Anda di halaman 1dari 20

E P I D E M I O L O G I P E N YA K I T

TIDAK MENULAR
- I l m u Ke s e h a t a n M a s y a r a k a t -

a p t . E D. Yu n i s a M e g a P a s h a , M . F a r m
Pertemuan Bahan Kajian
B Minggu ke – 1 Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
A Minggu ke – 2 Etika dan Hukum Kesehatan
Minggu ke – 3 Sistem Pelayanan Kesehatan
H
Minggu ke – 4 Sistem Kesehatan Nasional
A Minggu ke – 5 Manajemen Data dan Sistem Informasi Kesehatan
Minggu ke – 6 Epidemiologi dan Farmakoepidemiologi
N
Minggu ke – 7 Epidemilogi Penyakit Menular
Minggu ke – 8 UTS (20%)
K Minggu ke – 9 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Minggu ke – 10 Dasar Ilmu Gizi
A Minggu ke – 11 Dasar Kesehatan Lingkungan
J Minggu ke – 12 Perilaku Kesehatan
Minggu ke – 13 Promosi Kesehatan 1: Pendidikan Kesehatan
I Minggu ke – 14 Promosi Kesehatan 2: Perencanaan Kesehatan, Sustainability
A Minggu ke – 15 Kasus: Penggunaan Obat Rasional dan Penyuluhan Obat Menggunakan
Metode CBIA dalam Pengobatan Sendiri di Masyarakat
N Minggu ke – 16 UAS (20%)
PENDAHULUAN

Penyakit Tidak Menular


Penyakit yang tidak
disebabkan oleh Hampir 80% kematian
Sifatnya : Penyabab : kuman melainkan akibat PTm terjadi di
- Akut - Faktor genetik karena adanya negara-negara
- Kronis - Gaya hidup masalah fisiologis atau berpenghasilan
metabolisme pada rendah dan menengah
jaringan manusia
TRANSISI DEMOGRAFI
Triple burden disease di Indonesia:
Proses perubahan kematian dan
Penyakit penular masih menjadi
kelahiran yang berlangsung dari
masalah, lalu muncul re-emerging
tingkatan tinggi ke tingkatan yang
disease dan new emerging disease
rendah dalam suatu kurun waktu
dan PTM yang cenderung
pd masyarakat tertentu
meningkat hingga saat ini

WHO :
WHO: >2/3 (70%) populasi global akan
Kematian akibat PTM akan terus meninggal akibat PTM spt kanker,
meningkat dan terbesar terjadi di jantung, stroke dan DM
negara-negara menengah dan Tahun 2030 diprediksi 52 juta jiwa
miskin kematian per tahun, naik 9 juta
jiwa dari 38 juta jiwa pada 2017
TRANSISI EPIDEMIOLOGI

Kematian akibat PTM (2015) 17 juta


orang pada usia <70 tahun  82%
Suatu pola perubahan penyakit
kematian di Negara berkembang 
dalam masyarakat dengan
terbanyak karena penyakit
menurunnya angka penyakit
kardiovaskuler (17,7 juta orang),
menular tertentu dan meningkatnya
kanker (8,8 juta orang), pernafasan
angka PTM
kronis (3 juta orang), DM (1,6 juta
orang)
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PTM

Tekanan Penggunaan Glukosa Kolesterol Penggunaan


Aktivitas Obesitas
darah tinggi tembakau darah tinggi tinggi alcohol
fisik (5,5%) (4,8%)
(12,8%) (8,7%) (5,8%) (4,5%) (3,8%)
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PTM (INTERVENSI WHO)
• Peningkatan pajak tembakau dan alcohol
• Tempat kerja/public bebas asap rokok
• Informasi kesehatan dan peringatan
• Larangan iklan rokok dan alkohol
• Promosi dan sponsorship
• Akses terbatas alcohol
• Mengurangi asupan garam dalam makanan
• Penggantian lemak trans dgn lemak tak jenuh ganda
• Media massa ttg diet dan aktivitas fisik
METODE STEPWISE
Definisi

• Surveilans untuk memantau factor resiko (STEPS) dgn mengumpulkan, menganalisis


dan memantau perubahan dalam Negara dan antra-negara dengan factor resiko untuk
PTM (Sathish et al., 2017) diantaranya melalui pengukuran kuesioner, pengukuran fisik
dan biokimia setiap 3-5 tahun.

Tujuan

• Memperkuat ketersediaan data untuk memantau dan mengevaluasi kebijakan program

Langkah-langkah untuk memantau faktor risiko PTM di masyarakat

• Wawancara dgn kuesioner standar: sosiodemografis, kebiasaan perilaku, riwayat medis


• Pengukuran antropometri: berat dan tinggi badan, lingkar pinggang diukur
• Tes biokimia
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Diabetes
Hipertensi Stroke
Melitus

Penyakit
Jantung Trauma
Koroner
HIPERTENSI
Definisi

• Peningkatan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastole >90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat atau tenang
• Sering disebut the silent disease

Epidemiologi

• 90% Penyebab tidak diketahui pasti,


• gaya hidup tidak sehat: konsumsi garam tinggi, makan berlebihan, minum alcohol dan
merokok (Khotimah, 2013)
• tingkat stress
• data WHO 2015: 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi
• Riskesdas 2018: prevalensi di Indonesia sebesar ???
• Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) 2016: peningkatan prevalensi pada
penduduk>18 thn sebesar 32,4% (Kemenkes 2018)
HIPERTENSI
Faktor Risiko

• Riwayat keluarga
• Usia
• Kebiasaan merokok
• Obesitas

Gejala

• Tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya gejala ringan: sakit kepala, pusing, penglihatan buram, mual, telinga
berdenging, kebingungan, detak jantung tidak teratur, kelelahan, nyeri dada, sulit bernafas, hematuria, sensasi
berdetak di dada atau telinga

Pencegahan dan Penanggulangan

• Kurangi konsumsi garam dalam makanan


• Kurangi minuman/makanan beralkohol
• Lakukan olahraga secara teratur
• Perbanyak makan sayur dan buah berserat tinggi
• Terapi antistress
• Kendalikan kadar kolesterol dan gula darah
STROKE
Definisi

• Dikenal dengan gangguan peredaran darah otak (GPDO)  sindrom yang


diakibatkan oleh adanya gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak yang
menimbulkan gangguan fungsi otak berupa deficit neurologis atau kelumpuhan
syaraf
• Stroke dapat dibagi berdasarkan penyebabnya (Humam dan Lisiswanti, 2015):
• Stroke hemoragik: terjadi akibat pendarahan atau rusaknya pembuluh darah otak
• Stroke iskemik: paling sering ditemuka (85%), terjadi akibat suplai darah ke otak
terhambat atau terhenti

Epidemiologi

• Penyakit terbanyak ke3 setelah jantung dan kanker, serta penyebab kecacatan
tertiggi di dunia. Angka kematian di Amerika 50-100 dari 100.000 penderita
(AHA)
STROKE
Gejala

• Serangan terjadi tiba-tiba, namun tanda2 bisa dideteksi: mati rasa pada wajah, lengan, kaki di satu
sisi tubuh, disertai kebingungan dan masalah bicara, pusing, sakit kepala parah, masalah berjalan,
hilang penglihatan pada satu atau kedua mata

Faktor Resiko

• Dapat dimodifikasi: hipertensi, DM dan dyslipidemia. Hipertensi dapat menyebabkan


pecahnya/penyempitan pembuluh darah otak sehingga terjadi perdarahan atau terganggunya
aliran darah ke otak  kematian sel2otak
• Tidak dapat dimodifikasi: peningkatan usia, jenis kelamin laki2

Pencegahan dan Penanggulangan

• Pencegahan: menjaga pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok, hindari konsumsi alcohol,
hindari penggunaan NAPZA
• Penanggulangan stroke ringan: berhenti merokok, hindari makanan berlemak, minum obat secara
teratur, pijat refleksi, akupunktur, fisioterapi
DIABETES MELITUS
Definisi

• DM ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan


metabolism karbohidrat, lemak dan protein yang dikaitkan dengan
kekurangan absolut dari kerja atau sekresi insulin  glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel, kadarnya dalam darah akan meningkat

Epidemiologi

• Riskesdas 2018: prevalensi >15 tahun sekitar 6,9% tersebar di


perkotaan 7% dan pedesaan 6,9%, banyak dialami oleh perempuan
disbanding laki2. Sebagian besar diakibakan factor keturunan, gaya
hidup dan pola makan
DIABETES MELITUS
Gejala

• Haus, sering berkemih, penurunan berat badan dan luka yang sulit kering, polidipsi,
polyuria, polifagia, kesemutan, disfungsi ereksi, pruritus vulvae pada wanita

Faktor Risiko

• Usia, jenis kelamin, obesitas, merokok, gaya hidup (termasuk makanan), aktivitas fisik

Pencegahan dan Penanggulangan

• Pencegahan  Pola makan bergizi, konsumsi serat, mengurangi konsumsi lemak jenuh,
tidak merokok, aktivitas fisik
• Penanggulangan  Pengobatan peumur hidup, skrinng rutin, pendekatan diet dgn
metode pengurangan karbohidrat untuk mengurangi gejala, mencegah progresivitas
penyakit dan komplikasi
PJK
Definisi

• Merupakan salah satu penyakit kardiovaskular, katastropik


berbiaya tinggi. Penyakit yang terjadi akibat pembekuan darah
menumpuk di dalam arteri coroner mengakibatkan berkurangnya
aliran oksigen ke otot jantung menyebabkan serangan jantung

Epidemiologi

• Prevalensi mortalitas dan morbiditas tertinggi di dunia di AS,


Inggris, eropa, bahkan Indonesia. Riskesdas 2018: prevalensi >15
tahun 0,5%
PJK
Faktor Risiko

• Hipertensi, LDL tinggi, merokok, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi alkohol

Gejala

• Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di tengah dada yang menjalar ke lengan
• Sesak nafas
• Mual, muntah, keringat dingin
• Pusing atau pingsan

Pencegahan dan Penanggulangan

• 4 layanan pencegahan klinis ABCS efektif mengurangi reiko kematian akibat PJK yaitu
Appropriate aspirin therapy/terapi aspirin yang tepat, Blood pressure control/control
tekanan darah, Cholesterol Management/manajemen kolesterol, dan Smoking
Cessation/Berhenti merokok
TRAUMA
Definisi

• Suatu kondisi yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa yang sangat
mengejutkan atau menakutkan, mengancam fisik atau psikologis, dan
hamper menyebabkan kematian

Epidemiologi

• Penyebab >120.000 kematian setiap tahun, penyebab 80% kematian


remaja dan 60% kematian anak. Penyebab kematian nomor 7 di
dunia. Trauma meningkat seiring meningkatnay jumlah produk
industrialisasi mobil  kecelakaan lalu lintas, tenggelam (10-27%)
pada anak, 4% pada usia>15 tahun, jatuh pada usia >80 tahun
TRAUMA
Jenis cedera yang sering diderita

• Cedera pada kepala (otak)


• Tulang belakang, perut (abdomen)
• Dada

Pencegahan dan Penanggulangan

• Pusat penanganan trauma: uji pencitraan sinar X, CT scan, PET


scan
• Program Penanganan Psikososial Akibat Konflik dan Bencana bagi
guru dan murid SD dan sekolah menengah: konseling trauma,
intervensi krisis, konseling dan latihan resiliensi
TERIMAK ASIH

Anda mungkin juga menyukai