Anda di halaman 1dari 11

ISLAM SEBAGAI AGAMA

PEMERSATU BANGSA

PERTEMUAN KE 7
ABSTRAK
 Di Indonesia mememiliki banyak keberagaman mulai dari suku, adat
istiadat, bahasa, hingga agama. Agama yang ada di Indonesia sendiri
cukup beragam menurut hukum yang ada yaitu mulai dari Hindu,
Budha, Kristen, Katolik, Konghucu dan salah satunya agama Islam.
Pada dasarnya agama islam merupakan agama yang mayoritas atau
yang paling banyak di ikuti oleh masyarakat. Disini agama Islam
telah menjadi suatu kekuatan muslim yang diperhitungkan. Tak
hanya itu juga jiwa nasionalisme yang ada diri manusia menjadi
sistem toleransi umat muslim. Maka dari itu meneyebabkan
perkembangan agama Islam begitu cepat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui aspek hakikat agama yang dianggap masih
kurang. Data yang diambil dari penilitian ini adalah Agama dan
Kebhinekaan di Indonesia : Membaca Peran Agama sebagai Sistem
Pemertahankan Kultur dan Harmoni dengan sumber pendukung
dari artikel rujukan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
mengenal hakikat agama untuk mempertahankan persatuan dan
kesatuan hingga menanamkan kesadaran dalam berbangsa dan
bernegara.
 PENDAHULUAN
 Bangsa adalah keseluruhan warga yang berpenduduk di suatu negara
atau sekelompok orang yang dilahirkan ditempat yang sama. Salah
satunya negara Indonesia yang dimana jumlah penduduk yang lebih
dari 250 juta penduduk. Indonesia merupakan negara yang besar kaya
akan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Selain itu
Indonesia juga negara yang multi etnis yang memiliki keberagaman
suku bangsa, budaya, adat istiadat, agama, hingga aliran kepercayaan
lainnya. Keberagaman ini tidak luput dari kehidupan masyarakat
indonesia yang plural. Plurarisme masyarakat yang dalam tatanan
sosial, agama, dan suku bangsa telah ada sejak nenek moyang.
Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan merupakan
kekayaan dan khasanah budaya nasional Pluralitas, kebhinekaann,
keragaman, perbedaan,dan kemajukan merupakan fakta. Dalam
tradisi Islam Al Quran, Pluralitas, kebhinekaann, keragaman,
perbedaan,dan
kemajukan merupakan sunnahtullah atau ketetapan Allah SWT. Yang
dimana sudah di jelaskan dalam surah Al Maidah 5:48 :
“Dan kami telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya
dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat diantara kamu, kami
berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” Dalam surah tersebut
bahwa perbedaan, keragaman merupakan keputusan dan kehendak Allah SWT.
 Agama adalah kepercayaan dan pribadatan kepada Tuhan yang
PEMBAHASAN
berimplikasi pada kepercayaan kepada aturan Tuhan bagi manusia.
Kepercayaan tersebut tumbuh dalam kehidupan manusia sejak pertama
manusia lahir atau diciptakan. Kepercayaan manusia kepada ajaran
agama khususnya Tuhan, yang dilandasi :
 Adanya kepercayaan bahwa diluar kekuatan manusia ada kekuatan
yang lebih perkasa yaitu kekuatan ghaib. Keyakinan manusia bahwa
kesejahteeraannya di dunia dan kebahagiaan hidupnya di akhirat
tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan ghaib.
 Dalam membicarakan agama sangatlah sensitif sehingga timbullah
pedebatan. Maka dari itu, dalam firman-Nya menganjurkan sesama
masyarakat dunia dan umat beragama saling berlomba-lomba berbuat
kebajikan dan bukan dalam keburukan.
 Keragaman terlihat dalam setiap penciptaan hal ghaib dan hal nyata.
Keragaman itu juga terjadi baik dari pemahaman, ide, pemikiran,
kecenderungan-kecenderungan, ras, suku bangsa, agama, dan
sebagainya. Diperlihatkan pada surah Al Hujurat 49:13:3
Keragaman pemahaman akan semakin heterogen atau beranakaragm
seiring dengan kompleksnya permasalahan dalam kehidupan.
Kemudaian disisnilah diperlakukannya perubahan cara pandang kita
terhadap orang lain ataupun kelompok lainnya yang secara kebetulan
berbeda. Maka dari itu, kita perlu kehidupan berbangsa dan bernegara
untuk menjunjung persatuan dan kesatuan. Persatuan merupakan
gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) bebrapa bagian yang
sudah menyatu. Persatuan sendiri bisa dilihat dari banyak hal yang
berbeda mulai dari perbedaan agama, suku bangsa, bahasa, adat
istiadat, dan sebagainya dalam suatu wadah.
Al-Anbiyaa 21:92
Yang artinya sesunggihnya agama tauhid ini adalah agama kamu ” Al Quran
mengakui adanya kelompok, agama, suku dan lain sebagainya. Dalam agama
Islam merupakan agama yang damai, sebagai agama yang mengemban misi
rahmatan lil’alamin memandang keragaman dalam beragama merupakan
rahmat dari Allah SWT. Dimana arti Islam sendiri yaitu selamat, damai,
sejahtera, dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di agama Islam
tidak ingin mengganggu pemeluk agama lain baik dengan cara memaksa
ataupun menghalang- halangi mereka dalam menjalani agamanya dan
begitupun sebaliknya.4 Maka dari itu inilah hakikat agama dalam kedamaian
untuk bersikap toleransi terhadap semua umat sebagai satu umat manusia.
Toleransi disini merupakan suatu sikap menenggang rasa dengan
menghargai, membiarkan atau membolehkan pendirian, pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan orang lain yang berbeda atau
bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Sikap inilah sangat penting untuk
semua orang, kelomppok, maupun golongan.5 Dimana masyarakat bisa hidup
dalam satu bangsa seperti halnya masyarakat Indonesia yang bersemboyan
Bhineka Tunggal Ika.
Toleransi dalam Islam
 Kehidupan toleransi sangatlah dianjurkan begitupun dengan islam
dimana anjuran tersebut dipetik dari berbagai ayat Al Quran
diantaranya :
 Manusia diciptakan oleh Allah mulanya dari satu pasang kemudian
berkembang biak dan dijadikannya bersuku-suku dan berbangsa-
bangsa agar satu sama lain saling kenal mengenal dan berlomba
meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
 Tidak boleh seseorang, suatu kelompok atau suatu golongan manusia
menghhina, mencelah, mencemooh mengolok-olok orang lain.
 Dalam kehidupan beragama tidak boleh memaksa orang lain, suatu
kelompok atau suatu golongan manusia untuk mengikuti agama yang
dianutnya.
 Allah telah menurunkan agama Islam sebagai agama yang benar dan
agar umat manusia mengimaninya, dan tetapi Allah memberi
kebebasan kepada umat manusia sebagai pertanggungjawaban
pribadi, apakah ia mau beriman atau tidak kepada-Nya.
Pada umat muslim telah memberikan sinyal bagaimana cara
menyelesaikan perbedaan, bermusyawarah dalam segala urusan
dalam memupuk ikatan rasa toleransi, nasionalisme maupun
persatuan dan kesatuan. Hal tersebut sudah diperlihatkan dalam
surah Al Maidah 5:8:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai


penegak keadilan karena Allah, ketika menjadi saksi dengan
adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu
kelompok/kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlakulah adil. Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha teliti terhadap
apa yang kamu kerjakan.”
 PENUTUP
 Pada inilah hakikat agama dalam kedamaian untuk bersikap toleransi
terhadap semua umat sebagai satu umat manusia untuk memperkuat
maupun mempertahankan persatuan dan kesatuan. Sealin itu juga
agama tidak mudah untuk dihina maupun mencelah. Maka dari itu
agama bisa dapat terjaga dan dipelihara dengan baik. Sehingga antar
umat beragama bisa menjalin hubungan persaudaraan yang baik.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai