MENULAR
ANDI DYAH PRATIWI SAM, SKM, M.KES
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti mata kuliah ini,
mahasiswa mampu menguraikan Tentang
Epidemiologi penyakit tidak menular
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-
dasar dari epidemiologi penyakit tidak
menular
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor
risiko dan upaya pencegahan penyakit
tidak menular
Mahasiswa mampu menjelaskan
pendekatan EPTM
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang
penyakit jantung
Pentingnya mempelajari EPTM
Keadaan
Meningkatnya perubahan pola
prevalensi PTM penyakit dari
dalam penyakit menular
masyarakat, ke penyakit tidak
khususnya menular lebih
masyarakat dikenal dengan
Indonesia istilah Transisi
Epidemiologi
Faktor yg mempengaruhi peningkatan prevalensi eptm
Perubahan pola struktur masyarakat agraris
ke masyarakat industri
Perubahan pola Fertilitas
Gaya hidup
Sosial ekonomi
BEBERAPA ISTILAH PTM
PENYAKIT KRONIK
PENYAKIT DEGENERATIF
Penyakit kronik merupakan dapat dipakai untuk
PTM karena kelangsungan PTM biasanya bersifat
kronik/menahun/lama. Namun ada pula PTM yang
kelangsungannya mendadak/akut, misalnya ;
Keracunan.
KEADAAN TERSEBUT
DIKATAKAN DENGAN
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
MEKANISME TERJADINYA TRANSISI EPIDEMIOLOGI
Untuk menentukan
pilihan prioritas dlm
menangani maslah
PTM.
Peranan epidemiologi
dlm masalah PTM
KESULITAN MENETAPKAN HUBUNGAN ANTARA PAPARAN DENGAN PENYAKIT
ETIOLOGI
MULTIKOMPL
RISIKO EKS
PAPARAN
KECIL
INSIDEN
YANG
RENDAH
FREKUENS
I PAPARAN
TIDAK
TERATUR
MASA
LATEN
YANG
PANJANG
ANTARA
PAPARAN
DENGAN
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI PTM
Penelitian Deskriptif
Penelitian Cros sectional
Penelitian kasus control
Penelitian kohor.
Analisis kausal
Analisis kausal ditujukan kepada
pencarian dan penentuan faktor penyebab
terjadinya PTM. Faktor penyebab ini
meliputi berbagai faktor risiko yang
mempunyai kontribusi terhadap kejadian
suatu PTM
1. Faktor penyebab (Kausa)
Adalah istilah umum untuk berbagai
faktor yang mempunyai hubungan
dengan timbulnya penyakit
2. Hubungan kausa
Hubungan Kausal
40
Kepentingan :
Penyakit-penyakit tidak menular yang bersifat
kronis sebagai penyebab kematian mulai
menggeser kedudukan dari penyakit-penyakit
infeksi
41
PENYAKIT - PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG BERSIFAT KRONIS
42
Penyakit yang termasuk dalam special
interest, banyak menyebabkan masalah
kesehatan tapi jarang frekuensinya
(jumlahnya), yaitu :
Osteoporosis
Penyakit Ginjal kronis
Mental retardasi
Epilepsi
Lupus Erithematosus
Collitis ulcerative
43
Penyakit yang termasuk akan menjadi
perhatian yang akan datang, yaitu :
Defisiensi nutrisi
Akloholisme
Ketagihan obat
Penyakit-penyakit mental
Penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan pekerjaan.
44
FAKTOR RISIKO
Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak
menular yang bersifat kronis belum ditemukan
secara keseluruhan,
Untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat
berbeda-beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia)
Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit
yang berbeda-beda, misalnya merokok, dapat
menimbulkan kanker paru, penyakit jantung
koroner, kanker larynx.
Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko
yang telah diketahui hanya dapat menerangkan
sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi
etiologinya secara pasti belum diketahui
45
Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan
penyakit tidak menular yang bersifat kronis antara lain :
Tembakau
Alkohol
Kolesterol
Hipertensi
Diet
Obesitas
Aktivitas
Stress
Pekerjaan
Lingkungan masyarakat sekitar
life style
46
KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR
47
1. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi,
mulai dari yang paling sederhana sampai yang
komplek (mulai molekul sampai zat-zat yang
komplek ikatannya)
2. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular
tidak akan lengkap tanpa mengetahui spesifikasi
dari agent tersebut
3. Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan
tingkat keparahan yang berbeda-beda
(dinyatakan dalam skala pathogenitas)
Pathogenitas Agent : kemampuan / kapasitas
agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit
pada host
48
Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu
diperhatikan antara lain :
49
Reservoir
1. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup,
benda mati (tanah, udara, air batu dll) dimana
agent dapat hidup, berkembang biak dan
tumbuh dengan baik.
2. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular,
reservoir dari agent adalah benda mati.
3. Pada penyakit tidak menular, orang yang
terekspos/terpapar dengan agent tidak
berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak
ditularkan.
50
PENGERTIAN FAKTOR RISIKO
Merokok
Alkohol
Pola Makanan
Kegemukan
Umur
Riwayat keluarga
MACAM MACAM FAKTOR RISIKO
1.PREDIKSI
Untuk meramalkan kejadian penyakit.
Misalnya : Perokok berat mempunyai resiko 10
kali lebih besar untuk terserang Ca Paru
daripada bukan perokok.
2.PENYEBAB
Kejelasan dan beratnya suatu faktor resiko
dapat ditetapkan sebagai penyebab suatu
penyakit dengan syarat telah menghapuskan
faktor faktor pengganggu (Confounding
Factors)
Lanjutan...........
3.DIAGNOSIS
Dapat membantu dalam menegakkan
Diagnosa.
4.PREVENSI
Jika suatu faktor resiko merupakan
penyebab suatu penyakit tertentu, maka
dapat diambil tindakan untuk
pencegahan terjadinya penyakit
tersebut.
Menentukan besar faktor risiko
Pencegahan Primordial
Berupa Upaya untuk memberikan kondisi pada
masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak
dapat berkembang karena tidak adanya
peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya
hidup maupun kondisi lain yang merupakan
Factor Resiko untuk munculnya statu penyakit.
Misalnya : menciptakan prakondisi dimana
masyarakat merasa bahwa merokok itu
merupakan statu kebiasaan yang tidak baik dan
masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak
merokok.
Lanjutan................