak boleh
mengajak untuk memberontak, melepas tangan dari mereka, dan kami meyakini bahwa
menaati mereka adalah wajib, selama mereka memerintahkan kemaksiatan, dengan begitu
wajib kita untuk mengajak mereka berbuat baik dan memaafkan.
45
Ketika wafat di dalam Islam bergantung kepada taufik Allah, maka disini penulis berdoa untuk ketetapan
dalam Islam sampai wafat.
27
20) Keharusan Mengikuti As-Sawadul A`adzam (Pendapat Mayoritas Ulama)
َو ُ َِنب َأ ْه َل ال َع ْدلِ َوا َأل َمان َ ِة. َو َ ُْنتَ ِن ُب الش ُذو َذ َوالـ ِخ َّل َف َوال ُف ْرقَ َة، َونَتْ َب ُع الس نَّ َة َوالـ َج َماعَ َة
َوَْ َرى الـ َم ْس َح عَ ََل.هللا أ ْع َ ُْل ِفميَا ْاشت َ َب َه عَلَ ْينَا ِعلْ ُم ُه ُ ول ُ َون َ ُق.َون ُ ْب ِغ ُض َأ ْه َل الـ َج ْو ِر َوالـ ِخ َيان َ ِة
َوالـ َحج َوالـجِ هَا ُد َم ِاض َي ِان َم َع أ ِول ا َأل ْم ِر ِم ْن.ض َ ََك َجا َء ِيف ا َألثَ ِر ِ َ الس َف ِر َوالـ َح َّ الـ ُخفَّ ْ ِي ِيف
َّ الـ ُم ْس ِل ِم َي بَ ل ِر ِ ْه َوفَ ِاج ِر ِ ْه ِا ََل ِق َيا ِم
ْ َ الساعَ ِة َل يُ ْب ِطلُهُ َما
.شء َو َل ي َ ْن ُقضُ هُ َما
Kitab (berpendapat) wajib mengikuti sunah dan jamaah, menjauhkan dari sifat syudzuz
(keluar dari jamaah), menentang jamaah serta beripsah darinya. Kita mencintai para
pelaku keadilan dan amanah, membenci pelaku kezaliman dan penghianatan. Kita
katakan: Hanya Allah yang tau, terhadap permasalahan yang masih belum jelas ilmunya
buat kita. Mengusap dengan menggunakan khuf di dalam perjalanan ataupun mukim
nyata, sebagaimana yang ada di dalam hadis. Haji dan berjihad berjalan sesuai keputusan
pemegang kekuasaan, baik mereka orang baik ataupun orang zalim, sampai hari kiamat,
tidak ada yang bisa membatalkannya ataupun menguranginya.
21) Keharusan Mengimani Para Malaikat Pencatat Amal Kebaikan Dan Keburukan
كِ َّ ل الـ َم ْو ِت الـ ُم َو ِ َ َون ُْؤ ِم ُن ِب َم،هللا قَ ْد َج َعلَه ُْم عَلَ ْينَا َحا ِف ِظ َي
َ فَا َّن،الَك ِتب َِي
َ َون ُْؤ ِم ُن ِِبل ِك َرا ِم
ِ
َو ُس َؤالِ ُمنْ َك ٍر َوَْ ِك ٍي ِيف قَ ْ ِب ِه َع ْن، َو ِب َع َذ ِاب القَ ْ ِب ِل َم ْن ََ َن َ ُل َأه ًّْل،ِبقَ ْب ِض َأ ْر َوا ِح ال َعال َ ِم َي
هللا عَلَ ْي ِه َو َس ل َْل َو َع ِن
ُ هللا َص ََّل ِ َِ ِرب ل ِه َو ِدي ِن ِه َوِن ِب ِيل ِه عَ ََل َما َجا َء ْت ِب ِه ا َأل ْخ َب ُار َع ْن َر ُسول
ِ الص َحاب َ ِة ِرضْ َو ُان
.هللا عَلَ ْ ِي ْم َّ
Kita harus percaya terhadap malaikat pencatat, karena sesungguhnya Allah itu menjadi
mereka keatas kita sebagai penjaga, dan kita harus juga beriman dengan malaikat maut
yang diwakilkan keatasnya untuk mencabut arwah manusia. Kita wajib beriman terhadap
adzab kubur, jika orang yang sudah wafat berhak mendapatkannya, dan kita wajib
beriman terhadap mungkar dan nakir di dalam kuburnya. Mereka diutus dari tuhanNya
dan NabiNya, hal ini sesuai hadis yang shahih dari Rasulullah, dan diriwayatkan para
sahabat, - ridhwanullahi alaihim-.
28
22) Surga Dan Neraka Tidak Akan Lenyap
َون ُْؤ ِم ُن ِِبل ِب ْع ِث َو َج َزا ِء ا َأل ْ َْعالِ ي َ ْو َم.َوالقَ ْ ُب َر ْوضَ ة ِم ْن ِر َّي ِض الـ َجنَّ ِة أَ ْو ُح ْف َرة ِم ْن ُح َف ِر ال ِنل َي ِان
َوالـ َجنَّ ُة.الص ِاط َوالـ ِم َزي ِان َ ال ِق َيا َم ِة َوال َع ْر ِض َوالـ ِح َس ِاب َو ِق َرا َء ِة ال ِكتَ ِاب َوالث ََّو ِاب َوال ِعقَ ِاب َو ِ ل
هللا تَ َع َاَل ََلَ َق الـ َجنَّ َة َوالنَّ َار قَ ْب َل الـ َخلْ ِق َ َوا َّن،َوالنَّ ُار َم ْخلُوقَتَ ِان َل تَ ْفنَ َي ِان َأبَدً ا َو َل تَ ِبيدَ ِان
،ُ فَ َم ْن َشا َء ِم ْ ُْن ْم ا ََل الـ َجنَّ َة فَِضْ ًّل ِمنْ ُه َو َم ْن َشا َء ِم ْ ُْن ْم ا ََل النَّ ِار عَ ْد ًل ِمنْه،َو ََلَ َق لَهُ َما َأه ًّْل
ِ.الش ُمقَ َّد َر ِان ِ عَ ََل ال ِع َباد َ ِ َ ِ ِ ََ
َّ َوالـخ ْ َُي َو.ك ي َ ْع َم ُل ِل َما قَ ْد فُ ِرغ ُل َو َصائر اَل َما َُل َق ُل َو ُ ي
ِ
(Alam) kubur bisa menjadi taman syurga atau percikan api nereka. Kita wajib beriman
terhadap hari kebangkitan dan dibalasnya amal perbuatan, di hari kiamat, semuanya akan
ditampakan dan dihisab, dibacakan seluruh catatan, adanya pahala dan siksa, shirat dan
timbangan kebaikan. Syurga dan nereka adalah dua makhluk yang tidak akan sirna
selamanya, dan tidak akan hancur. (Harus percaya Allah) menciptakan syurga dan nereka
sebelum adanya makhluk yang lain, dan telah menciptakan untuk keduanya penghuninya,
siapa yang Ia kehendaki masuk ke syurga, maka ia akan masuk syurga karena
anugerahnya, dan siapa yang Ia kehendaki masuk ke nereka karena keadilannya, maka ia
akan memasukinya. Semuanya akan berbuat terhadap sesuatu yang ia dibuat untuknya,
dan akan menjadi untuk apa ia diciptakan. Kebaikan dan keburukan ditakdirkan untk
hamba-hambaNya.
23) Kemampuan Mengerjakan Kebaikan46
وص َف الـ َم ْخلُ ُوق ِب ِه َ ُالاس ِت َطاعَ ُة ِالِت ََي ُِب ِبِ َا ال ِف ْع ُل ِمن َ َْن ِو التَّ ْو ِف ِيق ا َِّلي َل َ َُي ُوز َأ ْن ي ْ َو
الص َّح ِة َو ُالو ْسع ِ َوالتَّ َمك ِن َو َس َّل َم ِة األ َل ِت فَه َِيي قَ ْب َلَّ الاس ِت َطاعَ ُة ِم ْن ِ َُج ِة
ْ َو َأ َّما،فَه َِيي َم َع ال ِف ْع ِل
ُ { َل ُي َ َِكل ُف:اَل
.{هللا ن َ ْف ًسا الَّ ُو ْس َعهُا َ ه َ ََك قَا َل تَ َع
َ ِ َو،اب ُ َوِبِ َا ي َ َت َعل َّ ُق الـ ِخ َط،ال ِف ْع ِل
ِ
Kemampuan yang dengannya pekerjaan (taat) bisa dikerjakan, seperti taufiq yang
makhluk tidak bisa disifati dengannya, maka ia ada bersamaan dengan pekerjaan. Adapun
kemampuan dari segi ke-sahan, keluasan dan kemungkinan (melakukan) serta selamanya
46
Ketika penulis telah menjelaskan syurga dan nereka, sedangkan syurga tidak bisa diraih kecuali dengan ketaatan,
maka disini penulis menjelaskan, bahwa kemampuan melakukan taat adalah taufiq dariNya.
29
anggota badan, maka itu semua diciptakan sebelum peerkajan dan dengannya khitab
(Allah) berkaitan. Hal ini seperti yang difirmankan:
30
berbuat sesuai apa yang Ia kehedendaki, dan Ia tidaklah zalim selamanya. Maha SuciNya
dari segala sesuatu yang buruk, dan Suci dari segala aib:
Ia tidak ditanya tentang apa yang Ia perbuat, namun merekalah yang akan ditanya
26) Manfaat Doa Orang Yang Masih Hidup Untuk Orang Yang Telah Wafat
ِِ يب الَّ َع َو ِات َو ِي ْق ُ ِهللا تَ َع َاَل ُ َْس تَج
ُ َو،َو ِيف ُدعَا ِء ا َأل ْح َيا ِء َو َصدَ قَاِتِ ِ ْم َمنْ َف َعة ل َأل ْم َو ِات
َو َم ْن،هللا تَ َع َاَل َط ْرفَ َة عَ ْ ٍي
ِ َو َل ِغ َن َع ِن، شء ْ َ ش ٍء َو َل ي َ ْم ِل ُك ُه َْ كَّ ُ لُ ِ َوي َ ْم،اتِ الـ َحا َج
هللا يَغْضَ ُب َويَ ْر َض ِ َز َ َع َأن َّ ُه ْاس َتغ َْن َع ِن
ُ َو.هللا َط ْرفَ َة عَ ْ ٍي فَقَ ْد َك َف َر َو َص َار ِم ْن َأه ِْل الـ َح ْ ِي
.َل َ َك َح ٍد ِم ْن َالو َرى
Dalam doa orang-orang yang hidup dan sedekah mereka, yang diperuntukan orang-orang
yang sudah meninggal, membawa manfaat bagi mereka. Allah SWT mengambulkan doa-
doa dan memenuhi hajat mereka. Ia memliki segala sesuatu, sedangkan ia tidak dimiliki
oleh sesuatupun. Tidak ada yang bisa beridiri sendiri tanpa Allah walaupun hanya sekejap
mata. Siapa yang mengklaim berdiri sendiri (tidak butuh) Allah, sekejap matapun, maka
ia telah kafir. Allah marah dan ridha, namun tidak seperti seorangpun dari makhlukNya.
31
mareka adalah perintah agama, iman serta ihsan. Membenci mereka adalah kekufuran,
kemunaikan dan pembangkangan.
28) Adannya Khilafah Setelah Rasulullah
هللا
ُ ض ِ َأ َّو ًل َأل ِب بَ ْك ٍر ل-هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل
َ ِ الص لِد ِيق َر ُ َص لَل- هللا ِ َِونُثْ ِب ُت الـ ِخ َّلفَ َة ب َ ْعدَ َر ُسول
ُ َُّث ِل ُعثْ َم َان،ُهللا َع ْنه
ُ ض َ ِ ُ َُّث ِل ُع َم َر ْب ِن الـخ ََّط ِاب َر. تَ ْف ِض ًيّل َ ُل َوتَ ْق ِدميًا عَ ََل َ ِْجيع ِ األ َّم ِة،َُع ْنه
ون َوا َألئِ َّم ُة َ ُ َو ُ ُه الـ ُخلَ َفا ُء َّالر ِاشد،ُهللا َع ْنه
ُ ض َ ِ ُ َُّث ِل َع ِ ِ لل ْب ِن أ ِب َطا ِل ٍب َر،ُهللا َع ْنه ُ ض َ ِ َر
َ ُالـ ُمهْتَد
.ون
Kita mengimani adanya ketetapan khilafah setelah Rasulullah – shallallahu alahi wa
sallam-, pertama Abu Bakar as-Shidiq – radhiyallahu anhu-, sebagai pengunggulan
atasnya diantara umat. Kemudian Umar Bin Khatab – radhiyallahu anhu-, kemudian
Usman Bin Affan – radhiyallahu anhu-, kemudian Ali Bin Thalib – radhiyallahu anhu-,
mereka semuan disebut dengan para khufalaur rasyidin dan para imam yang mendapat
hidayah.
