Sumber : https://www.who.int/
PTM → the
growing problem of
public health
NCD’S PROGRESS MONITOR 2022 (WHO)
MASALAH
UTAMA
KESEHATAN
SEBAGIAN
PENYEBAB
BESAR
KEMATIAN
TIDAK
UTAMA
TERDETEKSI
PTM
BIAYA BANYAK
YANKES PENDERITA
TINGGI USIA MUDA
PENYAKIT TIDAK MENULAR
o PENYAKIT KRONIK
o PENYAKIT NON INFEKSI
o NON COMMUNICABLE DISEASES
o PENYAKIT DEGENERATIF
KELOMPOK DAN JENIS PTM
(PMK NO. 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PTM)
• UMUR
• MEROKOK
• KONSUMSI ALKOHOL
• Obesitas
• Stress
• Pekerjaan
• RADIASI
• SEXUAL BEHAVIOUR
FAKTOR RISIKO METABOLIK
• Prediksi
Ex : Perokok berat berisiko 10 kali lebih besar terserang Ca Paru drpda bukan perokok
• Penyebab
Kejelasan dan beratnya suatu FR dpt ditetapkan sbg penyebab dgn syarat telah menghapus confounding
• Diagnosis
Dapat membantu penegakkan diagnosa
• Prevalensi
U/ mengambil tindakan u/ pencegahan
KRITERIA FAKTOR RISIKO
• U/ mematikan bahwa suatu sebab layak disebut faktor risiko, maka hrs memenuhi 8
kriteria Hill :
KRITERIA KETERANGAN
KEKUATAN/ASOSIASI Adanya risiko reatif yang tinggi
TEMPORAL Kausa mendahului akibat
RESPON DOSE Makin besar paparan makin tinggi penyakit
REVERSIBILITAS Penurunan paparan akan diikuti penurunan kejadian
penyakit
KONSISTENSI Kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan
penelitian yang lain
LAYAK BIOLOGIS Sesuai dengan konsep biologis
SPESIFITAS Satu penyebab menyebabkan satu akibat
ANALOGI Ada kesamaan untuk penyebab dan akibat serupa
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR dan CEDERA
P. Jantung
Merokok
Kanker
Diet
Diabetes
Stroke
Alkohol
Cedera
ANY QUESTION??
PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Vaskular
Kardio PENYAKIT (Pembuluh
(Jantung) KARDIOVASKULAR darah)
❖Memiliki faktor risiko yang sama (commond underlying risk factor) → suatu
kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit
jantung dan pembuluh darah pada seseorang.
JENIS PENYAKIT KARDIOVASKULAR
1 . Penyakit jantung koroner (PJK, penyakit jantung iskemik,serangan jantung, infark miokard,
angina pektoris).
2. Penyakit pembuluh darah otak (stroke, TIA (transient ischemic attack).
3. Penyakit jantung hipertensi.
4. Penyakit pembuluh darah perifer.
5. Penyakit Gagal jantung.
6. Penyakit jantung rematik.
7. Penyakit jantung bawaan. B. Penyakit Kardiomiopathy
9. Penyakit jantung katub
FAKTOR RISIKO P.KARDIOVASKULAR
• PTM yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas,
tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh
penderita.
• Sel kanker ganas → menginvasi dan merusak sel normal → merusak fungsi
jaringan.
• Tahap awal → inisiasi (perubahan genetik sel) Terjadi spontan atau karena unsur
(agen) karsinogen.
• Karsinogen → zat kima, nikotin, vi9rus, radiasi, sinar matahari, dll.
• Tahap berikutnya → promosi (perubahan sel yang telah mengalami inisiasi
menjadi sel kanker
FAKTOR RISIKO KANKER
6. F50-F59: Behavioural syndromes associated with physiological disturbances and physical factors
10. F90-F98: Behavioural and emotional disorders with onset usually occurring in childhood and adolescence
1. Perkembangan PTM scara umum berjalan lambat dan memerlukan waktu yang panjang (kronis)
2. Tidak adanya atau kurangnya hubungan kerja sama antar RS dengan Dinas kesehatan daerah setempat, terutama dalam
hal kerja sama informasi faktor risiko, pencatatn dan laporan kasus.
3. Untuk tata laksana kasus memerlukan alat bantu diagnostik berteknologi tinggi dan mahal.
4. Seringkali tidak ada atau belum ada obatnya
• Pencatatan dan pelaporan kasus dan faktor risiko harus dilakukan dengan baik dan lengkap
• Diselenggarakan pertemuan lintas sektor untuk membangun kemitraan dalam upaya penanggulangan penyakit
menular
• Evaluasi dan monitoring (konsisten dan periodik)
• Strategi surveilans PTM dengan jejaring
• Strategi promosi dan pencegahan PTM dioptimalkan. Di tingkat pusat lebih diupakan pada advokasi dan bina
suasana. Di wilayah kabupaten/kota ditekankan pada pemberdayaan masyarakat.
• Pemilihan metode partisipatif dalam pengendalian faktor risiko (community organization), ex : membentuk
gerakan pengurangan dampak rokok, senam jantung sehat, dll
• Kerja sama antar daerah otonom perlu dilakukan
TERIMA KASIH