TAUHID
اﻟﺘـﺮﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ
ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ُﻣﺘَـ ْﺮِﺟ ٌﻢ
Page | - 1 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
KATA PENGANTAR
Page | - 3 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
peMbahaSan
kiTab TaUhiD
jiliD 1
Page | - 4 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
pengerTian TaUhiD
Sesungguhnya Alloh Subhaanahu wa Ta’ala telah menciptakan para makhluk agar mereka
beribadah kepadaNya dan tidak mensyarikatkanNya dengan sesuatupun, oleh karena itulah Alloh
Subhaanahu wa Ta’ala menurunkan para Rasul dan juga menurunkan kitab-kitab, Alloh Subhaanahu
wa Ta’ala Berfirman :
Page | - 5 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam kedua hal inilah adalah sumber keyakinan seorang muslim.
Maka tidak boleh sebuah keyakinan ikut-ikutan (Taqlid buta) kepada seseorang yang berbuat kebaikan
kepada mereka secara dugaan dari para nenek moyang dan para Tuan guru.
Yang Kedua : Ikhlas hanya karena Alloh Subhaanahu wa Ta’ala semata pada seluruh amal ibadah dan
meninggalkan sifat Riya’ dan Nifak (munafik).
Dua syarat inilah : Ittiba’ dan Ikhlas, kedua hal ini menjadi syarat pada seluruh amal dari
amal-amal yang sholih yang seorang muslim mendekatkan dirinya dengan amal-amal sholih tersebut
kepada Rabb dan Sang Penciptanya.
ﺼﺎ ٍر ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْﱠﺎر َوَﻣﺎ ﻟﻠﻈﱠﺎﻟﻤْﻴـ َﻦ ﻣ ْﻦ أَﻧ
ُ إﻧﱠﻪُ َﻣ ْﻦ ﻳُ ْﺸ ِﺮْك ﱠ ﻓَـ َﻘ ْﺪ َﺣﱠﺮَم ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴﻪ اﻟْـ َﺠﻨﱠﺔَ َوَﻣﺄْ َواﻩُ اﻟﻨ
Artinya :“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim
itu seorang penolong pun”.(QS:Al-Maidah:72)
Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan bahwasannya siapa yang mati dalam
keadaan dia menyeru kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan berbuat syirik maka
dia akan masuk neraka. Telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
Page | - 6 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ِ
ْ َاﺟﻨُـْﺒﻨـِﻲ َوﺑَﻨـ ﱠﻲ أَ ْن ﻧَـ ْﻌ ـﺒُ َﺪ ْاﻷ
ﺻﻨَ َﺎم ْ َو
Artinya : “Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala”. (QS:Ibrahim:35)
Pembagian Syirik :
Syirik terbagi kepada dua bagian yaitu : Syirik Besar dan Syirik Kecil
Syirik Besar yaitu : Menyamakan selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan Alloh
Subhanahu wa Ta’ala pada sesuatu yang menjadi kekhususan untuk Alloh Subhanahu wa Ta’ala
seperti berkurban, bersujud dan berdoa.
Syirik Kecil yaitu : Apa yang terdapat pada nash-nash Al-Qur’an dan Hadist apa yang
dinamakan dengan syirik tetapi tidak sampai kepada derajat syirik besar seperti : Ungkapan “Atas
kehendak Alloh dan atas kehendakmu”, sedikit perbuatan Riya’, serta bersumpah kepada selain Alloh
Subhanahu wa Ta’ala.
Perbedaan antara Syirik Besar dan Syirik Kecil yaitu :
1. Syirik Besar menghapuskan seluruh amal ibadah dan Syirik Kecil menghapuskan amal ibadah yang
hanya mengiringi Syirik kecil tersebut.
2. Syirik Besar menjadikan kekal pelakunya didalam neraka dan Syirik Kecil tidak mengharuskan
seseorang kekal di dalam neraka.
3. Syirik Besar mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan Syirik kecil tidak mengeluarkan
pelakunya dari agama Islam.
Dan sudah seharusnya bagi seorang muslim menjauhkan dirinya dari syirik besar dan kecil
serta memohon perlindungan dari syirik tersebut secara umum .
jeniS-jeniS SYirik
A. Bersumpah kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala
Bersumpah ialah : Bersumpah kepada sesuatu yang diagungkan untuk memantapkan
keinginan untuk mengerjakan sesuatu ataupun meninggalkannya. Bersumpah dengan sesuatu adalah
bentuk pengangungan kepadanya, dan Pengangungan hanyalah hak Alloh Subhanahu wa Ta’ala, tidak
seharusnya untuk selainNya. Oleh karena inilah tidak dihalalkan bersumpah kepada selain Alloh
Subhanahu wa Ta’ala apapun keagungan yang dijadikan untuk bersumpah seperti Nabi Shollallohu
‘Alaihi wasallam dan Ka’bah yang dimuliakan.
Sungguh para Ulama telah bersepakat bahwa bersumpah tidak boleh selain dengan Alloh
Subhanahu wa Ta’ala atupun dengan Sifat-SifatNya. Dan mereka Para Ulama juga telah bersepakat
untuk melarang bersumpah kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Page | - 7 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Sungguh terdapat banyak hadist tentang pelarangan bersumpah kepada selain Alloh
Subhaanahu wa Ta’ala, diantaranya adalah sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam :
(ﻒ ﺑِﻐَْﻴـ ِﺮ ﷲِ ﻓَـ َﻘ ْﺪ َﻛ َﻔَﺮ أ َْو أَ ْﺷَﺮَك ) َرَواﻩُ اﻟﺘِّـ ْﺮِﻣ ِﺬي
َ ََﻣ ْﻦ َﺣﻠ
Artinya : “Barang siapa yang bersumpah kepada selain Alloh sungguh dia telah kafir atau dia telah
berbuat syirik”. (HR:At-Tirmidzi)
Dan diantaranya adalah Sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam :
ِ ِ ِ ِ ِ َإِ ﱠن ﷲ ﻳـْﻨـﻬﺎ ُﻛﻢ أَ ْن ﺗ
(ﺖ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري
ْ ﺼ ُﻤ ْ َﻣ ْﻦ َﻛﺎ َن َﺣﺎﻟ ًﻔﺎ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺤﻠ,ـﺤﻠ ُﻔ ْﻮا ِ َﺋِ ُﻜ ْﻢ
ْ َﻒ ِ أ َْو ﻟﻴ ْ ْ َََ
Artinya :”Sesungguhnya Alloh melarang kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian, maka
barang siapa yang bersumpah maka hendaklah dia bersumpah dengan nama Alloh atau hendaklah dia
diam”.(HR:Al-Bukhori)
Diantara yang termasuk bentuk bersumpah kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yaitu
apa yang tersiar di ungkapan-ungkapan banyak orang, seperti perkataan mereka : “Demi Nabi”,
“Demi Rasul”, “Demi Ka’bah”, “Demi Masjidil Haram yang Mulia” dan “Demi Hidupmu”.
Sungguh terdapat di dalam sunnah pelarangan ucapan dengan ungkapan-ungkapan yang
menyamakan Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan selainNya, ataupun menyandarkan keberhasilan-
keberhasilan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala seperti seseorang yang berkata :
“Atas kehendak Alloh dan atas kehendakmu”
“Kalaulah bukan karena obat ini pasti aku sudah celaka”
“Kalaulah bukan karena anjing ini pasti pencuri sudah masuk kedalam rumah”
Sudah seharusnya menyandarkan hal-hal tersebut kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata, maka
hendaklah berkata :
“Atas kehendak Alloh semata”
“Kalaulah bukan karena Alloh pasti aku sudah celaka”
“Kalaulah bukan karena Alloh pasti pencuri sudah masuk kedalam rumah”.
Dan ada banyak ungkapan-ungkapan dari jenis ini yang tersiar di ungkapan-ungkapan banyak
orang, seperti perkataan mereka :
“Jikalau bukan karena pemimpin pasukan ini pasti pasukan sudah dikalahkan“
“Jikalau bukan karena kesungguhan orang-orang yang ikhlas pasti tidak berhasil urusan ini“
“Kita akan mengalahkan musuh dan kita pasti menang”.
Dan yang benar pada contoh perkataan-perkataan ini hendaklah berkata :
“Jikalau bukan karena Alloh kemudian pemimpin pasukan ini pasti pasukan sudah dikalahkan“.
“Jikalau bukan karena Alloh kemudian kesungguhan orang-orang yang ikhlas pasti tidak akan
berhasil urusan ini“.
“InsyaAlloh Kita akan mengalahkan musuh dan kita pasti menang”.
Page | - 8 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
B. Mengantungkan benang dan sesuatu yang melingkar serta yang sejenisnya untuk
mengangkat bala’ ataupun menolak bala’.
Sebahagian orang menggantungkan pada lehernya ataupun memakai pada kedua tangannya
benang dan yang sejenisnya, dan dia menyangka bahwasannya benang-benang ini bisa mengobati
berbagai macam penyakit ataupun mencegah terkena penyakit ‘Ain (sihir dengan pandangan mata).
Hal tersebut adalah perkara-perkara yang tidak mungkin melekat pada akal seorang muslim yang
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menyempurnakannya dengan agama dan membebaskannya dari
berhala-berhala dan Khurafat(cerita yang tidak jelas kebenarannya). Sesungguhnya pengobatan
berbagai penyakit tidak boleh dengan sebab-sebab yang diharamkan, karena sesungguhnya
(pengobatan) harus dengan obat-obatan yang benar dan bermanfaat dan yang sejenisnya dari sebab-
sebab yang diperbolehkan dengan kepercayaan terhadap Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan meyakini
bahwasannya hanya Alloh Subhanahu wa Ta’ala sematalah yang memberikan manfaat dan mudhorot.
Sungguh Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam telah melarang dari perkara-perkara ini ketika
beliau melihat seorang laki-laki yang memakai gelang yang terbuat dari kuningan maka beliau
mengingkari perbuatan ini sebagaimana terdapat pada hadist yang mulia :
" ِﻣ َﻦ: ﺎل َ َ ﻗ," " َﻣﺎ َﻫ ِﺬﻩِ ؟: ﺎل َ ﻓَـ َﻘ,ﺻ ْﻔ ٍﺮ ِ ِِ ِ ِ
ُ ﺼْﻴـ ٍﻦ أَ ﱠن َر ُﺳ ْﻮَل ﷲ َرأَى َر ُﺟﻼً ﻓـﻲ ﻳَﺪﻩ َﺣﻠَ َﻘﺔً ﻣ ْﻦ
ِ
َ َﻋ ْﻦ ﻋ ْﻤَﺮا َن ُﺣ
(ﺖ أَﺑَ ًﺪا ) َرَواﻩُ أَ ْﺣـ َﻤ ُﺪ ِ ﻓَِﺈﻧﱠﻚ ﻟَﻮ ﻣ ﱠ,ﺎل اِﻧْـﺰﻋﻬﺎ ﻓَِﺈﻧـﱠﻬﺎ ﻻَ ﺗَ ِﺰﻳ ُﺪ َك إِﻻﱠ وﻫﻨﺎ ِِ
َ ﻚ َﻣﺎ أَﻓْـﻠَ ْﺤ َ ﺖ َوﻫ َﻲ َﻋﻠَْﻴ ُ ْ َ ًْ َ ْ َ َ ْ َ َ ﻓَـ َﻘ,"اﻟْ َﻮاﻫﻨَﺔ
Artunya : “Dari ‘Imron bin Husain bahwasannya Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam melihat
seorang laki-laki yang ditangannya ada gelang yang terbuat dari kuningan maka beliau bersabda :”
Apa ini ?”, laki-laki itu berkata “ Mencegah lemah” Maka Rasulullah bersabda : ” Buanglah gelang
itu, karena itu hanya menambah kelemahan kepadamu, maka sesungguhnya jika engkau mati dan
gelang itu masih ada bersamamu maka engkau tidak akan beruntung selama-lamanya”(HR:Ahmad)
Huzaifah Radiallohu ‘Anhu melihat seorang laki-laki ditangannya ada benang untuk
perlindungan maka beliaupun memotongnya dan membacakan firman Alloh Ta’ala :
َوإِ َذا ُﺣ ِﺸَﺮ,ﺐ ﻟَﻪُ إِﻟَـﻰ ﻳَـ ْﻮِم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ َوُﻫ ْﻢ َﻋ ْﻦ ُد َﻋﺎﺋِ ِﻬ ْﻢ َﻏﺎﻓِﻠُ ْﻮ َن ِ ِ ِ ِ ِ وﻣﻦ أ
ُ َﺿ ﱡﻞ ﻣـ ﱠﻤ ْﻦ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ ﻣ ْﻦ ُد ْون ا ﱠ َﻣ ْﻦ َﻻ ﻳَ ْﺴﺘَﺠْﻴ
َ ْ ََ
Page | - 11 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ﱠﺎس َﻛﺎﻧـُ ْﻮا ﻟَـ ُﻬ ْﻢ أ َْﻋ َﺪاءً َوَﻛﺎﻧـُ ْﻮا ﺑِﻌِﺒَ َﺎدﺗـِ ِﻬ ْﻢ َﻛﺎﻓِ ِﺮﻳْ َﻦ
ُ اﻟﻨ
Artinya : “Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain
Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan) doa mereka?, Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya
sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan
mereka”.(QS:Al-Ahqof:5-6)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada ayat ini mengabarkan beberapa hal berikut ini:
1. Bahwasannya orang yang meninggal yang dimintakan doanya tidak akan bisa mengabulkan (doa)
orang yang berdoa.
2. Bahwasannya orang yang telah mati ini lalai (tidak mengetahui) keadaan orang yang berdoa dan
juga doanya.
3. Bahwasannya orang yang telah mati ini pada hari kiamat akan menjadi musuh bagi orang yang
masih hidup yang berdoa kepadanya.
Maka Ahli Tauhid adalah musuh bagi ahli syirik di kehidupan dunia dan akhirat, tidak ada
keraguan lagi bahwasannya mencari keberkahan dengan orang mati dan meminta berbagai kebutuhan
dari mereka terjadi ditengah-tengah kaum muslimin ketika mereka menjauh dari Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan mereka berketegantungan dengan Khurafat (cerita
yang tidak jelas kebenarannya) serta perkataan-perkataan dusta yang tidak ada asal-usulnya sama
sekali.
Maka Kewajiban Para Dai’ yang menyeru ke jalan (yang diridhoi) Alloh berdakwah kepada
manusia kepada agama yang murni dan menyelamatkan mereka dari perbuatan syirik dan bid’ah,
sehingga Umat Islam berjalan dijalannya yang benar sebagaimana yang telah digambarkan Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan meninggalkan umatnya diatas (jalan yang benar tersebut).
Page | - 12 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Berbicara tentang sifat-sifat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala sama seperti berbicara tentang zat-
Nya yang suci. Kita menetapkan bahwasannya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memiliki zat yang tidak
sama dengan zat kita, dan kita menetapkan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memiliki sifat yang tidak
sama dengan sifat kita. Bukti akan hal tersebut adalah firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :
ِ ﻟَﻴﺲ َﻛ ِﻤﺜْﻠِ ِﻪ َﺷﻲء وﻫﻮ اﻟ ﱠﺴ ِﻤﻴﻊ اﻟْﺒ
ﺼْﻴـ ُﺮ َ ُْ ََُ ٌ ْ َ ْ
Artinya :”Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat”.(QS:Asy-Syuro:11)
Dan yang diketahui bahwasannya pendengaran Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan
penglihatanNya tidak sama dengan pendengaran dan penglihatan kita. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
memiliki pendengaran dan penglihatan yang sesuai dengan kemuliaanNya dan keagunganNya dan
makhluk juga memiliki pendengaran dan penglihatan yang sesuai dengannya. Dari pendapat yang
diungkapkan para Ulama tentang sifat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang mulia dan tinggi yaitu apa
yang diaungkapkan oleh Imam Abu Hanifah Rahimahullah : ”Tidak ada yang menyerupai Alloh
sesuatupun dari makhluknya” kemudian setelah itu beliau berkata “Sifat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
seluruhnya menyelisihi safat-sifat para makhluknya” Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengetahui tapi
tidak sama dengan pengetahuan kita, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mampu tapi tidak sama dengan
kemampuan kita dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala juga melihat tapi tidak sama dengan penglihatan
kita.
Berkata Na’im bin Hamad Gurunya Imam Bukhori :“ barang siapa yang menyerupakan Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala dengan sesuatu dari makhluknya maka sungguh dia telah kafir, dan barang
siapa yang mengingkari apa yang disifatkan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan dirinya sendiri
berarti dia juga telah kafir, dan tidak ada sesuatupun yang Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mensifati
dirinya sendiri dan tidak juga apa yang telah disifati RasulNya suatu kemiripan dengan makhluknya”.
Berkata Ishaq bin Rahawaih :“Barang siapa yang mensifatkan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
dengan sesuatu lalu dia menyerupakan sifat-sifat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan sifat-sifat salah
satu makhlukNya maka dia telah kafir kepada Alloh yang Maha Agung”.
Sungguh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah mensyariatkan kepada hambanya agar berdoa
kepadaNya dan menamai-Nya dengan nama-nama-Nya yang Paling Baik. Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala berfirman :
َوِﱠِ ْاﻷَ ْﺳـ َﻤﺎءُ اﻟْـ ُﺤ ْﺴﻨَـﻰ ﻓَ ْﺎدﻋُ ْﻮﻩُ ﺑِـ َﻬﺎ
Artinya : “Hanya milik Allohlah nama-nama yang Terbaik maka berdoalah kalian dengan nama-nama
tersebut”.(QS:Al-A’arof:180)
Dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala juga memerintahkan mereka agar menjauhkan diri dari
pengingkaran dalam nama-namaNya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
Page | - 13 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
َﺳـ َﻤﺎﺋِِﻪ َﺳﻴُ ْﺠَﺰْو َن َﻣﺎ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا ﻳـَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮ َن ِ ِ ِ
ْ َو َذ ُرْوا اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ﻳـُْﻠﺤ ُﺪ ْو َن ﻓـﻲ أ
Artinya : “Tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
(QS:Al-A’arof:180)
Sebagaimana Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan mereka agar memujiNya dengan
sifat-sifatNya yang sempurna. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
ِّ ﻚ ﻳـﻮِم
ِِ ِ ِ ِِ
اﻟﺪﻳْ ِﻦ ِّ اَﻟْـ َﺤ ْﻤ ُﺪ ﱠ َر
ْ َ َﻣﺎﻟ, اَﻟﱠﺮ ْﺣـ َﻤ ِﻦ اﻟﱠﺮﺣْﻴ ِﻢ,ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤْﻴـ َﻦ
Artinya:”Segala Puji bagi Alloh Rabb Alam semesta, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,Yang Memiliki Hari Pembalasan”.(QS:Al-Fatihah:2-4)
Dan Alloh juga menganjurkan mereka agar (senantiasa) mensucikannya dari semua cacat dan
kekurangan. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman :
Cabang-Cabang iMan
Beriman kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah ikatan yang paling agung antara manusia
dengan Rabbnya. Karena Manusia adalah makhluk yang paling mulia diatas bumi, dan sesuatu yang
paling mulia yang terdapat pada diri manusia adalah Hati dan Akalnya dan sesuatu yang paling mulia
yang terdapat didalam hati adalah keimanan, dan sesuatu yang paling mulia yang terdapat pada akal
adalah tadabbur(merenung dan memperhatikan), Oleh karena itu maka keimanan adalah nikmat Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala yang paling agung terhadap manusia.
Iman itu memiliki cabang-cabang yang banyak, dan sesungguhnya seluruh ketaatan kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala adalah termasuk kedalam cabang-cabang keimanan. Telah bersabda
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam:
َواﻟْـ َﺤﻴَﺎءُ ُﺷ ْﻌﺒَﺔٌ ِﻣ َﻦ,ﻓَﺄَ ْﻋﻼَ َﻫﺎ ﻗَـ ْﻮٌل"ﻻَ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ َوأَ ْد َ َﻫﺎ إِ َﻣﺎﻃَﺔُ ْاﻷَ َذى َﻋ ِﻦ اﻟﻄﱠِﺮﻳْ ِﻖ, ًﻀ ٌﻊ َو َﺳْﺒـﻌُ ْﻮ َن ُﺷ ْﻌﺒَﺔ
ْ ِاَِْﻹ َﻣﺎ ُن ﺑ
(ﺎن ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
ِ اﻹﻣ
َ ِْ
Artinya : ” Iman itu ada tujuh puluh tiga cabang, yang tertinggi ialah ucapan:” Lailahaillalloh” dan
yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dijalan, dan rasa malu adalah termasuk cabang dari
keimanan” (HR:Muslim)
Pemahaman Tentang Keimanan
Beriman ialah : Pengucapan dengan lisan dan dibenarkan dengan hati serta diamalkan dengan
seluruh anggota tubuh. Beriman adalah membenarkan secara sempurna semua yang datang dari Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulnya yang disertai dengan penjagaan yang sempurna atas semua
Page | - 14 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
amalan wajib dan meninggalkan segala yang diharamkan. Sungguh Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi
wasallam ditanya tentang keimanan, maka beliau menjawab :
(أَ ْن ﺗُـ ْﺆِﻣ َﻦ ِ ِ َوَﻣﻼَﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َوُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َوُر ُﺳﻠِ ِﻪ َو اﻟْﻴَـ ْﻮِم ْاﻵ ِﺧ ِﺮ َوﺗُـ ْﺆِﻣ َﻦ ِ ﻟْ َﻘ َﺪ ِر َﺧْﻴـ ِﺮﻩِ َو َﺷِّﺮﻩِ ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري َو ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
Artinya : “Engkau beriman kepada Alloh, Para Malaikatnya, Kitab-Kitabnya, Para RasulNya, Hari
akhir serta beriman kepada Takdir Baik dan Takdir buruk (HR:Al-Bukhori dan Muslim)
Pengaruh Perbuatan Maksiat Terhadap Keimanan.
Maksiat adalah keluar dari ketaatan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, maka setiap
seseorang yang melakukan dosa besar ataupun berkeinginan melakukan dosa kecil maka dia
dinamakan pelaku maksiat. Dan pelaku maksiat tidak keluar dari keimanannya karena perbuatan
maksiatnya bahkan dia adalah seorang mukmin yang bermaksiat, akan tetapi keimanannya berkurang
disebabkan perbuatan-perbuatan maksiat, karena perbuatan-perbuatan maksiat itu bertentangan
dengan kesempurnaan iman.
Jenis-Jenis Perbuatan Maksiat.
Perbuatan maksiat terbagi dua bagian yaitu : Dosa-dosa besar dan Dosa-dosa kecil.
Dosa-dosa besar yaitu : Seluruh perbuatan maksiat yang memiliki hukuman di dunia dan hukuman
akhirat, misalnya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengancam pelakunya dengan Api neraka dan Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala melaknatnya ataupun Alloh Subhanahu Wa Ta’ala murka kepadanya atau
meniadakan keimanan dari dirinya.
Dosa-dosa besar itu banyak : Dosa-dosa besar yang paling besar ialah berbuat syirik kepada
Alloh, karena (syirik) bertentangan dengan keimanan, dan membunuh, Zina, Sihir, dan yang
sejenisnya seperti berlari dari medan perang, memakan harta anak yatim, memakan riba, durhaka
kepada kedua orang tua, bersumpah dusta, persaksian palsu, berdusta serta mencuri.
Adapun dosa-dosa kecil yaitu : Dosa yang tidak memiliki hukuman di dunia dan tidak juga
ancaman di akhirat. Dan sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk menjauhkan diri dari dosa-
dosa kecil, karena terus menerus melakukan dosa kecil akan menjadikannya termasuk kedalam dosa-
dosa besar. Alloh Ta’ala berfirman :
إِ ْن ﺗَـ ْﺠﺘَﻨِـﺒُـ ْﻮا َﻛﺒَﺎﺋَِﺮ َﻣﺎ ﺗـُْﻨـ َﻬ ْﻮ َن َﻋْﻨﻪُ ﻧُ َﻜ ِّﻔ ْﺮ َﻋْﻨ ُﻜ ْﻢ َﺳﻴِّـﺌَﺎﺗِ ُﻜ ْﻢ َوﻧُ ْﺪ ِﺧ ْﻠ ُﻜ ْﻢ ُﻣ ْﺪ َﺧﻼً َﻛ ِﺮﻳْـ ًﻤﺎ
Artinya :“Jika Kalian menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, Niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan kalian dan Kami masukkan kalian ke
tempat yang mulia (surga)”.(QS:An-Nisa:31)
Page | - 15 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Wa Ta’ala telah mensifati para malaikat bahwasannya mereka :
Page | - 16 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Wajib Beriman Kepada Para Malaikat
Wajib beriman kepada Para Malaikat secara keseluruhan ataupun secara terperinci. Siapa yang
disebutkan namanya ataupun pekerjaannya maka kita mengimaninya secara terperinci, dan siapa yang
tidak disebutkan namanya ataupun pekerjaannya maka ini masuk kedalam beriman kepada para
Malaikat secara keseluruhan. Tidak ada yang bisa menghitung jumlah para Malaikat kecuali Alloh
Subhanahu wa Ta’ala, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ﻚ إِﱠﻻ ُﻫ َﻮ
َ َِّوَﻣﺎ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ ُﺟﻨُـ ْﻮَد َرﺑ
Artinya :“dan Tidak ada yang mengetahui pasukan Rabbmu kecuali Dia sendiri.(QS:Al-Muddatsir:31)
ﺎﻃ ُﻞ ِﻣ ْﻦ ﺑَـْﻴـ ِﻦ ﻳَ َﺪﻳِْﻪ َوﻻَ ِﻣ ْﻦ َﺧ ْﻠ ِﻔ ِﻪ ﺗَـْﻨ ِﺰﻳْ ٌﻞ ِﻣ ْﻦ َﺣ ِﻜْﻴ ٍﻢ َﺣـ ِﻤْﻴ ٍﺪ
ِ َﻻ ْﺗِ ِﻴﻪ اﻟْﺒ
َ َ
Artinya :”Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”.
(QS:Al-Fussilat:42)
Page | - 17 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
mereka beritakan. Sungguh mereka(para Rasul) telah melaksanakan risalah mereka dan mereka telah
menasehati umat-umat mereka. Tidak ada satu kebaikan pun kecuali mereka(para Rasul) telah
memberi petunjuk umat-umatnya (kepada kebaikan tersebut), dan tidak ada keburukan pun kecuali
mereka(para Rasul) telah memperingatkan umat-umatnya dari (keburukan tersebut) dan mereka telah
memberikan kabar gembira barang siapa yang mentaati mereka dengan (balasan)surga, dan mereka
telah memperingatkan siapa yang bermaksiat kepada mereka dan menyelisihi perintah mereka
dengan(balasan) Api Neraka.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala Ta’ala berfirman :
ﻚ
َ ﺼ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَْﻴ ِ َ ورﺳﻼً ﻗَ ْﺪ ﻗَﺼﺼﻨَﺎﻫﻢ ﻋﻠَﻴ
ْﺼُ ﻚ ﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒ ُﻞ َوُر ُﺳﻼً ﻟَـ ْﻢ ﻧَـ ْﻘ ْ َ ُْ ْ َ ُ َُ
Artinya :”dan Para Rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan
Para Rasul yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu“.(QS:An-Nisa’:164)
Para Nabi dan Para Rasul yang disebutkan didalam Al-Qur’an jumlahnya ada 25, Mereka
adalah : Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholih, Ibrahim, Luth, Yunus, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub,
Syu’aib, Musa, Harun, Ilyasa’, Zulkifli, Daud, Zakariya, Sulaiman, Ilyas, Yahya, ‘Isa, dan
Muhammad Sholawatulloh wassalam atas mereka semuanya.
Ulul Azmi(Pemilik Keteguhan) Diantara Para Rasul
Ulul Azmi diantara para Rasul mereka adalah : Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa dan ‘Isa.
Sungguh Alloh telah menyebutkan nama-nama Para Rasul Ulul Azmi didalam surat Asy-Syuraa pada
Firmannya :
ﺻْﻴـﻨَﺎ ﺑِِﻪ إِﺑْـَﺮ ِاﻫْﻴ َﻢ َوُﻣ ْﻮ َﺳﻰ َو ِﻋْﻴ َﺴﻰ أَ ْن أَﻗِْﻴ ُﻤ ْﻮا ِ
َ ﺻﻰ ﺑِِﻪ ﻧـُ ْﻮ ًﺣﺎ َواﻟﱠﺬي أ َْو َﺣْﻴـﻨَﺎ إِﻟَْﻴ
ﻚ َوَﻣﺎ َو ﱠ ِّ ﺷﺮع ﻟَ ُﻜﻢ ِﻣﻦ
اﻟﺪﻳْ ِﻦ َﻣﺎ َو ﱠ َ ْ َ ََ
اﻟﺪﻳْ َﻦ َوَﻻ ﺗَـﺘَـ َﻔﱠﺮﻗُـ ْﻮا ﻓِْﻴ ِﻪ
ِّ
Artinya :” Dia telah mensyariatkan kepada kalian tentang agama, Yaitu apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah belah pada
agama tersebut” (QS:Asy-Syuro:13)
Page | - 18 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Para Rasul ‘Alaihimussalam Adalah Manusia
Para Rasul ‘Alaihimusholatu wassalam terjadi (berlaku) juga atas mereka apa yang terjadi
kepada seluruh manusia. Yaitu tidur, makan, minum, duduk, berjalan, tertawa, sakit yang tidak
menjijikkan dan menikahi perempuan. Dan Sampai juga kepada mereka tangan orang-orang zhalim
dan mereka juga mendapatkan gangguan dan kezhaliman, dan kadang-kadang para nabi dibunuh
sebagaimana yang telah disebutkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala didalam KitabNya :
Page | - 19 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
“Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam adalah nabiku”.
Adapun orang yang didalam hatinya ada keraguan maka dia akan berkata : “Aku tidak tahu”, aku
mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka akupun mengatakannya.
Azab Kuburan dan Nikmat-Nikmatnya
Setelah fitnah kubur bisa jadi hal tersebut adalah nikmat ataupun azab sampai tegaknya hari
kiamat besar. Maka kuburan bisa jadi taman dari taman-taman surga ataupun lubang dari lubang-
lubang neraka. Dalil atas azab kubur adalah Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada pengikut
Fir’aun :
ب اﻟْ َﻌﺎﻟَ ِﻤْﻴـ َﻦ ِ ﻳـﻮم ﻳـ ُﻘﻮم اﻟﻨ, ﻟِﻴـﻮٍم ﻋ ِﻈﻴ ٍﻢ,أََﻻ ﻳﻈُ ﱡﻦ أُوﻟَﺌِﻚ أَﻧـﱠﻬﻢ ﻣﺒـﻌﻮﺛـُﻮ َن
ِّ ﱠﺎس ﻟَﺮ
ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُْ َْ ْ ُ َ َ
Artinya : "Apakah mereka tidak yakin, bahwasannya mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang
besar, Yaitu pada hari manusia berdiri menghadap Rabb Alam semesta” (QS:Al-Muthoffifin:3-5)
Dan inilah hari Kiamat yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkannya di KitabNya yang
mulia melalui perantara lisan NabiNya Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dan telah bersepakat kaum
muslimin atas terjadinya hari kiamat tersebut.
Mizan (Timbangan)
Mizan adalah : Timbangan yang sebenarnya yang ditimbang dengannya seluruh amal ibadah
para hamba pada hari kiamat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Page | - 20 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ataupun dari belakang punggungnya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮ َن َﻣﺎ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻠُ ْﻮ َن, ﻛَِﺮ ًاﻣﺎ َﻛﺎﺗِﺒِْﻴـ َﻦ,َوإِ ﱠن َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ ﻟَـ َﺤﺎﻓِ ِﻈْﻴـ َﻦ
Artinya : “Dan sesungguhnya kalian(memiliki) Para Malaikat Penjaga, Yang Mulia dan Mencatat
(amal-amal kalian) , Mereka mengetahui Apa yang kalian kerjakan“(QS:Al-Infithor:10-12)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman :
ﺐ ِﺣ َﺴﺎ ً ﻳَ ِﺴْﻴـًﺮا
ُ ﺎﺳ َ ﻓَ َﺴ ْﻮ,ﻓَﺄَﱠﻣﺎ َﻣ ْﻦ أ ُْوﺗـِ َﻲ ﻛِﺘَﺎﺑَﻪُ ﺑِﻴَ ِﻤْﻴﻨِ ِﻪ
َ ف ﻳـُ َﺤ
Artinya : “Adapun siapa yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan dihisab
dengan hisab yang mudah, “(QS:Al-Insyiqaq :7-8)
Maka diperlihatkanlah padanya dosa-dosanya dan diapun mengakui hal tersebut. Adapun orang kafir
maka dia akan dihisab dengan hisab yang sulit, maka diapun takut dengan kerasnya hisab dan dia
berharap sekiranya dia dahulu menjadi tanah. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ِ ِ
ً ﺖ ﺗـَُﺮا
ُ ﺖ ﻳَ َﺪاﻩُ َوﻳَـ ُﻘ ْﻮ ُل اﻟْ َﻜﺎﻓ ُﺮ َ ﻟَْﻴـﺘَﻨـﻲ ُﻛْﻨ
ْ ﱠﻣ
َ ﻳَـ ْﻮَم ﻳَـْﻨﻈُُﺮ اﻟْ َﻤ ْﺮءُ َﻣﺎ ﻗَﺪ....
Artinya : “.....Pada hari seseorang melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang
kafir berkata: "Seandainya aku dahulu adalah tanah".” (QS:An-Naba’:40)
\
Page | - 21 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
mereka ada yang lewat seperti angin, dan diantara mereka ada yang lewat seperti kuda pacuan, dan
diantara mereka ada yang lewat seperti mengendarai unta, dan diantara mereka ada yang berlari
kencang, dan diantara mereka ada yang berjalan kaki, dan diantara mereka ada yang merayap diatas
perutnya, dan diantara mereka ada yang disambar dan dilemparkan ke neraka Jahannam. Barang siapa
yang melewati shirot maka dia akan masuk surga. Apabila orang-orang melewati shirot yang
dihamparkan maka merekapun berhenti diatas titian antara surga dan neraka. Maka Alloh mengkishos
sebahagian mereka terhadap sebahagian yang lain, dan apabila mereka telah diperbaiki dan
dibersihkan, mereka diizinkan masuk surga. Dan orang yang pertama kali minta dibukakan pintu
surga adalah Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wasallam.
TaQDir
Taqdir ialah : Ilmu (Pengetahuan) Alloh Subhanahu wa Ta’ala terhadap seluruh makhluknya
sebelum menciptakannya dan menjadikannya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menciptakan seluruh
makhluknya adalah dengan keinginannya dan kemampuannya yang sesuai dengan ilmuNya. Beriman
kepada Taqdir ada dua syarat :
Yang Pertama : Mengimani bahwasannya Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mendahului dalam
IlmuNya tentang apa-apa yang dikerjakan para hamba, baik itu perbuatan baik ataupun buruk
sebelum menciptakan mereka, dan Alloh telah menuliskan hal tersebut disisinya.
Yang kedua : Mengimani bahwasannya Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan
amal perbuatan para hamba seluruhnya, dan Alloh menginginkan amal perbuatan tersebut dari
mereka.
Sungguh telah menjadi ketetapan di Al-Qur’an dan Sunnah serta kesepakatan umat Islam
bahwasannya beriman kepada Taqdir termasuk salah satu rukun iman, dan bahwasannya apa yang
diinginkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala pasti terjadi dan apa yang tidak diinginkan Alloh Subhanahu
wa Ta’ala tidak akan terjadi. Maka wajib bagi kita beriman kepada taqdir baik dan taqdir buruk.
Cara Beriman Kepada Taqdir
Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam sebuah hadist tata cara beriman
kepada taqdir, yaitu seorang hamba mengetahui bahwa apa yang pasti menimpanya tidak akan luput
darinya, dan apa yang luput darinya tidak akan menimpanya. Telah bersabda Rasulullah Shollallohu
‘Alaihi wa sallam :
ِ ِ ِ ِ ِ
َﺧﻄَﺄَﻩُ ﻟَ ْـﻢ ﻳَ ُﻜ ْﻦ َ َﺣﺘﱠـﻰ ﻳَـ ْﻌﻠَ َﻢ أَ ﱠن َﻣﺎ أ, َﻻ ﻳـُ ْﺆﻣ ُﻦ َﻋْﺒ ٌﺪ َﺣﺘﱠـﻰ ﻳـُ ْﺆﻣ َﻦ ِ ﻟْ َﻘ َﺪ ِر َﺧْﻴـ ِﺮﻩِ َو َﺷِّﺮﻩ
ْ َوَﻣﺎ أ,َُﺻﺎﺑَﻪُ ﻟَ ْـﻢ ﻳَ ُﻜ ْﻦ ﻟﻴُ ْﺨﻄﺄَﻩ
(ﺼْﻴـﺒَﻪُ ) َرَواﻩُ اﻟﺘِّـْ ِﺮﻣ ِﺬي
ِ ﻟِﻴ
ُ
Artinya : ”Tidak beriman seorang hamba sampai dia beriman kepada taqdir baik dan taqdir buruk.
Sampai dia mengetahui apa yang pasti menimpanya tidak akan luput darinya, dan apa yang luput
darinya tidak akan menimpanya (HR:At-Tirmidzi)
Page | - 22 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Catatan Taqdir-Taqdir
Sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menuliskan taqdir segala seseuatu sebelum Alloh
Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluknya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ﻚ َﻋﻠَﻰ ا ﱠِ ﻳَ ِﺴْﻴـٌﺮ ِ ٍ َض وﻻَ ﻓِـﻲ أَﻧْـ ُﻔ ِﺴ ُﻜﻢ إِﻻﱠ ﻓِـﻲ ﻛِﺘ ِ ٍ ِ ِ ﻣﺎ أَﺻ
َ ﺎب ِﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒ ِﻞ أَ ْن ﻧَـْﺒـَﺮأ ََﻫﺎ إِ ﱠن ذَﻟ ْ َ ِ ﺎب ﻣ ْﻦ ُﻣﺼْﻴـﺒَﺔ ﻓـﻲ ْاﻷَْر
َ َ َ
Artinya :”Tiada satu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya hal tersebut
adalah mudah bagi Allah“(QS:Al-Hadid:22)
Dari ‘Ubadah bin Shomit Radiallohu ‘Anhu dia berkata : Aku mendengar Rasulullah
Shollallohu ‘Alaihi wa sallam bersabda :
Page | - 23 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
إِ ﱠ ُﻛ ﱠﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎﻩُ ﺑَِﻘ َﺪ ٍر,ﺲ َﺳ َﻘَﺮ ِ ِ
ﻳَـ ْﻮَم ﻳُ ْﺴ َﺤﺒُـ ْﻮ َن ﻓـﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر َﻋﻠَﻰ ُو ُﺟ ْﻮﻫ ِﻬ ْﻢ ذُ ْوﻗُـ ْﻮا َﻣ ﱠ
Artinya :” Pada hari mereka diseret ke dalam neraka diatas wajah-wajah mereka. (Dikatakan kepada
mereka): "Rasakanlah sentuhan Neraka Saqor, Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran“ (QS:Al-Qomar: 48-49)
Berkata ‘Abdullah bin ‘Umar :” Demi yang jiwa Ibnu ‘Umar ditanganNya, sekiranya salah satu
diantara mereka memiliki emas seperti gunung Uhud, kemudian mereka menginfakkannya di jalan
Alloh, maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerimanya sampai dia beriman kepada taqdir,
kemudian dia mengambil dalil dengan sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa sallam :
(اَِْﻹ َﻣﺎ ُن أَ ْن ﺗُـ ْﺆِﻣ َﻦ ِ ِ َوَﻣﻼَﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ َوُﻛﺘُﺒِ ِﻪ َوُر ُﺳﻠِ ِﻪ َو اﻟْﻴَـ ْﻮِم ْاﻵ ِﺧ ِﺮ َوﺗُـ ْﺆِﻣ َﻦ ِ ﻟْ َﻘ َﺪ ِر َﺧْﻴـ ِﺮﻩِ َو َﺷِّﺮﻩِ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
Artinya : ”Iman ialah :Engkau beriman kepada Alloh, Para Malaikatnya, Kitab-Kitabnya, Para
RasulNya, Hari akhir serta beriman kepada Takdir Baik dan Takdir buruk (HR: Muslim)
rUkUn-rUkUn iSlaM
Dari Ibnu ‘Umar dia berkata :” Telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa sallam :
َوإِ َ ِء,ِﺼﻼَة
َوإِﻗَ ِﺎم اﻟ ﱠ, ِـﺤ ﱠﻤ ًﺪا َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ ِ ِ ِ
َ َﺷ َﻬ َﺎدة أَ ْن ﻻَ إﻟَﻪَ إﻻﱠ ﷲُ َو أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﻣ: ﺲ ِْ ﺑُﻨِـﻲ
ٍ اﻹ ْﺳﻼَ ُم َﻋﻠَﻰ َﺧ ْـﻤ
َ
ِ ِ ِ ِ
(ﻀﺎ َن َو َﺣ ِّﺞ اﻟْﺒَـْﻴﺖ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠ ٌﻢ َ َو,اﻟﱠﺰَﻛﺎة
َ ﺻ ْﻮم َرَﻣ
Artinya : ”Agama Islam dibangun atas lima perkara yaitu : Bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan
selain Alloh, dan Bahwasannya Nabi Muhammad adalah utusan Alloh, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Romadhon dan Haji di Baitullah”.(HR:Muslim)
Tidak akan tercapai Islam yang sebenarnya kecuali dengan mengamalkan rukun-rukun ini
yang rukun-rukun ini adalah termasuk jenis-jenis ibadah yang paling agung.
Rukun yang Paling utama :
Bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala, dan Bahwasannya
Nabi Muhammad adalah utusan Alloh adalah rukun Islam yang paling utama, karena Syahadat adalah
Pondasi yang tidak mungkin bangunan islam dibangun tanpa pondasi ini. Maka tidak akan sah semua
ibadah apabila tidak didapati pengakuan dengan syahadat tersebut.
Dan yang mengiringi dua kalimat syahadat dalam hal keutamaan ialah Sholat wajib yang
merupakan tiang agama, dan Amal ibadah yang paling dicintai Alloh. Karena sangat utamanya sholat
sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkannya atas Nab Shollallohu ‘Alaihi wa sallam
pada malam Mi’raj, dan sholat adalah yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari
kiamat, dan yang paling terakhir hilang dari agama
Sholat itu memiliki perkara yang agung dan kedudukan yang besar diantara kaum muslimin.
Maka kaum muslimin berkumpul untuk (melaksanakan) sholat dalam satu hari sebanyak lima kali.
Maka tercapailah saling mengenal antara mereka dan kecintaan. Sebahagian mereka bertanya-tanya
kepada sebahagian yang lain, maka mereka mengetahui orang yang sakit dan yang
membutuhkan(pertolongan), lalu merekapun mengunjungi orang yang sakit dan membantu orang
Page | - 24 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
yang membutuhkan dan yang selain hal itu yang termasuk kebaikan-kebaikan serta manfaat-manfaat
yang banyak.
Sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala menekankan pengingkaran terhadap orang yang
mengakhirkan sholat dari waktunya, maka bagaimana lagi dengan orang yang meninggalkannya!,
Alloh Ta’ala berfirman :
ِ اَﻟﱠ ِﺬﻳﻦ ﻫﻢ ﻋﻦ,ﻓَـﻮﻳﻞ ﻟِْﻠﻤﺼﻠِّﻴـﻦ
ُ ﺻﻼَﺗـ ِﻬ ْﻢ َﺳ
ﺎﻫ ْﻮ َن َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ٌ َْ
Artinya : “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang Sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
Sholatnya”.(QS:Al-Ma’un :4-5)
Zakat
Zakat adalah Amalan yang mengiringi sholat di dalam Al-Qur’an Al-Karim di delapan puluh
dua ayat, dan zakat ialah termasuk ibadah harta. Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkannya
untuk membiayai kebutuhan orang fakir agar tercapai saling tolong menolong dalam bermasyarakat
antara kaum muslimin, lalu (setiap) individu memikul hak-hak jamaah, dan jamaah memikul hak-hak
individu, maka tercapailah ikatan persaudaraan antara seorang muslim yang kaya dan saudaranya
muslim yang faqir dan hiduplah masyarakat dengan kehidupan yang aman dan bahagia sehingga tidak
terlihat pelaku kejahatan pencurian dan peyerangan terhadap harta.
Puasa
Karena keutamaan puasa sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala mewajibkannya kepada hamba-
hambanya disetiap agama. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Page | - 25 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Jumroh. Hari-hari haji adalah hari-hari untuk beribadah, berdoa dan mengingat Alloh Subhanahu wa
Ta’ala
Dan yang termasuk manfaat Keduniaan yaitu: Apa yang dicapai pada haji tersebut dari
perkumpulan yang besar antara kaum muslimin, maka mereka saling terhubung satu dengan lainnya,
dan mereka saling mempelajari kesulitan-kesulitan mereka serta mengambil manfaat dari
perkumpulan mereka (yaitu) manfaat-manfaat kebudayaan dan kemasyarakat yang tersembunyi.
َو إِ ﱠ ُﻛ ْﻢ, ﺗَ َـﻤ ﱠﺴ ُﻜ ْﻮا ﺑِ َـﻬﺎ َو َﻋﻀ ْﱡﻮا َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ِ ﻟﻨـ َﱠﻮ ِاﺟ ِﺬ,ﲔ ِﻣ ْﻦ ﺑَـ ْﻌ ِﺪ ْي ِ ِ ِ ِ ْﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﺑِﺴﻨﱠﺘِـﻲ و ﺳﻨ ِﱠﺔ اﻟ
َ ِّْـﺨﻠَ َﻔﺎء اﻟﱠﺮاﺷﺪﻳْ َﻦ اﻟْ َﻤ ْﻬﺪﻳ
ُ ُ َ ُ ْ َْ
ٍ ِ
(َﺣ َـﻤ ُﺪ َو أَﺑـُ ْﻮ َد ُاوْود َو َﻏْﻴ ُـﺮُﻫ َـﻤﺎ ِْ ُﺿﻼَﻟَﺔٌ )رواﻩ
ْ اﻹ َﻣ ُﺎم أ ََ َ ـﺤ َﺪ َ ت ْاﻷ ُُﻣ ْﻮِر ﻓَِﺈ ﱠن ُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔ
ْ ُﻣ
Artinya :”Tetaplah kalian (berpegang teguh) diatas sunnahku, dan Sunnah Khalifah Ar-Rasyidin yang
diberikan hidayah setelahku, berpegang tegulah dengan sunnah tersebut, dan gigitlah sunnah tersebut
dengan gigi geraham. Dan berhati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang baru karena setiap
bid’ah adalah sesat”.(HR: Imam Ahmad, Abu daud dan selain keduanya)
Dan Rasulullah Shollalohu ‘Alaihi wasallam bersabda :
َو َﻣ ْﻦ َد َﻋﺎ إِﻟَـﻰ,ﻚ ِﻣ ْﻦ أُ ُﺟ ْﻮِرِﻫ ْﻢ َﺷْﻴـﺌًﺎ ِ ﻣﻦ دﻋﺎ إِﻟَـﻰ ﻫﺪى َﻛﺎ َن ﻟَﻪ ِﻣﻦ ْاﻷَﺟ ِﺮ ِﻣﺜْﻞ أُﺟﻮِر ﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻪ ﻻَ ﻳـْﻨـ ُﻘ
َ ﺺ َذﻟ ُ َ َُ ْ َ ُْ ُ ْ َ ُ ًُ ََ َْ
(ﻚ ِﻣ ْﻦ آ َ ِﻣ ِﻬ ْﻢ َﺷْﻴـﺌًﺎ") َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ ِ اﻹﺛْـ ِﻢ ِﻣﺜْﻞ آ َ ِم ﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻪ ﻻَ ﻳـْﻨـ ُﻘ
َ ﺺ َذﻟ
ُ َ َُ ْ َ ُ ِْ ﺿﻼَﻟٍَﺔ َﻛﺎ َن َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ِﻣﻦ
َ َ
Artinya : “Barang siapa menyeru kepada hidayah maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang
yang mengikutinya dan hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun, dan
barang siapa yang menyeru kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa-dosa orang yang
mengikutinya dan hal tersebut tidak akan mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun“.(HR:Muslim)
Page | - 27 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
peMbahaSan
kiTab TaUhiD
jiliD 2
Page | - 28 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
pengerTian SYahaDah
Keutamaan Syahadah
Kalimat Syahadah mengandung prinsip tauhid, dan syahadah ini adalah pondasi keimanan dan
rukun Islam yang pertama. Syahadah ini adalah pembatas yang membedakan antara keimanan dan
kekafiran. Barang siapa yang mengatakannya dengan jujur dan yakin serta ikhlas dan menunaikan apa
yang diperintahkannya berarti dia adalah seorang mu’min dan muslim. Telah bersabda Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
َﺷ ِﻬ َﺪ ا ﱠُ أَﻧﱠﻪُ َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ُﻫ َﻮ َواﻟْ َﻤ َﻼﺋِ َﻜﺔُ َوأ ُْوﻟُﻮ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ ﻗَﺎﺋِ ًﻤﺎ ِ ﻟْ ِﻘ ْﺴ ِﻂ َﻻ إِﻟَﻪَ إِﻻﱠ ُﻫ َﻮ اﻟْ َﻌ ِﺰﻳْـ ُﺰ اﻟْـ َﺤ ِﻜْﻴ ُﻢ
Artinya :”Alloh bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan selain dia, dan para malaikat, dan orang-orang
berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana”(QS:Ali-‘Imran:18)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman :
Page | - 29 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
اﺣ ٌﺪ َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ُﻫ َﻮ اﻟﱠﺮ ْﺣـ َﻤ ُﻦ اﻟﱠﺮِﺣ ُﻴﻢ
ِ وإِﻟَـﻬ ُﻜﻢ إِﻟَﻪ و
ٌَ ْ ُ َ
Artinya :”dan Tuhan kalian adalah tuhan yang satu, tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang “(QS:Al-Baqoroh:163)
Seruan Seluruh Para Nabi Menuju Aqidah Tauhid
Sungguh seluruh para nabi menyeru kepada aqidah tauhid ini, tidak ada satu nabipun kecuali
dia berkata kepada kaumnya :
ٍ ِ ِ
َُ ﻗَـ ْﻮم ْاﻋﺒُ ُﺪ ْوا ا ﱠَ َﻣﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻣ ْﻦ إِﻟَﻪ َﻏْﻴـ ُﺮﻩ
Artinya :”Wahai kaumku, sembah kalianlah Alloh tidak ada lagi tuhan bagi kalian kecuali Alloh
(QS:Al-A’arof :65)
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ِ ِ
ْ َﻮل إِﱠﻻ ﻧـُ ْﻮ ِﺣﻲ إِﻟَْﻴ ِﻪ أَﻧﱠﻪُ َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ أَ َ ﻓ
ﺎﻋﺒُ ُﺪ ْو ِن ٍ ﻚ ِﻣﻦ رﺳ
ُ َ ْ َ َوَﻣﺎ أ َْر َﺳ ْﻠﻨَﺎ ﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒﻠ
Artinya :” dan tidaklah kami utus sebelummu dari para Rasul kecuali kami wahyukan kepadanya
“Tidak ada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku”(QS:Al-Anbiya’:25)
Apa pengertian Ibadah ?
Ibadah maksudnya ialah : Merendahkan diri kepada yang disembah dan mentaatinya. Sungguh
telah ada pengertian ini disejumlah ayat diantaranya :
Page | - 30 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
wasallam yang kedua sifat ini adalah sifat yang paling tinggi dan paling mulia :
1. Sifat penghambaan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
2. Sifat Risalah (Kerasulan). Dan Beliau (Rasululloh) Shollalohu ‘Alaihi wasallam adalah makhluk
yang paling sempurna dalam dua sifat ini.
Maka sifat Risalah inilah yang dengannya Alloh Subhanahu wa Ta’ala memuliakan
Rasululloh, ketika Alloh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kepada beliau Al-Qur’an dan
memerintahkannya untuk menyampaikan risalah Islam tetapi tidak menjauhkannya dari sifat
penghambaan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
ِ ﻗُﻞ إِﻧـﱠﻤﺎ أَ َ ﺑ َﺸﺮ ِﻣﺜْـﻠُ ُﻜﻢ ﻳـﻮﺣﻰ إِﻟَـﻲ أَﻧـﱠﻤﺎ إِﻟَـﻬ ُﻜﻢ إِﻟَﻪ و
اﺣ ٌﺪ َ ٌ ْ ُ َ ْ ُْ َ ﱠ ٌ َ َ ْ
Artinya :” Katakanlah :”Sesungguhnya aku adalah manusia sama seperti kalian, yang diwahyukan
kepadaku, sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan yang satu”.(QS:Al-Kahfi:110)
Keimanan itu menghendaki Risalah dengan mentaati Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam
dan mengangungkan perintah dan larangannya serta berpegang teguh dengan sunnahnya. Maka
engkau tidak boleh mendahulukan perkataan seseorang pun dari perkataan Rasululloh Shollallohu
‘Alaihi wasallam, karena mentaati Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam adalah termasuk ketaatan
kepada Alloh Tabaaroka wa Ta’ala. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Page | - 31 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
6. Urusan-Urusan keluarga
7. Urusan-Urusan Perekonomian
8. Urusan Politik dan Interaksi Kepemerintahan antara Pemimpin dan Rakyatnya serta yang lain-lain
yang termasuk perkara-perkara yang dibutuhkan seseorang disetiap waktu dan tempat.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
ﺎﺣ ُﻜ ْﻢ ﺑَـْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ ﺑـَِﻤﺎ أَﻧْـَﺰَل ا ﱠُ َوَﻻ ِ ِ ِ َﲔ ﻳ َﺪﻳِْﻪ ِﻣﻦ اﻟْ ِﻜﺘ ِ ِ وأَﻧْـﺰﻟْﻨﺎ إِﻟَﻴﻚ اﻟْ ِﻜﺘﺎب ِ ﻟْـﺤ ِﻖ ﻣ
ْ َﺎب َوُﻣ َﻬْﻴﻤﻨًﺎ َﻋﻠَْﻴﻪ ﻓ َ َ َ ْ ﺼ ّﺪﻗًﺎ ﻟ َﻤﺎ ﺑَـ َ ُ ّ َ َ َ َ ْ ََ َ
ِ ِ ِ ِ ِ
ً ﺗَـﺘﱠﺒِ ْﻊ أ َْﻫ َﻮاءَ ُﻫ ْﻢ َﻋ ﱠﻤﺎ َﺟﺎءَ َك ﻣ َﻦ اﻟْـ َﺤ ِّﻖ ﻟ ُﻜ ٍّﻞ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺷ ْﺮ َﻋﺔً َوﻣْﻨـ َﻬ
ﺎﺟﺎ
Artinya :” Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai saksi(yang
menjaga) kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang “.(QS:Al-Maidah :48)
Maka agama Islam adalah jalan yang terang untuk kehidupan yang sempurna, meliputi
individu dan bermasyarakat, untuk dunia dan akhirat. Inilah gambaran agama Islam untuk sebuah
agama dan perannya di dalam kehidupan manusia.
2. Adapun agama pada keyakinan yang lain, maka agama tersebut terbatas atas hubungan Sang
Pencipta dengan makhluknya, agama tersebut mutlaq hanya peribadatan-peribadatan yang ditunaikan
ditempat-tempat ibadah saja, dan tidak memiliki pengaruh yang menyentuh manusia pada aspek-aspek
kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi dan kemasyarakatan.
Sungguh pengikut agama-agama ini telah memisahkan antara agama mereka dan urusan
kehidupan sehari-hari yang dinamakan Sekulerisme. Mereka membatasi peran agama pada tempat-
tempat ibadah saja, sungguh hal ini telah memaksa mereka seperti yang terjadi pada abad pertengahan
dari pemaksaan yang luar biasa oleh para pemuka agama mereka dari para pemimpin agama Nasrani
dan para pemimpin agama Yahudi terhadap orang-orang, dan memanfaatkan mereka karena
kedudukan agama mereka untuk memakan harta orang-orang dengan cara yang bathil dan merekapun
bersenang-senang dengan hawa nafsu dunia.
Sungguh agama Islam telah mecegah terjadinya hal ini diantara kaum muslimin, maka tidak
akan ditemukan didalam agama Islam satu tingkatan yang dinamakan Para Pemuka Agama yang
mengutamakan pemahaman agama mereka dan bertindak sesuka hati kepada orang-orang.
Sesungguhnya didalam agama Islam hanya ada para Ulama yang kepentingan mereka adalah
mengajarkan orang-orang hukum-hukum agama mereka yang diambil dari sumber-sumber Pondasi
Islam yang kokoh yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam.
Page | - 32 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Posisi Agama Islam Dengan Orang-Orang Yang Dinamakan Para Pemuka Agama Terhadap
Agama-Agama Yang Lain.
Sungguh Al-Qur’an Al-Karim telah mengancam orang-orang yang menyibukkan diri dengan posisi
agama mereka, Maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
TabarrUk
Pengertian Tabarruk
Yaitu meminta keberkahan dan berharap memperoleh keberkahan tersebut.
Hukum Tabarruk Di Dalam Agama Islam
Tabarruk terjadi disebabkan karena beribadah kepada berhala-berhala dan mengangungkan
berhala-berhala tersebut dan menetap ditempat dimana berhala tersebut berada. Sungguh Para Ulama
telah bersepakat tentang haramnya Tabarruk dengan sesuatu dari pepohonan, bebatuan, tempat-tempat
keramat, kuburan-kuburan dan yang selainnya. Karena Tabarruk adalah bentuk ghuluw(berlebih-
lebihan) terhadap sesuatu yang dijadikan bertabarruk, dan hal tersebut akan menyeret orangnya
menuju peribadatan kepadanya dan hal ini adalah Syirik Besar.
Pelarangan Tabarruk berlaku umum untuk segala sesuatu, sampai bertabarruk terhadap
Maqom(Bekas telapak kaki Nabi Ibrahim) ‘Alaihi Salam dan kamar Nabi Shollallohu ‘Alaihi
wasallam dan Shokhroh(batu besar) yang berada dalam di Baitul Maqdis(Masjid Al-‘Aqso) dan lain-
lain dari tempat yang disucikan.
Adapun menyentuh Hajar Aswad dan menciumnya serta menyentuh Rukun Yamani di Ka’bah
yang dimuliakan maka hal ini termasuk peribadatan kepada Alloh dan mengagungkanNya karena
sampainya berita-berita yang mensyariatkan melakukan hal tersebut.
Diantara hadist-hadist yang ada tentang pelarangan bertabarruk adalah hadist Abu Waqid Al-
Laitsi dia berkata : “Kami keluar bersama Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam menuju perang
Hunain dan kami baru saja meninggalkan kekafiran (Baru Masuk Islam) dan Kaum Musyrikin
Page | - 33 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
memiliki pohon bidara yang mereka menetap disisinya dan mengantungkan senjata-senjata mereka
dipohon tersebut. Pohon tersebut dinamai Zatuanwath maka kamipun melewati sebuah pohoin bidara
lalu kami berkata :” Wahai Rasululloh buatlah untuk kami Zatuanwath sebagaimana mereka (Kaum
Musyrikin) memiliki Zatuanwath, Maka Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda :” Allohu
Akbar” Sesunguhnya itu termasuk jalan-jalan(menuju kesyirikan) yang telah kalian katakan, Demi
yang jiwaku ditangannya hal ini seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa :
SYaFaaT
Pengertian Syafaat
Syafaat ialah : Permintaan pemberian maaf dari dosa-dosa dan kejahatan-kejahatan dari yang
dimintakan syafaat untuknya.
Jenis-Jenis Syafaat
Syafaat yang disebutkan didalam didalam Al-Qur’an terbagi kepada dua bagian yaitu : Syafaat
Syafaat yang tertolak dan Syafaat yang diterima.
Syafaat yang tertolak yaitu : Syafaat bagi orang kafir dan pelaku kesyirikan, sebagaimana
Page | - 34 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ﱠﺎس ِ
ْ "أ: ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ
ِ َﺳ َﻌ ُﺪ اﻟﻨ ِ
َ ﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ َ َ ﻗ,ﻚ ﻳَـ ْﻮَم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ ؟
َ ِﺎﻋﺘ
َ ﱠﺎس ﺑِ َﺸ َﻔ
ِ َﺳ َﻌ ُﺪ اﻟﻨ ِ
ْ َ َر ُﺳ ْﻮَل ﷲ َﻣ ْﻦ أ
(ﺼﺎ ِﻣ ْﻦ ﻗَـ ْﻠﺒِ ِﻪ") َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري ِ َ َﺎﻋﺘِ ْـﻲ ﻳَـ ْﻮَم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ َﻣ ْﻦ ﻗ
ً " َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ َﺧﺎﻟ: ﺎل َ ﺑِ َﺸ َﻔ
Artinya :” Wahai Rasululloh, siapakah manusia yang paling bahagia dengan syafaatmu pada hari
kiamat ? Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda :“Orang yang paling berbahagia dengan
syafaatku pada hari kiamat adalah yaitu siapa yang berkata :“Tidak ada tuhan selain Alloh” ikhlas dari
lubuk hatinya”. (HR:Al-Bukhori)
Page | - 35 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan didalam Al-Qur’an yang Mulia
bahwasannya syafaat adalah milik Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata, dan Alloh Subhanahu wa
Ta’ala memerintahkan nabinya agar berkata kepada orang-orang yang berketegantungan kepada selain
Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar meminta syafaat dari mereka. Padahal tidak ada siapapun yang
mereka seru itu memiliki syafaat, karena sesungguhnya seluruhnya syafaat itu adalah milik Alloh
Subhanahu wa Ta’ala. Tidak bisa seorangpun memberikan syafaat kepada orang lain kecuali setelah
diberi izin oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan keridhoanNya .
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
TaWaSSUl
Pengertian Tawassul
Tawassul ialah : Sesuatu yang mendekatkan seorang hamba kepada Alloh Subhanahu wa
Ta’ala dan menyampaikannya kepada ridho Alloh Subhanahu wa Ta’ala dari amalan-amalan wajib
maupun amalan-amalan sunnah. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ََ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َآﻣﻨُـ ْﻮا اﺗﱠـ ُﻘ ْﻮا ا ﱠَ َواﺑْـﺘَـﻐُ ْﻮا إِﻟَْﻴ ِﻪ اﻟْ َﻮ ِﺳْﻴـﻠَﺔ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya “(QS:Al-Maidah:35)
Maka mencari wasilah menuju (keridhoan)Alloh Subhanahu wa Ta’ala sesungguhnya hanya
mentaati Alloh Subhanahu wa Ta’aala dan mentaati Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan
mengikuti beliau pada apa-apa yang datang dari Alloh Ta’aala.
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah Tawassul ada tiga pengertian :
Yang Pertama : Tawassul dengan ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’aala maka ini adalah
perkara yang wajib karena tidak sempurna iman kecuali dengannya.
Yang Kedua : Tawassul dengan doa Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam yaitu seseorang meminta dari
beliau agar mendoakannya dan memberikan syafaat padanya, hal ini hanya dilakukan pada masa
hidup beliau dan pada hari kiamat mereka bertawassul dengan syafaatnya beliau.
Yang Ketiga : Tawassul dengan pengertian bersumpah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan zat
Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan meminta dengan zat beliau, Maka hal tidak pernah
dilakukan oleh para sahabat dalam meminta hujan ataupun yang sejenisnya, tidak pernah dilakukan
pada masa kehidupan Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan tidak pernah juga dilakukan
setelah kematian beliau, tidak pernah dilakukan disisi kuburan beliau dan hal ini tidak diketahui dalam
doa-doa yang yang terkenal diantara mereka.
Tawassulnya Umar Bin Khottob kepada ‘Abbas bin Abdul Muttholib(Paman Rasululloh) Radiallohu
Page | - 36 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
‘Anhuma setelah kematian Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam telah berlaku adanya di dalam
kitab shohih Bukhori dari Anas bin Malik :
(ﺎﻋﺔً ِﻷُﱠﻣﺘِـﻲ ﻳَـ ْﻮَم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ ِ ِ
َ ﻓَﺄُ ِرﻳْ ُﺪ أَ ْن أ,ﻟ ُﻜ ِّﻞ ﻧَﺒِ ٍّـﻲ َد ْﻋ َﻮةٌ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮَﻫﺎ
َ ُﺧﺒِّ َﺊ َد ْﻋ َﻮﺗ ْـﻲ َﺷـ َﻔ
Artinya : “Setiap Nabi memiliki Doa yang dia berdoa dengan doa tersebut, maka aku ingin
menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat”.(HR:Muslim)
Dan dari Abu Huroiroh juga dia berkata : “Telah bersabda Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
Page | - 37 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ٌ ﻓَ ِﻬ َﻲ َ ﺋِﻠَﺔ,ﺎﻋﺔً ِﻷُﱠﻣﺘِـ ْﻲ ﻳَـ ْﻮَم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ ِ ِ ِ ِ
ُ ْ َوإِﻧـّ ْﻲ ا ْﺧﺘَـﺒَﺄ,ُﻟ ُﻜ ِّﻞ ﻧَﺒِـ ٍّﻲ َد ْﻋ َﻮةٌ ُﻣ ْﺴﺘَ َﺠﺎﺑَﺔٌ ﻓَـﺘَـ َﻌ ﱠﺠﻞ ُﻛ ﱡﻞ ﻧَﺒِـ ٍّﻲ َد ْﻋ َﻮﺗَﻪ
َ ت َد ْﻋ َﻮﺗـﻲ َﺷ َﻔ
(ﺎت ِﻣ ْﻦ أُﱠﻣﺘِـ ْﻲ َﻻ ﻳُ ْﺸ ِﺮْك ِ ِ َﺷْﻴـﺌًﺎ ) ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َ إِ ْن َﺷﺎءَ ﷲُ َﻣ ْﻦ َﻣ
Artinya : “Setiap Nabi memiliki doa Mustajab(Doa yang pasti dikabulkan) maka setiap nabi tergesa-
gesa dengan doanya, dan sesungguhnya aku menyembunyikan(menyimpan) doaku sebagai syafaat
untuk umatku pada hari kiamat, syafaat itu insyaAlloh akan diperoleh bagi siapa yang meninggal dari
umatku yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun “(HR:Al-Bukhori dan Muslim)
Dan dari Anas Bin Malik Radiallohu ‘Anhu dia berkata :”Telah bersabda Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
(ﺎس ﻳَ ْﺸ َﻔ ُﻊ ﻓِـﻲ اﻟْـ َﺠﻨﱠ ِﺔ َوأَ َ أَ ْﻛﺜَـ ُﺮ ْاﻷَﻧْﺒِﻴَ ِﺎء ﺗَـﺒَـ ًﻌﺎ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
ِ أَ َ أَﱠو ُل اﻟﻨﱠ
Artinya : “Aku adalah orang yang pertama kali memberikan syafaat di Surga dan aku adalah Nabi
yang paling banyak pengikutnya”.(HR:Muslim)
Dan Al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadist :
Page | - 39 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Kadang-kadang sebahagian orang memiliki keadaan-keadaan syaithan, yaitu apabila para
syaithan membantu mereka untuk memperlihatkan beberapa kejadian-kejadian yang orang-orang
melihatnya sebagai kejadian yang diluar kebiasaan padahal sebenarnya kejadian tersebut termasuk
perbuatan para syaithan seperti Al-Aswad Al-Ansiy yang mengaku sebagai nabi di negeri Yaman,
ketika itu dia memiliki beberapa syaithan yang mengabarkannya beberapa kejadian yang tidak
diketahui oleh manusia.
Yang layak kita sebutkan disini bahwasannya karomah yang diberikan Alloh Subhanahu wa
Ta’ala kepada seseorang yaitu Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberinya taufiq untuk tetap Istiqomah
terhadap ketaatan dan beribadah dan menyertai para wali-wali Alloh dan melawan musuh-musuh
Alloh. Oleh karena inilah dahulu para Ulama mereka berkata :
Sihir
Pengertian Sihir
Sihir adalah : Kumpulan dari amalan-amalan Syaithan, Seorang penyihir melakukan pekerjaan
tersebut dengan jampi-jampi dan bertawassul dengan para syethan, dan seorang penyihir
mengucapkan kalimat-kalimat dengan disertai kemenyan dan simpulan-simpulan.
Sihir itu memiliki pengaruh dihati dan di tubuh maka sihir itu bisa membuat sakit, membunuh
dan memisahkan antara suami dan istrinya.
Sebahagian jenis sihir hanyalah tipuan dan khayalan yang terlihat dimata padahal hal tersebut
bukan yang sebenarnya seperti yang dilakukan para tukang sulap. Dan yang termasuk pada jenis ini,
yaitu sihirnya para tukang sihir Firaun, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Page | - 41 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Terdapat di Kitab Shohih Bukhori dari ‘Aisyah dia berkata :
َﺣ ٌﺪ" َوِ ﻟْ ُﻤ َﻌ ِّﻮذَﺗَـْﻴـ ِﻦ ِِ ِ َﻛﺎ َن رﺳﻮ ُل ﷲِ ﺻﻠﱠﻰ ﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ إِذَا أَوى إِﻟَـﻰ ﻓِﺮ ِاﺷ ِﻪ ﻧَـ َﻔ
َ ﺚ ﻓـﻲ َﻛﻔْﱠﻴﻪ ﺑـ ـ ـ"ﻗُ ْﻞ ُﻫ َﻮﷲُ أ َ َ َ َ ََ َْ ُ َ ُْ َ
(ﺖ ﻳَ َﺪاﻩُ ِﻣ ْﻦ َﺟ َﺴ ِﺪﻩِ ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِريْ َ ﺛـُ ﱠﻢ ﻳَ ْـﻤ َﺴ ُﺢ ﺑِـ ِﻬ َﻤﺎ َو ْﺟ َﻬﻪُ َوَﻣﺎ ﺑَـﻠَﻐ,َﺟ ِـﻤْﻴـ ًﻌﺎ
Artinya : “Ketika itu Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam apabila berbaring ditempat tidurnya
beliau meniup kedua telapak tangannya dengan membaca Surat Al-Ikhlas dan Muawwizatain (yaitu
surat An-Naas dan Surat Al-Falaq) seluruhnya dan mengusapkan dengan kedua telapak tangannya ke
wajahnya dan apa yang bisa dicapai kedua tangannya pada tubuh beliau”(HR:Bukhori)
Dan dari ‘Aisyah juga dia berkata : “Ketika itu Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam melindungi salah
satu dari mereka dengan mengusapkan kedua tangannya (sambil membaca) :
ِﺷ َﻔﺎءً َﻻ ﻳـُﻐَ ِﺎد ُر َﺳ َﻘ ًﻤﺎ, َﻻ ِﺷ َﻔﺎءَ إِﻻﱠ ِﺷ َﻔ ُﺎؤ َك,ﺖ اﻟﺸﱠﺎﻓِـﻲ ِ ِ ِ ْﺐ اﻟْﺒﺄ
ِ ِ ِ ب اﻟﻨ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َر ﱠ
َ ْ ا ْﺷﻔﻪ َوأَﻧ,س
َ َ أَ ْذﻫ,ﱠﺎس
() َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري
Artinya : “ Ya Alloh, Rabb Manusia, Hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia, karena Engkaulah
Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dariMu, kesembuhan yang
tidak meninggalkan rasa sakit”.(HR:Al-Bukhori)
Agama Yang (Diridhoi) Disisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala Hanyalah Agama Islam
Alloh Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam kepada seluruh
manusia, dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman kepada Beliau :
Page | - 42 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Pahala Berdakwah Menuju Jalan (Yang Diridhoi)Alloh Subhanahu wa Ta’ala
Berdakwah menuju Agama (yang diridhoi) Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah kewajiban bagi
kaum Muslimin disetiap waktu dan tempat. Berdakwah tersebut adalah termasuk ibadah yang paling
utama serta yang paling besar pahalanya, Alloh Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
(ُﺟ ْﻮِرِﻫ ْﻢ َﺷْﻴـﺌًﺎ ") َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ ِ َ ِﻣﻦ دﻋﺎ إِﻟَـﻰ ﻫ ًﺪى َﻛﺎ َن ﻟَﻪ ِﻣﻦ ْاﻷَﺟ ِﺮ ِﻣﺜْﻞ أُﺟﻮِر ﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻪ ﻻَ ﻳـْﻨـ ُﻘﺺ ذَﻟ
ُ ﻚ ﻣ ْﻦ أ ُ َ َُ ْ َ ُْ ُ ْ َ ُ ُ ََ َْ
Artinya : “Barang siapa menyeru kepada hidayah maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang
yang mengikutinya dan hal tersebut tidak akan mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun
“.(HR:Muslim)
Dan beliau juga bersabda kepada ‘Ali bin Abi Tholib Radiallohu ‘Anhu :
Page | - 43 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Maka sudah seharusnya bagi seorang Da’i dia berada diatas hujjah(Ilmu dan Pengetahuan) dalam
urusan dia berdakwah maka dia mempelajarinya dengan pelajaran yang memadai, dan bersandar pada
pondasi-pondasi yang bersih didalam Al-Qur’an dan Sunnah.
2. Ikhlas Dalam Berdakwah Menuju Jalan (Yang Diridhoi)Alloh
Tidak mungkin bisa seorang Da’i menyentuh hati orang-orang kecuali apabila dia adalah orang
yang ikhlas dalam berdakwah, dia mencari wajah Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RhidoNya. Dia
tidak menginginkan ketenaran atau Sum’ah(supaya dia didengar banyak orang) ataupun karena harta,
kedudukan serta posisi diantara orang-orang.
3. Berbicara Kepada Setiap Orang Dengan Sesuatu Yang Sesuai Dengan Mereka
Hal inilah yang dicari dari seorang Da’i agar dia menjadi orang yang bijaksana dalam
berdakwah, memahami tabiat orang-orang dan mengetahui hal-hal yang khusus dari mereka dan
mengetahui bahasa mereka dan keyakinan mereka. Alloh Ta’ala berfirman :
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ﻚ ِ ﻟْـ ِﺤﻜ
ْ ْﻤﺔ َواﻟْ َﻤ ْﻮﻋﻈَﺔ اﻟْـ َﺤ َﺴﻨَﺔ َو َﺟﺎدﻟْـ ُﻬ ْﻢ ِ ﻟﱠـﺘـﻲ ﻫ َﻲ أ
َﺣ َﺴ ُﻦ َ َ ِّاُْدعُ إِﻟَـﻰ َﺳﺒِْﻴ ِﻞ َرﺑ
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”(QS:An-Nahl :125)
4. Lemah-Lembut Dalam Mendakwahi Orang-Orang
Sungguh dahulu Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam berdakwah kepada orang-orang
dengan bersikap halus dan lemah lembut. Dari hal inilah kenapa orang-orang menerima dakwah beliau
dan mendengarkan perkataan beliau dan menjadi lapanglah dada mereka terhadap beliau. Dan Alloh
Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan pengaruh (lemah lembut) ini terhadap penyebaran dakwah,
maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ِ َ ﺖ ﻓَﻈﺎ َﻏﻠِْﻴ ِِ ٍِ
َ ﺐ َﻻﻧْـ َﻔﻀ ْﱡﻮا ِﻣ ْﻦ َﺣ ْﻮﻟ
ﻚ ِ ﻆ اﻟْ َﻘ ْﻠ َ ﻓَﺒِ َﻤﺎ َر ْﺣـ َﻤﺔ ﻣ َﻦ ا ﱠ ﻟْﻨ
َ ﺖ ﻟَـ ُﻬ ْﻢ َوﻟَ ْﻮ ُﻛْﻨ
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Alloh-lah, kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauh dari sekitarmu”.
(QS:Ali-Imran:159)
Maka wajib bagi Da’i yang menyeru Menuju Jalan (yang di ridhoi)Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar
berprilaku lemah lembut terhadap orang-orang, dia mempergauli mereka dengan lemah lembut dan
sudah seharusnya dia menjauhi sikap kasar dan bengis sehingga orang-orang tidak lari dan menjauh
dari dakwahnya.
5. Bertahap Dalam Berdakwah (Dimulai)Dengan Yang Mudah Dan Penuh Hikmah
Tidak boleh seorang Da’i berdakwah kepada orang-orang untuk menerapkan hukum-hukum
Islam dalam satu jumlah pada saat pertama kali berdakwah, bahkan seharusnya dia memberikan
(pemahaman)kepada mereka tentang Islam sedikit demi sedikit, maka ketika Rasululloh Shollallohu
‘Alaihi wasallam mengutus Muadz Bin Jabal dan Abu Musa Al-Asya’ari beliau bersabda kepada
mereka berdua :
Page | - 44 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
( َوﺑَ ِّﺸَﺮا َوﻻَ ﺗُـﻨَـ ِّﻔَﺮا ) ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ,ﻳَ ِّﺴَﺮا َوﻻَ ﺗُـ َﻌ ِّﺴَﺮا
Artinya :” Mudahkanlah dan jangan kalian berdua persulit, berilah kabar gembira dan janganlah kalian
berdua membuat mereka lari”(HR:Al-Bukhori dan Muslim)
6. Sabar Dan Rendah Hati Serta Berhati-Hati
Wajib bagi seorang Da’i bersabar atas perkara-perkara sulit dalam berdakwah, dan bersabar
terhadap apa yang menimpanya dari gangguan dalam jalan dakwah ini sebagaimana dia juga harus
murah hati dan hati-hati, tidak tergesa-gesa dan juga tidak putus asa jika dia tidak mendapat
penerimaan dalam berdakwah dan sambutan dalam dakwahnya. Betapa sabarnya Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam atas gangguan kaum musyrik dan betapa letihnya beliau terhadap
mereka dan mengulang-ngulang dakwahnya sehingga sampailah cahaya dakwah tersebut kedalam
hati-hati mereka dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala memberikan mereka hidayah menuju agama Islam.
7. Berdakwah Dengan Bantuan Kisah-Kisah Menggugah Perasaan Dan Perkataan-Perkataan
Yang Penuh Hikmah Serta Kisah-Kisah Yang Berkesan
Karena kisah dan cerita-cerita yang memiliki hikmah punya pengaruh yang besar terhadap
orang-orang. Didalam Al-Qur’an dan Sunnah banyak kisah-kisah sejarah yang berkesan dan cerita-
cerita nyata yang memiliki inspirasi (pengaruh yang baik). Seorang Da’i membekali dirinya dengan
simpanan kisah-kisah yang baik dan bersandar dengan kisah-kisah tersebut dalam berdakwah.
Page | - 45 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Perkara amar ma’ruf nahi munkar keutamaannya besar didalam kehidupan kaum muslimin
karena hal tersebut memiliki pengaruh yang baik dan positif diantara mereka. Karena perkara tersebut
menjadikan mereka menjaga syariat Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan melaksanakannya untuk
memeliharanya, berusaha untuk menerapkannya sebagaimana amar ma’ruf nahi munkar juga
menjauhkan masyarakat dari keburukan-keburukan perbuatan maksiat dan dosa-dosa.
Cukuplah yang menjelaskan keutamaan amar ma’ruf nahi munkar banyaknya ayat-ayat Al-
Qur’an Al-Karim dan Hadist Asy-Syarif yang memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar dan
menganjurkan untuk melakukannya. Sungguh Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam telah
menjelaskan pengaruh amar ma’ruf nahi munkar didalam masyarakat islam dengan perumpaan yang
indah ini, maka beliau bersabda :
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ﻀ ُﻬ ْﻢُ ﻀ ُﻬ ْﻢ أ َْﻋﻼَ َﻫﺎ َوﺑَـ ْﻌ
ُ ﺎب ﺑَـ ْﻌ
َ َﺻَ ﻓَﺄ,اﺳﺘَـ َﻬ ُﻤ ْﻮا َﻋﻠَﻰ َﺳﻔْﻴـﻨَﺔْ َﻛﻤﺜْ ِﻞ ﻗَـ ْﻮم,ﻣﺜْ ُﻞ اﻟْ َﻘﺎﺋ ِﻢ َﻋﻠَﻰ ُﺣ ُﺪ ْود ﷲ َواﻟْ َﻮاﻗ ِﻊ ﻓْﻴـ َﻬﺎ
ﺼْﻴﺒِﻨَﺎِ َ"ﻟَﻮ أَ ﱠ ﺧﺮﻗْـﻨَﺎ ﻓِـﻲ ﻧ: ﻓَـ َﻘﺎﻟُﻮا, ﻓَ َﻜﺎ َن اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ ﻓِـﻲ أَﺳ َﻔﻠِﻬﺎ إِ َذا اﺳﺘَـ َﻘﻮا ِﻣﻦ اﻟْﻤ ِﺎء ﻣﱡﺮوا ﻋﻠَﻰ ﻣﻦ ﻓَـﻮﻗَـﻬﻢ,أَﺳ َﻔﻠَﻬﺎ
ََ ْ ْ ُْ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َْ َ ْ
ـﺠ ْﻮا َﺟ ِـﻤْﻴـ ًﻌﺎ ِ ِ ِ
َ َوإِ ْن أ, ﻓَﺈِ ْن ﻳَـْﺘ ُـﺮُﻛ ْﻮُﻫ ْﻢ َوَﻣﺎ أ ََر ُاد ْوا َﻫﻠَ ُﻜ ْﻮا َﺟـﻤْﻴـ ًﻌﺎ,َﺧ ْﺮﻗًﺎ َوﻟَ ْـﻢ ﻧـُ ْﺆذ َﻣ ْﻦ ﻓَـ ْﻮﻗَـﻨَﺎ
َ ََﺧ ُﺬ ْوا َﻋﻠَﻰ أَﻳْﺪﻳْ ِﻬ ْﻢ ﻧ
َ َـﺠ ْﻮا َوﻧ
(ي) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِر ﱡ
Artinya : “ Perumpamaan orang yang melaksanakan perintah Alloh seperti suatu kaum yang berbagi
(tempat) dengan mengundi dalam sebuah kapal, sebahagian orang mendapat tempat bahagian atas dan
sebagian lagi bahagian bawah (lambung) kapal. Maka orang-orang yang berada bahagian bawah kapal
jika ingin mengambil air mereka harus melewati orang-orang yang berada dibahagian atas kapal,
maka mereka pun berkata :“sekiranya kita lubangi saja bahagian kita ini supaya kita tidak menggangu
(orang-orang) yang diatas kita, jika mereka (orang yang dibagian atas) membiarkan mereka(orang
yang dibawah) melakukan apa yang mereka inginkan maka celakalah mereka semua, dan apabila
mereka mencegahnya maka selamatlah mereka dan selamatlah semuanya”.(HR:Al-Bukhori)
Oleh karena inilah Alloh Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kaum mukminin umat yang terbaik
apabila mereka memerintahkan perbuatan ma’ruf dan mereka mencegah kemunkaran. Alloh
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ِف وﺗَـْﻨـﻬﻮ َن ﻋ ِﻦ اﻟْﻤْﻨ َﻜ ِﺮ وﺗُـﺆِﻣﻨُـﻮ َن ِ ﱠ
ِ ِ
ْ ْ َ ُ َ ْ َ َ ﱠﺎس َْ ُﻣ ُﺮْو َن ﻟْ َﻤ ْﻌ ُﺮْوِ ﺖ ﻟِﻠﻨ
ْ ُﺧ ِﺮ َﺟ
ٍ
ْ ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ َﺧْﻴـَﺮ أُﱠﻣﺔ أ
Artinya : “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh kepada
perbuatan ma’ruf, dan mencegah dari yang kemunkaran, dan kalian beriman kepada Allah”.
(QS:Ali-Imran:110)
Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Berkata Syaikh Mahmud Al-Alusi Rahimahullah didalam kitab tafsirnya Ruh Al-Ma’aani :
Sesungguhnya para ulama telah bersepakat bahwasannya amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardhu
kifayah dan tidak ada yang menyelisihi hal tersebut kecuali sedikit (ulama) saja dan Hujjah mereka
ialah firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :
Page | - 46 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ﻚ ُﻫ ُﻢ اﻟْ ُﻤ ْﻔﻠِ ُﺤ ْﻮ َن ِ
َ َِوﻟْﺘَ ُﻜ ْﻦ ِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ أُﱠﻣﺔٌ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ َن إِﻟَـﻰ اﻟْـ َﺨْﻴـ ِﺮ َو َْ ُﻣ ُﺮْو َن ِ ﻟْ َﻤ ْﻌ ُﺮْوف َوﻳَـْﻨـ َﻬ ْﻮ َن َﻋ ِﻦ اﻟْ ُﻤْﻨ َﻜ ِﺮ َوأُوﻟَﺌ
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang kemunkaran, merekalah itulah orang-orang
yang beruntung”.(QS:Ali-Imran:104)
Pada ayat ini mewajibkan adanya sekelompok jamaah yang tidak ditentukan jumlahnya, Umat
dari kaum Mukminin yang melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar agar mengugurkan dosa yang
dibebankan kepada umat, dan pada dasarnya setiap yang mampu melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkar maka dialah Yang dituntut (yang bertanggung jawab) untuk melakukan amar ma’ruf nahi
munkar tersebut.
Sifat-Sifat Orang-Orang Yang Memerintahkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Tidak akan bisa melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar kecuali siapa yang memiliki hati
yang bersih dan amal yang sholih, dan merekalah orang yang pertama kali dituntut untuk meyerukan
amar ma’ruf nahi munkar. Sungguh Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan wasiat Luqman
kepada putranya tentang sifat-sifat penting yang sangat dibutuhkan. Alloh Ta’ala berfirman :
ﻓَـ ُﻘ ْﻮَﻻ ﻟَﻪُ ﻗَـ ْﻮًﻻ ﻟَﻴِّﻨًﺎ ﻟَ َﻌﻠﱠﻪُ ﻳَـﺘَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ أ َْو ﻳـَ ْﺨ َﺸﻰ
Artinya : “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-
mudahan dia ingat ataupun takut”.(QS:Thoha:44)
Page | - 47 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
yang paling agung, bahkan agama ini tidak mungkin ditegakkan kecuali dengan pemerintahan
tersebut. Karena manusia tidak akan sempurna kepentingan-kepentingannya kecuali dengan cara
bermasyarakat dan karena kebutuhan antara satu dengan lainnya, maka mereka harus memiliki
masyarakat yang diutamakan sehingga bersabda Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
ِ ِ ِ
(ﻮد ُاود َ إ َذا َﺧَﺮ َج ﺛََﻼﺛَﺔٌ ﻓـﻲ َﺳ َﻔ ٍﺮ ﻓَـ ْﻠﻴُـ َﺆّﻣ ُﺮْوا أ
َ َُﺣ َﺪ ُﻫ ْﻢ ) َرَواﻩُ أَﺑ
Artinya :”Apabila tiga orang keluar dalam perjalanan jauh maka hendaklah mereka menjadikan salah
seorang diantara mereka sebagai pemimpin”(HR:Abu Daud)
Oleh karena inilah Para Sahabat bersegera setelah wafatnya Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi
wasallam untuk memilih Abu Bakar Radhiallohu ‘Anhu agar di menjadi Khalifahnya Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam.
Maka pemberian jabatan kepada seorang pemimpin adalah wajib, sungguh telah diketahui
kewajibannya dengan syariat dan kesepakatan para sahabat sebagaimana yang telah dikatakan Ibnu
Kholdun.
Kekhususan Aturan Hukum Dalam Agama Islam
Tidak ada didalam Al-Qur’an dan juga didalam As-Sunnah satu teks yang menjelaskan jenis
aturan hukum dalam agama Islam. Akan tetapi didalam Al-Qur’an dan As-Sunnah banyak terdapat
teks yang menjelaskan pondasi dan aturan hukum Islam dan kekhususannya dan wajib
dilaksanakannya hukum tersebut. Dan hal-hal yang terpenting adalah yang berikut ini :
1. Syariat hanyalah milik Alloh semata, dan tidak boleh seorangpun apapun urusannya untuk
mensyariatkan ataupun berhukum dengan sesuatu yang menyelisihi syariat Alloh Ta’ala, karena hanya
Alloh sematalah sang Pencipta, dan manusia adalah makhluk dan hamba Alloh Ta’ala, maka wajib
bagi manusia untuk untuk mentaati sang Pencipta dan menerapkan syariatNya dan perintahNya. Alloh
Subhanahu wa Ta’ala adalah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Alloh mengetahui apa
yang baik bagi diri manusia melebihi manusia itu sendiri. Karena manusia, apapun yang telah
dipelajarinya maka pengetahuannya terbatas dan kadang-kadang manusia dikuasai oleh hawa nafsu
dan syahwatnya. Maka dia tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan Alloh
menunjukkan bahwasannya kebenaran syariat hanyalah milik Alloh semata.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Page | - 48 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
َو َﺷﺎ ِوْرُﻫ ْﻢ ﻓِـﻲ ْاﻷَ ْﻣ ِﺮ
Artinya : “dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan ini”.(QS:Ali-Imran:159)
Dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah mensifati kaum muslimin dengan firmanNya :
َﻃْﻴـﻌُ ْﻮا اﻟﱠﺮ ُﺳ ْﻮَل َوأُوﻟِـﻲ ْاﻷَ ْﻣ ِﺮ ِﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ ﻓَِﺈ ْن ﺗَـﻨَ َﺎز ْﻋـﺘُ ْﻢ ﻓِـﻲ َﺷ ْﻲ ٍء ﻓَـ ُﺮﱡد ْوﻩُ إِﻟَـﻰ ا ﱠِ َواﻟﱠﺮ ُﺳ ْﻮِل
ِ َﻃﻴـﻌﻮا ا ﱠ وأ ِ
َ َ ْ ُ ْ ﻳﻦ َآﻣﻨُـ ْﻮا أ
ِﱠ
َ َ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﺬ
..إِ ْن ُﻛْﻨـﺘُ ْﻢ ﺗُـ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن ِ ﱠِ َواﻟْﻴَـ ْﻮِم ْاﻵ ِﺧ ِﺮ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kalian. Kemudian jika kamu bebeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah hal
tersebut kepada Allah (Al-Qur'an) dan RasulNya (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada
Allah dan hari Akhirat”.(QS:An-Nisa:59)
Maka mentaati seorang ulil Amri dan dia adalah seorang Hakim (Pemberi Keputusan) adalah suatu
kewajiban kecuali apabila dia memerintahkan kemaksiatan. Telah bersabda Rasululloh Shollallohu
‘Alaihi wasallam :
Page | - 49 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
(ﺎﻋﺔَ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ ٍِ ِ ﻋﻠَﻰ اﻟْﻤﺮِء اﻟْﻤﺴﻠِِﻢ اﻟ ﱠﺴﻤﻊ واﻟﻄﱠ
َ َ إِﱠﻻ أَ ْن ﻳـُ ْﺆَﻣ ُﺮ ﺑِ َـﻤ ْﻌﺼﻴَﺔ ﻓَﻼَ َﺳ ْـﻤ َﻊ َوﻻَ ﻃ,ﺐ َوَﻛ ِﺮَﻩ
َﺣ ﱠ
َ ﺎﻋﺔُ ﻓْﻴ َﻤﺎ أ
َ َ ُْ ْ ُ َْ َ
Artinya : “Wajib bagi seorang muslim untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin) pada hal yang
dia sukai atapun hal yang tidak dia sukai, kecuali apabila dia diperintahkan untuk berbuat maksiat,
maka apabila dia diperintahkan(oleh pemimpin) untuk berbuat maksiat maka tidak perlu didengarkan
dan tidak perlu ditaati”.(HR:Muslim)
Page | - 51 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
tidak mampu mengembalikan keamanan dan menahan serta mencegah gangguan terhadap
perampokan para jamaah Haji dan penduduk Hijaz dan (tidak mampu mencegah orang) meculik dan
menakut-nakuti mereka.
Tetap saja penjaga-penjaga keamanan di wilayah Hijaz lemah untuk menjaga rakyatnya,
sampai diterapkanlah syariat Islam, maka berubahlah keadaan siang hari dan malamnya. Keamanan
menjadi panutan di wilayah Hijaz dan menyebarlah rasa aman antara orang-orang muslim dan para
musafir maka berakhirlah masa-masa penculikan, perampasan dan perampokan dijalan maka
berubahlah (cerita-cerita) kejahatan dimasa lampau menjadi cerita-cerita yang sekedar diriwayatkan
saja.
(ﺼﻠِّـﻴـَ ﱠﻦ أَ َﺣ ٌﺪ اﻟﻈﱡ ْﻬَﺮ إِﱠﻻ ﻓِـﻲ ﺑَﻨِـﻲ ﻗُـَﺮﻳْﻈَﺔَ ) َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
َ َُﻻ ﻳ
Artinya : “Janganlah salah seorang diantara kalian sholat Zuhur kecuali di tempat Bani Quroizhoh”
(HR:Muslim)
Maka berselisih pendapatlah para sahabat dalam memahami maksud Nabi Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam, Maka sebahagian sahabat sholat dijalan sebelum keluar waktu Zuhur, dan para sahabat
yang lain sholat zuhur ditempat Bani Quroizhoh setelah keluar waktu sholat zuhur, dan ketika
Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal tersebut beliau tidak mencela salah satu dari
dua kelompok sahabat yang berbeda pendapat ini.
2. Ketidaksamaan para ulama dalam mengetahui Hadist Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam
disebabkan berpencarnya para sahabat disetiap daerah. Maka kadang-kadang didapati oleh para
Page | - 52 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ulama yang tinggal di wilayah Hijaz hadist-hadist yang tidak didapati oleh para Ulama yang tinggal
di wilayah Syam dan wilayah Iraq.
3. Berkembangnya bahasa Arab dan banyaknya makna-makna kata bahasa Arab dan susunannya
sehingga beberapa kalimat memiliki makna yang berlawanan dan hal inilah yang menjadikan Ulama
berselisih pendapat dalam memahami beberapa teks Al-Qur’an dan Hadist.
Mazhab-Mazhab Fikih Yang Paling Terkenal
Sejarah Fikih Islam telah mengenal jumlah yang banyak dari Para Pemimpinnya para ulama,
yang ketika itu mereka memiliki mazhab Fiqih yang khusus dari tiap-tiap Ulama tersebut, dan yang
paling terkenal diantara para ulama tersebut ada 4 saja, karena ucapan-ucapan mereka terjaga dan
dibukukan serta tersebar dikalangan kaum muslimin, dan para murid mereka melakukan penyebaran
(mazhab tersebut), dan mereka adalah :
Imam Abu Hanifah Nu’man Bin Tsabit : dilahirkan pada tahun 80 Hijriah dan wafat dikota
Bagdad pada tahun 150 Hijriah.
Imam Malik Bin Anas : dilahirkan pada tahun 93 Hijriah dan wafat dikota Madinah pada
tahun 179 Hijriah.
Imam Muhammad Bin Idris Asy-Syafi’i : dilahirkan pada tahun150 Hijriah dan wafat di
wilayah Mesir pada tahun 204 Hijriah.
Imam Ahmad Bin Hambal Asy-Syaibani : dilahirkan pada tahun 164 Hijriah dan wafat di
kota Bagdad pada tahun 241 Hijriah.
Penelitian yang Penting
1. Seluruh para pemimpin mazhab-mazhab Fikih ini bersepakat pada qoidah syariat yang berikut ini :
Page | - 54 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ﺐ اﻟْ ُﻤ ْﺤ ِﺴﻨِْﻴـ َﻦ
َﺣ ِﺴﻨُـ ْﻮا إِ ﱠن ا ﱠَ ﻳـُ ِﺤ ﱡ
ْ َوأ
Artinya : “dan berbuat baiklah kalian, sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat
baik”.(QS: Al-Baqoroh :195)
Dari Asma’ binti Abu Bakar Radhiallohu ‘Anhuma dia berkata :” Ibuku mendatangiku dan dia
adalah seorang perempuan musyrik, maka akupun mendatangi Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam maka akupun berkata :
Page | - 55 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
benar dari jalan yang sesat”.(QS: Al-Baqoroh :286)
Dan Alloh telah memerintahkan Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam untuk memberikan peringatan
kepada manusia dan meyeru mereka agar masuk kedalam agama Islam tanpa pemaksaan, Maka Alloh
berfirman :
ﺼْﻴ ِﻄ ٍﺮ
َ ﺖ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺑِـ ُﻤ
ِ ِ
َ ْﻓَ َﺬ ّﻛ ْﺮ إِﻧـﱠ َﻤﺎ أَﻧ
َ ﻟَ ْﺴ,ﺖ ُﻣ َﺬ ّﻛٌﺮ
Artinya : “Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engakau hanyalah orang yang memberi
peringatan, Engkau bukanlah orang yang berkuasa terhadap mereka,”.(QS: Al-Ghosiyah :21-22)
Oleh karena itulah kaum muslimin ketika mereka menaklukkan daerah-daerah mereka tidak memaksa
salah seorang pun agar masuk Islam, sesungguhnya orang-orang masuk kedalam agama Islam dengan
pilihan(mereka).
Contoh-Contoh (Toleransi) yang diambil dari sejarah
Contoh-contoh toleransi agama Islam kepada selain kaum muslimin sangatlah banyak didalam
sejarah Islam dan cukuplah kami menyebutkan diantaranya apa yang dilakukan Umar Bin Khottob
Radhiallohu ‘Anhu kepada Penduduk Baitul Maqdis ketika beliau menaklukkannya. Maka dia
memberikan keamanan kepada mereka atas gereja-gereja mereka dan keyakinan-keyakinan mereka
serta harta-harta mereka dan mengizinkan mereka melaksanakan ibadah mereka sebagaimana yang
mereka inginkan.
Dan sejarah juga meriwayatkan bahwasannya Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahulloh
meminta kepada pemimpin bangsa Tar-Tar untuk membebaskan para tawanan, maka pemimpin
tersebut pun menjawabnya dengan membebaskan tawanan dari kaum muslimin saja
tanpa(membebaskan) kaum Nasrani dan Yahudi, maka Syaikhul Islam Rahimahulloh pun mendesak
permintaan kebebasan Ahli Kitab juga karena mereka ahli dzimmah (dalam perjanjian perlindungan
kaum muslimin) maka pemimpin tersebut pun membebaskan mereka.
ٌﺎﻫﻠِﻴﱠﺔ
ِ ﻓَِﻘْﺘـﻠَﺔٌ ﺟ، ﻓَـ ُﻘﺘِﻞ،ً أَو ﻳـْﻨﺼﺮ ﻋﺼﺒﺔ، أَو ﻳ ْﺪﻋﻮ إِﻟَـﻰ ﻋﺼﺒ ٍﺔ، ﻳـ ْﻐﻀﺐ ﻟِﻌﺼﺒ ٍﺔ،وﻣﻦ ﻗَﺎﺗَﻞ ﺗَـﺤﺖ راﻳ ٍﺔ ﻋ ِﻤﻴﱠ ٍﺔ
َ َ ََ َ ُُ َ ْ ََ َ ُ َ ْ ََ َ ُ َ َ ّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ
() َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
Artinya :” Barang siapa yang berperang dibawah bendera kesesatan(tidak bisa membedakan mana
yang benar dan mana yang salah), dan dia marah karena kaumnya, ataupun menyeru kepada kaumnya
Page | - 56 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
atau dia menolong karena kaumnya, maka apabila dia terbunuh, maka dia terbunuh dalam keadaan
Jahiliyah” (HR:Muslim)
Jenis-jenis Fanatisme
Fanatisme ada beberapa jenis diantaranya :
1. Fanatisme terhadap warna kulit. Manusia menurut agama Islam berasal dari satu manusia,
apapun warna jenis kulit mereka, Hamba milik satu sang Pencipta, dan manusia adalah makhluk yang
dimuliakan apapun warna kulit mereka. Alloh Ta’ala berfirman :
ِ ﻀ ْﻠﻨَﺎﻫﻢ ﻋﻠَﻰ َﻛﺜِﻴـ ٍﺮ ِﻣـ ﱠﻤﻦ ﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ ﺗَـ ْﻔ ِ ِ َوﻟََﻘ ْﺪ َﻛﱠﺮﻣﻨَﺎ ﺑﻨِـﻲ آدم وﺣـﻤ ْﻠﻨَﺎﻫﻢ ﻓِـﻲ اﻟْﺒـ ِﺮ واﻟْﺒﺤ ِﺮ ورزﻗْـﻨ
ﻀْﻴ ًﻼ َ ْ ْ َ ْ ُ ﺎﻫ ْﻢ ﻣ َﻦ اﻟﻄﱠﻴِّﺒَﺎت َوﻓَ ﱠ
ُ ََ َ ْ َ َ ّ َ ْ ُ َ َ َ ََ َ ْ َ
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah muliakan anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami sungguh telah
melebihkan mereka atas kebanyakan para makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS: Al-Isra’ :70)
Ketika Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam mendengar seorang lelaki mencaci seorang
lelaki yang lain dengan berkata :”Wahai anak yang berwarna kulit hitam” maka Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepadanya :
Page | - 57 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ِ ِ ِ ِ
َُوَﻻ ﺗَﻄُْﺮد اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ َن َرﺑـﱠ ُﻬ ْﻢ ِ ﻟْﻐَ َﺪاة َواﻟْ َﻌﺸ ِّﻲ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ ْو َن َو ْﺟ َﻬﻪ
Artinya : “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru RabbNya di pagi hari dan di
sore hari, sedang mereka mencari wajah (keridhoan)Nya” (QS: Al-An’am :52)
Maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyuruh beliau agar duduk bersama orang-orang yang
lemah ini, lalu Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ِﺎك ﻋْﻨـﻬﻢ ﺗُِﺮﻳ ُﺪ ِزﻳـﻨَﺔَ اﻟْـﺤﻴﺎة ِ ِ ِ
َ َ ْ ْ ْ ُ َ َ َﻚ َﻣ َﻊ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ َن َرﺑـﱠ ُﻬ ْﻢ ِ ﻟْﻐَ َﺪاة َواﻟْ َﻌﺸ ِّﻲ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ ْو َن َو ْﺟ َﻬﻪُ َوَﻻ ﺗَـ ْﻌ ُﺪ َﻋْﻴـﻨ َ اﺻﺒِـ ْﺮ ﻧَـ ْﻔ َﺴ
ْ َو
اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َوَﻻ ﺗُ ِﻄ ْﻊ َﻣ ْﻦ أَ ْﻏ َﻔ ْﻠﻨَﺎ ﻗَـ ْﻠﺒَﻪُ َﻋ ْﻦ ِذ ْﻛ ِﺮَ َواﺗـﱠﺒَ َﻊ َﻫ َﻮاﻩُ َوَﻛﺎ َن أ َْﻣ ُﺮﻩُ ﻓُـ ُﺮﻃًﺎ
Artinya : “Dan bersabarlah dirimu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi
dan sore hari dengan mengharap keridhoan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas.” (QS: Al-Kahfi :28)
Maka dengan hal inilah agama Islam menekankan persamaan derajat antara orang-orang dan
bahwasannya agama Islam tidak membedakan satu golongan terhadap golongan yang lain.
Sesungguhnya manusia menjadi utama didalam agama Islam karena ketaqwaannya dan amal yang
sholih ataupun ilmu yang bermanfaat sebagaimana didalam Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :
ﻗُ ْﻞ َﻫ ْﻞ ﻳَ ْﺴﺘَ ِﻮي اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮ َن َواﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻻ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻤ ْﻮ َن
Artinya : “Katakanlah “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui.” (QS: Az-Zumar : 9)
3. Fanatisme kepada satu kaum, negara ataupun bahasa.
Agama Islam mendirikan masyarakat diatas pondasi ikatan tauhid yang menyatukan orang-
orang apapun ras-ras dan kabilah-kabilah mereka, maka kaum muslimin adalah umat yang satu
walaupun berbeda-beda ras-ras dan negara-negara mereka, Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ ُﺷﻌُ ْﻮً َوﻗَـﺒَﺎﺋِ َﻞ ﻟِﺘَـ َﻌ َﺎرﻓُـ ْﻮا إِ ﱠن أَ ْﻛَﺮَﻣ ُﻜ ْﻢ ِﻋْﻨ َﺪ ا ﱠِ أَﺗْـ َﻘﺎ ُﻛ ْﻢ إِ ﱠن ا ﱠَ َﻋﻠِْﻴ ٌﻢ َﺧﺒِْﻴـٌﺮ...
Artinya : “dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling
mengenal, Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Alloh ialah orang yang
paling bertakwa di antara kalian, Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
(QS: Al-Hujurat :13)
Page | - 59 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
keUTaMaan para SahabaT
Pengertian Sahabat
Sahabat ialah : Setiap orang yang berjumpa Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam dan beriman
dengannya dan mati diatas keimanan tersebut.
Para Sahabat Yang Paling Terkenal
Sahabat yang paling terkenal ialah Abu Bakar As-Shiddiq, ‘Umar Bin Khottob, Usman Bin
‘Affan, ‘Ali Bin Abi Tholib Radiallohu ‘Anhum dan mereka semua adalah Khalifaurrasyidin begitu
juga ‘Abdurrahman Bin ‘Auf, Zubair Bin ‘Awwam, Tholhah Bin ‘Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah Bin Al-
Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqos, Sa’id bin Zaid mereka inilah bersama para Khalifaurrasyidin yang
sepuluh orang dikabarkan pasti masuk surga.
Jumlah Para Sahabat
Jumlah para sahabat sangat banyak dan mengitung jumlah mereka tidaklah mudah karena
berpencar-pencarnya mereka di setiap negeri. Imam Bukhori telah meriwayatkan di dalam Kitab
Shohihnya bahwasannya Ka’ab Bin Malik berkata didalam kisah keterlambatannya dari perang
Tabuk: “ Para Sahabat Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam sangatlah banyak dan satu kitab pun
tidak ada yang bisa menghitung mereka”.
Sahabat Yang Pertama Kali Masuk Agama Islam
Para ulama berselisih pendapat tentang siapa yang pertama kali masuk Islam, Maka
dikatakanlah :” Yang pertama kali masuk Islam dari kalangan laki-laki dewasa ialah Abu Bakar, dari
kalangan anak-anak ialah ‘Ali bin Abi Tholib, dari Kalangan perempuan ialah Ummul Mukminin
Sayyidah Khodijah Binti Khuwailid dan dari kalangan budak ialah Zaid bin Harits Radiallohu
‘Anhum.
Keutamaan Para Sahabat Dan Keadilan Mereka.
Para Sahabat seluruhnya adalah orang-orang yang adil dengan kesepakatan Ahlussunnah.
Keadilan mereka kokoh dan telah diketahui didalam Al-Qur’an, maksudnya ialah diterimanya
periwayatan mereka tanpa ada pembahasan tentang kejujuran dan pujian terhadap mereka. Karena
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memuji mereka disejumlah ayat yang banyak, diantaranya adalah
Firman Alloh :
ِﻀﻼ ِﻣﻦ ا ﱠ ِ ِ ِِ ﱠ
َ ْ َُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪ َر ُﺳ ْﻮ ُل ا ﱠ َواﻟﺬﻳْ َﻦ َﻣ َﻌﻪُ أَﺷﺪﱠاءُ َﻋﻠَﻰ اﻟْ ُﻜﻔﱠﺎر ُر َﺣـ َﻤﺎءُ ﺑـَْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ ﺗَـَﺮ ُاﻫ ْﻢ ُرﱠﻛ ًﻌﺎ ُﺳ ﱠﺠ ًﺪا ﻳَـْﺒـﺘَـﻐُ ْﻮ َن ﻓ
ِ ﻮﻫ ِﻬﻢ ِﻣﻦ أَﺛَِﺮ اﻟ ﱡﺴﺠ
ﻮد ِ ِ ُ ﺿﻮا ً ِﺳْﻴﻤ ِ
ُ ْ ْ ﺎﻫ ْﻢ ﻓـﻲ ُو ُﺟ َ َ ْ َور
Artinya : “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, engkau lihat mereka rukuk dan
sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud“(QS:Al-Fath:29)
Dan Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala :
Page | - 60 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
ِ ٍ ﺎﺟ ِﺮﻳﻦ و ْاﻷَﻧْﺼﺎ ِر واﻟﱠ ِﺬﻳﻦ اﺗﱠـﺒـﻌﻮﻫﻢ ِِﺣﺴ
ِ ِ ِ
ُ ﺎن َرﺿ َﻲ ا ﱠُ َﻋْﻨـ ُﻬ ْﻢ َوَر
ُﺿ ْﻮا َﻋْﻨﻪ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َواﻟ ﱠﺴﺎﺑ ُﻘ ْﻮ َن ْاﻷَﱠوﻟُْﻮ َن ﻣ َﻦ اﻟْ ُﻤ َﻬ
Artinya : “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang
muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rhida kepada
mereka dan mereka pun rida kepada Allah “(QS:At-Taubah:100)
Dan hadist-hadist yang ada tentang keutamaan para sahabat juga banyak. Diantaranya adalah
sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam :
(ﱠﺎس ﻗَـ ْﺮﻧِ ْـﻲ ﺛـُ ﱠﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـﻠُ ْﻮﻧَ ُـﻬ ْﻢ ﺛـُ ﱠﻢ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ﻳَـﻠُ ْﻮﻧَ ُـﻬ ْﻢ ) َرَواﻩُ اﻟْﺒُ َﺨﺎ ِري َو ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
ِ َﺧْﻴ ُـﺮ اﻟﻨ
Artinya :” Sebaik-baik manusia adalah pada masaku lalu orang-orang yang mengikuti mereka
kemudian orang-orang yang mengikuti mereka”.(HR:Al-Bukhori dan Muslim)
Dan sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam juga :
ِ ِ ِ ﺐ أَﺻﺤﺎﺑِـﻲ ﻓَـﻮاﻟﱠ ِﺬي ﻧَـ ْﻔ ِﺴﻲ ﺑِﻴ ِﺪي ﻟَﻮ أَ ﱠن أَﺣ َﺪ ُﻛﻢ أَﻧْـ َﻔﻖ ِﻣﺜْﻞ أُﺣ ٍﺪ َذﻫﺒﺎ ﻣﺎ أَدرَك ﻣ ﱠﺪ أ
َُﺣﺪﻫ ْﻢ َوﻻَ ﻧَﺼْﻴـ َﻔﻪ
َ ُ َ ْ َ ًَ ُ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ﻻَﺗَ ُﺴ ﱡ
() َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
Artinya : “ Janganlah kalian mencaci para sahabatku, demi yang jiwaku ditangannya sekiranya salah
seorang diantara kalian menginfakkan emas seperti gunung Uhud, maka tidak bisa menyamai satu
mud pun dari infaq salah seorang diantara mereka dan tidak juga setengahnya”.(HR:Muslim)
Berkata Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah Rahimahullah menjelaskan keutamaan para sahabat:
”Demi Alloh, sungguh telah ada sumber air dari mata air kehidupan yang bersih lagi murni, mereka
telah menolong agama Islam, dan tidak ada satu orang pun setelah mereka yang berdakwah dengan
ungkapan-ungkapan (yang indah), mereka melunakkan hati-hati manusia dengan Al-Qur’an dan
Keimanan” dan (menaklukkan) negeri-negeri dengan berjihad menggunakan pedang dan anak panah
serta mereka mengantarkan kepada para Tabi’in apa yang mereka terima dari cahaya kenabian yang
masih bersih lagi murni”.
Keutamaan Para Sahabat
Sahabat yang paling utama adalah : Abu Bakar As-Shiddiq Radhiallohu ‘Anhu. Dinamakan
As-Shiddiq karena beliau dengan cepat membenarkan Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam
sebelum seluruh manusia. Dan Abu Bakar tidak pernah berhenti ketika Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi
wasallam berdakwah menuju seruan agama Islam serta Abu Bakar membenarkan Rasululloh
Shollallohu ‘Alaihi wasallam ketika dia mengetahui berita tentang Isra’ dan Mi’raj.
Kemudian yang berada setelah Abu Bakar dalam hal keutamaan ialah ‘Umar Bin Khottob,
Usman Bin ‘Affan, ‘Ali Bin Abi Tholib Radiallohu ‘Anhum kemudian sisa dari para sahabat yang
sepuluh orang(Yang dikabarkan pasti masuk surga). Kemudian Para Sahabat yang mengikuti perang
Badar, Kemudian yang mengikuti perang Uhud, Kemudian Para Sahabat yang hadir dalam Bai’at
Ridwan pada hari Hudaibiyyah kemudian tiap-tiap yang diantara mereka memiliki keistimewaan
dalam hal keutamaan dari kalangan As-Sabiqunal Awwalun dari kaum Muhajirin dan Anshor
Radiallohu ‘Anhum.
Page | - 61 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ
Selesailah Terjemahan Kitab Tuhid Jilid 1 dan Jilid 2
Segala Puji Bagi Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Dan Sholawat Serta Salam Semoga
Tercurahkan Kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam
Dan Kepada Keluarganya Serta Seluruh Sahabatnya.
Page | - 62 - Abu Ahmad Fauzan Al-Maidani اﻟﱰﺟـﻤﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎب اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻤﺴﺘﻮى اﻟﺜﺎﻟﺚ و اﻟﺮاﺑﻊ