29) Keharusan Mengimani Orang-Orang Yang Telah Dijanjikan Syurga
ن َ ْشهَدُ لَه ُْم،ش ُ ْه ِِبلـ َجنَّ ِةَ َّ َ َوب-هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل
ُ َص ََّل- هللا ِ ول ُ اه َر ُس ْ ُ ش َة ل ِاَّل َين َ َّس
َ َ َوا َّن ال َع
َو ُ ْه َأبُو بَ ْك ٍر،ول الـ َحق ُ ُ َ َوق،هللا عَلَ ْي ِه َو َس َّ َْل ُ هللا َص ََّل
ِ ول ُ عَ ََل َما َشهِدَ لَه ُْم َر ُس،ِِب ِلـ َجنَّ ِة
َو َأبُو، َو َع ْبدُ َّالر ْ َح ِان ْب ُن َع ْو ٍف، َو َس ِعيد، َو َس ْعد، َوالزب َ ْ ُي، َو َطلْ َح ُة، َوعَ يل، َو ُعثْ َم ُان،َو ُ َْع ُر
.هللا َع ْ ُْن ْم َأ ْ َْج ِع َي
ُ ض َ ِ َر،ُع َب ْيدَ َة ْب ُن الـ َج َّرا ِح َوه َُو َأ ِم ُي َه ِذ ِه األ َّم ِة
(Wajib beriman) bahwa sepuluh orang yang disebutkan oleh Rasulullah – shallallahu
alaihi sallam-, dan dikabarkan oleh beliau dengan syurga, maka kita harus saksikan pula
bahwa mereka ahli syurga, sesuai kesaksian Rasulullah – shallallahu alaihi wa sallam-,
untuk mereka. Sadanya benar, mereka yang sepuluh: Abu Bakar as-Shidiqi, Umar Bin
Khatab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah, Az-Zubair, Saad, Said,
Abdurrahman Bin Auf, Abu Ubaidah al-Jarrah, dia adalah anak dari amin umat Islam.
Semoga Allah meridhai mereka semua.
32
30) Keharusan Mencintai Para Ulama
، َو َأه ُْل ال ِف ْق ِه َوالنَّ َظ ِر،السا ِب ِق َي َو َم ْن ب َ ْعدَ ُ ْه ِم َن التَّا ِب ِع َي َأه ُْل الـخ ْ َِي َوا َألثَ ِرَّ السلَ ِف ِم ْن َّ َو ُعلَ َما ُء
َّ يل َو َم ْن َذ َك َر ُ ْه ب ُِسو ٍء فَه َُو عَ ََل غَ ْ ِي
َو َل ن ُ َف ِلض ُل َأ َحدً ا ِم َن ا َأل ْو ِل َيا ِء.الس ِبيل ِ ون الَّ ِِبلـ َج ِم َ َل يُ ْذ َك ُر
ِ ِ ِ ِ َ َ ِ ِِ ٍ َ
ِ ِ
َون ُْؤم ُن ب َ َما َجا َء.ول ن يَِب َواحد َأفْضَ ُل م ْن َْجيع ِ ا َأل ْول َياء ُ َون َ ُق،السّل ُم َّ عََل َأ َحد م َن ا َألنْ ِب َياء عَل ْ ِي ُم
.ات ِم ْن ِر َو َاّيِتِ ِ ْمِ َص َع ِن ال ِثلق َّ َ َو،ِم َن َك َرا َماِتِ ِ ْم
Ulama-ulama salaf para pendahulu, dan setelahnya, yaitu para tabiin, mereka semua
adalah ahli kebaikan dan hadis, dan ahli fikih. Mereka tidak disebutkan kecuali dengan
kebaikan. Siapa yang menyebutkan mereka dengan keburukan maka tidak di jalan yang
benar. Kita tidak boleh mengunggulkan satu wali diatas para nabi – alahimus salam-, dan
kita katakana: seorang nabi itu lebih baik dari seluruh para wali. Kita wajib beriman
terhadap apa yang diceritakan tentang mereka berupa karomat. Periwayatannya shahih
dari para periwayat terpercaya.
33
َوه َُو،الس َما ِء َوا ِحد َّ رض َو ِ َو ِد ُين. َوال ُف ْرقَ َة َزيْغًا َوعَ َذ ًاِب،َوَْ َرى الـ َج َماعَ َة َحقا َو َص َو ًاِب
ِ هللا ِيف األ
{ َو َر ِضيْ ُت لَ ُ ُك: َوقَ َال تَ َع َاَل.}هللا ال ْسّل ُم ِ َ{ا َّن ل ِال َين ِع ْند:هللا تَ َع َاَل ُ قال،ِد ُين ال ْس َّل ِم
ِ ِ ِ َّ ِ ُ ِ ِ َ
ْ َوب َ َي، َوب َ ْ َي الـ َج ْ ِب َوالقَدَ ِر،يل ل ْ تل ْ ِ ْ ْ
ِ َوب َ َي ا ش ِبيه َوا تَّ ْعط، َوه َُو ب َ َي ال ُغل لِو َوالتَّقص ِي،}ال ْسّل َم دينًا
ِ
.ا َأل ْم ِن َوال َّي ِس
ِ
Kita meyakini bahwa jamaah adalah benar, serta berpecah itu penyimpangan dan adzab.
Agama Allah di langit dan di bumiitu satu, yaitu Islam. Allah berfirman:
ِ َا َّن ل ِال َين ِع ْند
)19 :هللا ال ْسّل ُم (أل ْعران
ِ ِ
Sesungguhnya agama yang diridhai Allah hanyalah Islam. (QS Al Imran: 19)
Allah juga berfirman:
)3 :َو َر ِضيْ ُت لَ ُ ُك ال ْس َّل َم ِدينًا (الائدة
ِ
Aku telah ridha untuk kalian, Islam sebagai agama Islam. (QS Al Maidah: 3)
(Menjalankan Islam harus sedang-sedang) diantara berlebihan atau kurang, antara
mentasybihkan Allah atau menafikan sifat, antara jabariah dan qadriah, dan antara rasa
aman dan keputus asaan.
34
PENUTUP
ك َم ْن ََال َ َف ل ِاَّلي َذ َك ْرنَ ُ ه هللا ِم ْن ُ ِل ِ َو َ َْن َن ُب َر َءا ُء ا ََل،فَه ََذا ِدينُنَا َوا ْع ِت َقادُنَ َظا ِه ًرا َو َِب ِطنًا
ِ َوي َ ْع ِص َمنَا ِم َن ا َأله َْوا ِء الـ ُم ْختَ ِل َفة،هللا تَ َع َاَل َأ ْن يُثَ ِبلتَنَا عَ ََل المي َ ِان َو َ ِْي ِ َِت لَنَا ِب ِه َ َونَسأَ ُل.َوبَيلنَّا ُه
ِ
َواأل َرا ِء الـ ُم َت َف ل ِرقَ ِة َوالـ َم َذا ِه ِب َّالر ِدي َّ ِة ِمث ِْل الـ ُم َش ِ لَُّ ِة َوالـ ُم ْع َ َِت َ ِةل َوالـ َجهْ ِم َّي ِة َوالـ َج ْ ِبي َّ ِة َوالقَدَ ِري َّ ِة
َو َ َْن ُن ِم ْ ُْن ْم بَ َراء َو ُ ْه ِع ْندَ نَ ضُ َّّلل،ّلةل َ َ ََّوغَ ْ ِي ِ ْه ِم َن ل ِاَّل َين ََال َ ُفوا الس نَّ َة َوالـ َج َماعَة َو َحال َ ُفوا الض
. َو ِِب ِلل ال ِع ْص َم ُة َوالتَّ ْو ِف ِيق،َو َأ ْر ِد َّيء
Ini adalah agama dan keyakinan kami, secara zahir ataupun batin. Kami membebaskan
diri kepada Allah dari semua orang yang menentang daripada ajaran yang telah kami
jelaskan. Kami memohon kepada Allah untuk menetapkan kami atas iman dan
mengakhiri hidup kami dengannya, serta menjaga kami dari hawa nafsu yang berbeda-
beda, pendapat-pendapat yang membuat golongan-golongan yang tertolak, seperti
Muktazilah, Jahmiah, Jabariah, Qadriah dan selain mereka, dari orang-orang yang telah
menentang sunah dan jamaah, serta berdamai dengan kesesatan. Kami dari mereka semua
berlepas diri, mereka bagi kami adalah orang-orang yang sesat dan tertolak amalnya.
Demikianlah, taufiq dan kemaksuman dari kesalahan, hanyalah dari Allah.
35