Oleh:
Nama : MUSTAIN, A. Ma
NIP : 197606152014091007
1
1. PENDAHULUAN
2. PERMASALAHAN
3. PEMBAHASAN
2
“orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah
antara kedua saudaramu itu dan takutlah kepada Allah, supaya kamu mendapat
rahmat”
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk”
Adapun tujuan penciptaan manusia dari berbagai jenis dan bangsa yang berbeda
adalah supaya kita saling mengenal satu sama lain, sebagaimana firman Allah
dalam surat 49 Al-Hujurat ayat 10 yang artinya:
3
Prinsip kebebasan itu menolak pemaksaan suatu agama oleh otoritas manusia
manapun, bahkan Rasulullah SAW pun dilarang Allah melakukannya. Allah
berfirman dalam QS.2 Al-Baqarah ayat 103 yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
4
pemerintahan, akibat rasa persaudaraan yang timbul sesama mereka karena
berbagai motif, seperti landasan atau paham Islam yang melenceng sehingga
menimbulkan tindakan pengeboman oleh kalangan teroris.
Amanah atau tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi harus senantiasa
dipelihara, mengingat manusia memiliki keharusan menegakkan kebenaran dan
keadilan (QS 38:26) serta menjaga keseimbangan lingkungan alam. (QS 30:41).
Kuat pendirian, namun tetap menghargai pendirian orang lain. “Lakum dinukum
waliyadin” (QS 112:4), tidak perlu bertengkar dengan asumsi bahwa kebenaran
akan terbuka nanti di hadapan Allah (QS 42:15).
Meski terkadang kita berbeda ideologi dan pandangan, tetapi harus berusaha
mencari titik temu, “kalimatin sawa”, tidak bermusuhan, seraya mengakui
eksistensi masing-masing (QS 3:64).
Tidak mengapa bekerja sama dengan pihak yang berbeda pendirian, dalam
hal kemaslahatan umum, atas dasar saling menghargai eksistensi, berkeadilan
dan tidak saling menimbulkan kerugian (QS 60:8). Dalam hal kebutuhan pokok
(mengatasi kelaparan, bencana alam, wabah penyakit, dsb) solidaritas
sosial dilaksanakan tanpa memandang agama, etnik, atau identitas lainya (QS
2:272).
Jika ada perselisihan diantara kaum beriman, penyelesaian yang akan dirumuskan
haruslah merujuk kepada petunjuk Al Qur'an dan Sunnah Nabi (QS 4:59).
Al Qur'an menyebut bahwa pada hakekatnya orang mu'min itu bersaudara (seperti
saudara sekandung), “innamal mu'minuna ikhwah” (QS 49:10). Hadist
Nabi bahkan memisalkan hubungan antara mukmin itu bagaikan hubungan
anggota badan dalam satu tubuh dimana jika ada satu yang menderita sakit, maka
seluruh anggota badan lainnya solider ikut merasakan sakitnya dengan gejala
demam dan tidak bisa tidur misalnya. Nabi juga mengingatkan bahwa hendaknya
5
di antara sesama manusia, tidak ada pikiran negatif (buruk sangka), tidak mencari-
cari kesalahan orang lain, tidak saling mendengki, tidak saling membenci, tidak
saling membelakangi, tetapi kembangkanlah persaudaraan (HR. Abu Hurairah).
6
kelompok agama saja, tapi akan mencakup sejumlah agama dengan segala bentuk
kepercayaan dan variasi ritualnya. Alquran menyebutkan kelompok non muslim
ini secara umum seperti terdapat dalam surat Al-Hajj, ayat 17. dan surat Al-
Jasiyah, ayat 24, sbb:
“Dan mereka berkata: "Kehidupan Ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain
masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah menduga-duga saja.
7
Persaudaraan antara umat Islam dengan Umat non Islam ini sudah diatur
oleh Alquran di dalam surat Al-Kafirun. "Lakum dinukum waliyadin" yang artinya
“Untuk kamu Agama kamu untuk kamu agama saya untuk saya". Memahami dan
mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat tidak selalu hanya
dapat diharapkan dalam kalangan masyarakat muslim. Islam dapat diaplikasikan
dalam masyarakat manapun, sebab secara esensial ia merupakan nilai yang
bersifat universal. Kendatipun dapat dipahami bahwa Isalam yang hakiki hanya
dirujukkan kepada konsep al Quran dan As sunnah, tetapi dampak sosial yanag
lahirdari pelaksanaan ajaran isalam secara konsekwen ddapat dirasakan oleh
manusia secara keseluruhan.
Demikian pula pada tataran yang lebih luas, yaitu kehidupan antar bangsa,
nilai-nilai ajaran Islam menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan guna
menyatukan umat manusia dalam suatu kesatuan kkebenaran dan keadilan.
Dominasi salah satu etnis atau negara merupakan pengingkaran terhadap
makna Islam, sebab ia hanya setia pada nilai kebenaran dan keadilan yang bersifat
universal.
Universalisme Islam dapat dibuktikan anatara lain dari segi agama dan
sosiologi. Dari segi agama, ajaran Islam menunjukkan universalisme dengan
doktrin monoteisme dan prinsip kesatuan alamnya. Selain itu tiap manusia, tanpa
perbedaan diminta untuk bersama-sama menerima satu dogma yang sederhana
dan dengan itu ia termasuk ke dalam suatu masyarakat yang homogin hanya
dengan tindakan yang sangat mudah, yakni membaca syahadat. Jika ia tidak ingin
masuk Islam, tidak ada paksaan dan dalam bidang sosial ia tetap diterima dan
menikmati segala macam hak kecuali yang merugikan umat Islam.
Ditinjau dari segi sosiologi, universalisme Islam ditampakkan bahwa
wahyu ditujukan kepada semua manusia agar mereka menganut agama Islam, dan
dalam tingkat yang lain ditujukan kepada umat Islam secara khususu untuk
menunjukan peraturan-peraturan yang harus mereka ikuti. Karena itu maka
pembentukan masyarakat yang terpisah merupakan suatu akibat wajar dari ajaran
Al Qur’an tanpa mengurangi universalisme Islam.
Melihat Universalisme Islam di atas tampak bahwa esensi ajaran Islam
terletak pada penghargaan kepada kemanusiaan secara universal yang berpihak
kepada kebenaran, kebaikan, dan keadilan dengan mengedepankan peredamaian,
menghindari pertentangan dan perselisian, baik ke dalam intern umat Islam
maupun ke luar. Dengan demikian tampak bahwa nilai-nilai ajaran Islam menjadi
dasar bagi hubungan antar umat manusia secara universal dengan tidak mengenal
suku, bangsa dan agama.
Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh
syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua
persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicampuri
pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama
yang baik.
Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial
anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama
8
ydalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan
dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan.
Pembahasan:
Masalah pertama yang akan dibahas adalah perpecahan dalam satu agama
satu bangsa, seperti kudeta yang sedang melanda negara Islam di timur tengah.
b. Islam adalah agama yang cinta perdamaian, tetapi akhir-akhir ini Islam
diidentikan terorisme dan kekerasan. Hal ini menjadi tantangan para ulama di
Indonesia menghadapi gerakan terorisme bukan hanya untuk mengembalikan citra
islam yang diidentikkan dengan kekerasan, tapi juga bagaimana mengurangi aksi-
aksi kekerasan. Mengingat terorisme adalah dampak dari kekeliruan memahami
teks-teks agama disertai konteks kebijakan global negara-negara barat yang tidak
adil, maka program melawan kekerasan itu tidak hanya diarahkan pada pelurusan
terhadap paham keagamaan kaum muslim, tetapi juga harus berupaya
menciptakan tatanan global yang adil.
9
Indonesia dengan jalan yang damai, tidak masuk dengan jalan peperangan seperti
di tempat lain di dunia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alquran
http://www.scribd.com/doc/78141247/Kerukunan-Antar-Umat-Beragama
http://www.scribd.com/doc/33833392/Kerukunan-Antar-Umat-Beragama
http://www.scribd.com/doc/68023090/Tugas-Kerukunan-Antar-Umat-Beragama-
Faris-15308007
http://www.ditpertais.net/annualconference/.../Makalah%20Masri.doc
11