Anda di halaman 1dari 12

Amal Jama’I

(Gerakan bersama)
• Abdullah ibnu Mas’ud ra berkata :

• “ Jama’ah adalah tali Allah yang kuat yang


Dia perintahkan untuk memegangnya.
Dan apa yang kalian tidak sukai dalam
jama’ah dan ketaatan adalah lebih baik
dari apa yang kamu sukai dalam
perpecahan”.
Syaikh Musthafa Masyhur rahimahullah memberikan ta’rif
(definisi) ‘amal jama’I sebagai berikut ; “gerakan
bersama untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan
keputusan yang telah ditetapkan”.
Beberapa penafsiran dari definisi ini adalah :
• Amal jama’I merupakan gerakan bersama, dimana
setiap anggota menjalankan fungsi strukturalnya dengan
orientasi pencapaian tujuan.
• Bahwa amal yang dilakukan oleh seluruh anggota
adalah dalam rangka mencapai tujuan organisasi
• Bahwa amal yang dilakukan harus berdasar keputusan
yang telah ditetapkan sesuai mekanisme yang berlaku.
Oleh karena itu amal jama’I hanya bisa dilakukan
oleh jama’ah (organisasi) yang memiliki :
• Ghayah (tujuan) yang jelas
• Manhaj (metodologi) gerakan yang kokoh
• Qiyadah (kepemimpinan) yang berwibawa
• Anggota yang meyakini manhaj
• Pola Pengorganisasian (tanzhim) yang rapi
Urgensi amal jama’i :
1. Faridhah Syar’iyyah (kewajiban secara syar’i).
a.Dalil-dalil dari Al qur’an
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
(QS. Ash Shaft : 4)

• “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran : 104)

• “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan


jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al
Maaidah : 2)

• “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi


sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi
dan kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfal :73)
• “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. At Taubah : 71)
b. Dalil-dalil dari Hadits han Sunnah Rasulullah SAW :
• “Apabila berangkat tiga orang dalam perjalanan, maka
hendaklah mereka mengangkat salah seorang diantaranya
memjadi ketua rombongan”. (HR.Abu Daud)

• “Hendaklah kamu berada dalam jama’ah, karena


sesungguhnya berjama’ah itu adalah rahmat, sedang
perpecahan itu merupakan adzab”. (HR. Muslim)

• “Barangsiapa yang memecah belah, maka ia bukan dari


golongan kami. Rahmat Allah SWT berada bersama-sama
dengan jama’ah, dan sesungguhnya serigala hanya
memakan kambing yang sendirian”. (HR. Thabrani)
2. Sunnah Kauniyyah (aturan yang berlaku di alam
semesta).
• Hal ini menegaskan bahwa tidak ada tempat
bagi kesendirian dialam semesta ini,
melainkan semuanya bekerjasama dengan
baik, harmonis, dan seimbang sesuai dengan
kehendak Nya.
3. Hajah Basyariyyah
• Amal jama’I merupakan kebutuhan manusia
yang tidak bisa di tawar-tawar lagi
• Ex. Peristiwa keseharian dalam kehidupan
manusia(makan, minum, dll)
4. Dharurah Harakiyyah.
• Amal jama’i merupakan tuntutan pergerakan,
paling tidak ada dua alas an yang melatar
belakanginya : Pertama,da’wah merupakan
proyek besar yang bertujuan membangun
peradaban. Kedua, da’wah Islam memiliki
karakter waqi’iyyah (realistis), artinya dakwah
harus menghadapi system jahiliyyah secara
realistis pula.
Manfaat ‘amal jama’i :
• Mengenal diri dan menyempurnakan
kekurangan diri
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas
ibadah
• Mengoptimalkan potensi dan membekali
pengalaman
• Mempermudah Pelaksanakan kewajiban
• Memperoleh rahmat dan pertolongan Allah
azza wa jalla
Nilai jama’ah pada jiwa seseorang tidak akan
sempurna kecuali terwujud lima hal sebagai
berikut :
1. Bangga dengan ber intima’ dengan jama’ah ini.
2. Merasa tentram dengan keberadaan dirinya didalam
jama’ah ini.
3. Jama’ah ini mewujudkan atau akan mewujudkan segala
cita-cita keislamannya.
4. Setiap anggota jama’ah berkontribusikepada jamaahnya
dan jamaah pun membantunya. Ia menopang jamaah
tersebut dan jamaah pun mendukungnya.
5. Seseorang menjadi berarti dengan jamaah dan bukan
denga yang lainnya, sedangkan jamaah itu
walaupuntidak ditegakkan oleh dia pasti ditegakkan oleh
orang lain. (QS. 47:38, QS. 5:54)
Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai