Anda di halaman 1dari 25

KEHIDUPAN

BER-AGAMA
DI INDONESIA
KELOMPOK 1
Anggota Kelompok
Queen Sarah Mutiara Sihotang
Indri Cintyawati Sinaga
Christa Emmily Dectya Silaban
Kevin Ezekiel
Thomas Given Rohy Christio Laykota
Daftar Isi 1 Latar Belakang

2 Konflik & Alasan-nya

Apa Saja Yang Kami Bahas ? 3 Mengatasi Konflik


Kehidupan Beragama Menurut
4
dalam Pandangan ImanKristen

5 Kesimpulan
Latar Belakang
Latar Belakang
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta
peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan
dengan adat istiadat, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa
dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat.

Agama di Indonesia yang diakui oleh negara terdiri dari enam,


yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu,
Buddha, dan Khonghucu
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri
lebih dari 17.000 pulau dan jumlah penduduknya disinyalir
mencapai lebih dari 237 juta jiwa. Komposisi penduduknya terdiri
dari berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama atau
kepercayaan.
Untuk perbedaan dalam beragama, rakyat Indonesia di
persatukan oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Perundang-
Undangan dan hukum, yang menjamin dan memberikan
kebebasan kepada rakyat Indonesia dalam memeluk agama.
Konflik
Konflik
Salah satu perbedaan atau pertentangan yang muncul di tengah
masyarakat adalah interaksi umat beragama. Hal ini merupakan
permasalahan yang kerap terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Konflik yang bersinggungan dengan agama memang saat ini cukup


banyak terjadi di Indonesia dan sangat sulit ditemukan solusinya,
terlebih jika kedua belah pihak masing-masing menggunakan dalil
agamanya.
Konflik
Secara umum di Indonesia ini mempunyai banyak berbagai jenis
perselisihan mulai dari perorangan maupun antar kelompok dengan
kata lain saat ini kondisi kerukunan di Indonesia sangat menurun apalagi
di kota-kota besar mereka tidak terlalu memperhatikan masalah
kerukunan satu sama lain.
Ada beberapa penyebab konflik antar umat beragama:
Mereka masih belum memahami ajaran agamanya atau
menyimpang dari aturan/ajaran agama masing-masing.
Masyarakat masih mementingkan diri sendiri atau menganggap
agamanya yang paling benar.
Masyarakat masih bertindak semaunya tanpa mengikuti kaedah
yang ada.
Mengapa bisa terjadi
konflik ke-agamaan?
Mengapa terjadi
konflik ke-agamaan?
Anggapan hanya satu agama yang paling benar
Banyak orang beranggapan bahwa hanya ada satu Tuhan dan
mereka menganggap agama mereka yang paling benar.

Berfikir hitam putih


Banyak masyarakat yang mendefinisikan agama dalam bentuk
hitam putih. Yang artinya mereka berfikir bahwa agama yang
dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara agama
yang lainnya adalah salah.
Mengapa terjadi
konflik ke-agamaan?
Agama dianggap memberikan kebenaran absolut
Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa agama itu
diberikan oleh Tuhan sang pencipta, ajaran dan doktrin mereka
haruslah mutlak dan sempurna.
Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhan
Banyak masyarakat di Indonesia yang percaya bahwa para
pemimpin di Indonesia ini mereka seolah berbicara mewakili
Tuhan dan oleh karena itu tidak boleh dibantah oleh siapapun.
Cara Mengatasi
konflik ke-agamaan
Mengatasi konflik
ke-agamaan?
Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara
agama satu dengan yang lain.
Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan
berusaha mengenal lebih jauh antara satu dengan
yang lain.
Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang
dianut masyarakat membawa misi kedamaian.
Mengatasi konflik
ke-agamaan?
Masyarakat yang baru saja pindah ke daerah lain harus
berbaur atau membaur ke masyarakat sekitar.

Dalam masyarakat harus ada keadilan dan rasa


ketidakadilan itu harus dihilangkan agar tidak
menimbulkan rasa kebencian.
Kebebasan beragama
Dalam Pandangan Iman Kristen
Di bawah Hukum
Musa, Israel
merupakan negara
teokratis. Kesuksesan
dan kegagalan mereka
tergantung pada
ketaatan mereka
terhadap Allah
kebebasan
beragama
merupakan
konsep yang
selaras menurut
alkitab dengan
beberapa alasan.
Allah Sendiri menyediakan
"kebebasan beragama" bagi semua
orang

kebebasan beragama menghormati


rupa Allah di dalam manusia
(Kejadian 1:26)
kebebasan beragama mengakui
peranan Roh Kudus mengubah hati
manusia, bukan pemerintah
(Yohanes 6:63).
kebebasan beragama menyimpulkan
bahwa yang penting bukanlah
agama yang formal, melainkan
sebuah hubungan.
Di dalam Perjanjian Baru,
kita mendapat gambaran
yang cukup jelas akan
peran pemerintahan yang
ditetapkan oleh Allah
Roma 13:3-4
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Oleh karena itu, sikap tidak toleran atau intoleransi harus dipahami
dengan baik, dilakukan upaya sejak dini, yang kelanjutannya dapat
dijadikan dasar untuk mengembangkan budaya toleransi, mengelola
perbedaan itu menjadi kekuatan dalam kehidupan sosial keagamaan
yang mencerminkan kedewasaan dalam realita perbedaan keyakinan,
penafsiran, pemahaman, dan juga keorganisasi keagamaan.

Jadi, untuk membangun kerukunan umat beragama perlu keterlibatan


dari semua pihak. Pemerintah juga haru ambil alih, melalui Undang-
Undang melindungi setiap penganut agama untuk menjalankan ajaran
agamanya dengan bebas tanpa gangguan.
ANY QUESTION ?
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai