Anda di halaman 1dari 30

AMAL JAMA’I

Oleh : Mgs. M Fahman Fauzi


APA ITU AMAL JAMA’I
Bahasa
 Amal artinya perbuatan atau aktivitas.
 Jama’i merupakan kata lain dari jama’ah yang artinya
sekumpulan apa saja dan jumlahnya banyak.

Istilah
 Amal jama’i adalah aktivitas jama’atul muslimin atau
mayoritas umat Islam yang terstruktur dan terorganisir di
bawah komando seorang Amir (khalifah) atau para ulama dan
ahlul Halli wal Aqdi dalam suatu majelis syuro, untuk
merealisasikan tujuan-tujuan syariat di atas bumi ini.
“Amal (aktivitas) adalah buah dari ilmu dan
keikhlasan.”
(Imam Hasan al-Banna)

Syeikh Yusuf al-Qardhawi berkata,


“Amal yang dituntut di sini adalah mencurahkan segala upaya
yang positif untuk merealisasikan tujuan-tujuan syariat di atas
bumi ini.”
Yang dimaksud dengan
jama’i adalah Jama’atul Muslimin, yaitu jama’ah
atau sekumpulan umat Islam yang berhimpun
dalam suatu urusan di bawah naungan seorang
pemimpin (khalifah), dan umat taat kepada mereka.

Berkata penulis buku Ath-Thoriq Ilaa Jama’atil Muslimin bahwa secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa Jama’atul Muslimin adalah ummat dalam kedudukannya sebagai mayoritas,
dimana mereka itu terpilih dalam majelis Syura, dan bisa saja mereka itu terdiri dari para ulama
dan ahlul Halli wal Aqdi di dalam ummat.
Sedangkan majelis Syura berada di bawah komando seorang Amir, yang kemudian menjadi
khalifah bagi kaum muslimin secara keseluruhan.
KEWAJIBAN BERAMAL JAMA’I

Setiap Muslim wajib berusaha mewujudkan dan menegakkan


kembali Daulah Islamiyah ‘Alamiyyah, yaitu suatu negara
Islam yang bersifat internasional.
Tujuan besar ini merupakan kewajiban setiap muslim untuk
mewujudkannya, dan tujuan ini hanya dapat dicapai dengan
adanya jama’ah dan harus melalui Amal Jama’i. Maka Amal
Jama’i, dalam kaitan ini, adalah wajib.

Kaidah Fiqh :
“Sesuatu yang tidak sempurna pelaksanaannya kecuali
dengannya, maka ia adalah wajib.”
“Dan berpeganglah kamu sekalian dengan tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai”. (Ali ‘Imran : 103)
Syaikh Mushthafa Masyhur memberikan ta’rif
(definisi) amal jama’i sebagai berikut:
“Gerakan bersama untuk mencapai tujuan
organisasi berdasarkan keputusan yang telah
ditetapkan.”
Beberapa penafsiran dari definisi ini adalah:
 Amal jama’i merupakan gerakan bersama, dimana
setiap anggota menjalankan fungsi strukturalnya
dengan orientasi pencapaian tujuan.
 Bahwa amal yang dilakukan oleh seluruh anggota
adalah dalam rangka mencapai tujuan organisasi
 Bahwa amal yang dilakukan harus berdasar
keputusan yang telah ditetapkan sesuai mekanisme
yang berlaku.
PRASYARAT AMAL JAMA’I
Amal Jama’i hanya bisa dilakukan oleh jama’ah (organisasi)
yang memiliki:

Ghayah (tujuan) yang jelas

Manhaj (metodelogi) gerakan yang kokoh

Qiyadah (kepemimpinan) yang berwibawa

Anggota yang meyakini manhaj

Pola Pengorganisasian (tanzhim) yang rapi


Mengapa Harus Beramal Jama’i?

Hajah
Sunnah
Basyariyya
Kauniyyah
h

Dharurah
Faridhah
Syar’iyyah Amal Harakiyya
h
Jama
’i
Faridhah Syar’iyyah
(Kewajiban Secara Syar’i)
 perintah dari Allah Swt.
 Teladan dan perintah Nabi Saw.
 Orang kafir beramal jama’i untuk melawan
gerakan dakwah Islam.
PERINTAH DARI ALLAH SWT.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat berat siksa-
Nya.” (Al-Maidah : 2)
PERINTAH DARI ALLAH SWT.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat


yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung..” (Ali Imran : 104)
TELADAN DARI NABI SAW.
Syeikh Mushthafa Masyhur berkata,
“Jika kita menatap kembali Sirah Rasulullah Saw.
yang merupakan pengalaman praktis bagi seluruh
Dakwah Islamiyyah, niscaya kita tahu bagaimana
Rasulullah Saw. memimpin kaum Muslimin dalam
satu jama’ah.
Rasulullah Saw. bersama jama’ahnya menegakkan
Daulah Islamiyyah pertama. Kemudian diikuti para
Khulafa al-Rasyidin dengan menggunakan manhaj
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.”
1. Mendengar

5.
1. Taat
BERJAMAAH
PERINTAH
NABI SAW.

4. Hijrah 3. Jihad

Nabi SAW bersabda: ”Dan saya perintahkan kepadamu lima hal dimana Allah
memerintahkan hal tersebut: Mendengar, taat, jihad, hijrah dan
BERJAMAAH. Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan jamaah
sejengkal, maka telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya kecuali jika
kembali.
(HR Ahmad dan at-Turmudzi)
Orang Kafir Beramal Jama’i untuk
Melawan Gerakan Dakwah Islam

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka


menjadi pelindung bagi sebagian yang lain.
Jika kamu (hai Para muslimin) tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah
itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi
dan kerusakan yang besar. (Al-Anfal : 73)
Sunnah Kauniyyah
 Hal ini menegaskan bahwa tidak ada
tempat bagi kesendirian di alam
semesta ini, melainkan semuanya
bekerjasama dengan baik, harmonis,
dan seimbang sesuai dengan kehendak-
Nya.
Hajah Basyariyyah
 Amal Jama’i merupakan kebutuhan manusia
yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
 Contoh: peristiwa keseharian dalam
kehidupan manusia (makan, minum, dll)
Dharurah Harakiyyah
 Amal jama’i merupakan tuntutan pergerakan.
 Paling tidak ada dua alasan yang melatar
belakanginya:
1) Dakwah merupakan proyek besar yang
bertujuan membangun peradaban.
2) Dakwah Islam memiliki karakter
waqi’iyyah (realistis), artinya dakwah
harus menghadapi sistem jahiliyyah
secara realistis pula.
MANFAAT AMAL JAMA’I

Mengenal diri dan menyempurnakan kekurangan diri

Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah


Mengoptimalkan potensi dan membekali
pengalaman
Mempermudah pelaksanaan kewajiban

Memperoleh rahmat dan pertolongan Allah Swt.


Takaful
(saling
Ta’awun menanggung)
(saling
Tafahum membantu)
(saling
Ta’aruf memahami)
(saling
mengenal)
PROSES DALAM
AMAL JAMA’I
Melemahnya keimanan, sebab iman bagaikan sumber energi yang
menyuplai pemiliknya dengan semangat yang menggelora.

Tertipu oleh dunia dengan


Idealis fatalis, menganggap jamaah sebagai
segala kenikmatannya.
jamaah malaikat. Ketika ada kekurangan dalam
jamaah, ia tidak berusaha memperbaiki, malah
pergi dan berbalik memusuhinya Egois, hanya mementingkan
kepentingan sendiri
Keras hati dan buruknya ucapan

PENYEBAB LEMAHNYA
KOMITMEN PADA JAMA’AH Kurangnya kontrol dan
evaluasi jama’ah
TUJUAN AMAL JAMA’I
Tujuan amal jama’i adalah untuk merealisasikan
tujuan-tujuan syariat.

Tiga Tujuan Syariat di dalam Al-Quran:


1) Ibadah. (Adz-Dzariyat : 56)
2) Khalifah. (Al-Baqarah : 30)
3) Pemakmuran. (Hud : 61)
Tujuan Risalah Islam

Tujuan yang diusung oleh risalah Islam adalah penyucian diri


(Tazkiyah an-Nafs) menuju pengetahuan sebenarnya tentang
Allah dan beribadah kepada-Nya, sekaligus memperkokoh relasi-
relasi kemanusiaan dan membangunnya berlandaskan cinta, kasih
sayang, persaudaraan, persamaan, dan keadilan; serta
mewujudkan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Amal jama’i bila dilaksanakan akan memberikan manfaat yang


besar baik secara individu maupun jamaah bahkan seluruh
manusia. Hal ini karena tujuan amal jama’i bermuara pada
terwujudnya kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
(Lihat Slide Manfaat Amal Jama’i)
Tingkatan Amal Jama’i

Kewajiban yang harus


ditunaikan oleh setiap • 1) Perbaikan diri sendiri
Muslim secara pribadi,
juga kewajiban bagi
• 2) Pembentukan keluarga muslim
jamaah sebagai institusi • 3) Pembimbingan masyarakat
yang dinamis

• 4) Pembebasan tanah air dari penguasa asing


Wajib ditegakkan oleh • 5) Memperbaiki keadaan pemerintah
jama’ah dan oleh setiap • 6) Mempersiapkan aset negeri untuk
Muslim sebagai anggota kemaslahatan Islam.
dalam jamaah. • 7) Penegakan kepemimpinan dunia dengan
penyebaran dakwah Islam di seluruh negeri.
Perbaikan Diri Sendiri
Perbaikan diri sendiri, sehingga ia menjadi orang yang :
1. kuat fisiknya (Qawiyyul Jismi),
2. kokoh akhlaknya (Matinul Khuluq),
3. luas wawasannya (Mutsaqaful Fikri),
4. mampu mencari penghidupan (Qadirun Alal Kasbi),
5. selamat aqidahnya (Salimul Aqidah),
6. benar ibadah-nya (Shahihul Ibadah),
7. pejuang bagi dirinya sendiri (Mujahidun Linafsihi),
8. penuh perhatian terhadap waktunya (Harishun Ala Waqtihi),
9. rapi dalam urusannya (Munazzamun Fi Syu’unihi), dan
10. bermanfaat bagi orang lain (Nafi’un Lighairihi).
Semua itu harus dimiliki oleh setiap Muslim.
Pembentukan keluarga muslim
Pembentukan keluarga muslim, yaitu dengan :
 mengkondisikan keluarga agar menghargai fikrahnya,
 menjaga etika Islam dalam setiap aktivitas kehidupan rumah
tangganya,
 memilih istri yang baik, serta menjelaskan kepadanya hak
dan kewajibannya,
 mendidik anak-anak dan pembantunya dengan didikan yang
baik,
 serta membimbing mereka dengan prinsip-prinsip Islam.
Pembimbingan masyarakat
Pembimbingan masyarakat, yakni dengan :
 menyebarkan dakwah,
 memerangi perilaku kotor dan mungkar,
 mendukung perilaku utama,
 beramar ma’ruf,
 bersegera menunaikan kebaikan,
 menggiring opini umum untuk memahami fikrah Islam, dan mewarnai
seluruh kehidupannya dengannya (Islam).

Semua itu adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap


Muslim secara pribadi, juga kewajiban bagi jamaah sebagai
institusi yang dinamis.
Puncak Amal Jama’i
 Pembebasan tanah air dari setiap pengusa asing (nonIslam), baik
secara politik, ekonomi, maupun moral.
 Memperbaiki keadaan pemerintah sehingga menjadi pemerintahan
Islam yang baik. Dengan begitu ia dapat memainkan peranannya
sebagai pelayan umat dan pekerja yang bekerja demi kemaslahatan
mereka.
 Usaha mempersiapkan seluruh aset negeri di dunia ini untuk
kemaslahatan Islam. Hal demikian itu dapat dilakukan dengan cara
membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya,
mendekatkan peradabannya, dan menyatukan kata-katanya
sehingga dapat mengembalikan tegaknya kekuasaan khilafah yang
telah hilang serta mewujudkan persatuan yang diimpi-impikan
bersama.
 Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam
di seluruh negeri.
Tegakkan Amal jama’i

“Sehingga tidak ada lagi fitnah, dan agama seluruhnya


milik Allah.” (Al-Anfal : 39)
Demikian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai