Anda di halaman 1dari 22

Pendidikan Agama Islam

Kerukunan Beragama
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroekoteknologi
2022/2023

Universitas Sriwijaya
KELOMPOK 3
1. ‘A’isyah Syifa Arrahman (05071382227073)
2. M. Farras Fakhri (05071382227082)
3. Laras Helianti Putri (05071382227089)
4. Gusti Armanda (05071382227090)
5. Al Aziiz Afi Akbar (05071382227091)
Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin

• Secara Etimologi, kata “Islam” adalah asal


dari kata bahasa arab yaitu yang
membawa arti patuh, tunduk, selamat, damai
dan sejahtera.
• Secara Terminologi pula, Islam adalah
tunduk dan patuh serta menyerah diri
dengan sepenuh hati kepada Allah S.W.T
dengan mengakui kebesaran dan
keagungannya disamping melakukan
suruhan dan meninggalkan larangannya.
Pengertian Rahmatan
Kata ‘Rahmatan” berasal dari kata bahasa
Arab yaitu yang bermaksud
kasihanbelas Allah S.W.T kepada
makhluknya atau kebaikan yang dikurniakan
oleh Allah S.W.T. kepada makhluknya.
Nabi Muhammad SAW yang diutus menjadi
rahmat bagi seluruh alam (QS Al-Anbiyaa : 107)
Pengertian Lil A’alamin
  Kata “Al-alamin”adalah asal dari kata bahasa
Arab yaitu yang dijama’kan menjadi

yang artinya alam semesta yang


mencakup bumi beserta isinya.
 Islam Rahmatan Lil’alamin adalah Islam
yangkehadirannya ditengah kehidupan
masyarakat mampu mewujudkan kedamaian
dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. 
Lima indikator Islam sebagai rahmatan
lilalamin adalah Islam menjadi rahmat
jika mampu mendatangkan kemanan dan
kedamaian untuk:
1. Benda mati
2. Tumbuhan
3. Hewan
4. Manusia
5. Alam ghaib
Apa sih kerukunan umat beragama????
yaitu hubungan sesama umat beragama
yang dilandasi dengan toleransi, saling
pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja
sama dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara.
Kerukunan antar umat beragama
dapat diwujudkan dengan :

• Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat


beragama
• Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
• Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
• Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun
peraturan Negara atau Pemerintah.
Dialog Antar Umat
Beragama

Agama merupakan salah satu pembatas peradaban. Artinya, umat


manusia terkelompok dalam agama Islam, Kristen, Katolik, Kong
Hucu dan sebagainya. Potensi konflik antar mereka tidak bisa
dihindari. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pecahnya konflik
antar umat beragama perlu dikembangkan upaya-upaya dialog
untuk mengeliminir perbedaan-perbedaan pembatas di atas.
Bentuk-bentuk Dialog yang Dapat
Dikembangkan

1. Dialog Kehidupan
2. Dialog Karya
3. Dialog Pandangan Teologis
4. Dialog Pengalaman Iman
Tujuan Dialog Antar Umat
Beragama
 Meningkatkan sikap saling memahami
 Mengembangkan kebersamaan dan saling
menghormati
 Tumbuhnya saling pengertian yang objektif dan
kritis
 Untuk menumbuhkan pengenalan yang lebih
mendalam kepada orang lain dan kemudian
melahirkan keperdulian kepada sesame
manusia.
 Untuk menciptakan ketemtraman didalam
masyarakat.
 Menjamin terbinanya kerukunan dan kedamaian
yang terarah kepada suatu bentuk kongkret.
 Untuk menanggapi penderitaan yang terus
bertambah dan menakutkan serta menyakitkan.
 Untuk menolong dan melayani orang lain
menghadapi krisis kemanusiaan
Ukhuwah Islamiyah dan
Ukhuwah Insaniyah
• Ukhuwah Islamiyah
• Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya perasaan simpati atau
empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki
perasaan yang sama baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih.
Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbal balik untuk saling
membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Dan sikap untuk membagi
kesenangan kepada pihak lain. Ukhuwah dan persaudaraan yang berlaku
bagi sesama muslim disebut Ukhuwah Islamiyah
• Ukhuwah Insaniyah
• Persaudaraan sesama manusia
disebut Ukhuwah Insaniyah.
Persaudaraan ini dilandasi oleh
ajaran bahwa semua umat
manusia adalah makhluk Allah.
Sebagaimana Allah
menjelaskan dalam Al-Quran
Surah Al-Maidah ayat 48.
• Artinya :
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain
itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara
kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu,”.
Empat macam ukhuwah, yakni:
• Ukhuwah ‘ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup
sesama makhluk yang tunduk kepada Allah.
• Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-
sama memiliki kodrat sebagai manusia secara keseluruhan (persaudaraan
antarmanusia, baik itu seiman maupun berbeda keyakinan).
• Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasari
keterikatan keturunan dan kebangsaan.
• Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama.

Keempatnya dilandasi prinsip ukhuwah slamiyah.Sebagaimana yang telah


diuraikan sebelumnya, hal ini memiliki makna persaudaraan yang dijalin
secara Islami (berdasarkan syariat Islam).
KEBERSAMAAN UMAT BERAGAMA
DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
• Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama
dan tolong menolong (ta’awun) dengan sesama manusia
dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan
siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama, begitu
pun sebaliknya.
• Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian dan
menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal
apapun, yang mengkhususkan diri  dalam masalah
agama. Salah satu sikap inilah yang membutuhkan
perhatian lebiha agar terciptanya kedamaian antar umat
beragama.
Kerja sama antar umat beragama

• Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh
syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah.
Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak
boleh dicamputi pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat
bersatu dalam kerja sama yang baik.
Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial
anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan
kerja sama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak
dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup
kebaikan.
Kerja sama umat beragama dengan pemerintah
 

• Semua pihak menyadari kedudukannya masing-masing sebagai komponen


orde baru dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara.Antara
pemerintah dengan umat beragama ditemukan apa yang saling diharapkan
untuk dilaksanakan.Pemerintah mengharapkan tiga prioritas, umat
beragama, diharapkan partisipasi aktif dan positif dalam:
1)         Pemantapan ideologi Pancasila;
2)         Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional;
3)         Suksesnya pembangunan nasional
Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah penciptaannya kehidupan
masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong,dan tidak saling
bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan
hidup antar umat beragama adalah dengan pasti dialog antar umat beragama yang didalamnya
membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara
menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain :
 
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain.
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tapi salahkan
orangnya.
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang
beribadah.
4. Hindari perlakuan terhadap agama lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai