Anda di halaman 1dari 36

DISUSUN OLEH :

Al Azizy ‘harda’ Revolusi

PULOGOZ PROPERTIES

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, sang pencipta alam


semesta, manusia dan kehidupan. Shalawat dan taslim kepada Rasulullah,
para shahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in serta seluruh kaum muslimin
yang senantiasa istiqomah di jalan dakwah Islam bil khusus da’i penyeru
tegaknya syariah dan khilafah.

Islam adalah agama sempurna yang Allah turunkan pada Nabi


Muhammad SAW. Islam bukan hanya agama ritual karena Islam mencakup
semua aturan lengkap untuk manusia.

Risalah ini disusun untuk memudahkan para da’i dalam


menerangkan Islam kepada umat. Hanya berisi poin-poin penting dari
ajaran Islam sehingga diharapkan para pembaca menggunakan referensi
lain untuk lebih memahami poin-poin yang dimaksud. Meski begitu,
sistematisasi risalah ini cocok untuk semua kalangan, baik terpelajar
maupun awam, tua ataupun muda.

Tentu di sana sini banyak kekurangan yang ada dalam risalah ini.
Olehnya itu, kritik dan saran diperlukan demi terjaganya Islam dengan
segala kemurniannya. Terakhir, semoga risalah ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian dan menjadi amal jariyah dan pemberat timbangan
kebaikan di akhirat nanti. Aamiin.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB 1. Ahsanul Amala (Amalan Terbaik) ........................................................ 7


BAB 2. Khosyatul Insan (Potensi-potensi Manusia) .............................. 8
BAB 3. Thoriqul Iman (Jalan Menuju Iman) .......................................... 9
BAB 4. Qodho & Qodhar ............................................................................... 12
BAB 5. Macam-macam Hukum Syara...................................................... 14
BAB 6. Sumber-sumber Hukum Syara ...................................................... 15
BAB 7. Ta’rif Islam ........................................................................................... 17
BAB 8. Mabda ........................................................................................................ 19
BAB 9. Hadlarah & Madaniyah .................................................................. 21
BAB 10. Syakhsiyah Islamiyah ................................................................. 22
BAB 11. Jilbab ....................................................................................................... 23
BAB 12. Tata Pergaulan antara Perempuan dan Laki-laki ............... 25
BAB 13. Dakwah .............................................................................................. 27
BAB 14. Thoriqoh Dakwah Rosul ................................................................ 30
BAB 15. Kesatuan Kaum Muslimin ................................................................ 31
BAB 16. Problematika Umat ............................................................................. 32
BAB 17. Kewajiban Menerapkan Syariah dan Menegakkan Khilafah33
BAB 18. Seputar Gerakan Islam ................................................................ 34

3
7 SIFAT YANG DIMILIKI SEORANG DA’I

1. Niatkan semua aktivitas hanya karena Allah SWT agar menjadi


amal sholih dan berkah.
2. Seorang da’i memiliki pemahaman Islam yang lebih kuat dan
banyak agar bisa mentransfer pemahamannya dengan baik.
3. Menjadikan Rasulullah sebagai idola dan uswatun hasanah.
Agar semua permasalahan dikembalikan kepada yang dicontohkan
Rasulullah saw.
4. Memiliki tanggung jawab yang besar terhadap binaannya
(mad’u).
5. Menyampaikan dengan nasihat yang baik dan kata-kata ahsan
kepada binaannya.
6. Tidak emosional jika terjadi perbedaan pendapat dalam
pembahasan, tapi kembalikanlah pada dalil yang terkuat.
7. Mampu membina dan mengarahkan binaannya sesuai dengan
jalan Islam.

4
ADAB DALAM KAJIAN

Membuka
1. Mengawali dengan membaca basmalah sesuai dengan hadis Rasulullah
SAW bahwa setiap amalan yang tidak diawali dengan basmalah tidak akan
diridhoi Allah SWT.

2. Membaca hamdalah atas nikmat dan rahmat Allah, misalnya dengan


membaca :
“Alhamdulillahilladzii arsala rasulahu bil huda wa diinil haqqu liyudzhirahu
‘aladdiini kullihi wa ka fabillaahi syahiida” Artinya :

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan RasulNya dengan membawa
petunjuk dan dien yang benar agar mengalahkan dien-dien yang lain dan
untukmu Allah menjadi saksi.”

3. Mengucapkan 2 kalimat syahadat, bisa dengan bacaan seperti ini :


”Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu wa rasuluuh laa nabiya ba’dah”

Artinya :
“Hamba bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagiNya,
dan hamba bersaksi bahwa Muhammad itu adalah abdiNya dan rasulNya,
tidak ada nabi setelahnya.”

Menutup
1. Membaca hamdalah
2. Membaca istighfar
3. Membaca do’a penutup majelis
“Subhanakallahumma wa bihamdika wa asyhadu alla ilaaha illa anta wa
astaghfiruka wa atuubu ilaik”

Artinya :
“Maha suci Engkau Ya Allah dan segala puji atasMu dan hamba bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Engkau dan hamba memohon ampun kepadaMu dan
bertaubat kepadaMu”

5
‫ن هأوهتوُا ا‬ ‫ذي ف‬‫منك ه رم وفٱل ل ع‬‫مهنوُا ا ع‬‫ن فءا ف‬
‫ذي ف‬ ‫ه ٱل ل ع‬
‫ي فررففعع ٱلل ل ه‬
‫خعبيرر‬
‫ن ف‬ ‫مهلوُ ف‬ ‫ماَ ت فرع ف‬ ‫ت وفٱلل ل ه‬
‫ه بع ف‬ ‫ج تت‬
‫م د ففر جف‬ ‫ٱرلععرل ف‬
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
(TQS. Al – Mujadalah: 11)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan


mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.
(TQS. Faathir:29-30).

“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya,


Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu
mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di
rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap
orang yang mengamalkan ini.”
(HR. Abu Dawud)

6
BAB 1. Ahsanul ‘Amala
Yaitu perbuatan terbaik yang diterima/diridhoi Allah SWT yang akan mendapat
balasan berupa pahala.

‫ت قواولققياَقة لذيقوبَبلكقوككوم أقيككوم أقوحقسكن قعقملل قوكهقو الوقعذزيكز الوغقكفوكر‬ ‫ذ‬


‫الذيِ قخلققق الوقموو ق‬
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(Q.S Al-Mulk : 2)

Menurut Imam Fudhoil (salah satu guru Imam Syafi’i) :

1. Niat ikhlas karena Allah.


Syarat Ahsanul ‘Amala
2. Caranya harus ittiba’ kepada Rosul/sesuai syariat.

Bagaimana caranya supaya kita tahu bahwa perbuatan kita sesuai syariat sehingga bisa
mencapai “ahsanul ‘amala” ?

Tholabul ‘ilmi/Menuntut Ilmu

Fardhu/Wajib

Fardhu ‘Ain Fardhu Kifayah


Ilmu Agama : Bhs.Arab, baca Ilmu umum : Matematika, Kedokteran,
tulis Al-Quran, Fikih, dll.. Fisika, Teknologi, dll..

Sabda Rasulullah SAW:

“Tholabul ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wa muslimat.”

Firman Allah SWT:


‫يررففع ٱلل له ٱل لذين فءامنوُا ا منك ه رم وٱل لذي ه‬
َ‫ما‬ ‫ت وفٱلل ل ه‬
‫ه بع ف‬ ‫ج تت‬ ‫ن أوهتوُا ا ٱرلععرل ف‬
‫م د ففر جف‬ ‫ف ع ف‬ ‫ع‬ ‫ف ه‬ ‫ه ع ف‬ ‫ف ع‬
‫خعبيرر‬
‫ن ف‬ ‫ه‬
‫ملوُ ف‬ ‫ت فرع ف‬
“… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadillah:11)

7
BAB 2. Khosyatul Insan (Potensi-potensi Manusia)

1. 1. Hajatul Udhowiyah (Kebutuhan Jasmani)


Sifat: - muncul karena faktor internal
-pemenuhannya bersifat pasti
-jika tidak terpenuhi LEMAH MATI
Contoh: makan, minum, tidur, BAK, BAB dll.

2. Ghorizah (Naluri)
Sifat: -muncul karena faktor eksternal
-pemenuhannya tidak bersifat pasti
-jika tidak terpenuhi GELISAH
Ada 3 macam ghorizah:
a. Ghorizah Tadayyun/naluri beragama.
Contoh: Muslim beribadah kpd Allah,
Budha & Hindu menyembah dewa-dewa.
b. Ghorizah Nau’/naluri melestarikan jenis.
Khosyatul Insan Contoh: suka pada lawan jenis, sayang pada ortu,
( Potensi-Potensi Manusia ) adik, kakak dll.
c. Ghorizah baqo/naluri mempertahankan diri.
Contoh: marah, sedih, gembira, ingin
dipandang/dihargai, ingin memiliki sesuatu dll.

3. At-Tafkir/Berfikir
Komponen berfikir:
a. Otak/ad-dimagh
b. Fakta
c. Panca indra
d. Informasi sebelumnya/maklumat tsabiqoh

Berfikir adalah proses mengkaitkan antara fakta


melalui panca indra yang disampaikan kepada otak
kemudian dikaitkan dengan informasi sebelumnya
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Potensi-potensi yang manusia miliki itu butuh pemenuhan, dan cara pemenuhannya
bisa dengan shohih atau bathil tergantung dari pemahaman seseorang itu.

PROSES BERFIKIR PEMAHAMAN TINGKAH LAKU

Jadi, untuk merubah tingkah laku seseorang adalah dengan cara merubah
pemahamannya/pola fikirnya.

8
BAB 3. Thoriqul Iman (Jalan Menuju Iman)
Berbagai macam cara untuk menempuh keimanan:

- Keturunan
- Pernikahan
- Bermimpi ≠ keimanan yang kokoh supaya kokoh? BERFIKIR
- Mendengar adzan
- Dll…

Keimanan/Aqidah Islamiyah mencakup Rukun Iman :

1. Iman kepada Allah;


2. Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya;
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya;
4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya;
5. Iman kepada Hari Akhir;
6. Iman kepada Qodho & Qodar, baik-buruk dari Allah SWT;

Iman adalah pembenaran yang bersifat pasti (tashdiiqul jazm), yang sesuai dengan
kenyataan, yang muncul dari adanya dalil/bukti.

Dalil Aqli/Akal Dalil Naqli

Tanda manusia dewasa adalah sempurnanya akal.


Ketika akal sempurna, manusia harus bisa memecahkan 3 pertanyaan besar/Uqdatul
Qubro dalam hidupnya.

Darimana kita?

Pertanyaan besar tsb : Untuk apa kita? Pemecahan Shohih IMAN KOKOH

Mau Kemana kita?


Proses pemecahan shohih dari Uqdatul Qubro:

1. Keimanan kepada Al-Khaliq/Pencipta


Islam menjawab bahwa dibalik alam semesta, manusia, dan kehidupan ada Pencipta.
Al-Khaliq/Pencipta memiliki sifat wajibul wujud (wajib/pasti adanya) dan azali (tidak
berawal dan tidak berakhir).

Ada 3 kemungkinan menentukan Sang Khaliq :


a. Dia diciptakan
b. Dia menciptakan dirinya sendiri Kemungkinan Bathil
c. Dia azali dan wajibul wujud/mutlak keberadaannya
Kemungkinan Shohih
Ayat-ayat al-quran yang mengajak manusia untuk memperhatikan alam sekelilingnya
untuk dijadikan petunjukDialah
atas adanya Allah yang Maha Pencipta lagi Maha Pengatur :
Allah SWT

9
‫ت ذلكوذل اولقلوبَاَ ذ‬ ‫ت واولقر ذ ذ ذ‬
‫ف الليذل والنلبهاَذر قلقياَ ت‬ ‫ذ‬
‫ب‬ ‫ق‬ ‫ض قواوختقل و ق ق ق‬ ‫إذلن ذف قخولذق اللسقماَقوا ق و‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. Ali Imran:190)

‫ي‬ ‫ت ذ ذذ‬ ‫ذ‬


‫ف أقلوذسنقتذككوم قوأقلوقوانذككوم إذلن ذف قذل ق‬
‫ض قواوختذقل ك‬ ‫وذمن آقياَتذذه خولق اللسماَوا ذ‬
‫ت قواولقور ذ‬
‫ك قلققياَت لولقعاَلم ق‬ ‫ق و ق ق ك قق‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Ar Rum:22)

Dari proses berfikir & dari dalil-dalil tersebut Iman kepada Allah menjadi Kokoh

Skema Pemecahan Shohih Uqdatul Qubro :

Penciptaan Dibangkitkan

Sebelum Dunia Saat di Dunia Setelah Mat


Ada Pencipta Ibadah kpd Allah Pembalasan setelah Mat

Perintah/Larangan Hisab

2. Keimanan kepada Rosul


Fitrah manusia memiliki gharizah tadayyun/mentaqdiskan sesuatu.

Perbuatan mentaqdiskan sesuatu


IBADAH

Butuh ATURAN spy tdk terjadi kekacauan dlm ibadah

Harus Aturan dari Allah dan harus sampai kpd manusia

Harus ada para Rosul yang menyampaikan Aturan

Wahyu Allah (Al-Quran)

3. Keimanan kepada Al-Quran


Bukti al-Quran berasal dari Allah ?

Berbahasa Arab
10
Fakta al-Quran
Dibawa Rasulullah

Ada 3 kemungkinan darimana Al-Quran :

a. Karangan Bangsa Arab BATHIL


b. Karangan Nabi Muhammad SAW
c. Berasal dari Allah SWT
SHOHIH
Cara Membina Keimanan:

- Senantiasa berkumpul dengan orang-orang yang beriman.


- Senantiasa berdiskusi tentang Islam.
- Senantiasa menta’ati syariah-Nya.

KESIMPULAN :

Keimanan kepada Allah, Rasul, dan Al-Quran

Bisa dibuktikan secara Aqli (berfikir)

IMAN KOKOH

Bagaimana keimanan kepada Malaikat, Hari Akhir, Qodho & Qodar?

Bisa dibuktikan secara Naqli dari Al-Quran

Maka terurailah Uqdatul Qubro dengan SHOHIH oleh AQIDAH ISLAMIYAH.

AQIDAH ISLAMIYAH adalah pemikiran yang menyeluruh & mendasar tentang Alam,
Manusia, dan Kehidupan, apa-apa yang ada sebelum & sesudah kehidupan dunia, serta
tentang hubungan kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya.

11
BAB 4. Qodho dan Qodar
Pandangan kaum muslimin terdahulu :

1. Golongan Mu’tazilah
Prinsip : Allah menciptakan manusia dan manusia sendirilah yang menciptakan
perbuatannya/bebas melakukan segalanya.
“God is a watch maker. ” (Allah itu seperti pembuat jam).
2. Golongan Jabariyah
Prinsip : Allah menciptakan manusia beserta perbuatannya/dipaksa melakukan
perbuatannya dan tidak bebas memilih.
“Allah itu seperti dalang dan manusia wayangnya. ”
3. Golongan Asy-ariyah
Prinsip : perbuatan manusia itu diciptakan Allah sesaat sebelum melakukan
perbuatannya/kasb ikhtiari.

Kita kritisi satu/satu pendapat dari ke-3 golongan di atas :

1. Apakah manusia bebas memilih melakukan segalanya?


Contoh : manusia bebas bisa pesan terlahir di mana, jenis kelaminnya apa,
cantik/jelek, rambut kriting/lurus dll..
Faktanya manusia tidak bebas memilih
Pendapat Mu’tazilah BATHIL
2. Apakah manusia dipaksa melakukan segala aktivitas baik atau buruk?
Contoh : manusia tidur, mandi, mencuri, berzina, bersedekah dll..
Faktanya dalam segala aktivitas manusia tidak dipaksa.
Pendapat Jabariyah BATHIL
3. Jika Allah menciptakan perbuatan manusia itu sesaat sebelumnya, berarti Allah
tidak Maha Tahu apa yang akan terjadi.
Pendapat Asy-ariyah BATHIL

Ternyata ke-3 golongan diatas mencampur adukan pembahasan Qodho & Qodar
dengan:
a. Perbuatan hamba
b. Irodah-Nya/Kehendak Allah
PEMBAHASAN TERPISAH
c. Lauhul Mahfudz TIDAK BOLEH DICAMPUR
d. Ilmu Allah ADUKKAN

Jika kita mengamati seluruh perbuatan manusia, akan kita jumpai bahwa manusia hidup
di dalam dua area :

12
Area yang MENGUASAI manusia/Musayyar Area yang DIKUASAI manusia/Mukhoyyar

Manusia TIDAK DIHISAB Manusia DIHISAB atas apa


atas apa yang terjadi yang diperbuat

KESIMPULAN :

Qodho adalah segala perbuatan dan kejadian yang berada di luar control
manusia/segala hal yang menguasai manusia.

Qodar adalah seluruh khasiat yang diciptakan oleh Allah, baik yang terdapat pada
benda-benda ataupun yang terdapat pada manusia.

Contoh : khasiat manusia memiliki gharizah & hajatul udhowiyah

khasiat api membakar

khasiat pisau memotong

dll…

13
BAB 5. Macam-macam Hukum Syara’
Definisi :

‫خطاَب الشاَرع التعلق باَفعاَل العبَاَد‬

Hukum syara’ (syari’at) adalah ‘khithaabusy Syaari’ (seruan dari Sang Pembuat Hukum-
Allah dan Rasul-Nya) yang berkaitan dengan perbuatan manusia.

Hukum syara’ terdiri dari 5 macam, yaitu :

1. Wajib/Fardlu
Yaitu seruan/tuntutan untuk melakukan sesuatu (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, dan celaan/dosa bagi
yang meninggalkannya.
Contoh : sholat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat, dakwah dll.
2. Sunnah/Mandub
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak harus dikerjakan (bersifat tidak pasti).
Bila dikerjakan mendapat pahala/pujian bagi pelakunya, tetapi tidak
mendapatkan celaan/dosa bagi yang meninggalkannya.
Contoh : sholat dhuha, sholat tahajud, puasa senin-kamis dll.
3. Mubah/Ibahah
Yaitu seruan/tuntutan yang didalamnya terdapat pilihan, antara melakukan atau
meninggalkannya.
Bila dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapat apa-apa/boleh dilakukan boleh
meninggalkannya.
Contoh : nonton tv, berwisata, jalan-jalan dll.
4. Makruh/Karohah
Yaitu seruan/tuntutan yang tidak mengharuskan meninggalkannya (bersifat
tidak pasti).
Pujian bagi yang meninggalkannya, atau meninggalkannya lebih utama daripada
melakukannya.
Contoh : makan jengkol/pete, berbicara di toilet, dll.
5. Haram/Mahdlur
Yaitu seruan/tuntutan yang harus ditinggalkan (bersifat pasti).
Bila dikerjakan mendapat dosa/sanksi/siksaan bagi orang yang melakukannya,
bagi yang meninggalkannya akan mendapatkan pahala.
Contoh : minum khomer, berzina, mencuri dll.

Kaidah ushul fiqih :


“Al ashlu fil af’al taqoyyadu bi hukmi syar’i”
(Hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syara).

14

Kuat/jazm
Mubah/boleh
BAB 6. Sumber-sumber Hukum Syara’
Sumber-sumber hukum syara’ adalah :

1. Al Quran
Yaitu Kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab.
Di dalam al-quran terdapat ayat-ayat :

a. Ayat Al Muhkamat adalah ayat-ayat yang maksudnya dapat diketahui secara


nyata dan tidak perlu ditafsirkan lagi.

Contoh :
‫قواللساَذركق قواللساَذرقةك فقاَقوطقعكوا أقيوذديقبكهقماَ قجقزاءل ذ قباَ قكقسقبَاَ نققكاَلل ذمقن اللذه قواللهك قعذزيزز قحذكيزم‬
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya,…” (QS. Al-Maidah:38)

b. Ayat Al Mutasyabihat adalah ayat-ayat yang mempunyai arti terselubung


(tersembunyi), yang dapat ditafsirkan karena mengandung beberapa pengertian.

Contoh :
‫صقن بذقأنكفذسذهلن ثقب للقثقةق قكبكرووتء ت قوقل قذييل قلكلن قأن يقوكتكومقن قماَ قخلققق ٱللهك فف أقورقحاَذمذهلن‬ ‫قوٱلوكمطقل لق ك‬
‫ت يقبتقبقربل و‬
“Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru'. Tidak
boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya,…”
(QS. Al-Baqarah:228).

Lafadz quru’ dalam QS. Al-Baqarah:228 tersebut mempunyai 2 arti yaitu arti haid
dan suci.

2. As Sunnah/Hadits
Yaitu perkataan, perbuatan, dan diamnya Rasulullah terhadap sesuatu
hal/perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya.

Dari segi riwayat dan kekuatan dalil, As Sunnah dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
a. Hadist Mutawatir adalah suatu hadits yang disampaikan oleh para shahabat,
tabi’in dan tabiit tabi’in dengan jumlah tertentu dalam setiap generasi.
Sifat hadist mutawatir adalah qath’i (pasti) artinya tidak ada keraguaan
didalamnya.
b. Hadist Ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat mutawatir pada tiga
generasi.
Dari segi kualitas perawi, hadits ahad dibagi menjadi :
1. Shahih yaitu hadist yang kebenarannya tidak diperselisihkan.
2. Hasan yaitu hadits yang tidak mencapai derajat shahih disebabkan salah
seorang perawinya terdapat “cacat”, misalnya ingatannya lemah.

15
3. Dhaif yaitu hadits yang tidak mengandung sifat-sifat hadist shahih
maupun hadist hasan, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah
(argumentasi).

3. Ijma’ Shahabat
Yaitu kesepakatan para shahabat terhadap hukum suatu perkara.
Alasan Ijma’ Shahabat dijadikan sebagai dalil syar’i :
 Banyak pujian dari Allah di dalam al-Quran maupun hadits kepada para
shahabat.
 Para shahabat mustahil bersepakat/berijma’ atas suatu kekeliruan/kesesatan.
 Para shahabat merupakan orang-orang yang hidup bersama semasa Rasulullah.
 Para shahabat merupakan generasi yang mengumpulkan, menghafalkan, dan
menyampaikan Al-quran beserta sunnah pada generasi berikutnya.
Contoh : - Pembukuan al-Quran/Mushaf Al-Quran.
- Kekosongan imam/khalifah maksimal tiga hari.

4. Qiyas
Yaitu menyamakan suatu kejadian yang tidak ada nashnya/hukumnya, dengan suatu
kejadian yang sudah ada nash/hukumnya karena adanya kesamaan illat (sebab
terjadinya hukum).
Contoh : Mengadakan transaksi jual beli tatkala adzan sholat jum’at HARAM
‫صقلةذ ذمون يقبووذم اولككمقعذة قفاَوسقعووا إذقل ذذوكذر اللذه قوقذكروا الوبَقبويقع‬
‫يِ ذلل ل‬ ‫ذ ذ‬ ‫لذ‬
‫قياَ أق بيقهاَ ا ذيقن آققمنكوا إقذا كنود ق‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada
hari Jum’ah, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah (shalat) dan
tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah:9)

Illatnya adalah melalaikan sholat jum’at maka aktifitas apapun (sewa menyewa,
transaksi perdagangan, bekerja maupun perbuatan lainnya), pada waktu tersebut juga
hukumnya HARAM.

Hukum bagi Masalah Baru


Jika muncul suatu permasalahan atau kejadian baru, maka ia harus dikaji dan difahami.
Kemudian dilakukan “istinbath” hukum (penggalian status hukum) dari dalil-dalil yang
bersifat umum yang terkandung dalam syari’at.

IJTIHAD

MUJTAHID

16
BAB 7. Ta’rif Islam
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT. kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dan dengan
sesama manusia.

Ruang lingkup ajaran Islam mencakup:

1. Aqidah (Rukun Iman)


2. Syariah (Kumpulan hukum-hukum yang mengatur masalah kehidupan)

a. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT/Hablumminalloh.


- Sholat
- Puasa
- Zakat Ibadah
- Haji
- Jihad
b. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya
sendiri/Hablumminafsi.
- Makanan dan minuman
- Pakaian
- Akhlaq
c. Aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya/Hablumminanas.
- Ekonomi
- Sosial
- Budaya
- Politik
- Pendidikan Muamalah
- Kesehatan
- Hukum
- Pemerintahan
- Dll.

Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan dan
Islam telah menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya.
Firman Allah :

َ‫ت لقكككم اوذلوسقلقم ذديلنا‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬


‫ت قعلقويككوم نوعقمذت قوقرضي ك‬
‫ذ‬
‫… اوليقبووقم أقوكقمول ك‬
‫ت لقككوم دينقككوم قوأقوتقوم ك‬
“…pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(QS. Al Maidah:3)

17
Islam adalah agama yang benar dan agama yang lain tertolak.

Firman Allah :

‫إذلن الدديقن ذعونقد اللذه اوذلوسقلكم‬


“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam..”
(QS. Ali Imran:19)

‫لاَذسذريقن‬ ‫ذ ذ‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬


‫غيبقر اوذلوسقلذم ديلناَ فقبلقون يبكوقبَققل مونهك قوكهقو ذف اولقخقرذة مقن ا وق‬
‫قوقمون يقبوبَتقذغ قو‬
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. Ali Imran:85)

Skema Ruang Lingkup Islam

18
BAB 8. Mabda’/Ideologi
Mabda’ adalah ‘aqidah ‘aqliyah yanbatsiku ‘anha nidzam /aqidah aqliyah yang
memancarkan aturan hidup.

Akidah :

‫الفكرة الكلية عن الكون والناسان والحياة وعما قبل الحياة وعما بعدها وعن علقتها بماقبلها ومابعدها‬
“Pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan dan apa-apa yang
ada sebelum kehidupan, dan apa-apa yang ada sesudahnya, dan hubungannya dengan apa-apa
yang ada sebelumnya dan apa-apa yang ada sesudahnya”.

‘Aqidah ‘Aqliyah

Fikrah/Ide

Sistem Aturan/Pemecahan Masalah

Mabda’

Metode Penerapan Ideologi

Metode Menjaga Ideologi


Thoriqah/Metode

Metode Penyebarluasan Ideologi

3 Mabda di dunia

Kapitalisme Sosialisme Islam

Standar kebenaran mabda’/ ideologi :

1. Sesuai dengan fitrah manusia.


2. Memuaskan akal.
3. Menentramkan jiwa.

Tabel Perbandingan Tiga Mabda’ di Dunia

19
SOSIALISME-
No Perkara ISLAM KAPITALISME
KOMUNISME
Wahyu Allah SWT Buatan akal manusia Buatan akal
1. Sumber kepada Rasulullah yang memang manusia yang
SAW terbatas memang terbatas
La ilaha illallah
Sekulerisme :
menyatukan Materialisme dan
memisahkan agama
Dasar qiyadah antara aturan evolusi, menolak
2. dari kehidupan
fikriyah beserta hukum keberadaan
masyarakat dan
Allah SWT dengan agama
negara
kehidupan
Tidak sesuai , Sebab
Kesesuaian Sesuai, Islam
disatu sisi mengakui
dengan fitrah menetapkan
keberadaan Tuhan Tidak sesuai,
(hal adanya manusia itu lemah.
namun pada saat Sebab, tidak
sifat manusia Oleh karena itu,
yang sama percaya adanya
3. yang lemah dan segala aturan
manusialah yang Pencipta manusia
perlu pada apapun harus
dianggap layak dan dianggap pusat
Pencipta yang berasal dari Allah
tidak punya segalanya
Maha SWT lewat
kekuarangan untuk
Mengatur) WahyuNya.
menetapkan aturan
Allah SWT lewat
Wahyunya. Akal
Pembuat
manusia berfungsi
4. Hukum dan Manusia Manusia
menggali fakta dan
Aturan
memahami hukum
dari wahyu
Serba bebas/
Tidak ada
liberalisme dlm
Seluruh perbuatan kebebasan dlm
Ikatan masalah aqidah,
5. terikat dg hukum aqidah dan
perbuatan pendapat,
syara. pemilikan. Tp dlm
kepemilikan, dan
perbuatan bebas.
kebebasan pribadi
Mencapai ridho Meraih sebanyak-
Meraih sebanyak-
Allah yg terletak di banyaknya materi
Tolok ukur banyaknya materi
6. dlm ketaatan (pangkat,
kebahagiaan (pangkat, kedudukan,
kepada-Nya dlm kedudukan, harta,
harta, kekayaan dll).
setiap perbuatan. kekayaan dll).

20
BAB 9. Hadlarah & Madaniyah

Hadlarah adalah “majmu ‘ul mafaahima anil hayaati” ( ‫)اليب بباَت عب ببن الفب بباَهم ممعب ببو‬
sekumpulan mafahim /pemahaman tentang kehidupan.
Asing
Contoh: demokrasi, kapitalisme, HAM, dll..
Hadlarah
Islam
Contoh: ekonomi Islam, khilafah, uqubat, dll..

Perbedaan Hadlarah Asing & Islam

Hadlarah Asing Hadlarah Islam


Dasar/Azas Sekuler Aqidah Islam
Pandangan hidup Meraih manfaat Ada nilai
ruhiyah/Idroksilabillah
Standar Mendapat materi sebanyak- Ridho Allah/Mardhotillah
kebahagiaan banyaknya
Dampak Kerusakan/membahayakan Menjamin kesejahteraan/
kehidupan manusia Rahmatan lil ‘alamin

Madaniyah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindra yang digunakan
dalam berbagai aspek kehidupan (kebendaan).

Khas : terkait dg pandangan hidup tertentu


contoh: patung, salib, candi, dll..
Madaniyah
Umum : terkait dg sains & teknologi
contoh: computer, lampu, dll..

KESIMPULAN :

Kaum muslimin Tidak Boleh mengambil hadlarah asing dan madaniyah yang
mengandung hadlarah asing. Sebab, mengambilnya berarti telah berhukum dengan
selain Islam.

Sabda Rasulullah SAW :


“Barang siapa yang melakukan suatu ‘amalan bukan dari yang kami perintahkan, maka
‘amalan itu tertolak.”

21
BAB 10. Syakhshiyah Islamiyah

Syakhshiyah/kepribadian seseorang tidak ditentukan oleh nilai fisik (postur tubuh, cara
berjalan, warna kulit, dll) ; nilai non fisik (bentuk pakaian, makanan minuman, dll) ; nilai
genetik (orang tua pintar, seniman, keturunan, dll) ; nilai eksternal lainnya (pendidikan,
ekonomi, kondisi sosial, dll).

Aqliyah (pola pikir) :


cara seseorang memahami/memikirkan sesuatu
didasarkan pada standar tertentu.
Syakhshiyah
(Kepribadian)

Nafsiyah (pola tngkah laku):


Cara seseorang memenuhi potensi-potensinya
didasarkan pada standar tertentu

Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan Islam Syakhshiyah Islamiyah

Jika standar aqliyah dan nafsiyah yang digunakan sama Syakhsiyah Khas/Unik

Jika standar aqliyah dan nafsiyah tidak sama Kepribadian Kacau/


Split Personality

Cara Memperkuat Syakhshiyah Islamiyah :

1. Meningkatkan kualitas aqliyah dan nafsiyah Islamiyah.


2. Menambah khazanah ilmu-ilmu Islam (Tsaqofah Islamiyah).
3. Berusaha selalu terikat dengan hukum syara.
4. Selalu menghadirkan suasana iman dalam diri/Idrok silah billah.

Sabda Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya Allah tidak menilai atas rupamu dan hartamu, akan tetapi Dia hanya
menilai hati dan amal perbuatanmu.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

“Tidaklah beriman salah seorang diantaramu, sehingga menjadikan aku sebagai


(standar) akalnya, yang dipergunakan untuk berfikir.”

Teladan Syakhshiyah Islamiyah para Shahabat

a. Abu Ubaidah bin Jarrah (shahabat yang mempunyai sifat amanah).


b. Thalhah bin Zubair (shahabat yang sangat dermawan dalam perang Uhud).
c. Abdurrahman bin Auf (shahabat yang dermawan dalam jihad fi sabilillah).
d. Siti Khadijah (shahabiyah yang menemani Rasulullah dalam dakwah).
e. Dan masih banyak lagi…

22
BAB 11. Jilbab
Beberapa aturan Islam seputar pakaian muslimah :

1. Wajib menutup aurat.


Rasulullah SAW bersabda :
“Ya Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah baligh tidak boleh
menampakkan tubuhnya, kecuali ini dan ini -sambil menunjuk telapak tangan dan
wajahnya.” (HR. Aisyah)

2. Wajib memakai jilbab dan kerudung.

‫ك أيلدينىَ أيلن يقلعيرلفين‬


‫ك يونبيساَبء اللقملؤبمبنيِين يقلدبنيِين يعليليِبهنن بملن يجيلببيِبببهنن يذلب ي‬ ‫يياَ أييَييهاَ الننببيَي ققلل بليلزيوابج ي‬
‫ك يوبييناَتب ي‬
َ‫اق يغقفوُررا يربحيِرما‬ ‫فييل يقلؤيذليين يويكاَين ن‬
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59)

‫ظين فققرويجهقنن يويل يقلببديين بزينيتيهقنن إبنل يماَ ظيهيير‬ ‫صاَبربهنن يوييلحفي ل‬‫ضين بملن أيلب ي‬ ‫ض ل‬ ‫يوققلل لبللقملؤبميناَ ب‬
‫ت ييلغ ق‬
َ‫ضبرلبين ببقخقمبربهنن يعيلىَ قجقيِوُبببهنن يويل يقلببديين بزينيتيهقنن إبنل لببققعوُليتببهنن أيلو آييباَئببهننا‬‫بملنهييوُلليِي ل‬
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya…” (QS. An-Nur:31)

Syarat-syarat Jilbab :
a. Pakaian terusan/tidak berpotongan dari bagian atas sampai bawah tubuh.
b. Dijulurkan kebawah hingga menutupi mata kaki.
c. Tidak tipis/transparan.
d. Tidak membentuk tubuh.
e. Tidak berlebih-lebihan baik corak, warna, maupun modelnya.
f. Wajib dipakai saat memasuki kehidupan umum.

3. Memakai pakaian rumah sebelum mengenakan jilbab.


“Suruhlah istrimu untuk memakai kain tipis (ghilalah) lagi didalamnya, karena
aku khawatir kalau sampai lekuk tubuhnya nampak.”
(HR. Usamah dan Ummu Athiyah)
“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung)
yang tiada ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian
mereka dengan tidak menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih
baik bagi mereka.” (QS. An-Nur:60)

Aktivitas Wanita dalam Kehidupan Umum

23
Hukum syara adakalanya bersifat umum yang ditujukan untuk seluruh manusia
(QS. Al-A’raf:158; QS. An-Nisa:1), adakalanya ditujukan khusus untuk mukmin (QS. Al-
Baqarah:2; QS. Al-Anfal:24; dll.), dan adakalanya ditujukan lebih khusus lagi hanya untuk
laki-laki saja (hukum-hukum seputar nafkah, kepemimpinan, dll.), atau ditujukan hanya
untuk wanita saja (hukum-hukum seputar kehamilan, melahirkan, menyusui, pengasuhan
bayi, iddah, (QS. Al-Ahzab:59; QS. An-Nur:31; dll.)

Firman Allah :
“Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,…”
(QS. Al-A’raf:158)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri,...” (QS. An-Nisa’:1)
“Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,”
(QS. Al-Baqarah:2)
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu , ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal:24)

Khusus untuk wanita Syariat Islam telah menetapkan bahwa fungsi utama seorang
wanita adalah sebagai Ummu wa Rabbatul bait (Ibu dan Pengatur Rumah Tangga).
Wanita boleh beraktivitas diluar rumah (bekerja, menuntut ilmu, da’wah dll..) dengan
syarat :

1. Tidak melalaikan fungsi utamanya.


2. Menutup aurat dengan mengenakan jilbab dan kerudung.
3. Tidak ikhtilat.
4. Tidak tabarruj.
5. Menjaga iffah/kesucian diri.

 Kehidupan khusus adalah kehidupan/tempat yang apabila ingin memasukinya


harus seizin pemiliknya (rumah, kamar kost, mobil pribadi, dll.)
‫موا قعلق ى وى أقوهلذقهاَ ت‬ ‫ذ ا‬
‫سوا وتكسلد ا‬ ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫ييأقيبقهاَ ٱلذيقن قءاقمكنوا قل تقودكخكلوا ببككيولتاَ قو‬
‫غيبقر ببككيوتككوم قح ل لت تقوستقأون ك ق ق ك‬
‫ىو‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya...”
(QS. An-Nur:27)

 Kehidupan umum adalah kehidupan/tempat yang apabila ingin memasukinya tidak


perlu izin dari siapapun (sekolah, jalan raya, pasar, mall, dll.)

24
BAB 12. Tata Pergaulan antara Perempuan dan Laki-laki
Sistem interaksi atau pergaulan pria-wanita dalam Islam menetapkan bahwa
naluri seksual (gharizah nau’) pada manusia adalah semata-mata untuk melestarikan
keturunan umat manusia. Sistem Islam mengatur hubungan lawan jenis antara pria dan
wanita dengan peraturan yang rinci, dengan menjaga naluri ini agar hanya disalurkan
dengan cara yang alami/shohih.

Fakta saat ini ketika Islam tidak diterapkan dalam sistem pergaulan :

 Banyak yang mengumbar aurat.


 Pergaulan bebas.
 Pacaran, hubungan diluar nikah/freesex.
 Banyak pecandu narkoba.
 Perselingkuhan, dll…

Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan yang tidak Islami :

 Pelecehan seksual/pemerkosaan.
 Kehamilan diluar nikah.
 Aborsi.
 Penyakit menular seksual.
 HIV/AIDS, dll…

Aturan Islam seputar interaksi pria dan wanita :

1. Menundukkan pandangan.
‫ف‬
‫ظوُا ا فههرو ف‬
‫جههم‬ ‫ف ه‬
‫صرعه ع رم وفي فرح ف‬ ‫ضوُا ا ع‬
‫مرن أرب جف‬ ‫ن ي فغه ض‬ ‫هقلُ ل لرل ه‬
‫مرؤ ع‬
‫معني ف‬
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya…" (QS. An-Nur:30)
‫مرن أ ر فبصره عن وي فرح ف ر‬
‫ماَ ظ فهففر‬
‫ن إ علل ف‬
‫ن عزين فت فهه ل‬ ‫ن وففل ي ر هب ع‬
‫دي ف‬ ‫ن فههرو ف‬
‫جهه ل‬ ‫فظ ف‬ ‫جف ع ل ف‬ ‫ن ع‬
‫ض ف‬ ‫ت ي فرغ ه‬
‫ض ر‬ ‫من جف ع‬ ‫وفهقلُ ل لرل ه‬
‫مرؤ ع‬
‫مرنهفاا‬
‫ع‬
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya." (QS. An-Nur:31)

2. Menutup aurat.
‫ن‬
‫ن عزين فت فهه ل‬ ‫جهيوُب عهعانن وففل ي ر هب ع‬
‫دي ف‬ ‫ى ه‬ ‫مرعه ع ل ف‬
‫ن ع فل ج‬ ‫خ ه‬
‫ن بع ه‬ ‫وفرلي ف ر‬
‫ضرعرب ف‬
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya” (QS. An-Nur:31)
‫ذ‬
‫ي قعلقويذهلن ذمن قج للقذبَيبَذذهلن ت لقذل ق‬
‫ك أقودين قأن يبكوعقرفوقن فققل يبكوؤقذيوقن‬ ‫ك ونذساذء ٱلوموؤذمنذ ذ‬‫ى وييأقيبهاَ ٱلنلذب كقل دلقوزلوذج ق ذ‬
‫ي يكودن ق‬
‫ك قوبقبنقاَت ق ق ق ك ق‬ ‫ق‬ ‫ق ي‬
َ‫قوقكاَقن ٱللهك قغكفولرا لرذحيلما‬

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-


isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh

25
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Ahzab:59)

3. Tidak boleh berkhalwat dan berikhtilat.


Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak diperbolehkan seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali wanita itu
disertai mahram-nya.”

4. Tidak boleh tabarruj (mengenakan pakaian/apapun yang dapat menarik


perhatian kaum laki-laki).
‫ي ذمن ذزينقتذذهلن ت‬ ‫ذ‬ ‫ذ ذ‬
‫ضذربوقن بذأقوركجلذهلن ليكبوعلققم قماَ كيوف ق‬
‫قوقل يق و‬
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan.” (QS. An-Nur:31)
‫يويقررين ففى كبكيوفتككنن يويل يتيبنررجين يتيبرريج ٱرلىيجهلفنيفة ٱ ر ك‬
‫لوليىى‬ ‫ف‬
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-Ahzab:33)

5. Tidak ada interaksi kecuali ada alasan syar’i. (Pendidikan, kesehatan, jual beli,
interaksi dalam rangka khitbah & nikah, dll.)

26
BAB 13. Dakwah
Definisi dakwah

 Menurut makna bahasa adalah seruan/menyeru.


 Menurut makna syara adalah seruan kepada orang lain agar mengambil yang
khoir (Islam); melakukan amar ma’ruf nahi munkar; upaya untuk merubah
manusia baik perasaan, pemikiran, tingkah lakunya dari jahiliyah ke Islam atau
dari yang sudah Islam menjadi lebih kuat lagi Islamnya.

Kewajiban berdakwah

Firman Allah SWT :


‫ذ ا ىو‬
‫ك كهكم ٱلوكموفلذكحوقن‬‫ذ‬ ‫ذ‬
‫قولوتقككن دمنككوم أكلمةز يقودكعوقن إذقل ٱولقوذي قويقأوكمكروقن ذبٱلوقموعكروف قويقبونبقهووقن قعذن ٱلوكمنقكر ت قوأكو ق‬
‫ئ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)

‫ذ‬
‫ف وتقبونبقهوقن قعذن ٱلومنقكذر وتكبوؤذمكنوقن ذبٱللذه ولقو ءاقمن أقوهل ٱلوذكلتق ذ‬ ‫ذ‬ ‫ككنتم خيبر أكلمتة أكخذرج ذ‬
‫ب لققكاَقن‬ ‫قو ق ق ك‬ ‫ك ق‬ ‫ت للنلاَذس تقأوكمكروقن بٱلوقموعكرو ق و‬ ‫و ق و‬ ‫ك و قوق‬
‫خيبلرا لكلم ت دمونبكهكم ٱلوكموؤذمكنوقن قوأقوكثقبكركهكم ٱلولقفذسكقوقن‬
‫قو‬
 “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali Imran:110)
‫ك ذبٱولذوكقمذة قوٱلوقمووذعظقذة ٱولققسنقذة ا قولقجذد وكلم ذبٱلذت ذهقى أقوحقسكن ت‬
‫ٱودعك إذ ق لل قسذبَيذل قربد ق‬
 “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl:125)

Rasulullah SAW bersabda :

 “Perumpamaan orang-orang anyg mencegah berbuat maksiat dan yang


melanggarnya adalah seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari
mereka berada di bagian atas dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-
orang yang berada di bagian bawah membutuhkan air, mereka harus melewati
orang-orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata: ‘Andai saja kami
lubangi (kapal) pd bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang
yang berada di atas kami’. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-
orang yang berada di atas (padahal mereka tidak menghendaki), akan binasalah
seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan
selamatlah semuanya.” (HR. Bukhari)
 “Perumpamaan orang-orang muslim, bagaimana kasih sayang dan tolong
menolong terjalin antar mereka, adalah laksana satu tubuh. Jika satu bagian
merintih merasakan sakit, maka seluruh bagian tubuh akan bereaksi

27
membantunya, dengan berjaga (tidak tidur) dan bereaksi meningkatkan panas
badan (demam).” (HR. Muslim)
 “Siapa saja yang bangun di pagi hari dan ia hanya memperhatikan masalah
dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah; dan barang
siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tidak termasuk
golongan mereka.” (HR. Thabrani dari Abu Dzar)
 “Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian (memiliki dua pilihan,
yaitu) benar-benar memerintah berbuat ma’ruf dan melarang berbuat munkar,
ataukah Allah akan mendatangkan siksa dari sisi-Nya yg akan menimpa kalian.
Kemudian setelah itu kalian berdo’a, maka do’a itu tidak dikabulkan.” (HR.
Tirmidzi)
 “Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah ia
merubahnya dengan tangannya, dan apabila ia tidak mampu, maka hendaklah ia
merubahnya dengan lisannya, dan apabila ia tidak mampu, maka hendaklah ia
merubahnya dengan hatinya. Dan sesungguhnya hal itu merupakan selemah-
lemahnya iman.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasaa’I, Ibnu
Majah, dari Abi Sa’id Al Khudri)

Tujuan Dakwah

Merubah keadaan yang tidak Islami menjadi Islami agar dapat mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Yaitu dengan upaya :

 Menyerukan kepada orang kafir agar masuk Islam.


 Menyerukan kepada orang Islam agar melaksanakan hukum Islam secara kaffah.
 Menegakkan kemakrufan dan mencegah kemunkaran (baik dilakukan oleh
individu; jamaah/kelompok; maupun negara).

Subyek dan Obyek Dakwah

Subyek/pelaku dakwah: siapa saja L/P (Islam/seorang muslim; baligh; dan berakal).
Obyek/yang menerima dakwah: orang kafir/non muslim dan orang Islam
(pribadi/jamaah/negara).

Dakwah itu kapan pun; di mana pun; kepada siapa pun.

Subyek/Obyek dakwah dapat dibagi menjadi :

1. Individu

‫ذذ‬ ‫ذ‬ ‫ومن أقحسن قبولل دلمن دعا إذقل ٱللذه وعذمل ل ذ‬
‫صللحاَ قوققاَقل إذنلذن مقن ٱلوكموسلم ق‬
‫ي‬ ‫قق ق ق‬ ‫قق‬ ‫قق و و ق ك و‬

28
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
(agama) Allah, mengerjakan amal shalih, dan berkata: sesungguhnya aku
termasuk golongan orang-orang muslimin.” (QS. Fushilat:33)
2. Kelompok/jamaah
‫ىو‬
‫ك كهكم ٱلوكموفلذكحوقن‬ ‫ذ‬
‫قولوتقككن دمنككوم أكلمةز يقودكعوقن إذقل ٱولقوذي قويقأوكمكروقن ذبٱلوقموعكروف قويقبونبقهووقن قعذن ٱلوكمنقكذر ت قوأكاوليئذ ق‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)
3. Negara
“Rasulullah SAW (sebagai kepala negara) tidak pernah memerangi suatu kaum,
melainkan sesudah terlebih dahulu beliau menyampaikan dakwah Islam kepada
mereka.” (HR. Imam Ahmad)

29
BAB 14. Thoriqoh Dakwah Rosul
Dalam melakukan setiap perbuatan harus sesuai dengan hukum syara’ termasuk di
dalamnya aktivitas mengemban dakwah. Umat Islam yang ingin bangkit harus
menempuh jalan dakwah yang shahih sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah.

Metode (Thoriqoh) dakwah Rasulullah SAW meliputi :

1. Tahap Pembinaan dan Pengkaderan (Marhalah Tatsqif wat Taqwin).


 Pemberian pemahaman yang mendalam dan penghayatan yang tinggi
akan Islam.
 Membongkar ide-ide yang bertentangan dengan Islam.
 Ditanamkan tentang target dakwah yg akan diraih, yaitu menegakkan
Islam dan menerapkannya dlm setiap sendi kehidupan dlm bingkai
Khilafah.

2. Tahap Interaksi dengan Umat dan Perjuangan (Marhalah Tafaa’ul ma’al Ummah
wal Kifah).
Tahapan ini dibagi ke dalam tiga strategi :
a) Shiraa’ul fikri (pertarungan pemikiran).
Proses interaksi dengan masyarakat secara terang-terangan.
Membongkar ide-ide, pemikiran, sistem hidup jahiliyyah/kufur.
b) Kifahus siyasi (perjuangan politik).
Pergolakan politik dengan para penguasa.
Membongkar rencana orang-orang kafir.
c) Tholabun Nushroh (meminta pertolongan/dukungan)
Mendatangi Ahlul Quwwah.

3. Tahap Penerapan Syariah Islam (Tathbiq Al Ahkam Al Islam).


Sejak hijrah, Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam (Daulah Islamiyah)
Membuat tonggak-tonggak kenegaraan:
 Membangun masjid.
 Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar.
 Membuat Perjanjian Piagam Madinah (Watsiqoh Madinah).
 Menyusun strategi politik dan militer.

1. Tahap Pembinaan dan Pengkaderan


(Marhalah Tatsqif wat Taqwin).

Metode/Thoriqoh Dakwah 2. Tahap Interaksi dg Umat dan Perjuangan


Rosulullah SAW (Marhalah Tafaa’ul ma’al Ummah wal Kiffah).

Skema Tahapan Dakwah Rosul 3. Tahap Penerapan Syariah Islam


(Tathbiq Al Ahkam Al Islam).

BAB 15. Kesatuan Kaum Muslimin

30
 Umat Islam adalah umat yang satu bagai satu tubuh.
Firman Allah SWT :
‫ا‬ ‫إذلقناَ ٱلوموؤذمكنوقن إذخوةز فقأق ذ ا‬
‫ي أققخقويوككوم ت قوٱتلبكقوا ٱللهق لققعلككوم تكبور قك‬
‫حوقن‬ ‫صلكحوا بقب و ق‬
‫وق و‬ ‫ك‬
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kpd Allah spy kamu mendapat rahmat.”(QS. Al-
Hujurat :10)

Sabda Rasulullah SAW :


“Perumpamaan orang-orang muslim, bagaimana kasih sayang dan tolong menolong
terjalin antar mereka, adalah laksana satu tubuh. Jika satu bagian merintih
merasakan sakit, maka seluruh bagian tubuh akan bereaksi membantunya, dg berjaga
(tdk tidur) dan bereaksi meningkatkan panas badan (demam).” (HR. Muslim)

 Fakta umat Islam saat ini tercerai berai, terkotak-kotak dalam puluhan negeri-
negeri kecil, lemah tak berdaya, mudah dijatuhkan, jauh dari predikatnya sebagai
khairu ummah.
Sabda Rasulullah SAW :
"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam)
bersatu padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan
segerombolan orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan
disekitar mereka. Di antara para sahabat ada yang bertanya keheran-heranan:
"Apakah karena di waktu itu kita berjumlah sedikit, ya Rasulallah?" Rasul menjawab:
"Bukan, bahkan jumlah kalian pada waktu itu banyak. Akan tetapi kalian laksana
buih yang terapung-apung.” (HR. Bukhori dan Muslim)

 Macam-macam Ikatan yang Mempersatukan Manusia.


1. Ikatan Kepentingan (kemaslahatan). Muncul karena kesamaan kepentingan,
sifatnya temporal, tidak bisa dijadikan pengikat antar manusia karena jika
kepentingannya sudah selesai -selesailah urusannya.
2. Ikatan Nasionalisme. Ikatan yang bersifat emosional, temporal, lahir karena ada
ancaman dari luar, ikatan yang lemah.
3. Ikatan Spiritual (kerohanian). Ikatan berdasarkan ”kepercayaan agama”, tidak
memiliki aturan, hanya terlihat dari kegiatan spiritual saja, sifatnya parsial, tidak
layak menjadi pengikat antar manusia dalam seluruh aspek kehidupan.
4. Ikatan Aqidah (ikatan ideologis). Ikatan yang benar & paling kuat mengikat
manusia karena dibentuk melalui proses berfikir yang melahirkan peraturan
hidup menyeluruh.

 Umat Islam harus bersatu dengan ikatan aqidah Islam.


Sabda Rasulullah SAW :
”Bukan dari golongan kami orang-orang yang menyeru kepada ashobiyyah, dan
bukan dari golongan kami org-org yang berperang karena ashobiyyah, serta bukan
dari golongan kami org-org yang mati karens ashobiyyah.” (HR. Abu Dawud)
 Harus ada pemimpin yang mempersatukan seluruh umat Islam dan menerapkan
aturan Islam secara kaffah dalam institusi Khilafah.
 Persatuan ini harus diusahakan dengan jalan dakwah.

BAB 16. Problematika Umat


31
Rasulullah SAW bersabda :
"Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh Islam)
bersatu padu mengalahkan kalian dan memperebutkan kalian. Mereka bagaikan
segerombolan orang-orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan disekitar
mereka.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Umat Islam Kini

Lihatlah sekeliling… gunakan inderamu!


Umat Islam saat ini benar-benar terpuruk dalam semua aspek kehidupan…
 Dalam bidang politik (ex : pejabat yang korup).
 Dalam bidang ekonomi (ex : liberalisasi kepemilikan, privatisasi SDA,
kemiskinan).
 Dalam bidang sosial-kemasyarakatan (ex : masyarakat yg rusak).
 Dalam bidang budaya (ex : hedonisme, permisifisme).
 Dalam bidang pendidikan (ex : mutu SDM yang rendah).
 Dalam bidang hukum (ex : penerapan hukum bagaikan mata pisau/tebang pilih).
 Dalam bidang keamanan (ex : tindak kriminalitas meningkat).
 Dll…

Penyebab

Sekulerisme Fashluddin ‘Anil Hayat


Pemisahan agama dari kehidupan.
atau
Tidak diterapkannya hukum Islam sebagai aturan hidup dlm segala aspek kehidupan.

Peringatan Allah SWT :


‫ضونلكاَ قوقونكشكرهك يقبووقم الوذققياَقمذة أقوعقمى‬ ‫ذ‬ ‫ذ‬
‫ض قعون ذوكذريِ فقذإلن لقهك قمعيقشةل ق‬
‫قوقمون أقوعقر ق‬
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta". (QS. Thaahaa [20]: 124)

Solusi

‫…إذلن اللهق قل يبكغقيدبكر قماَ بذقووتم قحلت يبكغقيدبكروا قماَ بذأقنوبكفذسذهوم‬


“…Sesungguhnya Allah tdk akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka
mengubah diri mereka sendiri…” (QS. Ar-Ra’du [13]:11)

‫قياَ أقيبقهاَ الذذيقن آققمنكوا اودكخلكوا ذف الدسولذم قكاَفلةل‬


“Hai orang-orang yg beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara Kaffah…”
(QS. Al-Baqarah [2] : 208)

Terapkan Syariah Islam dlm semua aspek kehidupan dalam bingkai Daulah Khilafah Islam.

32
BAB 17. Kewajiban Menerapkan Syariah dan Khilafah
Fakta bahwa Islam pernah diterapkan sejak zaman Rasul s.d 1924 M
(Daulah Khilafah Islamiyah pernah berjaya)

Fakta kondisi umat Islam saat ini di seluruh dunia


TERPURUK
(dalam segala aspek kehidupan).

Rendahnya Taraf Berfikir Umat.

Tidak diterapkannya Aturan Allah (Syariah Islam) dalam segala aspek kehidupan.

SOLUSI?

Terapkan SYARIAH ISLAM dalam segala aspek kehidupan.

‫قياَ أق بيقهاَ الذذيقن آققمنكوا اودكخلكوا ذف الدسولذم قكاَفلةل‬


“Hai orang-orang yg beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara Kaffah…”
(QS. Al-Baqarah [2] : 208)

KHILAFAH ISLAM

Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia yang
menjadikan Islam sbg asasnya dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Pemimpinnya adalah seorang Khalifah. Keberadaannya adalah Wajib.
Firman Allah SWT :
‫سوُل ي يوُ نأوُذليِ املي مم ذر ذممن نك مم‬ ‫يياَ أييي يهاَ الل ذذيين آيم ننوُا أيذطينعوُا ل ي‬
‫ا يوُ أيذطينعوُا اللر ن‬
“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul , dan ulil amri di
antara kamu.” (QS. An-Nisa : 59)

“Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Maidah : 44); …yang zalim (QS. Al-
Maidah : 45); …yang fasik.” (QS. Al-Maidah : 47); (QS. Al-Maidah : 48-49)

Sabda Rasulullah SAW :


“Barangsiapa mati dan tidak ada bai’at dipundaknya, maka matinya mati jahiliyah.”
(HR. Muslim)

Ijma Shahabat :
Para Shahabat sepakat menunda pemakaman jenazah Rasulullah selama tiga hari dan
terlebih dahulu mengangkat Khalifah pengganti Rasulullah sebagai Kepala Negara.

Kaidah syara :
“Maa la yatimul wajib ila bi hi fahuwa wajib”
“Tidak sempurna suatu kewajiban tanpa sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib.”

Maka, upaya untuk menegakkannya pun WAJIB DAKWAH

33
BAB 18. Seputar Harakah/Gerakan Islam
Harakah berasal dari akar kata at taharruk yang artinya bergerak.

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebuah harakah/gerakan apabila memiliki 3 syarat:

1. Mempunyai landasan tertentu.


2. Mempunyai tujuan atau target yang telah ditetapkan.
3. Mempunyai metode untuk meraih target.

Syarat suatu kelompok dikatakan sebagai gerakan/harokah Islam yaitu :

a. Terdiri dari orang-orang Islam.


b. Menjadikan Islam sebagai landasan dalam merumuskan target dan metode.
c. Mempunyai target terlaksananya Syariat Islam.
d. Mempunyai metode yang sesuai dengan Islam, yaitu harus sesuai dengan metode
Rasulullah dalam berdakwah untuk menegakkan Islam di muka bumi.
e. Aktifitasnya adalah menyeru kepada Islam dan amar ma’ruf nahi munkar.

‫ك كهكم النكمنفلمكحوتن‬ ‫ولنتككن ممنككم أكم ة يندكعوتن إمتلىَ النتخيمر ويأنمروتن مبالنمعرو م‬
‫ف تويتنننتهنوتن تعمن النكمنتكمر توكأولتئم ت‬ ‫ت نك‬ ‫ن تت كك‬ ‫تت ن ن ت‬
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan,
memerintahkan kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3 : 104)

1. Yg hanya memperhatikan kepentingan individu.

Target Harakah Islam 2. Memperbaiki Aqidah & Akhlaq Individu.

3. Memperbaiki Masyarakat.

Macam-macam Harakah Islam :

 Muhammadiyah
 Nahdlatul Ulama Bersifat lokal dalam suatu negara
 Persis

 Jamaah Tabligh
 Ikhwanul Muslimin
 Hizbut Tahrir Bersifat internasional

 Dll…

34
REFERENSI

Al-Qur’an dan Terjemahan.


Abdurrahman, A. Said Aqil Humam. 2014. Penjelasan Menyeluruh Tentang Qadla’ Qadar.
Bogor: Al Azhar Press.
Abdurrahman, Hafidz. 2001. Diskursus Islam Politik dan Spiritual. Bogor: Al Azhar Press.
Al-Ba’dani, Faishal bin Ali. 2007. Ikhlas, Sulitkah? Solo: Aqwam Jembatan Ilmu.
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2015. Pembentukkan Partai Politik Islam. Jakarta Selatan: HTI-
PRESS.
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2016. Peraturan Hidup dalam Islam. Jakarta Selatan: HTI-
PRESS.
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2015. Sistem Pergaulan dalam Islam. Jakarta Selatan: HTI-
PRESS.
Iskandar, Arief B. 2010. Materi Dasar Islam; Islam mulai akar hingga daunnya. Bogor: Al
Azhar Press
Ismail, Muhammad. 2014. Fikrul Islam: Bunga Rampai Pemikiran Islam. Bogor: Al Azhar
Press
Prasetiadi, Yan S. & Wahyu Ichsan. 2014. Studi Islam Paradigma Komprehensif. Bogor: Al
Azhar Fresh Zone Publishing.
Team SWI. 2019. Buku 2: SMART WITH ISLAM. Bogor Barat: I-MuD Publisher.

35
TENTANG PENYUSUN

Silakan Kunjungi

FB, IG, Twitter : Al Azizy Revolusi

Telegram : http://t.me/alazizyrevolusi

Email :
alazizy.revolusi24@gmail.com

Blog : www.alazizyrevolusi.wordpress.com

Youtube :
https://www.youtube.com/channel/UCbAi4uI7_Hzo5zoaWWTt2yA

WA : 0852-4180-6665

36

Anda mungkin juga menyukai