Anda di halaman 1dari 12

Proses Terciptanya

Bhuana Alit Dalam


Agama Hindu

Nama kelompok:

1. Ni Komang Keyra Regitha Candravi (23)

2. Ni Putu Ayu Jessica Putri Pratama (25)

3. Putu Satria Nugraha D.S (30)

4. Putri Alicia Dwita Maharani (19)


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa

atas rahmat yang dilimpahkan sehingga penulisan makalah yang berjudul "PROSES

PENCIPTAAN BHUANA ALIT " dapat diselesaikan tepat waktu.

Keberhasilan pembuatan makalah ini berkat bantuan berbagai pihak dan juga kerja sama

tim kelompok tugas. Untuk itu kami sampaikan terima kasih banyak atas semua pihak yang

telah membantu hingga selesainya makalah ini.

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki sehingga

makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan masukan, kritik dan

saran untuk nyempurnakannya dan untuk menambah wawasan pengetahuan kami.

Kami ucapkan terimakasih untuk segala bantuan yang diberikan

Om Santih, Santih, Santih, Om.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................................................1

1.2 Masalah ............................................................................................................................1

1.3 Tujuan ...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bhuana Alit ...................................................................................................3

2.2 Proses Penciptaan Bhuana Alit ......................................................................................3

2.3 Unsur-unsur Pembentuk Bhuana Alit..............................................................................4

2.4 Sloka-sloka Mengena iPenciptaan Bhuana Alit.............................................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9

3.2 Saran..................................................................................................................................9

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan alam semesta ini "Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit " tidak dapat terlepas

dari keberadaan Brahmana. Kurun waktu Brahmana menciptakan semua yang ada dimulai

pada masa sresti. Suatu saat bila beliau menghendaki maka semua yang ada ini kembali

pada asalnya. Periode ini disebut dengan istilah pralaya. Kapan semua itu terjadi, tidak

seorang pun dapat mengetahui secara pasti. Brahmana yang tunggal dan mengetahui

semuanya ini sering disebut Sanghyang Widhi Wasa. Umat Hindu meyakini sepenuhnya

bahwa Ida Sanghyang Widhi Wasa bersifat Maha pencipta, pengasih dan pemurah. Beliau

telah menciptakan alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Dengan sifatnya yang

maha pengasih beliau melihat semua yang ada ini. Dan dengan sifatnya yang pemurah,

beliau selalu mengampuni ciptaannya yang selalu sujud dan bakti pada alam semesta

"Bhuwana Agung " semua jenis makhluk hidup termasuk manusia "Bhuwana Alit " hidup dan

berkehidupan secara alami.

1.2 Masalah

1. Apa pengertian Bhuwana Alit?

2. Bagaimana proses terciptanya Bhuwana Alit?

3. Apa saja unsur - unsur pembentukan Bhuwana Alit?

4. Sebutkan sloka - sloka mengenai penciptaan Bhuwana Alit?

1.3 Tujuan

1. Untuk dapat menjelaskan pengertian Bhuwana Alit

2. Untuk dapat menjelaskan proses terciptanya Bhuwana Alit

3. Dapat menyebutkan unsur-unsur pembentukan Bhuwana Alit

4. Dapat menyebutkan sloka - sloka mengenai penciptaan Bhuwana Alit


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bhuwana Alit

Bhuwana Alit terdiri dari 2 kata yaitu "Bhuwana" dan "Alit". Bhuwana artinya alam,

dunia, atau jagat. "Alit" berarti kecil. Jadi Bhuwana Alit artinya alam kecil atau sering

disebut dengan Mikrokosmos.

2.2 Proses Penciptaan Bhuwana Alit

Sari- sari Panca mahabuta menjadi sad rasa adalah manis, pahit, asam, asin, pedas,

dan sepat. Unsur sad rasa bergabung dengan unsur citta, budhi, manah, ahangkara,

dasendria, panca tan matra, panca mahabuta, membentuk 2 benih kehidupan. Kedua benih

kehidupan itu disebut sukla dan swanita. Sukla artinya sperma dan swanita artinya ovum.

Pertemuan antara sukla dan swanita itu sama halnya dengan pertemuan antara purusa

dan prakerti, maka muncullah ciptaan makhluk hidup yang telah memiliki atma sebagai

bagian kecil dari pertama atman. Unsur Citta, Budhi, Manah, Ahangkara, Dasendria,

membentuk indria manusia. Panca Tan Matra dan Panca Mahabuta membentuk tubuh

manusia . Atma memberi jiwa pada manusia. Maka terciptalah manusia yang lengkap

memiliki jiwa, pikiran, perasaan, organ tubuh yang sempurna adanya. Manusia pertama

kali adalah Manu atau Swayambhumanu.


2.3 Unsur-unsur Pembentuk Bhuana Alit

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit diciptakan oleh pencipta tunggal yaitu Tuhan yang

menciptakan Purusa dan Prakerti. Pada diri manusia unsur purusa itu menjadi Jiwatma

(Suksma Sarira atau Lingga Sarira), sedangkan unsur Prakerti menjadi badan kasar (Sthula

Sarira).

Suksma Sarira terjadi pada Budhi, Manas dan Ahamkara yang disebut juga Tri Antah

Karana yang artinya "tiga penyebab akhir ". Masing-masing bagian dari Tri Antah Karana

memiliki fungsi :

a. Budhi, fungsinya untuk menentukan keputusan

b. Manas, fungsinya untuk berpikir

c. Ahamkara, fungsinya untuk merasakan dan bertindak

Tri Antah Karana merupakan alat batin manusia yang menentukan watak dan pikiran

manusia. Pikiran inilah yang bersumber dari Dasa Indriya yang artinya sepuluh indriya. Dasa

Indriya ini dikelompokkan menjadi 2 bagian antara lain:

a. Panca Budhindriya, yaitu 5 macam indriya yang berfungsi untuk mengetahui sesuatu.

Terdiri dari:

1. Caksuindriya yaitu indriya pada mata yang berfungsi untuk melihat.


2. Srotendriya yaitu indriya pada telinga yang berfungsi untuk mendengar.
3. Ghranendriya yaitu indriya pada hidung yang berfungsi untuk mencium bau.
4. Jihwendriya yaitu indriya pada lidah yang berfungsi untuk mengecap rasa.
5. Twakindriya yaitu indriya pada kulit yang berfungsi untuk alat peraba.
b. Panca Karmendriya, yaitu 5 macam indriya yang berfungsi untuk melakukan sesuatu.

Terdiri dari:

1. Panindriya yaitu indriya pada tangan


2. Padendriya yaitu indriya pada kaki.
3. Garbhendriya yaitu indriya pada perut.
4. Upasthendriya / Bhagendriya yaitu indriya pada kelamin laki-laki dan wanita.
5. Payuindriya yaitu indriya pada pelepasan anus.

Panca Budhindriya dan Panca Karmendriya tersebut terjadi karena Ahangkara yang

mendapat pengaruh dari Guna Satwa. Sthula Sarira terjadi akibat dari Panca Tanmatra yang

berevolusi. Sedangkan, Panca Tanmatra terjadi sebagai akibat dari Ahangkara yang mendapat

pengaruh dari Guna Tamas.

Unsur-unsur dari Panca Tan Matra yaitu:

a. Sabda Tanmatra (bekas - bekas suara)


b. Sparsa Tanmatra (bekas-bekas rasa yang berasal dari sentuhan)
c. Rupa Tanmatra (bekas - bekas cahaya)
d. Rasa Tanmatra (bekas-bekas rasa yang pernah dikecap)
e. Gandha Tanmatra (bekas-bekas bau)

Unsur-unsur yang ada diatas tersebut selanjutnya mengalami evolusi yaitu:

a. Sabda Tanmatra dapat berubah menjadi akasa (ether).

Dalam tubuh manusia berwujud segala rongga, misalnya rongga dada, mulut dan

lainnya. Fungsi akasa ini yaitu untuk memunculkan perasaan marah, malu, kagum,

dan nafsu birahi dalam diri manusia.

b. Sparsa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi bayu. Yang dalam tubuh

manusia dapat berupa nafas atau udara. Fungsi bayu adalah sebagai tenaga

penggerak manusia untuk melakukan kegiatan


c. Rupa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi teja, yang berwujud zat atau

sesuatu yang panas dalam tubuh manusia. Fungsi teja yaitu untuk memunculkan

rasa mengantuk, rasa lapar, rasa marah, dan lainnya.

d. Rasa Tanmatra dapat berubah bentuk menjadi apah. Apah ini dalam tubuh manusia

berwujud darah, lemak, empedu, dan segala yang bersifat cair.

e. Gandha Tanmatra dapat berubah menjadi perthiwi, yaitu zat padat yang ada

dalam tubuh manusia yang meliputi tulang, urat, kulit, kuku dan lainnya.

Unsur lain pembentuk Bhuwana Alit (manusia)

a. Terkait dengan keberadaan Sthula Sarira antara lain:

1. Sad Kosa (6 lapis pembungkus badan kasar manusia) yang terdiri dari :
a) Asti/ tawulan yaitu tulang manusia
b) Odwad yaitu otot pada manusia
c) Mamsa yaitu daging
d) Rudhira yaitu darah dan
e) Carma yaitu kulit

2. Dasa Bayu (10 macam udara dalam badan manusia) yang terdiri dari :

a) Prana, adalah udara yang terdapat dalam paru-paru

b) Samana, adalah udara yang terdapat dalam organ pencernaan

c) Apana, adalah udara yang terdapat pada bagian belakang/pantat manusia

d) Udana, adalah udara yang terdapat pada kerongkongan

e) Byana, adalah udara yang menyebar ke seluruh tubuh

f) Naga, adalah udara yang terdapat pada perut disaat mengempis

g) Kumara, adalah udara yang keluar dari badan, tangan, dan jari-jari

h) Krakara, adalah udara yang keluar pada saat bersin


i) Dewadatta, adalah udara yang keluar saat kita menguap

j) Dananjaya, adalah udara yang memberi makan pada badan

b. Terkait dengan Suksma Sarira atau halus manusia yaitu 5 macam unsur pembungkus

suksma sarira atau disebut dengan Panca Mayakosa yang terdiri dari

1. Anamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari makanan badan
2. Pranamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari nafas
3. Wijnanamaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari sari pengetahuan
4. Manomaya Kosa yaitu unsur pembungkus yang berasal dari kebahagiaan.

2.4. Sloka-sloka Mengenai Penciptaan Bhuana Alit

1. Kitab Manawa Dharma Sastra 1.9

"So'bhidhayaya carirat swatsisrksur wiwidhah prajah, apa ewasa sarja dan tasu bija

mawa bijat"

Artinya: Ya Tuhan yang menciptakan dari dirinya sendiri semua makhluk hidup yang

beraneka ragam, mula-mula dengan pikirannya, terciptalah air dan dan meletakkan

benih-benih kehidupan pada air itu

2. Kitab Bhagawad Gita XIV.3

"Mama yonir mahad brahma,tasmin garbham dadhamy aham sambhavah

sarwabhutanam tato

bhavati bharata"

Artinya: Kandunganku adalah Brahma Yang Esa di dalamnya Aku letakkan benih dan

dari sanalah terlahir semua makhluk, wahai Bharata.


3. Kitab Manawa Dharma Sastra 1.41

"Ewwametairidam sarwam manniyoganmahatmabhih yathakarma tapoyogatsrstam

sthawarajabggamam"

Artinya : Demikianlah semua ciptaan, yang bergerak maupun yang tidak bergerak,

diciptakan oleh mereka yang Maha Atma dengan kekuatan tapanya, semuanya atas

perintah-Ku dan menurut hasil daripada perbuatannya.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bhuana alit adalah alam kecil yaitu alam semesta beserta isinya. unsur- unsur

pembentukkannya sama dengan bhuana agung, karena bhuana alit merupakan bagian dari

bhuana agung. Tetapi yang membedakan pada penciptaannya yang sesuai dengan tri guna,

3.2. Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah dalam makalah ini masih banyak kesalahan

dalam penyusunan. Dalam makalah ini untuk itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat

diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Www.wordpress.com/2010/10/11/proses-terjadinya-bhuwana agung -atau alam

semesta.

www.jalanallah.com/statis-18-ajaran hindu 14html

Id.wikipedia.org/wiki/agama hindu.

Anda mungkin juga menyukai