Anda di halaman 1dari 3

Membangun Solidaritas Umat Melalui Ibadah Dan Kebaikan

Penulis : Achmad Tri Aji Nugroho

Menurut bahasa ibadah adalah merendahkan diri, ketundukan dan kepatuhan akan aturan-aturan agama.
Sedangkan menurut istilah syar'i“Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai
Allah dan diridhai-Nya', baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang
tampak (lahir). Allah SWT menciptakan manusia dan jin tidak lain untuk beribadah (QS adz-Dzariyat [51]: 56).

Kebaikan adalah perilaku yang membawa dampak positif bagi orang lain, entah mereka yang ada di sekeliling
kita atau masyarakat luas. Berbuat baik pada diri sendiri juga merupakan kewajiban kita sebagai umat
manusia. Rasulullah Saw bersabda, “Kebaikan ialah budi pekerti yang luhur, sedangkan dosa ialah sesuatu
yang menimbulkan keraguan dalam hatimu, dan engkau tidak suka kalau hal itu diketahui orang lain (HR.
Muslim).

Solidaritas adalah bentuk kesadaran yang mendorong individu saling mendukung dan berkerjasama demi
mencapai tujuan bersama. Solidaritas mencakup rasa empati dan kepedulian terhadap kondisi sesama, serta
kesediaan untuk berbagi beban dan kebahagiaan. Solidaritas melibatkan perasaan persaudaraan antara
sesama Muslim. Kita harus bersukacita atas kegembiraan, merasakan kesedihan, dan berempati dengan
saudara seiman. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang bukanlah mukmin yang sejati hingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”

Membangun solidaritas umat melalui ibadah dan kebaikan adalah proses memperkuat hubungan dan
keterkaitan antar individu dalam komunitas berdasarkan nilai-nilai agama dan moral yang dijalankan melalui
praktik ibadah dan perbuatan baik. Hal ini mencakup saling mendukung berbagai kebahagiaan, serta
bersama-sama melakukan tindakan yang memperkuat ikatan sosial dan kemanusiaan. Sebagaimana sebuah
gedung, untuk menciptakan umat Islam yang kokoh diperlukan pondasi persatuan solidaritas di kalangan
masyarakat Islam dalam menghadapi kehidupan. Saling membantu dalam membikul beban, tanggung jawab,
saling menopang dalam menghadapi krisis dan problematika. Sesungguhnya ukhuwah itu bertumbuh pada
hubungan antar individu yang menjadi satu kesatuan dalam berbagai macam perbedaan latar belakang.

Terdapat 2 macam jenis solidaritas, antara lain :

1. Solidaritas spiritual, yaitu setiap individu yang terkait dengan akidah batinniyah antar sesama, sehingga
berjalan dengan serasi dalam segala aspek dan serupa dalam segala pandangan, serta bekerjasama dalam
memikul tanggungjawab dan mengatasi segala beban kehidupan.

Contoh implementasi dari solidaritas spiritual seperti berikut :

A. Menghormati orang yang berbeda keyakinan dan tidak mengganggu peribadatannya.

“Lalu, siapakah yang tepat dianggap lebih zalim daripada orang-orang yang berusaha melarang dan
menghalang-halangi disebutnya nama Tuhan di tempat-tempat peribadatan serta berusaha menghancurkan
tempat-tempat tersebut. Padahal mereka tidak berhak memasukinya kecuali dalam keadaan takut kepada
Tuhan. Kelak mereka (yang menghancurkan tempat-tempat peribadatan) akan mendapatkan kesengsaraan di
dunia dan siksaan yang berat di akhirat”(Al-Baqarah : 114)
B. Mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, baik dalam bentuk harta ataupun
kesehatan jasmani dan rohani.

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah
benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang"(An-Nahl : 18)

C. Saling menghargai terhadap perbedaan, baik itu latar belakang suku, keyakinan, status sosial dan lain
sebagainya.

"Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)
perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang
mengolok-olok)"(Al-Hujurat : 11)

2. Solidaritas material, yaitu tergolong kewajiban yang memiliki tujuan-tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang dan ada batas-batas yang mengelilingi sisi-sisi masyarakat. Solidaritas material adalah bentuk
solidaritas yang melibatkan bantuan nyata atau dukungan fisik antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh penerapan solidaritas material dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut contoh implementasi dari solidaritas material seperti berikut :

A. Gotong royong

"Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan
menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim,
Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba
selama hamba itu menolong saudaranya."(HR Muslim)

B. Bergabung pada organisasi/komunitas/lembaga yang bergerak dalam bidang sosial, kemanusiaan, dan
kemasyarakatan.

"Dari Anas bin Malik RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tolonglah saudaramu, yang berbuat zalim
maupun yang dizalimi." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, ini (kami paham) menolong orang yang
dizalimi. Tetapi, bagaimana menolong orang yang justru menzalimi?" Rasulullah SAW menjawab, "Ambil
tangannya (agar tidak berbuat zalim lagi)"(HR Bukhari)

C. Menjenguk orang sakit

"Rasulullah bersabda:Apabila seseorang menjenguk saudaranya y muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-
akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka
diturunkan kepadanya rahmat dengan deras.

Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat
hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya
agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba"(HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad
shahih).

Anda mungkin juga menyukai